ABSTRAK .
Teknik relaksasi merupakan salah satu cara non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
luka jahitan perineum pada ibu post partum. Masalah penelitian adalah banyaknya ibu post partum
yang mengalami nyeri setelah dilakukan penjahitan perineum. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh teknik relaksasi terhadap penurunan nyeri luka jahitan perineum pada ibu
post partum.
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Pra-Eksperiment (One Group pratest-
Postest Design), populasi ibu post partum dengan jahitan perineum di ruang sakinah RS
Muhammadiyah Lamongan pada bulan Agustus dan September tahun 2009 berjumlah 53 orang
tehnik sampling adalah Simple Random Sampling, jumlah sampel yang diinginkan peneliti
berjumlah 20 orang, data diambil dengan menggunakan lembar observasi kemudian dianalisis
sesuai dengan variable serta skalanya masing-masing, dari analisa tersebut kemudian dilakukan uji
Wilcoxon Sign Rank Test.
Dari hasil penelitian diperoleh tingkatan nyeri ibu post partum dengan luka jahitan
perineum sebelum dilakukan teknik relaksasi mengalami nyeri sedang sebanyak 17 orang atau 85%,
setelah dilakukan teknik relaksasi nyeri berkurang menjadi ringan sebanyak 11 orang atau 55% dan
tidak merasa nyeri sebanyak 9 orang atau 45%. Dari hasil penelitian diperoleh p=0,001 (p<0,05)
yang artinya terdapat pengaruh teknik relaksasi terhadap penurunan nyeri luka jahitan perineum
pada ibu post partum.
Setelah melihat hasil penelitian ini maka teknik relaksasi adalah salah satu strategi yang
dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu post partum dengan nyeri
luka jahitan perineum.
sehat atau media radio, bakti sosial secara sebagian kecil berumur < 20 tahun sebanyak
rutin atau persemester. 1 orang atau 5%.
Rawat inap terdiri dari ruang marwah, (2) Pendidikan Responden
shofa, sakinah, zam-zam, roudhoh, multazam, Tabel 2. Distribusi Responden
ICU dan jumlah tempat tidur sejumlah 150 Berdasarkan Pendidikan di R.
tempat tidur. Jumlah sumber daya manusia Sakinah RS Muhammadiyah
terdiri dari tenaga medis terdiri dari dokter, Lamongan Pada Tahun 2009
bidan dan perawat. Dan paramedis non
perawat, non medis, jumlah SDI 403 orang No Pendidikan Jumlah Prosentase
Penunjang medis terdiri dari apotik, 1 SD 0 0
laboratorium klinik, instalasi gizi, optik, 2 SLTP 5 25
ECHO-Kardiografi, Instalasi pemeliharaan 3 SLTA 11 55
sarana, pemulasaran jenazah dan ambulance, 4 DIII/PT 4 20
radiologi terdapat X-Ray, CT Scant dan USG. Total 20 100
Penunjang umum terdiri dari perpustakaan,
penampungan air atau reservoir, incenerator, Berdasarkan data di atas menunjukkan
laundry, sterilisasi central, instalasi sebagian besar ibu post partum
pengolahan air limbah, ruang pertemuan berpendidikan SLTA yaitu sebanyak 11
umum, ruang komite medis, SIRS, warung orang atau 55% dan sebagian lagi
telekomunikasi, mini market, pelayanan berpendidikan SLTP yaitu sebanyak 5 orang
KBIH Labbaik atau kelompok bimbingan atau 25% dan sabagian kecil berpendidikan
ibadah haji. DIII/PT yaitu sebanyak 4 orang atau 20%.
RS Muhammadiyah Lamongan (3) Pekerjaan Responden
terakreditasi KARS Depkes 12 pelayanan Tabel 3. Distribusi Responden
izin operasional dari Depkes Berdasarkan Pekerjaan di R.
YM.02.04.2.1102 (10 Juli 2002-10 Juli 2007). Sakinah RS Muhammadiyah
Status akreditasi lulus penuh. Rencana RS Lamongan Pada Tahun 2009
Muhammadiyah jangka pendek pelayanan
MRE atau Medikal Record Elektronic. No Pekerjaan Jumlah Prosentase
2) Karakteristik Responden 1 Ibu Rumah Tangga 5 25
Jumlah ibu post partum yang memenuhi 2 Swasta 9 45
3 Wiraswasta 5 25
kriteria inklusi berjumlah 20 orang,
4 PNS 1 5
karakteristik ibu bersalin dalam penelitian ini
Total 20 100
meliputi umur, pendidikan, pekerjaan.
(1) Umur Ibu
Berdasarkan data di atas meninjukkan
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
sebagian besar ibu post partum bekerja
Umur di R. Sakinah RS
swasta yaitu sebanyak 9 orang atau 45% dan
Muhammadiyah Lamongan Pada
bekerja sebagai wiraswasta dan ibu rumah
Tahun 2009
tangga @ sebanyak 5 orang atau 25% dan
hanya sebagian kecil yang bekerja sebagai
No Umur Jumlah Prosentase
PNS (Pegawai Negeri Sipil) yaitu 1 orang
1 < 20 tahun 1 5
2 20 30 tahun 12 60
atau 5%.
3 > 30 tahun 7 35
Total 20 100 2. Data Khusus
Dalam penelitian ini akan disajikan
Berdasarkan data di atas menunjukkan distribusi ibu post partum berdasarkan
sebagian besar ibu post partum berumur 20 tingkatan nyeri luka jahitan perineum
30 tahun yaitu sebanyak 12 orang atau 60% sebelum dilakukan teknik relaksasi dan
dan sebagian berumur > 30 tahun yaitu setelah dilakukan teknik relaksasi,
sebanyak 7 orang atau 35% dan hanya selanjutnya menganalisis perbedaan tingkat
nyeri luka jahitan perineum pada ibu post jahitan perineum setelah dilakukan teknik
partum dengan perlakuan teknik relaksasi. relaksasi merasa tidak nyeri sebanyak 9
1) Tingkatan nyeri luka jahitan perineum orang atau 45% dan mengalami nyeri ringan
pada ibu post partum sebelum sebanyak 11 orang atau 55%.
dilakukan teknik relaksasi di Ruang
Sakinah RS Muhammmadiyah 3) Uji statistik perbedaan tingkatan nyeri
Lamongan luka jahitan perineum pada ibu post
partum dengan perlakuan teknik
Tabel 4. Distribusi Frekwensi Tingkatan relaksasi di ruang sakinah RSM
Nyeri Luka Jahitan Perineum Lamongan
Pada Ibu Post Partum Sebelum
Dilakukan Teknik Relaksasi di R. Berdasarkan hasil pengumpulan data
Sakinah RS Muhammadiyah diperoleh data berupa tingkatan nyeri luka
Lamongan Pada Tahun 2009 jahitan perineum pada ibu post partum, data
tersebut kemudian dianalisis untuk
No Tingkatan Nyeri Jumlah Prosentase mengetahui adakah perbedaan tingkat nyeri
1 Nyeri Ringan 0 0 luka jahitan perineum pada ibu post partum
2 Nyeri Sedang 17 85 sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan
3 Nyeri Berat 3 15 teknik relaksasi. Untuk menganalisa
Total 20 100 perbedaan tingkatan nyeri ibu post partum
tersebut maka dilakukan uji statistik
Dari tabel 4 di atas didapatkan bahwa Wilcoxon Sign Rank Test.
sebagian besar ibu post partum dengan luka Hasil uji statistik Wilcoxon Sign Rank
jahitan perineum yang mengalami nyeri Test tentang perbedaan tingkatan nyeri ibu
sebelum dilakukan teknik relaksasi post partum sebelum dan sesudah dilakukan
mengalami nyeri sedang sebanyak 17 orang perlakuan teknik relaksasi dapat dilihat pada
atau 85% dan hanya sebagian kecil yang berikut :
mengalaminyeri berat yaitu sebanyak 3 orang Tabel 6. Perbedaan Tingkatan Nyeri Ibu
atau 15%. Post Partum Dengan Perlakuan
Teknik Relaksasi di R. Sakinah
2) Tingkatan nyeri ibu post partum RSM Lamongan Tahun 2009
dengan luka jahitan perineum setelah
dilakukan teknik relaksasi di Ruang No Tingkatan Nyeri Jumlah Prosentase
Sakinah RS Muhammmadiyah Tingkatan Nyeri
1 20 100
Lamongan berkurang
Tingkatan Nyeri
2 0 0
Tabel 5. Distribusi Frekwensi Tingkatan Tetap
Nyeri Luka Jahitan Perineum P (Sign) 0,001
Pada Ibu Post Partum Setelah
Dilakukan Teknik Relaksasi di R. Berdasarkan data dari tabel 6 diatas,
Sakinah RS Muhammadiyah dapat diketahui bahwa hasil uji statistik
Lamongan Pada Tahun 2009 Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai
signifikan (p sign = 0,001) dimana hal ini
No Tingkatan Nyeri Jumlah Prosentase berarti p sign < 0,05 sehingga H1 diterima
1 Tidak Nyeri 9 45 artinya ada pengaruh teknik relaksasi
2 Nyeri Ringan 11 55 terhadap penurunan nyeri pada ibu post
3 Nyeri Sedang 0 0 partum dengan luka jahitan perineum di RS
Total 20 100 Muhammadiyah Lamongan
EGC