Anda di halaman 1dari 174

BOTANI

I. Beban SKS : 3 (2 kuliah+1praktikum)


II. Kontrak Kuliah : 14 X – 16 X per semester
(Mhs. ≥ 75% hadir)
III. Evaluasi : 20% Prak+30% Mid+50% Uas
IV. Ujian Susulan : 1. Alasan tepat ada bukti syah
2. Dosen menerima surat tugas
3. Hanya berlaku pada smt ybs.
4. Hasil diserahkan ke akademik
oleh dosen
5. Tidak ada ujian perbaikan.
PENDAHULUAN
Botani merupakan cabang biologi yang khusus
memfokuskan pada tumbuhan mulai dari karakter luar
(morfologi), karakter dalam (anatomi) serta
perubahan-perubahannya terkait dengan fungsinya
(fisik-fisiologis).
Deskripsi Matakuliah:
1.Spermatophyta/Tumb. Biji 5.Anatomi
2.Organum Nutritivum 6.Fisiologi
3.Organum Reproduktivum 7.Taksonomi/
4.Organa Asesoria Sistematika
(klasifikasi,nomenklatur,identifikasi,deskripsi) dan
Taksimetrik manual
Tujuan matakuliah Botani :
1. Mahasiswa memahami bentuk dan struktur
tubuh tumbuhan berbiji serta fungsinya
hubungannya dengan habitat tempat tumbuh
2. Mahasiswa mampu melakukan
pengklasifikasian dan menentukan nama takson
berdasarkan tatanama tumbuhan.
3. Mahasiswa dapat membuat rangkuman arti
penting matakuliah botani sebagai dasar
matakuliah pada Agroekoteknologi/tanah
(Agronomi, Fisiologi, Ilmu Gulma, Pemuliaan
dll).
Tumbuhan=Plantae=Chlorobionta (Kingdom)
 Algae
 Briophyta
 Pteridophyta
 Spermatophyta

Fotosintesis
Karbohidrat
Vacuola
Dinding sel
tingkatan Spermatophyta

Pteridophyta

Briophyta

Algae
waktu

Embriophyta; Archegoniatae; Cryptogamae; Embriophyta


Asiphonogamae; Rhizophyta; Cormophyta; Tracheophyta;
Embriophyta Siphonogamae; Phanerogamae
BAB I
ORGANUM NUTRITIVUM
Difinisi: yaitu organ tumbuhan yang berfungsi
pada proses perolehan /pengambilan
makanan,transportasi, pengolahan dan
penyimpanan cadangan makanan.
AKAR (radix) : pillus radicalis
BATANG (caulis) : xilem dan floem
DAUN (folium): chloroplast
HASIL MODIFIKASI Tuber, Rhizome, Bulbus
Corm, Spina, Cirrhus dll.
DAUN (folia/um):
1. Bentuk dan susunan serta sifat sangat beragam
2. Umumnya tipis mengarah posisi horizontal
3. Umumnya berwarna hijau
4. Bertumpu pada buku batang/+ alat tambahan
5. Pertumbuhan terbatas
6. Dapat gugur/terlepas dari batang
7. Dilindungi epidermis, terdapat stoma/trichoma
8. Bagian intervenium/mesophyl terdiri atas parenkim
asimilasi (palisade parenkim, spons parenkim)
9. Umumnya tidak terdapat buku dan tunas.
Organ semu/palsu

• Cladodia : Opuntia/Cactaceae
• Filocladia : Opuntia/Cactaceae
• Filodia : Acasia
• Fructus spurius : Anarcadium ocidentale
• Staminodia : Canna
• Lok bad : Bougainvilea spectabilis
• Pseudobulbi : Allium sativum/D. bulbifera
• Batang semu : Zingiberaceae/Musaceae
FUNGSI ORGAN (garis besar)

I. Organum nutritivum: Berhubungan dengan soal


hara/makanan, tetapi kadang dapat pula sebagai
alat reproduksi secara vegetatip(daun, akar,
batang, ubi, stolon, bulbus, tuber,corm, rhizome)
II. Oganum reproduktivum: Berkaitan dengan
reproduksi seksual (bunga, buah, biji)
III. Organa accesoria: Atau disebut alat tambahan
yang membantu turut mengendalikan fungsi
fisiologis dan atau mekanis kadang sebagai alat
pertahanan (stipula, ligula, cirrhus, squama,
trikoma glanduler /non-glanduler, spina)
DAUN (FOLIA/UM)
A. Asal mula:
Plumulae Bebas (Dicotyledoneae)
Terlindung (Monocotyledoneae)
Coleoptyle

Polimorfisme Glycine max (tunggal – majemuk)


Carica papaya (toreh dangkal –
dalam)
Termodifikasi Bractea/bracteola
Spatha
Squama
Sepala,petala,tepala, carpela
Bulbus
B. Variasi Daun:
1.Kelengkapan bagian penyusunnya (lengkap/tak lengkap:
vagina, peteolus, lamina)
2.Susunan (tunggal/majemuk)
3.Bentuk bangun daun (ovatus/oblongus/cordatus dll)
4.Venasi (penninervis/rectinervis/palminervis/curvinervis)
5.Phylotaxis (roset, alternifoliae, oppositifoliae, verticillata )
6.Sifat permukaan (halus/berambut/bergelombang)
7.Sifat intervenium/daging daun (lunak/perkamen)
8. Bentuk ujung, pangkal dan tepi daun (bertoreh /runcing
/rata/tumpul)
9.Ukuran (lebar, sempit, memanjang)
10.Warna (hijau tua, hijau muda, kekuningan, coklat)
11.Aroma
12. Kandungan kimia (obat/racun/vitamin)
• Contoh daun jagung (Zea mays):
Daun tidak lengkap terdiri atas lamina dan
vagina, tunggal, bentuk bangun daun ligulatus,
venasi rectinervis, phylotaxis alternifolia.
Permukaan kasar (trikomata), tepi rata, costae
membentuk alur, antara lamina dan vagina terdapat
ligula.
• Contoh daun Kelapa (Cocos nucifera):
Daun tidak lengkap terdiri pteolus communis dan
lamina, majemuk menyirip (palmatus), pita, venasi
rectinervis, tepi rata, phylotaxis roset batang,
permukaan licin, costae berupa bangunan kuat (lidi)
Bagaimana Cara Mendeskripsikan Daun ?

Kelengkapan :lengkap(3 ./pteolus+vagina+lamina) dan tidak lengkap


(1 atau 2 bagian)
Susunan : tunggal dan majemuk (bervariasi)
Bentuk bangun : cordatus, oblongus, deltatus, ovatus, triangularis,
linearis, ligulatus, obovatus,
Venasi : rectinervis,palminervis, curvinervis, penninervis
Phylotaxis: roset akar, roset batang, verticilata,
oppositifolia,foliasparsa
Divergensi : ½, 2/5, 3/8........dst.
Morgo : rata, bergigi, bergerigi, bertoreh, berlekuk
Permukaan : halus/licin, kasar (trikoma), tidak rata
Sifat daun: lunak, seperti kulit, tebal berair
BENTUK BANGUN DAUN
(SIRCUMSCRIPTIO))
Untuk menentukan bentuk bangun daun, yang
perlu diperhatikan adalah:
1. Rasio panjang terhadap lebar daun
2. Kedalaman toreh/lekukan pada tepi/morgo daun
3. Bentuk ujung (apex) daun
4. Bentuk pangkal (basal) daun
5. Bagian terlebar (pangkal, tengah, ujung)
6. Tempat bertumpunya tangkai (pteolus) pada
lamina.
DAUN MAJEMUK(FOLIA COMPOSITA)
Contoh daun pada:
1. Citrus aurantifolia/C. Maxima gambar ?
2. Glycine max/Vigna radiata/V. Sinensis gambar?
3. Arachis hypogaea gambar ?
4. Sesbania grandiflora/Leucaena glauca gambar?
5. Ceiba pentandra gambar?
6. Cocos nucifera/Areca catechu gambar ?
7. Moringa oleifera gambar ?
8. Mimosa pudica gambar ?
CONTOH MODIFIKASI ORGAN POKOK
1. DAUN (Sejati, lengkap, tidak lengkap , palsu/filodia):
a. Sisik (squama), misal pada rhizome (Alpinia galanga, Canna edulis)
b. Bulbus (Allium cepa, Allium sativum,Lilium longiflorum)
c. Batang semu ( Musa paradisiaca, Zingiber officinale)
d. Sepala, tepala, petala dan carpela (perhatikan organ bunga)

