Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013


tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan pada Pasal 77A ayat (1) menyebutkan bahwa
Kerangka Dasar Kurikulum berisi landasan filosofis, sosiologis,
psikopedagogis, dan yuridis sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. dan
pasal 77 ayat (2) menyebutkan bahwa Kerangka Dasar Kurikulum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai acuan dalam
Pengembangan Struktur Kurikulum pada tingkat nasional, acuan dalam
Pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah dan pedoman dalam
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dari amanat undang-
undang dan peraturan pemerintah tersebut ditegaskan bahwa kurikulum
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk melakukan penyesuaian
program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan ciri khas

1| Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


potensi yang ada di daerah serta peserta didik dan kurikulum dikembangkan
dan diimplementasikan pada tingkat satuan pendidikan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Kurikulum senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu.


Timbulnya perubahan kurikulum tersebut disebabkan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara senantiasa mengalami
perkembangan yang tidak terlepas dari pengaruh global, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan
perubahan yang terus menerus itu telah menuntut perlunya perbaikan sistem
pendidikan naional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan
masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan
jaman.

Kurikulum di Indonesia telah mengalami pergantian beberapa kali,


diantaranya kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1999, kurikulum
2004, kurikulum 2006 atau di sebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), dan yang terakhir yaitu kurikulum 2013. Semuanya ini dimaksudkan
untuk menyempurnakan program-program pendidikan yang di
sesuaikan dengan perkembangan jaman.

Kurikulum 2013 telah direvisi 2 kali yaitu revisi tahun 2016 dan revisi
tahun 2017. Pada revisi tahun yang terakhir ini terdapat perbaikan yaitu
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di dalam
pembelajaran. Karakter yang diperkuat yang utama ada 5 (lima) yaitu
karakter: religious, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas. Selain
PPK juga mengintegrasikan literasi, keterampilan abad ke-21 atau diistilahkan

2| Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


dengan 4C (Creative, Critical Thinking, Communicative dan Collaborative)
dan HOTS (Higher Order Thinking Skill).

Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas


dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan
karakter yang sudah dilaksanakan sampai sekarang. Pengintegrasian dapat
berupa:

- Pemanduan kegiatan kelas, luar kelas di madrasah dan luar madrasah


(masyarakat/komunitas).

- Pemanduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

- Pelibatan secara serempak warga madrasah, keluarga dan madrasah.

Pendalaman dan perluasan dapat berupa:

- Penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada


pengembangan karakter siswa.

- Penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa dan pengaturan ulang


waktu belajar siswa di madrasah atau di luar madrasah.

- Penyelarasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen


Berbasis Madrasah dan fungsi Komite Madrasah dengan kebutuhan
gerakan PPK.

Pengertian literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS)


adalah kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas Antara lain: membaca, melihat, menyimak,
menulis dan berbicara. GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh untuk menjadikan madrasah sebagai organisasi pembelajaran
yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Literasi lebih
dari sekedar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berfikir
menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital
dan auditori. Literasi dapat dijabarkan menjadi: Literasi Dini (early Literacy),
Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy),

3| Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Literasi Media (Media Literacy), Literacy Teknologi (Technology Literacy)
dan Literasi Visual (Visual Literacy).

Pada kurikulum 2013 pembelajaran tidak hanya sekedar mentransfer


materi namun bertujuan ingin membentuk peserta didik yang ber- 4C
(Creative, Critical Thinking, Communicative dan Collaborative). Beberapa
pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih
kesuksesan, khususnya di abad ke-21, abad dimana dunia berkembang dengan
sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting
sehingga 4C diperlukan dalam dunia pendidikan karena 4C merupakan
softskill yang pada implementasi kesehariannya jauh lebih bermanfaat
daripada sekedar penguasaan hardskill.

Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berfikir


kritis, logis, reflektif, metakognitif dan berfikir kreatif yang merupakan
kemampuan berfikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi
pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik
mampu untuk memprediksi, mendesain dan memperkirakan. Sejalan dengan
itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berfikir
dalam menspesifikasi aspek-aspek atau elemen-elemen dari sebuah konteks
tertentu, evaluasi merupakan kemampuan berfikir dalam mengambil
keputusan berdasarkan fakta atau informasi dan mengkreasi merupakan
kemampuan berfikir dalam membangun gagasan atau ide-ide. Untuk
menghasilkan peserta didik yang ber-HOTS dengan baik maka tidak mungkin
lagi menggunakan model/metode/strategi/pendekatan yang berpusat pada guru
(teacher center), namun kita perlu berpusat pada siswa (student center) untuk
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (active learning).

Dalam mengantisipasi perkembangan dan perubahan di dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, Kementerian Agama
mengeluarkan KMA No. 165 Tahun 2014 sedangkan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan (Depdikbud) mengeluarkan Permendikbud No. 20, 21, 22, 23
dan 24 Tahun 2016. KMA dan Permendikbud tersebut mengacu pada Undang-

4| Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Atas dasar semangat otonomi
daerah, kebutuhan dan potensi lokal dan global, serta penghargaan terhadap
hak azasi manusia (HAM).

KTSP yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan


memungkinkan timbulnya keberagaman. Meskipun demikian, pengembangan
KTSP yang beragam itu tetap harus mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan dan terdiri atas Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Tenaga Kependidikan, Standar Sarana
Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian
Pendidikan. Empat dari kedelapan standar nasional pendidikan nasional
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Standar Proses dan Standar Penilaian merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

MTs. Unwanul Khairiyyah adalah salah satu madrasah swasta yang


berada di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Depok, telah
mengembangkan KTSP yang mengacu pada Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Proses dan Standar Penilaian serta berpedoman pada
Panduan Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) yang di
keluarkan dari BNSP.

KTSP MTs. Unwanul Khairiyyah yang dilaksanakan pada tahun


pelajaran 2017/2018 di kelas VII, VIII dan IX ini serentak menggunakan
Kurikulum 2013. Hal ini didasarkan atas peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayan (Permendikbud) No. 80 A tahun 2013 dan Keputusan Menteri
Agama (KMA) No. 117 tahun 2014 tentang pengimplementasian Kurikulum
2013 pada Madrasah, Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3525 Tahun
2017 tentang Penetapan Madrasah Pelaksana Kurikulum 2013 Tahun
Pelajaran 2017/2018, Keputusan Menteri Agama Nomor 165 tahun 2014
tentang Pedoman Kurikulum Madrasah Tahun 2013 Mata Pelajaran

5| Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab serta Keputusan Menteri Agama
No. 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah.

Memperhatikan kondisi riil MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok


yang berada di lingkungan penduduk perkotaan, maka pengembangan
kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.

Pengembangan kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok


tahun pelajaran 2017-2018 mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam


pengembangan kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok ;
2. beban belajar bagi peserta didik pada MTs. Unwanul Khairiyyah Kota
Depok yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan
lokal serta potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok dikembangkan
berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun 2016-2017 , pemanfaatan hasil
analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-
prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2013.
4. Kalender pendidikan MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok disusun
berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2017-
2018.

Dalam mengembangkan KTSP perlu juga menganalisis faktor


SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats/ Kekuatan,
kelemahan,peluang dan ancaman) berkaitan dengan eksistensi satuan
pendidikan. Analisis SWOT tersebut menyangkut faktor internal (SW)
dan faktor eksternal (OT). Adapun hasil analisis SWOT satuan
pendidikan MTs. Unwanul Khairiyyah Depok antara lain dapat
dipaparkan sebagai berikut :

6| Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


1. Fungsi Ketenagaan

Kekuatan (Stength) Kelemahan (Weakness)


a. Jumlah guru memadai. a. Masih ada guru yang tidak
b. Kualifikasi guru/Kelayakan sesuai antara mata pelajaran
ijazah S.1 sejumlah 14 yang diajarkannya dengan
orang. ijazah yang dimilikinya.
c. Guru berdedikasi tinggi. b. Semangat dan kesiapan
d. Sebagian besar guru mengajar guru.
mampu mengoperasikan IT c. Masih ada guru yang kurang
dalam kegiatan dalam pengembangan
pembelajarannya. dirinya.

Peluang (Opportunity) Ancaman (Treath)


a. Diikutsertakan dalam a. Kebijakan pemerintah
pelatihan PTK, KTSP dan dengan adanya kurikulum
seminar. baru 2013.
b. Mengikuti penataran, b. Diberlakukannya Undang-
MGMP, Workshop, In Undang Guru dan Dosen
House Training dan No.1 tahun 2005.
penyetaraan. c. Angka sertifikasi susah
c. Meneruskan sekolah ke dicapai.
jenjang pendidikan yang
lebih tinggi baik dengan
biaya sendiri maupun
beasiswa.

7| Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


2. Fungsi Kesiswaan

Kekuatan (Stength) Kelemahan (Weakness)

a. Minat siswa yang ingin a. Masih ada siswa yang


belajar di MTs. Unwanul kurang disiplin dan
Khairiyyah Depok berkualitas.
meningkat. b. Masih ada status sosial
b. Antusias para siswa ekonomi orang tua/wali
mengikuti kegiatan siswa yang agak rendah.
ekstrakurikuler tinggi.. c. Dukungan orang tua/wali
siswa sebagiannya masih ada
yang kurang.
d. Kurangnya minat dan
motivasi berdaya saing siswa
di bidang akademis pada
level wilayah yang lebih
luas.
e. Perhatian orang tua/wali
siswa terhadap kemajuan
madrasah kurang.

Peluang (Opportunity) Ancaman (Treath)

a. Pembuatan pelaksanaan tata a. Turunnya motivasi belajar.


tertib/buku saku siswa. b. Masih ada siswa yang
kurang patuh terhadap tata
b. Mencari orang tua tertib madrasah.
asuh/donator , mengikuti
dan mengadakan

8| Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


perlombaan-perlombaan
untuk meningkatkan
kreatifitas siswa.
c. Mengadakan
pengembangan
ekstrakurikuler baik
d. akademik maupun non
akademik.
e. Mengadakan pelajaran
tambahan.
f. Mengadakan
pengembangan
ekstrakurikuler.
Memberikan penghargaan
(reward) terhadap siswa
yang berprestasi.

3. Fungsi Sarana Prasarana

Kekuatan (Stength) Kelemahan (Weakness)


a. Ruang belajar yang a. Ruang kelas yang kurang
nyaman. terpellihara.
b. Adanya sarana ibadah b. Kurangnya buku referensi/
(Masjid) yang menyatu pegangan guru.
dengan lingkungan c. Kurang maksimalnya sarana
madrasah. prasarana dan lapangan olah
raga.

9| Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


d. Prasarana penunjang d. Pemeliharaan meja dan kursi
. kegiatan ektrakurikuler siswa kurang.
yang memadai.

Peluang (Opportunity) Ancaman (Treath)

a. Rehabilitasi ruang kelas dan a. Kurangnya dana untuk


sarana prasaran meja kursi. melengkapi sarana prasarana.
b. Mengajukan permohonan b. Adanya hambatan
bantuan kepada pemerintah, keterlambatan partisipasi
organisasi lain, pengusaha orang tua/wali siswa dalam
dan para donator. membantu pengadaan
prasarana.
c. Banyak siswa yang kurang
rasa memiliki terhadap
prasarana pembelajaran.

4. Fungsi Lingkungan Madrasah

Kekuatan (Stength) Kelemahan (Weakness)

a. Letak madrasah sangat a. Kekurangan dana.


strategis dan keadaan b. Masyarakat sekitar masih
madrasah jauh dari ada yang kurang mendukung
keramaian kota. program madrasah.
b. Letak madrasah berada di c. Kurangnya buku referensi/
wilayah yang mudah pegangan madrasah.

10 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


diakses kendaraan umum d. Belum menjadi skala
karena berada dalam jalur prioritas terhadap
transportasi umum. pendidikan.
c. Lingkungan luas dan
terbuka

Peluang (Opportunity) Ancaman (Treath)

a. Mengajukan permohonan a. Siswa dan guru terlambat


perbaikan ruang kelas dan masuk madrasah.
b. Mencari donator untuk b. Siswa belum sepenuhnya
pengembangan wira usaha menjadikan kebersihan dan
madrasah. keindahan madrasah menjadi
c. Menjalin kerjasama dalam skala prioritas.
dunia wira usaha dan
kegiatan keagamaan.

Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok menjadi acuan


bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran
dengan mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik
kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi
riil MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok dan Analisis Kondisi Lingkungan
Sekolah.

11 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


B. Landasan Pengembangan Kurikulum
1). Landasan Hukum
- Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 125/U/2002 tentang
Kalender Pendidikan dan Jumlah Belajar Efektif di Sekolah.
- Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
- Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
- Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 12 Tahun 2007 tentang
Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
- Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan.
- Surat edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor DJ
II.1/PP.00/ED/681/2008 tentang pelaksanan standar isi Mata
Pelajaran Agama.
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 48 Tahun 2008 tentang
Standar Pembiayaan Pendidikan.
- Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru dan Dosen.
- SKB Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional
No: 03/Menteri Lingkungan Hidup/02/2010 & No: 01/11/KB/2010
tgl 01 Pebruari 2010 Tentang Pembinaan dan Pengembangan
Lingkungan Hidup.
- Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.

12 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No.68 Tahun 2013 Tentang Kerangka dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah.
- Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada
Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No.71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran dan Panduan
Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Peraturan Menteri Agama No. 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah.
- Peraturan Menteri Agama No. 29 Tahun 2014 tentang Kepala
Madrasah.
- Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 tentang
Implementasi Kurikulum 2013 pada Madrasah.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 tahun
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013.
- Keputusan Menteri Agama Nomor 165 tahun 2014 tentang
Pedoman Kurikulum Madrasah Tahun 2013 Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
- Keputusan Menteri Agama No. 207 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Madrasah.
- Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 481 Tahun 2015 tentang
Penetapan Madrasah Pendampingan Implementasi Kurikulum
2013.
- Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3525 Tahun 2017
tentang Penetapan Madrasah Pelaksana Kurikulum 2013 Tahun
Pelajaran 2017/2018.
- Peraturan Bersama Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 5496/C/KR/2014

13 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


dan No. 7915/D/KP/2014 tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
- Keputusan Menteri Agama No. 103 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pemenuhan Beban Kerja Guru Madrasah yang Bersertifikat
Pendidik.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 8 Tahun 2016
tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
- Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2016 tentang Kementerian
Agama.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 53 Tahun 2016
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

2). Landasan Filosofis


Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang
selalu tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami
penurunan kualitas sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan

14 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


perkembangan zaman. Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah disusun
untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan
kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum MTs.
Unwanul Khairiyyah memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai
berikut :

1) Menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai


landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan
manusia.
2) Sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun pragmatis,
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama
peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat
mendidik manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan
harus dilihat sebagai wahana untuk membekali peserta didik dengan
berbagai kemampuan guna menjalani dan mengatasi masalah
kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu berubah.

MTs. Unwanul Khairiyyah perlu mengajar dan melatih


peserta didik untuk menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang
dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai modal untuk
pengembangan dirinya di kemudian hari.

