Rasulullah Muhammad SAW merupakan teladan sepanjang masa. Perilaku beliau tak hanya patut
dicontoh dari aspek ibadah mahdah, tetapi juga rutinitas sehari-hari. Sebagai contoh, Nabi SAW
merupakan sosok yang menjaga kebersihan dan kesehatan, baik jasmani maupun rohani.
Tahukah Anda, Nabi Muhammad SAW sepanjang hayatnya "hanya" mengalami sakit sebanyak
dua kali? Pertama, ketika beliau diracuni oleh seorang Yahudi yang menghidangkan sajian kepadanya.
Artinya, Nabi SAW memiliki gaya hidup yang sehat sehingga jarang sakit. Sekurang-kurangnya,
setiap orang yang beriman tak hanya diwajibkan untuk mengonsumsi yang halal, tetapi juga yang baik
(thayyib). Ingat firman Allah Ta'ala dalam surah al-Baqarah ayat 168. Artinya, "Wahai manusia!
Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
Mengutip tafsir Ibnu Katsir, yang dimaksud makanan "halalan thayyiban" adalah sajian yang
menghasilkan kebaikan bagi jiwa dan raga. Makanan atau minuman itu tidak sampai membahayakan fisik
Makanan dan minuman itu juga hendaknya diperoleh dari jalan yang halal. Nabi SAW pernah bersabda,
Satu hal lagi. Beliau tidak pernah berlebihan ketika makan. Dalam sebuah hadis riwayat Ahmad
disebutkan, "Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk ketimbang perut. Cukuplah bagi anak Adam
memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun, jika ia harus (melebihinya), maka
hendaknya sepertiga (isi) perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi
untuk bernapas.”
berkuda, berenang, dan memanah. Beliau bersabda, “Ajarailah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan
memanah.”
Beliau juga melakukan olahraga lari dan gulat. Kisah tentang Nabi SAW yang menang melawan
pegulat tangguh, Rukanah, adalah salah satu contoh kemahiran beliau dalam cabang olah raga ini.
Olahraga juga menjadi penting bila dikaitkan dengan kesiapan fisik menjelang jihad fii sabilillah.
Kemudian, rutinitas Nabi SAW juga menunjukkan terjaganya pola tidur. Itu pun tidak lantas
Tidur merupakan cara tubuh beristirahat setelah terus bekerja seharian. Nabi SAW juga selalu
menjaga pola tidurnya. Sederhananya, waktu seharian dibagi menjadi tiga, yakni untuk bekerja,
Tidur pun tidak berarti melalaikan diri dari ibadah sunah. Karena itu, beliau menganjurkan
umatnya untuk bangun malam demi mendirikan shalat. Beliau biasa melakukan shalat tahajud pada
Para pakar kesehatan mulai menemukan khasiat shalat tahajud untuk kebugaran tubuh. Sekitar
pukul 03.00 dini hari, udara sedang segar, belum terkontaminasi polusi. Oksigen akan hilang dari
atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi.
Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut. Begitu pula,
pergerakan otot-otot ketika shalat tahajud juga dapat menyehatkan tubuh. Artinya, fungsi relaksasi dan
Kamis. Selain itu, beliau juga mengamalkan puasa Nabi Daud, yakni selang-seling (sehari puasa, sehari
tidak).
Ketika berpuasa selama 12-14 jam, sesungguhnya tubuh sedang mengoptimalkan proses
detoksifikasi yakni pembuangan racun atau zat-zat yang tidak diperlukan tubuh. Proses itu berlangsung
optimal karena organ tubuh sedang tidak dibebani untuk mengolah makanan.
Zat-zat yang sudah tidak diperlukan lagi dalam seperti gula, kholesterol, trigleserida dan garam
dapat dibuang dengan optimal sehingga tidak menimbulkan penyakit kencing manis dan darah tinggi.
Daftar Pustaka:
Id.Republika.2023.Yuk Tiru Gaya Hidup Sehat Ala
Rasulullah.https://www.republika.id/posts/48661/yuk-tiru-gaya-hidup-sehat-ala-rasulullah
BIODATA PENULIS
Email: alauddinskmp03@gmail.com