Anda di halaman 1dari 29

PANDUAN

PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 29

ORGAN TUMBUHAN II : BUNGA DAN DAUN

Organ Tumbuhan meliputi organ vegetatif dan organ generatif. Organ


vegetatif terdiri dari akar (root, radix), batang (stem, caulis) dan daun (Leaf, folium).
Sedangkan organ generatif terdiri dari bunga (Flower, flos), buah (fruit, fructus) dan
biji (seed, semen).

BUNGA

adalah batang atau cabang pendek yang bedaun dan telah mengalami perubahan
bentuk. Secara biologi bunga berfungsi sebagai alat persarian dan alat perkawinan
bagi bunga tersebut.

Peranan bunga dalam kehidupan manusia:


Berpotensi sebagai bahan baku obat tradisional karena kandungan senyawa-
senyawa aktif yang dimiliki nya : Rosella (Hibiscus sabdariffa) membantu
menurunkan hipertensi, Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
Salah satu sarana sasaji dalam upacara keagamaan, perkawinan, dan
kematian; Bunga mawar (Rosa hybrida), Melati (Jasminum sambac),
Kenanga (Canangium odoratum), Wijaya kusuma (Pisonia sylvestris).
Dibidang kesenian, bunga dapat menjelma berupa lukisan
Sebagai sayuran; Turi (Sesbania grandiflora), Bunga kelapa yang masih
muda
Penghias dan penyegar kota; Kembang kertas (Bougainvillea sp.), Flamboyan
(Delonix regia)
Memajukan objek wisata ; Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum).
Bahan ekspor : Anggrek
Di bidang industri; Obat-obatan; Cengkeh (Syzigium aromaticum), Minyak
wangi; Mawar (Rosa hybrida), Melati (Jasminum sambac), Zat warna ; Krokus
safran (Crocus sativus).

Bagian-bagian bunga meliputi:


1. Tangkai/gagang bunga (peduncle), gantilan (pedicel) pada bunga majemuk
2. Dasar bunga (receptaculum)
3. Perhiasan bunga (perianthium); meliputi mahkota (Corolla, petal) dan kelopak
(Calyx, sepal)
4. Androecium (organ jantan); benang sari (Stamen) meliputi: tangkai sari
(filamen), kepala sari (anthera) dan serbuk sari (polen)
5. Gynoecium (organ betina); putik (pystilum) meliputi: kepala putik (stigma),
tangkai putik (stylus), bakal buah (ovarium), daun buah (carpelum) dan bakal
biji (ovule)

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 30

Gambar 4.1 Bagian-bagian Bunga (Simpson 2006)

Letak atau penyebaran bunga pada tumbuhan


a. Tumbuhan berumah satu (monoecious); pada tiap tumbuhannya terdapat
bunga jantan dan bunga betina.; Jagung (Zea mays), Kelapa (Cocos nucifera)
b. Tumbuhan berumah dua (dioecious); pada tiap tumbuhannya hanya terdapat
bunga jantan saja atau bunga betina saja; Salak (Salacca edulis)
c. Tumbuhan berbunga campuran (planta polygama); pada tiap tumbuhannya
terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga-bunga berkelamin dua.

Jenis-jenis corolla (Mahkota) dan Calyx (kelopak)


a. Berdasar cara pertumbuhan daun-daun petalumnya; sympetalus,gamopetal
(mahkotanya bersatu) dan Chorypetalus (mahkotanya berlekatan)
b. Berdasar bentuknya : bertaji (calcaratus) pada pacar air; berbibir (labiatus)
pada kumis kucing ; kupu-kupu (papilionaceus) pada papilionaceae; pita
(ligulatus)
c. Berdasar warnanya ; putih (albus), kuning (flavus), merah (ruber), ungu
(violaceus)
d. Flos nudus (bunga telanjang): tidak punya kelopak dan mahkota, pada
Euphorbia pulcherrima (kastuba)
e. Asepal : tidak punya kelopak
f. Apetal: tidak punya mahkota
g. Complete flower: punya kelopak dan mahkota
h. Gamosepal: kelopak berlekatan
i. Perigonium : kelopak dan mahkota tidak bisa dibedakan, pada Anggrek

Tipe-tipe Benang Sari


a. Syngenesis, kepala sari bersatu, tangkai sari terpisah, pada Solanaceae dan
Asteraceae
b. Monadelphus ;Filamen setukal, tangkai sari bersatu, kepala sari terpisah,
pada Malvaceae

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 31

c. Diadelphus; Filamen dua tukal: filament 9 bersatu, 1 terpisah, pada


Papilionaceae
d. Polydelphus; banyak tukal, pada Durio zibethinus (Durian)
e. Epipetal: benang sari menempel diatas mahkota, pada Alamanda chatartica
f. Althernipetal: benang sari diantara mahkota; pada soka (Ixora javanica)
g. Dydinamous: benangsari terdiri dari 2 panjang dan 2 pendek pada kumis
kucing (Orthosiphon stamineus)
h. Tetradinamous: benangsari terdiri dari 4 panjang dan 2 pendek
i. Staminodia: stamen yang steril, tidak memiliki anthera
j. Staminal petaloid: benang sari seperti mahkota, pada Cannaceae
k. Gynandrae: benang sari dan putik bersatu pada Orchidaceae

Tipetipe Ovarium:
a. Ovarium superum : perhiasan bunga dibawah bakal buah (Flos hipogynous):
pada kembang sepatu (Hibiscus rosa-chinensis)
b. Ovarium inferum : perhiasan bunga diatas bakal buah (Flos epigynous) pada
jambu biji (Psidium guajava)
c. Ovarium semi inferior: bakal buah setengah tenggelam (Flos perigynous)

Simetrisasi bunga:
1. Actinomorphic : simetri banyak
2. Zigomorphic: setangkup, satu sumbu

DAUN

Daun adalah bagian vegetatif tumbuhan yang melebar dan umumnya


berbentuk pipih dan berwarna hijau (Lawrence, 1955; Radford, 1974), tempat
terjadinya proses fotosintesis (Lawrence,1955; Tjitrosoepomo, 1993).

Bagian-bagian Utama dari daun:


1. Tangkai daun (petiole, petiolus)
2. Pelepah, Upih daun (sheat,vagina)
3. Helaian daun (blade, lamina)

Tumbuhan yang mempunyai ketiga bagian utama tersebut disebut memiliki daun
lengkap, contoh: daun talas, pisang, sedangkan daun tidak tidak lengkap memiliki
2 dari 3 bagian utama. Daun daun yang tidak lengkap:
Hanya memiliki tangkai dan helaian saja: daun sirih, daun jambu
Hanya memiliki pelepah dan helaian daun saja: beberapa jenis rumput, daun
Rhoeo discolor (adam dan eva)

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 32

Hanya terdiri dari helaian daun saja; daun yang memeluk batang
(Amplexicaulis): tempuyung, Sonchus arvensis, daun duduk (sessilis), daun
yang saling memeluk atau melingkupi (equitans)

Gambar 4.2 Bagian-bagian Daun (Clarke, 1999)

Gambar 4.3. Bagian Tambahan Daun (Clarke, 1999)

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 33

Bagian Tambahan Daun:


1. Daun Penumpu (Stipule, stipula)
contoh: Daun mawar, daun kembang sepatu
2. Tarak, selaput bumbung (Ochrea, ochrea)
contoh: rumput asam Polygonum paniculatum
3. Lidah daun (ligule, ligula)
contoh: pada rumput, bambu dan Zingiberaceae

Modifikasi Daun
Modifikasi daun dapat berupa:
1. Phylloclade, Cladophyll, Cladodium
Bagian dari batang dengan bentuk dan fungsi seperti daun
Contoh: pada tanaman kaktus duri centong dan beberapa anggota
Euphorbiaceae (susuru, Euphorbia trigona)
2. Phyllodium, Phyllode
Tangkai daun yang melebar menyerupai helaian daun
contoh: pada daun formis Acacia auriculiformis
3. Umbi Lapis ( Bulb, Bulbus): pada Bawang merah (Allium cepa)
4. Sulur (Cirrose, Chirrose): pada kembang sungsang (Gloriosa superba)
5. Spine (duri): pada terong susu (Solanum mammosum)
6. kantung : pada kantung semar (Nephethes sp)

Helaian Daun
Bentuk daun (shape, circum scriptio)
Pangkal daun (base, basis)
Ujung daun (top, apex)
Tepi daun (margin)
Pertulangan daun (vena, nervatio)
Permukaan daun (integumen)
Daging daun (texture)

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 34

Gambar 4.4. Bentuk-bentuk Daun (Clarke 1999)

Pinggiran daun;
Tidak mengubah bentuk umum daun
1. Mengutuh rata (entire, integer)
2. Beringitan (crenate)
3. Berpicisan (crenulate)
4. Berliuk (Sinuate)
5. Mergergaji (Serrate)
6. Menggeregaji (Serrulate)
7. Menggergaji ganda (Biserrate)
8. Bergigi (Dentate)
9. Bergerigi (Denticulate)

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 35

Gambar 4.5 Pinggiran daun (Clarke 1999)

Pinggiran daun yang mengubah bentuk umum daun


1. Bercuping (Lobed, lobus): Pinnatilobed, palmatilobed
2. Bercangap (Cleft, fidus/fissus): Pinnatifidus, palmatifidus
3. Berbagi (Parted, partitus): Pinnatipartitus, palmatipartitus
4. Bertakuk (Sect): Pinnatisect, palmatisect
5. Berkelar (Incised)
6. Toothed
7. Melira (Lyrate)
8. Runcinate

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 36

Gambar 4.6. Pinggiran daun yang mengubah bentuk umum daun


(Hidayat 1990)
(a. Pinnatilobus, b.pinnatifidus c. Pinnatipartitus, d. Palmatilobus, e.Palmatifidus f.g.
palmatipartitus)

Ujung daun (apex)


Menumpul (Obtuse)
Meruncing (Acute)
Melancip (Acuminate)
Bertugi (Aristate)
Rompong (Truncate)
Bertakik (Retuse)
Bergubang (Emarginate)
Bertusuk (Mucronate)
Membundar (Rounded)
Berembang (Apiculate)
Berekor (Caudate)
Berkuncir (Cirrhose)
Bertaring (Cuspidate)

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 37

Pangkal daun (basis)


Perfoliate
Petioled (Bertangkai)
Reniform (Mengginjal)
Saggitate (Memata panah)
Sessile (Duduk)
Sheating (Berpelepah)
Attenuate (Menirus)
Auriculate (menguping)
Connate
Cordate (Menjantung)
Cuneate (Membaji)
Hastate (Memata Tombak)
Peltate (Memerisai)

Gambar 4.7. Ujung dan Pangkal Daun (Clarke 1999)

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 38

Tata letak daun (Phyllotaxis)


Pada satu buku melekat satu helai daun
1. Monostik (Folia monosticha)
2. Distik (Folia disticha)
3. Tristik (Folia tristicha)
4. Spiral (Folia sparsa)
Pada satu buku melekat dua helai daun
1. Berhadapan (Folia opposita)
2. Berhadapan Bersilangan (Folia decusata)
Pada satu buku melekat 3 atau lebih helai daun
1. Berkarang (Folia verticillata)
Roset (Rosula)

Gambar 4.8. Tata letak daun

Permukaan daun
Licin (Laevis): Mengkilap(nitidus), buram (opacus), berlapis lilin (pruinosus)
Gundul (glaber, glabrous)
Kasar (Scaber, scabrous)
Berkerut (Rugosus)
Berbenjol-benjol (bullatus)
Dengan Rambut (pilus):
o Pilose (meroma)
o Villose (memasai)
o Velutinus (membeledu, beludru)
o Hirsute ( memisai)
o Stelato-pilose (berambut bintang)
o Setosus (Berambut duri)
o Plumosus (berambut bulu)
o Pubescens (berbulu pubis)
o Sericeus (menyutera)
o Lanatus (mengewol)
o Lanuginose (mengapas)

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 39

Gambar 4.9. Permukaan daun (Hidayat 1990)

Daun Majemuk
Bagian-bagian daun majemuk
1. Ibu Tangkai daun (petiolus communis)
2. Rakis (Rachis)/ Rakila (Rachila)
3. Tangkai anak daun (petiololus)
4. Helai anak daun (foliolum)
5. Tangkai daun tingkai satu, dua dst.
6. Stipela
7. Pulvinus

Gambar 4.10. Bagian-bagian daun majemuk (Hidayat 1990)

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 40

Macam-macam daun majemuk


Unifoliolatus : beranak daun satu, pada daun jeruk (Citrus spp)
Bifoliolatus : beranak daun dua, pada Bauhinia purpurea
Pinnatus
1. Paripinnatus (Menyirip genap): ketepeng (Cassia alata)
2. Imparipinnatus (menyirip gasal): belimbing (Averrhoa carambola)
3. Interupte pinnatus (menyirip terputus): tomat (Lycopersicum esculentum)
4. Bipinnatus (menyirip rangkap 2): petai cina (Leucauna glauca)
5. Tripinatus (menyirip rangkap 3): kelor (Moringa olericea)
Palmatus
1. Trifoliolatus/ternatus (beranak daun tiga): kacang merah (Phaseolus sp)
2. Quinquefoliolatus: beranak daun lima (Schefflera sp)
3. Septemfoliolatus : beranak daun tujuh (Pachyra sp)
4. Novemfoliolatus: beranak daun sembilan
5. Polyfoliolatus
Digitato-pinnatus/ Palmato pinnatus : daun majemuk campuran, putri malu
(Mimosa pudica)

Gambar 2.12 Macam-macam daun majemuk(Hidayat 1990)

(a. Bifoliolatus, b. Ternatus, c. Biternatus, d. Imparipinnatus, e. Paripinnatus, f.


Abruptepinnatus, g. Bipinnatus h. Quinquefoliolatus i. Novemfoliolatus)

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 41

ALAT
1. Loop/handlens
2. Mikroskop

BAHAN
1. Bunga
Tanaman segar (Penampang melintang) : Kembang Sepatu
Simplisia Makroskopik : Bunga Cengkeh
Simplisia Mikroskopik : Bunga Cengkeh
2. Daun
Tanaman segar (Penampang melintang) : Daun Jambu Biji, Daun Salam,
Daun Sirih
Simplisia Makroskopik : Daun Jambu Biji, Daun Salam, Daun Jati Belanda,
Daun Sirih
Simplisia Mikroskopik : Daun Jambu Biji, Daun Salam, Daun Jati Belanda,
Daun Sirih

TATA KERJA
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan ciri morfologi organ generatif tumbuhan
yaitu biji dan buah. Target yang diamati meliputi tipe dan masing-masing bagian
organ tersebut.
1. Amati dan gambarlah masing-masing sampel praktikum Bunga. Masing-
masing di gambar penampang memanjangnya (tanaman segar) dan Simplisia
baik secara Makroskopik serta Mikroskopiknya, lengkapi gambar dengan
keterangannya
2. Amati dan gambarlah masing-masing sampel praktikum Daun. Masing-
masing di gambar penampang memanjangnya (tanaman segar) dan Simplisia
baik secara Makroskopik serta Mikroskopiknya, lengkapi gambar dengan
keterangannya

TUGAS DAN LAPORAN


Hasil pengamatan berupa gambar dikerjakan pada buku gambar. Laporan praktikum
dibuat dengan melengkapi hasil dokumentasi selama praktikum berlangsung. Tugas
praktikum pada modul ini yaitu mencari informasi/deskripsi lengkap masing-masing
sampel. Laporan dan tugas tersebut dikirimkan online secara
perorangan/perkelompok melalui fasilitas drive botanifarmasi.unpad.

