Anda di halaman 1dari 6

JST Kesehatan, April 2015, Vol.5 No.

2 : 163 168 ISSN 2252-5416

PENGARUH OLAHRAGA JOGGING SEBAGAI TAMBAHAN TERAPI


TERHADAP PERBAIKAN GEJALA KLINIS PASIEN SKIZOFRENIA

The Effects of Jogging Exercises as a Therapeutic Addition on The Recovery


of the Schizophrenia Clinical Symptom of the Patient

Myra, Wempy Thioritz, A. Jayalangkara Tanra

Ilmu Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar

(E-mail: myragunawan@yahoo.com)

ABSTRAK

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang perjalanan penyakitnya berlangsung
kronis, sehingga menyebabkan kerugian yang sangat besar, membutuhkan biaya besar untuk
perawatan di Rumah Sakit, pengobatan yang berkesinambungan, rehabilitasi, dan dukungan dari
keluarga dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh olahraga jogging sebagai
tambahan terapi terhadap perbaikan gejala klinis pasien skizofrenia. Penelitian ini merupakan
penelitian uji klinis pada pasien skizofrenia. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Prov SulSel.
Pasien skizofrenia yang memenuhi kriteria inklusi diperiksa gejala klinis menurut skor PANSS
mulai dari awal olahraga jogging, kemudian pada minggu kedua, keempat, keenam dan kedelapan
setelah olahraga jogging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh olahraga jogging
sebagai tambahan terapi terhadap perbaikan gejala klinis pasien skizofrenia menurut skor PANSS.

Kata Kunci: Olahraga Jogging, Skizofrenia, Skor PANSS

ABSTRACT

Schizophrenia is a serious mental disorder with chronic course of diesease, causing a major loss,
requiring huge amount cost for hospitalization, continous treatment, rehabilitation, and support from
family and environment.This research aimed to determine the effects of jogging exercise as
additional therapy on the recovery from the clinical symptom of the schizophrenia patients. The
research was a clinical trial study on the schizophrenia patients, and was conducted in South
Sulawesi Province Hospital. The schizophrenia patients who had met the inclusion criteria were
examined their clinical symptom according to the PNASS scores starting from the initial jogging
exercises, the second, the fourth, the sixth, and the eighth week of jogging exercises. The research
results revealed that the jogging exercises as the additional therapy on the recovery of the clinical
symptoms of the schizophrenia patients according to the PANSS score.

Keywords: Jogging, Schizophrenic, PANSS Scores

PENDAHULUAN di Indonesia sendiri Menurut hasil Riset


Skizofrenia merupakan salah satu Kesehatan Dasar 2013 diperkirakan
gangguan jiwa berat yang perjalanan prevalensi gangguan jiwa berat pada
penyakitnya berlangsung kronis. penduduk Indonesia adalah 1,7 orang per
American Psychiatric Association (2013), mil. Gangguan jiwa berat terbanyak
menyebutkan, 1% populasi penduduk yaitu di DI Yogyakarta, Aceh, Sul-Sel,
dunia menderita skizofrenia. Penelitian Bali, dan Jawa Barat (Riskesdas, 2013).
serupa oleh WHO menyebutkan, Skizofrenia muncul di awal usia 20
prevalensi skizofrenia di masyarakat tahun, serta memberi akibat yang buruk,
berkisar 1-3 permil penduduk, sedangkan khususnya tidak dapat menyelesaikan

