Anda di halaman 1dari 10

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Termometer

Gambar 3.1 Termometer


Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur perubahan
temperatur suatu benda. Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang
berarti rahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Termometer yang dikenal
ini terdiri dari tabung kaca dengan ruang ditengahnya yang diisi air raksa atau
alkohol yang diberi merah.
Selain termometer raksa, berdasarkan perkembangan zaman, saat ini
terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip kerja sebenarnya sama. Bisanya,
kita memanfaatkan materi yang bersifat termometrik (sifat materi yang berubah
terhadap temperatur). Maksudnya, apabila suhu materi tersebut berubah, bentuk
dan ukuran materi tersebut juga akan berubah. Kebanyakan termometer
menggunakan materi yang bisa memuai ketika suhunya berubah.

3.2 Penemu Termometer


Sebelum termometer ditemukan, ahli astronomi dan ahli ilmu alam
melakukan berbagai usaha untuk dapat menciptakan alat yang dapat mengukur
suhu. Mereka mengetahui bahwa temperatur dapat membuat zat memuai. Untuk
itu, mereka menggunakan ukuran muai zat sebagai patokan dalam mengukur
temperatur. Namun penemuan alat pengukur temperatur tidak dapat dengan
mudah diciptakan. Para ahli perlu menemukan zat yang tepat, teknik yang tepat
dan skala yang tepat pula untuk dapat mengukur secara cermat.
Kemudian pada tahun 1593, Galileo Galilei berusaha membuat pengukuran
termometer dengan menggunakan pemuaian udara. Alat yang diciptakan oleh
Galileo ini kemudian disebut termoskop. Walaupun masih tergolong sangat
sederhana, namun secara kasar alat ini sudah dapat mengukur temperatur.

Gambar 3.2 Galileo Galilei


Termoskop Galileo terdiri atas bola gelas sebesar telur ayam yang
dihubungkan dengan pipa panjang tertutup berisi air. Di dalam cairan
digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola
kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah,
kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca
bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya
sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila
perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa
sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal
tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.
Di Florence bangsawan Tuscany, Ferdinand II, menciptakan termometer
yang lebih baik. Udara di dalam bola gelas digantikan dengan anggur atau
alkhohol. Kedua titik tetapnya adalah temperatur pada musim dingin yang
terdingin serta temperatur pada musim panas yang terpanas. Sejak penemuan
Amontons dan Ferdinand, kemudian banyak bermunculan usulan mengenai titik
patokan. Ada yang mengusulkan penggunaan satu titik patokan saja, tetapi ada
pula yang mengusulkan dua titik patokan.

III-2
Gambar 3.3 Gabriel Daniel Fahrenheit
Setelah membaca sejarah ilmu yang mengisahkan penemuan Amotons
tentang titik didih air yang tetap maka Gabriel Daniel Fahrenheit terdorong untuk
membuat termometer guna melihat gejala alam di bidang temperatur. Fahrenheit
mengulang disain termometer serta menggunakan air raksa sebagai zat
pengukurnya. Pada tahun 1714, Fahrenheit berhasil menciptakan termometer
raksa. Inilah termometer yang benar-benar cermat dan teliti. Skala pada
termometer ini dikenal sebagai derajat Fahrenheit.

3.3 Jenis-jenis Termometer


Adapun jenis-jenis termometer adalah sebagai berikut:
1. Termometer Alkohol

Gambar 3.4 Termometer Alkohol


Termometer yang sering digunakan saat ini terdiri dari tabung kaca, dimana
ada jenis termometer yang pada bagian tengah tabungnya terdapat alkohol.
Ketika suhu meningkat, alkohol yang berada didalam wadah akan memuai
sehingga panjang kolom alkohol akan bertambah. Sebaliknya, ketika suhu

III-3
menurun panjang kolom alkohol akan berkurang. Pada bagian luar tabung
kaca terdapat angka-angka yang merupakan skala termometer tersebut.
Angka yang ditunjukkan oleh ujung kolom alkohol merupakan nilai suhu
yang diukur.
a. Kelebihan dari termometer alkohol
Adapun kelebihan termometer alkohol yaitu sebagai berikut:
1) Alkohol itu lebih murah.
2) Alkohol teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil alkohol
mengalami perubahan volume yang besar.
3) Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin bahkan suhu
daerah kutub karena titik beku suhu alkohol sangat rendah yaitu -
1150C.
4) Pemuaiannya teratur.
5) Memiliki koefisien muai yang besar.
b. Kekurangan dari termometer Alkohol
Dengan menggunakan termometer alkohol, terdapat beberapa
kekurangan atau kerugian, diantaranya:
1) Alkohol memiliki titik didih rendah yaitu 78 0C, sehingga
pemakaiannya terbatas (antara lain tidak dapat mengukur suhu air
ketika mendidih).
2) Alkohol tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih
dahulu agar mudah dilihat.
3) Alkohol membasahi (melekat) pada dinding kaca.
4) Kalor jenisnya tinggi sehingga membutuhkan energi yang besar
untuk menaikkan suhu.
2. Termometer Raksa

Gambar 3.5 Termometer Raksa

III-4
Termometer air rakasa adalah termometer yang pada umumnya sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Termometer ini terdiri dari bola
gelas dan pipa yang berisi sejumlah air raksa tertentu. Bila air raksa
dipanaskan dengan menyentuhkan termometer dengan benda yang lebih
panas, air raksa lebih memuaidaripada gelas dan panjang kolom air raksa
bertambah. Sebagaimana termometer alkohol yang memiliki kelebihan dan
kelemahan tertentu, maka termometer air raksa juga memiliki kelebihan dan
kelemahan.
a. Kelebihan termometer air raksa
Adapun kelebihan dari termometer air raksa adalah:
1) Raksa mudah dilihat karena mengkilap.
2) Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.
3) Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
4) Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan
laboratorium.
5) Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu
cepat dan tepat.
6) Pemuaiannya teratur.
7) Mudah menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya.
8) Titik didihnya tinggi, yaitu 3570C sehingga dapat digunakan untuk
mengukur suhu yang tinggi.
b. Kelemahan termometer air raksa
Adapun kelemahan dari termometer air raksa adalah:
1) Raksa sangat mahal.
2) Raksa tidak dapat digunakan utuk mengukur suhu yang sangat
rendah.
3) Raksa termasuk zat berbahaya (beracun) sehingga termometer
raksa berbahaya jika tabungnya pecah.
3. Termometer Dinding
Pada umumnya termometer dinding dipasang tegak di dinding sebuah ruang
dan digunakan untuk mengukur suhu ruangan.

III-5
Gambar 3.6 Termometer Dinding
4. Termometer Klinis
Termometer klinis adalah termometer yang digunakan untuk mengukur
suhu badan yang banyak dimanfaatkan di bidang kedokteran. Suhu badan
dapat diukur dengan termometer klinis melalui rongga mulut, ketiak, atau di
antara lekukan tubuh lainnya. Suhu manusia normal berkisar pada 37C dan
tidak pernah lebih rendah dan 35C dan tidak pernah lebih dari 42C.
Termometer klinis bisa dibedakan menjadi dua, yaitu termometer klinis
analog dan termometer klinis digital. Perbedaan keduanya terletak pada
penampilan nilai suhu. Pada termometer klinis analog, nilai suhu
ditampilkan oleh naiknya air raksa dan kita mengetahui nilainya dengan
melihat angka yang dicapai oleh air raksa pada pipa kapiler. Sementara itu,
pada termometer klinis digital, nilai suhu ditampilkan langsung dalam
bentuk angka yang tertera pada layar kecil termometer.
a. Kelebihan Termometer Klinis
Adapun kelebihan termometer klinis yaitu sebagai berikut:
1) Saat ditempelkan pada tubuh akan membaca secara otomatis dan
ditampilkan dalam bentuk angka.
2) Tidak mudah rusak.
3) Cepat menangkap suhu atau menyamakan suhu dengan benda yang
diukur.
4) Bisa digunakan disemua site.
b. Kelemahan Termometer Klinis
Adapun kelemahan termometer klinis yaitu sebagai berikut:
1) Termasuk termometer yang mahal.
2) Kurang akurat.

III-6
3) Gampang berubah posisi.
5. Termometer Infra Merah

Gambar 3.7 Termometer Infra Merah


Termometer infra merah digunakan untuk mengukur suhu benda yang
sangat panas. benda yang bergerak cepat, atau benda yang tidak boleh
disentuh karena berbahaya. Termometer infra merah bisa juga disebut
termometer laser, jika menggunakan sinar laser untuk mengukur suhu
benda.
a. Kelebihan Termometer Infra merah
Adapun kelebihan termometer infra merah yaitu sebagai berikut:
1) Non-kontak pengukuran temperatur tidak berpengaruh pada objek
yang diukur.
2) Cepat respon dan pergerakan benda dapat diukur dan suhu transien.
3) Keakuratan pengukuran, resolusi tinggi kecil.
4) Rentang pengukuran besar.
5) Suhu pengukuran wilayah kecil.
6) Bisa menjadi titik waktu yang sama, garis, suhu permukaan.
7) Dapat diukur suhu mutlak, kelembaban relatif dapat diukur.
b. Kelemahan Termometer Infra merah
Adapun kelemahan termometer infra merah adalah sebagai berikut:
1) Paparan terhadap pengaruh temperatur pada suhu objek yang
diukur.
2) Tidak cocok untuk mengukur suhu transien.
3) Tidak mudah untuk mengukur benda bergerak.
4) Rentang pengukuran tidak cukup luas, dan perlengkapan.

III-7
5) Tidak cocok untuk mengukur beracun, tekanan tinggi, dan
kesempatan berbahaya.
6. Termometer Bimetal Mekanik

Gambar 3.8 Termometer Bimetal Mekanik


Termometer bimetal mekanik adalah termometer yang terbuat dari dua buah
kepingan logam yang memiliki koefisien muai yang berbeda. Bimetal
merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bi dan metal. Bi artinya duo dan
metal artinya logam. Dua kepingan logam pada termometer bimetal
mekanik akan melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsip kerja dari
termometer bimetal adalah pada suhu tinggi, keping bimetal akan
melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih tinggi.
Sebaliknya, jika suhu rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah
logam yang memiliki koefisien muai yang lebih rendah.
a. Kelebihan Termometer Bimetal
Adapun kelebihan termometer bimetal adalah sebagai berikut:
1) Tahan dari goncangan.
2) Tidak mudah terbakar.
3) Harganya relatif Murah.
4) Tahan lama, awet dan mudah dikalibrasikan.
5) Dapat digunakan untuk termograf.
b. Kelemahan Termometer Bimetal
Adapun kekurangan termometer bimetal adalah sebagai berikut:
1) Memerlukan kalibrasi sering untuk menjaga akurasiRespon
terhadap perubahan suhu lambat.
2) Kurang akurat.

III-8
3.4 Skala Termometer
Dalam penggunaan termometer sebagai pengukur suhu maka perlu
ditetapkan skala suhu. Penetapan skala suhu dilakukan untuk mengetahui tingkat
kenormalan keadaan udara ataupun suhu pada tubuh manusia atau objek tertentu
dalam suatu lingkungan. Penetapan skala suhu Terdapat dua skala suhu yang
sering digunakan, antara lain skala celcius dan skala Fahrenheit. Skala yang
paling banyak digunakan saat ini adalah skala celcius. Skala fahreheit paling
banyak digunakan di Amerika Serikat, skala suhu yang cukup penting dalam
bidang sains adalah skala mutlak atau Kelvin. Namun secara umum, ada empat
macam skala termometer yang paling dikenal yaitu Celsius, Fahrenheit, Reamur
dan Kelvin.
1. Skala celsius
Skala Celsius didasarkan pada sebuah skala yang diciptakan oleh seorang
astronomi Swedia yang bernama Anders Celsius pada tahun 1742, skala ini
awalnya dinamakan bagian perseratus (centigrade), tetapi pada tahun
1948 ketika Konferensi Umum Yang Kesembilan mengenai Berat dan
Ukuran diputuskan bahwa nama tersebut harus diganti menjadi Celsius.
Skala temperatur celsius menggunakan satuan Derajad Celcius
(simbol 0C) yang sama dengan satuan kelvin. Termometer Celsius
memiliki titik beku normal air (titik es) dengan nilai yang ditetapakan 0 0C
dan temperatur titik didih normal air (titik uap) dengan nilai 1000C. Diantara
titik es dan titik uap terdapat 100 derajat. Temperatur normal tubuh manusia
yang diukur dalam skala celcius adalah sekitar 370C.
2. Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit dinamakan sesuai dengan nama ilmuan yang
menemukannya, yaitu Gabriel Fahrenheit (1686-1736), seorang ahli fisika
berkebangsaan Jerman. Titik beku normal air (titik es) dipilih 320F dan
temperatur titik didih normal air (titik uap) dipilih 2120F. diantara titik es
dan titik uap terdapat selang 1800.
3. Skala Kelvin
Kelvin diambil dari nama penemunya Lord Kelvin (1824-1907), seorang
fisikawan Inggris. Pada skala ini, suhu dinyatakan dalam Kelvin (K). Selang

III-9
antara derajat sama seperti pada skala celcius, tetapi harga nol digeser
hingga 0 K. Jadi 0 K = -273,15 oC dan 273,15 K = 0 oC. Pada tahun 1948
konfrensi umum kesembilan tentang berat dan ukuran (The Ninth General
Conference On Weights and Measures ) menetapkan skala suhu
internasional yaitu skala kelvin. Skala kelvin meliputi metode magnetis, gas
ultrasonik dan optik. Sedangkan sistem skala lain berdasarkan suhu yang
berkaitan dengan sifat-sifat fisik seperti pemuaian panas dan variasi
termolistrik seperti skala Celcius.

3.5 Cara Kerja Pada Termometer


Adapun cara kerja termometer secara umum adalah:
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan disekitar termometer direspon air raksa dengan
perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan
menyusut ketika suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan
lingkungan.

III-10

Anda mungkin juga menyukai