Anda di halaman 1dari 20

Home

SEJARAH
CERITA
LEGENDA
MITOS

Sejarah

Boyolali

By duta andika SEJARAH 3 comments

Asal mula nama BOYOLALI menurut cerita serat Babad Pengging Serat Mataram, nama Boyolali
tak disebutkan.
Demikian juga pada masa Kerajaan Demak Bintoro maupun Kerajaan Pengging, nama Boyolali
belum dikenal.
Menurut legenda nama BOYOLALI berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang
(Bupati Semarang pada abad XVI.
Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo diramalkan
oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar.
Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutus untuk menuju ke Gunung Jabalakat di
Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam.
Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan
dan batu sandungan sebagai ujian.
Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan
belantara beliau dirampok oleh tiga orang yang mengira beliau membawa harta benda ternyata
dugaan itu keliru maka tempat inilah sekarang dikenal dengan nama SALATIGA.
Perjalanan diteruskan hingga sampailah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau
bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah
satu kecamatan di Boyolali.
Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan
anak dan istri. Sambil menunggu mereka, Ki Ageng beristirahat di sebuah Batu Besar yang
berada di tengah sungai.
Dalam istirahatnya Ki Ageng Berucap BAYA WIS LALI WONG IKI yang dalam bahasa
indonesia artinya Sudah lupakah orang ini.Dari kata Baya Wis Lali/ maka jadilah nama
BOYOLALI. Batu besar yang berada di Kali Pepe yang membelah kota Boyolali mungkinkah ini
tempat beristirahat Ki Ageng Pandan Arang.
Mungkin tak ada yang bisa menjawab dan sampai sekarang pun belum pernah ada meneliti
tentang keberadaan batu ini. Demikian juga sebuah batu yang cukup besar yang berada di
depan Pasar Sunggingan Boyolali, konon menurut masyarakat setempat batu ini dulu adalah
tempat untuk beristirahat Nyi Ageng Pandan Arang. Dalam istirahatnya Nyi Ageng mengetuk-
ngetukan tongkatnya di batu ini dan batu ini menjadi berlekuk-lekuk mirip sebuah dakon (mainan
anak-anak tempo dulu).
Karena batu ini mirip dakon, masyarakat disekitar Pasar Sunggingan menyebutnya mBah Dakon
dan hingga sekarang batu ini dikeramatkan oleh penduduk dan merekapun tak ada yang berani
mengusiknya.
KISAH LAIN ...
Asal Mula Boyolali
Boyolali merupakan salah satu nama kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah.
Daerah ini termasuk daerah yang strategis karena wilayahnya dilalui oleh jalan negara yang
menghubungkan Kota Solo dengan Semarang.
Asal mula nama Boyolali tidak lepas dari kisah perjalanan Kyai Ageng Pandan Arang menuju ke
Tembayat untuk melakukan syiar Islam.
Alkisah, Kyai Ageng Pandan Arang atau Tumenggung Notoprojo adalah seorang bekas bupati di
Semarang. Menurut ramalan Sunan Kalijaga, Kyai Ageng Pandan Arang nantinya akan menjadi
Wali Penutup menggantikan kedudukan Syech Siti Jenar. Wisikipun Sunan Kalijaga sampun
priksa yen Kyai Ageng Pandan Arang punika ing tembe dados tiyang mukmin saged dados Wali
Penutup anggentosi Syech Siti Jenar.
Pada suatu ketika, Kyai Ageng Pandan Arang pergi ke Jabalkat di Tembayat bersama isterinya,
Nyai Ageng Kaliwungu atau Nyai Ageng Karakitan, beserta puteranya yang bernama Pangeran
Jiwo.
Di dalam perjalanan tersebut usai dirampok di daerah yang sekarang dinamakan Salatiga, Nyai
Ageng tertinggal jauh di belakang. Maka ucapnya, Baya wis lali, Kyai teko ninggal aku. Sumber
lain menyebutkan, Baya lan mami, adarbe garwa maring sun. Tempat berkata Nyai Ageng
tersebut sampai sekarang disebut Boyolali.
Tentang nama Boyolali, MS. Hanjoyo dalam Berita Buana (1976) menulis: Kira-kira 25 Km dari
Salatiga, dalam perjalanannya, Kyai Ageng Pandan Arang duduk di atas batu besar sambil
menanti isteri dan anak-anaknya yang masih jauh di belakang. Setelah lama dinanti tidak juga
datang, Kyai Ageng Pandan Arang berkata, Baya wis lali wong iki. Tempat itu kemudian
disebut Boyolali. Letak batu besar tersebut sekarang di belakang Gedung Sana Sudara Boyolali.
Karena dinanti lama tidak juga datang, maka Kyai Ageng melanjutkan perjalanan. Ketika Nyai
Ageng sampai di tempat Kyai Ageng beristirahat tersebut, dilihatnya Kyai Ageng Pandan Arang
sudah tidak ada. Nyai Ageng berkata, Kyai, baya wis lali aku, teko ninggal bae.
Jelas berdasarkan ceritera Kyai Ageng Pandan Arang dalam Babad Tanah Jawi, nama Boyolali
berasal dari kata boya lali atau baya lali.
Menurut Kamus Jawa Belanda (JFC Geriecke en T. Roorda, 1901), boyolali disebut
boyowangsul atau bwangsul. Kata ini menunjukkan nama sejenis pohon, yaitu Aglaia Lourn,
suku Meliaceae, yang mungkin sejenis pohon apel Jawa.
Nama boyolali dalam Serat Angger-Anggeran Nagari atau Angger Gunung dalam bab 40
disebutkan Bayawangsul. Serat Angger-Anggeran Nagari itu merupakan Surat Keputusan
Bersama antara Patih Raden Adipati Sasradiningrat di Surakarta dan Patih Raden Adipati
Danurejo di Yogyakarta tahun 1840.
Dari pernyataan di atas jelas bahwa boyolali sama dengan boyowangsul atau bwangsul.
Boyolali, apabila kita jadikan bahasa Jawa Krama, mestinya menjadi bajulkesupen atau
boyosupe dan bukan boyowangsul atau bwangsul. Geriecke en Roorda, selanjutnya
menjelaskan, dalam bahasa Jawa terdapat kata: wali dapat berubah menjadi bali atau mali,
artinya wangsul atau bangsul. Maleni = mbaleni = mangsuli. Contoh lain: ora wali-wali = ora bali-
bali, ora pisan-pisan, babar pisan; walik identik dengan balik; diwalik = dibalik, dibangsul atau
diwangsul; ping wola-wali = ping bola-bali. Kemudian kata lali = supe, kesupen; kelalen =
kesupen; boya lali = ora lali, boten kesupen, artinya eling = ingat, tidak lupa. Boyo lali = tidak
lupa, ingat; sedang baya lali = apa lali? Juga dapat berarti ingat. Pertanyaan Apa lali?,
jawabnya Ora lali, tidak lupa, sama dengan ingat. Jadi perkataan boya lali searti dengan
baya lali, bwangsul. Gejala Boyolali menjadi Bayawangsul atau Bajulkesupen merupakan
gejala hypercorrect, yaitu hal yang sudah benar masih dibenarkan lagi, akibatnya malah salah.
Gejala ini banyak terdapat di dalam bahasa Jawa Krama, yaitu Krama Desa. Tujuannya untuk
lebih menghormati orang yang diajak bicara. Contoh lain: Gedangan menjadi Pisangan;
Surabaya = Surabanggi; Jambangan = Jambetan; Kedelai = Kedhangsul; Karanganyar =
Kawisenggal; Masaran = Mekenan; Ketiga = Ketigen; Jaran = Kepel, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, akhirnya sejauh ini nama Boyolali bersumber pada ceritera rakyat
tentang Kyai Ageng Pandan Arang. ***
Sumber:Tim Peneliti Universitas Sebelas Maret, 2010, Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten
Boyolali, Boyolali: WBC (Watutelenan Bicycle Community).
Transportasi
Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati jalan negara yang menghubungkan Semarang-Solo. Selain
itu juga terdapat jalur alternatif dari Semarang menuju Sragen melalui Karanggede. Rata-rata
seluruh pelosok kecamatan di Boyolali sudah mudah dijangkau sarana transportasi. Bandara
Internasional Adi Sumarmo pun secara geografis masuk wilayah kabupaten Boyolali.
Pariwisata
Boyolali terletak di kaki sebelah timur Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang memiliki
pemandangan sangat indah dan mempesona, sayuran hijau yang luas dan berbukit-bukit serta
aktivitas Gunung Merapi yang terlihat dengan jelas aliran lahar dan asapnya.
Jalur Solo-Boyolali-Cepogo-Selo-Borobudur (SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut
dipromosikan menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan baik domestik
maupun negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi Borobudur untuk melintasi
Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para
pendaki Gunung Merapi dan Merbabu yang mempunyai tempat penjualan cenderamata yang
representatif. Kecamatan Cepogo dan Selo merupakan sentra penghasil sayuran hijau yang
segar dan murah serta pusat kerajinan tembaga di Boyolali.
Selain panorama Gunung Merapi dan Merbabu, kabupaten Boyolali juga memiliki tempat wisata
berupa mata air alami yang mengalir secara terus menerus dan sangat jernih yang dikelola
dengan baik menjadi tempat wisata air, kolam renang, kolam pancing dan restoran seperti di
Tlatar (sekitar 7 km arah utara kota Boyolali) dan Pengging di Kecamatan Banyudono (sekitar 10
km arah timur kota Boyolali).
Kedua tempat wisata air ini memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kalau di Tlatar memiliki
keunggulan dimana lokasinya masih sangat luas dan memiliki beberapa pilihan kolam renang
berikut tempat mancing dan restoran terapung, maka di Penging memiliki keunggulan dimana
dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta . Sehingga disekitar Pengging
ini masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik Kasunanan
Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton Surakarta yaitu Raden
Ngabehi Yosodipuro. dan masih ada lagi waduk sidorejo (WKS) yang tak kalah menarik dengan
waduk kedung ombo (WKO) yang pasnya terletak dusun sidorjo.desa ngleses.kecamatan
juwangi.kab boyolali.dan disini bisa menikmati pemandangan yan luar biasa
Agrowisata
Agrowisata Sapi Perah Cepogo
Kabupaten Boyolali terkenal dengan usaha pengembangan sapi perah dan penggemukan sapi.
Jarak dari Kabupaten Boyolali adalah 13 km ke arah Barat. Jalan ke Cepogo menanjak karena
topografinya merupakan pegunungan. Hal ini menyebabkan iklim yang dingin sehingga
memungkinkan pemeliharaan sapi perah. Cepogo ditetapkan menjadi lokasi agrowisata sapi
perah.
Jika Anda berkunjung ke Boyolali, sempatkanlah datang ke tempat pemerahan sapi yang terletak
di Kecamatan Cepogo. Kondisi kendaraan harus prima karena medan yang menanjak dan jalan
yang berkelok-kelok. Anda dapat melihat proses pemerasan susu sapi. Jika ingin mencoba
dapat juga berpartisipasi memerah susu sapi dengan tuntunan peternak. Dan yang pasti, Anda
dapat meminum susu yang masih segar hasil perasan peternak sapi.
Agrowisata Sayur Selo
Terletak di kawasan objek wisata Selo, 25 km ke arah Barat dari Kabupaten Boyolali.
Para pengunjung dapat menikmati dan memetik sendiri aneka ragam sayuran, antara lain :
wortel, kol, daun adas, dan lain-lain.
Agrowisata Padi
Jarak 10 km ke arah Timur Kabupaten Boyolali.
Agro wisata padi merupakan wahana yang tepat untuk menumbuh-kembangkan kecintaan
generasi muda pada padi.
Dengan adanya agro wisata padi, generasi muda akan dapat berinteraksi langsung dengan
obyek wisata.
Kampung Lele
kampung lele terletak di Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit. Kampung lele merupakan usaha
kementrian perikanan Indonesia untuk memenuhi target 2015 sebagai penghasil perkanan
terbesar. Pembudidayaan ikan lele di Kampung Lele dianggap berhasil memberikan kontribusi
bagi ketahanan pangan baik lokal maupun nasional. Bahkan keberhasilan pembudidayaan ikan
lele di kampung lele tidak hanya dikenal di skala nasional, melainkan hingga kawasan Asia
Tenggara.
Kolam pembesaran ikan lele dapat berupa kolam tanah, kolam semen dan kolam tanah dengan
dinding dikelilingi oleh karung berisi tanah yang berfungsi agar dinding kolam tidak longsor.
Kolam tanah dan kolam yang terbuat dari semen atau kolam permanen memiliki kelebihan dan
kelemahan masing-masing. Kolam tanah dapat membuat daya tahan tubuh kuat, tidak berlemak
tetapi mudah mengalami kebocoran karena lele memiliki sifat menggali tanah. Kolam permanen
lebih tahan lama untuk penggunaan dalam waktu jangka panjang, tidak mudah bocor dinding-
dinding kolam, mudah dalam penanganan dan pembersihan tetapi kolam permanen ikan yang
dihasilkan tidak tahan penyakit dan daging berlemak.
Tempat Wisata
Air Terjun Kedung Kayang
Objek wisata ini terletak di Desa Klakah yang berjarak 5 kilometer ke arah barat dari Kecamatan
Selo. Daerah wisata ini memiliki pemandangan alam berupa air terjun yang terletak di antara 2
kabupaten, yaitu Boyolali dan Magelang. Air Terjun Kedung Kayang yang memiliki ketinggian 30
meter ini masih alami dan belum dieksploitasi besar-besaran, mengingat jalan menuju ke objek
wisata tersebut seperti layaknya jalan di daerah perkampungan. Di sekitar objek wisata ini
terdapat tanah datar yang cocok untuk area perkemahan. Potensial untuk aktivitas camping,
hiking, climbing.
Fasilitas yang tersedia berupa penginapan/ homestay, perkemahan, dan warung. Waktu yang
paling ramai dikunjungi adalah hari sabtu-minggu dan hari libur nasional terutama bagi pasangan
muda-mudi.
Waduk Badhe
Terletak di Desa Bade Kecamatan Klego sekitar 40 km ke arah utara dari Kota Boyolali sebagai
sarana irigasi bagi pertanian dan perikanan bagi masyarakat sekitar, memiliki pemandangan
alam yang mempesona. Failitas yang terdapat disini adalah: rumah makan, wisata air,
pemancingan, dan area lomba burung.
Waduk Cengklik
Obyek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo dan Sobokerto, Kecamatan Ngemplak 20 km, ke
arah timur laut Kota Boyolali, Bila dari Bandara Adi Sumarmo 1,5 KM (di sebelah barat
bandara tepatnya). waduk dengan luas genangan 300 ha ini dibangun pada zaman Belanda,
tujuannya untuk mengairi lahan sawah seluas 1.578 ha, bisa untuk latihan sky air.
Letaknya sangat strategis, berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo, Asrama Haji Donohudan,
Monumen POPDA, dan Lapangan Golf. Fasilitas: wisata air (water resort), pemancingan (fishing
area), rumah makan lesehan (floating restaurant).
Waduk Kedung Ombo
Obyek wisata ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, sekitar 50 km ke arah utara
Kota Boyolali menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan serta pemancingan.
Fasilitas: bumi perkemahan, hutan wisata, tempat pemancingan, rumah makan apung, wisata
air.
WADUK SIDOREJO
wisata ini yang terletak di desa sidorejo. kecamatan juwangi. boyolali. sekitar + 10 km keutara
dari (waduk kedung ombo) dan di sini bisa menikmatti pemandangan, air terjun pleret dan
menikmati warung makan di atas kincir air raksasa
Gunung Merapi dan Gunung Merbabu
Terletak 25 km dari Kota Boyolali kearah barat. Obyek Wisata Gunung Merapi salah satu gunung
yang teraktif di dunia, selain itu pemandangan alamnya sangat indah serta panorama alam
masih asli. Bagi pecinta alam yang senang berpetualang merupakan jalur terpendek untuk
mencapai puncak gunung Merapi 4 jam dan untuk mencapai puncak gunung Merbabu 8 jam.
Dengan mendaki puncak Merapi para pendaki dapat melihat matahari terbit "Sun Rise."
Setiap malam 1 Suro diadakan Upacara Tradisional Sedekah Gunung sebagai perwujudan rasa
syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lonjakan wisata pendakian pada menjelang
tgl 1 Suro, Tahun Baru, 17 Agustus (Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Merapi).
Fasilitas: TIC (Tourism Information Centre) Joglo Merapi I, Home Theatre New Selo, Wall
Climbing, Lapangan Tenis, Gedung Diklat, Bungalow Tersenyum, Home Stay, Warung Makan/
Makanan Khas Selo, Souvenir.
Tlatar Reservoir
Terletak di Dukuh Tlatar, Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali dengan jarak tempuh dari kota
kira-kira 4 km ke arah utara. Nuansa pesona alam terhampar dengan latar belakang budaya
desa dan air yang melimpah, aroma kelezatan masakan ikan air tawar yang disajikan baik
secara goreng maupun bakar sambil memancing dan duduk santai sungguh merupakan rekreasi
menyegarkan di
Obyek Wisata Tlatar.
Pemandian ini adalah pemandian untuk keluarga dengan sumber air berasal dari mata air. Ada 2
buah pemandian de, yaitu Pemandian Umbul Pengilon dan Pemandian Umbul Asem. Selain itu
ada beberapa kolam renang rekreasi, termasuk kolam renang berstandar olimpiade.
Setiap dua hari menjelang bulan Puasa diadakan even Padusan. Upacara Padusan ini juga
diselenggarakan di Umbul Pengging dan Pantaran. Acara ini bertujuan untuk mensucikan diri
sebelum melaksanakan ibadah puasa.
Fasilitas yang tersedia: rumah makan lesehan, pemancingan, kios cenderamata, kolam renang
anak dan dewasa, taman wisata air, lapangan woodball, panggung hiburan setiap menjelang
bulan Puasa
Pemandian Umbul Pengging
Terletak di Banyudono, merupakan wahana wisata kreasi air. Penging memiliki keunggulan
dimana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta (Pemandian Tirto
Marto). Sehingga disekitar Pengging ini masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah
yang unik milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton
Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.
Wisata Budaya
Sedekah Gunung
Upacara ini diselenggarakan di Desa Lencoh, Kecamatan Selo setiap malam 1 Suro. Acara ini
merupakan prosesi persembahan kepala kerbau dan sesaji ke kawah gunung Merapi sebagai
tAnda syukur masyarakat Selo dan sekitarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Upacara ini dimeriahkan dengan tarian dan atraksi oleh masyarakat setempat. Waktu
pelaksanaan mulai jam 22:00 sampai 24:00 dan diakhiri dengan kirab potongan kepala kerbau
serta gunungan nasi jagung sebagai sesaji yang diletakkan di Pasar Bubrah.Terdapat tiga acara
utama selama prosesi upacara berlangsung, yaitu kirab sirah maeso atau kepala kerbau, kirab
saji Gunung Merapi serta kirab ratusan obor. Kirab ratusan obor menjadi daya tarik lebih karena
baru diadakan pada tahun 2010.
Tradisi ini bermula dari ritual tolak bala yang dilakukan Pakubuwono X dari Kasunanan Surakarta
dengan menumbalkan seekor kerbau ke Gunung Merapi. Seiring waktu, kini warga hanya
menumbalkan bagian kepalanya saja.
Kirab budaya
Tradisi ini berada di desa Samiran kecamatan Selo kabupaten Boyolali. dilaksanakan setiap
tanggal 2 sura. dimulai dari pelataran gua raja, yang menurut legenda dahulu kala gua itu
dijadikan tempat peristirahatan pangeran Diponegoro. Kirab dimulai dengan pengambilan air suci
barokah yang berada di kawasan gua raja dan diarak beserta iring-iringan tumpeng-tumpeng
hasil bumi dari kawasan sekitar Selo. Ribuan warga desa Samiran ikut serta mengiring arak-
arakan tumpen beserta air tersebut, dengan mengenakan pakaian adat, untuk menuju ke
pesanggrahan Kebo Kanigoro.sesampainya di Kebokanigoro, air suci barokah dari Guaraja di
satukan dengan air perwita sari air yang diambil dari kawasan pesangrahan Kebo Kanigoro.
Sadranan
Sadranan yaitu suatu tradisi masyarakat untuk membersihkan makam leluhur dan ziarah kubur
dengan prosesi penyampaian doa dan kenduri yang dilaksanakan oleh warga setempat berujud
aneka makanan dan nasi tumpeng.Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun pada pertengahan bulan
Ruwah (penanggalan jawa) menjelang datangnya bulan Ramadhan.Selain mengirim doa kepada
para leluhur dan sanak keluarga yang telah meninggal, Sadranan bertujuan juga untuk
melestarikan budaya peninggalan nenek moyang yang sudah berlangsung turun-temurun.
Acara diawali dengan bersih-bersih makam pada pagi hari. Dengan bermodalkan cangkul dan
sabit, masyarakat membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar makam. Setelah selesai
mereka pulang dan kembali ke pemakaman sambil membawa tenong yang berisi makanan dan
buah-buahan.Sebelum kendurenan sadranan dimulai, warga membaca tahlil dan dzikir, berdoa
bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah selesai berdoa dilanjutkan dengan makan
bersama. Sadranan tidak hanya diikuti oleh orang dewasa, anak-anak pun ikut berpartisipasi
sehingga suasana menjadi meriah.
Ngalap Berkah Paringan Apem Kukus Keong Emas
Dilaksanakan di kawasan wisata Pengging di lingkungan Makam Astana luhur R. Ng. Yosodipuro
pada hari Jum'at pertengahan bulan Sapar. R. Ng. Yosodipuro adalah seorang Pujangga
Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Karena kearifannya seringkali rakyat Pengging memohon
petunjuk termasuk pada saat petani meminta bantuannya untuk mengatasi serangan hama
keong mas.
Atas petunjuk R. Ng Yosodipuro para petani mengambil keong mas tersebut kemudian dimasak
dengan cara dikukus. Sebelumnya keong tersebut dibalut dengan janus yang dibentuk seperti
keong mas. Setiap kali panen padi janur bekas balutan keong mas tersbut digunakan untuk
membuat apem kukus. Apem kukus itu kemudian dibagi-bagikan pada petani sebagi wujud
syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang diberikan dan juga berkurangnya hama keong.
Tradisi bagi-bagi apem akhirnya terus berkembang hingga berjalan sampai sekarang.
Upacara ini merupakan tradisi berebut makanan dengan perwujudan menerima pembagian kue
terbungkus janur yang telah didukung dengan mantera dan do'a oleh Kyai ulama yang berlokasi
di makam Astono luhur R. Ng. Yosodipuro pada malam Jum'at pertengahan bulan Sapar dan
dibagikan pada Jum'at siang setelah salat jum'at. Bagi masyarakat yang percaya jika berhasil
mendapatkan apem maka diyakini akan mendatangkan berkat.
Kawasan Pengging
Pemandian Tirto Marto
Pemandian ini terletak di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono dengan jarak tempuh dari kota
Boyolali adalah 12 km. Pemandian ini dahulu digunakan oleh Raja Kasunanan Surakarta
Hadiningrat Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X beserta kerabatnya. Di dalam pemandian ini
terdapat tiga buah umbul, yaitu Umbul Penganten, Umbul Ngabean, dan Umbul Duda.
Sekarang, di pemandian ini sering digunakan oleh peziarah untuk mengadakan ritual yang
disebut Ritual Kungkum. Ritual Kungkum adalah ritual merendam diri peziarah di dalam air
sebatas leher yang dimulai mulai pukul 24.00 - 03.00 wib pada malam Jum'at. Selain ritual
tersebut ada juga Even Padusan yang dilaksanakan 2 (dua) hari menjelang bulan puasa.
Masjid Cipto Mulyo
Masjid Cipto Mulyo adalah Masjid Peninggalan Sunan Pakubuwono X. Terletak di Kawasan
Wisata Pengging Kecamatan Banyudono. Lokasi wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan
pribadi dan kendaraan umum dengan jarak kurang lebih 1,5KM dari Jalan Raya Solo-Semarang.
Dari pusat kota Boyolali, lokasi wisata ini berjarak kurang lebih 15KM.
Umbul Sungsang
Umbul Sungsang adalah tempat untuk ritual Kungkum (berendam dalam air sambil menunggu
hasil Sanggaran di makam R. Ng. Yosodipuro)
Pengging Fair
Pengging fair adalah salah satu acara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang
diselenggarakan di Desa Pengging, Kec. Banyudono dengan menampilkan pasar malam dan
festival seni budaya. Acara ini dilaksanakan selama seminggu dan diadakan sekali dalam satu
tahun.
Pasar Malam dimeriahkan oleh pedagang baik lokal maupun luar daerah yang menjajakan
dagangannya selama Festival berlangsung. Festival budaya diadakan oleh masyarakat setempat
seperti karnaval dan hiburan seni. Karnaval dilaksanakan disepanjang jalan Pasar Pengging
diteruskan oleh drum band, reog, dan barongsai. Hiburan seni menampilkan campursari, band
remaja, dan wayang kulit semalam suntuk.
Jika Anda berkunjung ke Boyolali pada bulan Agustus, sempatkanlah untuk menyaksikan
Pengging fair.
Makam R. Ng. Yosodipuro
R. Ng. Yosodipuro adalah seorang Pujangga Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dengan jarak
tempuh dari kota 12 km, makam ini setiap malam Jumat Pahing diadakan Upacara Sanggaran.
Masih disekitar Makam R. Ng. Yosodipuro,Upacara Ngalap Berkah Paringan Apem Keong Emas
ini dilaksanakan, pada pertengahan Bulan Sapar.
Upacara ini merupakan tradisi berebut apem (makanan khas yang terbuat dari tepung beras)
yang terbungkus janur (daun kelapa yang masih muda) dan telah didoakan oleh Kyai/ Ulama dan
dibagikan pada Jumat siang setelah Sholat Jumat.
Ada Masjid peninggalan Sunan Paku Buwana X.
Legenda Bandung Bondowoso
Di jaman dahulu, terdapat Kerajaan Pengging yang bersamaan dengan Kerajaan Boko di
Prambanan. Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Prabu Damar Moyo yang arif bijaksana,
yang mempunyai putra bernama Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso ini yang terkait
dalam Legenda Roro Jonggrang dan Candi Prambanan.
Pesanggrahan Pracimoharjo
Merupakan petilasan Sri Susuhunan Paku Buwono X sebagai obyek wisata minat khusus/
ziarah, Terletak di Desa Paras, Kecamatan Cepogo.
Makam Ki Ageng Pantaran
Di Pantaran Desa Candisari Kecamatan Ampel. Jarak tempuh dari kota 17 km. Makam ini cukup
potensial sebagai tempat ziarah, karena terdapat Petilasan Ki Kebo Kanigoro, petilasan Syeh
Maulana Malik Ibrahim Maghribi, Petilasan Ki Ageng Pantaran. Pengunjung dapat menikmati
pemandangan alam di kaki gunung Merbabu dan air terjun Si Pendok. Setiap tanggal 20 suro
diadakan event upacara tradisional Buka Luwur. Fasilitas: Bangsal tempat tirakat, Bukit
Perkemahan Indraprasta.
Makam Prabu Handayaningrat
Obyek wisata ini terletak di dukuh Malang, desa Dukuh, kecamatan Banyudono. Makam ini
merupakan trah dari majapahit.
Makam Ki Ageng Kebo Kenanga
Obyek wisata ini terletak di dukuh Pengging, desa Jembungan, kecamatan Banyudono. Banyak
oranga yang berkunjung dengan berbagai tujuan.
Petilasan Kebo Kanigoro
Gunung Tugel dan Makam Ki Ageng Singoprono
Obyek wisata ini terletak di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, sekitar 15 km ke arah timur laut
Kota Boyolali. Lokasi ini lebih dekat ditempuh dari kota kecamatan Simo yang berjarak hanya
sekitar 3 km dari pusat kota. Tempat ini menjanjikan rekreasi perbukitan dan ratusan tangga
menuju makam Ki Singoprono di puncak gunung tugel. Obyek Wisata Khasanah yang di
kunjungi setiap malam Jumat dan malam Selasa Kliwon, Lokasi Makam Ki Ageng Singoprono
yang menarik dengan letaknya yang sangat indah. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata,
Tempat Menyepi dan Tempat Berdoa di puncak gunung tugel.
Candi Lawang
Namanya adalah Candi Lawang. Lawang itu bahasa Jawa yang artinya pintu. Lha kenapa
disebut seperti itu? Karena candi ini sangat mencolok bentuk pintunya. candi ini adalah susunan
batu candi,ada diantaranya yg masih di renovasi. Candi Lawang ini tidak berpenjaga.
Ini adalah candi Hindu abad ke-9 yang menghadap ke arah Barat. Ya bisa karena di bilik utama
ada yoni tanpa lingga. Yoninya juga unik karena memiliki saluran berlubang sebagai tempat
keluarnya air. Mirip dengan yang di Candi Merak. Di sekeliling candi tidak ditemukan arca
maupun relief. Yang ada hanya batu berornamen. Sekitar candi tersebar bebatuan yang belum
disusun. Candi ini tepat berada di belakang rumah. Sepertinya keberadaan candi ini sudah
diketahui sejak dulu. Satu lagi, candi ini cukup fotogenik.
Butuh perjuangan untuk bisa mencapai candi ini. Letak administratif candi ini ada di Dusun
Gedangan, Kec. Cepogo, Kab. Boyolali, Jawa Tengah. Dari Jogja menuju kota Boyolali bisa
ditempuh selama 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Rute yang paling singkat adalah Jogja-
Klaten-Boyolali tanpa perlu melewati Kartasura. Untuk menuju Kec. Cepogo, arahkan kendaraan
ke jalur menuju Ketep Pass. Sedangkan untuk menuju Candi Lawang, alangkah baiknya kalau
bertanya kepada warga. Walau ada beberapa papan petunjuk arah ke candi, tetap saja kami
menghabiskan waktu 30 menit untuk tersasar di Dusun Gedangan. Sekali lagi, tanyalah warga!
Jangan segan karena warga disini ramah kepada pendatang.
Situs Bersejarah Lainnya
Masih banyak situs bersejarah lainnya di Boyolali, antara lain Candi Sari, Situs Candi, Situs
Sumur Songo, Situs Petirtaan, Situs Musuk, Petirtaan Semboja, Petirtaan Sendang Pitu, Candi
Kunthi, Petirtaan Lerep, dan Petirtaan Kalitelon. Sayangnya dapat dibilang tidak terawat.
Wisata Kuliner
Susu Segar
Minuman satu ini jangan sampai terlupakan ketika berada di Boyolali. Terdapat banyak warung
dan "wedangan hik" yang menyediakan susu segar, dan tidak hanya itu, susu jadi menu wajib di
tempat-tempat favorit jajan dan restoran di Boyolali, misalkan di Roti Bakar Amazon, RM. Elang
Sari, dll.
Selain susu segar, walau tidak di setiap tempat, suguhan produk turunannya pun mulai bisa
diperoleh di Boyolali, misalkan yoghurt dan keju Boyolali.
Marning
Marning merupakan makahan tradisional yang terbuat dari jagung yang digoreng. Rasa yang
ditawarkan adalah manis, pedas, presto, gepuk, dan lain-lain. Permintaan yang paling banyak
terjadi menjelang lebaran sebagai suguhan di rumah maupun oleh-oleh mudik.
Pusat pembuatan Marning terdapat di Desa Kiringan, Winong, Kebonbimo & Banaran
(kecamatan Boyolali) dan Desa Metuk, Kragilan (Kecamatan Mojosongo).
Jadah Selo
Jadah adalah makanan tradisional yang mudah ditemukan di mana saja. Makanan ini terbuat
dari ketan dan kelapa. Jadah Selo merupakan makanan khas daerah di Boyolali, tepatnya di
kawasan Selo. Namun makanan ini baru terkenal sejak adanya jalur wisata Solo-Selo-
Borobudur.Pembelinya tidak hanya kalangan petani saja, namun juga wisatawan yang melewati
kawasan ini.
Jadah ini bisa dinikmati dengan cara dibakar maupun tidak. Dengan udara pegunungan yang
sejuk, jadah lebih pas dipadukan dengan tempe atau tahu bacem.
Pasar Simo
Pasar Simo mempunyai ragam dagangan khususnya makanan yang khas. Dari gudangan (urap)
daun adas yang hanya tumbuh di Selo Boyolali, kupat tahu dengan bakmi glepung singkong -
lomboknya digerus pake sendok, gule kambing dengan acar bawang merah utuhan, bergedel
singkong (ketemu rasa sama di RM ayam goreng Ciganea Jabar), mentho kacang, gemblong,
gendar dengan kelapa parut, puli pecel, tempe mbok Darubi, nasi tempe mendoan dengan
bungkus daun jati, tahu rebus atau bacem, wedang serbat/jahe disimpan dengan 'jun', hingga
yang baru belakangan hadir seperti bebek dan ayam goreng, pecel lele, gudeg, angkringan
malam dan aneka jajanan yang tak kalah level mutunya dengan eks Pengging atau Solo. Semua
nikmat, all you can eat. Apalagi Simo didukung ketersediaan air minum yang berkwalitas
sehingga masakan dan minuman jadi enak.
Sayang, masakan masakan yang menjadi trade mark tahun 60an seperti saoto-nya Pak Wiro
atau mBok Mangun Cebleng, panganan Nyah Yute (ibu tua yang warungnya menyajikan wajik,
jenang jadi, krasikan, kue lapis, klepon, ketan bubuk dele, .. diracik rapi dalam takaran daun
pisang - mungkin kalau sekarang masih ada bisa mengalahkan Ny Week Muntilan), krupuk Pak
Marto Krupuk (yang mengolah sendiri dari singkong mentah menjadi tepung kanji sampai produk
akhir krupuk / bakmi), gule-nya P Kaji Wetan Pasar (mbahnya Ngadenan dan Rahardjo),
semuanya sudah tak berlanjut, karena putera puterinya tidak ada yang meneruskan.
Simo dulu grosir-nya tape. Tape pohung Simo kondang manisnya, berpikul-pikul setiap hari
dipasok ke pasar pasar di Solo. Saat itu terminal bis Simo-Solo (hanya ada dua bis, Eva dan
Sridaya) masih berada di depan pasar. Dari sini pedagang pedagang tape menunggu bis dan
menggunakan untuk angkutan ke Solo. Tape Simo saking manis dan 'njuruh'nya, air tape
bercucuran dari atas (atap bis untuk bagasi), mengenai penumpang yang duduk dipinggir
jendela, body bis pun lengket-lengket. Kunci kelezatan tape Simo ini, selain karena pohung-nya
yang baik, juga ada pada ragi tape yang diproduksi oleh Na Kok Liong dari jalan Nonongan Solo
- kala itu. Sekarang pemandangan ini sudah tidak dijumpai lagi. Tapi tape pohung, baik yang
glondongan model peuyeum Bandung atau tape gaplek (potongan kecil kecil dibungkus daun
pisang), dan tape ketan item masih bisa dinikmati di pasar ini.
Apa yang ada sekarang masih sangat memuaskan untuk dicoba sebagai alternatif wisata kuliner,
selain wisata ke Gunung Tugel, Rogo Runting dan seterusnya. Mak nyuus ... rasa bumbu lawas
tenan, berserat bikin badan sehat. Sayang sekarang tinggal kenangan...
Simo terkeal juga dengan sebutan kota pelajar. Di mana banyak terdapat jenjang sekolah di
kecamatan ini.
Soto
Boyolali terkenal juga sebagai Kota Soto, dengan banyak warung soto yang terkenal, seperti
Soto Seger Mbok Giyem, Soto Sedap, Soto Rumput, Soto Ndelik, Soto Nggopir, Soto Ledhok,
Soto Ompronx , Soto Mbok Sri depan SMK Dwija Dharma ,Rumah Makan Elang Sari,Soto Mak
Ti di desa Ngablak RT 02 RW 02 Kenteng kecamatan Nogosari
Sambel Tumpang/ Sambel Lethok
Nasi sambal Tumpang merupakan masakan yang terdiri dari nasi sambal tumpang dan ditambah
dengan sayur-mayur sebagai pelengkap. Jika dilihat dan dipandang sepintas, Nasi Sambal
Tumpang hampir sama dengan Sambal Pecel. Bahkan ada perpaduan antara sambal Tumpang
dengan Sambal Pecel. Rasanya juga terasa enak. Bedanya sambal tumpang itu sambalnya
terbuat dari tempe bosok (busuk) yang ditumbuk halus. Tempe bosok memang sengaja dibuat
busuk dan dijual. Rasa yang ditimbulkan dari tempe bosok ini yaitu rasa sangit. Namun rasa dari
tempe bosok terasa berbeda ketika sudah diolah menjadi dan beberapa bumbu lain seperti
kencur, daun jeruk, dll. Selain itu, di dalam Sambal Tumpang ini juga terdapat tahu yang diolah
bersama Sambal Tumpang ini. Nasi Sambal Tumpang ini biasanya cocok untuk dihidangkan
pada pagi hari sebagai menu makan pagi. Apalagi dengan nasi yang masih hangat. Nasi Sambal
Tumpang ini cocok dinikmati dengan lauk Telur, Tempe, Bakwan, Rambak, Krupuk, dan Ayam.
Sambal tumpang sangat mudah ditemui di mana-mana, hampir semua warung makan
menyediakan, tapi yang khusus sambel lethok antara lain Mbok Nah di Ampel, Suprih di sebrang
KUD Kota Boyolali, timur terminal bis Boyolali, Rumah Makan Elang Sari, dan lain-lain.
Sebagaimana tren "kuliner malam", banyak warung makan tenda khusus untuk sambel tumpang
ini, bahkan memberi nama "Warung Bubur Tumpang".
Pendidikan
Pendidikan formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan tinggi
Lainnya
Negeri 4 603 67 21 9 0 0
Swasta 509 215 70 28 28 2 9
Total 513 818 137 49 37 2 9
Data sekolah di Kabupaten Boyolali (2010/2011)
Perekonomian
Peternakan Sapi
Boyolali dikenal sebagai kota susu, karena merupakan salah satu sentra terbesar penghasil susu
sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah umumnya berada di daerah selatan dan
dataran tinggi yang berudara dingin, karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari
wilayah sub-stropis Australia dan Selandia Baru. Selain itu didaerah Kecamatan Ampel terdapat
sentra industri Abon dan Dendeng.
Perindustrian
Banyak terdapat perindustrian di wilayah Boyolali yang dapat menampung tenaga kerja yang
potensial. Mayoritas industri yang ada di wilayah Boyolali adalah bergerak dalam bidang tekstil,
antara lain PT. Sari Warna Asli, PT. Safaritex, PT. Bupatex dll. Di Kecamatan Ampel misaalnya,
telah disediakan Kawasan Industri baru yang luasnya berkisar 272-300 hektare (ha). Kawasan
industri Boyolali dirancang untuk industri berbasis TPT terintegrasi, termasuk dilengkapi dengan
infrastruktur yang memadai dan fasilitas pusat pelatihan dan inovasi. Kawasan ini difokuskan
untuk industri tekstil kering (garmen) karena keterbatasan air.
Produksi Tanaman Perkebunan
Kelapa = 4.396,20 hektare = 10.766.450 butir
Cengkeh = 892,13 hektare = 4.317,30 kwintal
Teh = 28,62 hektare = 161,60 kwintal
Tembakau = 2.884,20 hektare = 1.819.299 kilogram
Kencur = 573,85 hektare = 4.605.290 kilogram
Jahe = 300,50 hektare = 1.805.100 kilogram
Kopi Robusta = 224,67 hektare = 75.703 kilogram
Kopi Arabika = 186,61 hektare = 13,24 ton
Jambu Mete = 129,53 hektare = 50.781 kilogram
Potensi Produk Potensial
Tembakau Rajangan, di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Musuk, Selo, Cepogo, Ampel,
Teras dan Sawit. Produksi 4.178.543 ton/tahun, meliputi areal 5.369,35 hektar. Manfaat: bahan
baku industri rokok. Pemasaran: ke wilayah Jateng dan Jatim.
Tembakau Asapan, di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Teras, Ampel, dan Sawit. Produksi
1.760,79 ton/tahun dengan areal seluas 2.635 hektare. Manfaat: Bahan baku industri rokok.
Pemasaran di wilayah Jateng dan Jatim.
Peluang Investasi
Tembakau: Industri Pabrik Rokok di Kecamatan Selo, Ampel, Musuk, Cepogo, Mojosongo,
Teras, Sawit dan Banyudono Potensi: Produksi 4.178,543 ton/tahun pada areal 5.369,35
hektare. Kegunaan: Bahan baku industri rokok.
Kopi Arabika: Budidaya tanaman kopi arabika di Kecamatan Selo, Cepogo, Ampel, dan Musuk.
Potensi: Produksi 172,790 ton/tahun pada areal 234 hektar. Kegunaan: memenuhi kebutuhan
pasar ekspor dan bahan baku industri kopi bubuk/instant.
Jahe: Budidaya tanaman jahe dan Industri pengolahan jamu tradisional di Kecamatan Ampel,
Musuk, Cepogo, Boyolali, dan Selo. Potensi: Produksi 4.363,170 ton/tahun pada areal 611,85
hektare. Kegunaan: Bahan baku industri jamu tradisional.
Kencur: Budidaya tanaman kencur dan industri pengolahan jamu tradisional di Kecamatan Simo,
Andong, Klego, Sambi, dan Nogosari. Potensi: Produksi 5.670,290 ton/tahun pada areal 490,95
hektare. Kegunaan: Bahan baku industri jamu tradisional.
Teh: Industri pengolahan teh wangi di Kecamatan Ampel, Selo, dan Cepogo. Potensi: Produksi
191,63 kg/tahun pada areal 27,88 hektare. Kegunaan: Bahan baku pengolahan teh wangi.
Jarak: Budidaya tanaman jarak dan Industri pengolahan minyak jarak di Kecamatan Klego,
Andong, Kemusu, Juwangi, Wonosegoro dan Nogosari. Potensi areal: 10.409 hektar. Kegunaan:
bahan baku industri minyak jarak.
Putra-Putri Terkenal Kelahiran Boyolali
Boyolali telah banyak melahirkan putra-putri yang berhasil dan banyak dikenal di seantero
wilayah Indonesia, bahkan dunia. Beberapa putra terkenal kelahiran Boyolali adalah sebagai
berikut:
Prof. Dr. Soeharso. Ia adalah dokter terkenal dan pendiri YPAC. Ia adalah merupakan salah satu
pahlawan nasional.
Laksamana Widodo AS. Ia adalah pernah menjabat sebagai KSAL, panglima TNI dan
Menkopolhukam di era pemerintahan presiden SBY.
Ir. Joko Kirmanto. Ia adalah Menteri Pekerjaan Umum di era pemerintahan presiden SBY.
Djoko Susilo. Ia pernah menjadi wartawan Jawa Pos, pernah menjadi anggota DPR-MPR, dan
saat ini sebagai Duta Besar RI untuk Swiss, Kelahiran Banaran kota Boyolali
Mbah Sumogambar. Pelawak terkenal seangkatan dengan Basiyo.
Prof dr Hadi Pratomo, MPH, Dr PH -Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia, kelahiran Sawit.
Prof Dr Sukidjo Notoatmodjo - Guru Besar Emeritus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia, kelahiran Simo.
Joko Sasongko - pemain Arema Indonesia, kelahiran Teras
Gogon - Pelawak Srimulat berasal dari Pengging Banyudono
Rupa-rupa
Dikenal sebagai kota susu, Boyolali terdapat banyak patung-patung sapi di sejumlah sudut kota.
Boyolali memiliki slogan pembangunan Boyolali Tersenyum (Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman
untuk Masyarakat).
Boyolali juga dikenal sebagai pusat daging sapi lokal, dengan ampel sebagai tempat
pemotongan hewan serta pusat produsen berbagai macam abon abon sapi

About
the
Author
Written

by

Admin

ChromeGT is a modern, powerful and professional Blogger template made for your Portfolio,
Business or almost any other kind of website.

comments:

1.

IBU SALMAH11 July 2016 at 19:07

Saya IBU SALMAH ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya
cuma seorang TKW di ARAB SAUDI jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak
mencukupi keluarga di kampun,jadi TKW itu sangat menderita dan di suatu hari saya
duduk2 buka internet dan tidak di sengaja saya melihat komentar orang tentan AKI
SOLEH dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul
tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di ARAB SAUDI,akhirnya saya
coba untuk menhubungi AKI SOLEH dan ALHAMDULILLAH beliau mau
membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg di berikan AKI SOLEH
meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan AKI
SOLEH kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya
tidak bisa membalas budi baik AKI SOLEH sekali lagi makasih yaa AKI dan bagi
teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja AKI
SOLEH DI 082-313-336-747- insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar
benar kisah nyata dari saya seorang TKW trimah kasih banyak AKI atas bantuang
nomor togel nya wassalam.

KLIK DISINI BOCORAN TOGEL HARI INI


Saya IBU SALMAH ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya
cuma seorang TKW di ARAB SAUDI jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak
mencukupi keluarga di kampun,jadi TKW itu sangat menderita dan di suatu hari saya
duduk2 buka internet dan tidak di sengaja saya melihat komentar orang tentan AKI
SOLEH dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul
tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di ARAB SAUDI,akhirnya saya
coba untuk menhubungi AKI SOLEH dan ALHAMDULILLAH beliau mau
membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan AKI SOLEH
meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan AKI
SOLEH kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya
tidak bisa membalas budi baik AKI SOLEH sekali lagi makasih yaa AKI dan bagi
teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja AKI
SOLEH DI 082-313-336-747- insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar
benar kisah nyata dari saya seorang TKW
trimah kasih banyak AKI atas bantuang nomor togel nya wassalam.

KLIK DISINI BOCORAN TOGEL HARI INI


Reply

Replies

1.

Master Sgp17 September 2016 at 08:03

SAYA INGIN BERBAGI CERITA KEPADA SEMUA ORANG BAHWA


MUNKIN AKU ADALAH ORANG YANG PALING MISKIN DIDUNIA
DAN SAYA HIDUP BERSAMA ISTRI DAN 3 BUAH HATI SAYA
SELAMA 10 TAHUN DAN 10 TAHUN ITU KAMI TIDAK PERNAH
MERASAKAN YANG NAMANYA KEMEWAHAN,,SETIAP HARI SAYA
SELALU MEMBANTIN TULANG BERSAMA SUAMI SAYA UNTUK
KELUARGA SAYA NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH CUKUP
UNTUK KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA SAYA..AKHIRNYA AKU
PILIH JALAN TOGEL INI DAN SUDAH BANYAK PARA
NORMALYANG SAYA HUBUNGI NAMUN ITU SEMUA TIDAK
PERNAH MEMBAWAKAN HASIL DAN DISITULAH AKU SEMPAT
PUTUS ASA AKHIRNYA ADA SEORANG TEMAN YANG
MEMBERIKAN NOMOR AKI ALIH,,SAYA PIKIR TIDAK ADA
SALAHNYA JUGA SAYA COBA LAGI UNTUK MENGHUBUNGI AKI
ALIH DAN AKHIRNYA AKI ALIH MEMBERIKAN ANGKA GHOIBNYA
DAN ALHAMDULILLAH BERHASIL..KINI SAYA SANGAT
BERSYUKUR MELIHAT KEHIDUPAN KELUARGA SAYA SUDAH
JAUH LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA,DAN TANDA TERIMAH
KASIH SAYA KEPADA AKI ALIH SETIAP SAYA DAPAT RUANGAN
PASTI SAYA BERKOMENTAR TENTAN AKI ALIH BAGI ANDA
YANG INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN HUBUNGI AKI ALIH:
082==313==669==888

KLIK DISINI ANGKA TOGEL JITU 2D 3D 4D 5D 6D


Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
benar-benar merasakan yang namanya kemenangan 4D dan alhamdulillah saya
dpat Rp 150 juta dan semuaini
berkat bantuan angka dari AKI ALIH]
karena cuma Beliaulah ang memberikan angka
goibnya yg di jamin 100% tembus awal saya
bergabung hanya memasang 100 ribu karna
saya ngak terlalu percaya ternyatah benar-benar
tembus dan kini saya ngak ragu-ragu lagi untuk memasang
angkanya,,,,buat anda yg butuh angka yang dijamin tembus
hubungi AKI ALIH] DI 082==313==669==888
insya allah beliu akan menbatu k40esusahan
anda apalagi kalau anda terlilit hutang trima kasih.? <<< ]

2.

