2. RUANG LINGKUP
2.1 Kegiatan rutin dan non rutin Rumah Sakit
(termasuk renovasi, penambahan fasilitas, modifikasi, ekspansi dan lain lain)
2.2 Kegiatan pemasok
2.3 Pengunjung Rumah Sakit
2.4 Fasilitas yang disediakan oleh Rumah Sakit maupun oleh pihak lain
3. URAIAN UMUM
3.1 DEFINISI
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja :
Adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang mengelola risiko-risiko terhadap
kesehatan dan keselamatan akibat seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
bussiness organisasi
RS DR CIPTO MANGUNKUSUMO IDENTIFIKASI
BAHAYA,PENGUKURAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO
(Hazard Identification, Risk Assessment and
Control / HIRAC)
Risiko :
Potensi cedera yang bisa muncul dari proses yang sedang dilaksanakan atau yang akan
dilaksanakan.
Skala Risiko :
Kombinasi antara kemungkinan atau keseringan atau frekwensi kejadian dengan tingkat
keparahan bahaya.
Tolerable Risk :
Merupakan risiko yang dapat diabaikan dengan catatan tidak ada undang-undang dan
peraturan yang terkait
RS DR CIPTO MANGUNKUSUMO IDENTIFIKASI
BAHAYA,PENGUKURAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO
(Hazard Identification, Risk Assessment and
Control / HIRAC)
Accident :
Kejadian tidak diharapkan yang mengakibatkan kematian, sakit, cedera, kerusakan atau
kerugian lainnya
RS DR CIPTO MANGUNKUSUMO IDENTIFIKASI
BAHAYA,PENGUKURAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO
(Hazard Identification, Risk Assessment
and Control / HIRAC)
3. Biological
Limbah biologis (cairan, sekret, darah), obat-obatan, virus, bakteri, jamur,
parasit, serangga, racun sintetis/nonsintetis
4. Ergonomical
Physical : posisi statis dalam waktu lama, gerakan yang berulang-
ulang, mengangkat lebih dari 25 kg, tata letak ruangan
Environmental : pencahayaan, ventilasi, temperatur dan kelembaban
Psychosocial : kelelahan, kekekerasan, diskriminasi, stress yang berlebihan,
beban kerja yang berlebihan, kurangnya ruang pribadi (
privacy ), hubungan interpersonal yang kurang baik, budaya
kerja
yang kurang baik, monoton dan pekerjaan yang berulang-
ulang
5. Clinical
Terapi, tindakan medis maupun tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien dalam rangka perawatan penyakitnya.
RS DR CIPTO MANGUNKUSUMO IDENTIFIKASI
BAHAYA,PENGUKURAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO
(Hazard Identification, Risk Assessment
and Control / HIRAC)
SEVERITY/TINGKAT KEPARAHAN
Severity
Tidak
Probabilitas Signifikan Minor Moderat Mayor Katastropik
1 2 3 4 5
Sangat sering terjadi
( 1x / bulan) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
5
Sering terjadi
(1 11x /tahun) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
4
Jarang terjadi
( 1x / 1-2 tahun) Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
3
Sangat jarang terjadi
(1x/>2-5 tahun) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
2
Mungkin terjadi
(1x/> 5 tahun) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
1
RS DR CIPTO MANGUNKUSUMO IDENTIFIKASI BAHAYA,PENGUKURAN
DAN PENGENDALIAN RISIKO
(Hazard Identification, Risk Assessment and
Control / HIRAC)
Manajer/pimpinan
klinis sebaiknya Kaji dengan detil dan Kaji dengan detil,
Dapat dikelola menilai dampak perlu tindakan cepat, perlu
oleh prosedur terhadap biaya kelola segera dari tindakan dari
risiko manajemen senior direksi
4 .PROSEDUR
4.1 Identifikasi Bahaya (Hazard )
4.1.1Identifikasi area yang memiliki potensi timbulnya bahaya
dilaksanakan oleh Penanggung Jawab Area, diverifikasi oleh
Kepala Unit serta divalidasi oleh Ketua Panitia Pembina Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
4.1.2Identifikasi bahaya dilakukan terhadap nearmiss, incident, accident
dan adverse event (kejadian tidak diharapkan)
4.1.3Identifikasi bahaya pada setiap area kerja melalui pendekatan
proses kegiatan di area tersebut berdasarkan tipe potensi bahaya :
physical-biological-chemical-ergonomical (lingkungan maupun
psikososial)
4.1.4Identifikasi bahaya
4.2 Mengukur Risiko
4.2.1 Menentukan tingkat keparahan dan tingkat probabilitas atas
setiap bahaya yang sudah diidentifikasi.
RS DR CIPTO MANGUNKUSUMO IDENTIFIKASI
BAHAYA,PENGUKURAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO
(Hazard Identification, Risk Assessment
and Control / HIRAC)
PROSEDUR KESEHATAN DAN Tanggal Terbit : Revisi : Halaman :
KESELAMATAN KERJA
4.2.2 Mengukur risiko atas bahaya yang sudah diidentifikasi dengan
mengkombinasikan tingkat keparahan (severity) dan tingkat
probabilitas (kemungkinan)
4.2.3 Menetapkan skala risiko sesuai dengan tabel klasifikasi bahaya
4.2.4 Menetapkan risiko yang akan dihilangkan atau dikendalikan
melalui kegiatan pengendalian risiko
4.2.5 Selama pengukuran risiko dilaksanakan aturan-aturan,
perundang-undangan serta persyaratan yang berhubungan
dengan penerapan Sistem Manajemen K3 selalu menjadi acuan
4.3 Pengendalian Risiko
4.3.1 Pengendalian risiko dilakukan terhadap setiap keadaan nearmiss,
incident, accident dan adverse event
4.3.2 Inventarisasi pengendalian risiko meliputi pengendalian risiko
yang harus ada dan pengendalian risiko yang sudah dilakukan
saat ini maupun yang harus diprogramkan untuk direalisasikan
pada jangka waktu tertentu
4.3.3 Penyusunan pengendalian risiko berdasarkan hirarki sebagai
berikut:
4.3.3.1 Perubahan disain dan atau proses
(misalnya relokasi atau beli baru)
4.3.3.2 Kontrol mekanikal (misalnya peredam suara)
4.3.3.3 Pengendalian administratif dan prosedur
(misalnya IK dan inspeksi keamanan)
RS DR CIPTO MANGUNKUSUMO IDENTIFIKASI
BAHAYA,PENGUKURAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO
(Hazard Identification, Risk
Assessment and Control / HIRAC)