PENDAHULUAN
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah salah satu instalasi baru yang
berada di RSUD Sumedang yang diberi Surat Keputusan oleh Direktur RSUD Sumedang
per tanggal 19 Januari 2015. Instalasi ini dalam pelaksanaannya mempunyai fungsi dalam
pelayanan pendidikan pasien / keluarga baik perseorangan maupun kelompok dan kepada
PKRS adalah suatu tatanan atau pengelolaan program promosi kesehatan yang
berada di Rumah Sakit umum Daerah Kabupaten Sumedang yang dikerjakan secara
mandiri dan berkesinambungan, yang ditunjang dengan tenaga professional dan didukung
oleh sarana dan prasarana sesuai dengan standar serta memiliki serta program kerja yang
jelas.
Sehubungan dengan masalah tersebut di atas, maka kami dari Instalasi PKRS
mencoba menyusun program kerja dengan maksud dan tujuan agar kami mempunyai
pedoman dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan program yang telah kami buat
LATAR BELAKANG
1. Kualifikasi SDM
adalah :
a. Semua petugas Rumah Sakit yang melayani pasien ( dokter, perawat, bidan,
dll ).
Masyarakat.
1
Petugas rumah sakit yang melayani pasien yang terkait PKRS hendaknya memilik
dimiliki oleh para petugas rumah sakit, maka harus diselenggarakan program
Kepala Instalasi adalah orang yang ditunjuk dan diberi Surat Keputusan oleh
TUPOKSI sbb :
Memberi petunjuk dan arahan pelaksanaan tugas kepada staf agar tugas dapat
Melaksanakan hubungan kerja sama yang baik dengan sesama satuan kerja di
2
Menandatangani naskah dinas, menandatangani laporan-laporan,
staf
instalasi yang baru terbentuk per tanggal 19 Januari 2015. Intalasi PKRS mempunyai
sakit sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam melaksanakan tugasnya, intalasi
promotor kesehatan.
3
d. Menggalang kemitraan dalam rangka upaya promosi kesehatan yang
berkelanjutan
lapangan yang berfungsi juga sebagai koordinator pelayanan, dengan uraian tugas
sebagai berikut :
Menginfut data
4
Menganalisa dan tabulasi data
pameran
di RS dan masyarakat
c. Membuat dan melakukan ujicoba dan evaluasi media PKRS sesuai kebutuhan
a. Melakukan kajian kebutuhan edukasi baik bagi pasien dan keluarga, staff dan
masyarakat
5
d. Melaksanakan kegiatan peringatan hari besar kesehatan
sebab itu, untuk keberlangsungan fungsi radio komunitas tersebut maka diperlukan
Koordiator pelayanan I
R. Tanjung
R. Dahlia
R. Melati
R. VK
R. ICU/HCU
Koordiator pelayanan II
R. Tulip
R. Aster
R. Haemodialisa
R. Transit
6
Koordiator pelayanan III
Kordinator pelayanan III adalah Penanggung Jawab (PJ) program PKRS yang
R. Sakura
R. Cempaka
R. Anggrek
R. Kenanga
Koordiator pelayanan IV
R. IGD
R. IBS
Rawat jalan
Staf S 1 Kesmas 2
Staf D 3 Keperawatan 1
7
a. Koordinator VK, Melati, Dahlia, Tanjung dan ICU/HCU
3. Distribusi Ketenagaan
kelompok/masyarakat.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
secara mandiri
Warga, tukang parkir dan para pedagang kaki lima yang berada di
8
Mewujudkan kelancaran dalam pelaporan kegiatan pendidikan
kesehatan
(PKRS) diperlukan sarana / peralatan yang mengacu kepada Petunjuk Teknis Promosi
berikut :
Ketersediaan
1. TV
2. LCD
5. Computer
6. Laptop
8. Pointer
9. Megaphone
9
D. KEGIATAN
2) Pendidikan Kelompok
sebagai berikut :
a) Untuk BSC pertama kali petugas melakukan asesmen terlebih dahulu, dan
peserta
rekam medis yaitu pada RM 12, dimana petugas mengisi RM 12 ini dan
Sasaran
10
diberikan secara perseorangan kepada pasien/keluarga dilakukan di samping
Tentang penyakit
Manajemen nyeri
Perawatan luka
Metode kanguru
Batuk epektif
Mobilisasi dini
Personal hygiene
Izin tindakan
Bimbingan religi
Keluarga Berencana
Bimbingan melahirkan
11
Cara meneran
Waktu
tidak ditetapkan dan tidak terjadwal, tetapi waktu kegiatan disesuaikan dengan
Dokumentasi
rekam medis pada RM 12, pada RM 12 ini petugas mengisi materi pendidikan
yang disampaikan, tanggal dan durasi edukasi, metoda yang digunakan, media
Evaluasi
dilakukan evaluasi secara langsung oleh petugas yang bersangkutan pada waktu
tersebut, dengan cara meminta kepada pasien atau keluarga ( sasaran ) untuk
berarti pasien belum paham terhadap materi yng telah diberikan, maka petugas
Pelaporan
BSC setiap hari pada formulir yang telah disediakan. Setiap bulan laporan
12
tersebut disimpan dalam satu file. Laporan ini disimpan dalam file yang berbeda
b. Pendidikan Kelompok
Sumedang yang sudah memasuki tahap pemulihan dan sudah mampu untuk
meninggalkan tempat tidur. Yang menjadi sasaran lain dari pendidikan kelompok
ruang penyuluhan, tetapi jika ruangan tersebut tidak memiliki ruangan khusus
oleh perseorangan, sehingga agar mencapai hasil yang maksimal, team PKRS
13
Materi yang diberikan dalam kegiatan Pendidikan Kelompok kepada pasien
Perawatan luka
Metode kanguru
Batuk epektif
Perawatan payudara
Hand hygiene
Thalasemi
Dll
Waktu
rawat inap dilakukan 2 kali dalam 1 minggu, kecuali di ruang dahlia (ruang
perawatan nifas) dilakukan setiap hari, mengingat di ruang perawatan nifas ini
pergantian pasien pada setiap hari sangat tinggi, sehingga pergantian pasien
baru pun sangat banyak pada setiap harinya. Oleh sebab itu jadwal pendidikan
14
kelompok di ruang dahlia tidak sama dengan di ruang perawatan lainnya. Di
rawat jadwal pendidikan kelompok dilakukan satu kali dalam satu minggu
(jadwal terlampir). Akan tetapi di rawat jalanpun kegiatannya sering kali tidak
sesuai dengan jadwal, kadang-kadang dilakukan lebih dari satu kali dalam satu
Dokumentasi
file. Peserta dan pemberi materi mengisi daftar hadir yang telah disediakan.
Evaluasi
dilakukan evaluasi secara langsung oleh petugas yang bersangkutan pada waktu
tersebut, dengan cara meminta kepada pasien atau keluarga ( sasaran ) untuk
bila perlu) apabila sasaran lupa untuk mengungkap kembali atau masih belum
berarti pasien atau keluarga belum paham terhadap materi yng telah diberikan,
Pelaporan
yang dibuat adalah daftar hadir peserta, materi yang diberikan dan tanggal
pemberian materi. Laporan pendidikan kelompok dari rawat jalan dibawa oleh
tim PKRS dan disimpan dalam file penyuluhan rawat jalan. Sedangkan
pendidikan kelompok di rawat inap, prosesnya sama, dibawa oleh tim PKRS dan
15
2. Kegiatan Di Luar Gedung
kelompok diabetisi dengan kordinasai bersama tim diabetisi yang dilakukan setiap
hari sabtu. Kegiatan pendidikan kesehatan kepada para pedagang kaki lima yang
PKL. Tukang parkir yang berada di RSUD Sumedang termasuk target sasaran
tidak sama dengan pendidikan kesehatan yang dilakukan di dalam gedung, karena
yang menjadi sasaran bukan pasien atau keluarga pasien, tetapi warga atau orang-
orang yang sedang tidak sakit, yaitu warga, tukang parker dan para pedagang kaki
lima yang berada dilingkungan RSUD Kabupaten Sumedang, sehingga materi yang
cara mencuci tangan yang benar dan kapan kapan harus mencuci tangan yang tepat,
Waktu
tetapi kegiatan ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan, kecuali kegiatan bersama
diabetisi satu minggu satu kali yaitu setiap hari sabtu yang dilakukan di lapang disaat
diabetisi melakukan senam diabet. Itu pun kegiatan pendidikan kesehatan nya tidak
Metoda
16
Metoda yang dipakai dalam melaksanakan kegiatan pendidikan, baik BSC,
berikut :
1. Langsung
Tanya jawab
Diskusi
Brain storming
Demontrasi
Metoda bermain
2. Tidak Langsung
Leaflet
Foster
Baligo
Baner
Internet
Melalui surat
Radio
Petugas
Perawat
Bidan
17
Nutrisionis
Dokter
Fisiothetafis
Apoteker
Team PKRS
Petugas lain-lain
Evaluasi
dilakukan evaluasi secara langsung oleh petugas yang bersangkutan pada waktu
materi yang telah disampaikan atau mempraktekan, apabila peserta lupa untuk
atau belum mampu melakukan praktek, berarti pasien belum paham terhadap
materi yng telah diberikan, maka petugas harus mengulang kembali materi yang
telah disampaikan.
Pelaporan
yang dibuat adalah daftar hadir peserta, materi yang diberikan dan tanggal
pemberian materi. Laporan pendidikan kelompok dari rawat jalan dibawa oleh
tim PKRS dan disimpan dalam file penyuluhan rawat jalan. Sedangkan
pendidikan kelompok di rawat inap, prosesnya sama, dibawa oleh tim PKRS dan
18
Keselamatan Pasien
Rumah Sakit adalah tempat yang sangat kompleks, terdapat ratusan macam obat dan
prosedur, banyak terdapat alat dan teknologi, bermacam profesi dan non profesi yang
memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus. Keberagaman dan kerutinan pelayanan
tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi kejadian Tidak Diharapkan
(KTD/Adverse event).
Keselamatan pasien telah terjadi isu global dan merupakan prioritas utama untuk
rumah sakit dan keselamatan pasien merupakan prioritas utama karena terkait tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang mereka terima dan terkait dengan mutu dan citra
rumah sakit, disamping itu keselamatan pasien juga dapat mengurangi KTD di rumah sakit.
Pengertian dari Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah suatu system dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assesmen resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
1. Hak pasien
19
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
menerimanya begitu saja, kita tidak selalu memikirkan bagaimana kita berkomunikasi
dengan yang lain dan apakah efektif atau tidak. Komunikasi yang baik melibatkan
Modal utama bagi petugas dalam melaksanakan tugas memberikan edukasi kepada
Komunikasi adalah tentang pertukaran informasi, berbagi ide dan pengetahuan. Hal
ini berupa proses dua arah dimana informasi, pemikiran, ide, perasaan atau opini
20
disampaikan/dibagikan melalui kata-kata, tindakan maupun isyarat untuk mencapai
pemahaman bersama. Komunikasi yang baik berarti bahwa para pihak terlibat secara
aktif. Hal ini akan menolong mereka untuk mengalami cara baru mengerjakan atau
memikirkan sesuatu.
perbuatan oleh penerima pesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh petugas dalam melakukan edukasi,
diantaranya yaitu :
Petugas yang melakukan kegiatan ini harus memiliki pengetahuan tentang informasi
secara efektif.
Pemberian informasi dan edukasi dilakukan melalui tatap muka dan berjalan secara
interaktif, dimana kegiatan ini bisa dilakukan pada saat pasien di rawat, akan pulang
b. Ruangan cukup luas bagi pasien dan pendamping pasien untuk kenyamanan
mereka.
proses edukasi
21
Membina hubungan yang baik dengan pasien/keluarga agar tercipta rasa percaya
Mendapatkan data yang cukup mengenai masalah medis pasien (termasuk adanya
pasien/keluarga
kemungkinan nama obat, kegunaan obat, aturan pakai, teknik penggunaan obat-
obat tertentu (contoh: obat tetes, inhaler), cara penyimpanan, berapa obat harus
digunakan dan kapan obat harus ditebus lagi, apa yang harus dilakukan
terjadinya efek samping yang akan dialami dan bagaimana cara mencegah atau
i. Dll
22
Setelah petugas melakukan edukasi, kemudian petugas melakukan evaluasi atau
verifikasi, apakah pasien atau keluarga memahami terhadap materi yang telah
Tahapan cara melakukan evaluasi atau verifikasi bahwa pasien dan keluarga
1. Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, kondisi pasien
baik dan senang, maka evaluasi / verifikasi yang dilakukan adalah menanyakan
kembali edukasi yang telah diberikan dengan cara meminta kepada pasien atau
Pertanyaannya adalah: Dari materi yang telah disampaikan tadi, kira-kira apa yang
Apakah ibu/bapak bisa mengulang kembali atau menyebutkan kembali apa yang
2. Apabila pasien pada tahap memberikan edukasi dan informasi, pasiennya mengalami
hambatan fisik, maka evaluasi / verifikasinya adalah dengan pihak keluarga dengan
pertanyaan yang sama: Dari materi yang telah disampaikan tadi, kira-kira apa yang
Apakah ibu/bapak bisa mengulang kembali atau menyebutkan kembali apa yang
3. Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, ada hambatan
emosional (marah atau depresi), maka verifikasinya adalah dengan tanyakan kembali
sejauhmana pasien mengerti dan paham tentang materi edukasi yang diberikan.
Proses pertanyaan ini bisa via telpon atau datang langsung ke kamar pasien setelah
pasien tenang.
23
Dengan diberikannya informasi dan edukasi, diharapkan komunikasi yang
disampaikan dapat dimengerti dan diterapkan oleh pasien dan keluarga. Dengan pasien
24
BAB II
penyuluhan dan pendidikan kepada pasien, keluarga pasien dan kelompok pasien.
inap RSUD Sumedang dengan sasaran pasien dan keluarga atau dengan istilah
Tentang penyakit, tentang gizi, tentang perawatan luka dan tentang obat
2. Penyuluhan Kelompok
yaitu di Ruangan Bersalin, dengan sasaran pasien post partum normal dan
post SC. Adapun tema penyuluhan yang diberikan adalah perawatan payudara,
perawatan tali pusat, perawatan luka operasi, KB, gizi bayi dan cara menyusui.
ruang tunggu rawat jalan , ruang IGD, dan di ruangan tunggu tempat
25
B. Kegiatan di Luar Gedung
reproduksi
C. Kegiatan PKRS melalui internet, adalah kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh
tim PKRS RSUD Sumedang yaitu melalui BLOG SPOT PKRS SUMEDANG,
26
BAB III
Pada program PKRS tahun 2014 dikatakan bahwa kegiatan pokok PKRS adalah :
1. Di Dalam Gedung
b. Di rawat jalan
2. Di Luar Gedung
Kawasan luar gedung RS yang dimanfaatkan secara maksimal untuk PKRS, adalah :
a. Tempat parkir
d. Tempat ibadah
Dalam laporan kegiatan tahun 2014 tidak muncul angka hasil kegiatan tersebut.
Dengan tidak munculnya angka kegiatan tersebut, maka angka pencapaian kegiatan
tersebut tidak tampak, apakah kegiatan tersebut dinyatakan berhasil atau tidak.
27
Bahkan yang muncul adalah kegiatan lain yang tidak ada dalam kegiatan pokok
penyuluhan dan pendidikan kepada pasien, keluarga pasien dan kelompok pasien.
inap RSUD Sumedang dengan sasaran pasien dan keluarga atau dengan istilah
lain
diantaranya :
Tentang penyakit, tentang gizi, tentang perawatan luka dan tentang obat
b. Penyuluhan Kelompok
yaitu di ruangan Bersalin, dengan sasaran pasien post partumnormal dan post
perawatan tali pusat, perawatan luka operasi, KB, gizi bayi dan cara menyusui.
ruang tunggu rawat jalan , ruang IGD, dan di ruangan tunggu tempat
28
2. Kegiatan di Luar Gedung
reproduksi
3. Kegiatan PKRS melalui internet, adalah kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh
tim PKRS RSUD Sumedang yaitu melalui BLOG SPOT PKRS SUMEDANG,
B. TINDAK LANJUT
Momih, S.Kep.,Ners.
29
PLANING OF ACTION INSTALASI PKRS
TAHUN 2015
Kualitas :
Peningkatan kemampuan di Membuat usulan untuk mengadakan Minggu ke-2 pada Ka Instalasi Koordinasi dengan Instalasi
bidang broadcast pelatihan broadcast bulan Februari 2015 Diklat
Disesuaikan dengan DPA
RSU thn 2015 (terlampir)
Peningkatan mutu tenaga di Membuat usulan untuk mengikuti Minggu ke-2 pada Ka Instalasi Koordinasi dengan Instalasi
instalasi PKRS pelatihan, seminar, work shop di bulan Februari 2015 Diklat
bidang promosi kesehatan rumah sakit Disesuaikan dengan DPA
RSU thn 2015 (terlampir)
Peningkatan kemampuan Membuat usulan penyelenggaraan Minggu ke-4 pada Ka Instalasi Koordinasi dengan Instalasi
melakukan komunikasi pelatihan Komunikasi Efektif bulan April 2015 Diklat
untuk kegiatan edukasi Biaya :
Makan minum:
130 Orang x Rp.36.000,-
= Rp.4.680.000,-
Honor narasumber
disesuaikan dengan anggaran
pendapatan fungsional Rumah
Sakit thn 2015.
30
2. FASILITAS :
Melengkapi fasilitas dan Membuat usulan untuk pemasangan Minggu ke-1 pada Ka Instalasi Koordinasi dengan IPSRS
alat-alat yang belum ada / radio penerima di lingkungan rawat bulan Februari 2015 Anggaran terintegrasi pada
lengkap jalan dan di lingkungan rawat inap RAK 2015
(RKA terlampir)
Membuat usulan untuk pengadaan Minggu ke-3 pada Usulan disampaikan kepada
sarana penyuluhan diantaranya : bulan Januari 2015 Sub.Bag. Umum
laptop, pointer, cassette recorder, Anggaran terintegrasi pada
LCD, VCD/DVD Player, wireless RAK 2015
microphone, infokus, radio penerima (RKA terlampir)
untuk di ruangan-ruangan perawatan,
printer.
Membuat usulan pembuatan media Minggu ke-1 pada Usulan disampaikan kepada
informasi dan edukasi, seperti banner, bulan februari 2015 Sub.Bag. Umum
lembar balik, leaflet, poster, petunjuk Anggaran terintegrasi pada
rumah sakit, papan tulis dan standar RAK 2015
spanduk permanen (RKA terlampir)
3. KEGIATAN :
Peningkatan motivasi Merencanakan kegiatan breefing Minggu ke-1 pada Ka Instalasi Usulan disampaikan kepada
kinerja di Instalasi PKRS setiap pagi jam 07.15 wib di rung bulan Januari 2015 Sub.Bag. Umum
PKRS, untuk merencanakan kegiatan Anggaran terintegrasi pada
31
harian. RAK 2015
(RKA terlampir)
Meningkatkan kegiatan Membuat susunan acara radio Minggu ke-3 pada Dahlan Indrayana Dilakukan oleh petugas
penyuluhan/pendidikan komunitas untuk menu 6 hari bulan Januari 2015 PKRS ke wilayah masing-
tidak langsung dengan Mengadakan penyuluhan / pendidikan masing
mengaktifkan kembali melalui radio komunitas
siaran radio komunitas
Meningkatkan penyuluhan Memasang kotak informasi di tempat Sesuai kebutuhan, Dahlan Indrayana Koordinasi dengan setiap
tidak langsung dengan yang mudah dijangkau dan di ruang bila media telah habis koordinator PPK yang berada
menyimpan leaflet di perawatan untuk menyimpan leaflet digunakan di ruangan masing-masing
tempat yang sesuai yang sesuai dengan karakteristik
pasien dan kasus.
Membuat media penyuluhan, seperti Mulai minggu ke-3 Momih Koordinasi dengan unit yang
leaflet pada bulan Januari Dahlan Indrayana akan dilakukan penyuluhan.
2015 dilakukan Kusmawan H
secara periodikk Deni
Deni
Monitor /evaluasi Melakukan kunjungan ke ruangan Minggu ke-2 pada
Koordinasi dengan panitia
32
pelaksanaan edukasi untuk melakukan pendidikan/ bulan Februari 2015 rekamedis, instalasi
pasien/keluarga pasien penyuluhan pada pasien/keluarga rekamedis,
Momih
Menyusun instrument checklist untuk Minggu ke-3 pada Dahlan Indrayana
verifikasi edukasi kepada bulan Januari 2015 Kusmawan H
pasien/keluarga Deni
Momih
Pencatatan dan pelaporan Melakukan verifikasi kepada pasien Setiap minggu ke-1 Dahlan Indrayana
/keluarga, dengan menggunakan Kusmawan H
instrument checklist. Deni
Momih
Kegiatan Penyuluhan Menerima atau jemput bola catatan Minggu ke-1, ke-2 Dahlan Indrayana
Kelompok kegiatan edukasi pada pasien/keluarga dan ke-4, di rawat Kusmawan H
dari masing-masing ruangan inap. Deni
Minggu ke-3, di
rawat jalan.
Minggu ke-4 Pebruari
2015
Revisi Form Edukasi Penyuluhan kelompok di ruang rawat Minggu ke-1 pada Ka. Instalasi PKRS
inap dan rawat jalan bulan Februari 2015
33
34
35