Anda di halaman 1dari 2

GAYA HIDUP SEHAT ALA RASULULLAH

Oleh. Muhammad Rasyid Ridho

Judul : Hidup Sehat ala Rasulullah

Penulis : dr. Zaidul Akbar

Penerbit : Mizania-Mizan

Editor : Ayatullah Khomeiny

Tahun Terbit : Pertama, 1 Februari 2014

Jumlah Halaman : 184 halaman

ISBN : 978-602-9255-95-9

Hidup cuma sekali, karenanya jangan sia-siakan hidup hanya dengan sering sakit. Jika
sudah sering sakit, apa yang akan dinikmati dari hidup, beribadah saja akan sulit. Misal
saja, ibadah haji. Ibadah ini memerlukan jiwa dan raga yang sehat.

Kaitannya dengan manusia modern yang serba canggih, mudah dan instan
dalam menjalani hidup. Ternyata hidupnya, tidaklah terasa nikmat seperti yang
terbayang. Faktanya, bisa dibayangkan manusia orang-orang dulu banyak yang jarang
sakit dan memiliki umur yang panjang. Sedangkan, orang-orang zaman sekarang, jenis
penyakit bertambah dan orang meninggal di usia muda tidak sedikit. Apa
penyebabnya?

Gaya Hidup Modern

Makanan instan itu memang enak, tetapi memiliki efek samping yang membahayakan.
Gaya hidup modern memakan Fast food. Makanan di restoran yang sudah berbulan-
bulan. Sayur-mayur dan buah-buahan yang dijual di swalayan. Mie instan dan segala
yang instan, ternyata memiliki dampak yang buruk bagi yang mengkonsumsi.

Penyakit kolesterol, kanker, penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan stroke


dan serangan jantung adalah akibat dari gaya hidup di atas. Lalu bagaimana cara
mengatasinya? Apakah dengan obat-obatan yang biasa dalam sponsor televisi atau
obat modern/ kimia?

Ternyata, bukan. Dengan mengkonsumsi obat-obatan kimiawi, gejala hanya akan


hilang sementara. Tidak sembuh-sembuh penyakitnya, malah bertambah penyakit.
Karena dari obat-obatan itu sendiri akan memberi efek samping yang malang
membahayakan konsumen, seperti rusaknya ginjal, lambung dan lainnya.
Hal ini menurut dr. Zaidul Akbar dalam bukunya, Hidup Sehat Ala Rasulullah, disebut
gali lubang tutup lubang (halaman 21). Gaya hidup seperti ini tidak baik untuk
dilanjutkan dan harus dirubah agar tidak tekor dan tubuh jadi karatan. Meski zaman
sudah modern, jika bahan obat-obatan alami ada yang bisa mengobati tanpa efek
samping sebaiknya dipakai saja. Lalu, tinggalkan obat-obatan kimiawi.

Selama hidupnya, Rasulullah Saw pernah sakit hanya dua kali. Pertama, ketika beliau
diracun oleh wanita yahudi dan yang kedua saat beliau akan meninggal dunia (halaman
51). Rasulullah memiliki lifestyle yang baik, sehingga dalam hidup hanya sakit dua kali.
Karenanya, dalam buku yang ditulis oleh dokter yang juga ketua Asosiasi Bekam
Indonesia ini memberi info bagaimana gaya hidup sehat Rasulullah Saw.

Gaya Hidup Rasulullah

Sebenarnya ada banyak gaya hidup sehat Rasulullah Saw, di antaranya tentang makan
dan minum. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, tidak meniup makanan
atau minuman, tidak menghembuskan napas di dalam bejana ketika minum (HR Muslim
no. 277), minum seteguk demi seteguk, memakan makanan yang halal dan thayyib
seperti memakan raw food, memakai obat herba.

Dulu mungkin gaya hidup Rasul ini tidak ada fakta ilmiahnya, namun sekarang sudah
ada beberapa fakta ilmiah dari gaya hidup Rasul yang sehat (bukan cocoklogi). Seperti
tidak meniup makanan/ minuman atau tidak menghembuskan napas ke dalam gelas
ada fakta ilmiahnya dalam ilmu kimia. Senyawa air (H2O) dan udara yang diembuskan
dari mulut mengandung karbondioksida (CO2), akan bereaksi. Jika telah bereaksi maka
akan menghasilkan H2CO3 yang memiliki efek samping membahayakn bagi tubuh
(halaman 55).

Selain itu gaya hidup sehat Rasulullah Saw yang menyangkut hablumminallah ada
tahajud yang ternyata meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh yang menyerang
jantung, otak dan organ tubuh lainnya. Begitu menurut Dr. Abdul Hamid Diyab dan Dr.
Ahmad Qurquz (halaman 74). Selain itu Rasulullah biasa berpuasa, ada senin-kamis
dan puasa ayyamul bidh (puasa tengah bulan hijriyah). Tidak lupa juga Rasulullah
tidak tidur setelah shubuh, waktu sore hari setelah ashar, dan sebelum shalat isya.

Selain habblumminallah, ternyata gaya hidup hablumminannas Rasulullah juga


menyehatkan. Seperti, memafkan orang yang menyakiti, bersedekah, menahan marah,
dan menghindari iri dan dengki.

Maka tak ayal buku karya dokter inspirator sehat Islami di Indonesia ini sangat wajib
untuk dibaca. Tak hanya oleh para praktisi kesehatan, dokter saja yang wajib, namun
semua yang ingin sehat wajib membaca buku yang sangat menarik ini. Selamat
membaca!

Anda mungkin juga menyukai