Secara filosofis, penyusunan kurikulum MTs. Unwanul


Khairiyyah mempertimbangkan perkembangan psikologis peserta
didik dan perkembangan/kondisi kehidupan sosial budaya
masyarakat.

a. Perkembangan Psikologis Peserta Didik


Secara umum, manusia mengalami perkembangan
psikologis sesuai dengan pertambahan usia dan berbagai faktor
lainnya yaitu latar belakang pendidikan, ekonomi keluarga, dan

15 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


lingkungan pergaulan, yang mengakibatkan perbedaan dalam
dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia
peserta didik di MTs. Unwanul Khairiyyah, mereka memiliki
kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri. Pondasi
kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah
kehidupan, baik kehidupan profesional maupun kehidupan
keseharian, yang selalu berubah bentuk dan jenisnya serta mampu
meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.

b. Kondisi Sosial Budaya


Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara
keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan yang diterima
dari lingkungan keluarga (informal), yang diserap dari masyarakat
(nonformal), maupun yang diperoleh dari sekolah (formal) akan
menyatu dalam diri peserta didik, menjadi satu kesatuan yang utuh,
saling mengisi, dan diharapkan dapat saling memperkaya secara
positif.

Peserta didik MTs. Unwanul Khairiyyah berasal dari


anggota berbagai lingkungan masyarakat yang memiliki budaya,
tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikan kejuruan
mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya yang
dilakukan harus selalu berpegang teguh pada keharmonisan
hubungan antar individu dalam masyarakat luas yang dilandasi
dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta keharmonisan
antar sistem pendidikan dengan sistem-sistem yang lain (ekonomi,
sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum
MTs. Unwanul Khairiyyah dikembangkan dengan memperhatikan
berbagai dinamika, kebutuhan masyarakat, dan tidak meninggalkan
akar budaya Indonesia.

16 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan
opini sosiologis masyarakat, kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah
juga disusun berdasarkan prinsip diversifikasi dimaksudkan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan
pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di
daerah, maupun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu, berbagai jenis program keahlian di
MTs. Unwanul Khairiyyah ini semestinya dapat diterima dan
diapresiasi secara positif oleh berbagai kelompok masyarakat
sekitar.

3). Landasan Ekonomis


Pendidikan MTs. Unwanul Khairiyyah dijalankan atas dasar
prinsip investasi SDM (human capital investment). Semakin tinggi
kualitas pendidikan dan pelatihan yang diperoleh peserta didik akan
semakin produktif anak tersebut. Akibatnya selain meningkatkan
sumber daya manusia, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja .
Untuk mampu bersaing di pasar global, madrasah mengadopsi nilai-
nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin,
taat azas, efektif, dan efisien.

Dengan demikian, pembukaan program diklat di MTs. Unwanul


Khairiyyah responsif terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan
manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-
mata sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi
memerlukan kesadaran sebagai warganegara yang baik dan
bertanggung jawab, sekaligus sebagai warganegara yang produktif.

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum Madrasah Tsanawiyah disusun agar madrasah memiliki
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

17 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum MTs. Unwanul
Khairiyyah Kota Depok memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia


Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang
disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus untuk
peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di MTs. Unwanul Khairiyyah
Kota Depok dilaksanakan program pendalaman agama Islam yang diisi
dengan kegiatan pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan
hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah
yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah juga melaksanakan
qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang
mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok disusun
dengan memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup
domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


Kota Depok memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,
dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum MTs.
Unwanul Khairiyyah Kota Depok memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan daerah, terutama dalam bidang agama, seni budaya dan
peduli lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi
Dasar.

18 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota
Depok memperhatikan keseimbangan pendidikan keagamaan dan umum
yang berdasarkan tuntutan pembangunan daerah dan nasional serta global
yang ditunjukkan dengan adanya muatan lokal madrasah yang
mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk dapat menghapal surat
pada Juz 30 dan pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
lebih ke arah praktis.

5. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni


Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perubahan
kurikulum yang berlaku.

6. Agama
Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat
beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan
sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.

7. Dinamika perkembangan global,


Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat
hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik
dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya,
agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia
nyata/kehidupan sehari-hari.

8. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan


penilaian autentintik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.

19 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


9. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan
potensi diri peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka
sebagai ekstra kurikuler wajib yang harus diikuti.

10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
dikembangkan mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat


Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya

12. Kesetaraan Gender


Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok diarahkan
kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya
kesetaraan gender

13. Karakteristik satuan pendidikan


Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas
satuan pendidikan.

14. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa;


Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam
dokumen dan implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas maupun
dalam kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di luar
sekolah.

20 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


D. Prinsip Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum

1. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengembangan Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota


Depok mengacu kepada prinsip pengembangan KTSP dan karakteristik
Kurikulum 2013 sebagai berikut:

a. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual


dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;

b. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan


pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;

c. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta


menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

d. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai


sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
f. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
g. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar
matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).

2. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum di MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
dilaksanakan sebagai berikut:

21 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


a. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini
peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,
serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis dan menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka
(TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT), pengembangan diri baik melalui Bimbingan
Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakurikuler.
b. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
- Belajar untuk memahami dan menghayati .
- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
- Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan.
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses
pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
c. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran
disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam
suasana peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip Tut Wuri
Handayani, Ing madya mangun karsa, Ing Ngarsa Sung Tulada.
d. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber
belajar dan teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar dan fasilitas internet.
e. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah
untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian
secara optimal.
f. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan
memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

22 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


E. Profil Madrasah
1. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MTsS. Unwanul Khairiyyah
Nomor Statistik Madrasah : 121232760051
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20279677
Nomor Izin Operasional : W.i/HK.008/210/1989
Tahun Berdiri : 1984
Alamat Lengkap : Jl. Masjid Al-Huda Kp.Gedong
RT. 003 RW. 05 Kemirimuka
Kec. Beji Kota Depok 16423
NPWP : 01.981.483.9-412-001
Status Madrasah : Swasta
Tanggal Akreditasi Terakhir : Juli 2016
Jumlah Bangunan : 1 Gedung
Jumlah Rombel : 3 Rombel
Status Tanah : Milik
Luas Tanah : 1300 m2
Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Islam
Unwanul Khairiyyah (YASPIKH)
Alamat Yayasan : Jl. Masjid Al-Huda Kp.Gedong
RT. 003 RW. 05 Kemirimuka
Kec. Beji Kota Depok 16423
No. Akte Pendirian Yayasan :
Nama Ketua Yayasan : H. Rafiuddin
2. Identitas Kepala Madrasah
Nama Lengkap : Drs. H. M. LUTFI
NIP : -
Pendidikan Terakhir : S1
Jurusan : Hukum Islam
Alamat : Jl. Karet Kp.Gedong RT. 003 RW.
05 Kemirimuka Kec. Beji Kota
Depok 16423
3. Data Siswa
Tahun Jumlah
Kelas
Pelajaran L P Jumlah
VII 11 12 23
2015/2016 VIII 16 18 34
IX 11 15 26
VII 8 15 23
2016/2017 VIII 9 11 20
IX 14 18 32
2017/2018 VII 12 13 25

