PENDAHULUAN
kesehatan. Karena itu agar dapat mengikuti perkembangan dunia teknologi dan
masyarakat dari aspek medis yang ada selama ini, RSUD Dr. R. Soedjono Selong
melalui peningkatan sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas sumber daya
manusia.
sepuluh kabupaten/ kota yang ada di Propinsi NTB dengan luas wilayah lebih
kurang 1.679,88 km, terdiri dari luas daratan 1.605,55 km (59,91 %) dan luas
Sarana pelayanan kesehatan yang ada berupa 3 unit rumah sakit umum terdiri
dari 1 unit rumah sakit pemerintah dan 2 unit rumah sakit swasta, 29 buah
RSUD Dr. R. Soedjono Selong adalah rumah sakit milik pemerintah daerah,
terpadu.
pemberi pelayanan terhadap masyarakat dan juga dapat digunakan sebagai bahan
pembangunan rumah sakit baik ditingkat intern RSUD Dr. R. Soedjono Selong
2
3. Tersedianya laporan hasil kegiatan pelayanan kesehatan di RSUD Dr. R.
Soedjono Selong guna memperoleh gambaran situasi pelayanan menurut
unit kerja yang ada.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong yang pada awalnya
adalah praktek pribadi Didirikan oleh Dr. R. Soedjono pada tahun 1912 yang
Selong. Sejak tahun 1958 s/d 2015 RSUD Dr. R. Soedjono Selong
Tahun 1983 sampai dengan 1988 oleh Dr. Winardi Parto Winars
Tahun 2004 sampai dengan 2005 oleh Dr. H. Lalu Muh. Iftichar
3
Tanggal 12 Pebruari 2005 sampai dengan 11 April 2005 Pelaksana tugas
RSUD Dr. R. Soedjono Selong adalah Drg. Made Pradnya Adi Putra.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong sebagai rumah sakit
milik pemerintah Kabupaten Lombok Timur, sejak tahun 1993 telah ditingkatkan
dan Rekam Medis melalui Sertifikat Akreditasi Penuh Tingkat Dasar dengan SK.
Menkes (Dirjen Pelayanan Medik) No. YM. 00.03.2.2.2034. Untuk masa berlaku
4
2004 RSUD Dr. R. Soedjono Selong kembali untuk ketiga kalinya mendapat
Pengakuan dari KARS bahwa telah lulus Akreditasi Penuh Tingkat Dasar untuk 5
2010.
Nama Rumah Sakit Umum Selong yang pada awalnya bernama RSUD Dr. R.
Soedjono Selong berubah menjadi RSU Selong pada masa Kepemimpinan Bupati
Nopember 2003 dan dibawah kepemimpinan Bupati Periode 2008 2013 yaitu
Drs. H. Sukiman Azmy, MM. ( Brigjen. TNI AD) nama Rumah Sakit Menjadi
PENGHARGAAN-PENGHARGAAN
C.PENGHARGAAN - PENGHARGAAN
Juara I Rumah Sakit Sayang Bayi tingkat Propinsi NTB Tahun 1991
Rumah Sakit dan Puskesmas dengan Tempat Tidur Sayang Bayi Tingkat
Lombok Timur Tahun 1993 dari Bupati Kepala Daerah Tk. II Lombok Timur
5
Rumah Sakit Berpenampilan Kerja Terbaik untuk Tipe C tahun 1993 dari
Juara I Lomba Rumah Sakit dan Puskesmas dengan Tempat Tidur Sayang
Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Terbaik Tingkat Propinsi Tahun 2002
Pengelola Terbaik Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Tingkat Propinsi
Juara III Pelaksana terbaik Rumah sakit sayang Ibu dan Bayi Tingkat
Juara III Unit Kerja Percontohan Tingkat Provinsi NTB Tahun 2007
Piagam Penghargaan Citra Pelayanan Prima dari Menteri Negara PAN Tahun
2008
. VISI, MISI
D.VISI,
D MISI dan
DAN MOTTO
MOTTO
visi Masyarakat .
6
2. Melengkapi berbagai jenis pelayanan sebagai wujud Rumah Sakit
E. TUJUAN
E. TUJUAN
memadai
telah ditetapkan
7
BAB II
SUMBER
SUMBERDAYA
DAYARUMAH
RUMAHSAKIT
SAKIT
A. Fasilitas Pelayanan
1. Rawat Jalan
Kandungan m. Poliklinik KB
8
2. Rawat Inap
9
3. Instalasi Gawat Darurat
a. Ruang Triase
b. Ruang Resusitasi
c. Ruang Observasi
d. Ruang Tindakan
Ruang Tindakan I
Ruang Tindakan II
4. Penunjang Medis
Procesing Film
e. Instalasi Farmasi
f. Instalasi Gizi
5. Pelayanan Administrasi
Gedung Perkantoran
10
B. Fasilitas SDM
penting dalam melaksanakan fungsinya serta untuk mencapai visi dan misi rumah
sakit adalah sumber daya manusia (SDM).Tenaga yang tersedia di RSUD Dr. R.
Soedjono Selong terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan baik medis,
Tahun 2016
NON PNS
JUM
PNS KON SUKA
NO PENDIDIKAN LAH
TRAK RELA
L P L P L P
I TENAGA MEDIS
8. Dokter Spesialis 1 1
Orthopedi
9. Dokter Spesialis THT - 1 1
11
NON PNS
JUM
PNS KON SUKA
NO PENDIDIKAN LAH
TRAK RELA
L P L P L P
13. Dokter Umum 14 8 9 4 35
Jumlah 25 17 9 4 55
II TENAGA KEPERAWATAN
1. S2 Keperawatan GD 1 - 1
2. S1 Keperawatan + Ners 3 1 10 13 27
3. S-1 Keperawatan 30 38 - 1 69
4. S-1 Fisioterapi - 1 1
5. D-IV Keperawatan GD 2 - 2
6. D-IV Kebidanan - 5 - 1 6
7. D-IV Fisioterapi 1 - 1
8. DIV Keperawatan - 1 1
Anastesi
9. D-3 Fisioterapi - 1 - 1 2
15. SPK 3 3 6
17. SPRG 1 -
18. SPTG 1 -
12
NON PNS
JUM
PNS KON SUKA
NO PENDIDIKAN LAH
TRAK RELA
L P L P L P
TENAGA NON KEPERAWATAN
2. S-2 Psikologi - - - 1 - - 1
3. Apoteker 1 4 1 4 - - 10
6. S-1 Psikologi
Jumlah 7 9 3 8 - - 27
13
NON PNS
JUM
PNS KON SUKA
NO PENDIDIKAN LAH
TRAK RELA
L P L P L P
1. S2-Manejemen
2. S-2 Hukum
3. S-1Hukum
4. S-1 Ekonomi
5. S-1 Administrasi
6. S-1 Sistem Informasi /
Tehnik Komputer
14
C. Fasilitas Pendukung
1. Kendaraan Operasional
unit)
2. Sarana Komunikasi
a. Telepon = 2 Line
b. PABX = 64 Channel
3. lain-lain
15
D. Sumber Pembiayaan
16
BAB III
Tahun 2016 serta dalam bentuk perbandingan dengan Tahun 2014 dan 2015. Data
Kunjungan
Total
Baru Lama
No Poliklinik /Unit Kunjung-
Th Th Th Th Th Th
an
2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 Interna 1 5611 5925 5895 26152 24008 24040 91631
2 Bedah 1914 1094 2162 7072 8324 7637 28203
3 Anak 1502 1970 2042 2700 2328 3368 13910
4 Kandungan 2422 2555 2725 3422 2985 2833 16942
5 KB 30 89 44 54 98 56 371
6 THT 2472 2446 2270 2984 3118 4104 17394
7 Mata 3168 3636 3959 5558 6016 6494 28831
8 Gigi 1429 1606 1647 1856 1824 1778 10140
9 Fisioterapi 2911 2964 3235 4274 3971 5473 22828
17
Kunjungan
Total
Baru Lama
No Poliklinik /Unit Kunjung-
Th Th Th Th Th Th
an
2014 2015 2016 2014 2015 2016
10 Gizi 240 384 109 0 0 110 843
11 Tumbuh Kembang 164 239 299 96 38 10 846
12 Syaraf 1285 1527 1536 5797 8763 10906 29814
KTH/PPT/
13 0 152 610 0 278 269 1309
Psikologi
14 Hemodialisa 0 52 10 0 2317 4039 6418
15 Kulit & Kelamin 0 674 958 0 467 1151 3250
16 Akupuntur 0 0 70 0 0 222 292
17 Kesehatan Jiwa 0 0 293 0 0 252 545
JUMLAH 23148 25313 27864 59965 64535 72742 273567
Sumber: Data Pelayanan Hasil Olahan Unit Rekam Medis Tahun 2016
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada Tahun 2016 berjumlah 100.606
kunjungan, pasien lama lebih banyak dibandingkan dengan pasien baru, dengan
sebesar 27,70% dari seluruh total kunjungan pasien rawat jalan, sedangkan
untuk pasien lama sebanyak 72.742 kunjungan atau dengan persentase sebesar
72,30% dari seluruh total kunjungan pasien rawat jalan. Ada tiga poli yang jumlah
pasien baru lebih banyak dibandingkan dengan pasien lama yaitu :Poli Tumbuh
18
Tabel 5. Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2014 s/d
Tahun 2016
Kunjungan Rata-
No Poliklinik / Unit rata per
Tahun Tahun Tahun
Tahun
2014 2015 2016
1 Interna 31763 29933 29935 30543,67
2 Bedah 8986 9418 9799 9401,00
3 Anak 4202 4298 5410 4636,67
4 Kandungan 5844 5540 5558 5647,33
5 KB 84 187 100 123,67
6 THT 5456 5564 6374 5798,00
7 Mata 8726 9652 10453 9610,33
8 Gigi 3285 3430 3425 3380,00
9 Fisioterapi 7185 6935 8708 7609,33
10 Gizi 240 384 219 281,00
11 Tumbuh Kembang 260 277 309 282,00
12 Syaraf 7082 10290 12442 9938,00
13 KTH/PPT/Psikologi 0 430 879 436,33
14 Hemodialisa 0 2369 4049 2139,33
15 Kulit & Kelamin 0 1141 2109 1083,33
16 Akupuntur 0 0 292 97,33
17 Kesehatan Jiwa 0 0 545 181,67
JUMLAH 83113 89848 100606 5364,06
Poliklinik yang terbanyak dikunjungi baik Tahun 2014, 2015 maupun Tahun
2016 adalah poliklinik penyakit dalam. Sebagian poli jumlah pasien rawat jalan
meningkat pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk lebih
jelasnya perbandingan ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini.Jika dibandingkan
dengan kunjungan pada Tahun 2015, pada tahun 2016 jumlah kunjungan poli
19
Grafik 1. Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2014 s/d
Tahun 2016
35000
30000
25000
20000
15000
Kunjungan Tahun 2014
10000
Kunjungan Tahun 2015
5000
Kunjungan Tahun 2016
0
Gigi
THT
Gizi
Bedah
Mata
KTH/PPT/Psikologi
Hemodialisa
Anak
Kandungan
KB
Syaraf
Akupuntur
Fisioterapi
Tumbuh Kembang
Kesehatan Jiwa
Kulit & Kelamin
Interna
CARA BAYAR
NO POLIKLINIK NON PBI PBI UMUM
/ UNIT 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 Interna 1 19559 17682 16331 7013 6412 7202 7719 6821 7852
2 Bedah 3974 4290 4220 2828 2928 3423 2164 2260 2700
3 Anak 1133 1499 1829 1127 780 719 2070 1906 2955
4 Kandungan 1696 1990 1476 2151 1864 1972 2177 1930 2146
5 KB 0 52 21 0 1 0 0 96 79
6 THT 1383 1471 1688 556 672 1037 2965 2986 3472
7 Mata 3371 3936 3689 1750 2057 2406 3514 3618 3750
8 Gigi 1231 1327 1403 232 301 301 1907 1796 1709
9 Fisioterapi 2133 1174 1758 303 197 346 928 991 583
10 Gizi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tumbuh
11 49 7 6 3 2 0 122 61 33
Kembang
12 Syaraf 3827 6820 8088 2005 2505 3274 883 783 866
20
CARA BAYAR
NO POLIKLINIK NON PBI PBI UMUM
/ UNIT 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016
KTH/PPT/
13
Psikologi 17 76 19 0 51 9 0 153 123
14 Hemodialisa 0 1772 3237 0 350 790 0 13 20
Kulit &
15 Kelamin 0 390 781 0 116 335 0 445 726
16 Akupuntur 0 0 1 0 0 0 0 0 52
17 Kesehatan Jiwa 0 0 215 0 0 155 0 0 443
JUMLAH 38373 42486 44762 17968 18236 21969 24449 23859 27509
100000
80000
60000
40000
20000
0
NON PBI PBI UMUM GRATIS Total
Tahun 2014 38373 18618 24449 388 81828
Tahun 2015 42486 18236 23859 0 84581
Tahun 2016 44762 21969 27509 0 94240
21
Berdasarkan Tabel 6, 7 dan grafik 2 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan
pasien rawat jalan berdasarkan cara bayar dari tahun 2014 s/d tahun 2016 terus
meningkat, yaitu dari 81828 kunjungan di tahun 2014 menjadi 84581 kunjungan di
tahun 2015, dan pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi 94240 kunjungan.
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang terbanyak adalah pasien BPJS Non
bandingkan dengan tahun 2014 dan tahun 2015, jumlah kunjungan pasien BPJS
Non PBI yg terbanyak adalah di tahun 2016 yaitu sebanyak 44762 kunjungan,
sedangkan kunjungan pasien rawat jalan yang terkecil adalah pasien gratis
Tabel8. Sepuluh (10) Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Jumlah Kunjungan
Tahun 2014.
Jumlah
No Nama Penyakit Persentase
Kunjungan
1 Diabetes melitus 9955 11.96
2 Hipertensi esensial (primer) 6302 7.57
3 Penyakit serebrovaskular lainnya 3977 4.78
4 Artrisis 3704 4.45
5 Gagal jantung 3192 3.84
6 Penyakit telinga dan proseus mastoid 2592 3.12
7 Gastritis dan duodenitis 2464 2.96
8 Katarak dan gangguan lain lensa 1841 2.21
9 Epilepsi 1748 2.10
10 Pengawasan kehamilan normal 1577 1.90
Penyakit Lainnya di bawah 1,90 % 45853 55.11
Jumlah 83205 100.00
22
Tabel 9. Sepuluh (10) Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Jumlah Kunjungan
Tahun 2015.
Jumlah Persen
No Nama Penyakit
Kunjungan tase
1 Diabetes melitus 8053 8.96
Tabel 10. Sepuluh (10) Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Jumlah Kunjungan
Tahun 2016.
Jumlah Persentase
No Nama Penyakit
Kunjungan Kunjungan
1 Diabetes melitus 8093 8.04
2 Penyakit serebrovaskular lainnya 6069 6.03
3 Hipertensi esensial (primer) 4560 4.53
4 Gagal ginjal lainnya 4195 4.17
5 Gagal jantung 4117 4.09
Penyakit telinga dan proseus
2675
6 mastoid 2.66
7 Nyeri punggung bawah 2661 2.64
8 Infark serebral 2176 2.16
9 Katarak dan gangguan lain lensa 2123 2.11
23
Jumlah Persentase
No Nama Penyakit
Kunjungan Kunjungan
10 Gangguan refraksi dan oakomodasi 2040 2.03
Penyakit Lainnya di bawah 2,03 % 61897 61.52
Jumlah 100606 100.00
s/d tahun 2016 urutan pertama dari 10 penyakit terbesar rawat jalan adalah
Diabetes Melitus. Jumlah kasus Diabetes Melitus pada tahun 2014 yaitu 9955
kasus dan mengalamai penurunan pada tahun 2015 yaitu 8053 kasus. Sedangkan
pada tahun 2016 jumlah kunjungan kasus Diabetes Melitus mengalami peningkatan
Tabel 11. Sepuluh (10) Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Kasus Baru Tahun
2014
Jumlah
No Nama Penyakit Kasus Persentase
Baru
1 Penyakit telinga dan proseus mastoid 1305 5,63
2 Artrisis 1100 4,75
3 Hipertensi esensial (primer) 908 3,92
4 Gastritis dan duodenitis 894 3,86
5 Penyakit serebrovaskular lainnya 833 3,60
6 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 740 3,19
7 Pengawasan kehamilan normal 686 2,96
8 Gangguan refraksi dan oakomodasi 660 2,85
Gejala,tanda dan penemuan klinik dan
9 Laboratorium tidak normal lainnya, YDT di 607 2,62
Tempat lain
10 Katarak dan gangguan lain lensa 572 2,47
Penyakit Lainnya di bawah 2,47 % 14865 64,16
Jumlah 23170 100,00
24
Tabel 12. Sepuluh (10) Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Kasus Baru Tahun
2015
Jumlah
Persen-
No Nama Penyakit Kasus
tase
Baru
1 Penyakit telinga dan proseus mastoid 1359 5.37
2 Penyakit serebrovaskular lainnya 1116 4.41
3 Gangguan refraksi dan oakomodasi 963 3.80
4 Hipertensi esensial (primer) 721 2.85
5 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 671 2.65
6 Diabetes melitus tidak bergantung insulin 630 2.49
7 Artrisis 607 2.40
gejala,tanda dan penemuan klinik dan
8 Laboratorium tidak normal lainnya, YDT di 602 2.38
Tempat lain
Penyakit gusi, jaringan periodontal dan tulang
9 598
Alveolar 2.36
10 Nyeri punggung bawah 594 2.35
Penyakit Lainnya di bawah 2,35 % 17452 68.94
Jumlah 25313 100.00
Tabel 13. 10 Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Kasus Baru Tahun 2016
Jumlah
Persentase
No Nama Penyakit Kasus
Kunjungan
Baru
1 Penyakit serebrovaskular lainnya 1302 4.67
2 Penyakit telinga dan proseus mastoid 1100 3.95
3 Gangguan refraksi dan oakomodasi 1061 3.81
4 Nyeri punggung bawah 720 2.58
5 Katarak dan gangguan lain lensa 717 2.57
6 Hipertensi esensial (primer) 707 2.54
Penyakit gusi, jaringan periodontal dan
7 666
tulang Alveolar 2.39
8 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 638 2.29
Gejala,tanda dan penemuan klinik dan
9 Laboratorium tidak normal lainnya, YDT di 632 2.27
Tempat lain
25
Jumlah
Persentase
No Nama Penyakit Kasus
Kunjungan
Baru
10 Pengawasan kehamilan normal 603 2.16
Penyakit Lainnya di bawah 2,16 % 19718 70.77
Jumlah 27864 100.00
Dari tabel 11, 12 dan 13 dapat dilihat bahwa 10 terbesar penyakit pada
kunjungan rawat jalan baru ditahun 2014dan tahun 2015 urutan pertama adalah
Penyakit telinga dan proseus mastoid, sedangkan pada tahun 2016 urutan
Penyakit telinga dan proseus mastoid menurun jika dibandingkan dengan tahun
Tabel 14. Perbandingan Jumlah Pasien Masuk Rawat Inap Tahun 2014 s/d Tahun
2016
26
Grafik 3. Perbandingan Jumlah Pasien Masuk Rawat Inap Tahun 2014 s/d Tahun
2016
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
Inte Bed Ana Obs Gyn Inte VIP Neo Neo VIP Mat Mat Ask ICU Syar
rna ah k tetri ekol rna nat (Ro Dan a/In a/M es af
1 ogi 2 us omi e tern ata
ng Rahi a
In) l
Tahun 2014 2533 1894 1728 5356 451 1698 1197 2560 3654 217 0 539 1018 0 0
Tahun 2015 2439 1703 1427 5529 455 1410 1101 2490 3277 201 0 404 1098 71 0
Tahun 2016 1928 1715 2397 8884 441 1994 1139 2443 3487 222 0 634 1200 211 702
Dari tabel 14 dan grafik 3 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah pasien masuk rawat
inap mengalami penurunan di tahun 2015 yaitu dari 22845 pasien di tahun 2014
menjadi 21605 dan meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi 27397 pasien.
Tabel 15. Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar Tahun
2014 s/d Tahun 2016
27
Grafik 4. Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar Tahun
2014 s/d Tahun 2016
20000
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Umum 3628 5632 8676
BPJS 18136 14888 12209
Gratis 30 6 22
Dari tabel 15 dan grafik 4 di atas dapat dilihat bahwa cara bayar
terbanyak pasien rawat inap dari tahun 2014 s/d tahun 2016 adalah dengan
menggunakan BPJS yaitu sebanyak 18136 pasien, 14888 pasien dan 12208 pasien.
Pasien yang menggunakan BPJS mengalami peningkatan di tahun 2015 yaitu dari
18136 pasien di tahun 2014 menjadi 14888 pasien di tahun 2015, dan mengalami
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu dari 3628 pasien menjadi 5632
pasien dan meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi 8676 pasien.
Tabel 16. Perbandingan Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati) Tahun 2014 s/d
Tahun 2016
28
Jumlah Pasien Keluar Hidup & Mati
No Ruang Perawatan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
6 Interna 2 1602 1308 1854
7 VIP 1172 1035 1197
8 Neonatus 2485 2417 2355
9 Neo (Rooming In) 3523 3175 3494
10 VIP Dane Rahil 212 186 236
11 Mata/THT 522 394 635
12 Askes 944 1027 1193
13 ICU 0 76 212
14 Syaraf 0 0 694
JUMLAH 21794 20526 27218
Dari tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa jumlah pasien keluar hidup dan
mati pada tahun 2015 menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari
21794 pasien menjadi 20526 pasien dan pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi
27218 pasien.
Tabel 17. Perbandingan Jumlah Kematian Pasien Rawat Inap Tahun 2014 s/d
Tahun 2016
Keluar Mati
< 48 Jam > 48 Jam
No Ruang Perawatan
Th Th Th Th Th Th
2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 Interna 1 174 138 91 211 245 105
2 Bedah 41 42 33 50 24 22
3 Anak 56 60 81 23 29 37
4 Obstetri 5 3 2 0 1 0
5 Gynekologi 1 0 0 0 1 0
6 Interna 2 93 78 107 83 113 165
7 VIP 22 20 20 39 19 20
8 Neonatus 180 194 189 81 103 72
9 Neo (Rooming In) 1 1 1 0 0 0
10 VIP Dane Rahil 2 2 4 1 1 3
11 Mata/THT 4 1 2 6 1 0
12 Askes 21 15 11 30 28 21
13 ICU 0 22 29 0 4 12
14 Syaraf 0 0 109 0 0 71
JUMLAH 600 576 679 524 569 528
29
Tabel 18. Perbandingan Jumlah Pasien Keluar Hidup Rawat Inap Tahun 2014 s/d
Tahun 2016
Jumlah Pasien Keluar Hidup
No Ruang Perawatan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Interna 1 1986 1898 1722
2 Bedah 1672 1540 1663
3 Anak 1544 1245 2266
4 Obstetri 5139 5257 8892
5 Gynekologi 432 425 434
6 Interna 2 1426 1117 1582
7 VIP 1111 996 1157
8 Neonatus 2224 2120 2094
9 Neo (Rooming In) 3522 3174 3493
10 VIP Dane Rahil 209 183 229
11 Mata/THT 512 392 633
12 Askes 893 984 1161
13 ICU 0 50 171
14 Syaraf 0 0 514
JUMLAH 20670 19381 26011
yang keluar mati < 48 jam pada tahun 2015 mengalami peningkatanjika
dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 600 orang menjadi 576 orang dan
meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi 679 orang. Sedangkan untuk pasien
rawat inap yang keluar mati > 48 jam, pada tahun 2015 meningkat jika
dibandingkan dengantahun 2014 yaitu dari 524 orang menjadi 569 orang, dan
rawat inap yang keluar hidup pada tahun 2015 menurun jika dibandingkan dengan
tahun 2014 yaitu dari 20670 pasien menjadi 19381 pasien, dan pada tahun 2016
meningkat lagi menjadi 26011 pasien, dan menurun lagi pada tahun 2016 menjadi
19381pasien.
30
Tabel 19. Perbandingan Jumlah Hari Rawat Tahun 2014 s/d Tahun 2016
Hari Rawat
No Ruang Perawatan Tahun Tahun Tahun
2014 2015 2016
1 Interna 1 10045 9696 7170
2 Bedah 7696 6722 5799
3 Anak 7197 6245 9303
4 Obstetri 12292 16002 12018
5 Gynekologi 1356 1556 2183
6 Interna 2 6502 5783 6910
7 VIP 4222 3526 4404
8 Neonatus 5055 5100 4284
9 Neo (Rooming In) 6521 6447 6136
10 VIP Dane Rahil 673 728 862
11 Mata/THT 1054 960 1474
12 Askes 4896 4439 4657
13 ICU 0 199 395
14 Syaraf 0 0 2257
JUMLAH 67509 67403 67852
Tabel 20. Perbandingan Jumlah Lama Rawat Tahun 2014 s/d Tahun 2016
Lama Rawat
No Ruang Perawatan Tahun Tahun Tahun
2014 2015 2016
1 Interna 1 10186 9889 7184
2 Bedah 7635 6762 6196
3 Anak 8595 7371 11074
4 Obstetri 11876 11973 18199
5 Gynekologi 1379 1387 1611
6 Interna 2 6676 5916 7150
7 VIP 4218 3598 4521
8 Neonatus 6553 6697 5760
9 Neo (Rooming In) 6458 6194 6436
10 VIP Dane Rahil 661 736 899
11 Mata/THT 1110 983 1521
12 Askes 5020 4437 4740
13 ICU 0 216 516
14 Syaraf 0 0 2497
JUMLAH 70367 66159 78304
31
Dari tabel 19 dan 20 dapat dilihat bahwa hari rawat pada tahun 2015
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 67509 hari
rawat menjadi 67403 hari rawat dan meningkat lagi pada tahun 2016 yaitu
menjadi 67852 hari rawat. Untuk lama rawat pada tahun 2015 juga menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 70367 lama rawat, dan meningkat lagi
32
Ruangan BOR ALOS BTO TOI NDR GDR
No
Satuan ( % ) ( Hari ) ( Kali ) ( Hari ) ( % ) ( % )
Bedah
Tahun 2014 68.02 4.37 56.87 2.05 2.84 5.16
2
Tahun 2015 68.21 4.19 59.48 1.95 1.49 4.11
Tahun 2016 58.68 3.38 63.63 2.38 1.39 3.49
Anak
Tahun 2014 51.89 4.43 42.71 4.11 1.42 4.87
3
Tahun 2015 45.03 4.68 35.11 5.72 2.17 6.67
Tahun 2016 66.89 3.90 62.71 1.93 1.67 5.27
Obstetri
Tahun 2014 84.19 2.39 128.60 0.45 0.00 0.10
4
Tahun 2015 109.60 3.04 131.53 -0.27 0.02 0.08
Tahun 2016 96.58 1.35 261.59 0.05 0.00 0.04
No Ruangan BOR ALOS BTO TOI NDR GDR
Satuan ( % ) ( Hari ) ( Kali ) ( Hari ) ( % ) ( % )
Gynekologi
Tahun 2014 46.44 3.13 54.13 3.61 0.00 0.23
5
Tahun 2015 53.29 3.65 53.25 3.20 0.23 0.23
Tahun 2016 42.60 5.03 31.00 6.78 0.00 0.00
Interna 2
Tahun 2014 48.15 4.06 43.30 4.37 5.18 10.99
6
Tahun 2015 42.82 4.42 35.35 5.90 8.64 14.60
Tahun 2016 57.21 3.73 56.18 2.79 10.11 16.67
VIP
Tahun 2014 82.62 3.60 83.71 0.76 3.33 5.20
7
Tahun 2015 69.00 3.41 73.93 1.53 1.84 3.77
Tahun 2016 85.95 3.68 85.50 0.60 1.72 3.43
Neonatus
Tahun 2014 53.27 2.03 95.58 1.78 3.26 10.50
8
Tahun 2015 53.74 2.11 92.96 1.82 4.26 12.29
Tahun 2016 41.80 1.82 84.11 2.53 6.22 22.56
Neo (Rooming
In)
9 Tahun 2014 89.33 1.85 176.15 0.22 0.00 0.03
Tahun 2015 88.32 2.03 158.75 0.27 0.00 0.03
Tahun 2016 98.62 1.76 205.53 0.02 0.00 0.03
VIP Dane Rahil
Tahun 2014 61.46 3.17 70.67 1.99 0.47 1.42
10
Tahun 2015 66.48 3.91 62.00 1.97 0.54 1.61
Tahun 2016 78.51 3.65 78.67 1.00 1.33 3.11
33
Ruangan BOR ALOS BTO TOI NDR GDR
No
Satuan ( % ) ( Hari ) ( Kali ) ( Hari ) ( % ) ( % )
Mata
Tahun 2014 28.88 2.02 52.20 4.97 1.15 1.92
11
Tahun 2015 26.30 2.44 39.40 6.83 0.25 0.51
Tahun 2016 26.85 2.32 42.33 6.32 0.00 0.35
Askes
Tahun 2014 95.81 5.19 67.43 0.23 3.18 5.40
12
Tahun 2015 86.87 4.32 73.36 0.65 2.73 4.19
Tahun 2016 90.89 3.90 85.21 0.39 1.80 2.74
ICU
Tahun 2014
13
Tahun 2015 13.63 2.62 19.00 16.59 5.26 34.21
Tahun 2016 26.98 1.86 53.00 5.04 21.54 63.08
Syaraf
Tahun 2014
14
Tahun 2015
Tahun 2016 44.05 3.25 49.57 4.13 11.25 28.53
Rumah Sakit Tahun
2014 66.06 3.10 77.84 1.59 2.40 5.16
Rumah Sakit Tahun
2015 65.95 3.28 73.31 1.70 2.77 5.58
Rumah Sakit Tahun
2016 66.21 2.49 97.20 1.27 2.54 5.77
rumah sakit pada Tahun 2016 untuk tingkat hunian rumah sakit (BOR) mencapai
hunian rumah sakit berada pada kisaran ideal atau berada pada nilai efisiensi
Rata-rata lamanya pasien dirawat (ALOS) tidak berada pada kisaran yang
ideal atau tidak berada pada nilai efisien yaitu 2,49 hari (nilai efisiensi 6 9
hari). Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
34
kisaran ideal yaitu sebesar 1,27 hari (nilai efisiensi 1 3 hari). Indikator ini
tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.Karena nilai TOI berada
pada kisaran ideal maka rata-rata lamanya tempat tidur tidak terisi pada Tahun
Tingkat penggunaan tempat tidur dalam satu kurun waktu (BTO) pada
Tahun 2016 mencapai 97,20 kali, sedangkan untuk satu tahun nilai idealnya 40
tidur pada Tahun 2016 melebihi kisaran ideal yaitu sebanyak 73,31 kali.
Net Death Rate (NDR) pada Tahun 2016 yaitu mencapai 2,54%,
sedangkan angka Gross Death Rate (GDR) pada Tahun 2016 yaitu mencapai
5,77%.
Tabel 23. Sepuluh (10) Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Tahun 2014
Jumlah Persen-
No Golongan Sebab - Sebab Sakit
Penderita tase
1 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir 1966 10,43
2 Bayi lahir hidup sesuai tempat lahir 1580 8,38
3 Persalinan tunggal spontan 1440 7,64
4 Penyulit kehamilan dan persalinan lainnya 1327 7,04
5 Pneumonia 708 3,75
6 Gagal jantung 637 3,38
7 Demam tifoid dan paratifoid 458 2,43
Diare & gastroenteritis oleh penyebab Infeksi
8 454 2,41
tertentu (kolitis infeksi)
9 Hipertensi esensial (primer) 435 2,31
10 Cedera intrakranial 373 1,98
Jumlah penyakit di bawah 1,98 % 9477 50,26
Total Kasus 18855 100,00
35
Tabel 24. Sepuluh (10) Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Tahun 2015
Jumlah Persen-
No Golongan Sebab - Sebab Sakit
Penderita tase
1 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir 1596 9.04
2 Bayi lahir hidup sesuai tempat lahir 1578 8.94
3 Persalinan tunggal spontan 1373 7.78
4 Penyulit kehamilan dan persalinan lainnya 826 4.68
5 Pneumonia 600 3.40
6 Gagal jantung 571 3.24
Edema,proteinuria dan gangguan hipertensi Dalam
7 498 2.82
kehamilan,persalinan dan masa nifas
Hipertensi gestasional (akibat kehamilan) Dengan
8 465 2.63
proteinuria yang nyata/preeklamsia
9 Kondisi lain yang bermula pada masa Perinatal 434 2.46
10 Cedera intracranial 347 1.97
Jumlah penyakit di bawah 1,97 % 9360 53.04
Total Kasus 17648 100.00
Tabel 25. Sepuluh (10) Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Tahun 2016
Jumlah
No Golongan Sebab - Sebab Sakit Persentase
Penderita
1 Bayi lahir hidup sesuai tempat lahir 1924 9.25
2 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir 1755 8.43
3 Penyulit kehamilan dan persalinan lainnya 1087 5.22
4 Demam berdarah dengue 1074 5.16
5 Persalinan tunggal spontan 950 4.57
6 Pneumonia 872 4.19
7 Gagal jantung 589 2.83
Hipertensi gestasional (akibat kehamilan) Dengan
580 2.79
8 proteinuria yang nyata/preeklamsia
9 Anemia lainnya 540 2.59
Diare & gastroenteritis oleh penyebab Infeksi
10 511 2.46
tertentu (kolitis infeksi)
Jumlah penyakit di bawah 2,46 % 10928 52.51
Total Kasus 20810 100.00
36
Tabel 26. Sepuluh (10) Besar Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap Berdasarkan
Persentase Kematian Tahun 2014
Tabel 27. Sepuluh (10) Besar Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap Berdasarkan
Persentase Kematian Tahun 2015
Tabel 28. Sepuluh (10) Besar Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap Berdasarkan
Persentase Kematian Tahun 2016
Dari Tabel 23 s/d 28 dapat dilihat 10 besar pola penyakit rawat inap tahun
2014 dan tahun 2015, urutan pertama adalah Hipoksia intrauterus dan asfiksia
lahir sebesar 1966 kasus dan 1596 kasus. Sedangkan pada tahun 2016 urutan
pertama adalah Bayi lahir hidup sesuai tempat lahir yaitu sebanyak 1924 kasus.
Sedangkan penyebab kematian rawat inap yang paling banyak pada Tahun 2014
38
Neoplasma ganas lambung dengan persentase sebanyak 100 %, dan tahun 2015
alat dalam lainnya dengan persentase sebanyak 100 %, sedangkan pada tahun
Tabel 29. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Jenis Kunjungan Tahun
2014 s/d Tahun 2016
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Baru 7928 6879 8170
Lama 3763 4094 5027
Jumlah 11691 10973 13197
39
Dari tabel 29 dan grafik 5 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan IGD
tahun 2015 menurun jika dibandingkan dengan Tahun 2014 yaitu dari 11691
kunjungan menjadi 10973 kunjungan, dan tahun 2016 meningkat lagi menjadi
13197 kunjungan.
Tabel 30. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Cara Bayar 2014 s/d
Tahun 2016
Grafik 6. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2014
s/d Tahun 2016
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Askes Umum Jamkesm BPJS Gratis KIS JUMLAH
as/Jamk Mandiri
esda
Tahun 2014 767 4048 4827 2049 0 0 11691
Tahun 2015 413 4315 4209 2034 2 0 10973
Tahun 2016 43 6125 5158 1849 13 9 13197
40
Berdasarkan tabel 27 dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan IGD
2015 dan tahun 2016 sebagian besar menggunakan Umum. Jumlah kunjungan IGD
yang menggunakan cara bayar Umum tahun 2016 meningkat jika dibandingkan
dengan tahun 2015 yaitu dari 4315 kunjungan menjadi 6125 kunjungan.
Tabel 31. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Kecelakaan dan Non
Kecelakaan Tahun 2014 s/d Tahun 2016
Tahun
No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015 2016
1 Kecelakaan 1611 1443 1580
2 Non Kecelakaan 10080 9530 11617
JUMLAH 11691 10973 13197
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Kecelakaan 1611 1443 1580
Non Kecelakaan 10080 9530 11617
Jumlah 11691 10973 13197
41
Dari tabel 31 dapat dilihat bahwa dari Tahun 2014 s/d tahun 2016
sebagian besar kunjungan IGD adalah kasus non kecelakaan. Kasus non kecelakaan
pada tahun 2015 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu
dari 10080 kasus menjadi 9530 kasus, dan meningkat lagi pada tahun 2016 yaitu
Tabel 32. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Cara Kedatangan Tahun
2014 s/d Tahun 2016
1 RSU/RB 53 44 41
2 Puskesmas 4450 3974 5863
Dr/Drg/Dr
3 Spesialis 102 254 412
4 Paramedis 13 36 32
5 Kasus Polisi 75 57 58
6 Dukun 0 0 0
7 Datang Sendiri 6998 6608 6791
JUMLAH 11691 10973 13197
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
RSU/RB Puskesm Dr/Drg/ Paramedi Kasus Dukun Datang JUMLAH
as Dr s Polisi Sendiri
Spesialis
Tahun 2014 53 4450 102 13 75 0 6998 11691
Tahun 2015 44 3974 254 36 57 0 6608 10973
Tahun 2016 41 5863 412 32 58 0 6791 13197
42
Berdasarkan tabel 32 di atas dapat dilihat bahwa cara datang pasien IGD
dari Tahun 2014 s/d tahun 2016, sebagian besar datang sendiri dan yang paling
kecil adalah rujukan dari paramedis. Jumlah kunjungan IGD yang datang sendiri
dari tahun 2015 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2014, yaitu
dari 6998 kunjungan menjadi 6608 kunjungan, dan meningkat lagi pada tahun
Tabel 33. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Aktivitas Pasien Tahun
2014 s/d Tahun 2016
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Diruju Rawat Rawat Menin Menin Menin Menin Pulang Obser
k IGD Inap ggal di ggal di ggal di ggal vasi Jumla
IGD < IGD 2 IGD > DOA h
2 jam - 24 24
jam jam
Tahun 2014 91 536 6308 96 73 10 114 4090 373 11691
Tahun 2015 88 102 6297 72 47 2 84 4192 89 10973
Tahun 2016 127 38 8918 105 117 31 1 3677 183 13197
43
Berdasarkan tabel 33 dapat dilihat bahwa jumlah pasien IGD
berdasarkan aktivitas pasien tahun 2014 s/d tahun 2016 yang terbanyak adalah
rawat inap. Jumlah rawat inap yang masuk melalui IGD pada tahun 2015 menurun
jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 6308 kunjungan menjadi 6297
kunjungan, dan meningkat lagi pada tahun 2016 yaitu menjadi 8918 kunjungan.
44
Tabel 36. 10 Besar Morbiditas IGD Tahun 2016
Berdasarkan tabel 34 s/d tabel 32 dapat dilihat bahwa Pola penyakit atau
10 besar penyakit yang dilayani di IGD dari Tahun 2014 s/d tahun 2016 yang
terbanyak adalah Febris yaitu pada tahun 2014 sebanyak 1214 kasus atau 10,38
%, untuk tahun 2015 sebanyak 999 kasus atau 9,10 % dan pada tahun 2016
4. Kegiatan Fisioterapi
Jumlah kunjungan fisioterapi dari tahun 2014 s/d tahun 2016 terus
danmeningkat pada tahun 2016 yaitu menjadi 15006 kunjungan. Pada tahun 2014
dan tahun 2015 jenis tindakan terbanyak adalah aktinoterapi yaitu pada tahun
2014 sebanyak 6298 kunjungan dan pada tahun 2015 sebanyak 6007 kunjungan.
Sedangkan pada tahun 2016 terbanyak adalah latihan fisik sebanyak 4430
kunjungan.
45
Tabel 37 . Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Fisioterapi Tahun 2014 s/d
Tahun2016
Grafik 10. Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Fisioterapi Tahun 2014 s/d
Tahun 2016
5. Kegiatan Radiologi
dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 13902 kunjungan menjadi 13921
kunjungan dan menurun lagi pada tahun 2016 yaitu menjadi 13875 kunjungan. Dari
46
Tahun 2014 s/d tahun 2016 jenis kegiatan terbanyak adalah foto tanpa bahan
Tabel 38. Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Radiologi Tahun 2014 s/d
Tahun 2016
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Foto Tanpa Bahan Foto Dengan Bahan Foto Gigi USG
Kontras Kontras
6. Kegiatan Laboratorium
Jumlah pemeriksaan laboratorium dari tahun 2014 s/d tahun 2016 terus
47
pemeriksaan. Pada tahun 2014 jenis pemeriksaan terbanyak yaitu kimia klinik
sebesar 104193 pemeriksaan, sedangkan pada tahun 2015 s/d tahun 2016
pada tahun 2016 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu dari
Tabel 39. Perbandingan Kegiatan Laboratorium dari Tahun 2014 s/d Tahun 2016
Grafik 12. Perbandingan Kegiatan Laboratorium Tahun 2014 dan Tahun 2016
7. Kegiatan Operasi
dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 3071 kasus menjadi 3325 kasus, dan
pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 3293 kasus. Jumlah kegiatan operasi
berdasarkan spesialisasi dari tahun 2014 s/d tahun 2016 yang terbanyak adalah
48
spesialisasi obstetri dan ginekologi. Spesialisasi obstetri dan ginekologi dari
tahun 2014 s/d tahun 2016 terus mengalami peningkatan yaitu dari 1582 kasus
menjadi 1713 kasus dan meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi 1746 kasus.
49
8. Kegiatan Perinatologi
50
Rujukan Non Rujukan Di Total
No Jenis Kegiatan
Jml Mati Jml Mati rujuk Jml Mati
3.6 ISPA 60 6 5 2 0 65 8
3.7 Diare 11 0 1 0 0 12 0
3.8 Lain-lain 811 135 2190 126 0 3001 261
kematian bayi tahun 2015 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2014yaitu
dari 229 bayi menjadi 275 bayi dan pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 211
bayi.
51
9. Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tabel 44. Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tahun 2014 s/d Tahun 2016
Pada tahun 2015 jumlah pelayanan gigi dan mulut mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan tahun 2014 meningkat dari 3402 kali menjadi 3564 kali,
Kegiatan kesehatan pelayanan khusus dari tahun 2014 s/d tahun 2016
terus mengalami penurunan yaitu pada tahun 2015 menurun dari 5154 kali
menjadi 3723 kali, dan pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 2982 kali.
52
Tabel 45. Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Kesehatan Pelayanan Khusus
Tahun 2014 s/d Tahun 2016
Kegiatan pelayanan obat terdiri dari dua kegiatan yaitu pengadaan obat
dan penulisan pelayanan resep. Pada kegiatan pengadaan obat pada tahun
2015meningkat jika bandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 493 item menjadi
529 item, dan menurun lagi pada tahun 2016 menjadi 411 item. Jumlah item obat
yang tersedia di Rumah Sakit yang terbanyak baik dari Tahun 2014 s/d tahun
53
Tabel 46. Perbandingan Pengadaan Obat Tahun 2014 s/d Tahun 2016
Tabel 47. Perbandingan Penulisan dan Pelayanan Resep Tahun 2014 s/d Tahun 2016
148133
40967
51298
64471
12322
44772
59669
76310
98061
3395
7352
Total
54
Grafik 16. Perbandingan Penulisan dan Pelayanan Resep Tahun 2014 s/d Tahun
2016
Dari tabel 47 dan grafik 16 di atas dapat dilihat bahwa kegiatan penulisan
dan pelayanan resep Rawat Jalan dan Rawat Inap dari tahun 2014 s/d tahun 2016
terus meningkat yaitu untuk resep Rawat Jalan pada tahun 2015 meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 40967 resep menjadi 51298 resep,
dan meningkat lagi pada tahun 2016 yaitu menjadi 64471 resep. Sedangkan untuk
resep Rawat Inap, pada tahun 2015 meningkat jika dibandingkan dengantahun
2014 yaitu dari 44772 resep menjadi 59669 resep, dan meningkat lagi pada
tahun 2016 menjadi 76310 resep. Dan untuk resep UGDpada tahun 2015
mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2014 yaitu dari 12322 resep
menjadi 3395 resep dan pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi 7352 resep.
55
12. Pembuatan Visum Et Revertum, Jasa Raharja/ Klaim
Asuransi dan Surat Kematian
Et Revertum, Jasaraharja / Klaim Asuransi dan Surat Kematian dari tahun 2014
s/d tahun 2016 terus mengalami penurunan yaitu pada tahun 2015 menurun dari
474 kasus menjadi 389 kasus, dan pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 345
kasus.
56
13. Kegiatan Pelayanan di Bagian Obstetri dan Gynekologi
Dari tabel 46 dan grafik 18 dapat dilihat bahwa kegiatan obstetri dan
ginekologi, pada tahun 2015 menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu
dari 3857 persalinan menjadi 3499 persalinan dan meningkat lagi pada tahun
2016 menjadi 3964 persalinan. Jumlah kematian ibu pada tahun 2015 juga
menglami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 9 kematian
57
BAB IV
ANALISA LINGKUNGAN
yang dari dalam maupun dari luar. Adapun kajian tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Kekuatan ( Strength )
maupun kebijakan
Timur
dijangkau
58
2. Kelemahan (Weakness)
b.Tenaga para medis baik kualitas dan kuantitas masih kurang terutama dr.
spesialis.
A. Peluang ( Opportunities )
a. RSUD dr. R. Soedjono Selong memiliki peluang yang cukup besar karena
professional.
yang meningkat.
baru yang menguntungkan seperti One Day Care dan Ruang Kelas Utama
59
B. Tantangan ( Threats )
pelayanan.
sasaran misi dan visi. Rumusan faktor kunci keberhasilannya adalah sebagai
berikut :
perkembangan.
60
C. Keadaan Sekarang Dan Keadaan Yang Diinginkan
a. Keadaan Sekarang :
Kondisi saat ini jumlah tempat tidur yang tersedia di RSUD Dr. R.
Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur adalah 295 bed. Hal ini
sangat tidak sesuai dengan standar WHO yang menyatakan bahwa untuk
setiap 1000 penduduk idealnya satu tempat tidur ( TT ), maka kalau kita
ruang penunjang lainnya seperti ruang CSSD dan instalasi gizi dan
ruang lainnya. Sehingga semua bangunan yang lama dan sudah tidak
paramedis.
61
D. Permasalahan
rumah sakit.
- Kondisi fisik RSUD Dr. R. Soejono Selong yang dibangun pada tahun 1983
62
BAB V
PENUTUP
D emikian profill RSUD Dr. R. Soedjono Selong ini dibuat sebagai bahan
Dr .R. Soedjono selong saat ini dan dimasa yang akan datang.
Sudah barang tentu dalam penyusunan profil ini banyak kekurangan, untuk itu
saran, pendapat dan masukan dari bapak / ibu saudarayang berkepentingan dalam
pemanfaatan profil ini sangat kami harapkan untuk perbaikan dimasa-masa yang
akan datang.
Direktur
63