PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Polarisasi
2.2 Cahaya
Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yakni
jika cahaya bergerak berosilasi dengan arah tertentu. Cahaya termasuk
gelombang elektromagnetik yang berarti mempunyai medan listrik dan
medan magnet, keduanya berposisi tegak lurus satu sama lain dan tegak lurus
terhadap arah rambatannya. Disamping itu, cahaya dikategorikan sebagai
gelombang transversal yang merambat tegak lurus pada arah rambatannya,
Dengan kata lain, polarisasi dapat terjadi bila cahaya tersebut merupakan
gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal (Guntur, 1999).
n2
= tan ip (2.2)
n1
Jika berkas cahaya dilewatkan pada kaca, kelajuan cahaya yang keluar
akan sama kesegala arah. Hal itu karena kaca bersifat homogeny. Indeks
biasnya hanya memiliki satu nilai cahaya yang melalui bahan dengan
indeks bias ganda akan mengalami pembiasan dalam 2 arah yang berbeda.
Sebagian berkas akan melalui hukum snellius
METODE PERCOBAAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu:
1. Katrol Polaizer 3 buah
2. Aperture Bracket 3 buah
3. Bangku Optik 1 Buah
4. Dioda Laser 1 Buah
5. Light Sensor 1 buah
6. Rotary Motion Sensor 1 buah
7. 850 Universal Interface 1 buah
8. Aperture Disk
9. Pasco Capstone Software 1 buah
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Dua polarizer (light sensor 20 Hz, grafik intensitas relatif dan sudut)
1) Mengatur sudut polarizer pertama yang sebagai polarisator dan
polarizer kedua yang sebagai analisator menjadi 0o.
2) Mengatur tabel pada kolom pertama pasco capstone software
menjadi Intensity Relative (%) dan kolom kedua menjadi sudut
(rad) serta mengatur grafik pada sumbu Y adalah Intensity
Relative (%) dan sumbu x adalah sudut (rad).
3) Mengatur frekuensinya menjadi 20 Hz dan memilih tombol
RECORD dan merekam selama 20 detik sambil memutar polarizer
kedua sebesar 360o penuh lalu memilih tombol STOP.
3.3.2 Dua polarizer (light sensor 20 Hz, grafik intensitas relatif dan waktu)
1) Mengatur sudut polarizer pertama yang sebagai polarisator dan
polarizer kedua yang sebagai analisator menjadi 0o.
2) Mengatur tabel pada kolom pertama pasco capstone software
menjadi Intensity Relative (%) dan kolom kedua menjadi waktut (s)
serta mengatur grafik pada sumbu Y adalah Intensity Relative (%)
dan sumbu x adalah waktu (s).
3) Mengatur frekuensinya menjadi 20 Hz dan memilih tombol
RECORD dan merekam selama 20 detik sambil memutar
polarizer kedua sebsar 360o penuh lalu memilih tombol STOP.
3.3.3 Tiga polarizer (light sensor 20 Hz, grafik intensitas relatif dan sudut)
1) Menambahkan polarizer didekat laser (dibelakang polarizer
pertama) dan mengatur sudutnya menjadi 0o
2) Mengatur sudut polarizer kedua menjadi 450 dan polarizer ketiga
menjadi 0o.
3) Mengatur tabel pada kolom pertama pasco capstone software
menjadi Intensity Relative (%) dan kolom kedua menjadi sudut
(rad) serta mengatur grafik pada sumbu Y adalah Intensity Relative
(%) dan sumbu x adalah sudut (rad).
4) Mengatur frekuensinya menjadi 20 Hz dan memilih tombol
RECORD dan merekam selama 20 detik sambil memutar polarizer
ketiga sebesar 360o penuh lalu memilih tombol STOP.
3.3.4 Tiga polarizer (light sensor 20 Hz, grafik intensitas relatif dan waktu)
Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yakni
jika cahaya bergerak berosilasi dengan arah tertentu. Cahaya termasuk
gelombang elektromagnetik yang berarti mempunyai medan listrik dan
medan magnet, keduanya berposisi tegak lurus satu sama lain dan tegak lurus
terhadap arah rambatanya. Disamping itu, cahaya dikategorikan sebagai
gelombang transversal yang merambat tegak lurus pada arah rambatannya
dengan kata lain, polarisasi dapat terjadi bila cahaya tersebut merupakan
gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/OndelDel/makalah-polarisasi-cahaya