0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang peranan ilmu-ilmu sosial dalam upaya peningkatan kesehatan. Ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, dan psikologi dapat digunakan untuk mempelajari pola tingkah laku manusia dan interaksinya dengan lingkungan sosial budaya dan alam. Kerjasama antara ilmu kesehatan dan ilmu-ilmu sosial diperlukan untuk memahami faktor-faktor sosial bud
Dokumen tersebut membahas tentang peranan ilmu-ilmu sosial dalam upaya peningkatan kesehatan. Ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, dan psikologi dapat digunakan untuk mempelajari pola tingkah laku manusia dan interaksinya dengan lingkungan sosial budaya dan alam. Kerjasama antara ilmu kesehatan dan ilmu-ilmu sosial diperlukan untuk memahami faktor-faktor sosial bud
Dokumen tersebut membahas tentang peranan ilmu-ilmu sosial dalam upaya peningkatan kesehatan. Ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, dan psikologi dapat digunakan untuk mempelajari pola tingkah laku manusia dan interaksinya dengan lingkungan sosial budaya dan alam. Kerjasama antara ilmu kesehatan dan ilmu-ilmu sosial diperlukan untuk memahami faktor-faktor sosial bud
dalam Pembangunan Kesehatan , Redaksi : Koentjaraningrat dan A.A.Loedin) ILMU-ILMU SOSIAL DASAR : - Sosiologi - Antropologi - Psikologi TERAPAN : - Ilmu Ekonomi - Ilmu Penduduk - Ilmu Geografi Sosial - Ilmu Ekologi Manusia - Ilmu Psikologi Terapan - Ilmu Pendidikan - dll. Mempelajari tingkah laku berpola dari manusia dalam rangka kehidupan masyarakatnya dan dalam interaksinya dengan lingkungan sosial- budaya dan lingkungan alamnya. FASE PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN (A.A.Loedin) 1. Penyakit dianggap datang dari luar, sebagai suatu pertanda atau hukuman 2. Ditemukannya kuman TBC oleh R.Koch tahun 1850, dimana manusia untuk pertama kalinya melihat dengan nyata penyebab dari penyakit lahir bakteriologi dan sekaligus juga ilmu kedokteran modern 3. Perhatian dialihkan kepada penderita dan penyembuhannya dikembangkan bedside teaching. Dalam fase ini berkembang Ilmu Kedokteran Klinik dengan berbagai spesialisasi (terjadi pada peralihan abad ini) 4. Disadari bahwa penderita mendapatkan penyakitnya dari masyarakat dan kalau sembuh kembali ke masyarakat yang sama Fase kesehatan masyarakat (public health), dokter mau keluar dari rumah sakit untuk masuk ke masyarakat, tetapi orientasi tetap pada penyakit. 5. Dari penyakit dan orang sakit, perhatian pindah kembali ke manusia dan lingkungan hidupnya (people oriented) menjadi tujuan pembangunan kesehatan diseluruh dunia : setiap manusia memiliki derajat kesehatan yag memungkinkannya menikmati hidup yang produktif secara sosial dan ekonomi manusia yang mampu berinteraksi secara positif dengan lingkungan hidupnya, sehingga pembangunan kesehatan dalam hal ini menggunakan pendekatan ekologi (lingkungan fisik, biologi dan sosial-budaya Ilmu kesehatan yang people oriented sulit bagi ilmuwan kesehatan tanpa kerja sama ysng terintegrasi dan saling kait- mengait dengan para ilmuwan sosial yang memang tugasnya mempelajari asas-asas interaksi antara manusia dengan berbagai macam lingkungannya (manusia mempunyai sistem sosial dan sistem budaya dan juga mempunyai ekologi manusia Upaya peningkatan kesehatan bangsa mengharuskan ilmu kesehatan bekerja sama dengan para ilmuwan sosial DATA ILMU-ILMU SOSIAL Merupakan data yang sangat kompleks dan berbeda-beda disetiap tempat dan pada setiap keadaan sulit bagi dokter/petugas medis untuk menemukan dan seleksi data-data tersebut karena kesibukannya di bidang medis Macam-macam data : - Data Umum Data mentah, Data etnografi - Data khusus tingkat I Data dalam kerangka konsep ilmu-ilmu sosial - Data khusus tingkat II Data hasil kajian perbandingan berbagai hal, seperti: Data KAP penduduk tentang penyakit dan kesehatan, Data tentang tingkah laku kesehatan, Data KAP tentang kesejahteraan keluarga, Data tentang aneka kebiasaan makanan, Data tentang ilmu pengobatan tradisional. LAPANGAN KERJASAMA ANTARA ILMU KESEHATAN DAN ILMU-ILMU SOSIAL
Memahami faktor-faktor sosial budaya dalam hal
pengendalian transmisi penyakit menular. Memahami faktor-faktor yang menghambat atau mendorong perubahan pola makan manusia untuk perbaikan gizi. Memahami faktor-faktor sosial budaya dalam hal pengendalian fertilitas penduduk Indonesia dan dalam hal upaya peningkatan kesejahteraan fisik serta mental dari keluarga kecil, khususnya dari ibu dan anak balita. Memahami faktor-faktor sosial-budaya yang menyebabkan tekanan dan gangguan jiwa MASALAH LAIN
Masalah KAP (Knowledge, Attitudes,and
Perceptions) masyarakat dari penderita penyakit menular tertentu penting untuk metoda penuyuluhan, imunisasi, dll. Masalah sistem pelayana kesehatantradisional, sistem pelayanan kesehatan oleh keluarga, penggunaan obat-obat tradisional, masalah dukun, dll. Masalah kualitas pelayanan kesehatan biomedikal agar tidak saling menyalahkan, sehingga perbaikan dapat dilaksanakan