Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL (MENYUNTIK)


No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Dinas kesehatan Halaman : PUSKESMAS PALENGAAN


Kab. Pamekasan
TTD
Ditetapkan oleh Kepala dr. Saifudin, M.Si
Puskesmas Palengaan NIP. 19780824 200604 2 018

Pemberian obat secara parenteral (menyuntik) adalah pemberian obat secara


Pengertian
injeksi diberikan melalui intramuskulus, intravena dan subcutan

Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan atau menjelaskan cara


Tujuan
memberikan obat secara parenteral untuk pengobatan

ALAT:
1. Gergaji ampul
2. Bak instrument / bengkok / tempat spuit steril
3. Safety Box untuk tempat spuit yang telah
dipakai
Alat & Bahan 4. Spuit disposible
BAHAN:
1. Obat-obat yang dibutuhkan (Contoh :
Adrenalin, Dexamethason, Vitamin B1, Diphenhidramin, Xylomidon
dan lain-lain)
2. Kapas alkohol
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL (MENYUNTIK)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Dinas kesehatan Halaman : PUSKESMAS PALENGAAN


Kab. Pamekasan
TTD
Ditetapkan oleh Kepala dr. Saifudin, M.Si
Puskesmas Palengaan NIP. 19780824 200604 2 018

Intramuskuler
1. Baca instruksi dokter pada formulir tindakan
2. Persilahkan pasien untuk duduk
3. Minta formulir persetujuan tindakan medis yang sudah
ditandatangani
Standar Prosedur 4. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Operasional 5. Persiapkan alat-alat dan obat yang akan diberikan
6. Perhatikan 5 B (Benar nama pasien, Benar obat, Benar instruksi/cara
penyuntikan, Benar waktu pemberian dan Benar dosis)
7. Dekatkan alat-alat ke dekat pasien
8. Petugas mencuci tangan
9. Pasang sarung tangan steril
10. Lakukan skintest (Intracutan) terlebih dahulu sebelum melakukan
pemberian suntikan antibiotik secara parenteral
Ambil spuit dan jarum steril sesuai ukuran yang dibutuhkan dari
tempatnya dengan korentang. Spuit diisi dengan obat sesuai dengan
dosis yang telah ditentukan. Udara di dalam spuit dikeluarkan, lalu
spuit serta kapas alkohol dimasukan ke dalam bak spuit yang tersedia
dan langsung di bawa ke dekat pasien
11. Posisi pasien diatur sesuai dengan cara memberi suntikan (misalnya
intramuskuler atau intravena)
Tentukan daerah yang akan disuntik, kemudian membendung bagian
atasnya dengan menggunakan tornequet. Selanjutnya permukaan kulit
yang akan ditusuk di disinfeksi dengan kapas alkohol dan ditegangkan
12. Jarum ditusukkan ke dalam pembuluh darah yang dimaksud dengan
lubang jarum menghadap ke atas
13. Aspirasi spuit dengan cara di tarik sedikit, bila jarum berhasil masuk
ke dalam pembuluh darah, darah akan masuk ke dalam spuit atau
Standar Prosedur
Operasional mengalir sendiri. Tetapi jika darah tidak masuk ke dalam spuit berarti
penusukan gagal. Pindahkan daerah penyuntikan ke daerah pembuluh
darah yang mudah dilakukan penusukan, setelah jarum berhasil masuk
ke dalam pembuluh darah, segera buka karet pembendung kemudian
obat dimasukkan secara perlahan-lahan
14. Setelah obat masuk semua, jarum dicabut dengan cepat. Bekas
tusukan jarum ditekan dengan kapas alkohol
15. Spuit bekas dibuang di safety box atau kotak
16. Posisi pasien diatur kembali dan dirapihkan
17. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula
18. Petugas mencuci tangan
11. Catat prosedur yang telah dilakukan ke dalam catatan mutu. Jika
terjadi reaksi karena pemberian obat segera laporkan kepada
penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan

1. UGD
2. Poli Umum
3. Poli Gigi,
Unit terkait
4. Poli KIA-KB
5. Ruang bersalin
6. Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai