Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PAJAK 2

Tokoh Inspiratif

I Made Agus Suma Arta ( 1506205025 )

Ida Ayu Laksmi Dewi ( 1506305037 )

Ketut Ita Diantari ( 1506305043 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
RahmatNya lah penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul Manajemen Kas
dengan baik dan tepat waktu. Penulisan paper ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Penyusunan paper ini dapat
terlaksana dengan baik berkat kerja sama yang dimiliki seluruh anggota kelompok
empat.
Dalam penyusunan paper ini, kami anggota kelomopok empat selaku penulis
menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, dan tidak jauh dari kekurangan.
Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam
penulisan dan penyusunan paper ini.
Sebagai akhir kata, kami harapkan bimbingan, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi penyempurnaan paper ini.

Jimbaran, September 20016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4

1.1.Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2.Rumusan Masalah........................................................................................................5

1.3.Tujuan..........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6

2.1.Pengertian Kas.............................................................................................................6

2.2.Tujuan Manajemen Kas...............................................................................................6

2.3.Risiko dan Keuntungan Mempertahankan Kas...........................................................7

2.4.Anggaran Kas (Budget Kas)........................................................................................7

2.5.Penentuan Jumlah Kas Optimal.................................................................................11

2.5.1.Model Persediaan (Model Boumel)....................................................................11

2.5.2.Model Stokhastik (Miller-Orr)............................................................................12

BAB III PENUTUP...........................................................................................................14

3.1.Simpulan....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kas merupakan komponen yang berada dalam aktiva lancar. Komponen ini merupakan
aktiva yang paling liquid bagi perusahaan. Manager keuangan perlu mengelola kas mengingat
kas merupakan komponen aktiva memiliki nilai strategis dalam hal yang berkaitan dengan
operasional perusahaan. Setiap penerimaan dan pengelolaan kas harus dilakukan secara baik.
Artinya jangan sampai perusahaan kekurangan uang kas untuk melakukan berbagai keperluan
pengeluaran perusahaan. Seorang manager keuangan harus mampu menempatkan dana
tersebut dengan pertimbangan yang tepat. Manajemen kas adalah suatu sistem pengelolaan
perusahaan yang mengatur arus kas (cash flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan
serta memanfaatkan idle cash dan perencanaan cash.
Manajer keuangan harus mampu mengelola uang yang masuk ke perusahaan dan uang
yang dikeluarkan. Dalam praktiknya selama perusahaan beroperasi terdapat dua macam
aliran kas. Pertama aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
Aliran kas masuk merupakan uang kas yang masuk ke perusahaan (penerimaan uang),
misalnya perolehan pendapatan baik berupa hasil penjualan atau laba perusahaan. Uang kas
masuk dapat pula diperoleh dari bunga yang diperoleh dari hasil investasi atau pendapatan
diluar usaha serta dapat diperoleh dari pinjaman pihak lain( bank) ataupun dana hibah.
Adapun aliran kas keluar merupakan uang yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai
operasi perusahaan seperti untuk membeli bahan baku, membayar gaji, upah, pajak, atau
biaya operasional lainnya. Uang keluar dapat berupa sejumlah uang yang digunakan untuk
melakukan investasi baik yang berkaitan dengan bidang usaha maupun tidak.
Dikarenakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar ini akan terus menerus terjadi
sepanjang perusahaan beroperasi, maka pihak manajemen perlu mengaturnya. Hal-hal yang
perlu diatur misalnya agar jumlah yang masuk selalu lebih besar daripada uang keluar.
Dengan demikian, keseimbangan cash flow perusahaan dapat terjamin.

3
1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis dapat merumuskan


masalah sebagai berikut.
1.2.1. Apakah yang Dimaksud dengan Kas?

1.2.2. Apakah Tujuan dari Manajemen Kas?

1.2.3. Apasaja Risiko dan Keuntungan Mempertahankan Kas?

1.2.4. Apakah yang Dimaksud dengan Anggaran Kas (Budget Kas)?

1.2.5. Bagaimana Menentukan Kas Optimal?

1.3.Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan paper ini adalah
sebagai berikut.
1.3.1. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Kas.

1.3.2. Untuk Mengetahui Tujuan dari Manajemen Kas.

1.3.3. Untuk Mengetahui Risiko dan Keuntungan Mempertahankan Kas

1.3.4. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Anggaran Kas (Budget Kas).