23 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


VIII 8 15 24
IX 9 10 19

4. Data Sarana dan Prasarana

No. Jenis Sarana & Prasarana Jumlah Unit Menurut Jumlah Ideal
Kondisi
Baik Rusak
1. Ruang Kelas 5 1 6
2. Ruang Guru 1 2
3. Ruang Pimpinan 1 2
4. Ruang Tata Usaha 1 1
5. Ruang Perpustakaan 1 1
6. Ruang Lab Komputer 1 1
7. Ruang Konseling 1 1
8. Ruang OSIS 1 1
9. Ruang UKS 1 1
10. Jamban/WC Siswa 1 3
11. Jamban/WC Guru 2 2
12. Gudang 1 2
13. Ruang Pertemuan 1 1
14. Tempat Olahraga 1 1
15. Tempat Ibadah 1 1
16. Papan Tulis 7 7
17. Meja Siswa 40 50 90
18. Kursi Siswa 60 90 150
19. Lemari Kelas 6 6

5. Kepala Madrasah

No. Kepala Madrasah Keadaan


1. Kualifikasi Akademik S1
2. Berstatus sebagai guru Ya
3. Memiliki Sertifikat Pendidik Tidak
4. Memiliki SK Kepala Ya (SK Yayasan)
5. Pengalaman Mengajar > 10 tahun

24 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Jumlah tenaga pendidik = 14 orang.
Jumlah dan Status Guru
Tingkat
No. GT/PNS GTT Jumlah
Pendidikan
L P L P
1. S3/S2
2. S1 7 6 13
3. D4
4. D3 1 1
5. D2
6. D1
7. SMA 1 1
Sesuai dengan Tidak Sesuai
mata pelajaran mata pelajaran
yang diampu yang diampu
No Guru Mapel Jml

S2 / S3

S2 / S3
D3/D4

D1/D3
D1/D2

S1/D4

S1/D4
1. Al-Quran Hadits SMA
1 1
2. Fikih 1 1
3. Akidah Akhlak 1 1
4. Sejarah Keb. Islam 1 1
5. PPKn 1 1
6. Bahasa Indonesia 1 1
7. Bahasa Arab 1 1
8. Bahasa Inggris 1 1
9. Matematika 1 1
10. Ilmu Pengetajuan Alam 1 1
11. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 1
12. PJOK 1 1
13. Seni Budaya 1 1
14. TIK 1 1
15. Prakarya 1 1
16. Mulok BTQ 1 1

b. Tenaga Kependidikan.
Jumlah dan Status Guru
Tingkat
No. GT/PNS GTT Jumlah
Pendidikan
L P L P
1. S3/S2
2. S1 1 1
3. D3
4. D1
5. SMA 1 1

25 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


7. Kondisi Orang Tua/Wali Murid
a. Pendidikan Orang Tua/Wali Murid

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (%) Ket


1. Tidak Sekolah 5%
2. SD/MI/Sederajat 10%
3. SMP/MTs/Sederajat 30%
4. SMA/MA/Sederajat 45%
5. S1/S2/S3 10%

b. Rata Rata Penghasilan Orang Tua/Wali Murid


Rata-rata penghasilan
No. Jumlah (%) Ket
per bulan
1. < Rp. 300.000 5%
2. Rp. 300.000 Rp. 500.000 10%
3. Rp. 500.000 Rp. 1.000.000 60%
4. > Rp. 1.000.000 25%

26 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional Tingkat Dasar

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta


didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan dasar pada hakekatnya adalah meletakkan dasar


kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi

Dengan menganalisa potensi yang ada di MTs. Unwanul Khairiyyah


Kota Depok baik dari segi input/peserta didik baru, kompetensi tenaga
pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, peran serta masyarakat,
dan out come/keberhasilan lulusan MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
serta masyarakat sekitar sekolah yang religius, serta melalui komunikasi dan
koordinasi yang intensif antar sekolah dengan warga madrasah maupun
dengan stakeholder, tersusunlah:

MEWUJUDKAN SISWA MADRASAH YANG UNGGUL, SELEKTIF,


KREATIF, INOVATIF, BERIMAN, BERTAKWA DAN BERILMU

C. Misi Madrasah
1. Mewujudkan dan Menjadikan Madrasah Unggulan di Masyarakat
2. Selektif dalam Penerimaan Siswa yang berlandaskan Wawasan Keilmuan
3. Membangun daya kreasi dan Inovasi siswa sehingga mampu berdaya
saing.
4. Mencetak generasi yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan berilmu

27 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


D. Tujuan Pendidikan MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok

Tujuan madrasah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional


adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Secara lebih rinci tujuan MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok Propinsi
Jawa Barat adalah sebagai berikut:

1. menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai,


2. melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien,
berdasarkan semangat keunggulan lokal dan global
3. meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah (Kepala sekolah,
tenaga pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite sekolah) untuk
bersama-sama melaksanakan kegiatan yang inovatif sesuai dengan Tugas
Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing;
4. meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan pramuka bagi
seluruh warga, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat
peserta didik sebagai salah satu sarana pengembangan diri peserta didik;
5. mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang, serta meningkatkan jumlah
lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi;
6. menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang
mengatur operasional warga sekolah;
7. meningkatkan kualitas semua Sumber Daya Manusia baik tenaga
pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang dapat berkompetisi
baik lokal maupun global.

28 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum MTs meliputi substansi pembelajaran yang


ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas VII
sampai dengan IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar
(KD) yang sesuai untuk semua mata pelajaran.

Struktur kurikulum 2013 yang dilaksanakan mengacu pada Peraturan


Menteri Agama No. 165 Tahun 2014 sebagai berikut:

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran Per rminggu
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 2 2 2
b. Fikih 2 2 2
c. Akidah Akhlak 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2. 3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu per Minggu 46 46 46

29 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Seluruh kelas pada MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok dari kelas
VII, VIII dan IX pada tahun pelajaran 2017/2018 melaksanakan Kurikulum
2013 Struktur kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok disajikan
dalam tabel berikut:

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran Per rminggu
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 2 2 2
b. Fikih 2 2 2
c. Akidah Akhlak 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan 2 2 2
3. Prakarya 2 2 2
4. BTQ / Tahfizul Quran 2 2 2
5. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
Jumlah Alokasi waktu per minggu 44 44 44

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok meliputi


Kompetensi Inti dan sejumlah Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam
mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar
peserta didik. Muatan kurikulum tersebut merupakan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Muatan lokal dan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

30 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk tahun pelajaran 2017-


2018 mengacu Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah serta Permendikbud Nomor 24 Tahun
2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk


mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan potensi daerah
termasuk keunggulan daerah. Berdasarkan hasil analisis keunggulan
daerah Kota Depok maka jenis muatan yang dilaksanakana di MTs.
Unwanul Khairiyyah seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada tabel
di atas adalah Tahfizul Quran dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas,


potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana,
dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah
pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya
sesuai dengan lingkungan.

Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi,


kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki
etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran,
tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama.

Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut


diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya
nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari.

Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan


pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan.

31 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Muatan Lokal yang diselenggarakan di MTs. Unwanul
Khairiyyah Kota Depok adalah Baca Tulis dan Tahfizul Quran (BTTQ)
dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

3. Kegiatan Pengembangan diri

Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh


tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta
didik yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Khusus di MTs. Unwanul
Khairiyyah, pengembangan diri meliputi 2 kegiatan yaitu :

a. Pembentukan karakter Peserta didik

Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan


lingkungan guna mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang
dilakukan melalui kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan
terprogram, dan kegiatan keteladanan.

MTs. Unwanul Khairiyyah telah memulai kegiatan


pembentukan karakter ini dengan pembiasaan membaca surat/Ayat Al
Quran sebelum jam pertama dimiulai setiap harinya.

b. Pengembangan potensi dan pengekspresian diri

Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di MTs.