2. BATANG (pertumbuhan determinate atau indeterminate):


a. Geragih (stolon) Imperata cylindrica, Cyperus rotundus
b. Akar rimpang (rhizome) Alpinia galanga, Cucuma domestica
c. Duri batang (spina caulogenum) Citrus aurantifolia,Bougenvillea
d. Ubi batang (tuber caulogenum) Solanum tuberosum
e. Sulur (cirrhus) Vitis, anggota Cucurbitaceae
3. Akar (adventitia atau primaria)
a. Ubi akar (tuber rhizogenum,primaria) Daucus carota,Beta vulgaris
b. Ubi akar (tuber rhizogenum, adventitia) Manihot utilissima.
c. Duri akar (spina rhizogenum) Dioscorea hispida
d. Akar nafas (pneumatophora) bakau/Rhizophora
e. Akar lekat (radix adligans) Piper betle
BATANG (CAULIS)
1. Sifat:
a. Arah tumbuh fototropi.
b. Berbuku dan beruas
c. Permukaan licin, kasar atau berbulu
d. Warna beragam hijau, coklat dll
e. Dapat bercabang atau tidak
f. Dapat mengalami modifikasi ( tuber, sulur,
duri, bunga, duri)
g. Tumbuh tak terbatas atau terbatas.
h. Catatan: Batang tidak tampak (acaulis) misal:
Bawang merah, pisang, rumput teki.
2. Fungsi:
a. Tempat bertumpunya organ lain (daun, bunga,
buah, biji )
b. Tempat berlangsungnya tranportasi ( bahan dan
hasil asimilasi)
c. Memperluas area untuk memperoleh cahaya
matahari ( arah tumbuh dan percabangan)
d. Beberapa dapat melangsungkan fotosintesa (
parenkim mengandung kloroplas=klorenkim)
e. Menjadi tempat penimbunan cadangan makanan
(Saccharum officinarum)
f. Termodifikasi membentuk organ lain misalnya bulbus
g. Organ reproduksi aseksual ( stek, cangkok, okulasi,
rundukan)
3. Pengelompokan batang berdasarkan keadaan sifat-ciri:
a. Herbaceus: batang basah lunak tidak berkayu
misalnya: Amaranthus
b. Lignosus sempurna:
- Pohon: batang keras tinggi mencapai lebih 5 m dan
percabangannya agak jauh dari tanah (Tectona grandis)
- Semak: batang keras tinggi tidak lebih dari 5 m dan
percabangan batang dekat dengan tanah (Mimosa invisa)
c. Lignosus tidak sempurna (perdu): batang tidak telalu
keras dan dapat mencapai tinggi lebih 5 m ( Ceiba
pentandra)
d. Batang basah beruas: pendek (calmus)
: panjang (calamus)
4. Bentuk penampang lintang batang:
a. Lingkaran ( Bambusa)
b. Segitiga (Cyperus )
c. Segi empat (Coleus)
d. Pipih (filocladia)
e. Segi banyak (Cladodia)
5. Asal Mula:
a.Kecambah epigeal Epicotyle
Hipocotyle
Mesocotyle*
b. Kecambah hypogeal Epicotyle
6. Cabang batang:
a. Tidak bercabang (Areca catechu)
b. Bercabang Simpodial (Achras sapota)
Monopodial
Gnetum gnemon
Casuarina camara
Dichotom (menggarpu)
Gleichenia linearis
Catatan: Untuk mendalami tipe percabangan
pohon dapat dibaca buku Dendrologi tentang
arsitektur pohon.
7. Tumbuhan berdasarkan umur:
a. annual (semusim)
- Arahis hypogaea
- Zea mays
b. Perenial (menahun)
- Psidium guajava
- Mangifera indica
c. Bienis (kurang lebih 2 tahun)
- Beta vulgaris
- Digitalis purpurea
AKAR (Radix)
1. Asal mula :
a. Radicula Radix primaria
b. Buku batang/bagian lain Radix adventitia
2. Sifat:
a. Arah tumbuh geotropi/hidrotropi calyptra
calyptrogen statolith Gravitasi
b. Tanpa buku dan ruas
c. Tumbuh terus pada bagian ujung
d. Bentuk umumnya meruncing, namun terdapat
variasi terkait dengan fungsi
e. Warna tergantung plastida
f. Permukaan halus/licin atau kasar
3. Fungsi:
a. Memperkokoh tegaknya tubuh tumbuhan
b. Transportasi bahan dan hasil asimilasi
c. Absorsi hara melalui bulu/rambut akar
d. Respirasi (pneumatophora)
e. Tempat menimbun cadangan makanan
f. Alat pemanjat (Piper betle)
4. Susunan (sistem):
a.Akar tunggang (radix primaria)
b.Akar serabut (radix adventitia)
5. Bagian akar:
a. Collum (leher akar)= Batas akar dan batang
b. Apex radicis (ujung akar)
c. Corpus radicis (batang akar)
d. Radix lateralis (cabang akar)
e. Fibrilla radicalis (serabut akar)
f. Pilus radicalis (bulu/rambut akar)
g. Calyptra (tudung akar) calyptrogen
Statolith Gravitasi
Tumbuh ke bawah
6. Variasi akar terkait dengan perannya:
a. Radix aereus (akar gantung)=mula-mula sebagai
akar nafas dan setelah mencapai tanah berfungsi
normal misal pada Arachnis flos-aereis
dan Ficus benjamina.
b. Haustorium (akar hisap) Loranthus sp dan
Cuscutha australis
c. Radix adligans (akar lekat) Piper betle
d. Cirrhus radicalis (akar pembelit) Vanilla
planifolia
e. Pneumatophora (akar nafas) Sonneratia sp dan
Rhizophora conjugata
f. Akar tunjang Pandanus tectorius
GEMMA (Kuncup):
I. Berdasarkan letak/posisi:
a. Gemma terminalis
b. Gemma lateralis/axillaris
c. Gemma adventicius (Muntinga, Cocor bebek)
II. Berdasarkan perkembangan lanjut:
a. Gemma foliifera
b. Gemma florifera/alabastrum
c. Gemma mixta (daun dan bunga)
III. Berdasarkan ada tidaknya pelindung:
a. Gemma nudus
b. Gemma clausus
ORGANUM REPRODUKTIVUM
1. BUNGA (FLOS)
a. Pedicellus
b. Epicalyc (Calyc)
c. Corola / Perigonium
d. Androecium
e. Gynoecium
2. BUAH (Fructus)
a. Pericarpium (epicapium,mesocarpium,
endocarpium)
b. Tangkai buah – dasar buah
c. Bagian lain (lihat Physalis minima)
3. BIJI ( SEMEN)
a. Testa/Spermoderm
b. Endosperm/cadangan mak./cotyledon
c. Embrio
d. Arillus/Arilodium
e. Funicullus

