1. Ny. Lady, 19 tahun mengeluh demam terus-menerus sejak 5 hari yang lalu.
2. Nn Lady juga mengeluh sering buang air kecil (BAK). BAK tidak lampias dan
disertai nyeri. BAK tidak berpasir dan berbatu serta warna urin keruh
3. Nn. Lady juga mengeluh nyeri pinggang kanan, terus menerus dan tidak
4. Pemeriksaan fisik
Jantung : 100x/menit,
5. Pada Laboratorium
Kimia darah:
Ht: 23vol%, leukosit 13.700 mm3, LED 60 mm/jam, hitung jenis 0/0/2/90/7/1,
Urinalisa:
1
1.b Apa saja kemungkinan penyebab dari demam terus-menerus?
Etiologi demam :
1. Penyebab Infeksi
v mikroorganisme: bakteri, virus, jamur, parasit
2. Penyebab Non Infeksi
v Neoplasma
v Emboli Paru / Trombosis vena dalam
v Obat , metabolism, dll
2
Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid
renal.
3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong
lebar. Kaliks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari
Kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di
tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria).
3
distal untuk member nutrient pada tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat
yang direabsorbsi.
6. Vena arkuata menerima darah dari vena interlobularis. Vena arkuata bermuara
ke dalam vena interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena
renalis. Vena ini meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.
Persyarafan Ginjal
Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor)
2. URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing masing bersambung dari ginjal ke kandung
kemih (vesika urinaria) panjangnya 25 30 cm dengan penampang 0,5 cm.
Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam
rongga pelvis.
4
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
4. URETRA
Laki2: panjangnya 20 cm.
Histologi Ginjal
Ginjal terutama bertugas mengeluarkan urin. Organ ini dibungkus oleh simpai
jaringan ikal kuat tediri atas serat-serat kolagen dan sedikit serat elastin. Pada
potongan sagital telihat parenkim ginjal terdiri atas:
a. Korteks (bagian luar) dan
b. Medula (bagian dalam), yang sebagian meliputi suatu rongga, sinus renal,
yang membuka ke hilus.
Pada sinus renal ini terdapat:
1. Pelvis renal, yaitu bagian atas ureter yang melebar
2. 2 sampai 3 kaliks mayor
3. Sampai 8 kaliks minor
4. Cabang-cabang arteri dan vena renal
5. Saraf dan pembuluh limfa
6. Jarngan ikat longgar dan lemak
6
1 Otot longitudinal interna
2 Lapisan otot sirkuler
3 Urothelium
4 Lamina Propria
5 Tunica adventitia
Penyebab ISK:
1. Penyebab primer
7
a). bagian ureter yang berada intervesika (intramural) sangat pendek atau bahkan tidak
dijumpai, sehingga tidak berfungsinya otot detrusor dalam ikut mencegah aliran balik
urine
b). Letak orifisum ureter yang terlalu di sebelah lateral (lateralisasi)
c). Bentuk (konfigurasi) orfisium ureter abnormal (muara ureter berbentuk stadium,
tapal kuda, atau golf hole)
2. Penyebab sekunder
a). Sistitis atau ISK
b). obstruksi intravesika (bladder outlet obstruction): klep uretra posterior pada anak
lelaki
c). instabilitas detrusor
d). duplikasi system pelvikalises
e). Divertikulum para vesika (Hutch)
3.b apa makna nyeri pinggang kanan terus-menerus tanpa dipengaruhi oleh
gerakan?
Kemungkinan terjadi infeksi pada ginjal (pielonefritis)
3.d apa makna tidak ada mual dan muntah pada kasus ini?
Mual dan muntah dapat terjadi karena kadar ureum dan kreatinin yang tinggi,
9
Pada kasus ini tidak terjadi mual dan muntah berarti kadar ureum dan kreatininnya
normal yang menandakan belum terjadinya kerusakan ginjal.
Vital sign
4.c Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari Pemeriksaan fisik Jantung dan
nadi?
(100x/menit)
Interpretasi : Takipneu
Demam BMR Asupan O2 bagi tubuh (Jaringan dan Proses metabolisme)
Tachipneu
Infeksi mikroorganisme kontaminasi bakteri dari anus dan atau bakteri pada
vagina uretra Invasi kuman ke vesika urinaria Bakteri berkembang biak dan
berkoloni sistitisnyeri tekan suprapubis,
10
penyebaran bakteri secara asenden menuju renalpielonefritis dextra nyeri ketok
CVA dextra.
Menurun
11
5.b Bagaimana interpretasi dari Urinalisa?
Sel epitel (+), leukosit 30-35/LPB, protein (+),nitrit (+).
Pemeriksaan Normal kasus interpretasi Mekanisme
Gejala ISK bagian atas ISK bagian atas ISK bagian bawah
(sistitis) (sistitis) (sistitis)
Demam + + +/-
12
Nyeri saat berkemih + + +
(disuria)
Berkemih tidak - - +
lampias (polakisuria)
Sering berkemih + + +
(urgensi)
1.Pemeriksaan Lab
d. urin lengkap
5.Kultur Urin : untuk mengetahui jenis kuman apa yg menyebabkan penyakit ini
13
Infeksi saluran kemih bawah (Sistitis) dan infeksi saluran kemih atas (Pielonefritis).
9. Bagaimana penatalaksanaannya?
1. Terapi suportif
3. Tindak lanjut
Selama follow up (tindak lanjut) pemeriksaan bakteriologisangat penting karena
penyembuhan klinik tidak berarti telah terdapat juga penyembuhan sempurna. Bahan
urin (UTK) harus dibiak pada hari ke 3 atau ke 4 selama pengobatan dan satu minggu
setelah pengobatan berakhir. Bila tidak terjadi reinfeksi, biakan urin setiap bulan
selama 3 bulan pertama dan selanjutnya setiap 3 bulan selama 9 bulan.
Bila pada hari ke 4 atau ke 5 selama pengobatan tidak memperlihatkan penyembuhan
klinik, biakan urine harus diulang untuk menentukan pemilihan antibiotika yang tepat.
10. Apa yang akan terjadi apabila tidak diatasi secara komprehensip ?
1. Pyelonephritis Chronic
2. Bakteremia dan Septikemia
3. Pyonephrosis
14
11. Apakah gangguan ini dapat diatasi secara tuntas dan bagaimana
peluangnya ?
Dubia e bonam
Kompetensi 4 :
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu
menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.
Artinya : Apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu). (Q.S. Asy Syuura : 30)
2.3.4 Hipotesis
Nn. Lady, 19 tahun mengalami demam terus-menerus, polakisuria, disuria, urgensi karena
infeksi saluran kemih bawah (sistitis) dan infeksi saluran kemih atas (pielonefritis akut
dextra).
15