PAK.SABARUDDIN DI PADANG26 August 2016 at 21:41

Hal yang tidak pernah terbayankan kini jadi kenyataan kepada keluargaku,,,kusus
untuk AKI SANTOJOYO kami ucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada aki. karena berkat bantuannya alhamdulillah keluarga kami bisa lepas dari
hutang dan masalah, karena nomor GAIB untuk pasang togel, hasil ritual AKI
SANTOJOYO memang benar-bener merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah
aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karena rumah juga
sudah disita bank,,warung makan juga sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap
bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma ngontrak tapi aku tetap bersabar dan
akhirnya AKI SANTOJOYO lah yang bisa merubah nasib kami..maka dari itu AKI
SANTOJOYO orang paling bersejarah di keluargaku!!!jadi kepada teman-teman
yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib seperti saya silahkan hub AKI
SANTOJOYO di nomor: 085211599919 atau silahkan KLIK DISINI dan dengan
penuh harapan yakin dan percaya insya allah apa yang anda ingingkan pasti tercapai.

Reply

Load more...
Newer Post Older Post Home
Search ...

Categories
CERITA RAKYAT
CERMIS
LEGENDA
MITOS
PAHLAWAN NASIONAL
SEJARAH
TOKOH NASIONAL
Popular
Posts

Legenda Sungai
Brantas

Gunung
Galunggung

SEJARAH TANAH
JAWA

ASAL USUL TELAGA SARANGAN


MAGETAN

Mitos Asal-Usul Pantai Watu Ulo Jember-Jawa


Timur

Blog
Archive
2016 (179)
o March (179)
Trunojoyo
GOA AKBAR TUBAN
Sejarah Boyolali
JOKO DOLOG
Prasasti Nglaroh (Watu Gilang)
ALAS KESONGO PURWODADI GROBOGAN
Keris Pusaka Nagasasra Sabuk Inten
KI BUYUT BANYUBIRU
NYI AGENG SERANG
GOA SEPLAWAN
Sejarah Kota Bogor Jawa Barat
Menapaki Lorong Waktu Lasem
Goa Selomangleng
Sarip Tambak Oso ( Legenda Pendekar Sidoarjo yang...
Kisah perjuangan Noyo Gimbal
SUNAN LAWU
KISAH DATU KARTAMINA
Sutawijaya Panembahan Senopati
Asmara Ong Tien mengejar Sunan Gunung Jati
Tragedi Cinta Raden Pabelan
DAHA...
Tuanku Imam Bonjol
Pangeran Diponegoro
Sisingamangaraja XII
R.A. KARTINI
Serangan Umum 1 Maret 1949 ( BAGIAN. 2 )
Serangan Umum 1 Maret 1949 ( BAGIAN. 1)
SELAYANG PANDANG
Kabupaten Karawang
Tajau (tempayan) yang berfungsi sebagai mas kawin ...
BABAD TULUNGAGUNG
AER ( AIR ) MATA IBU
Sunan Pojok
Serat Sabda Jati
PUPUH SENOPATI KANJENG RATU KIDUL
Cakrabuana
Sabdopalon noyogenggong
Perjanjian Sabdopalon - Syeh Subakir
PRABU BOKO
SEJARAH SUBANG JAWA BARAT
MATARAM ISLAM
DEWI ANDONG SARI
BERDIRINYA MATARAM & HUBUNGAN MISTIS DENGAN
RATU K...
LUTUNG KASARUNG
Nyi Mas Gandasari Cirebon
LETKOL UNTUNG
SEJARAH PACITAN
PERNIKAHAN DENGAN LELEMBUT
KEBO LANDOH
SEJARAH PLERET
SEJARAH TEGAL
ALAS KETONGGO
RATU SHIMA
JUWANA
SEKILAS KOTA PATI Jawa Tengah
DI MANA SIH LOKASI KERATON KESULTANAN DEMAK?
KABUPATEN PANGANDARAN
Kerajaan Jin Pulomas Indramayu
GUNUNG KELUD
Mitos Asal-Usul Pantai Watu Ulo Jember-Jawa Timu...
Sejarah Kabupaten Banyuwangi
KABUPATEN PANDEGLANG
KABUPATEN WONOGIRI
KESENIAN BANTENGAN
Alas Roban Kabupaten Batang
REMBANG DAN LEGENDA DAMPU AWANG dari beberapa
vers...
RUNTUHNYA MAJAPAHIT 5.......
Mpu Nala, Laksamana Majapahit
Perang Bubat
Pangeran Pekik
BINDARA SAUD KERATON SUMENEP DAN SEJARAH ASTA
TING...
JUAL BELI GENDERUWO DI DESA BESOWO
KISAH MBAH SURO NGINGGIL
Saparan Bekakak di Gamping, Sleman, Yogyakarta
ASAL MULA SELAT BALI
CANDI PRAMBANAN
SITUS KERATON AMBARKETAWANG
Ular Jelmaan Jin Muslim
Oerip Soemohardjo
RUNTUHNYA MAJAPAHIT 4...........
Pranata mangsa
Seputar Kunjungan Presiden Soekarno ke Desa Ngadag...
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno
Arca Ganesha peninggalan Majapahit
Biografi Gajah Mada
Penyerbuan Bangsa Mongol Ke Jawa : Runtuhnya Keraj...
Tongkat Komando Bung Karno
Puncak Songolikur
Sebuah Tarian Mistis... Tari Bedaya..
Sri Sultan Hamengkubuwono IX
EMPAT PATAKA KERAJAAN MAJAPAHIT
KEDIRI BUMI PANJI
Kerajaan Singasari
JAYABAYA
RUNTUHNYA MAJAPAHIT 3...........
RUNTUHNYA MAJAPAHIT 2...........
ASAL USUL TELAGA SARANGAN MAGETAN
Sejarah Kota Kendal (Babad Tanah Kendal)
Isi Ramalan Joyoboyo
Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah ...

ty
Copyright 2013 SEJARAH CERITA LEGENDA MITOS
Created By Sora Templates and My Blogger Themes

Anda mungkin juga menyukai