Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

Rangkaian Star Delta

DISUSUN OLEH

NAMA : SAPTIADI
NIM : 4201517005
KELAS : 5A (TEKNIK MESIN D4)
KELOMPOK :1
TANGGAL PRAKTEK :

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2017
A. TUJUAN

Setelah membaca job sheet dan mengikuti demonstrasi oleh


dosen, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Dapat memahami rangkaian Star Delta.
2. Dapat meragkai rangkaian Star Delta.
3. Dapat menggambar rangkaian Star Delta.
4. Dapat menganalisa data hasil pengamatan.

B. DASAR TEORI

Rangkaian star delta ialah sirkuit yang paling sering dipakai buat
mengoperasikan motor tiga phase karena memiliki cukup besar daya. Untuk
menggerakkan motor tersebut memang diperlukan daya awal yg besar, serta
dengan jenis rangkaian ini dimana rangkaian star dipakai hingga semuanya
menjadi stabil akan rangkaiannya dirubah jadi delta.

Rangkaian Star Delta banyak komponen konektor dan timer. Timer


tersebut dipakai untuk mengatur waktu berubahnya rangkaian dari star
menjadi rangkaian delta, yaitu diantara lima hingga sepuluh detik.
Kemudian ada yang namanya Termal Over-Load Relay atau disingkat TOL.
Guna dari TOL adalah untuk memotong rangkaian hingga motor menjadi
berhenti jika terjadi kelebihan beban.
Rangkaian Star Delta juga memiliki fungsi lainnya yaitu
mengurangi jumlah arus start disaat motor untuk pertama kalinya
dihidupkan. Karena fungsi inilah, star delta paling banyak digunakan pada
system starting di motor-motor listrik. Pemakaian rangkaian ini akan
mengurangi lonjakan arus-listrik pada saat motor di starter. Prinsip kerjanya
adalah dengan membuat star awal menjadi tidak dikenakan tegangan secara
penuh, yaitu dengan cara dihubungkan dengan star. Kemudian saat motor
telah berputar serta arus menjadi menurun, fungsi timer pun berjalan yang
akan memindakan dengan otomatis rangkaian menjadi delta. Dengan
berubahnya menjadi delta, maka arus yang melalui motor akan menjadi
penuh.
Dibawah ini skema star delta yg memakai rangkaian kontrol yang
digunakan pada motor-AC Induksi Tiga Frase.

Gambar. Ragkaian motor-ac tiga phasa

Terlihat pada rangkaian diatas bahwa komponen yang dipakai tuk


menyalakan rangkaian adalah PB ON. Sebaliknya, komponen yang dipakai
tuk membuat mati rangkaian adalah PB1. Prinsip kerjanya adalah bila
tombol pada PB ON ditekan, maka akan menghidupkan K3, T1, dan K1.
Nah, tombol pada K1 No berfungsi untuk mengunci, jadi walaupun PO ON
dimatikan akan membuat K3; T1 serta K1 tetap hidup. Prinsip kerja
demikianlah yang disebut dengan konfigurasi star.

Setelah konfigurasi star berjalan, T1 dengan otomatis akan


menghitung nilai dari timer yang telah mencapai target. Disaat K1 telah
sampai ke target, akan menyebabkan tombol T1 No menjadi hidup. Bila
semua berjalan dengan baik, K3 menjadi mati kemudian K2 menjadi hidup.
Konfigurasi Delta lah merupakan nama dari sistem kerja motor ini.

Kotak K2 NC serta K3 NC memiliki manfaat untuk interclock, yaitu


bisa memberitahukan keadaan konektor star & delta yang aktif dengan cara
bergantian.
Menjalankan motor 3 phasa dengan langsung menghubungkan pada
power suplay 3 phasa adalah hal yang sederhana. Tetapi sistem
seperti ini (direct online) akan mengakibatkan arus pada star akan
beberapa kali lebih besar dari arus nominal motor.Bila keadaan tersebut
berulang terus, maka sistem pengamanan dari motor dan untuk motor itu
sendiri tidak akan lama bertahan. Untuk menghindari hal tersebut, banyak
cara yang dilakukan untuk menjalankan motor. Salah satunya adalah dengan
menghubungkan lilitan pada motor itu dengan sistem bintang dan kemudian
pada saat mendekati putaran nominal motor, lilitan dirubah menjadi
hubungan segitiga.Untuk merubah hubungan dari bintang ke segitiga,
diperlukan suatu pengaturan yang dapat menggunakan cara sebagai berikut:
Pemakaian kontaktor dengan operasi star delta ini, memerlukan
komponen pengaman pada setiap rangkaiannya untuk mengantisipasi
terjadinya gangguan pada motor. Alat yang bisa digunakan untuk pengaman
antara lain :
1. MCB (Miniature Circuit Breaker) dimana MCB berfungsi untuk
memutus arus listrik secara otomatis jika terjadi konsleting.
2. TOLR (Thermal Over Load Relay) dimana TOLR berfungsi untuk
proteksi motor listrik dari beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse)
pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat dan ada yang
lambat. Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6 kali
nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat,
maka pengamannya akan putus setiap motor dijalankan. Gangguan
yang mungkin terjadi pada operasi rangkaian star delta adalah adanya
hubungan singkat arus listrik (konsleting) atau beban lebih (over load).
Pada rangkaian ini juga diperlukan lampu tanda (pilot lamp) dengan
warna merah dan hijau, dimana lampu ini berfungsi sebagai indikator
saat beban bekerja, seperti jika rangkaian dalam keadaan mati (off)
maka lampu indikator dengan warna merah akan menyala, sebaliknya
jika kita menekan switch button (on) maka lampu indikator merah akan
mati dan lampu indikator hijau akan menyala.
Rangkaian kontaktor akan terhubung pada peralatan swiching
lainnya yaitu push button. Untuk mengaktifkan digunakan Push button
NO dan untuk mematikan digunakan push button NC. Berikut gambar
kedua push button
a. Rangkaian kontrol

Gambar.rangkaian kontrol dasar

b. Rangkaian instalasi tenaga


c. Rangakian star delta

C. PERLENGKAPAN PRAKTEK

Perlengkapan yang digunakan dalam praktek ini adalah:


1. Multimeter dan tespen
2. Obeng (-) dan (+)
3. 1 unit panel box sirkuit star delta
4. Motor listrik AC 3 phasa

D. KESELAMATAN KERJA

Untuk kelancaran dan keselamatan kerja dalam praktek ini, maka


mahasiswa wajib melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Pelajari job sheet sebelum praktek.
2. Gunakan pekaian praktikum dan sepatu kulit.
3. Jangan merokok dan makan waktu praktek.
4. Siapkan perlengkapan rangkaian Star Delta dalam keadaan berfungsi
dengan baik.
5. Pastikan posisi sumber tegangan dan arus dalam keadaan berfungsi.
6. Tanyakan pada pembimbing praktikum hal-hal yang belum jelas.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun langkah-langkah praktikum adalah sebagai berikut:


1. Sumber L1 telah terhubung dengan FC
2. FO (MCB 1 phasa) telah tersambung ke kontak NC 5 FC dan kontak
NO 97 F2 (overlad)
3. NC 96 F2 ke NC 1 tombol tekan O push button merah
4. NC 2 tombol tekan O (merah) ke NO 3 tombol tekan 1 (hijau) ke NO
13 Q1 (kontaktor 1)
5. NO 4 tombol tekan 1 (hijau) ke NO 14 Q1 (kontaktor 1) ke A1 Q1 (koil
kontaktor 1) ke X1 indikator lampu hijau.
6. NO 98 F2 ke X1 indikator lampu hijau
7. X1 indikator lampu hijau ke X2 indikator lampu hijau ke A2 Q1 koil
kontaktor ke terminal netral

F. DATA PENGAMATAN

Nama Arus tegangan


Kondisi alat
alat dan Tegangan phasa (V) Gambar
phasa (V) Tidak rangkaian
Baik Rusak Stabil
stabil

Kontaktor

MCB

RT 383

TR 379

ST 380

Output
motor
(star)

RS
TR 374

ST 373

376

Output

(delta)

RS 374

TR 373

ST 376

Dari data di atas menujukan adanya ketidak stabilan pada arus


teganagan phasa hal ini di sebabkan karna arus tegangan yang di alirkan dari
sumber terbagi ke kontaktor lain dan juga hambatan mempengaruhi ke
setabilan arus tegangan yang di beri oleh sumber.

Yang di mana dapat di lihat dari data di atas bahwa pada kontaktor
(MCB) arus tegangan yang di berikan dari sumber pada awalnya setabil dan
setelah mendapat beban yang mana beban tersebut adalah motor listrik 3
phasa yang harus di alirkan arus atau tegangan untuk membuat nya bekerja
seperti yang di inginkan.

Arus tegangan yang di perlukan di dapat dari sumber listrik yang


melewati kontaktor pertama (MCB).

G. ANALISA

Rangkaian star delta murapakan rangkaian yang paling sering


dipakai untuk motor listrik dengan daya besar. Rangkaian star berfungsi
mengurangi jumlah arus start disaat motor untuk pertama kalinya
dihidupkan.
Prinsip kerjanya adalah dengan membuat star awal menjadi tidak
dikenakan tegangan secara penuh, yaitu dengan cara dihubungkan dengan
star. Kemudian saat motor telah berputar serta arus menjadi menurun, fungsi
timer pun berjalan yang akan memindakan dengan otomatis rangkaian
menjadi delta. Dengan berubahnya menjadi delta, maka arus yang melalui
motor akan menjadi penuh.

Untuk mengubah rangkaian star ke delta rangakain ini memerlukan


timer. Timer tersebut dipakai untuk mengatur waktu berubahnya rangkaian
dari star menjadi rangkaian delta, yaitu diantara lima hingga sepuluh detik.

H. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum ini dapat saya simpulkan bahwa Pemakaian


rangkaian ini akan mengurangi lonjakan arus-listrik pada saat motor di
starter. Rangkaian ini biasanya dipakai pada mesin ketam.

Anda mungkin juga menyukai