163
Myra ISSN 2252-5416

sekolah atau mendapat pekerjaan yang bahwa kekuatan terapi olahraga dapat
layak (Buchanan and Carpenter, 2000; digunakan secara bijak untuk
Andreasen and Black, 2001), sehingga meningkatkan emosi yang mengarah
menyebabkan kerugian yang sangat kepada kesembuhan pasien. Emosi
besar, membutuhkan biaya besar untuk emosi ini dapat digambarkan sebagai
perawatan di Rumah Sakit, pengobatan respon yang rileks, termasuk perasaan
yang berkesinambungan, rehabilitasi, dan damai dan tenang. Olahraga adalah salah
dukungan dari keluarga dan lingkungan. satu bentuk penanganan psikologikal
Selain gejala gejalanya yang khas, yang mampu menghubungkan/
terlihat juga gangguan interakasi pasien mendekatkan pasien yang mengalami
skizofrenia dengan orang lain, termasuk gangguan jiwa berat secara emosional
kontak mata yang kurang, respon yang dengan lingkungan dan orang orang
terhambat, ekspresi wajah yang kurang sekitarnya (Pavlicevic & Trevarthen,
wajar, spontanitas berkurang, dan kurang 1989).
mampu menilai emosi orang lain. Selain Beberapa penelitian sebelumnya
itu adanya stigma di masyarakat yang Gorcynski et al (2010), Faulkner (2005),
mengucilkan pasien pasien skizofrenia membandingkan efek olahraga yang
menyebabkan hambatan yang serius pada ditambahkan pada pengobatan standar
pasien ini untuk kembali ke keluarga dan dibandingkan pengobatan standar saja,
bersosialisasi dalam masyarakat. dengan hasil terjadi perbaikan gejala
Penanganan skizofrenia, selain klinis yang nyata pada pasien dengan
penggunaan psikofarmaka, terapi dengan gangguan jiwa berat, perbaikan gejala
olahraga juga sangat membantu dalam paling signifikan terlihat pada pasien
mengatasi gejalagejala gangguan ini, yang diberikan terapi olahraga dengan
sehingga akan menurunkan tingkat dosis berkisar 30 menit per sesi yang
kekambuhan dan jumlah rawat inap di dilakukan seminggu 2 kali selama 8
Rumah Sakit juga akan menurun minggu (Gold et al., 2005).
(Kaplan, 2007; Sung, 2008; Gilmer et al., Karena olahraga sangat bermanfaat
2004). dalam mengembangkan hubungan
Beberapa penelitian pada abad 20 emosional pada diri pasien skizofrenia,
telah membuktikan akan pengaruh positif karena itu dipandang penting dilakukan
olahraga, secara keseluruhan olahraga penelitian tentang pengaruh olahraga
dapat berpengaruh secara fisik maupun terhadap perbaikan gejala klinis pasien
psikologis. Secara fisik olahraga dapat skizofrenia.
membangkitkan aktifitas sistem saraf Di Makassar sendiri belum pernah
otonom, olahraga juga dapat dilakukan penelitian tentang efek
mempengaruhi pernapasan, denyut olahraga terhadap perbaikan gejala klinis
jantung, denyut nadi, tekanan darah, pasien skizofrenia. Penelitian ini
memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh, bertujuan menilai pengaruh olahraga
memperkuat ingatan, meningkatkan jogging sebagai tambahan terapi terhadap
kreatifitas, serta mengatur hormon perbaikan gejala klinis pasien
hormon yang berkaitan dengan stress. skizofrenia.
Sedangkan secara psikologis olahraga
dapat membuat seseorang menjadi lebih BAHAN DAN METODE
rileks, mengurangi stress, menimbulkan Desain Penelitian
rasa aman, gembira, mengurangi nyeri, Penelitian ini merupakan uji klinis
melepaskan perasaan sedih (Campbell, untuk melihat pengaruh olahraga jogging
2001). sebagai tambahan terapi terhadap
Banyak peneliti menyatakan bahwa perbaikan gejala klinis pasien skizofrenia
olahraga dapat meningkatkan perasaan
aman dan bahagia dan menyimpulkan

164
Olahraga Jogging, Skizofrenia, Skor PANSS ISSN 2252-5416

Lokasi dan Rancangan Penelitian HASIL


Penelitian dilakukan di RSKD Prov Karakteristik Sampel
SulSel (bangsal perawatan) mulai bulan Tabel 1 memperlihatkan karakteris-
Juli 2014 sampai September 2014 tik sampel penelitian. Dari 30 sampel
penelitian diperoleh sampel yang
Populasi dan Sampel terbanyak pada rentang usia 30-35 tahun
Populasi target penelitian adalah sebanyak 55,6% pada kelompok
pasien skizofrenia yang di rawat inap di perlakuan dan usia 36-40 tahun sebanyak
RSKD Prov SulSel mulai tahun 2012. 52,4% pada kelompok kontrol.

Metode Pengumpulan Ditribusi Gejala klinis Sampel


Sampel adalah semua populasi Pada tabel 2 menunjukkan pada
terjangkau yang memenuhi kriteria kelompok perlakuan paling banyak
inklusi penelitian. Sampel penelitian ditemukan skizofrenia YTT sebanyak
diperoleh dengan consecutive sampling. 54,5% dan pada kelompok kontrol
skizofrenia paranoid sebanyak 64,3%.
Analisis Data Untuk lama gangguan pada kelompok
Data diperoleh dengan anamnesa perlakuan >10 tahun sebanyak 53,8%.
serta rekam medis, kemudian dilakukan Untuk frekuensi kekambuhan pada kedua
penilaian skor PANSS pada kelompok kelompok baik 0-5 kali maupun >5 kali
kontrol dan kelompok perlakuan pada sama besar sebanyak 50,0%. Untuk
awal jogging, minggu kedua, minggu awitan pada kelompok perlakuan usia 26-
keempat, minggu keenam, dan minggu 30 tahun sebanyak 61,1% sedangkan
kedelapan setelah jogging. Analisis data pada kelompok kontrol sebanyak 38,9%.
utuk mengetahui pengaruh olahraga
jogging sebagai tambahan terapi terhadap
perbaikan gejala klinis pasien
skizofrenia.

Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian


Kelompok Perlakuan (n=15) Kelompok Kontrol (n=15)
Variabel
N % N %
Umur (tahun)
30-35 5 55.6 4 44.4
36-40 10 47.6 11 52.4
Pendidikan
SD 7 50.0 7 50.0
SMP 2 33.3 4 66.7
SMA 6 60.0 4 40.0
Status Perkawinan
Belum Menikah 4 28.6 10 71.4
Menikah 7 70.0 3 30.0
Cerai 4 66,7 2 33.3
Sumber: Data Primer, 2015

165
Myra ISSN 2252-5416

Tabel 2. Distribusi Gejala Klinis Sampel


Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Variabel (n=15) (n=15)
N % N %
Jenis Skizofrenia
Skizofrenia Paranoid 5 35.7 9 64.3
Skizofrenia Residual 4 80.0 1 20.0
Skizofrenia YTT 6 54.5 5 45.5
Lama gangguan (Tahun)
<5 4 57.1 3 42.9
5-10 4 40.0 6 60.0
>10 7 53.8 6 46.2
Frekuensi Kekambuhan
0-5 kali 9 50.0 9 50.0
>5 kali 6 50.0 6 50.0
Kelompok Awitan
20-25 3 37.5 5 62.5
26-30 11 61.1 7 38.9
31-35 1 25.0 3 75.0
Sumber: Data Primer, 2015

Tabel 3. Analisis Perbandingan Nilai PANSS (Positive and Negative Symptoms Scale)
sampel penelitian
Nilai PANSS Kelompok N Mean Std. Median Min Maks Nilai
Deviation imum imum p
KONTROL 15 56.67 1.113 57.0 55 58 0.455
PANSS I
PERLAKUAN 15 57.13 1.642 57.0 55 60
KONTROL 15 55.53 1.246 56.0 54 58 0.949
PANSS II
PERLAKUAN 15 55.60 1.454 56.0 54 58
KONTROL 15 53.67 1.397 54.0 52 56 0.002
PANSS III
PERLAKUAN 15 51.73 1.486 52.0 50 54
KONTROL 15 53.07 1.163 53.0 52 55 0.000
PANSS IV
PERLAKUAN 15 49.87 1.598 50.0 48 52
KONTROL 15 52.87 .915 53.0 52 54 0.000
PANSS V
PERLAKUAN 15 49.13 1.125 50.0 47 50
KONTROL 15 17.53 2.031 18.0 14 21 0.377
PANSS P I
PERLAKUAN 15 18.40 1.639 18.0 16 21
KONTROL 15 16.40 1.724 16.0 14 20 0.128
PANSS P II
PERLAKUAN 15 15.47 1.302 15.0 14 18
KONTROL 15 20.33 1.175 20.0 18 22 0.220
PANSS N I
PERLAKUAN 15 19.73 1.335 20.0 18 22
PANSS N KONTROL 15 17.80 1.082 18.0 16 20 0.000
II PERLAKUAN 15 15.27 1.100 15.0 14 19
*sumber data primer, 2015. Mann Whitney Test

166
Olahraga Jogging, Skizofrenia, Skor PANSS ISSN 2252-5416

Tabel 4. Distribusi Perbandingan Besarnya Perubahan Nilai PANSS Pada Kelompok


Perlakuan dan Kelompok Kontrol Antar Periode
Nilai PANSS Kelompok N Mean Std. Median Min Maks Nilai
Deviation imum imum p
KONTROL 15 1.1333 0.74322 1.0000 0.00 2.00 0.130
PANSS I-II
PERLAKUAN 15 1.5333 0.51640 2.0000 1.00 2.00
PANSS I- KONTROL 15 3.0000 0.75593 3.0000 2.00 4.00 0.000
IV PERLAKUAN 15 5.4000 0.73679 6.0000 4.00 6.00
PANSS I- KONTROL 15 3.6000 0.82808 4.0000 2.00 5.00 0.000
VI PERLAKUAN 15 7.2667 0.96115 8.0000 5.00 8.00
PANSS I- KONTROL 15 3.8000 0.77460 4.0000 3.00 5.00 0.000
VIII PERLAKUAN 15 8.0000 1.25357 8.0000 6.00 10.00
KONTROL 15 1.13 .834 1.0000 0.00 2.00 0.000
PANSS P I-II
PERLAKUAN 15 2.93 .594 3.0000 2.00 4.00
PANSS N I- KONTROL 15 2.53 .640 3.0000 1.00 3.00 0.000
II PERLAKUAN 15 4.47 .516 4.0000 4.00 5.00
*Sumber data primer, 2015. Mann Whitney Test

PEMBAHASAN ini dikarenakan pasien-pasien sudah


Hasil penelitian ini menunjukkan mulai bisa menikmati olahraga jogging
adanya penurunan nilai PANSS, baik yang diberikan. Setelah minggu ke-8
pada kelompok perlakuan maupun penilaian skor PANSS terlihat menurun
kelompok kontrol. Walaupun demikian secara signifikan. Pada kelompok
penurunan nilai PANSS pada kelompok perlakuan total penurunan nilai PANSS
perlakuan lebih besar dibanding adalah 8.00; sedangkan pada kelompok
kelompok kontrol. Pada penilaian di kontrol adalah 4.00. Ini menunjukkan
akhir minggu ke -2, penurunan PANSS terapi skizofrenia yang
hampir sama, jadi tidak ada perbedaan mengkombinasikan antara obat
antara kelompok perlakuan dan haloperidol dan rajin melakukan olahraga
kelompok kontrol. Tetapi pada minggu jogging mempunyai pengaruh perbaikan
ke-4 penurunan PANSS kelompok gejala klinis yang lebih baik
perlakuan lebih besar secara bermakna dibandingkan obat haloperidol dan
dibanding kelompok kontrol. Ini bisa kurang rajin melakukan olahraga jogging.
terjadi disebabkan karena adanya Pada penelitian ini juga dapat dilihat
pengaruh olahraga jogging, yang bahwa pada kelompok kontrol maupun
meningkatkan endorfin sehingga perlakuan keduanya mengalami
katekolamin menurun sehingga gejala penurunan nilai PANSS, hal ini dapat
klnik menjadi berkurang, jogging yang memperlihatkan bahwa walaupun pada
diberikan kepada pasien sehingga pasien kelompok kontrol kurang rajin
menjadi lebih tenang, komunikasi melakukan olahraga jogging, namun
menjadi lebih baik, dan hubungan dengan dengan adanya jogging, pasien-pasien
orang lain menjadi lebih hangat. Tapi dapat belajar bersosialisasi dengan orang
penurunan skor PANSS ini baru terjadi lain dan belajar perilaku adaptif lainnya
setelah minggu ke 4, ini mungkin (Gold, 2005; Kumar, 2007).
terjadi karena olahraga jogging yang Penelitian yang dilakukan
dilakukan masih kurang familiar di sebelumnya oleh Gorzynski et al (2010),
kalangan pasien pasien ini, sehingga Faulkner (2005), membandingkan efek
membutuhkan waktu untuk beradaptasi. olahraga yang ditambahkan pada
Pada minggu ke-6 pun terjadi penurunan pengobatan standar dibandingkan
skor PANSS yang cukup signifikan, hal pengobatan standar saja, dengan hasil

167
Myra ISSN 2252-5416

terjadi perbaikan gejala klinis yang nyata Mempertajam Pikiran, Meningkat-


pada pasien dengan gangguan jiwa berat, kan Kreatifitas, dan Menyehatkan
perbaikan gejala paling signifikan terlihat Tubuh. Jakarta: PT Gramedia
pada pasien yang diberikan terapi Pusaka Utama.
olahraga dengan dosis berkisar 30 menit Faulkner GEJ. (2005). Exercise as an
per sesi yang dilakukan seminggu 2 kali adjunct treatment of schizophrenia.
selama 8 minggu (Gold et al., 2005). In : Faulkner GEJ, Taylor AH, Edd.
Keterbatasan dan kekurangan Exercise, Health and Mental Health.
penelitian ini yaitu Tidak dilakukan Emerging relationship. London:
pemeriksaan terhadap kadar endorfin dan Routledge.
katekolamin, sehingga tidak bisa Gilmer, Dolder, Lacro. (2004).
diketahui berapa besar pengaruh olahraga Adherence to Treatment With
jogging terhadap zat ini. Kami juga tidak Antipsychotic Medication and
melakukan pengukuran terhadap denyut Health Care Costs Among
jantung maksimum bagi pasien yang Medicaid Beneficiaries With
mejalankan olahraga sehingga dapat Schizophrenia. Diakses 15 Mei
mempengaruhi hasil penelitian karena 2014. Available from:
tidak maksimum olahraga yang http://ajp.psychiatryonline.org
dijalankan Gold C., Heldal T.O., Dahle T., &
Wigram T. (2005). Exercise Therapy
KESIMPULAN DAN SARAN for schizophrenia or
Kami menyimpulkan bahwa terdapat schizophrenia like illness
pengaruh olahraga jogging sebagai (Review), Issue 2, Cochrane
tambahan terapi bagi pasien skizofrenia Library.
dan besarnya pengaruh tersebut Gorczynski P. & Faulkner G. (2010).
bermakna pada kelompok perlakuan Exercise therapy for schizophrenia.
setelah empat minggu melakukan Cochrane Database of
olahraga jogging. Disarankan perlu Systematic Reviews, Issue 5. Art.
penelitian lebih lanjut mengenai olahraga Kaplan Saddock. (2007). Schizophrenia
jogging dengan neurotransmitter dan in Synopsis of Psychiatry, Ed. 10th,
olahraga jogging dapat dilakukan pada New York.
pasien yang dirawat inap minimal dua Kumar Suresh. (2007) Impact of
kali dalam seminggu selama 30 menit. Vocational Rehabilitation on Social
Fuctioning, Cognitive Fuctioning,
DAFTAR PUSTAKA and Psychopathology in Patients
with Chronic Schizophrenia.
American Psychiatric Association.
Available from
(2013). Diagnosis and Statistical
www.indianjpsychiatry.org,
Manual of Mental Disorders. Fifth
Pavlicevic M. & Trevarthen. (1989). A
Edition. Washington, DC,87-122
Musical assessment of psychiatric
states in adults. Psychopathology,
Andreasen NC. and Black DW. (2001).
22(6):325-34
Introductory Textbook of
rd Riset Kesehatan Dasar. (2013).
Psychiatry, Ed. 3 . Washington
Departemen Kesehatan Republik
DC: American Psychiatric
Indonesia
Publishing Inc.
Sung Mang Chang. (2008). Economic
Buchanan RW. and Carpenter WT Jr.
Burden of Schizophrenia in South
(2000). Mazindol treatment of
Korea, The Korean
negative symptoms. Neuropsycho-
Academy of Medical Science.
pharmacology, 23(4):365-374.
Available from:
Campbell D. (2001). Efek Olahraga :
http//www.jkms.org.
Memanfaatkan Olahraga Untuk

168

Anda mungkin juga menyukai