Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

K emajuan teknologi informasi yang begitu pesat serta tingkat

pengetahuan masyarakat yang semakin luas akan berjalan seiring

dengan tuntutan masyarakat dalam mendukung setiap aktivitas

yang dilakukannya.Tidak terkecuali dengan tuntutan terhadap kebutuhan

kesehatan. Karena itu agar dapat mengikuti perkembangan dunia teknologi dan

masalah-masalah medis yang timbul dibutuhkan peningkatan kualitas pelayanan

dari berbagai aspek.

Melihat perkembangan teknologi informasi dan tingkat pengetahuan

masyarakat dari aspek medis yang ada selama ini, RSUD Dr. R. Soedjono Selong

sebagai satu-satunya rumah sakit pemerintah yang ada di Kabupaten Lombok

Timur bertekad untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat

melalui peningkatan sarana dan prasarana serta peningkatan kualitas sumber daya

manusia.

Program pengembangan RSUD Dr. R. Soedjono Selong harus mampu

mengikuti tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat serta laju

pertumbuhan penduduk Lombok Timur. Sehingga akan menepis anggapan bahwa

rumah sakit pemerintah hanya untuk masyarakat kalangan menengah kebawah.


A. LATAR BELAKANG

Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten diantara

sepuluh kabupaten/ kota yang ada di Propinsi NTB dengan luas wilayah lebih

kurang 1.679,88 km, terdiri dari luas daratan 1.605,55 km (59,91 %) dan luas

lautan seluas 1.074,33 km2(40,09 %) dengan jumlah penduduk 1.153.773 jiwa.

Sarana pelayanan kesehatan yang ada berupa 3 unit rumah sakit umum terdiri

dari 1 unit rumah sakit pemerintah dan 2 unit rumah sakit swasta, 29 buah

Puskesmas, 87 buah Puskesmas Pembantu, 149 buah Poskesdes, 1.701 buah

Posyandu, 49 buah apotik guna mendukung program pembangunan dalam bidang

kesehatan (Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014).

RSUD Dr. R. Soedjono Selong adalah rumah sakit milik pemerintah daerah,

merupakan satu-satunya sarana pelayanan kesehatan rujukan untuk Kabupaten

Lombok Tmur dan sekitarnya, selain melaksanakan upaya penyembuhan dan

pemulihan penyakit juga melaksanakan upaya pencegahan penyakit secara

terpadu.

Laporan kegiatan rumah sakit merupakan tolak ukur untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan serta kekurangan-kekurangan rumah sakit dalam

melaksanakan fungsinya baik sebagai suatu unit organisasi maupun sebagai

pemberi pelayanan terhadap masyarakat dan juga dapat digunakan sebagai bahan

dalam menetapkan kebijakan-kebijakan operasional strategis dalam perencanaan

pembangunan rumah sakit selanjutnya. Data-data yang tersaji dapat dijadikan

bahan dalam menentukan kebijakan dan strategi oleh para perencana

pembangunan rumah sakit baik ditingkat intern RSUD Dr. R. Soedjono Selong

maupun ditingkat daerah dan pusat yang secara khusus ditujukan :

1. Sebagai bahan evaluasi kinerja RSUD Dr. R. Soedjono Selong dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Sebagai bahan pertanggungjawaban Direktur kepada pihak-pihak terkait.

2
3. Tersedianya laporan hasil kegiatan pelayanan kesehatan di RSUD Dr. R.
Soedjono Selong guna memperoleh gambaran situasi pelayanan menurut
unit kerja yang ada.

B. SEJARAH SINGKAT RSUD Dr. R. SOEDJONO SELONG

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong yang pada awalnya

adalah praktek pribadi Didirikan oleh Dr. R. Soedjono pada tahun 1912 yang

selanjutnya berkembang menjadi Poli Pelayanan Umum hingga Tahun 1932.Poli

Pelayanan Umum tersebut pada tahun 1932 dikembangkan menjadi Poliklinik

Perawatan dengan kapasitas 10 (sepuluh) tempat tidur (setara dengan Puskesmas

Perawatan sekarang). Poliklinik Perawatan ini kemudian berkembang menjadi

Rumah Sakit Umum Selong yang berlokasi di Puskesmas Selong sekarang.

Setelah Dr. R. Soedjono meninggal, pelayanan medis dilakukan oleh

dokter lain yang ditunjuk. Selanjutnya ditunjuk dokter dari Belanda

sebagai dokter kunjungan dari RSUMataram ke RSUD Dr. R. Soedjono

Selong. Sejak tahun 1958 s/d 2015 RSUD Dr. R. Soedjono Selong

dipimpin oleh beberapa dokter yaitu :

Tahun 1958 sampai dengan 1965 oleh Dr. Vosoeh

Tahun 1965 sampai dengan 1966 oleh Dr. Susm

Tahun 1966 sampai dengan 1969 oleh Dr. Yuslis Katin

Tahun 1969 sampai dengan 1973 oleh Dr. Kosasih

Tahun 1973 sampai dengan 1980 oleh Dr. Damhur Kurin

Tahun 1980 sampai dengan 1983 oleh Dr. Jaja Koesnandar

Tahun 1983 sampai dengan 1988 oleh Dr. Winardi Parto Winars

Tahun 1988 sampai dengan 1995 oleh Dr. I Gede Ditrajaya

Tahun 1995 sampai dengan 1999 oleh Dr. H. Lalu Hafiz

Tahun 1999 sampai dengan 2004 oleh Dr. H. Muchdar

Tahun 2004 sampai dengan 2005 oleh Dr. H. Lalu Muh. Iftichar

3
Tanggal 12 Pebruari 2005 sampai dengan 11 April 2005 Pelaksana tugas

Direktur oleh H. Haryadi Djoewayni, SH

Tanggal 11 April 2005 sampai dengan 22 September 2008 pelaksana tugas

Direktur oleh Dr. H. M. Hasbi Santoso, M. Kes.

Tanggal 22 September 2008 sampai dengan 20 April 2009 Direktrur

RSUD Dr. R. Soedjono Selong adalah Dr. H. Utun Supria, M. Kes

Tanggal 20 April 2009 sampai dengan 09 Oktober 2010 Direktur RSUD

Dr. R. Soedjono Selong adalah Dr. H. Mawardi Hamry, MPPM

Tanggal 09Oktober 2010 sampai dengan 05 September 2013 Direktur

RSUD Dr. R. Soedjono Selong adalahDr. H. M. Hasbi Santoso, M. Kes.

Tanggal 05 September 2013 sampai dengan 15 September 2015Direktur

RSUD Dr. R. Soedjono Selong adalah Drg. Made Pradnya Adi Putra.

Tanggal 15 September 2015 sampai dengan Nopember 2015 Direktur

RSUD Dr. R. Soedjono Selong adalah Dr. H. Samsul Bahri.

Sejak Nopember 2015 sampai dengan sekarang Direktur RSUD Dr. R.

Soedjono Selong adalah Dr. H. Karsito, Sp.PD.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong sebagai rumah sakit

milik pemerintah Kabupaten Lombok Timur, sejak tahun 1993 telah ditingkatkan

kelasnya dari Rumah Sakit kelas D menjadi kelas C berdasarkan SK Menkes RI

No. 208/Menkes/SK/II/1993 tanggal 26 Februari 1993.

Pada tanggal 31 Desember 2001 RSUD Dr. R. Soedjono Selong dibawah

kepemimpinan Dr. H. Muchdar mendapat pengakuan dari KARS bahwa telah

memenuhi 5 standar Pelayanan Rumah Sakit yang meliputi : Administrasi

Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan

dan Rekam Medis melalui Sertifikat Akreditasi Penuh Tingkat Dasar dengan SK.

Menkes (Dirjen Pelayanan Medik) No. YM. 00.03.2.2.2034. Untuk masa berlaku

31 Desember 2001 s/d 31 Desember 2004 , dan pada tanggal 27 Desember

4
2004 RSUD Dr. R. Soedjono Selong kembali untuk ketiga kalinya mendapat

Pengakuan dari KARS bahwa telah lulus Akreditasi Penuh Tingkat Dasar untuk 5

Standar Pelayanan dengan SK. Menkes (Dirjen Pelayanan Medik) No.

Hk.00.06.3.5.472 untuk masa berlaku 14 Februari 2005 s/d 14 Februari

2010.

Nama Rumah Sakit Umum Selong yang pada awalnya bernama RSUD Dr. R.

Soedjono Selong berubah menjadi RSU Selong pada masa Kepemimpinan Bupati

H. Moh. Sadir (Kolonel TNI-AD) dan H. Syahdan, SH, MBA, MM.

Selanjutnya pada masa Kepemimpinan Bupati H. Moh.Ali Bin Dachlan Tahun

2003 dikembalikan lagi namanya menjadi RSUD Dr. R. Soedjono Selong

berdasarkan SK. Bupati Lombok Timur No. 188.45/417/ KUM/2003 Tanggal 12

Nopember 2003 dan dibawah kepemimpinan Bupati Periode 2008 2013 yaitu

Drs. H. Sukiman Azmy, MM. ( Brigjen. TNI AD) nama Rumah Sakit Menjadi

RSUD Dr. R. Soedjono Selong.

PENGHARGAAN-PENGHARGAAN
C.PENGHARGAAN - PENGHARGAAN

Juara I Rumah Sakit Pemerintah Bersih Tertib Tingkat Propinsi NTB

Tahun 1990 dari Menkes RI

Juara I Rumah Sakit Pemerintah Bersih Tertib Tingkat Propinsi NTB

Tahun 1991 dari Menkes RI

Juara I Rumah Sakit Sayang Bayi tingkat Propinsi NTB Tahun 1991

Gubernur Kepala Daerah Tk. I NTB

Rumah Sakit dan Puskesmas dengan Tempat Tidur Sayang Bayi Tingkat

Propinsi kelompok RSU Kelas D Tahun 1992 dari Menkes RI

Lomba Kebersihan dan Keindahan Lingkungan antar Instansi Se-Kabupaten

Lombok Timur Tahun 1993 dari Bupati Kepala Daerah Tk. II Lombok Timur

5
Rumah Sakit Berpenampilan Kerja Terbaik untuk Tipe C tahun 1993 dari

Depkes Kanwil NTB

Juara I Lomba Rumah Sakit dan Puskesmas dengan Tempat Tidur Sayang

Bayi Se-NTB Tahun 1994 Gubernur Kepala Daerah Tk. I NTB

Akreditasi Penuh Tingkat Dasar dari Komite Akreditasi Rumah Sakit

(KARS) Tahun 2001

Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Terbaik Tingkat Propinsi Tahun 2002

dari Menteri Pemberdayaan Perempuan RI

Akreditasi Penuh Tingkat Dasar dari Komite Akreditasi Rumah Sakit

(KARS) Tahun 2005

Pengelola Terbaik Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Tingkat Propinsi

Tahun 2005 dari Menteri Pemberdayaan Perempuan RI

Juara III Pelaksana terbaik Rumah sakit sayang Ibu dan Bayi Tingkat

Prov. NTB Tahun 2007

Juara III Unit Kerja Percontohan Tingkat Provinsi NTB Tahun 2007

Piagam Penghargaan Citra Pelayanan Prima dari Menteri Negara PAN Tahun

2008

. VISI, MISI
D.VISI,
D MISI dan
DAN MOTTO
MOTTO

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Soedjono Selong adalah :

R Rumah Sakit Bermutu dan Profesional Untuk SeluruhLapisan

visi Masyarakat .

Visi tersebut dicapai melalui misi berupa :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai standar

Misi dan menjamin keselamatan serta mengutamakan kepuasan pasien.

6
2. Melengkapi berbagai jenis pelayanan sebagai wujud Rumah Sakit

Rujukan Spesialistik di Kabupaten Lombok Timur.

3. Menjadi Rumah Sakit yang profesional melalui pengembangan

sumber daya manusia.

MOTTO Tanggap, Ramah, Profesional, Berimandan Bertaqwa

E. TUJUAN
E. TUJUAN

Tujuan utama yang hendak dicapai melalui program pengembangan

RSUD Dr. R. Soedjono Selong adalah memberikan pelayanan

kesehatan yang optimal bagi masyarakat khususnya masyarakat di


Tujuan Kabupaten Lombok Timur.
Umum Menjadikan RSUD Dr. R. Soedjono Selong rumah sakit yang

memadai

untuk pelayanan dalam dunia medis berteknologi masa kini

Peningkatan mutu pelayanan berdasarkan standar pelayanan yang

telah ditetapkan

Peningkatan jumlah dan jenis tenaga kesehatan khususnya tenaga


Tujuan
dokter spesialis.
Khusus
Terwujudnya RS yang bersih, indah, tertib dan aman.

Meningkatkan semangat kerja dan kesejahteraan karyawan.

Meningkatkan kwalitas dan kwantitas Sumber Daya Manusia.

7
BAB II

SUMBER
SUMBERDAYA
DAYARUMAH
RUMAHSAKIT
SAKIT

D alam melaksanakan fungsinya RSUD Dr. R. Soedjono Selong didukung

oleh sumber daya baik berupa fisik maupun non fisik.

A. Fasilitas Pelayanan

1. Rawat Jalan

a. Poliklinik Anak i. Poliklinik Syaraf

b. Poliklinik Bedah j. Poliklinik Gigi

c. Poliklinik Penyakit Dalam k. Klinik Konsultasi Gizi

d. Poliklinik Kebidanan/ l. Poliklinik Tumbuh Kembang

Kandungan m. Poliklinik KB

e. Poliklinik THT n. Poliklinik KTH/ PPT/ Psikologi

f. Poliklinik Mata o. Poliklinik Kulit dan Kelamin

g. Fisioterapi p. Poliklinik Akupunktur

h. Hemodialisa q. Poliklinik Kesehatan Jiwa

8
2. Rawat Inap

a. Ruang Perawatan Interna I i. Ruang Perawatan Neonatus

b. Ruang Perawatan Bedah j. Ruang Perawatan Neonatus

c. Ruang Perawatan Anak ( Rooming In )

d. Ruang Perawatan Obstetri k. Ruang Perawatan Super VIP (Dane

e. Ruang Perawatan Gynekologi Rahil)

f. Ruang Perawatan Interna 2 l. Ruang Perawatan

g. Ruang Perawatan VIP m. Ruang Perawatan Kelas I/ Askes

h. Ruang Perawatan Syaraf n. n. ICU

Masing-masing ruangan terbagi dalam beberapa kelas perawatan dengan jumlah

tempat tidur sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah Tempat Tidur Masing-masing Ruang Perawatan Tahun 2016

Ruang Kelas Kelas Kelas VIP


No
Perawatan I II III VIP DR ICU Total
1 Interna 1 0 3 22 0 0 0 25
2 Bedah 2 6 19 0 0 0 27
3 Anak 0 8 30 0 0 0 38
4 Obstetri 2 10 22 0 0 0 34
5 Gynekologi 0 0 14 0 0 0 14
6 Interna 2 0 6 27 0 0 0 33
7 VIP 0 0 0 14 0 0 14
8 Neonatus 0 0 28 0 0 0 28
Neo (Rooming
9 In) 0 0 17 0 0 0 17
10 VIP Dane Rahil 0 0 0 0 3 0 3
11 Mata/THT 0 6 9 0 0 0 15
12 Askes 14 0 0 0 0 0 14
13 ICU 0 0 0 0 0 4 4
14 Syaraf 0 3 11 0 0 0 14
JUMLAH 18 42 199 14 3 4 280

9
3. Instalasi Gawat Darurat

Instalasi gawat darurat dengan pelayanan kegawatdaruratan 24 jam dengan

fasilitas ruangan sebagai berikut :

a. Ruang Triase

b. Ruang Resusitasi

c. Ruang Observasi

Ruang Observasi Interna

Ruang Obserpasi Bedah

d. Ruang Tindakan

Ruang Tindakan I

Ruang Tindakan II

4. Penunjang Medis

Untuk menunjang kelancaran medis, RSUD Dr. R. Soedjono Selong

didukung dengan fasilitas penunjang medis berupa :

a. Laboratorium : Lab. Klinik kesehatan

b. Radiologi : X Ray Diagnostik dengan automatic

Procesing Film

c. Elektromedik : ECG, USG Biometri, Tonometri, USG 3D

d. Rehabilitasi Medik : Fisioterapi

e. Instalasi Farmasi

f. Instalasi Gizi

5. Pelayanan Administrasi

Gedung Perkantoran

Sarana dan Prasarana Perkantoran

10
B. Fasilitas SDM

Selain saranaprasarana tersebut diatas, faktor pendukung yang sangat

penting dalam melaksanakan fungsinya serta untuk mencapai visi dan misi rumah

sakit adalah sumber daya manusia (SDM).Tenaga yang tersedia di RSUD Dr. R.

Soedjono Selong terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan baik medis,

paramedis maupun non medis. Adapun gambaran SDM tersebut sebagaiberikut :

Tabel 2. Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Jenis dan Status Ketenagaan

Tahun 2016

NON PNS
JUM
PNS KON SUKA
NO PENDIDIKAN LAH
TRAK RELA
L P L P L P
I TENAGA MEDIS

1. Dokter Spesialis Obgyn 2 2

2. Dokter Spesialis Bedah 1 1

3. Dokter Spesialis Peny. 1 3 4


Dalam
4. Dokter Spesialis Mata 1 2 3

5. Dokter Spesialis Anestesi 2 2

6. Dokter Spesialis Anak 1 1

7. Dokter Spesialis Syaraf 1 1

8. Dokter Spesialis 1 1
Orthopedi
9. Dokter Spesialis THT - 1 1

10. Dokter Spesialis Patologi - 1 1


Klinik
11. Dokter Spesialis Gigi 1 1

12. Dokter spesialis Radiologi 1 1

11
NON PNS
JUM
PNS KON SUKA
NO PENDIDIKAN LAH
TRAK RELA
L P L P L P
13. Dokter Umum 14 8 9 4 35

14. Dokter Gigi 1 1

Jumlah 25 17 9 4 55

II TENAGA KEPERAWATAN
1. S2 Keperawatan GD 1 - 1

2. S1 Keperawatan + Ners 3 1 10 13 27

3. S-1 Keperawatan 30 38 - 1 69

4. S-1 Fisioterapi - 1 1

5. D-IV Keperawatan GD 2 - 2

6. D-IV Kebidanan - 5 - 1 6

7. D-IV Fisioterapi 1 - 1

8. DIV Keperawatan - 1 1
Anastesi
9. D-3 Fisioterapi - 1 - 1 2

10. D-3 Keperawatan 15 42 29 38 124

11. D-3 Keperawatan Gigi - -

12. D-3 Anastesi - -

13. D-3 Kebidanan - 14 - 25 39

14. D-3 Refraksi Mata 1 -

15. SPK 3 3 6

16. D-1 Bedah 1 -

17. SPRG 1 -

18. SPTG 1 -

19. Bidan / P2B / D-1 Bidan - 2 2

Jumlah 58 109 39 80 286

12
NON PNS
JUM
PNS KON SUKA
NO PENDIDIKAN LAH
TRAK RELA
L P L P L P
TENAGA NON KEPERAWATAN

1. S-2 Keehatan Publik 2 1 - - - - 3

2. S-2 Psikologi - - - 1 - - 1

3. Apoteker 1 4 1 4 - - 10

4. S-1 Kesehatan Masyarakat 2 2 - 1 - - 5

5. S-1 Biologi ( S.Si ) Analisis

6. S-1 Psikologi

7. D-IV Tehnis Elektromedis

8. S-1 Tehnik lingkungan

9. D-IV Analisis Kesehatan

10. D-3 Analisis Kesehatan

11. D-3 Gizi

12. D-3 Kesehatan Lingkungan

13. D-3 Radiologi/Penata


Rontegen
14. D-3 Tehnis
Elektromedis/ATEM
15. D-3 Rekam Medis

16. D-III Farmasi 1 1 2 2 - - 6

17. D-1 Tehnik Tranfusi


Darah
18. SMAK / Analis Kesehatan

19. SMF / Asisten Apoteker 1 1 - - - - 2

20. Pekarya Kesehatan

Jumlah 7 9 3 8 - - 27

TENAGA NON KESEHATAN

13
NON PNS
JUM
PNS KON SUKA
NO PENDIDIKAN LAH
TRAK RELA
L P L P L P

1. S2-Manejemen

2. S-2 Hukum

3. S-1Hukum

4. S-1 Ekonomi

5. S-1 Administrasi
6. S-1 Sistem Informasi /
Tehnik Komputer

7. S-1 Sosial Politik

8. S-1 Ilmu Komunikasi

9. D-3 Manejemen / Adm

10. D-3 Perpajakan


1 - - - - - 1
11. D-3 Perpustakaan
12. D-3 Mamejemen
Informatika / Koputer
13. D-3 Manejemen Keuangan
/ Akuntansi
14. D-2Mamejemen
Informatika
15. D-2 Manajemen
Perkantoran
16. D-1Informatika /
Komputer / Perkantoran

17. D-1Desain Grafik

18. D-1 Manajemen


35 25 - - - - 60
19. SMU / Sederajat
7 7 - - - - 14
20. SLTP
1 5 - - - - 6
21. SD
44 37 81
Jumlah

14
C. Fasilitas Pendukung

Secara umum pelayanan RSUD Dr. R. Soedjono Selong didukung oleh

fasilitas sebagai berikut :

1. Kendaraan Operasional

a. Ambulance = 11 Unit (Termasuk Mobil Jenazah = 2

unit)

b. Kendaraan Roda Dua = 44 Unit

c. Kendaraan Roda empat = 22 Unit

2. Sarana Komunikasi

a. Telepon = 2 Line

b. PABX = 64 Channel

c. Handy Talkie = 4 unit

3. lain-lain

a. Prasarana Air = Sumur Bor

b. Daya Listrik = PLN 195 KVA

c. Generator Listrik = 200 KVA

d. Pengolahan Limbah Cair = WWTP (Waste Water Treatment Plant)

e. Pengolahan Limbah Padat = Incenerator

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit : TV kabel, Siaran TV nasional, TV

Lokal dan Siaran Intern RumahSakit, serta Aplikasi SIM-RS.

15
D. Sumber Pembiayaan

Tabel 3. Jumlah Pembiayaan RSUD Dr. R. Soedjono Selong

Tahun 2010 s/d 2016

SUMBER PEMBIAYAAN JUMLAH


TAHUN
APBD APBN (TP)
BLUD PEMDA
2010 41.442.623.378 29.000.000.000 70.442.623.378
2011 32.531.798.044 3.500.000.000 36.031.798.044
2012 38.462.304.086 8.500.000.000 46.962.304.086
2013 36.500.282.500 3.537.282.000 9.000.000.000 49.037.564.500
2014 42.000.000.000 3.625.917.000 - 45.625.917.000
2015 52.000.000.000 13.231.807.601 - 65.231.807.601
2016 66.188.082.500 13.916.641.818 - 80.104.724.318

16
BAB III

KEGIATAN PELAYANAN RSUD Dr. R. SOEDJONO


SELONG
Data dan informasi yang disajikan adalah data kegiatan pelayanan Rumah Sakit

Tahun 2016 serta dalam bentuk perbandingan dengan Tahun 2014 dan 2015. Data

yang dapat disajikan diantaranya :

1. Pelayanan Rawat Jalan

a. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kunjungan


(Baru& Lama) Tahun 2016

Tabel 4. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kunjungan ( Baru


& Lama)Tahun 2016

Kunjungan
Total
Baru Lama
No Poliklinik /Unit Kunjung-
Th Th Th Th Th Th
an
2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 Interna 1 5611 5925 5895 26152 24008 24040 91631
2 Bedah 1914 1094 2162 7072 8324 7637 28203
3 Anak 1502 1970 2042 2700 2328 3368 13910
4 Kandungan 2422 2555 2725 3422 2985 2833 16942
5 KB 30 89 44 54 98 56 371
6 THT 2472 2446 2270 2984 3118 4104 17394
7 Mata 3168 3636 3959 5558 6016 6494 28831
8 Gigi 1429 1606 1647 1856 1824 1778 10140
9 Fisioterapi 2911 2964 3235 4274 3971 5473 22828

17
Kunjungan
Total
Baru Lama
No Poliklinik /Unit Kunjung-
Th Th Th Th Th Th
an
2014 2015 2016 2014 2015 2016
10 Gizi 240 384 109 0 0 110 843
11 Tumbuh Kembang 164 239 299 96 38 10 846
12 Syaraf 1285 1527 1536 5797 8763 10906 29814
KTH/PPT/
13 0 152 610 0 278 269 1309
Psikologi
14 Hemodialisa 0 52 10 0 2317 4039 6418
15 Kulit & Kelamin 0 674 958 0 467 1151 3250
16 Akupuntur 0 0 70 0 0 222 292
17 Kesehatan Jiwa 0 0 293 0 0 252 545
JUMLAH 23148 25313 27864 59965 64535 72742 273567

Sumber: Data Pelayanan Hasil Olahan Unit Rekam Medis Tahun 2016

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada Tahun 2016 berjumlah 100.606

kunjungan, dengan kunjungan terbanyak terdapatdipoli interna.Berdasarkan Jenis

kunjungan, pasien lama lebih banyak dibandingkan dengan pasien baru, dengan

rincian kunjungan baru sebanyak 27.864 kunjungan atau dengan persentase

sebesar 27,70% dari seluruh total kunjungan pasien rawat jalan, sedangkan

untuk pasien lama sebanyak 72.742 kunjungan atau dengan persentase sebesar

72,30% dari seluruh total kunjungan pasien rawat jalan. Ada tiga poli yang jumlah

pasien baru lebih banyak dibandingkan dengan pasien lama yaitu :Poli Tumbuh

Kembang, Poli KTH/ PPT/ Psikologi dan Poli Kesehatan Jiwa.

18
Tabel 5. Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2014 s/d
Tahun 2016

Kunjungan Rata-
No Poliklinik / Unit rata per
Tahun Tahun Tahun
Tahun
2014 2015 2016
1 Interna 31763 29933 29935 30543,67
2 Bedah 8986 9418 9799 9401,00
3 Anak 4202 4298 5410 4636,67
4 Kandungan 5844 5540 5558 5647,33
5 KB 84 187 100 123,67
6 THT 5456 5564 6374 5798,00
7 Mata 8726 9652 10453 9610,33
8 Gigi 3285 3430 3425 3380,00
9 Fisioterapi 7185 6935 8708 7609,33
10 Gizi 240 384 219 281,00
11 Tumbuh Kembang 260 277 309 282,00
12 Syaraf 7082 10290 12442 9938,00
13 KTH/PPT/Psikologi 0 430 879 436,33
14 Hemodialisa 0 2369 4049 2139,33
15 Kulit & Kelamin 0 1141 2109 1083,33
16 Akupuntur 0 0 292 97,33
17 Kesehatan Jiwa 0 0 545 181,67
JUMLAH 83113 89848 100606 5364,06

Poliklinik yang terbanyak dikunjungi baik Tahun 2014, 2015 maupun Tahun

2016 adalah poliklinik penyakit dalam. Sebagian poli jumlah pasien rawat jalan

meningkat pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk lebih

jelasnya perbandingan ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini.Jika dibandingkan

dengan kunjungan pada Tahun 2015, pada tahun 2016 jumlah kunjungan poli

mengalami peningkatan sebesar 11,97 %.

19
Grafik 1. Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2014 s/d
Tahun 2016

35000
30000
25000
20000
15000
Kunjungan Tahun 2014
10000
Kunjungan Tahun 2015
5000
Kunjungan Tahun 2016
0
Gigi
THT

Gizi
Bedah

Mata

KTH/PPT/Psikologi
Hemodialisa
Anak
Kandungan
KB

Syaraf

Akupuntur
Fisioterapi

Tumbuh Kembang

Kesehatan Jiwa
Kulit & Kelamin
Interna

b. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Cara Bayar


Tahun 2016

Tabel 6. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Cara Bayar


Tahun 2014 s/d tahun 2016

CARA BAYAR
NO POLIKLINIK NON PBI PBI UMUM
/ UNIT 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 Interna 1 19559 17682 16331 7013 6412 7202 7719 6821 7852
2 Bedah 3974 4290 4220 2828 2928 3423 2164 2260 2700
3 Anak 1133 1499 1829 1127 780 719 2070 1906 2955
4 Kandungan 1696 1990 1476 2151 1864 1972 2177 1930 2146
5 KB 0 52 21 0 1 0 0 96 79
6 THT 1383 1471 1688 556 672 1037 2965 2986 3472
7 Mata 3371 3936 3689 1750 2057 2406 3514 3618 3750
8 Gigi 1231 1327 1403 232 301 301 1907 1796 1709
9 Fisioterapi 2133 1174 1758 303 197 346 928 991 583
10 Gizi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tumbuh
11 49 7 6 3 2 0 122 61 33
Kembang
12 Syaraf 3827 6820 8088 2005 2505 3274 883 783 866
20
CARA BAYAR
NO POLIKLINIK NON PBI PBI UMUM
/ UNIT 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016
KTH/PPT/
13
Psikologi 17 76 19 0 51 9 0 153 123
14 Hemodialisa 0 1772 3237 0 350 790 0 13 20
Kulit &
15 Kelamin 0 390 781 0 116 335 0 445 726
16 Akupuntur 0 0 1 0 0 0 0 0 52
17 Kesehatan Jiwa 0 0 215 0 0 155 0 0 443
JUMLAH 38373 42486 44762 17968 18236 21969 24449 23859 27509

Data Pelayanan Hasil Olahan Unit Rekam Medis Tahun 2016

Tabel 7. Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan


Cara Bayar Tahun 2014 s/d Tahun 2016

No Cara Bayar Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


1 NON PBI 38373 42486 44762
2 PBI 18618 18236 21969
3 UMUM 24449 23859 27509
4 Gratis 388 0 0
Total 81828 84581 94240

Grafik 2. Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan


Cara Bayar Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Grafik 2. Perbandingan Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan


Cara Bayar

100000
80000
60000
40000
20000
0
NON PBI PBI UMUM GRATIS Total
Tahun 2014 38373 18618 24449 388 81828
Tahun 2015 42486 18236 23859 0 84581
Tahun 2016 44762 21969 27509 0 94240

21
Berdasarkan Tabel 6, 7 dan grafik 2 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan

pasien rawat jalan berdasarkan cara bayar dari tahun 2014 s/d tahun 2016 terus

meningkat, yaitu dari 81828 kunjungan di tahun 2014 menjadi 84581 kunjungan di

tahun 2015, dan pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi 94240 kunjungan.

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang terbanyak adalah pasien BPJS Non

PBI, dimana terjadi peningkatan jumlah kunjungan setiap tahun. Jika di

bandingkan dengan tahun 2014 dan tahun 2015, jumlah kunjungan pasien BPJS

Non PBI yg terbanyak adalah di tahun 2016 yaitu sebanyak 44762 kunjungan,

sedangkan kunjungan pasien rawat jalan yang terkecil adalah pasien gratis

sebanyak 388 kunjungan di tahun 2014.

Tabel8. Sepuluh (10) Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Jumlah Kunjungan
Tahun 2014.

Jumlah
No Nama Penyakit Persentase
Kunjungan
1 Diabetes melitus 9955 11.96
2 Hipertensi esensial (primer) 6302 7.57
3 Penyakit serebrovaskular lainnya 3977 4.78
4 Artrisis 3704 4.45
5 Gagal jantung 3192 3.84
6 Penyakit telinga dan proseus mastoid 2592 3.12
7 Gastritis dan duodenitis 2464 2.96
8 Katarak dan gangguan lain lensa 1841 2.21
9 Epilepsi 1748 2.10
10 Pengawasan kehamilan normal 1577 1.90
Penyakit Lainnya di bawah 1,90 % 45853 55.11
Jumlah 83205 100.00

22
Tabel 9. Sepuluh (10) Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Jumlah Kunjungan
Tahun 2015.

Jumlah Persen
No Nama Penyakit
Kunjungan tase
1 Diabetes melitus 8053 8.96

2 Penyakit serebrovaskular lainnya 5378 5.99

3 Hipertensi esensial (primer) 5347 5.95

4 Gagal jantung 3524 3.92

5 Gagal ginjal lainnya 2684 2.99

6 Penyakit telinga dan proseus mastoid 2563 2.85

7 Artrisis 2114 2.35

8 Gangguan refraksi dan oakomodasi 2078 2.31

9 Epilepsi 1765 1.96


gejala,tanda dan penemuan klinik dan
10 Laboratorium tidak normal lainnya, YDT di 1747 1.94
Tempat lain
Penyakit Lainnya di bawah 1,94 % 54595 60.76
Jumlah 89848 100.00

Tabel 10. Sepuluh (10) Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Jumlah Kunjungan
Tahun 2016.

Jumlah Persentase
No Nama Penyakit
Kunjungan Kunjungan
1 Diabetes melitus 8093 8.04
2 Penyakit serebrovaskular lainnya 6069 6.03
3 Hipertensi esensial (primer) 4560 4.53
4 Gagal ginjal lainnya 4195 4.17
5 Gagal jantung 4117 4.09
Penyakit telinga dan proseus
2675
6 mastoid 2.66
7 Nyeri punggung bawah 2661 2.64
8 Infark serebral 2176 2.16
9 Katarak dan gangguan lain lensa 2123 2.11

23
Jumlah Persentase
No Nama Penyakit
Kunjungan Kunjungan
10 Gangguan refraksi dan oakomodasi 2040 2.03
Penyakit Lainnya di bawah 2,03 % 61897 61.52
Jumlah 100606 100.00

Berdasarkan tabel 8, 9 dan 10 dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2014

s/d tahun 2016 urutan pertama dari 10 penyakit terbesar rawat jalan adalah

Diabetes Melitus. Jumlah kasus Diabetes Melitus pada tahun 2014 yaitu 9955

kasus dan mengalamai penurunan pada tahun 2015 yaitu 8053 kasus. Sedangkan

pada tahun 2016 jumlah kunjungan kasus Diabetes Melitus mengalami peningkatan

lagi menjadi 8093 kasus.

Tabel 11. Sepuluh (10) Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Kasus Baru Tahun
2014

Jumlah
No Nama Penyakit Kasus Persentase
Baru
1 Penyakit telinga dan proseus mastoid 1305 5,63
2 Artrisis 1100 4,75
3 Hipertensi esensial (primer) 908 3,92
4 Gastritis dan duodenitis 894 3,86
5 Penyakit serebrovaskular lainnya 833 3,60
6 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 740 3,19
7 Pengawasan kehamilan normal 686 2,96
8 Gangguan refraksi dan oakomodasi 660 2,85
Gejala,tanda dan penemuan klinik dan
9 Laboratorium tidak normal lainnya, YDT di 607 2,62
Tempat lain
10 Katarak dan gangguan lain lensa 572 2,47
Penyakit Lainnya di bawah 2,47 % 14865 64,16
Jumlah 23170 100,00

24
Tabel 12. Sepuluh (10) Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Kasus Baru Tahun
2015

Jumlah
Persen-
No Nama Penyakit Kasus
tase
Baru
1 Penyakit telinga dan proseus mastoid 1359 5.37
2 Penyakit serebrovaskular lainnya 1116 4.41
3 Gangguan refraksi dan oakomodasi 963 3.80
4 Hipertensi esensial (primer) 721 2.85
5 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 671 2.65
6 Diabetes melitus tidak bergantung insulin 630 2.49
7 Artrisis 607 2.40
gejala,tanda dan penemuan klinik dan
8 Laboratorium tidak normal lainnya, YDT di 602 2.38
Tempat lain
Penyakit gusi, jaringan periodontal dan tulang
9 598
Alveolar 2.36
10 Nyeri punggung bawah 594 2.35
Penyakit Lainnya di bawah 2,35 % 17452 68.94
Jumlah 25313 100.00

Tabel 13. 10 Besar Kasus Rawat Jalan Berdasarkan Kasus Baru Tahun 2016

Jumlah
Persentase
No Nama Penyakit Kasus
Kunjungan
Baru
1 Penyakit serebrovaskular lainnya 1302 4.67
2 Penyakit telinga dan proseus mastoid 1100 3.95
3 Gangguan refraksi dan oakomodasi 1061 3.81
4 Nyeri punggung bawah 720 2.58
5 Katarak dan gangguan lain lensa 717 2.57
6 Hipertensi esensial (primer) 707 2.54
Penyakit gusi, jaringan periodontal dan
7 666
tulang Alveolar 2.39
8 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 638 2.29
Gejala,tanda dan penemuan klinik dan
9 Laboratorium tidak normal lainnya, YDT di 632 2.27
Tempat lain
25
Jumlah
Persentase
No Nama Penyakit Kasus
Kunjungan
Baru
10 Pengawasan kehamilan normal 603 2.16
Penyakit Lainnya di bawah 2,16 % 19718 70.77
Jumlah 27864 100.00

Dari tabel 11, 12 dan 13 dapat dilihat bahwa 10 terbesar penyakit pada

kunjungan rawat jalan baru ditahun 2014dan tahun 2015 urutan pertama adalah

Penyakit telinga dan proseus mastoid, sedangkan pada tahun 2016 urutan

pertama adalah penyakit serebrovaskular lainnya. Pada tahun 2016 jumlah

Penyakit telinga dan proseus mastoid menurun jika dibandingkan dengan tahun

2015 yaitu dari 1359 kasus menjadi 1302 kasus.

2. Pelayanan Rawat Inap

Tabel 14. Perbandingan Jumlah Pasien Masuk Rawat Inap Tahun 2014 s/d Tahun
2016

Jumlah Pasien Masuk Rawat Inap


No Ruang Perawatan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Interna 1 2533 2439 1928
2 Bedah 1894 1703 1715
3 Anak 1728 1427 2397
4 Obstetri 5356 5529 8884
5 Gynekologi 451 455 441
6 Interna 2 1698 1410 1994
7 VIP 1197 1101 1139
8 Neonatus 2560 2490 2443
9 Neo (Rooming In) 3654 3277 3487
10 VIP Dane Rahil 217 201 222
11 Mata/Interna 0 0 0
12 Mata/Mata 539 404 634
13 Askes 1018 1098 1200
14 ICU 0 71 211
15 Syaraf 0 0 702
TOTAL 22845 21605 27397

26
Grafik 3. Perbandingan Jumlah Pasien Masuk Rawat Inap Tahun 2014 s/d Tahun
2016

Grafik 3. Jumlah Pasien Masuk Rawat Inap

9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
Inte Bed Ana Obs Gyn Inte VIP Neo Neo VIP Mat Mat Ask ICU Syar
rna ah k tetri ekol rna nat (Ro Dan a/In a/M es af
1 ogi 2 us omi e tern ata
ng Rahi a
In) l
Tahun 2014 2533 1894 1728 5356 451 1698 1197 2560 3654 217 0 539 1018 0 0
Tahun 2015 2439 1703 1427 5529 455 1410 1101 2490 3277 201 0 404 1098 71 0
Tahun 2016 1928 1715 2397 8884 441 1994 1139 2443 3487 222 0 634 1200 211 702

Dari tabel 14 dan grafik 3 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah pasien masuk rawat

inap mengalami penurunan di tahun 2015 yaitu dari 22845 pasien di tahun 2014

menjadi 21605 dan meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi 27397 pasien.

Tabel 15. Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar Tahun
2014 s/d Tahun 2016

No Cara Bayar Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


1 Umum 3628 5632 8676
2 BPJS 18136 14888 12209
3 Gratis 30 6 22
Total 21794 20526 20907

27
Grafik 4. Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar Tahun
2014 s/d Tahun 2016

Grafik 4. Jumlah Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara


Bayar

20000
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Umum 3628 5632 8676
BPJS 18136 14888 12209
Gratis 30 6 22

Dari tabel 15 dan grafik 4 di atas dapat dilihat bahwa cara bayar

terbanyak pasien rawat inap dari tahun 2014 s/d tahun 2016 adalah dengan

menggunakan BPJS yaitu sebanyak 18136 pasien, 14888 pasien dan 12208 pasien.

Pasien yang menggunakan BPJS mengalami peningkatan di tahun 2015 yaitu dari

18136 pasien di tahun 2014 menjadi 14888 pasien di tahun 2015, dan mengalami

penurunan lagimenjadi 12209 pasien di tahun 2016.Sedangkan pasien Umum terus

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu dari 3628 pasien menjadi 5632

pasien dan meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi 8676 pasien.

Tabel 16. Perbandingan Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati) Tahun 2014 s/d
Tahun 2016

Jumlah Pasien Keluar Hidup & Mati


No Ruang Perawatan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Interna 1 2371 2281 1918
2 Bedah 1763 1606 1718
3 Anak 1623 1334 2384
4 Obstetri 5144 5261 8894
5 Gynekologi 433 426 434

28
Jumlah Pasien Keluar Hidup & Mati
No Ruang Perawatan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
6 Interna 2 1602 1308 1854
7 VIP 1172 1035 1197
8 Neonatus 2485 2417 2355
9 Neo (Rooming In) 3523 3175 3494
10 VIP Dane Rahil 212 186 236
11 Mata/THT 522 394 635
12 Askes 944 1027 1193
13 ICU 0 76 212
14 Syaraf 0 0 694
JUMLAH 21794 20526 27218

Dari tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa jumlah pasien keluar hidup dan

mati pada tahun 2015 menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari

21794 pasien menjadi 20526 pasien dan pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi

27218 pasien.

Tabel 17. Perbandingan Jumlah Kematian Pasien Rawat Inap Tahun 2014 s/d
Tahun 2016
Keluar Mati
< 48 Jam > 48 Jam
No Ruang Perawatan
Th Th Th Th Th Th
2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 Interna 1 174 138 91 211 245 105
2 Bedah 41 42 33 50 24 22
3 Anak 56 60 81 23 29 37
4 Obstetri 5 3 2 0 1 0
5 Gynekologi 1 0 0 0 1 0
6 Interna 2 93 78 107 83 113 165
7 VIP 22 20 20 39 19 20
8 Neonatus 180 194 189 81 103 72
9 Neo (Rooming In) 1 1 1 0 0 0
10 VIP Dane Rahil 2 2 4 1 1 3
11 Mata/THT 4 1 2 6 1 0
12 Askes 21 15 11 30 28 21
13 ICU 0 22 29 0 4 12
14 Syaraf 0 0 109 0 0 71
JUMLAH 600 576 679 524 569 528

29
Tabel 18. Perbandingan Jumlah Pasien Keluar Hidup Rawat Inap Tahun 2014 s/d
Tahun 2016
Jumlah Pasien Keluar Hidup
No Ruang Perawatan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Interna 1 1986 1898 1722
2 Bedah 1672 1540 1663
3 Anak 1544 1245 2266
4 Obstetri 5139 5257 8892
5 Gynekologi 432 425 434
6 Interna 2 1426 1117 1582
7 VIP 1111 996 1157
8 Neonatus 2224 2120 2094
9 Neo (Rooming In) 3522 3174 3493
10 VIP Dane Rahil 209 183 229
11 Mata/THT 512 392 633
12 Askes 893 984 1161
13 ICU 0 50 171
14 Syaraf 0 0 514
JUMLAH 20670 19381 26011

Berdasarkan tabel 17 dapat disimpulkan bahwa jumlah pasien rawat inap

yang keluar mati < 48 jam pada tahun 2015 mengalami peningkatanjika

dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 600 orang menjadi 576 orang dan

meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi 679 orang. Sedangkan untuk pasien

rawat inap yang keluar mati > 48 jam, pada tahun 2015 meningkat jika

dibandingkan dengantahun 2014 yaitu dari 524 orang menjadi 569 orang, dan

menurun lagi pada tahun 2016 yaitu menjadi 528 orang.

Sedangkan berdasarkan tabel 18 dapat disimpulkan bahwa jumlah pasien

rawat inap yang keluar hidup pada tahun 2015 menurun jika dibandingkan dengan

tahun 2014 yaitu dari 20670 pasien menjadi 19381 pasien, dan pada tahun 2016

meningkat lagi menjadi 26011 pasien, dan menurun lagi pada tahun 2016 menjadi

19381pasien.

30
Tabel 19. Perbandingan Jumlah Hari Rawat Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Hari Rawat
No Ruang Perawatan Tahun Tahun Tahun
2014 2015 2016
1 Interna 1 10045 9696 7170
2 Bedah 7696 6722 5799
3 Anak 7197 6245 9303
4 Obstetri 12292 16002 12018
5 Gynekologi 1356 1556 2183
6 Interna 2 6502 5783 6910
7 VIP 4222 3526 4404
8 Neonatus 5055 5100 4284
9 Neo (Rooming In) 6521 6447 6136
10 VIP Dane Rahil 673 728 862
11 Mata/THT 1054 960 1474
12 Askes 4896 4439 4657
13 ICU 0 199 395
14 Syaraf 0 0 2257
JUMLAH 67509 67403 67852

Tabel 20. Perbandingan Jumlah Lama Rawat Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Lama Rawat
No Ruang Perawatan Tahun Tahun Tahun
2014 2015 2016
1 Interna 1 10186 9889 7184
2 Bedah 7635 6762 6196
3 Anak 8595 7371 11074
4 Obstetri 11876 11973 18199
5 Gynekologi 1379 1387 1611
6 Interna 2 6676 5916 7150
7 VIP 4218 3598 4521
8 Neonatus 6553 6697 5760
9 Neo (Rooming In) 6458 6194 6436
10 VIP Dane Rahil 661 736 899
11 Mata/THT 1110 983 1521
12 Askes 5020 4437 4740
13 ICU 0 216 516
14 Syaraf 0 0 2497
JUMLAH 70367 66159 78304
31
Dari tabel 19 dan 20 dapat dilihat bahwa hari rawat pada tahun 2015

mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 67509 hari

rawat menjadi 67403 hari rawat dan meningkat lagi pada tahun 2016 yaitu

menjadi 67852 hari rawat. Untuk lama rawat pada tahun 2015 juga menurun jika

dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 70367 lama rawat, dan meningkat lagi

pada tahun 2016 yaitu menjadi 78304 hari.

Tabel 21. Jumlah Tempat Tidur Tahun 2016

Ruang Kelas Kelas Kelas VIP


No
Perawatan I II III VIP DR ICU Total
1 Interna 1 0 3 22 0 0 0 25
2 Bedah 2 6 19 0 0 0 27
3 Anak 0 8 30 0 0 0 38
4 Obstetri 2 10 22 0 0 0 34
5 Gynekologi 0 0 14 0 0 0 14
6 Interna 2 0 6 27 0 0 0 33
7 VIP 0 0 0 14 0 0 14
8 Neonatus 0 0 28 0 0 0 28
Neo (Rooming
9 In) 0 0 17 0 0 0 17
10 VIP Dane Rahil 0 0 0 0 3 0 3
11 Mata/THT 0 6 9 0 0 0 15
12 Askes 14 0 0 0 0 0 14
13 ICU 0 0 0 0 0 4 4
14 Syaraf 0 3 11 0 0 0 14
JUMLAH 18 42 199 14 3 4 280

Tabel 22. Perbandingan Pencapaian Indikator Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit


Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Ruangan BOR ALOS BTO TOI NDR GDR


No
Satuan ( % ) ( Hari ) ( Kali ) ( Hari ) ( % ) ( % )
Interna 1
Tahun 2014 70.57 4.24 60.79 1.77 8.90 16.24
1
Tahun 2015 68.11 4.25 58.49 1.99 10.74 16.79
Tahun 2016 78.36 3.74 76.72 1.03 6.02 11.23

32
Ruangan BOR ALOS BTO TOI NDR GDR
No
Satuan ( % ) ( Hari ) ( Kali ) ( Hari ) ( % ) ( % )
Bedah
Tahun 2014 68.02 4.37 56.87 2.05 2.84 5.16
2
Tahun 2015 68.21 4.19 59.48 1.95 1.49 4.11
Tahun 2016 58.68 3.38 63.63 2.38 1.39 3.49
Anak
Tahun 2014 51.89 4.43 42.71 4.11 1.42 4.87
3
Tahun 2015 45.03 4.68 35.11 5.72 2.17 6.67
Tahun 2016 66.89 3.90 62.71 1.93 1.67 5.27
Obstetri
Tahun 2014 84.19 2.39 128.60 0.45 0.00 0.10
4
Tahun 2015 109.60 3.04 131.53 -0.27 0.02 0.08
Tahun 2016 96.58 1.35 261.59 0.05 0.00 0.04
No Ruangan BOR ALOS BTO TOI NDR GDR
Satuan ( % ) ( Hari ) ( Kali ) ( Hari ) ( % ) ( % )
Gynekologi
Tahun 2014 46.44 3.13 54.13 3.61 0.00 0.23
5
Tahun 2015 53.29 3.65 53.25 3.20 0.23 0.23
Tahun 2016 42.60 5.03 31.00 6.78 0.00 0.00
Interna 2
Tahun 2014 48.15 4.06 43.30 4.37 5.18 10.99
6
Tahun 2015 42.82 4.42 35.35 5.90 8.64 14.60
Tahun 2016 57.21 3.73 56.18 2.79 10.11 16.67
VIP
Tahun 2014 82.62 3.60 83.71 0.76 3.33 5.20
7
Tahun 2015 69.00 3.41 73.93 1.53 1.84 3.77
Tahun 2016 85.95 3.68 85.50 0.60 1.72 3.43
Neonatus
Tahun 2014 53.27 2.03 95.58 1.78 3.26 10.50
8
Tahun 2015 53.74 2.11 92.96 1.82 4.26 12.29
Tahun 2016 41.80 1.82 84.11 2.53 6.22 22.56
Neo (Rooming
In)
9 Tahun 2014 89.33 1.85 176.15 0.22 0.00 0.03
Tahun 2015 88.32 2.03 158.75 0.27 0.00 0.03
Tahun 2016 98.62 1.76 205.53 0.02 0.00 0.03
VIP Dane Rahil
Tahun 2014 61.46 3.17 70.67 1.99 0.47 1.42
10
Tahun 2015 66.48 3.91 62.00 1.97 0.54 1.61
Tahun 2016 78.51 3.65 78.67 1.00 1.33 3.11
33
Ruangan BOR ALOS BTO TOI NDR GDR
No
Satuan ( % ) ( Hari ) ( Kali ) ( Hari ) ( % ) ( % )
Mata
Tahun 2014 28.88 2.02 52.20 4.97 1.15 1.92
11
Tahun 2015 26.30 2.44 39.40 6.83 0.25 0.51
Tahun 2016 26.85 2.32 42.33 6.32 0.00 0.35
Askes
Tahun 2014 95.81 5.19 67.43 0.23 3.18 5.40
12
Tahun 2015 86.87 4.32 73.36 0.65 2.73 4.19
Tahun 2016 90.89 3.90 85.21 0.39 1.80 2.74
ICU
Tahun 2014
13
Tahun 2015 13.63 2.62 19.00 16.59 5.26 34.21
Tahun 2016 26.98 1.86 53.00 5.04 21.54 63.08
Syaraf
Tahun 2014
14
Tahun 2015
Tahun 2016 44.05 3.25 49.57 4.13 11.25 28.53
Rumah Sakit Tahun
2014 66.06 3.10 77.84 1.59 2.40 5.16
Rumah Sakit Tahun
2015 65.95 3.28 73.31 1.70 2.77 5.58
Rumah Sakit Tahun
2016 66.21 2.49 97.20 1.27 2.54 5.77

Dari tabel 22 dapat disimpulkan bahwa indikator efisiensi pelayanan

rumah sakit pada Tahun 2016 untuk tingkat hunian rumah sakit (BOR) mencapai

66,21 %. Dengan melihat indikator tersebut dapat dipastikan bahwa tingkat

hunian rumah sakit berada pada kisaran ideal atau berada pada nilai efisiensi

yaitu 66, % (standar Depkes : nilai efisiensi 60 % - 85 %), indikator ini

menunjukkan gambaran bahwa pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit pada

Tahun 2016 sudah efisien.

Rata-rata lamanya pasien dirawat (ALOS) tidak berada pada kisaran yang

ideal atau tidak berada pada nilai efisien yaitu 2,49 hari (nilai efisiensi 6 9

hari). Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat

memberikan gambaran mutu pelayanan,sedangkan nilai TOI juga berada pada

34
kisaran ideal yaitu sebesar 1,27 hari (nilai efisiensi 1 3 hari). Indikator ini

memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya

tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.Karena nilai TOI berada

pada kisaran ideal maka rata-rata lamanya tempat tidur tidak terisi pada Tahun

2016 juga sudah efektif dan efisien.

Tingkat penggunaan tempat tidur dalam satu kurun waktu (BTO) pada

Tahun 2016 mencapai 97,20 kali, sedangkan untuk satu tahun nilai idealnya 40

50 kali.Indikator ini memberikan gambaran bahwa frekuensi pemakaian tempat

tidur pada Tahun 2016 melebihi kisaran ideal yaitu sebanyak 73,31 kali.

Net Death Rate (NDR) pada Tahun 2016 yaitu mencapai 2,54%,

sedangkan angka Gross Death Rate (GDR) pada Tahun 2016 yaitu mencapai

5,77%.

Tabel 23. Sepuluh (10) Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Tahun 2014

Jumlah Persen-
No Golongan Sebab - Sebab Sakit
Penderita tase
1 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir 1966 10,43
2 Bayi lahir hidup sesuai tempat lahir 1580 8,38
3 Persalinan tunggal spontan 1440 7,64
4 Penyulit kehamilan dan persalinan lainnya 1327 7,04
5 Pneumonia 708 3,75
6 Gagal jantung 637 3,38
7 Demam tifoid dan paratifoid 458 2,43
Diare & gastroenteritis oleh penyebab Infeksi
8 454 2,41
tertentu (kolitis infeksi)
9 Hipertensi esensial (primer) 435 2,31
10 Cedera intrakranial 373 1,98
Jumlah penyakit di bawah 1,98 % 9477 50,26
Total Kasus 18855 100,00

35
Tabel 24. Sepuluh (10) Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Tahun 2015

Jumlah Persen-
No Golongan Sebab - Sebab Sakit
Penderita tase
1 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir 1596 9.04
2 Bayi lahir hidup sesuai tempat lahir 1578 8.94
3 Persalinan tunggal spontan 1373 7.78
4 Penyulit kehamilan dan persalinan lainnya 826 4.68
5 Pneumonia 600 3.40
6 Gagal jantung 571 3.24
Edema,proteinuria dan gangguan hipertensi Dalam
7 498 2.82
kehamilan,persalinan dan masa nifas
Hipertensi gestasional (akibat kehamilan) Dengan
8 465 2.63
proteinuria yang nyata/preeklamsia
9 Kondisi lain yang bermula pada masa Perinatal 434 2.46
10 Cedera intracranial 347 1.97
Jumlah penyakit di bawah 1,97 % 9360 53.04
Total Kasus 17648 100.00

Tabel 25. Sepuluh (10) Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Tahun 2016

Jumlah
No Golongan Sebab - Sebab Sakit Persentase
Penderita
1 Bayi lahir hidup sesuai tempat lahir 1924 9.25
2 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir 1755 8.43
3 Penyulit kehamilan dan persalinan lainnya 1087 5.22
4 Demam berdarah dengue 1074 5.16
5 Persalinan tunggal spontan 950 4.57
6 Pneumonia 872 4.19
7 Gagal jantung 589 2.83
Hipertensi gestasional (akibat kehamilan) Dengan
580 2.79
8 proteinuria yang nyata/preeklamsia
9 Anemia lainnya 540 2.59
Diare & gastroenteritis oleh penyebab Infeksi
10 511 2.46
tertentu (kolitis infeksi)
Jumlah penyakit di bawah 2,46 % 10928 52.51
Total Kasus 20810 100.00

36
Tabel 26. Sepuluh (10) Besar Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap Berdasarkan
Persentase Kematian Tahun 2014

Jml Jml Persen-


No Jenis Penyakit
Kematian Kasus tase
Neoplasma ganas bronkus dan paru 1 1 100,00
1 Limfoma non hodgkin 1 1 100,00
Atresia dan stenosis usus halus 1 1 100,00
2 Pneumonotoraks 3 4 75,00
Gangguan saluran napas lainnya yang
3 189 260 72,69
Berhubungan dengan masa perinatal
4 Penyakit infeksi dan parasit kongeniotal 18 26 69,23
5 Malformasi kongenital susunan saraf lain 2 3 66,67
6 Penyakit sistem napas lainnya 22 41 53,66
Tetanus neonatorum 2 4 50,00
7 Neoplasma ganas bibir, rongga
1 2 50,00
mulut,Kelenjar liur, faring, tonsil
8 Septisemia 105 231 45,45
9 Infeksi khusus lainnya pada masa perinatal 3 7 42,86
10 Penyakit radang susunan saraf pusat 27 67 40,30

Tabel 27. Sepuluh (10) Besar Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap Berdasarkan
Persentase Kematian Tahun 2015

Jml Jml Persen-


No Jenis Penyakit
Kasus Kematian tase
Malaria cerebral 1 1 100.00
Toksoplasmosis 1 1 100.00
1
Neoplasma jinak mediastinum 1 1 100.00
Cedera alat dalam lainnya 1 1 100.00
Gangguan saluran napas lainnya yang
2 295 227 76.95
Berhubungan dengan masa perinatal
3 Malformasi kongenital susunan saraf lain 4 3 75.00
Neoplasma ganas kolon 3 2 66.67
4
Penyakit jantung reumatik kronik 3 2 66.67
5 Penyakit infeksi dan parasit kongeniotal 11 7 63.64
6 Septisemia 32 20 62.50
7 Diabetes melitus 5 3 60.00
8 Penyakit sistem napas lainnya 22 13 59.09
9 Perdarahan intrakranial 306 171 55.88
37
Jml Jml Persen-
No Jenis Penyakit
Kasus Kematian tase
Neoplasma jinak sistem napas lainnya 10 5 50.00
Abses paru 2 1 50.00
10
Plak pleural 2 1 50.00
Koma hepatikum dan hepatitis fulminan 2 1 50.00

Tabel 28. Sepuluh (10) Besar Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap Berdasarkan
Persentase Kematian Tahun 2016

Jml Jml Persen-


No Jenis Penyakit
Kematian Kasus tase
Tetanus neonatorum 1 1 100.00
Neoplasma ganas kolon 1 1 100.00
1
Varises vena ekstremitas bawah 1 1 100.00
Lahir mati 1 1 100.00
2 Tuberkulosis susunan saraf pusat lainnya 6 5 83.33
3 Septisemia 74 61 82.43
Penunjang sarana kesehatan untuk alasan
4 Lainnya 12 9 75.00
Gangguan saluran napas lainnya yang
5 Berhubungan dengan masa perinatal 247 152 61.54
6 Penyakit infeksi dan parasit kongeniotal 7 4 57.14
7 Penyakit radang susunan saraf pusat 59 33 55.93
8 Perdarahan intrakranial 251 137 54.58
Meningitis tuberkulosa 4 2 50.00
Tuberkulosis milier 2 1 50.00
9
Karsinoma in situ kulit 2 1 50.00
Gejala pada jantung 2 1 50.00
10 Penyakit sistem napas lainnya 19 9 47.37

Dari Tabel 23 s/d 28 dapat dilihat 10 besar pola penyakit rawat inap tahun

2014 dan tahun 2015, urutan pertama adalah Hipoksia intrauterus dan asfiksia

lahir sebesar 1966 kasus dan 1596 kasus. Sedangkan pada tahun 2016 urutan

pertama adalah Bayi lahir hidup sesuai tempat lahir yaitu sebanyak 1924 kasus.

Sedangkan penyebab kematian rawat inap yang paling banyak pada Tahun 2014

yaitu Tuberkulosis susunan saraf pusat lainnya, Tetanus neonatorum dan

38
Neoplasma ganas lambung dengan persentase sebanyak 100 %, dan tahun 2015

yaituMalaria cerebral, Toksoplasmosis, Neoplasma jinak mediastinum dan Cedera

alat dalam lainnya dengan persentase sebanyak 100 %, sedangkan pada tahun

2016 yaituTetanus neonatorum, Neoplasma ganas kolon, Varises vena

ekstremitas bawah dan Lahir mati dengan persentase sebanyak 100 %.

3. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

1. Kegiatan IGD Berdasarkan Jenis Kunjungan

Tabel 29. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Jenis Kunjungan Tahun
2014 s/d Tahun 2016

No Jenis Kunjungan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


1 Baru 7928 6879 8170
2 Lama 3763 4094 5027
JUMLAH 11691 10973 13197

Grafik 5. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Jenis Kunjungan Tahun


2014 s/d Tahun 2016

Grafik 5. Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Jenis Kunjungan

14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Baru 7928 6879 8170
Lama 3763 4094 5027
Jumlah 11691 10973 13197

39
Dari tabel 29 dan grafik 5 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan IGD

tahun 2015 menurun jika dibandingkan dengan Tahun 2014 yaitu dari 11691

kunjungan menjadi 10973 kunjungan, dan tahun 2016 meningkat lagi menjadi

13197 kunjungan.

2. Kegiatan IGD Berdasarkan Cara Bayar

Tabel 30. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Cara Bayar 2014 s/d
Tahun 2016

No Cara Bayar Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


1 Askes 767 413 43
2 Umum 4048 4315 6125
3 Jamkesmas/Jamkesda 4827 4209 5158
4 BPJS Mandiri 2049 2034 1849
5 Gratis 0 2 13
6 KIS 0 0 9
JUMLAH 11691 10973 13197

Grafik 6. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2014
s/d Tahun 2016

Grafik 6. Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Cara Bayar

14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Askes Umum Jamkesm BPJS Gratis KIS JUMLAH
as/Jamk Mandiri
esda
Tahun 2014 767 4048 4827 2049 0 0 11691
Tahun 2015 413 4315 4209 2034 2 0 10973
Tahun 2016 43 6125 5158 1849 13 9 13197

40
Berdasarkan tabel 27 dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan IGD

berdasarkan cara bayar dari tahun 2014 sebagian besar menggunakan

jamkesmas/jamkesda yaitu sebanyak 4827 kunjungan, sedangkan pada tahun

2015 dan tahun 2016 sebagian besar menggunakan Umum. Jumlah kunjungan IGD

yang menggunakan cara bayar Umum tahun 2016 meningkat jika dibandingkan

dengan tahun 2015 yaitu dari 4315 kunjungan menjadi 6125 kunjungan.

3. Kegiatan IGD Berdasarkan Kecelakaan dan Non Kecelakaan

Tabel 31. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Kecelakaan dan Non
Kecelakaan Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Tahun
No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015 2016
1 Kecelakaan 1611 1443 1580
2 Non Kecelakaan 10080 9530 11617
JUMLAH 11691 10973 13197

Grafik 7. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Kecelakaan dan Non


Kecelakaan Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Grafik 7. Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Kasus Kecelakaan


dan Non Kecelakaan

14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Kecelakaan 1611 1443 1580
Non Kecelakaan 10080 9530 11617
Jumlah 11691 10973 13197

41
Dari tabel 31 dapat dilihat bahwa dari Tahun 2014 s/d tahun 2016

sebagian besar kunjungan IGD adalah kasus non kecelakaan. Kasus non kecelakaan

pada tahun 2015 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu

dari 10080 kasus menjadi 9530 kasus, dan meningkat lagi pada tahun 2016 yaitu

menjadi 11617 kasus.

4. Kegiatan IGD Berdasarkan Cara Kedatangan

Tabel 32. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Cara Kedatangan Tahun
2014 s/d Tahun 2016

No Cara Datang Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

1 RSU/RB 53 44 41
2 Puskesmas 4450 3974 5863
Dr/Drg/Dr
3 Spesialis 102 254 412
4 Paramedis 13 36 32
5 Kasus Polisi 75 57 58
6 Dukun 0 0 0
7 Datang Sendiri 6998 6608 6791
JUMLAH 11691 10973 13197

Grafik 8. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Cara Kedatangan Tahun


2014 s/d Tahun2016

Grafik 8. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Cara


Kedatangan

14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
RSU/RB Puskesm Dr/Drg/ Paramedi Kasus Dukun Datang JUMLAH
as Dr s Polisi Sendiri
Spesialis
Tahun 2014 53 4450 102 13 75 0 6998 11691
Tahun 2015 44 3974 254 36 57 0 6608 10973
Tahun 2016 41 5863 412 32 58 0 6791 13197

42
Berdasarkan tabel 32 di atas dapat dilihat bahwa cara datang pasien IGD

dari Tahun 2014 s/d tahun 2016, sebagian besar datang sendiri dan yang paling

kecil adalah rujukan dari paramedis. Jumlah kunjungan IGD yang datang sendiri

dari tahun 2015 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2014, yaitu

dari 6998 kunjungan menjadi 6608 kunjungan, dan meningkat lagi pada tahun

2016 menjadi 6791 kunjungan.

5. Kegiatan IGD Berdasarkan Aktivitas Pasien

Tabel 33. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Aktivitas Pasien Tahun
2014 s/d Tahun 2016

Tahun Tahun Tahun


Aktivitis Pasien
No 2014 2015 2016
1 Dirujuk 91 88 127
2 Rawat IGD 536 102 38
3 Rawat Inap 6308 6297 8918
4 Meninggal di IGD < 2 jam 96 72 105
5 Meninggal di IGD 2 - 24 jam 73 47 117
6 Meninggal di IGD > 24 jam 10 2 31
7 Meninggal DOA 114 84 1
8 Pulang 4090 4192 3677
9 Observasi 373 89 183
Jumlah 11691 10973 13197

Grafik 9. Perbandingan Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Aktivitas Pasien Tahun


2014 s/d Tahun 2016
Grafik 9. Kunjungan Pasien IGD Berdasarkan Aktivitas Pasien

14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Diruju Rawat Rawat Menin Menin Menin Menin Pulang Obser
k IGD Inap ggal di ggal di ggal di ggal vasi Jumla
IGD < IGD 2 IGD > DOA h
2 jam - 24 24
jam jam
Tahun 2014 91 536 6308 96 73 10 114 4090 373 11691
Tahun 2015 88 102 6297 72 47 2 84 4192 89 10973
Tahun 2016 127 38 8918 105 117 31 1 3677 183 13197

43
Berdasarkan tabel 33 dapat dilihat bahwa jumlah pasien IGD

berdasarkan aktivitas pasien tahun 2014 s/d tahun 2016 yang terbanyak adalah

rawat inap. Jumlah rawat inap yang masuk melalui IGD pada tahun 2015 menurun

jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 6308 kunjungan menjadi 6297

kunjungan, dan meningkat lagi pada tahun 2016 yaitu menjadi 8918 kunjungan.

6. Sepuluh (10) Besar Penyakit IGD

Tabel 34. Sepuluh (10) Besar Morbiditas IGD Tahun 2014

No Nama Penyakit Jumlah Persentase


1 Febris 1214 10,38
2 Dispneu 547 4,68
3 Asma 461 3,94
4 Vulnus Laseratum 448 3,83
5 Hipertensi 446 3,81
6 Dispepsia 367 3,14
7 Gastro Enteritis Akut 336 2,87
8 Cedera Kepala Ringan 313 2,68
9 Asma Bronkiale 304 2,60
10 Vulnus Eksoriatum 177 1,51
Penyakit lain di bawah 1,51 % 7078 60,54
Total Kasus 11691 100,00

Tabel 35. Sepuluh (10) Besar Morbiditas IGD Tahun 2015

No Nama Penyakit Jumlah Persentase


1 Febris 999 9.10
2 Dispneu 594 5.41
3 Asma Bronkiale 552 5.03
4 Asma 517 4.71
5 VL 468 4.27
6 CKR 369 3.36
7 Kolik Abdomen 345 3.14
8 Hipertensi 311 2.83
9 Dispepsia 156 1.42
10 Anemia 154 1.40
Penyakit lain di bawah 1,40 % 6508 59.31
Total Kasus 10973 100.00

44
Tabel 36. 10 Besar Morbiditas IGD Tahun 2016

No Nama Penyakit Jumlah Persentase


1 Febris 2252 17.06
2 Dispneu 833 6.31
3 Kolik Abdomen 474 3.59
4 Demam Berdarah 469 3.55
5 Cedera Kepala Ringan 436 3.30
6 Asma 383 2.90
7 Vulnus Laseratum 364 2.76
8 Asma Bronkiale 338 2.56
9 Anemia 280 2.12
10 Gastro Enteritis Akut 197 1.49
Penyakit lain di bawah 1,49 % 7171 54.34
Jumlah 13197 100.00

Berdasarkan tabel 34 s/d tabel 32 dapat dilihat bahwa Pola penyakit atau

10 besar penyakit yang dilayani di IGD dari Tahun 2014 s/d tahun 2016 yang

terbanyak adalah Febris yaitu pada tahun 2014 sebanyak 1214 kasus atau 10,38

%, untuk tahun 2015 sebanyak 999 kasus atau 9,10 % dan pada tahun 2016

sebanyak 2252 kasus atau 17,06 %.

4. Kegiatan Fisioterapi

Jumlah kunjungan fisioterapi dari tahun 2014 s/d tahun 2016 terus

mengalami peningkatan yaitu dari 9354 kunjungan menjadi 11358 kunjungan,

danmeningkat pada tahun 2016 yaitu menjadi 15006 kunjungan. Pada tahun 2014

dan tahun 2015 jenis tindakan terbanyak adalah aktinoterapi yaitu pada tahun

2014 sebanyak 6298 kunjungan dan pada tahun 2015 sebanyak 6007 kunjungan.

Sedangkan pada tahun 2016 terbanyak adalah latihan fisik sebanyak 4430

kunjungan.

45
Tabel 37 . Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Fisioterapi Tahun 2014 s/d
Tahun2016

Tahun Tahun Tahun


No Jenis Tindakan 2014 2015 2016
1 Static Bicyle 55 38 93
2 Tread Mill 0 7 857
3 Latihan Fisik 1574 3756 4430
4 Aktinoterapi 6298 6007 4265
5 Elektroterapi 1359 1522 2308
6 Traksi Lumbai dan Cervical 68 28 3053
Total 9354 11358 15006

Grafik 10. Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Fisioterapi Tahun 2014 s/d

Tahun 2016

5. Kegiatan Radiologi

Jumlah kunjungan radiologi pada tahun 2015 mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 13902 kunjungan menjadi 13921

kunjungan dan menurun lagi pada tahun 2016 yaitu menjadi 13875 kunjungan. Dari

46
Tahun 2014 s/d tahun 2016 jenis kegiatan terbanyak adalah foto tanpa bahan

kontras, dan yang paling sedikit adalah foto gigi.

Tabel 38. Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Radiologi Tahun 2014 s/d
Tahun 2016

Tahun Tahun Tahun


No Uraian
2014 2015 2016
1 Foto Tanpa Bahan Kontras 12888 12796 11877
2 Foto Dengan Bahan Kontras 68 44 1042
3 Foto Gigi 43 12 1
4 USG 903 1069 955
Total 13902 13921 13875

Grafik 11. Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Radiologi Tahun 2014


s/dTahun 2016

Grafik 11. Kunjungan Radiologi Berdasarkan Jenis Kegiatannya

14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Foto Tanpa Bahan Foto Dengan Bahan Foto Gigi USG
Kontras Kontras

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

6. Kegiatan Laboratorium

Jumlah pemeriksaan laboratorium dari tahun 2014 s/d tahun 2016 terus

mengalami peningkatan yaitu dari 199984 pemeriksaan menjadi 202143

pemeriksaan, dan meningkatlagi pada tahun 2016 yaitu menjadi 309901

47
pemeriksaan. Pada tahun 2014 jenis pemeriksaan terbanyak yaitu kimia klinik

sebesar 104193 pemeriksaan, sedangkan pada tahun 2015 s/d tahun 2016

pemeriksaan terbanyak adalah pemeriksaan Hematologi. Pemeriksaan hematologi

pada tahun 2016 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu dari

107772 pemeriksaan menjadi 227104 pemeriksaan.

Tabel 39. Perbandingan Kegiatan Laboratorium dari Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Tahun Tahun Tahun


No Jenis Pemeriksaan
2013 2014 2015
1 Hematologi 122089 95791 107772
2 Kimia Klinik 128881 104193 94371
Total 250970 199984 202143

Grafik 12. Perbandingan Kegiatan Laboratorium Tahun 2014 dan Tahun 2016

7. Kegiatan Operasi

Jumlah kegiatan operasi pada tahun 2015 mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 3071 kasus menjadi 3325 kasus, dan

pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 3293 kasus. Jumlah kegiatan operasi

berdasarkan spesialisasi dari tahun 2014 s/d tahun 2016 yang terbanyak adalah

48
spesialisasi obstetri dan ginekologi. Spesialisasi obstetri dan ginekologi dari

tahun 2014 s/d tahun 2016 terus mengalami peningkatan yaitu dari 1582 kasus

menjadi 1713 kasus dan meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi 1746 kasus.

Tabel 40. Perbandingan Jumlah Kegiatan Operasi Berdasarkan Spesialisasi


Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Tahun Tahun Tahun


NO SPESIALISASI
2014 2015 2016
1 Bedah 557 654 575
2 Obstetrik & Ginekologi 1582 1713 1746
3 Mata 635 601 555
4 THT 23 54 122
5 Bedah Orthopedi 274 303 295
6 Thorak 0 0 0
7 Digestive 0 0 0
8 Urologi 0 0 0
9 Lain-Lain 0 0 0
Total 3071 3325 3293

Grafik 13. Perbandingan Jumlah Kegiatan Operasi Berdasarkan Spesialisasi


Tahun 2014 s/d Tahun 2016

49
8. Kegiatan Perinatologi

Tabel 41. Kegiatan Perinatologi Tahun 2014

Rujukan Non Rujukan Di Total


No Jenis Kegiatan
Jml Mati Jml Mati rujuk Jml Mati
1 Bayi Lahir Hidup
1.1 > 2500 gr 237 45 1428 30 5 1665 75
1.2 < 2500 gr 236 80 538 74 5 774 154
2 Kematian Perinatal
2.1 Kelahiran Mati 0 0 33 0 0 33 0
2.2 Mati Neonatal < 7 Hari 116 72 256 80 0 372 152
3 Sebab Kematian
3.1 Asphyxia 152 1 1520 0 0 1672 1
3.2 Trauma Kelahiran 1 0 5 0 0 6 0
3.3 BBLR 233 0 458 0 0 691 0
3.4 Tetanus Neonaturum 3 3 0 0 0 3 3
3.5 Kelainan Congenital 57 2 38 4 10 95 6
3.6 ISPA 71 4 3 0 0 74 4
3.7 Diare 12 0 1 0 0 13 0
3.8 Lain-lain 680 107 1548 108 0 2228 215

Tabel 42. Kegiatan Perinatologi Tahun 2015

Rujukan Non Rujukan Di Total


No Jenis Kegiatan
Jml Mati Jml Mati rujuk Jml Mati
1 Bayi Lahir Hidup
1.1 > 2500 gr 225 50 1377 24 5 1602 74
1.2 < 2500 gr 272 94 527 107 6 799 201
2 Kematian Perinatal
2.1 Kelahiran Mati 0 0 23 0 0 23 0
Mati Neonatal < 7
2.2 Hari 143 134 130 120 0 273 254
3 Sebab Kematian
3.1 Asphyxia 154 1 1518 1 0 1672 2
3.2 Trauma Kelahiran 1 0 5 0 0 6 0
3.3 BBLR 272 0 527 0 0 799 0
3.4 Tetanus Neonaturum 0 0 0 0 0 0 0
3.5 Kelainan Congenital 70 2 36 1 10 106 3

50
Rujukan Non Rujukan Di Total
No Jenis Kegiatan
Jml Mati Jml Mati rujuk Jml Mati
3.6 ISPA 60 6 5 2 0 65 8
3.7 Diare 11 0 1 0 0 12 0
3.8 Lain-lain 811 135 2190 126 0 3001 261

Tabel 43. Kegiatan Perinatologi Tahun 2016

Rujukan Non Rujukan Di Total


No Jenis Kegiatan
Jml Mati Jml Mati rujuk Jml Mati
1 Bayi Lahir Hidup
1.1 > 2500 gr 256 32 1354 37 10 1610 69
1.2 < 2500 gr 210 52 587 90 3 797 142
2 Kematian Perinatal
2.1 Kelahiran Mati 0 0 43 14 0 43 14
Mati Neonatal < 7
2.2 Hari 84 71 106 102 0 190 173
3 Sebab Kematian
3.1 Asphyxia 104 0 1267 3 0 1371 3
3.2 Trauma Kelahiran 0 0 1 0 0 1 0
3.3 BBLR 197 0 491 0 0 688 0
3.4 Tetanus Neonaturum 1 0 0 0 0 1 0
3.5 Kelainan Congenital 49 1 49 4 13 98 5
3.6 ISPA 69 15 6 4 0 75 19
3.7 Diare 11 0 0 0 0 11 0
3.8 Lain-lain 666 70 1725 99 0 2391 169

Berdasarkan tabel 38, 39 dan 40 dapat disimpulkan bahwa jumlah

kematian bayi tahun 2015 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2014yaitu

dari 229 bayi menjadi 275 bayi dan pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 211

bayi.

51
9. Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut

Tabel 44. Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tahun 2014 s/d Tahun 2016

NO JENIS KEGIATAN Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


1 Tumpatan Gigi Tetap 243 gigi 138 gigi 120 gigi
2 Tumpatan Gigi Sulung 141 gigi 87 gigi 71 gigi
3 Pengobatan Pulpa 880 gigi 1006 gigi 1137 gigi
4 Pencabutan Gigi Tetap 466 gigi 461 gigi 556 gigi
5 Pencabutan Gigi Sulung 143 gigi 115 gigi 110 gigi
6 Pengobatan Periodontal 0 kali 0 kali 0 kali
7 Pengobatan Abses 1009 kali 1053 kali 838 kali
8 Pembersihan Karang Gigi 417 kali 469 kali 351 kali
9 Prothese Lengkap 0 buah 2 buah 0 buah
10 Prothese Sebagian 50 buah 136 buah 142 buah
11 Prothese Cekat 0 buah 0 buah 27 buah
12 Orthodonti 0 buah 0 buah 0 buah
13 Jacket/Bridge 0 buah 0 buah 5 buah
14 Bedah Mulut 53 gigi 97 gigi 142 gigi
99 Total 3402 gigi 3564 gigi 3499 gigi

Pada tahun 2015 jumlah pelayanan gigi dan mulut mengalami peningkatan

jika dibandingkan dengan tahun 2014 meningkat dari 3402 kali menjadi 3564 kali,

dan pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 3499 kali.

10. Kegiatan Pelayanan Khusus

Kegiatan kesehatan pelayanan khusus dari tahun 2014 s/d tahun 2016

terus mengalami penurunan yaitu pada tahun 2015 menurun dari 5154 kali

menjadi 3723 kali, dan pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 2982 kali.

52
Tabel 45. Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Kesehatan Pelayanan Khusus
Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Tahun Tahun Tahun


NO JENIS KEGIATAN
2014 2015 2016
2982
1 Elektro Kardiographi (EKG) 5154 Kali 3723 Kali Kali
2982
99 Total 5154 Kali 3723 Kali Kali

Grafik 14. Perbandingan Jumlah Kunjungan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Khusus


Tahun 2014 s/d Tahun 2016

11. Kegiatan pelayanan Obat

Kegiatan pelayanan obat terdiri dari dua kegiatan yaitu pengadaan obat

dan penulisan pelayanan resep. Pada kegiatan pengadaan obat pada tahun

2015meningkat jika bandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 493 item menjadi

529 item, dan menurun lagi pada tahun 2016 menjadi 411 item. Jumlah item obat

yang tersedia di Rumah Sakit yang terbanyak baik dari Tahun 2014 s/d tahun

2016 yaitu golongan obat generik.

53
Tabel 46. Perbandingan Pengadaan Obat Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Jumlah Item Obat yang Tersedia


No Pengadaan Obat di Rumah Sakit
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1 Obat Generik 322 351 219
Obat Non Generik
168 178
2 Formulatorium 192
3 Obat Non Generik 3 0 0
Total 493 529 411

Grafik 15. Perbandingan Pengadaan Obat Tahun 2014 s/d Tahun2016

Tabel 47. Perbandingan Penulisan dan Pelayanan Resep Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Penulisan dan Rawat Jalan UGD Rawat Inap Jumlah


No
Pelayanan
2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 Obat Generik 40534 45837 54884 12221 2589 6226 44349 56014 72413 97104 104440 133523
Obat Non
2 Generik 406 5461 9587 101 806 1126 413 3655 3897 920 9922 14610
Formulatorium
Obat Non
3
Generik 27 0 0 0 0 0 10 0 0 37 0 0
114362

148133
40967

51298

64471

12322

44772

59669

76310

98061
3395

7352

Total

54
Grafik 16. Perbandingan Penulisan dan Pelayanan Resep Tahun 2014 s/d Tahun
2016

Dari tabel 47 dan grafik 16 di atas dapat dilihat bahwa kegiatan penulisan

dan pelayanan resep Rawat Jalan dan Rawat Inap dari tahun 2014 s/d tahun 2016

terus meningkat yaitu untuk resep Rawat Jalan pada tahun 2015 meningkat jika

dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 40967 resep menjadi 51298 resep,

dan meningkat lagi pada tahun 2016 yaitu menjadi 64471 resep. Sedangkan untuk

resep Rawat Inap, pada tahun 2015 meningkat jika dibandingkan dengantahun

2014 yaitu dari 44772 resep menjadi 59669 resep, dan meningkat lagi pada

tahun 2016 menjadi 76310 resep. Dan untuk resep UGDpada tahun 2015

mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2014 yaitu dari 12322 resep

menjadi 3395 resep dan pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi 7352 resep.

55
12. Pembuatan Visum Et Revertum, Jasa Raharja/ Klaim
Asuransi dan Surat Kematian

Tabel 49. Perbandingan Pembuatan Visum Et Revertum, Jasaraharja / Klaim


Asuransi dan Surat Kematian Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Tahun Tahun Tahun


No Uraian
2014 2015 2016
Surat Keterangan Visum Et
1
Revertum 197 180 160
2 Surat Keterangan Kematian 62 52 31
3 Jasaraharja / Klaim Asuransi 185 130 122
4 Surat Keterangan Lainnya 30 27 32
Total 474 389 345

Grafik 17. Perbandingan Pembuatan Visum Et Revertum, Jasaraharja / Klaim


Asuransi dan Surat Kematian Tahun 2014 s/dTahun 2016

Berdasarkan tabel 45 dan grafik 17 dapat dilihat bahwa pembuatan Visum

Et Revertum, Jasaraharja / Klaim Asuransi dan Surat Kematian dari tahun 2014

s/d tahun 2016 terus mengalami penurunan yaitu pada tahun 2015 menurun dari

474 kasus menjadi 389 kasus, dan pada tahun 2016 menurun lagi menjadi 345

kasus.

56
13. Kegiatan Pelayanan di Bagian Obstetri dan Gynekologi

Tabel 49. Perbandingan Kegiatan Pelayanan di Bagian Obstetri dan Ginekologi


Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Tahun Tahun Tahun


No Uraian 2014 2015 2016
1 Jumlah Persalinan 3857 3499 3964
2 Lahir Hidup 3762 3441 3862
3 Lahir Mati / IUFD 132 136 89
4 Gemeli 89 104 166
5 Secsio Caesaria (SC) 1320 1346 1347
6 Keguguran (Abortus) 460 510 539
7 Kematian Ibu 9 8 13
8 Triple 1 0 0

Grafik 18. Perbandingan Kegiatan Pelayanan di Bagian Obstetri dan Ginekologi


Tahun 2014 s/d Tahun2016

Dari tabel 46 dan grafik 18 dapat dilihat bahwa kegiatan obstetri dan

ginekologi, pada tahun 2015 menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu

dari 3857 persalinan menjadi 3499 persalinan dan meningkat lagi pada tahun

2016 menjadi 3964 persalinan. Jumlah kematian ibu pada tahun 2015 juga

menglami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari 9 kematian

menjadi 8 kematian dan meningkat lagi menjadi 13 kematian.

57
BAB IV

ANALISA LINGKUNGAN

U ntuk menyusun strategi dalam mencapai tujuan, sasaran, misi dan

visi perlu dilakukan kajian terhadap factor-faktor lingkungan baik

yang dari dalam maupun dari luar. Adapun kajian tersebut adalah

sebagai berikut :

A. Analisa Lingkungan Internal

Dilingkungan internal beberapa factor yang dapat berpengaruh yaitu :

1. Kekuatan ( Strength )

a. Dukungan dari pemerintah kabupaten Lombok Timur baik berupa dana

maupun kebijakan

b. Tersedianya peralatan medis yang cukup untuk mendukung operasional

dokter spesialis dan penunjangnya.

c. Telah terakreditasi sebanyak 4 ( empat ) kali terhadap 5 pelayanan

dasar dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia

d. Rumah Sakit Umum dr. R. Soedjono Selong adalah satu-satunya rumah

sakit pemerintah yang menjadi pusat rujukan di Kabupaten Lombok

Timur

e. Lokasi RSUD dr. R. Soedjono Selong Strategis sehingga mudah

dijangkau

58
2. Kelemahan (Weakness)

a. Fasilitas peralatan medis untuk beberapa item masih terbatas

b.Tenaga para medis baik kualitas dan kuantitas masih kurang terutama dr.

spesialis.

c. Sumberdaya manusia yang professional masih terbatas

d. Sarana dan prasana masih kurang memadai khususnya fasilitas

pendukung berupa gedung pelayanan dan gedung penunjang lainnya

e. Ketergantungan kepada pemerintah kabupaten sebagai pemilik rumah

sakit menyebabkan birokrasi yang panjang.

B. Analisa Lingkungan Eksternal

Di lingkungan eksternal faktor yang dapat berpengaruh adalah :

A. Peluang ( Opportunities )

a. RSUD dr. R. Soedjono Selong memiliki peluang yang cukup besar karena

Kabupaten Lombok Timur memiliki jumlah penduduk yang paling besar di

NTB yaitu 1,4 juta jiwa.

b. Manajemen RSUD dr. R. Soedjono Selong sedang dan terus

mempersiapkan diri menuju system bisnis rumah sakit yang

professional.

c. Sudah terjalin kerjasama dalam pelayanan kesehatan tenaga kerja,

BPJS, Jamsostek, PLN, Institusi Pendidikan, Bank, dan lain-lain, serta

masih terbukapeluang dengan instansi lainnya.

d. Status sosial ekonomi masyarakat Lombok Timur menunjukan trend

yang meningkat.

e. Memungkinkan untuk menggali sumber-sumber potensial berupa produk

baru yang menguntungkan seperti One Day Care dan Ruang Kelas Utama

atau VIP dll.

59
B. Tantangan ( Threats )

a. Sebagai dampak reformasi dan kemajuan, tingkat pengetahuan

masyarakat sebagai pelanggan semakin jeli dan menuntut akuntabilitas

dan transparansi dari pihak rumah sakit serta peningkatan mutu

pelayanan.

b. Keberadaan dokter praktek swasta, dan rumah sakit swasta memberi

kesempatan kepada masyarakat sebagai konsumen menentukan pilihan

lainnya selain RSUD dr. R. Soedjono Selong.

Bedasarkan analisa lingkungan internal dan eksternal RSUD dr. R.

Soedjono Selong dapat merumuskan faktor kunci keberhasilan untuk

memfokuskan strategi RSUD dr. R. Soedjono Selong dalam pencapaian tujuan,

sasaran misi dan visi. Rumusan faktor kunci keberhasilannya adalah sebagai

berikut :

1. Terakreditasinya RSUD dr. R. Soedjono Selong merupakan kekuatan untuk

memberikan pelayanan yang bermutu.

2. Dukungan dari pemerintah Daerah Lombok Timur merupakan kekuatan

untuk mengantisipasi pelayanan yang bermutu.

3. RSUD dr. R. Soedjono Selong sebagai pusat rujukan merupakan kekuatan

untuk mengantisipasi tuntutan mutu pelayanan.

4. Adanya standar-standar pelayanan RSUD dr. R. Soedjono Selong menjamin

mutu pelayanan yang diberikan dengan terus mengikuti perubahan dan

perkembangan.

5. Adanya komitmen dari seluruh karyawan RSUD dr. R. Soedjono Selong

untuk menjaga dan memberikan pelayanan yang bermutu.

6. Peningkatan kesejahteraan karyawan.

60
C. Keadaan Sekarang Dan Keadaan Yang Diinginkan

a. Keadaan Sekarang :

Kondisi saat ini jumlah tempat tidur yang tersedia di RSUD Dr. R.

Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur adalah 295 bed. Hal ini

menjadikan rasio tempat tidur dibandingkan jumlah penduduk untuk

wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 1 : 4745. Angka ini menunjukan

ketimpangan yang cukup besar dalam pelayanan kesehatan bagi

perawatanrawat inap di rumah sakit, dapat menjadi salah satu faktor

penyebab turunnya kualitas pelayanan dan selain itu pelayanan kesehatan

rujukan menjadi kurang proporsional karena rujukan pelayanan kesehatan

dari puskesmas dan puskesmas pembantu dari seluruh kecamatan bermuara

di RSUD Dr. R. Soedjono Selong yang berada ditingkat Kabupaten.Hal ini

sangat tidak sesuai dengan standar WHO yang menyatakan bahwa untuk

setiap 1000 penduduk idealnya satu tempat tidur ( TT ), maka kalau kita

mengacu pada standar WHO tersebut kebutuhan tempat Tidur pada

RSUD Dr. R. Soedjono Selong dengan jumlah penduduk kurang lebih

sebanyak 1.400.000 jiwa per Tahun 2016 yaitu 1400tempat tidur ( TT ).

a. Keadaan yang diingikan :

a. Terbangunnya ruang rawat inap untuk berbagai peruntukan yaitu

termasuk untuk ruang operasi/bedah sentral dan ruang VIP serta

ruang penunjang lainnya seperti ruang CSSD dan instalasi gizi dan

ruang lainnya. Sehingga semua bangunan yang lama dan sudah tidak

layak satu persatu akan digusur termasuk yang kelas VIP.

b. Terpenuhinya ketersediaan SDM yang memadai baik kwalitas

maupun kwantitasnya terutama tenaga medis ( dr. Spesialis ) dan

paramedis.

61
D. Permasalahan

Berdasarkan analisa situasi diatas bahwa secara umum prasarana pelayanan

kesehatan di RSU Dr. R. Soedjono Selong kurang memadai, hal tersebut

disebabkan oleh beberapa hal berupa :

- Ketersediaan kwalitas dan kwantitas SDM belum memadai terutama

tenaga dokter spesialis menuju RS type B

- Kondisi perkembangan dan kebutuhan penduduk belum diimbangi dengan

peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan khususnya di

rumah sakit.

- Kondisi fisik RSUD Dr. R. Soejono Selong yang dibangun pada tahun 1983

sudah tidak mamadai baik kuantitas maupun kualitas sehingga biaya

pemeliharaan cukup tinggi.

- Keterbatasan dana baik dari pusat maupun daerah.

- Masih adanya beberapa kendala terkait kerjasama dengan BPJS

62
BAB V

PENUTUP

D emikian profill RSUD Dr. R. Soedjono Selong ini dibuat sebagai bahan

informasi tentang gambaran umum kondisi RSUD Dr. R. Soedjono

Selong serta sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan RSUD

Dr .R. Soedjono selong saat ini dan dimasa yang akan datang.

Sudah barang tentu dalam penyusunan profil ini banyak kekurangan, untuk itu

saran, pendapat dan masukan dari bapak / ibu saudarayang berkepentingan dalam

pemanfaatan profil ini sangat kami harapkan untuk perbaikan dimasa-masa yang

akan datang.

Selong, 10 April 2017

Direktur

RSUD Dr. R. Soedjono Selong

Dr. H. KARSITO, Sp.PD.


NIP. 197002032002121006

63

Anda mungkin juga menyukai