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 42

PUSTAKA ACUAN
Clarke I. 1999. Name that Flowers. Meulbourne University Press.
Departemen Kesehatan RI. 1977-1995. Materia Medika Indonesia. Jilid I-VI. Cetakan
Pertama. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
Hidayat EB. 1990. Morfologi Tumbuhan. Jurusan Biologi FMIPA ITB
Simpson MG. 2006. Plant Systematic. Amsterdam: Elsevier Academic Press.
Vogel, E.F.D. 1987. Manual of Herbarium Taxonomy Theory and Practice. Rijksherbarium
Leiden. Netherlands.
Clarke I. 1999. Name that Flowers. Meulbourne University Press.
Simpson EG. 2006. Plant Systematic. Amsterdam: Elsevierr Academic Press.

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 43

LEMBAR PENGAMATAN

1. Daun Jati Belanda (Guazumae Folium)



PEMERIAN
Daun jati belanda, yaitu Guazumae folium, adalah daun dari tumbuhan
jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.), termasuk suku Sterculiaceae, memiliki
bau aromatik lemah dan rasa agak kelat.

MAKROSKOPIK
Daun tunggal, bentuk bulat telur sampai lanset, panjang helai daun 4-
22,5 cm; lebar 2-10 cm, pangkal daun berbentuk jantung yang kadang-kadang
tidak setangkup, ujung daun meruncing, pinggir daun bergerigi, permukaan
daun kasar, warna hijau kecoklatan sampai coklat muda, tangkai daun panjang
5-25 mm.

MIKROSKOPIK
Serbuk berwarna hijau tua kecoklatan. Fragmen pengenalnya adalah :
1. Rambut penutup berbentuk bintang, terdiri dari beberapa rambut bersel
tunggal yang berimpit pada bagian pangkalnya, dinding tebal tidak
berwarna, panjang berbeda-beda, ruang rambut berwarna coklat.
2. Rambut kelenjar terdiri dari 2-3 sel tangkai dan 3 sel kepala, 1 sel kepala
lebih besar dari 2 sel lainnya.
3. Hablur kristal oksalat berbentuk prisma.
4. Fragmen epidermis atas dan epidermis bawah.
5. Stomata tipe anisositik.
6. Pembuluh kayu dengan penebalan tangga.






MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 44


Gambar penampang melintang daun jati belanda. 1 = Rambut kelenjar, 2 = Rambut penutup
bentuk bintang, 3 = Epidermis atas, 4 = Jaringan palisade, 5 = Jaringan bunga karang, 6 =
Epidermis bawah, 7 = Stomata, 8 = Berkas pembuluh, 9 = Sklerenkim, 10 = Hablur kalsium
oksalat, 11 = Sel lendir atau saluran lendir, 12 = Jaringan parenkim, 13 = Kolenkim.


Gambar mikroskopik serbuk daun jati belanda. 1 = Pembuluh kayu dengan penebalan
tangga, 2 = Epidermis atas, 3 = Rambut kelenjar, 4 = Rambut penutup berbentuk bintang, 5 =
Epidermis bawah, 6 = Hablur kalsium oksalat.

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 45

2. Daun Jambu Biji (Psidii Folium)



PEMERIAN
Daun jambu biji, yaitu Psidii folium, adalah daun dari tumbuhan jambu
biji (Psidium guajava L.), termasuk suku Myrtaceae, memiliki bau khas
aromatik dan rasa kelat.

MAKROSKOPIK
Daun tunggal, bertangkai pendek, helai daun berbentuk bundar telur
agak menjorong atau bulat memanjang, pinggir daun agak menggulung ke atas,
permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu, ibu tulang daun dan tulang
cabang menonjol pada permukaan bawah, bertulang menyirip, warna putih
kehijauan.

MIKROSKOPIK
Serbuk berwarna hijau keabu-abuan. Fragmen pengenalnya adalah :
1. Rambut penutup yang terlepas, bentuk kerucut ramping yang umumnya
agak bengkok, terdiri dari 1 sel.
2. Hablur kalsium oksalat berbentuk roset yang besar dan bentuk prisma.
3. Stomata tipe anomositik.
4. Mesofil dengan kelenjar lisigen.


MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 46

Gambar penampang melintang daun jambu biji. 1 = Epidermis atas, 2 = Jaringan air, 3 =
Mesofil, 4 = Kelenjar lisigen, 5 = Epidermis bawah, 6 = Rambut penutup, 7 = Hablur kalsium
oksalat


Gambar mikroskopik serbuk daun jambu biji. 1 = Epidermis atas, 2 = Rambut penutup, 3 =
Epidermis dengan mesofil bagian atas, 4 = Epidermis bawah dengan stomata, 5 = Mesofil
bagian bawah, 6 = Hablur kalsium oksalat.

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 47

3. Daun Teh (Theae Folium, Camelliae Sinensis Folium)



PEMERIAN
Daun teh, yaitu Theae folium, adalah daun dari tumbuhan teh (Camellia
sinensis (L.) O.K., sinonim Thea sinensis L.), termasuk suku Theaceae, memiliki
karakteristik tidak berbau, tidak berasa, lama kelamaan kelat.

MAKROSKOPIK
Daun tunggal berbentuk lonjong memanjang dengan pangkal daun
runcing, bergerigi. Tangkai daun pendek, panjang 0,2-0,4 cm, panjang daun
6,5-15,0 cm, lebar daun 1,5-5,0 cm.

MIKROSKOPIK
Serbuk berwarna hijau tua. Fragmen pengenalnya adalah :
1. Mesofil dengan sklereida bercabang,
2. Hablur kalsium oksalat roset,
3. Rambut penutup,
4. Fragmen permukaan bawah dengan stomata tipe anisositik,
5. Pinggir daun dengan gigi tepi yang karakteristik.

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 48

Gambar penampang melintang daun teh. 1 = Epidermis atas, 2 = Parenkim, 3 = Hablur


kalsium oksalat, 4 = Sel batu, 5 = Jaringan palisade, 6 = Berkas pembuluh, 7 = Rambut
penutup, 8 = Epidermis bawah, 9 = Stomata.


Gambar mikroskopik serbuk daun teh. 1 = Sel batu, 2 = Epidermis dengan mesofil bagian
atas, 3 = Berkas pembuluh penebalan tangga dengan serabut, 4 = Rambut penutup, 5 =
Hablur kalsium oksalat, 6 = Epidermis bawah dengan stomata, 7 = Epidermis atas dengan
sel-sel palisade.

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 49

4. Daun Salam (Polyanthi Folium)



PEMERIAN
Daun salam, yaitu Polyanthi folium, adalah daun dari tumbuhan salam
(Syzygium polyanthum (Wight) Walp.), termasuk suku Myrtaceae, memiliki
karakteristik bau aromatik lemah dan rasa kelat.

MAKROSKOPIK
Daun tunggal bertangkai pendek, panjang tangkai daun 5-10 mm. Helai
daun berbentuk jorong memanjang, panjang 7-15 cm, lebar 5-10 cm; ujung dan
pangkal daun meruncing, tepi rata; permukaan atas berwarna coklat kehijauan,
licin, mengkilat; permukaan bawah berwarna coklat tua; tulang daun menyirip
dan menonjol pada permukaan bawah, tulang cabang halus.

MIKROSKOPIK
Serbuk warna coklat. Fragmen pengenalnya adalah :
1. Fragmen epidermis atas dengan kutikula bergaris,
2. Fragmen epidermis bawah,
3. Hablur kalsium oksalat bentuk roset, lepas atau dalam mesofil,
4. Fragmen berkas pembuluh,
5. Fragmen serabut sklerenkim.


Gambar penampang melintang daun salam. 1 = Kutikula, 2 = Epidermis atas, 3 = Jaringan
palisade, 4 = Kelenjar lisigen, 5 = Jaringan bunga karang, 6 = Hablur kalsium oksalat Fragmen
mesofil, 7 = Epidermis bawah, 8 = Stomata, 9 = Berkas pembuluh, 10 = Parenkim, 11 =
Jaringan kolenkim.

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 50


Gambar mikroskopik serbuk daun salam. 1 = Epidermis atas, 2 = Berkas pembuluh, 3 =
Hablur kalsium oksalat, 4 = Epidermis bawah dengan stoma tipe parasitik, 5 = Serabut
sklerenkim, 6 = Fragmen mesofil.

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 51

4. Daun Sirih (Piperis Folium)



PEMERIAN
Daun sirih, yaitu Piperis folium, adalah daun dari tumbuhan sirih (Piper
betle L.), termasuk suku Piperaceae, memiliki karakteristik berbau sedikit
aromatik, rasa tajam dan pedas.

MAKROSKOPIK
Daun tunggal, bentuk seperti jantung, warna hijau muda hingga hijau tua.
Ujung daun meruncing, tulang daun terlihat menonjol.

MIKROSKOPIK
Serbuk berwarna hijau kecoklatan. Pada fragmen mesofil kadang-kadang
terlihat rambut penutup, bentuk runcing, kecil, uniseluler. Sel-sel parenkim
berisi hablur kalsium oksalat bentuk prisma. Fragmen pengenalnya adalah :
1. Fragmen epidermis bawah dengan stomata berbentuk lonjong yang
dikelilingi oleh 2-3 sel tetangga.
2. Fragmen mesofil dengan sel-sel minyak berwarna kuning hingga kuning
jingga.
3. Fragmen epidermis dengan rambut penutup.











MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 52


Gambar penampang melintang daun sirih. 1 = Kutikula, 2 = Epidermis atas, 3 = Hipodermis,
4 = Sel minyak, 5 = Palisade, 6 = Bunga karang, 7 = Epidermis bawah, 8 = Rambut kelenjar, 9
= Rambut penutup, 10 = Berkas pembuluh, 11 = Parenkim berisi hablur berbentuk prisma,
12 = Saluran sizogen, 13 = Kolenkim, 14 = Stomata.


Gambar mikroskopik serbuk daun sirih. 1 = Permukaan daun bagian bawah, 2 = Permukaan
daun bagian atas, 3 = Mesofil, 4 = Pembuluh kayu, 5 = Epidermis bawah, 6 = Epidermis atas,
7 = Sel minyak.






MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 53


5. Daun Kumis Kucing (Orthosiphonis Folium)

PEMERIAN
Daun Kumis kucing, yaitu Orthosiphonis folium adalah daun dan pucuk
dari tumbuhan kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq., sinonim
Orthosiphon grandiflorus Bold., Orthosiphon stamineus Benth.) yang
dikumpulkan pada waktu berbunga, termasuk suku Labiatae, memiliki
karakteristik bau aromatik, rasa agak asin, agak pahit dan kelat.

MAKROSKOPIK
Daun tunggal, bertangkai, letak berseling berhadapan, warna hijau,
rapuh; bentuk bundar telur, lonjong, belah ketupat memanjang atau bentuk
lidah tombak, ujung lancip atau tumpul; panjang 2-12 cm, lebar 1-8 cm.
Tangkai daun persegi, warna agak ungu, panjang 1 cm. Helai daun: Tepi
bergerigi kasar tidak beraturan, kadang-kadang beringgit tajam dan
menggulung ke bawah, ujung daun dan pangkal daun meruncing, permukaan
licin, pada tepi daun dan tulang daun terdapat rambut pendek, terutama pada
permukaan bawah. Tulang daun menyirip halus, tulang cabang sedikit, warna
hijau atau ungu.

MIKROSKOPIK
Serbuk berwarna hijau kecoklatan. Fragmen pengenalnya adalah :
1. Epidermis atas dan epidermis bawah.
2. Rambut penutup dengan kutikula bergaris dan berisi zat berwarna ungu,
rambut kelenjar.
3. Fragmen mesofil, pembuluh kayu dengan penebalan spiral, tangga dan jala.









MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 54


Gambar penampang melintang daun kumis kucing. 1 = Kutikula, 2 = Epidermis atas, 3 =
Stomata, 4 = Jaringan palisade, 5 = Jaringan bunga karang, 6 = Epidermis bawah, 7 = Rambut
kelenjar, 8 = Berkas pembuluh, 9 = Kolenkim, 10 = Rambut penutup.


Gambar mikroskopik serbuk daun kumis kucing. 1 = Epidermis atas, 2 = Epidermis bawah, 3
= Rambut penutup, 4 = Mesofil, 5 = Pembuluh kayu (diperbesar).


MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 55

6. Bunga Cengkeh (Caryophylli Flos)



PEMERIAN
Bunga cengkeh, yaitu Caryophylli flos, adalah bunga adalah kuncup
bunga dari tumbuhan cengkeh (Eugenia caryophyllata Thunb.), termasuk suku
Myrtaceae, memiliki karakteristik berwarna coklat, bau aromatik kuat, dan
rasa khas pedas diikuti oleh rasa tebal pada lidah.

MAKROSKOPIK
Bunga berbentuk silindris dengan ujung berbentuk bulatan di dalam
kaliks epigen yang tebal, panjang antara 10 sampai 17,5 mm, warna coklat tua
atau merah coklat.

MIKROSKOPIK
Serbuk berwarna coklat tua hingga merah coklat. Fragmen pengenalnya
adalah :
1. Fragmen tangkai sari dengan kristal kalsium oksalat berbentuk roset.
2. Fragmen kepala sari.
3. Kelenjar skizogen, lepas atau dalam jaringan.
4. Pollen berbentuk tetrahedral, garis tengah 15 sampai 20 m.
5. Trakhea mempunyai penebalan spiral, dinding tebal berlignin.
6. Fragmen serabut dengan lumen yang tebal.
7. Parenkim mempunyai sel batu dengan bentuk yang khas.


Gambar penampang melintang daun mahkota bunga cengkeh. 1 = Epidermis atas, 2 =
Parenkim, 3 = Kelenjar minyak skizolisigen, 4 = Epidermis bawah, 5 = Kristal kalsium oksalat,
6 = Berkas pembuluh.

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 56

Gambar penampang
melintang daun
kelopak bunga
cengkeh. 1 =
Epidermis, 2 =
Parenkim, 3 = Kelenjar
minyak skizolisigen, 4
= Kristal kalsium
oksalat bentuk roset,
5 = Berkas pembuluh.


Gambar mikroskopik serbuk bunga cengkeh.
a1 = Fragmen benang sari dari samping (1 = epidermis, 2 = sel serabut,
jarang).
a2 = Fragmen benang sari, sel serabut dilihat dari atas, jarang.
b2, b1 = Fragmen parenkim kuncup bunga dengan kelenjar secret (b2) da sisa-
sisa 2 kelenjar secret (b1); di bagian tengan b2, sel-sel secret dan
kelenjar secret terlihat jelas, sangat banyak, spesifik.
c = Butir pollen dengan 3 tonjolan, diameter 15 m, banyak.
d = Fragmen epidermis.
e = Fragmen jaringan dari kuncup dengan ikatan pembuluh dan lapisan sel
kristal, jarang.
f = Serat sklerenkim dari kuncup, jarang.
g = Fragmen jaringan dengan banyak kelenjar secret dan pembuluh,
fragmen sebelah kiri dengan serabut sklerenkim.
h = Fragmen dinding kuncup, dapat terlihat sisa kelenjar secret.
i = Fragmen putik dengan ikatan pembuluh pusat dan 2 kelenjar secret.
k = Benang sari dengan banyak pollen di dalamnya.

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN


PANDUAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI 2017 Halaman 57

MODUL IV FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Anda mungkin juga menyukai