1.3.5. Untuk Mengetahui Cara Menentukan Kas Optimal.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Kas

Kas merupakan elemen modal kerja yang mempunyai tigkat likuiditas yang paling tinggi.
Kas merupakan seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan yang disimpan di
bank dalam berbagai bentuk seperti deposito dan rekening koran. Kas merupakan alat tukar
yang memungkinkan manajemen menjalankan berbagai kegiatan usahanya. Bahkan tidak
jarang bahwa dalam kenyataan keberhasilan perusahaan untuk memertahankan kelangsungan
usahanya tergantung pada kemampuan menyediakan kas untuk memenuhi kewajiban finansiil
tepat pada waktunya.
Keynes telah mengidentifikas tiga motif untuk mempertahankan kas baik uang tunai
maupun uang yang ada dibank. Adapun tiga motif tersebut yaitu:
1. Kebutuhan untukk transaksi karena aliran kas msuk tidak sama dengan aliran
kas keluar maka diperlukan adanya kas untuk melakukan transaksi usaha, seperti
untuk membayar upah tenaga kerja, pajak danpengadaan persediaan.
2. Kebutuhan untuk berjaga-jaga. Karena adanya ketidakpstian aliran kas pada
masa yang akan datang dan kemampuan untuk meminjam dana untuk menambbah
kebutuhan dana perusahaan. Bila perusahaan dapat dengan pasti mengetahui aliran
kasnya maka kebutuhan untuk berjaga-jaga menjadi kecil.
3. Kebutuhan untuk spekulasi. Kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan
karena perubahan harga surat berharga. Jika diperkirakan tingkat bunga akan naik
dan surat berharga akan turun disarankan untuk menahan kas termasuk dana yang
disimpan di bank sampai mencapai kenaikan yang tertinggi. Begitu suku bunga turun
maka kas dibelikan surat berharga dan menjual kembali saat surat berharga naik

5
2.2.Tujuan Manajemen Kas

Adapun tujuan dari manajemen kas adalah untuk meminimalkan jumlah kas yang
seharusnya ditahan untuk aktivitas normal perusahaan yang dipengaruhi oleh:
1. Perimbangan antara aliran kas masuk dank as keluar
2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
3. Adanya hubungan baik dengan bank-bank

2.3.Risiko dan Keuntungan Mempertahankan Kas

Mempertahankan jumlah kas yang besar bagi suatu perusahaan bisa mendatangkan
keuntungan, terutama berkaitan dengan tingkat likuiditas perusahaan. Pada sisi lain jumlah
kas yang dimiliki terlalu kecil akan mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan dalam
kegiatan sehari-hari seprti terganggunya pembayaran hutang jangka pendek, pembayaran gaji
karyawan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pembayaran jangka pendek. Oleh
karena itu untuk menjamin agar tidak mengalami kesulitan, maka diperlukan jumlah kas yang
cukup, perusahaan harus mempertahankan portofolio surat berharga untuk menjaga likuiditas
perusahaan.
Keuntunngan yang diharapkan perusahaan memiliki kas yang cukup adalah:
1. Perusahaan dapat memperoleh potongan pembelian yang diberikan oleh
supplier bahan mentah sehingga menurunkan harga belinya.
2. Perusahaan seringkali memperoleh kesempatan pembelian lebih baik dengan
memiliki kas yang cukup. Seperti dalam kaitanya dengan promosi dari supplier.
3. Perusahaan akan mendapat keprcayaan dari bank, atau pihak lain sebagai
penyedia dana karena dapat membayar kewajibannya tepat pada waktunya.

2.4.Anggaran Kas (Budget Kas)

Salah satu bentuk menjaga agar perusahaan tidak kekurangan kas adalah dengan
membuat perencanaan tentang penerimaan dan pengeluaran akan kas. Anggaran kas adalah
salah satu aspek penting bagi manajer keuangan sebagai alat utama peramalan keuangan
jangka pendek. Anggaran kas dapat disusun per bulan, per minggu atauun perhari. Pada
umumnya anggaran kas disusun berdasarkanwaktu perbulan, baik untuksetiap 6 bulan
ataupun 12 bulan.
Anggaran kas dapat menunjukkan kapan perusahaan menghadapi kekurangan arus kas
sehingga dapat diantisipasi sebelumnya dengan mencari pinjaman, dan sebaliknya kapan arus

6
kas cukup untuk melunasi hutang-hutang perusahaan. Anggaran kas pada umuumnya terdiri
dari dua bagian yaitu
1. Estimasi Penerimaan, yang berasal dari : penjualan tunai, pengumpulan
piutang, penerimaan bunga, dan penjualan aktiva lainnya.
2. Estimasi Pengeluaran, yang digunakan untuk : membeli bahan, membayar
utang, membayar upah, biaya penjualan, administrasi dan umum, membayar bunga,
dan juga membeli aktiva tetap

Dalam penyusunan anggaran kas ada tiga tahap yaitu:

1. Penyusunan anggaran kas yang bersifat oprasional. Dalam penyusunan


anggaran ini akan dibuat estimasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas yang
diakibatkan dari operasi perusahaan
2. Penyusunan anggaran finansiil yaitu anggaran kas untuk mengulangi keadaan
deficit serta pembayaran utang apabila terjadi surlus.
3. Penyusunan anggaran kas keseluruhan yaitu merupakan penggabungan antara
anggaran kas operasional dengan anggaran kas financial

Pada umumnya erusahaan menggunakan proyeksi anggaran kas bulanan untuk tahun
yang akan datang. Namun, ada jugga yang melengkapi dengan anggran kas mingguan dan
bahkan hharian untuk bulan yang akan datang. Untuk masing-masing penyusunan anggaran
kas dapat dijelaskan sebagai berikut

Contoh Soal
Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan akan membuat anggaran kas
mulai bulan Juli sampai dengan bulan Desember. Semua penjualan dilakukan secara kredit.
Rencana penjualan sbb: bulan Mei Rp 5 jt, juni Rp 5 jt, Juli Rp 10 jt, Agustus Rp 15 jt,
September Rp 20 jt, Oktober Rp 10 jt, November Rp 10 jt dan Desember Rp 5 jt. Syarat
kredit 2/10 net 60 sehingga kemungkinkan pembeli menerima potongan. Dengan syarat
semacam ini pengalaman menunjukkan bahwa 20 persen penjualan dibayar dalam periode
potongan, 70 persen penjualan setelah masa potongan berakhir pada bulan berikutnya dan
selebihnya dibayar sesuai dengan batas kredit. Dalam proses produksi diperkirakan biaya
bahan baku dan material lainnya adalah 70 persen dari penjualan.Perusahaan membeli bahan
baku biasanya satu bulan dimuka dan dibayar satu bulan kemudian. Jadi misalkan penjualan
pada bulan juli adalah Rp10 juta maka perusahaan membeli bahan baku Rp7 juta pada bulan
juni secara kredit dan dibayar pada bulan juli.Pengeluaran lain meliputi pembayaran

7
upah/gaji bulan Juli Rp 750.000 Agustus Rp 1000.000 bulan September Rp 1.250.000,
Oktober, November masing-masing Rp 750.000 dan bulan Desember Rp 500.000 sedangkan
untuk sewa Juli sampai dengan Desember masing-masing Rp 250.000.
Disamping itu terdapat pengeluaran lainnya Juli Rp100.000, Agustus Rp 150.000,
September Rp 200.000, Oktober, November masing-masing Rp 100.000 dan Desember
Rp50.000. Pembayaran pajak dilakukan bulan September dan Desember sebesar Rp 2 juta.
Perusahaan mengadakan investasi baru sebesar Rp5juta pada bulan oktober. Misalkan
perusahaan mempunyai kebijakan untuk mempertahankan saldo kas minimal Rp 2,5 juta dan
saldo kas awal bulan juli Rp 3 juta.
Penyelesaian

Dalam pembuatan anggaran kas inni diawali dengan pembuatan anggaran piutang.

Angaran Kas Operasional (dalam ribuan rupiah)

8
Anggaran Kas Finansiil (dalam ribuan rupiah)

Anggaran kas keseluruhan (dlm ribuan rupiah)

9
2.5.Penentuan Jumlah Kas Optimal

Kas dan surat berharga yang optimal sangat tergantung atas trade-off antara tingkat
bungan dengan biaya transaksi. Jika kondisi yang akan datang diketahui dengan pasti maka
akan sangat mudah menentukan kas minimal. Apabila diperkirakan perusahaan kelebihan kas
akan segera diinvestasikan kedalam surat berharga sepanjang tidak memersulit perusahaan
untuk melakukan pembayaran. Jika tidak ada biaya transaksi dan surat berharga dapat
diubahmenjadi kas seketika maka perusahaan sebenarnya tidak memerlukan persedaan kas
yang banyak. Model persediaan kas yang optimal meliputi: Model Boumel dan Model Miller-
Orr

2.5.1.Model Persediaan (Model Boumel)

Model Boumel adalah model penentuan kas optimal yang paling sederhana, dimana
kebutuhan kas dapat diketahui dengan pasti. Konsep dasar manajemen kas dalam model ini
bahwa opportunity cost atas bunga yang hilang karena menahan uang tunai sama dengan
10
biaya tetap untuk mengubah surat berharga menjadi uang tunai (kas). Asumsi model ini
adalah bahwa perushaan memiliki permintaan uang kas yang tetap atau relatif konstan setiap
periode. Perusahaan dapat memperoleh dana kas dengan menjual surat berharga. Model
persediaan tersebut adalah:

B(T/C)=i(C/2)

Dimana:

B = biaya tetap transaksi yang diasumsikan independenterhadap banyaknya transfer.

T = total permintaan kas selama periode tertentu

I = tingkat bunga atas surat berharga yang diasumsikan konstan selama periode tertentu.

T/C = menjukkan banyaknya transaksi yang jika dikalikan dengan biaya tetap setiap kali
transaksi akan sama dengan total biaya tetap selama satu periode

C/2 = menunjukkanrata-rata kas dan jika dikalikan dengan tingkat bunga maka sama dengan
laba yang hilang karena menahan kas, semakin besar C maka rata-rata kas juga besar
berarti investasi surat berharga menjadi semakin kecil.

Kas Optimal:

C =
2bT
i

Contoh: Misalnya suatu perusahaan memerlukan kebutuhan akan kas setiap tahunnya Rp
1.200 juta dengan pemakaian perharinya konstan. Biaya transaksi setiap kali dari surat
berharga menjadi kas sebesar Rp 50.000,-. Tingkat bunga yang diperoleh karena memiliki
surat berharga 12%. Berapa besarnya kas optimal?

C =
2 ( 1.200 ) (50.0 00)
0.12
= Rp 31.623 juta.

Ini berarti perusahaan perlu menjual surat berharga senilai Rp 31.623 juta setiap kali
saldo kasnya mencapai nol. Dengan cara tersebut perusahaan akan meminimumkan biaya

11
karena kehilangan kesempatan untuk menanamkan dana pada surat berharga dan biaya
transaksi.

Biaya-biaya tersebut adalah:


1. Biaya kehilangan kesempatan
(Rp 31.623juta/2) x 0.12 Rp 1.897 juta
2. Biaya transaksi
(Rp 1200/Rp 31.623)xRp 50.000 Rp 1.897 juta
Total Biaya Rp 3.794 juta

2.5.2.Model Stokhastik (Miller-Orr)

Model ini dikembangkan oleh Miller dan Orr dengan merumuskan model sebagai
berikut. Dalam pengeluaran dan pemasukan kas perusahaan yang berfluktuasi dari waktu-
kewaktu. Secara random perusahaan perlu menetapkan batas atas dan batas bawah dari saldo
kas. Apabila saldo kas mencapai batas atas perusahaan perlu merubah sejumlah kas menjadi
surat berharga agarsaldo kas kembali pada saldo kas yang diinginkan sebaliknya apabila
saldo kas menurun sampai batas bawah perusahaan perlu menjual surat berharga agar saldo
kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan. Secara diagrametis digambarkan seperti

Kas (Rupiah)

Rumus Kas Optimal

Z=

3 3 br 2
4i

12
Dimana:
Z= kas optimal
b = biaya tetap untuk transaksi surat berharga
r2 = variance kas masuk bersih
i = bunga harian transaksi surat berharga
h = nilai kas optimal
L= batas bawah
Nilai optimal h adalah 3z
Rata-rata kas kira-kira (z+h)-L
3

Contoh: Misalkan biaya tetap untuk transaksi sebesar Rp 500,- dan variance kasnya Rp
1.000,- sedangkan bunga i sebesar 18% ( satu tahun 360 hari) maka besar Z adalah:


3 ( 500 ) (1.000)
Z =3
0.18
4( )
360

Z= Rp 908,56

h =3z=3 x Rp 908,56= Rp 2.725,68

BAB III

PENUTUP

3.1.Simpulan

1. Kas merupakan alat tukar yang memungkinkan manajemen menjalankan


berbagai kegiatan usahanya. Tujuan manajemen kas adalah untuk meminimalkan
jumlah kas yang seharusnya ditahan untuk aktivitas normal perusahaan.
2. Anggaran kas adalah salah satu aspek penting bagi manajemen keuangan
sebagai alat utama peramalan keuangan jangka pendek. Dalam penyusunan arus kas
ada tiga tahap yaitu: (1) penyusunan anggaran kas yang bersifat operasional. (2)
penyusunan anggaran finansiil. (3)penyusunan anggaran kas keseluruhan.
3. Model persediaan yang optimal meliputi : Model Boumel dan Model Miller-
Orr. Model Boumel dipergunakan bila perusahaan memiliki permintaan uang kas yang
13
tetap atau relative konstan setiap periode. Perusahaan dapat memperoleh dana kas
dengan menjual surat berharga. Model Miller-Orr dipergunakan bila pengeluaran dan
pemasukan kas perusahaan yang berfluktuasi dari waktu-kewaktu.

DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai