Anda di halaman 1dari 4

Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yang

bergerak secara oscillasi dan menuju arah tertentu. Karena cahaya termasuk
gelombang elektromagnetik, maka cahaya ini mempunyai medan listrik, E
dan juga medan magnet, H yang keduanya saling beroscilasi dan saling
tegak lurus satu sama lain, serta tegak lurus terhadap arah rambatan (lihat
gambar).

Jenis polarisasi melingkar dari gelombang cahaya, dengan medan E (hijau)


dan medan H (merah), dan arah rambatan ke atas

Cahaya juga dikategorikan sebagai gelombang transversal; yang berarti


bahwa cahaya merambat tegak lurus terhadap arah oscilasinya. Adapun
syaratnya adalah bahwa gelombang tersebut mempunyai arah oscilasi tegak
lurus terhadap bidang rambatannya. Gelombang bunyi, berbeda dengan
gelombang cahaya, tidak dapat terpolarisasi sehingga dia bukan gelombang
transversal.

Suatu cahaya dikatakan terpolarisasi apabila cahaya itu bergerak merambat


ke arah tertentu. Arah polarisasi gelombang ini dicirikan oleh arah vektor
bidang medan listrik gelombang tersebut serta arah vektor bidang medan
magnetnya.
Beberapa macam / jenis polarisasi: polarisasi linear, polarisasi melingkar,
polarisasi ellips. Gelombang dengan polarisasi melingkar dan polarisasi ellips
dapat diuraikan menjadi 2 gelombang dengan polarisasi tegak lurus.
Polarisasi linear terjadi ketika cahaya merambat hanya dengan satu arah
yang tegak lurus terhadap arah rambatan atau bidang medan listriknya.
Gelombang terpolarisasi linier juga bisa berarti gelombang yang hanya
merambat pada satu bidang, sedangkan gelombang yang merambat tidak
pada satu bidang disebut gelombang takterpolarisasi.

Keterangan :
'
(a) Gelombang terpolarisasi linier pada arah vertical

(b) Gelombang terpolarisasi linier pada arah horizontal

(c) Gelombang takterpolarisasi

Gelombang cahaya terpolarisasi adalah gelombang cahaya yang getarannya


hanya dalam satu bidang, proses untuk mengubah cahaya takterpolarisasi
menjadi cahaya terpolarisasi dikenal sebagai polarisasi.

Polarisasi Pemantulan

Polarisasi dapat diakibatkan oleh


pemantulan (Hukum Brewster)

tg ip = n2/n1
ip + r = 90º

ip = sudut
polarisasi
Polarisator karena penyerapan
selektif

Polarisasi Penyerapan
I = ½ Io cos²

 = sudut antara
analisator dan
polarisator
Io = Intensitas
yang datang
I = Intensitas
yang diamati

Polarisasi karena pembiasan ganda,


terjadi pada hablur kolkspat (CaCO3),
kuarsa, mike, kristal gula,topaz, dan es.
Contoh:

Contoh soal polarisasi karena pembiasan ganda:

1. Pada interferensi Young dipergunakan


sinar dengan panjang gelombang 5000
Angstrom. Jarak kedua celah 1 mm,
jarak layar ke celah 1 m. Berapakah
jarak antara pita terang pertama den
pita terang keenam?

Jawab:

Selisih pita terang keenam (m6) dan


pertama (m1) : m = m6 - m1 = 5
P.d / 1 = (2m) ½ 

 = p . 10-3/1 = (2.5)
. ½ . 5000 . 10-10 

p = 25 . 10-4 m = 2,5 mm

2. Cahaya putih diarahkan ke kisi yang


memiliki 5000 goresan/cm. Hitunglah
sudut difraksi orde ke-2 untuk cahaya
merah yang panjang gelombangnya 800
nm!

Jawab:
Konstanta kisi (jarak antara dua celah)

 d = 1/5000 cm = 2.10-6 m
Rumus kisi difraksi :
m  = d sin 
2 . 800 . 10-9 = 2.10-6 . Sin   Sin


 = 0.8  
 = 53

Polarisasi Horizontal adalah gelombang


radio (elektromagnetik) pada saat
berjalan (merambat) di ruang bebas,
bidang yang dibentuk oleh gerak
perjalanan gelombang tersebut
berbentuk horizontal. Sedangkan
polarisasi Vertikal adalah gelombang
radio yang perjalanan perambatannya
membentuk bidak vertikal.

Anda mungkin juga menyukai