Unwanul Khairiyyah melalui bidang seni, Olah Raga, Keterampilan,
Kelompok Pencinta Mata Pelajaran.

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk


bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.

1) Jenis -jenis Pengembangan diri

Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan,


yaitu terprogram dan tidak terprogram.

32 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


a) Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan
dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual,
kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan
sebagai berikut ini.

Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan Kegiatan Individual
Pendukung Konseling Kelompok
Klasikal/tatap muka
Kunjungan ke rumah
Ekstrakurikuler Kepramukaan
Muhadharah
Marching Band
Tadarus Al-Quran
Praktek Ibadah
Paskibra
Hadrah
Futsal

b) Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat


dilaksanakan sebagai berikut.

Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu kegiatan Kebersihan lingkungan
yang dilakukan terjadwal selasa-kamis jam ke-0
Piket kelas
Ibadah / sholat duhur /jumat
berjamaah
Baca surat pendek dan berdoa
sebelum dan sesudah
pembelajaran di kelas
Upacara bendera tiap senin
Sholat duha
Spontan, adalah kegiatan Memberi dan menjawab
tidak terjadwal dalam salam
kejadian khusus Meminta maaf
Berterima kasih
Mengunjungi kerabat yang
sakit
Membuang sampah pada
tempatnya

33 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Mengumumkan barang
temuan
Melerai pertengkaran
Mengumpulkan infaq
Keteladanan, adalah Perilaku guru selalu positif
kegiatan dalam bentuk Mengambil sampah yang
perilaku sehari-hari berserakan
Cara berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang
lain
Memberikan kesempatan
terhadap
pendapat yang berbeda
Mendahulukan kesempatan
kepada orang tua
Penugasan peserta didik
secara bergilir
Menaati tata tertib (disiplin,
taat waktu, taat pada
peraturan)
Memberi salam ketika
bertemu
Berpakaian rapi dan bersih
Menepati janji
Memberikan penghargaan
kepada orang yang berprestasi
Berperilaku santun
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang
lain
Mengakui kesalahan diri
sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang
lain
Mengunjungi teman yang
sakit
Menunjukkan budaya gemar

34 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


membaca
Mengembalikan barang yang
bukan miliknya
Antri
Mendamaikan
Semangat tinggi dalam
bekerja

Jenis, nilai-nilai yang ditanamkan dan Strategi yang digunakan


pada Pengembangan Diri di MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
adalah sebagai berikut ini.

Jenis Nilai yang ingin Strategi


Pengembangan Diri ditanamkan
A. Bimbingan dan Kemandirian Pembentukan
Konseling (BK) Percaya diri karakter atau
Kerjasama kepribadian
Demokratis Pemberian
Peduli sosial motivasi
Komunikatif Bimbingan karier
Jujur
A. Ekstakurikuler
1) Kepramukaan Demokratis Latihan
Disiplin terprogram
Kerjasama (kepemimpinan,
Rasa berorganisasi)
Kebangsaan
Toleransi
Peduli sosial dan
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
2) Kerohanian Religius Beribadah rutin
Rasakebangsaan Peringatan hari
Cinta tanah air besar agama
Kegiatan
keagamaan
3) Olahraga Sportifitas Melalui latihan
Menghargai rutin (antara lain:
prestasi Futsal, outbond)
Kerja keras Perlombaan
Cinta damai olahraga
Disiplin
Jujur
4) Kepemimpinan Tanggung jawab Kegiatan OSIS
(Kepramukaan, Keberanian Kepramukaan

35 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Paskibra) Tekun Kegiatan
Sportivitas kerohanian
Disiplin Kegiatan KIR
Mandiri
Demokratis
Cinta damai
Cinta tanah air
Peduli
lingkungan
Peduli sosial
Keteladanan
Sabar
Toleransi
Kerja keras
Pantang
menyerah
Kerja sama
5) Kesenian Tanggung jawab Kegiatan
Keberanian Marching Band
Tekun Kegiatan Hadroh
Sportivitas Kegiatan Seni
Mandiri Tari
Cinta damai Kegiatan Pentas
Cinta tanah air Seni
Peduli
lingkungan
Peduli sosial
Keteladanan
Sabar
Toleransi
Kerja keras
Pantang
menyerah
Kerja sama

c. Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan diri

Pengembangan diri dilaksanakan diluar jam pembelajaran dan


dibina oleh pendidik dari dalam maupun dari luar MTs. Unwanul
Khairiyyah yang mempunyai kualifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusan kepala madrasah dengan jadwal yang teprogram.

36 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


d. Penilaian

Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara


berkala kepada madrasah dan orang tua dalam bentuk kuantitatif dan
kualitatif.

4. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban belajar


maksimal 40 jam pelajaran per minggu, untuk kelas VII, VIII, IX. Satu
jam pelajaran 40 menit, sebagaimana rincian berikut :

a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket


dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran, dilakukan
secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. MTs.
Unwanul Khairiyyah Kota Depok menambah 2 jam pelajaran untuk
memberikan program bimbingan secara klasikal oleh guru BK.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
berstruktur adalah 50 % dari kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan, dimana pemanfaatan alokasi waktu harus
memperhitungkan dan mempertimbangkan peserta didik dalam
mencapai kompetensi. Jadi penugasan atau PR harus diperhitungkan
waktu pengerjaannya yaitu Kali jam pelajaran di sekolah.

Contoh : PKn, jumlah per minggu adalah 2 jam pelajaran, berarti


beban tugas di rumah adalah dari 80 menit = 40 menit

c. Alokasi waktu untuk praktek adalah 2 jam pelajaran praktik di luar


kelas setara dengan 1 jam tatap muka di kelas. Hal ini sesuai dengan
yang tercantum pada struktur kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah
Kota Depok.

37 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Berikut adalah rincian waktu yang diperlukan dalam satu tahun
Tahun Pelajaran 2017/2018 :
Satu jam
Jumlah Jam Minggu Waktu
pembelajaran
Kelas pembelajaran efektif /tahun pembelajaran
tatap muka
per minggu ajaran /jam/tahun
/menit
VII 40 44 32 s/d 36 1200 - 1440
VIII 40 44 32 s/d 36 1200 1440
IX 40 44 32 s/d 36 1200 - 1440

5. Kriteria Ketuntasan Minimal

Dalam penetapan ketuntasan belajar, madrasah menetapkan


kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik
(intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal. Ketuntasan
minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan
dan kompetensi keterampilan untuk Mata Pelajaran Agama, PPKn, Seni
Budaya dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan yaitu antara 74
87 (B). Sedangkan untuk pelajaran umum lainnya yaitu antara 60 73 (C).
Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B.
Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut
dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum melanjutkan pada
kompetensi berikutnya. Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada
semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum
memasuki semester berikutnya.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis
yang berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.
KKM
Mata Pelajaran
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 75 75 75
b. Fikih 75 75 75

38 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


c. Akidah Akhlak 75 75 75
d. Sejarah Kebudayaan Islam 75 75 75
2. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 70 70 70
4. Bahasa Arab 70 70 70
5. Matematika 70 70 70
6. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70
8. Bahasa Inggris 70 70 70
Kelompok B
1. Seni Budaya 75 75 75
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan 75 75 75
3. Prakarya/TIK 75 75 75
4. BBTQ 70 70 70

6. Penilaian dan Kriteria Kenaikan Kelas/Kelulusan


a. Evaluasi

Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu


pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Tujuan evaluasi adalah untuk :

1) Mengetahui tingkat kemampuan peserta didik


2) Mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
3) Mendiagnostis kesulitan belajar peserta didik
4) Mengetahui hasil pengajaran
5) Mengetahui hasil belajar
6) Mengetahui pencapaian kurikulum
7) Mendorong guru untuk memperbaiki metode mengajar yang telah
dilaksanakan.

MTs. Unwanul Khairiyyah menyusun program evaluasi yang


disesuaikan dengan tujuan diadakannya evaluasi, indikator yang
diharapkan, serta benchmarking.

Pelaksanaan evaluasi dibagi dalam beberapa tahapan evaluasi


antara lain:

39 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


1) Penilaian Harian

Penilaian harian diselenggarakan setiap selesai proses


pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu.
Pelaksanaan Penilaian harian sesuai dengan KD dan diserahkan
kepada masing-masing guru mata pelajaran.

2) Penilaian Tengah Semester

Penilaian Tengah Semester dilaksanakan untuk


mengetahui standar kompetensi yang telah dikuasai oleh siswa.
Pelaksanaan Penilaian Tengah Semester diserahkan pada masing-
masing guru mata pelajaran dan disesuaikan dengan standar
kompetensi yang harus dicapai siswa.

3) Penilaian Akhir Semester

Penilaian Akhir semester dilaksanakan untuk


mengevaluasi penguasaan kompetensi siswa setelah mengikuti
proses belajar selama semester ganjil. Bahan penilaian diambil dari
materi-materi semester ganjil. Pelaksanaan Penilaian Akhir
Semester dilasanakan pada akhir semester ganjil. Diselenggarakan
sesuai dengan kalender pendidikan.

4) Penilaian Akhir Tahun

Penilaian Akhir Tahun dilaksanakan untuk mengevaluasi


penguasaan kompetensi siswa setelah mengikuti proses belajar
selama satu tahun pelajaran. Bahan penilaian diambil dari materi-
materi semester genap dan ganjil. Pelaksanaan Penilaian Akhir
Semester dilasanakan pada akhir semester genap. Diselenggarakan
sesuai dengan kalender pendidikan.

40 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


b. Tindak Lanjut Perbaikan dan Pengayaan

Ada dua tindakan bagi para siswa setelah mereka telah


menyelesaikan proses belajar dan evaluasi yaitu perbaikan dan
pengayaan.

1) Perbaikan diberikan kepada siswa yang memperoleh hasil belajar


di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal belajar baik KKM tiap-tiap
Kompetensi Dasar (KD) dan atau KKM tiap-tiap mata pelajaran.
Pelaksanaan perbaikan bagi siswa yang memiliki hasil belajar di
bawah KKM tiap-tiap KD diberikan setelah mereka melaksanakan
Ulangan Harian/Blok dan bagi siswa yang memperoleh hasil
belajar di bawah KKM mata pelajaran diberikan setelah mereka
memperoleh hasil belajar akhir semester untuk semester ganjil
serta untuk semester genap sebelum penetapan kenaikan kelas.
2) Sedangkan bagi para siswa yang memperoleh hasil belajar di atas
KKM tiap-tiap Kompetensi Dasar, maka mereka diberikan
program pengayaan untuk lebih mendalami materi dan esensi tiap-
tiap Kompetensi Dasar masing-masing mata pelajaran.

Pelaksanaan remedial dan pengayaan tersusun dalam program belajar

mengajar oleh guru masing-masing mata pelajaran, berbentuk


penugasan dan atau pengulangan/tambahan materi pelajaran.

c. Penilaian

Berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang


Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam
bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan
harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, penilaian
akhir tahun, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian sekolah, dan ujian nasional.

1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.

41 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulangan harian.
3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau
tema pelajaran.
4) Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
5) Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan
oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
6) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
7) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian


kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

1) Penilaian kompetensi sikap Pendidik melakukan penilaian


kompetensi sikap melalui:
a) observasi,
b) penilaian diri (self assessment),
c) penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta didik
d) Jurnal.

Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan


penilaian antar peserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar
cek (checklist) atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:

SB = Sangat Baik = 80 - 100

B = Baik = 70 - 79

C = Cukup = 60 - 69

K = Kurang = < 60

42 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Nilai kompetensi sikap pada LHB didapat dari rata-rata nilai observasi,
nilai diri sendiri, nilai antar teman dan nilai jurnal.

Contoh:

Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Akidah Akhlak


memperoleh:

Nilai Observasi = 85, Nilai diri sendiri = 75, Nilai antar teman =
80, Nilai Jurnal = 75

Nilai Sikap = (85+75+80+75) : 4 = 315 : 4 = 79 (dibulatkan)

Kualifikasi = Baik (B)

Deskripsi = Sikapnya baik, berpakaian sesuai dengan


syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari,
menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada
guru, namun kontrol dirinya perlu
ditingkatkan.

2) Penilaian kompetensi pengetahuan

Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran


(Pendidik) melalui:

a) Tes tulis
b) Tes lisan
c) Penugasan

Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses (Nilai Harian) =


NH, Nilai Penilaian Tengah Semester = PTS, dan Nilai Penilaian
Akhir Semester = PAS.

a) Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan
Penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran
satu Kompetensi Dasar (KD).
b) Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, PTS,
dan PAS.

43 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


c) Penilaian LHB pengetahuan menggunakan penilaian kuantitatif
dengan skala 1 - 100 dengan predikat sebagai berikut:
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : 55
d) Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
o Nilai pengetahuan didasarkan pada HPH, HPTS, dan HPAS
o Nilai LHB pengetahuan menggunakan pembobotan
NH:PTS:PAS yaitu 2:1:1 dengan skala nilai 0 sd 100

3) Penilaian kompetensi keterampilan


a) Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh Guru Mata
Pelajaran (Pendidik)melalui:
o Tes praktik
o Projek
o Portofolio
b) Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas:
o Nilai Praktik,
o Nilai Projek,
o Nilai Portofolio
c) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir
menyelesaikan satu KD.
d) Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata
Penilaian Praktik, Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio.
e) Pengolahan Nilai Rapor (LHB) untuk Keterampilan menggunakan
penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 100 dengan diberi predikat
sebagai berikut:
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik (B) : 71-85

44 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : 55

a) Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:


o Nilai praktik, projek, dan portofolio menggunakan skala nilai 0
sd 100.
o Nilai rapor merupakan hasil dari rerata nilai praktik (NPr),
projek (NPj), dan portofolio (NPo) dengan perhitungan sebagai
berikut

d. Kriteria Kenaikan Kelas/Kelulusan

1) Pengolahan Nilai Raport

Penilaian Harian (PH) bobotnya harus lebih besar dari pada


penilaian tengah semester (PTS) dan penilaian akhir semester
(PAS). Nilai UH untuk aspek pemahaman konsep diperoleh dari
nilai tes, baik tertulis maupun lisan sebesar 70 % ditambah rata-rata
tugas sebesar 30 %. Sedangkan untuk aspek yang lainnya
disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran melalui
pengamatan, observasi, maupun unjuk kerja dan lainnya.

Formula untuk menetapkan nilai raport yaitu dengan pembobotan


HPH : HPTS : HPAS = 2:1:1, yaitu

(2 ) + (1 ) + (1 )
=
4

2) Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun


pelajaran. Kriteria kenaikan kelas untuk siswa MTs. Unwanul
Khairiyyah Kota Depok diatur sebagai berikut:

a) Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat


sebagai berikut:

45 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua
semester di kelas yang diikuti;
Tidak terdapat nilai dibawah KKM lebih dari 3 (tiga) mata
pelajaran pada semester yang diikuti;
Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian,
kelakuan, dan kerapian;
Jumlah ketidakhadiran (absen) maksimal 5% dari jumlah
hari efektif.
Mendapat persetujuan Dewan Guru dalam rapat pleno
kenaikan kelas.
b) Peserta didik dinyatakan mengulang dijenjang kelas yang sama
apabila:
Memiliki nilai dibawah KKM lebih dari 3 mata pelajaran;
Kepribadian dan pengembangan diri kurang dari cukup;
Karena alasan yang kuat, misalnya gangguan kesehatan
fisik, emosi, dan mental sehingga tidak mungkin berhasil
dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan;
Ketidakhadiran tanpa ijin lebih dari 5% dari jumlah hadir
efektif.
c) Ketentuan yang lebih terperinci ada dalam Peraturan Akademik
MTs Unwanul Khairiyyah

3) Kelulusan Siswa

Untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan


melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:

Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


Mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk
kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan;

46 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
Lulus Ujian Akhir Nasional.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang


untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar
tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta
menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya yang meliputi
beberapa hal yaitu:

a. Kurikulum untuk Sekolah dapat memasukkan pendidikan kecakapan


hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal.

Dalam kegiatan pembelajaran perlu dilatihkan kecakapan hidup, atau jenis


keterampilan yang dapat memberikan jiwa wiraswasta atau bekal untuk
hidup siswa yang meliputi :

1) Kecakapan personal yang terdiri dari kesadaran diri, meliputi :


a. Sadar sebagai makhluk Tuhan, maka kita perlu: ibadah, jujur,
disiplin, kerja keras dan sebagainya.
b. Sadar akan potensi diri maka kita perlu: memilih
c. Sadar sebagai makhluk sosial, maka kita perlu: toleran, saling
menghormati, gotong royong.
d. Sadar sebagai makhluk lingkungan maka kita perlu: memelihara
dan memanfaatkan lingkungan dengan arif.

47 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


2) Kecakapan berpikir rasional : menggali informasi, mengolah
informasi, mengambil keputusan, memecahkan masalah.
3) Kecakapan sosial, meliputi : Kecakapan bekerjasama, menunjukkan
tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi dalam
budaya loka dan global, berinteraksi dalam masyarakat, meningkatkan
potensi fisik, membudayakan sikap sportif, membudayakan sikap
disiplin, membudayakan sikap hidup sehat.
4) Kecakapan akademik, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi
variabel, menghubungkan variabel, merencanakan dan melakukan
penelitian. Materi atau bahan ajar yang mengandung kecakapan
personal, kecakapan sosial dan kecakapan akademik terintegrasi dalam
mata pelajaran.
5) Kecakapan vokasional : keterampilan yang terkait dengan bidang
pekerjaan/kejuruan (misalnya menjahit, otomotif), keterampilan
bekerja, keterampilan kewirausahawan, keterampilan menguasai
teknologi informasi dan komunikasi, dan keterampilan merangkai alat.
Materi dan bahan ajar yang mengandung kecakapan vokasional
terdapat pada jenis mata pelajaran keterampilan atau muatan lokal.

Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di MTs. Unwanul Khairiyyah


Kota Depok adalah:

1) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi dalam mata pelajaran,


misalnya :
a. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia, siswa dapat mengarang,
berpuisi atau berprosa yang nantinya siswa dapat menjadi
wartawan atau sastrawan yang profesional.
b. Pada pelajaran matematika, siswa mampu menghitung berbagai
bentuk kegiatan usaha, baik dalam keuangan, menghitung besarnya
modal usaha, keuntungan dan besarnya penjualan barang, dan lain-
lain.

48 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


c. Pada mata pelajaran Bahasa Inggris, siwa mampu berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Inggris dengan baik, apalagi pada
masa era globalisasi mendatang
d. Pada mata pelajaran Bahasa Arab, siwa mampu berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Arab dengan baik, apalagi pada masa
era globalisasi

mendatang.

2) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi pada mata pelajaran


keterampilan, seperti pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), siswa memiliki keterampilan dan mampu
mengoperasikan komputer dan jaringan internet dan pada masa
mendatang.

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat


merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan dapat menjadi mata
pelajaran muatan lokal. MTs. Unwanul Khairiyyah mengembangkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yaitu pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum sekolah yang akhirnya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat
dimanfaatkan untuk persaingan global.

Kurikulum keunggulan berbasis lokal yang dikembangkan di


MTs Unwanul Khairiyyah berupa hafalan Al Quran. Sistem pembinaan
setoran dan evaluasi berupa munaqosyah pada setiap akhir. Materi hafalan
dan munaqosyah dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Kelas Materi Hafalan Indikator


VII JuzzAma 1.Kelancaran hafalan
VIII Surat Yaasin 2.Tajwid
IX Surat Al Waqiah 3.Makhroj

49 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Kurikulum keunggulan berbasis global yang dikembangkan MTs Unwanul
Khairiyyah adalah kemampuan berbahasa Arab dan penguasaan Teknologi
Informasi. Bentuk pembinaan keunggulan berbasis global berupa Kegiatan
instalasi dan trouble shooting komputer serta Internet

9. Pendidikan Berkarakter

Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak


dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata
pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu
mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan
karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada.

Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan


dalam Mata Pelajaran mengacu atau berpedoman pada Panduan
Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP, yakni:

Mata Pelajaran Nilai Utama Yang Dikembangkan


1. Pendidikan Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
Agama kepedulian, kedemokratisan, kesantunan,
kedisiplinan, bertanggung jawab, cinta ilmu,
keingintahuan, percaya diri, menghargai
keberagaman, kepatuhan pada aturan sosial, bergaya
hidup sehat, kesadaran akan hak dan kewajiban, kerja
keras
2. PKn Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme, kepatuhan
pada aturan sosial, menghargai keberagaman,
kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3. Bahasa Indonesia Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, berfikir logis, kritis,
kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab,
keingintahuan, kesantunan, nasionalisme
4. Matematika Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, berpikir logis, kritis,
kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri
5. IPS Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, nasionalisme,
menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan,
berjiwa wirausaha, kerja keras

50 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


6. IPA Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, keingintahuan, berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup
sehat, percaya diri, menghargai keberagaman,
kedisiplinan, kemandiran, tanggung jawab, cinta ilmu
7. Bahasa Inggris Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, menghargai
keberagaman,
kesantunan, percaya diri, mandiri, bekerjasama,
kepatuhan pada aturan sosial
8. Seni Budaya Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratian, menghargai
keberagaman, nasionalisme, dan menghargai karya
orang lain, ingin tahu, kedisiplinan
9. Penjas Orkes Kereligiusan, kejujuran, keerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, bergaya hidup sehat,
kerja keras, kedisiplinan, percaya diri, mandiri,
menghargai karya dan prestasi orang lain
10. Keterampilan Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulan, kedemokratisan, berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, kemandirian, bertanggungjawab,
dan menghargai karya orang lain
11. Muatan Lokal Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, kedemokratisan, menghargai
keberagaman, menghargai karya orang lain,
nasionalisme

Indikator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1)


indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala
sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya
dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah
yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator
mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik
berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan
dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif,
artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu
jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas
yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama

51 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang
lebih kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa


menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak,
dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di
kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru
dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan
dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari
sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki
kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui
kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat
yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian
masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru


dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan
karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan
suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat
guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang
dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu
persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan


sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang
dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.

BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-


tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

52 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi
belum konsisten)

MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan


berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten)

MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan


perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

Setiap tahun diharapkan ada peningkatan dari BT hingga ke MK,


wilayah yang di amati juga diharapkan semakin melebar ke semua sektor.
Kegiatan nyata yang dilakukan di MTs. Unwanul Khairiyyah Kota Depok
adalah sebagai berikut:

No Nilai Kegiatan yang dilakukan


Religius Membaca Al quran dan berdoa setiap pagi
sebelum pembelajaran
Sholat dhuha berjamaah setiap pagi
Sholat dhuhur berjamaah setiap hari
Merayakan peringatan hari besar Islam
Mengadakan pesantren romadhon
Disiplin Menerapkan absen pagi dan siang untuk tenaga
pendidik dan kependidikan
Menggalakan piket pintu gerbang
Membuat aturan yang dimusyawarahkan seluruh
warga sekolah tentang kehadiran di sekolah tepat
waktu
Sopan Membiasakan salam setiap bertemu dengan
warga sekolah
Membudayakan pakaian yang rapi
Membiasakan menyapa kepada setiap orang yang
berada di sekolah
Bersih dan Membentuk piket harian
Nyaman Melakukan sore bersih setiap hari oleh seluruh
warga sekolah sebelum pulang sekolah
Pembuatan taman kelas
Penanaman pohon-pohon besar maupun pohon
produktif
Membangun toilet 1 kelas 1 toilet

53 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


54 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018
BAB IV

KALENDER AKADEMIK

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur. Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di
sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada Standar Isi dan


disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta
didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun


kalender pendidikan sebagai berikut:

a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran


pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun
pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu
efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota,

55 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
e. waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-
hari besar nasional, dan hari libur khusus.
f. libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/ nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang
dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/
Provinsi/Kabupaten/ Kota.

A. Alokasi Waktu

Alokasi Waktu Pada Kalender Pendidikan

Alokasi
No. Kegiatan Keterangan
Waktu
1 Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk kegiatan
reguler setiap tahun minggu pembelajaran efektif pada
(Kelas I-V, VII-VIII, X- setiap satuan pendidikan
XI)
2 Minggu efektif semester Minimal 18
ganjil tahun terakhir minggu
setiap satuan pendidikan
(Kelas VI, IX, dan XII)
3 Minggu efektif semester Minimal 14
genap tahun terakhir minggu
setiap satuan pendidikan
(Kelas VI, IX, dan XII)
4 Jeda tengah semester Minimal 2 Satu minggu setiap semester
minggu
5 Jeda antar semester Minimal 2 Antara semester I dan II
minggu
6 Libur akhir tahun ajaran Minimal 3 Digunakan untuk penyiapan

56 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


minggu kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun ajaran
7 Hari libur keagamaan Minimal 4 Daerah khusus yang
minggu memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
8 Hari libur umum/ Minimal 2 Disesuaikan dengan Peraturan
nasional minggu Pemerintah

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan tahun pelajaran, tim
penyusun program di sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam


menyusun kalender pendidikan sebagai berikut:

a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan


pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan
Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

57 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


c. waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan
d. lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
e. waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam
hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
f. waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester,
libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
g. libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal
tahun.
h. sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang
i. dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
j. bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan
waktu
k. secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
l. Hari libur umum / nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat / Provinsi /Kabupaten/ Kota.

58 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


B. Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun


pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu
pembelajaran sebagai berikut:

Hari Waktu Belajar


Senin 06.45 s/d 14.20
Selasa 06.45 s/d 14.20
Rabu 06.45 s/d 14.20
Kamis 06.45 s/d 14.20
Jumaat 06.45 s/d 11.20
Sabtu 06.45 s/d 10.00

C. Perhitungan Hari Efektif dan Minggu Efektif Terlampir

Berdasarkan pengaturan kalender akademik (lampiran) maka:

a. Semester 1 ada 19 minggu efektif dengan 112 hari efektif.

b. Semester 2 ada 16 minggu efektef dengan 96 hari efektif.

59 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. KTSP ini merupakan gambaran prosedur operasinal madrasah yang akan
dilaksanakan oleh seluruh elemen civitas akademika MTs. Unwanul
Khairiyyah Depok pada tahun pelajaran 2017-2018.
2. Dengan KTSP ini segala bentuk KBM dapat terencana dan terarah
serta terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang
diharapkan dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk
berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik.

B. Saran
1. KTSP ini akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan apabila di tunjang
dengan sarana dan prasarana yang memadai secara menyeluruh serta
dukungan yang kuat dari berbagai pihak yang terlibat dan pelaksana
pendidikan di madrasah ini.
2. Melalui Program ini Kami menyarankan kepada pihak terkait terutama
pihak Kementerian Agama khususnya bagian Pendidikan Madrasah, Orang
Tua Siswa yang di wakili oleh Komite madrasah, Para Donatur serta
masyarakat sekitar untuk ikut berpartisipasi aktif dalam memaksimalkan
kelengkapan kebutuhan pihak madrasah yang dimanfaatkan oleh peserta
didik seperti: penambahan ruang kelas baru, toilet peserta didik serta alat
penunjang KBM bagi pendidik, seperti : media pembelajaran, buku
paket, buku pegangan guru, buku referensi perpustakaan, pengadaan alat-
alat praktek Laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa, pengadaan LCD,
serta pengadaan ruang guru yang permanen, ruang dan peralatan ibadah.

Kota Depok, 14 Juli 2017


Tim Pengembang Kurikulum

60 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 12 Tahun 2007 tentang Standar


Tenaga Pendidik dan Kependidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 tentang Standar


Pengelolaan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana


dan Prasarana untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan


Pendidikan Keagamaan.

Surat edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor DJ II.1/PP.00/ED/681/2008 tentang


pelaksanan standar isi Mata Pelajaran Agama.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 48 Tahun 2008 tentang Standar


Pembiayaan Pendidikan.

Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru dan Dosen.

SKB Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional No:


03/Menteri Lingkungan Hidup/02/2010 & No: 01/11/KB/2010 tgl 01 Pebruari
2010 Tentang Pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup.

Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan


Penyelenggaraan Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.68 Tahun


2013 Tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Pertama / Madrasah Tsanawiyah.

61 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan
Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71 Tahun


2013 Tentang Buku Teks Pelajaran dan Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar
dan Menengah.

Peraturan Menteri Agama No. 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Madrasah.

Peraturan Menteri Agama No. 29 Tahun 2014 tentang Kepala Madrasah.

Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 tentang Implementasi


Kurikulum 2013 pada Madrasah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

Keputusan Menteri Agama Nomor 165 tahun 2014 tentang Pedoman Kurikulum
Madrasah Tahun 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.

Keputusan Menteri Agama No. 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah.

Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 481 Tahun 2015 tentang Penetapan
Madrasah Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013.

Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3525 Tahun 2017 tentang Penetapan
Madrasah Pelaksana Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2017/2018.

Peraturan Bersama Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan No. 5496/C/KR/2014 dan No. 7915/D/KP/2014
tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum
2013 pada Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Keputusan Menteri Agama No. 103 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemenuhan
Beban Kerja Guru Madrasah yang Bersertifikat Pendidik.

62 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 8 Tahun 2016 tentang Buku
yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2016 tentang


Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 Tahun 2016 tentang


Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016 tentang


Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 Tahun 2016 tentang


Standar Penilaian Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2016 tentang


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2016 tentang Kementerian Agama.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 53 Tahun 2016 tentang


Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.

Surat Edaran Nomor 392/Dj.I/Dt.I.I/HM.00/04/2017 tentang Kalender


Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2017/2018.

63 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018


STRUKTUR ORGANISASI

MTs. UNWANUL KHAIRIYYAH KOTA DEPOK

GURU MATA PELAJARAN

SISWA

64 | Kurikulum MTs. Unwanul Khairiyyah 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai