Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Indonesia mengalami perkebangan yang sangat pesat terkait pasar modal dimulai dari
tahun 1812 sampai sekarang. Dalam kurun waktu tersebut perkembangan-nya dibagi menjadi
beberapa periode. Periode pertama (1912-1942) merupakan awal terbentuknya pasar modal
di Indonesia, pada periode ini Belanda membentuk Vereninging Voor Effectenhandel yang
memperdagangkan saham-saham Belanda. Periode kedua (1952-1960) ditandai dengan
dikeluarkannya UU No.15 tahun 1952 tentang Pasar Modal dan pembukaan kembali Bursa
Efek Jakarta pada 3 Juni 1952. Periode ketiga (1970-1988) terjadi beberapa hal seperti Bursa
Efek diresmikan kembali oleh presiden Soeharto. Kemudian, tahun 1987-1988 terdapat
kebijakan Paket Desember yang memudahkan perusahaan IPO dan Investor untuk masuk ke
Indonesia, serta mulai beroperasinya perusahaan pararel di Indonesia.
Pada periode keempat tahun 1989-1995 ditandai dengan beroperasinya Bursa Efek
Surabaya, selain itu BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal yang
diakibatkan karena swastanisasi BEJ. Periode kelima (Mei 1995) pada masa ini jaringan
Komputer mulai digunakan oleh broker seperti, Jakarta Automated Trading System serta
Surabaya Market Information dan Automated Remote Trading. Periode keenam (Agustus
1997- September 1998) terjadi krisis moneter sehingga investor tidak tertarik untuk menanam
dana di pasar modal dan harga saham turun. Periode ketujuh (2000-2002) BEJ mulai
menerapkan perdagangan-perdagangan tanpa warkat.
Lalu pada periode kedelapan (Okt 1998-Des 2002) disebut periode penyembuhan
karena IHSG naik turun antara 300-700 point. Pada periode kesembilan (Januari 2003-2008)
merupakan periode kebangkitan kembali, ada 70 saham tercatat yang menawarkan saham
perdananya. Periode kesepuluh (Oktober 2007) BEJ dan BES bergabung menjadi BEI.
Periode kesebelas (Akhir Januari 2008) pada saat krisis global, Pasar Modal dikejutkan
dengan pengungkapan kerugian Citybank yang menyebabkan penurunan indeks di seluruh
pasar modal dunia. Pada periode keduabelas (Apr 2009-Agst 2011), IHSG terus mengalami
peningkatan hingga menembus titik 1.500 yang menjadikan periode ini periode Kejayaan.
Periode ketigabelas (Agustus 2011-Juni 2012), Mulai 1 Agustus 2011 nilai IHSG
berflaktuasi cenderung menurun yang menyebabkan terjadinya Stagnasi. Periode
keempatbelas (Juni 2012-Mei 2013), setelah mengalami hampir satu tahun stagnasi, nilai
IHSG sudah mulai kembali menembus 4.000 pada Juni 2012 dan tertinggi menembus angka
5.000 pada Mei 2013. Lalu tahun 2015 OJK pun mulai beroperasi berdasarkan UU
No.21/2012 dan di tahun 2015 kemudian kampanye Yuk nabung Saham dimulai.

Anda mungkin juga menyukai