Catatan: Buah yang didominasi endosperm ,


mirip dengan biji (Zea mays) Caryopsis
BUNGA (FLOS )
1. Pedicellus s/d Receptaculum Batang
Pada Annarcardium occidentale pedicellus
berkembang menjadi buah palsu (fructus
spurius).
Pada Ficus benjamina, receptaculum
berkebang menjadi buah palsu
Pada Artocarpus integra recetaculum berubah
menjadi aksis buah
Catatan: Tangkai bunga majemuk Peduncullus
2. Epicalyc Anggota Malvaceae
Calyc Sepala (trimer/tetra/pentamer)
Berlepasan/berlekatan
o Pelindung
o Fotosintesis
o Perhiasan
o Penjelmaan daun
3. Corola Petala
Catatan: Perianthium yang tidak dapat
dibedakan antara calyc dan corola disebut
perigonium Tepala
RUMUS DAN DIAGRAM BUNGA:
1. Urutan penyusun bunga dari luar ke dalam
2. Jumlah masing-masing penyusunnya
3. Keadaan sifat masing-masing penyusunnya
4. Mengetahui simetri bunga
5. Mengetahui kelamin bunga
6. Memahami posisi penyusun bunga
7. Dapat membaca kode/simbol rumus bunga
8. Mengerti satuan penyusun bagian bunga
9. Dapat menggambarkan dengan simbol bagian
penyusun bunga
POLINASI DAN FERTILISASI

POLINASI:
Gymnospermae Jatuhnya polen pada mulut
microfile
Angiospermae Jatuhnya polen pada
kepala putik (stigma)
Polen akan segera berkecambah membentuk
buluh serbuk sari
Embriophyta Siphogamae
Polinasi berdasarkan perantaranya (pembawa):
1. Anemochori Angin
- Polen ukuran kecil-ringan
- Berjumlah banyak
- Stigma termodifikasi
- Anthera versatilis -
Contoh: Oryza sativa
2. Entomochori serangga
- Bunga indah+nektar
- Beraroma
- Contoh: Cofea robusta
3. Antropochori manusia
-Polen berupa paket (polinium)
-Vanilla planifolia
4. Hydrochori air
- Hydrophyta
- Hydrilla verticillata
5. Ornitochori burung (Bombax malabaricum)
- Penghasil nectar
6. Malakochori moluska (Limnocharis flava)
7. Kiriptochori kelelawar (Erythrina sp)
- Bunga mekar sore hari
POLINASI BERDASARKAN ASAL POLEN:
1. Autogami polen dari bunga yang
sama
2. Geitonogami polen dari bunga lain
pd
tanaman yang sama
3. Allogami/xenogami polen berasal dari
tanaman lain sejenis
4. Hibridisasi /bastar polen berasal dari tanaman
lain berbeda jenis
Catatan: Bunga kleistogam melalukan penyerbuakan pada
saat masih dalam keadaan kuncup (Arachis
hypogaea)
Mengapa Tumbuhan harus menyerbuk silang
(allogami)?
a. Dioeceus (berumah dua), dalam satu tumbuhan
hanya dijumpai bunga satu jenis kelamin,
misal pada Zalaca edulis
b. Dikogami (masak kelamin tidak sama)
- Protandri (proterandri)
- Protogini (proterogini)
c. Heterostili (panjang putik dan stamen berbeda)
d. Sterilitas (kemandulan sendiri)
Faktor yang menyebabkan kegagalan polinasi:

a. Tidak tersedia polinator (entomochori)


b. Masak kelamin tidak sama
c. Jarak tempuh pollen tidak terjangkau
d. Arah pollen tidak tepat sasaran
e. Stigma cacat/abnormal
f. Hambatan mekanis
g. Jumlah pollen tidak mencukupi
FERTILISASI (PEMBUAHAN)
• Gymnospermae single fertilization
• Angiospermae double fertilisasi
Microsporosit – meiosis – sporatetrad – polen –
kariokinesis – inti vegetatip+inti generatip –
kariokinesis – inti sperma 1 + 2
Megasporosit – meiosis – megaspora –
kariokinesis berulang – inti antipoda + Inti
polar + ovum + sinergida
Inti sperma 1 + ovum zigot Embrio
Inti sperma 2 + inti polar endosperm
TIPE DIVISI GAMETOGENESIS FUSI PLOIDI
PEMBUAHAN
(Fertilisasi)

TUNGGAL ANGIOSPERMAE OVUM + INTI EMBRIO 2n


(Single Embriophyta POLAR ENDOSPERM 3n/5n/.....
Fertilization) Siphonogamae INTI SPERMA1
Anthophyta INTI SPERMA 2

GANDA GYMNOSPERMAE OVUM EMBRIO 2n


(Double Pinophyta INTI SPERMA 1
Fertilization) INTI SPERMA 2

EMBRIOPHYTA ARCHEGONIA EMBRIO 2n


ASIPHONOGAMAE ANTHERIDIA
STRUKTUR EMBRIO
Gymnospermae------------ Polycotylae (> 2)
Angiospermae
1. Dicotyledoneae (Magnoliophyta)– 2 (sepasang)
a. Radicula -------------------------------------------- Radix primaria
b. Hypocotyle (mesocotyle + epicotyle)-------- Batang (caulis)
(tipe plantula epigeal)
c. Plumulae -------------------------------------------- Folia
2. Monocotyledoneae (Liliopsida)-----1 (scutellum)
a. Radicula + Coleorhiza (sementara)------------ akar liar (radix
adventitia)--------Tumbuh nodus scutelum + nodus batang
(sistem perakaran serabut)
b. Plumulae + Coleoptyle ------------- Folia
(batang didominasi oleh epicotyle) --- (tipe kecambah
hypogeal)
Perkembangan setelah fertilisasi:
Zigot Embrio radicula, plumulae, epi, meso dan
hypocotyle, coleorhiza, coleoptyle
Ovullum Semen (biji) testa, spermoderm,
perisperm, sarco, sclero dan endotesta, endosperm,
cadangan makanan, arillus, hilum, arilodium, placenta,
caruncula
Ovarium Fructus (Buah) (variasi cukup banyak)
1. Susunan
2. Bagian yang mendominasi
3. Textur
4. Sifat carpela (terbuka/tidak)
5. Accesoris buah
FRUCTUS

TUNGGAL AGREGAT MAJEMUK

SEJATI/ASLI PALSU/SEMU

KERING BERDAGING PEPO HESPERIDIUM

SATU BIJI BANYAK BIJI


CARIOPSIS (padi, jagung)
ACHENIUM (Mirabilis jalapa) SCHIZOCARPIUM RHEGMA
KOTAK
NUX (Castanea argentea)
SAMARA (Dipterocarpaceae)
ANATOMI-FISIOLOGI

 Ilmu yang memfokuskan pada struktur bagian


dalam makhluk hidup
 Ilmu yang memfokuskan pada proses
metabolisme (ana + katabolisme) dalam tubuh
makhluk hidup
Anatomi Sitologi----------------------- Sel
Histologi--------------------- Jaringan
Organologi ----------------- Organ
Sel : Unit terkecil secara fungsional dan struktural
sebagai penyusun tubuh makhluk hidup
(sel mampu bereproduksi)
Fungsional: Reproduksi (Pembelahan)
Pertumbuhan (Mitosis)
Perkembangan(diferensiasi)
Heriditas (Keturunan sifat)
Metabolisme (Fisiologis)

Struktural: Populasi (koloni)


Jaringan Pelindung
Penguat
Pengangkut
Dasar
Organ Nutritivum
Reproduktivum
Asesoria
Sel bereproduksi Penggadaan material sel
• Pertumbuhan Bahan dan produk
• Perkembangan/dif./gamet Reaksi biokimia
• Penggantian yang rusak Energi
Sel tumbuhan:
Spesifikasi Dinding sel (aposisi, intususepsi)
Plastida (chlo, chro dan leuko)
Vacuola
Plasmodesma -----------˃ Noktah
Lokasi sel yang embrional jelas
˃ Meristem apikal dan lateral
Lamella tengah
Cadangan makanan = k.h.
Bentuk Sel Tumbuhan:
o Panjang (kolenkim, sklerenkim, rambut biji, rambut
buah, komponen berkas pengangkut: xilem dan
floem) Gambar ?
o Memanjang (Palisade parenkim) Gambar ?
o Poligonal (empulur,parenkim penimbun) Gambar
o Membulat (spons parenkim) Gambar ?
o Pipih (epidermis, kambium, felogen) Gambar ?
o Bintang (parenkim tangkai daun Canna) Gambar?
o Ginjal (sel penutup stoma) Gambar ?
o Tulang (sklereida testa) Gambar ?
Karakterisasi sel Terkait dengan fungsinya:
Karakter Epidermis Parenkim Mekanik Pengangkut

Tempat Permukaan tubuh Korteks, mesofil Hipodermis, Dalam organ


terdapatnya tumbuhan ,tuber,rhizome, korteks, sekitar tumbuhan
bagian tengah berkas pengangkut
batang

Bentuk Pipih, jika Poligonal, Panjang berupa Panjang (xilem dan


berderivasi akan membulat, bintang, serabut, membulat, floem)
beragam dinding berlipat bentuk tulang

Sifat dinding sel Tipis Tipis Tebal (lignifikasi- Tebal pada xilem,
intususepsi; tipis pada floem
suberinisasi-
aposisi)
Fungsi Pelindung Pengisi (emplur), Penguat Transportasi
(Berderivasi: Penimbun (tuber).
stoma, trikoma, sel Fotosintesis
kipas, spina) (mesofil)

Plastida Leukoplast Leukoplast, leucoplast Leucoplast


chloroplas,
chromoplast
Sistem Transportasi:

1. Interselluler ( siklosis = aliran sitoplasma )


a. Rotasi/sirkulasi Contoh gambar?
b. Pasif/aktif sistem membran / organel

2. Antarselluler (simplas dan apoplas)


a. Pasif ( Plasmodesma, Noktah, Fisik: kohesi,
kapilarisasi, daya tekan akar, transpirasi)
b. Aktif ( ATP ) sistem membran sel
Sel Organella Inclusiones/Ergastik
(benda hidup dalam sel) (benda mati dalam sel)

SitoplasmaAir
Chloroplas (plastida hijau) Lipid Leucoplast (putih/berwarna ?)
Protein
Mitochondria Karbohidrat
Apparatus Golgi Lemak
Reticulum endoplasma Garam mineral
Nucleus (+ Nucleolus) Senyawa kimia lain
Ribosome (Polysome)
Vacuola
Microbodi
Peroxisom
Microbody
Vesicula
Sitoskelton
• Variasi Sel Fungsi:
fotosintesis
Penimbun cad. mak.
Pertumbuhan/perkem
Penguat/penyokong
Pelindung
Umur (muda/dewasa)
Reproduksi
Transportasi
Catatan: bentuk sel dapat digunakan untuk
identifikasi jenis tumbuhan
JARINGAN (HISTOLOGI)
TUMBUHAN TINGGI
 Sukumpulan/kelompok sel yang mempunyai bentuk
dan sifat relatif sama secara kesatuan melakukan
suatu fungsi tertentu.
Pada tubuh tumbuhan terdapat 4 macam jaringan
No jaringan Contoh
1. Pelindung/proteksi Epidermis, felem
2. Dasar Parenkim
3. Penguat/penyokong Sklerenkim, kolenkim,
sklereida
4. Pengangkut Xylem, floem
A. Epidermis Stoma (ta) ----daun (batang lentisel )
Trikoma (ta)—daun, batang, buah, biji
Sel kipas (Bulliform cell)—daun Poaceae
Duri (spina)----Rosa, Ceiba pentadra
Bulu akar (pillus radicalis)---apex radicis
1. Stoma: a. Sel tetangga (jumlah-bentuk bervariasi)
b. Sel penutup (bentuk ginjal, halter)
c. Porus (arah membuka sejajar-tegak lurus)
Fungsi: Respirasi (oksigen - carbondioksida)
Transpirasi / gutasi
Letak : Permukaan atas (Epistomatus)
Permukaan bawah (hipostomatus)
Kedua permukaan daun (amfistomatus)
Tipe : Bergantung dari sudut pandang orang dalam
melihat sifat-ciri stomata tsb.
Penjelasan tipe stomata:
Haberlandt membedakan 4 tipe stomata:
1. Amaryllidaceae: Sel penutup bentuk ginjal,
semua sisi dinding sel tidak mengalami
penebalan (familia Amaryllidaceae)
2. Gramineae: Sel penutup bentuk halter, dinding
sel pada bagian ujung relatip tipis, arah
membuka sejajar dengan epidermis (Poaceae)
3. Mnium: Sel penutup bentuk ginjal, dinding
punggung lebih tebal dari bagian lainnya, arah
membuka tegak lurus terhadap epidermis
4. Heleborus: sel penutup ginjal, dinding luar
paling tebal dan arah membuka gabungan dari 2
dan 3
Chalk & Metcalfe (1950) membedakan stomata pada
Dicotyledoneae menjadi 6 tipe
1. Anomositik (Irregular celled): jumlah sel tetangga tidak
tentu dan bentuknya sama dengan epidermis------
Ranunculaceae
2. Anisositik (Unequal celled): jumlah sel tetangga 3 dan
satu diantaranya lebih kecil ------Solanaceae, Cruciferae

3. Diasitik (Cross celled): Jumlah sel tetangga dua, posisi


tegak lurus terhadap panjang sel penutup-------Labiatae,
Caryophyllaceae
4. Parasitik (Parallel celled) : poros panjang sel penutup
sejajar dengan sel tetangga -------Rubiaceae
5. Aktinositik: jumlah sel tetangga 4 atau lebih, arah radial
terhadap sel penutup
6. Siklositik: Jumlah sel tetangga 4 atau lebih, posisi
melingkar seperti cincin
2. Trikoma : a. Glanduler (sel basal, medial, apical)
Nicotiana tabacum
b. Non-glanduler (sel tunggal)
Artocarpus communis
Fungsi Pengendali transpirasi
Perlindungan
Bentuk bervariasi: sisik (squama)--- Durio
Tugu--------------- Artocarpus
Bintang----------- Hibiscus
Catatan: Rambut gatal (kelenjar beracun)
3. Sel kipas (Bulliform cell)
Ditemukan pada epidermis atas daun
anggota Poaceae/Graminae
Fungsi: Mengendalikan tranpirasi pada saat
tumbuhan dalam kondisi kekurangan air yaitu
dengan cara menggulungkan tepi daun
Contoh: daun Oryza sativa
daun Zea mays
daun Saccharum officinarum
Imperata cylindrica
Andropogon bicolor
4. Duri tempel (Spina )
Fungsi: Proteksi
Pembuktian:
jika duri tersebut dilepas, maka tidak meninggalkan
luka parah pada kulit batang
Contoh : Rosa hybrida
Ceiba pentandra
Erythrina
Etnobotani: sebagai hiasan
sirine burung merpati
Asessoris
5. Pillus radicalis (bulu akar)
Fungsi : Bagian dari akar yang paling efektif
melakukan absorbsi zat hara.
Catatan: bagian ujung akar (apex radicalis)
mempunyai pelindung yakni tudung akar atau
calyptra yang disusun oleh sel-sel calyptrogen. Di
dalam sel tersebut terdapat tepung statolith yang
memberikan pengaruh gravitasi sehingga akar
tumbuh ke arah bawah. Lain halnya dengan akar
nafas (pneumatofor) yang terdapat pada tanaman
bakau (Rhyzopora) yang kadang aarah tumbuhnya
ke atas untuk memperoleh udara guna respirasi.
Lentisel: stoma pada batang (Leucaena glauca),
sewaktu batang bertambah diameternya, maka
porus robek dan terisi oleh jaringan chorifeloid.

Porus robek Transpirasi cepat kehilangan air


mati
Luka Traumalin Sel baru Felogen
Chorifeloid

Kulit batang terlihat kasar (dapat diamati pada


batang yang muda)
Felem (jaringan gabus) Felogen( Kambium gabus)
Bipleuris
Chorifeloid Feloderm (Parenkim gabus)

Batang anggota Dicotyledoneae mengalami


penambahan diameter yang lebih cepat daripada
anggota Monocotyledoneae
felem bersifat mati dan sering mengelupas,
perhatikan:
Psidium guajava
Melaleuca leucadendron
Artocarpus integra
Parenkim (jaringan dasar ?):
• Setiap organ tumbuhan tersusun parenkim
• Menempati porsi paling dominan
Sifat parenkim:
Dinding tipis
Bentuk dan fungsi bervariasi
Pada tubuh tumbuhan porsinya paling banyak
Fungsi parenkim:
Penimbun tuber rhizoghenum M. utilissima
Assimilasi palisade, spons parenkim, klorenkim
Respirasi aerenkim pada Eichornia crassipes
Bentuk Parenkim:
bulat---------------- spons parenkim
memanjang—---- palisade parenkim
hexa/poligonal--- jaringan gabus/penimbun
bintang------------- tangkai daun Canna
Jaringan Penguat/mekanik/penyokong:
Sclereida------- endocarpium Cocos nucifera
hypodermis Saccharum officinarum
Sclerenkim-----mesocarpium Cocos nucifera,cortex
batang Dicotyledoneae
Kolenkim------- tumbuhan herbaceus (Amaranthus)
Berkas Pengangkut (transportasi):
Xylem (proto, meta)-------bahan assimilasi
Trachea
Tracheida
Srb. Xylem
Parenkim kayu
Floem------------------------- hasil assimilasi
Sel floem
Sel pengiring
Parenkim
Tipe bervariasi
Kolateral terbuka, kolateral tertutup, bikolateral, radier
(perhatikan akar Zea mays)
ORGANOLOGI
=Memfokuskan pada bentuk, struktur dan fungsi organ pada tumbuhan
Organ pokok Organ hasil Organa acesoria/alat
modifikasi/metamorfosis tambahan

Daun: tempat berlangsung Bulbus: modifikasi daun dan Spina: berasal dari batang,
fotosintesis batang (cadangan makanan, akar, daun tau derivat
organ bertahan dan epidermis
reproduksi aseksual)

Akar: melakukan absorbsi Tuber rhizogenum: modifikasi Squama, trikoma: derivat


unsur hara yang terlarut akar (cadangan makanan) epidermis
dalam air

Batang: melangsungkan Tuber caulogenum:modifikasi Cirrhus: berasal dari batang


transportasi bahan dan hasil batang (cadangan atau daun
fotosintesis makanan,reproduksi, organ
bertahan)
Anatomi Daun Epidermis atas
Epidermis bawah
Mesophyl/intervenium
Berkas pengangkut
Variasi bentuk daun Lembaran
Silindris
Variasi strukur mesophyl Palisade parenkim
Spons Parenkim
Variasi sifat permukaan daun Kasar
Halus/licin
Lembut
Lengket
FISIOLOGI
= Ilmu faal yang dipelajari proses awal metabolisme
sampai dengan produk (energi, panas, cadangan
makanan, zat sisa dll)
Stomata 6CO2 + 12H2O
(karbon dioksida) (cahaya dan chlorofil)
Bulu akar C H MgN O a carotenoid chlorophyll c
55 72 4 5

(air + hara) C55H70MgN4O6 b phycobilins chlorophyll d


C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Glicolisis
Respirasi Siklus Kreb’s (TCA cycle)
Fotosintesis
1. Reaksi terang (diperlukan cahaya)
Membran thyllacoid
Pigmen complex/antenna (chlorophyll dll)
Fotosistem I (P700) dan II (P 680)
fotolisis (H2O 2H+ + ½ O2 )
Transfer elektron
ATP dan NADPH
Q, PQ, Cyt-b, cyt-f,Fd,Fp,Pc
2. Reaksi gelap (tidak diperlukan cahaya)
Glycolysis (Cytoplasma)
Siklus Kreb’s ( stroma chloroplas)
siklus calvin ( mitochondria)
Respirasi (cristae )
Perbandingan antara Fotosintesis dan Respirasi
Fotosintesis Respirasi

Penyusunan energi dalam molekul Pemanfaatan energi dari molekul


gula gula
Menggunakan CO2 dan H2O Menghasilkan CO2 dan H2O

Terjadi peningkatan berat Pengurangan berat

Berlangsung jika ada cahaya Tidak bergantung pada cahaya

Berlangsung dalam sel berklorofil Berlangsung dalam semua sel


hidup
Menghasilkan O2 Memanfaatkan O2/respirasi aerob

Menghasilkan ATP melalui energi Menghasilkan ATP bersumber mol.


cahaya gula
Elemen Esential Tumbuhan Tinggi
A. Mikro Elemen B. Makro Elemen
1. Molybdenum (Mo)-Mo42- 9. sulfur (S)-SO42-
2. Nickel (Ni)-Ni2+ 10. Phosphorus (P)-H2PO4-
HPO42-
3. Copper (Cu)-Cu+,Cu2+ 11. Magnesium (Mg)-Mg2+
4. Zinc (Zn)-Zn2+ 12. Calcium (Ca)-Ca2+
5. Manganese (Mn)-Mn2+ 13. Potassium (K)-K+
6. Boron (B)-H3BO3 14. Nitrogen (N)-NO3-,NH4+
7. Iron (Fe)-Fe3+,Fe2+ 15. Oxygen (O)-O2,H2O
8. Chlorine (Cl)-Cl- 16. Carbon (C)-CO2
17. Hydrogen (H)-H2O
Singkatan Senyawa dalam Fisiologi Tumbuhan

ABA : abscisic acid ATP: adesine triphosphat


DNA :deoxyribonucleic acid FAD: flavin adenine dinucleotideinucleotide
NAD :nicotinamide adenine dinucleotide NADP:nicotinamide adenine dinucleotide
phosphat
RNA : ribonucleic acid TCA: tricarboxylic acid
CAM :ssulacean acid metabolism PEP:phosphoenolpyruvate
PCR :photosynthetic carbon reduction 3PGA;3-phosphoglyceric acid
RuBP :ribulose 1,5 biphosphat Rubisco:RuBPcarboxylase/oxygenase
GA3P :glyceraldehide 3-phosphat PQ:plastoquinon
Cyt : cytochrome ADP:adenosine diphosphat
OEC: oxygen evolving complex/Mn IAA: indolacetic acid
IBA : indolebutyric acid GA:Gibberlin acid
ABA:abscisic acid GTP: guanosine triphosphat
Acyl-CoA: acyl coenzim A AMP:adenosine monophosphat
CoQ/UQ: ubiquinone Fd:ferredoxin
OAA : oxaloacetate Pc :plastocyanine
Fp : flavoprotein
Proses Transportasi:
˃ Dari luar masuk dalam dalam tubuh tumbuhan
CO2 : difusi
Hara terlarut : Apoplast dan simplast (imbibisi –
Osmosis – difusi
˃ Mobilitas dalam tubuh tumbuhan
Antar seluler dan interseluler (antar organella)
Transport pasif : H2O
Transport terfasilitasi : glucosa + protein integral
Transport aktif : coupled transport
(symport dan antiport /
keseimbangan K+ dan Na+
Material dalam tanah:
1. Air : Setiap tumbuhan memiliki spesifikasi
terhadap ketersediaan air (optimum)
2. Hara makro : Keadaan terikat/bebas tersedia(C, H,
O, N,S, P, K, Cl)
3. Hara mikro: Keadaan terikat/bebas tersedia (Mn,
B, Zn, Si)
4. Mikrobia: Bersifat menguntungkan(pengurai,
Rhizobium, micorhyza/merugikan (patogen)
5. Porositas: Respirasi sel
6. Bahan organik
Bahan Asimilasi dari Akar Menuju Daun:
1. Daya tekan akar: Pertumbuhan panjang dan diameter
akar serta adanya turgor sel
2. Kapilarisasi: Ukuran diameter xilem yang relatif kecil
memfalitasi daya kapilarisasi yang lebih besar
3. Transpirasi: Pada siang hari dedaunan mengalami
traspirasi dan pada malam hari gutasi, rantai molekul
air yang tidak terputus akan terus bergerak menuju
daun
4. Kohesi-adhesi: Daya kohesi antar molekul air cukup
kuat jika dibandingkan dengan daya lekat air dengan
dinding sel xilem
5. Gravitasi: massa air yang kecil akan lebih mudah untuk
berpindah dari posisi bawah menuju ke atas
Faktor lain yang berpengaruh terhadap
transportasi hara:
1. Suhu dan kelembaban udara
2. Jumlah stomata yang membuka
3. Densitas trichoma
4. Pencahayaan
5. Kecepatan angin
6. Jumlah bulu akar
7. Ketersediaan air tanah
8. Kecepatan pertumbuhan
9. Faktor genetis
CO2 : - Masuk dalam jaringan secara diffusi
- Posisi stomata (cryptophore)
- Dalam chloroplast difiksasi oleh RUBP
(Ribulosa 1,5 bi phospat)
Air+hara : -Subtrat (partikel tanah)
-Kosentrasi air
- Bulu akar-michorhyza- (jangkauan akar)
- Imbibisi – osmosis – diffusi
- Struktur anatomi akar
Protoxilem ------Metaxilem
sel peresap/endodermis
Perisikel
Perubahan Prekusor Inorganik Organik
-----------------------------------------------------------------------
CO2+H2O ( fotosintesis ) glucosa polysccharida

O2 (oksidasi) glycerol,asam lemak, steroid lipid

NO3 (aminasi) asam amino protein

PO4 (phosphorilasi) Nucleosida triphosphat


asam nucleat
Senyawa sekonder: alkaloid (nicotine), Phenolics
(lignin), terpenoids (Menthol)
Tipe tanaman berdasarkan fiksasi CO2
C3 C4 CAM
==============================================
Padi Jagung Cactus
Mesofil Mesofil + Mesofil
pal + spons park seludang Bp spons park
Stoma terbuka stoma terbuka Stoma terbuka
Siang hari CO2 siang hari CO2 malam hari
RuBp Phosphoenalpiruvat PEP
3 phospoglycerate Oxaloacetate Oxaloacetate
Atom C = 3 Atom C = 4 atom C =4
Calvin Hatch-Slack+calvin Mirip C4
efisien laju fs 2-3X laju fs tinggi
Sistem Transport Elektron:

1. NADH + H+ NAD+
2. 3ADP + 3P 3ATP atau 2ADP + 2P 2ATP
3. FADH2 FAD
4. Cytochrom complex dan acceptor
5. ½ O + 2 H+ H2O
˃ Cristae (chemiosmotic coupling model)
˃ Pumping of proton
˃ NADH dehydrogenase
˃ Ubiquinone/coenzyme Q
TAKSONOMI
• Klasifikasi Keragaman
• Nomenklatur Komunikasi
• Identifikasi Pengenalan
• Deskripsi Karakterisasi

Klasifikasi: Penggolongan/pengelompokan yang


hirarchis Golongan besar mencakup
golongan yang lebih kecil
dan tidak boleh ditukar –
balikkan.
Divisio

Subdivisio Subdivisio
Kingdom--------------------------------------------------------
Divisio--------------------------------------------------------
Classis--------------------------------------------------
Ordo----------------------------------------------
Familia----------------------------------------
Genus-------------------------------------
aceae Species------------------------------
ales infraspecies: Varietas----------
opsida Forma--------
Phyta ?? Individuum-
Plantae/Chlorobionta ?
? ?
Perkembangan sejarah klasifikasi:
Sederhana Kompleks Pengetahuan
Teknologi

Revisi
1. Perubahan nama (Angiospermae ?)
2. Penggabungan (Papilionaceae+Caesalpiniaceae=?)
3. Pemilahan (Leguminosae ?)
4. Perubahan posisi (Subdivisio – Divisio)
Catatan: Perubahan takson fenetik feletik
(karakter fenotipik) (filogenetik)
TAKSA

KARAKTER

ARTIFICIAL MECHANICAL NATURAL PHYLOGENETIC


CLASIFICATION CLASIFICATION CLASIFICATION CLASIFICATION

Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan


Habitus dan sedikit sifat beberapa sifat sejumlah
Manfaat ciri tumbuhan ciri tumbuhan sifat ciri dan
interpretasi
evolusi
Klasifikasi buatan (artificial classification):
Penggolongan tumbuhan dibuat atas dasar kebutuhan praktis (Pohon, Herba, Semak, Perdu, Liana) atau kemanfaatan
bagi manusia (Tumbuhan obat, Pangan, Racun, Serat dll).

Klasifikasi mekanik (mecanical classification):


Penggolongan tumbuhan dengan menggunakan sedikit sifat-ciri misal :
Tumbuhan umur panjang (perenial)
Tumbuhan umur pendek (annual)
Bunga mahkota bebas (polypetalae/dialipetalae)
Bunga mahkota menyatu (gamopetalae)
Tumbuhan keping dua (dicotyledoneae)
Tumbuhan keping tunggal (monocotyledoneae)

Klasifikasi alamiah (natural classification):


Kemajuan pengetahuan mendorong klasifikasi tumbuhan semakin kompleks, misalnya dengan berbagai dukungan sifat
anatomi, embriologi, fisiologi, genetika, paleobotani, fitogeografi dll. maka muncul golongan tumbuhan:
Monandria (stamen tunggal)
Diandria (stamen dua)
Cryptogamae(biji tersembunyi)
Phanerogamae(biji tampak)
Angiospermae (biji tertutup)
Gymnospermae (biji telanjang)

Klasifikasi filogenetik (phylogenetic classification):


Penggolongan tumbuhan yang dikaitkan dengan sejarah evolusi , misal nama golongan:
Magnoliophyta (keturunan marga Magnolia)
Pinophyta (keturunan marga Pinus)
• Embriophyta Asiphogamae Briophyta
• Tracheophyta Pteridophyta
• Cormophyta
• Embriophyta Siphonogamae= Spermatophyta
• Angiospermae = Anthophyta
= Magnoliophyta
• Gymnospermae = Pinophyta
• Dicotyledoneae = Magnoliopsida
• Monocotyledoneae = Liliopsida
ARAH EVOLUSI DAN PENGGOLONGAN TUMBUHAN

Algae Lumut Paku Biji

Thallophyta Bryophyta Pteridophyta Spermatophyta


non Embrio Embriophyta
Embriophyta asiphonogamae
Embriophya siphonogamae
Tracheophyta
Cormophyta
• Palmae = Arecaceae Labiatae = Lamiaceae
• Graminae = Poaceae Guttiferae = Clusiaceae
• Crusiferae = Brassicaceae Compositae = Asteraceae
• Umbelliferae = Apiaceae
• Leguminosae = Fabaceae
Catatan: Leguminosae merupakan golongan tumbuhan berbuah polong yang
anggotanya cukup besar dan habitusnya sangat beragam. Oleh karena
itu perlu /lazim dipilahkan yang salah satunya adalah berdasarkan
struktur bunga, sehingga terdapat tiga taksa yakni: Mimosaceae,
Papilionaceae dan Caesalpiniaceae. Namun antara Papilionaceae dan
Caesalpiniaceae selanjutnya digabungkan menjadi satu dengan nama
Fabaceae

Identifikasi nama yang benar dan syah


posisi dalam klasifikasi

Deskripsi Sifat-ciri takson yang tersebar diseluruh tubuh


tumbuhan yang merupakan atribut tetap melekat.
Bukti Taksonomi

1. Morfologi (bentuk, warna, susunan, ukuran, arsitektur)


2. Anatomi (tipe berkas pengangkut, stele, stoma dll)
3. Embriologi (bipolar, monopolar, struktur daun lembga)
4. Fisiologi (Xerophyt, Epiphyt, Hydrophyt, Tropohyta dll)
5. Genetika (konsep spesies: generasi vertil)
6. Kimia (kandungan alkaloid, zat alelopat)
Solanin--------------- Solanum
Theobromin----------Theobroma
Piperin-----------------Piper
Capsein--------------- Capsicum
Mimosin----Mimosa/Mimosaceae
Karakter Diagnostik:
Anggota Palmae asam palmitat
Anggota Graminae habitus rumput
Anggota Zingiberaceae rhizoma
Anggota Asteraceae involucrum
Anggota Malvaceae epicalyx
Anggota leguminosae buah polong
Anggota Spermatophyta biji
Anggota Dicotyledoneae sepasang daun lembaga
Anggota Gymnospermae biji telanjang
Anggota Umbelliferae bunga majemuk payung
Anggota Labiatae bunga berbibir
Anggota Papilionaceae bunga kupu-kupu (vexillum, alae dan
carina)
Anggota Spathiflorae spatha/seludang
Anggota Parietales biji sisi samping dalam
SEJARAH KLASIFIKASI TUMBUHAN
Pengklasifikasian sebelum ada literatur
 Berdasarkan kemanfaatan: Tanaman sayuran,
buah-buahan, tanaman obat, Tanaman pangan,
Ubi-ubian dll.
 Berdasarkan habitus: Rumput-rumputan, Pohon,
Semak, tumbuhan membelit, perdu, Herba
Awal tersedianya pustaka
 Sumber informasi awal: Babilonia, Mesir, Cina dan
India.
 Tanaman populer: Gandum, biji-bijian, Melon,
kapas dan tumbuhan obat
372 BC – 287 BC: Theophrastus (Tyrtamus)
 telah melakukan deskripsi 500 tumbuhan
yang dikelompokkan menjadi 4 (Pohon,Perdu,
Semak dan Herba)
 Telah dibedakan antara tumbuhan bunga
(Anthophyta) dan (tumbuhan tidak berbunga)
 Posisi ovarium (superior dan inferior)
 Petala bebas dan fusi
 Dikenal tipe buah
 Tulisan yang lebih detail: kapas, pisang,
kayu manis
250 BC – 120 BC: Parasara
 Berkaspengangkut
 Leguminosae: bunga hipogen, 5 petala berbeda
ukuran, calix gamosepala
 Cruciferae: ovari superior, 4 sepala berlepasan, 6
stamen, 2 carpela

23 AD – 79 AD: Caius Plinus Secundus


 Buku 9 volume (Historia Naturalis) tentang
tanaman obat
Abad 1: Pedanios Dioscorides
 Materia Medica: 600 tanaman
 Illustrator terbaik: Dioscorea

Abad 5 – Abad 15: Medieval Botany


 Klasifikasi tumbuhan tidak menunjukkan
kemajuan (periode gelap)
 Terjadi perang dunia (Asia, Eropa)
 Informasi botani (buku) banyak hilang
 Penggadaan buku yang tersisa
610 AD – 1100 AD: Islamic Botany
 Ibn-Sina dan Ibn-al-awwan
 Tanaman agricultura, tanaman obat dan
tanaman yang memabukkan (600)

1193 – 1280 AD: Albertus Magnus


 Membedakan Dicotyle dan Monocotyle
 Identifikasi struktur batang
 Mengelompokkan tumbuhan berberkas
pengangkut dan non berkas pengangkut
± 1440 :Renaissance
 Di Eropa terdapat inovasi teknologi (printing)
 Sirculasi informasi botani semakin lancar

Masa Herbalists:
1464 – 1534: Otto Brunfels (Herbarium vivae eicones)
1498 – 1554 : Jerome Bock (New kreuterbuch)
1501 – 1566 : Leonard Fuchs (Historia stirpium)
1515 – 1544 : Valerius Cordus (Historia plantarum)
Pierandrea Mathiola, Rembert Dodoens, Carolus
Clusius, Mathias de L’obel, William Turner
Awal Taksonomi:
1519 – 1603 : Andrea Caesalpino (De Plants libri)
Karakterisasi buah dan biji
1587 – 1657 : Joaching Jung
Terminologi (nodus, internodus,
daun tunggal dan majemuk, stamen , stilus)
1560 – 1624 : Gaspard (Caspar) Bauhin
Phytopinax, prodromus theatri
botanici, Pinax theatri botanici
Sinonim spesies tumbuhan dan
mencoba mengenalkan sistem binomium
1541 – 1613 : Jean Bauhin (Historia plantarum
universalis)
1627 – 1708 : John Ray
Methodus plantarum
Historia plantarum
Outline classification:
Imperfectae (Cryptogamae)
I. Herbae Monocotyledon
Perfectae
Dicotyledon
Monocotyledon
II. Arborae
Dicotyledon
1656 – 1708 : JP de Tournefort
Elements de botanique
Melakukan deskripsi Genus
Membedakan Apetalae vs Petalae
Petalae bebas vs fusi
Regular vs Irregular
Sistem Seksual:
1707 – 1778 : Carolus Linnaeus
Carl Linnaeus
Carl Von Linne
“Species plantarum,1753”
Outline 24 classis dalam Species plantarum:
1. Monandria (stamen 1) 13. Polyandria (≥ 20 recept)
2. Diandria (stamen 2) 14. Didynamia (2 pdk,2pnj)
3. Triandria (stamen 3) 15. Tetradynamia (4 pnj,2 pdk)
4. Tetrandria (stamen 4) 16. Monadelphia ( 1group)
5. Pentandria (stamen 5) 17. Diadelphia (2 group)
6. Hexandria (stamen 6) 18. Polyadelphia (≥3 group)
7. Heptandria (stamen 7) 19. Syngenesia (unianther)
8. Octandria (stamen 8) 20. Gynandria(+gynoecium)
9. Ennandria (stamen 9) 21. Monoecia
10.Decandria (Stamen 10) 22. Diocecia
11.Dodecandria (stamen 11-19) 23. Polygamia
12.Icosandria (≥ 20 pd calyc) 24. Cryptogamia
Sistem Alami:
1727 – 1806 : Adanson
Familees des plantes
Mengkaitkan hubungan kekerabatan
Tingkat kemiripan(indeks similaritas)
1686 – 1758 : Antoine
1699 - 1776 : Bernard
1704 - 1779 : Joseph de Jussieu family
1. Acotyledon; 2.Monocotyledon; 3.Dicotyledon:
a. Apetalae; b. Monopetalae; c. polypetalae;
d. Dicline Irreguler (Euphorbia, Gymnosperm)
1778 – 1841 : Angustin Pyramus de Candolle
(mengenalkan istilah taxonomi)
Alphonse de Candolle
Casimir de Candolle
Outline classification:
I. Vasculer
Class 1. Exogenae (dicots)
a. Diplochlamydeae
Thalamiflorae
Calyciflorae
Corolliflorae
b. Monochlamydeae
Class 2. Endogenae
Phanerogamae
Cryptogamae
II. Celluler
Class 1. Follaceae (lumut)
Class 2. Aphyllae (Algae, Fungi, Lichen)
1773 – 1858 : Robert Brown
Gymnosperm (Ovule telanjang)
Dicotyledons (Ovule tetutup)
Struktur bunga Orchidaceae
Struktur Cyathium

1800 – 1884 : George Bentham


1817 – 1911 : Sir. JD Hooker
Tumbuhan biji meliputi:
Dicotyledons; Monocotyledons dan
Gymnosperm
Sistem Phylogenetic:
I. Transisional:
1839 – 1887) : AW. Eichler
Cryptogamae
Plant
Kingdom
Gymnosperm Chori
Phanerogamae Dicot
Angiosperm symp
mono
1844 – 1930 : Adolph Engler
1849 – 1893 : Karl Prantl
Tumbuhan biji
(Embryophyta Siphonogamae)

Gymnospermae Angiospermae

Dicotyledoneae Monocotyledoneae

Archichlamydeae Metachlamydeae
II. Intentional Phylogenetic:
1845 – 1915 : Charles Bessey

Asterales Lamiales
Rubiales Primulales
Orchidales Sapindales Caryophyllales
Graminales Iridales
Liliales Rosales Malvales
Alismatales Ranales
Bennettitinae
1868 – 1932 : Hans Hallier
Ranales Annonales
Magnoliaceae Dicotyledons
Monocotyledons
1882 – 1931 : Wettstein
Diduga bunga uniseksual primitif
monocots lebih modern daripada
dicots
1865 – 1938 : Alfred Rendle
Anggota Dicots ada yang paling
modern dan ada pula yang primitif, demikian
pula anggota monocot
1884 – 1872 : John Hutchinson
Dicots cenderung primitif jika
dibanding monocots.
Perlu penelitian tumbuhan Lignosae
dan Herbaceae yang ada dalam
dicots maupun monocots
Contemporary phylogenetic system
Armen Takhtajan (1910 – 1997): Golongan
tumbuhan biji tertutup (Angiosperm), masuk
dalam divisi Magnoliophyta yang terpilah
menjadi classis Magnoliopsida dan Liliopsida
Arthur Cronquist (1919 – 1992): Pemantapan
munculnya Magnoliophyta ( yang sebenarnya ini
adalah Angiospermae) diperlukan perhitungan
hubungan kekerabatan berdasarkan sifat fenetik
yang digambarkan dalam phylogram.

CR de SOO (1975) : mengusulkan nama


Angiospermophyta yang mencakup
Dicotyledonopsida dan Monocotyledonopsida
Tatanama (Nomenklatur) tumbuhan:
(International Code of Botanical Nomenclature)
Validasi nama tumbuhan

 Nama tumbuhan harus benar


 Syah
 Valid
 Diberlakukan sebagai bahasa latin
 Pengakuan secara universal (menyeluruh)
 Jelas/clarity, stability, establishment
Nama ilmiah makhluk hidup memiliki tatanama:
1. Tumbuhan: International Code of Botanical
Nomenclature (ICBN)
2. Hewan : International code of Zoological
Nomenclature (ICZN)
3. Bacteria : International Code for the
Nomenclature of Bacteria (ICNB)
4. Tanaman : International Code of
Nomenclature for Cultivated Plant
(ICNCP)
5. Virus : (ICVN)
Daftar nama tumbuhan yang mendapat prioritas sebagai nama
alternatif
-------------------------------------------------------------------
Fenetik Feletik Tipe Genus
-------------------------------------------------------------------
1. Cruciferae Brassicaceae Brassica
2. Guttiferae Clusiaceae Clusia
3. Leguminosae Fabaceae Faba
4. Umbelliferae Apiaceae Apium
5. Compositae Asteraceae Aster
6. Labiatae Lamiaceae Lamium
7. Palmae Arecaceae Areca
8. Graminae Poaceae Poa
---------------------------------------------------------------------
Contoh pemberlakuan bahasa latin:
1. Nama orang (Linnaeus – Linnaei )
Indigofera linnaei
2. Nama negara (India – Indica /Indicum)
Rosa indica
Solanum indicum
3. Warna (hitam – Nigra/Nigrum)
Piper nigrum
4. Waktu (semusim – Annuus)
Helianthus annuus
Sumber ketidakvalidan nama tumbuhan:
1. Munculnya sinonim (satu tumbuhan memiliki
banyak nama)
2. Gejala homonim (Satu nama untuk tumbuhan yang
berbeda)
3. Nama daerah yang hanya dimengerti pada batas
geografi tertentu: “Puntik”)
4. Local name (nama yang dimengerti pada lokasi
tertentu: “kacang cina”
5. Nama tumbuhan yang terkait dengan etnik
6. . Nama tumbuhan yang terkait dengan bidang
pengobatan
7. .Totonim (pengulangan nama genus)
o Nama tumbuhan sudah benar, tetapi belum
syah:
belum terpublikasi secara internasional
o Nama tumbuhan benar dan syah, tetapi kurang
valid:
Revisi
 Pergantian nama
 Pemilahan nama
Penggabungan nama
Pergeseran posisi dalam kategori
klasifikasi
Catatan tentang nama tumbuhan: International Code of
Botanical Nomenclature (ICBN)
1. Nama tumbuhan tidak boleh menunjukkan gejala totonim
yaitu nama spesies seperti hanya mengulang nama marga,
misal Linaria linaric, Malus malus
2. Nama marga tidak boleh menggunakan nama salah satu organ
tubuh tumbuhan, misal Tuber, Rhyza, Cauli dll.
3. Nama jenis/spesies bersifat biner/binomial yaitu satu kata
didepan sebagai penunjuk marga dan nama berikutnya
penunjuk jenis
4. Nama tumbuhan diberlakukan sebagai bahasa latin
5. Nama trinomial digunakan taksa pada infraspesies, misal
Brassica oleracea var. Capitata; Allium cepa fa. Ascalonicum;
Oryza sativa subsp japonica
6. Orang yang memberikan nama tumbuhan jelas.
7. Singkatan autor (nama orang yang memberi nama tumbuhan)
perlu diketahui, misalnya:
a. Oryza sativa L. (L=Linnaeus,Carolus)
b. Ipomoea batatas Poir (Poir=Poiret,JeanLouis Marie)
c. Coleus tuberosus Benth (Benth=Bentham, George)
d. Glycine max Merr (Merr=Merrill, Elmer Drew)
8. Jika ada singkatan dua orang autor:
Impatiens holstii Engl et Warb (nama diberikan oleh dua orang
secara bersama-sama Engler dan Warburg)
Cinnamomum iners Reinw ex Bl (pertama nama diberikan oleh
Reinwardt tetapi belum syah, selanjutnya setelah dipublikasikan
oleh Blume maka nama menjadi syah.
Medicago orbicularis (L) Bartal (orbicularis awalnya nama varietas
yang diberikan Linnaeus, tetapi oleh Bartal diangkat menjadi
spesies
Tatanama Tanaman Budidaya:
(International Code of Nomenclature for Cultivated
Plants/ICNCP)
 Tumbuhan yang dibudidayakan (bidang pertanian)
sebenarnya secara alami telah terbentuk siatu varietas
(kelompok yang dapat dibedakan dari populasinya),
selanjutnya dengan alasan keunggulan maka kelompok
ini dibudidayakan yang akhirnya muncul istilah:
Cultivated Variety (varietas yang dibudidayakan) yang
disingkat: cv. Dalam penulisannya: Rosa floribunda cv.
Blessings atau Rosa floribunda ‘Blessings’
 Jika tanaman hasil hibridissasi, misal: Triticum x Secale
x Triticoscale
Singkatan nama penemu/pemberi nama tumbuhan
1. L/Linn = Linnaeus
2. DC = de Candolle
3. Lam/Lamk = J.B.P.A Monet Chevaler de Lamarck
4. H.B.K = Humboldt, Bonpland dan Kunth
5. Fr = E.M Fries
6. Juss = A. Jussieu
7. R.Br = Robert Brown
8. Br. = Alexander Brown
9. Koster = A.J.G.H Kostermans
10. Jack = William Jack
11. Rifai = Mien A. Rifai
12. B&h = Bentham dan Hooker
13. Bens = Benson
14. Benth = G. Bentham
15. Hook = Wlliam Hooker
16. Wall = Wallich
17. Pers = C.H. Persoon
18. A.D.C = Alphonse de Candolle

Anda mungkin juga menyukai