Anda di halaman 1dari 4

Gaya Hidup Sehat Ala Rasulullah SAW

Oleh: M. Farrel Alauddin

Rasulullah Muhammad SAW merupakan teladan sepanjang masa. Perilaku beliau tak hanya patut

dicontoh dari aspek ibadah mahdah, tetapi juga rutinitas sehari-hari. Sebagai contoh, Nabi SAW

merupakan sosok yang menjaga kebersihan dan kesehatan, baik jasmani maupun rohani.

Tahukah Anda, Nabi Muhammad SAW sepanjang hayatnya "hanya" mengalami sakit sebanyak

dua kali? Pertama, ketika beliau diracuni oleh seorang Yahudi yang menghidangkan sajian kepadanya.

Kedua, sakitnya beliau ketika menjelang wafat.

Artinya, Nabi SAW memiliki gaya hidup yang sehat sehingga jarang sakit. Sekurang-kurangnya,

ada tiga pola hidup beliau yang patut kita tiru.

Memperhatikan Pola Makan


Tak mungkin hidup sehat bila seseorang memiliki pola makan yang serampangan. Dalam Islam,

setiap orang yang beriman tak hanya diwajibkan untuk mengonsumsi yang halal, tetapi juga yang baik

(thayyib). Ingat firman Allah Ta'ala dalam surah al-Baqarah ayat 168. Artinya, "Wahai manusia!

Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti

langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."

Mengutip tafsir Ibnu Katsir, yang dimaksud makanan "halalan thayyiban" adalah sajian yang

menghasilkan kebaikan bagi jiwa dan raga. Makanan atau minuman itu tidak sampai membahayakan fisik

dan akal seseorang yang mengonsumsinya.

Makanan dan minuman itu juga hendaknya diperoleh dari jalan yang halal. Nabi SAW pernah bersabda,

mengonsumsi makanan yang halal bisa menjadi sebab terkabulnya doa.

Satu hal lagi. Beliau tidak pernah berlebihan ketika makan. Dalam sebuah hadis riwayat Ahmad

disebutkan, "Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk ketimbang perut. Cukuplah bagi anak Adam

memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun, jika ia harus (melebihinya), maka
hendaknya sepertiga (isi) perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi

untuk bernapas.”

Olahraga dan tidur tepat waktu


Nabi SAW juga gemar berolahraga. Beberapa pilihan yang dilakukan Rasulullah SAW adalah

berkuda, berenang, dan memanah. Beliau bersabda, “Ajarailah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan

memanah.”

Beliau juga melakukan olahraga lari dan gulat. Kisah tentang Nabi SAW yang menang melawan

pegulat tangguh, Rukanah, adalah salah satu contoh kemahiran beliau dalam cabang olah raga ini.

Olahraga juga menjadi penting bila dikaitkan dengan kesiapan fisik menjelang jihad fii sabilillah.

Kemudian, rutinitas Nabi SAW juga menunjukkan terjaganya pola tidur. Itu pun tidak lantas

"mengorbankan" kebiasaan mendirikan shalat malam.

Tidur merupakan cara tubuh beristirahat setelah terus bekerja seharian. Nabi SAW juga selalu

menjaga pola tidurnya. Sederhananya, waktu seharian dibagi menjadi tiga, yakni untuk bekerja,

beribadah, dan istirahat.

Tidur pun tidak berarti melalaikan diri dari ibadah sunah. Karena itu, beliau menganjurkan

umatnya untuk bangun malam demi mendirikan shalat. Beliau biasa melakukan shalat tahajud pada

sepertiga malam terakhir.

Para pakar kesehatan mulai menemukan khasiat shalat tahajud untuk kebugaran tubuh. Sekitar

pukul 03.00 dini hari, udara sedang segar, belum terkontaminasi polusi. Oksigen akan hilang dari

atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi.

Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut. Begitu pula,

pergerakan otot-otot ketika shalat tahajud juga dapat menyehatkan tubuh. Artinya, fungsi relaksasi dan

meditasi (ketenangan batin) pun didapatkan melalui ibadah ini.


Rajin berpuasa
Nabi Muhammad SAW juga gemar berpuasa sunah. Beliau sering melakukan puasa Senin dan

Kamis. Selain itu, beliau juga mengamalkan puasa Nabi Daud, yakni selang-seling (sehari puasa, sehari

tidak).

Ketika berpuasa selama 12-14 jam, sesungguhnya tubuh sedang mengoptimalkan proses

detoksifikasi yakni pembuangan racun atau zat-zat yang tidak diperlukan tubuh. Proses itu berlangsung

optimal karena organ tubuh sedang tidak dibebani untuk mengolah makanan.

Zat-zat yang sudah tidak diperlukan lagi dalam seperti gula, kholesterol, trigleserida dan garam

dapat dibuang dengan optimal sehingga tidak menimbulkan penyakit kencing manis dan darah tinggi.
Daftar Pustaka:
Id.Republika.2023.Yuk Tiru Gaya Hidup Sehat Ala
Rasulullah.https://www.republika.id/posts/48661/yuk-tiru-gaya-hidup-sehat-ala-rasulullah

Diakses 23 Januari 2024

Hidayatullah.2023.Beginilah Pola Hidup Sehat Ala


Rasulullah.https://hidayatullah.com/iptekes/kesehatan/2023/08/02/255737/beginilah-pola-hidup-sehat-
ala-rasulullah

Diakses 23 Januari 2024

BIODATA PENULIS

Nama; M. Farrel Alauddin

Tempat, Tanggal Lahir: Sidoarjo, 01 Juli 2006

Email: alauddinskmp03@gmail.com

Alamat: Jl. K.H. Abu Sufyan Barat RT 03 RW 01 Kalanganyar, Sedat, Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai