Anda di halaman 1dari 19

SOSIODRAMA PENYULUHAN KESEHATAN CUCI TANGAN PADA LANSIA DI

DUSUN LEBU, DESA BESANG KAJA

Oleh:
KELOMPOK SGD 1

Umi Cahyati 1602522003


A.A Gede Saska Ariputra 1602522005
Ita Tri Ikmawati 1602522011
Veronika Yuliani Nolo 1602522013
Kadek Lia Lilyani 1602522014
Ni Wayan Mariadnyani 1602522018
I Gusti Ayu Wika Arpandyani 1602522023
Ade Gede Yoga Darma Sentana 1602522025
Made Dwi Oka Dia Apsari 1602522027
Agustus Wetipo 1602522029

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
I. LATAR BELAKANG
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
dengan stress. Lingkungan lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan
seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis.
Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta
peningkatan kepekaan secara individual (Azizah, 2011).
Berdasarkan sensus penduduk tahun 1971, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas
sebesar 5,3 juta (4,5%) dari jumlah penduduk. Selanjutnya, pada tahun 1980, jumlah ini
meningkat menjadi 8 juta (5,5%) dari 12 jumlah penduduk dan pada tahun 1990,
jumlah ini meningkat menjadi 11,3 juta (6,4%). Pada tahun 2000, diperkirakan
meningkat sekitar 15,3 juta (7,4%) dari jumlah penduduk, dan pada tahun 2005, jumlah
ini diperkirakan meningkat menjadi 18,3 juta (8,5%). Pada tahun 2005-2010, jumlah
lanjut usia akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa ( 9%)
dari jumlah penduduk. Bahkan pada tahun 2020-2025, Indonesia akan menduduki
peringkat Negara dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India,
dan Amerika Serikat, dengan umur harapan hidup di atas 70 tahun (Nugroho, 2008).
Perilaku hidup bersih dan sehat juga harus diperhatikan oleh para lansia dimana dengan
perilaku hidup bersih dan sehat dapat meningkatkan derajat kesehatan. Tangan
merupakan bagian tubuh manusia yang fungsional yang sangat intens dipergunakan
oleh manusia dalam kehidupannya, dalam kontaknya dengan lingkungan tangan mudah
sekali dihinggapi kuman, sehingga merupakan pintu masuknya kuman kedalam tubuh
manusia. Oleh karena itu adalah penting untuk menjaga kebersihan tangan guna
mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh, dan hal itu dapat diwujudkan melalui
tindakan mencuci tangan yang benar. Cuci tangan merupakan salah satu solusi yang
murah dan efektif dalam pencegahan penyakit menular. Namun hingga saat ini
kebiasaaan tersebut sering kali dianggap remeh. Berdasarkan kajian WHO cuci tangan
menggunakan sabun dapat mengurangi angka kejadian diare sebesar 47 %. Penelitian
lain di Pakistan yang dilakukan oleh Notoatmojo (2010), menemukan bahwa mencuci
tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernafasan yang berkaitan dengan
pneumonia hingga lebih dari 50 %. Berbagai macam jenis penyakit yang dapat timbul
terkait kebiasaan cuci tangan yaitu diare, Infeksi Saluran Pernapasan, Flu Burung
(H1N1), dan cacingan (Depkes RI, 2010).
Cuci tangan belum menjadi budaya yang dilakukan masyarakat luas di Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari saja, masih banyak ditemukan lansia yang mencuci
tangan hanya dengan air sebelum makan, cuci tangan dengan sabun justru dilakukan
setelah makan. Oleh karena itu kebersihan tangan dengan mencuci tangan perlu
mendapat prioritas yang tinggi, walaupun hal tersebut sering disepelekan. Pencucian
dengan sabun sebagai pembersih, penggosokan, dan pembilasan dengan air mengalir
akan membersikan partikel kotoran di tangan yang banyak mengandung
mikroorganisme. Banyak penyakit yang bisa terjadi akibat tidak mencuci tangan.
Lansia yang tidak mencuci tangan bisa merugikan diri sendiri dan merugikan orang
lain. Dalam hal ini adalah lansia yang mengasuh cucunya karena saat mengasuh tidak
menutup kemungkinan lansia memberikan makanan kepada cucunya dengan tidak
mencuci tangan. Dari data di atas, dapat ditemukan permasalahan keperawatan lansia,
yaitu masih rendahnya pemahaman lansia akan pentingnya cuci tangan, maka dirasa
perlu untuk mengadakan sosiodrama penyuluhan kesehatan lansia dengan topik
perilaku hidup bersih dan sehat yaitu dengan mencuci tangan yang diharapkan dapat
meningkatkan status kesehatan para lansia, khususnya di dusun lebu, desa besang kaja

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 65 menit, lanisa dapat memahami
bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan sasaran penyuluhan
mampu:
1. Memahami dan mampu menyebutkan pengertian cuci tangan
2. Memahami dan mampu menyebutkan tujuan cuci tangan
3. Memahami dan mampu menyebutkan manfaat cuci tangan
4. Memahami dan mampu menyebutkan waktu mencuci tangan yang tepat.
5. Memahami dan mampu menyebutkan kerugian apabila tidak mencuci tangan
6. Memahami dan mampu menyebutkan langkah-langkah mencuci tangan.
7. Mampu melakukan langkah-langkah mencuci tangan.

III. RENCANA KEGIATAN


1. Nama Kegiatan
Sosiodrama Penyuluhan kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat : cuci tangan
pada lansia

2. Waktu dan Tempat


a) Waktu
Kegiatan sosiodrama penyuluhan cuci tangan pada lansia akan dilaksanakan
pada:
Hari/ tanggal : Senin, 09 Mei 2017
Pukul : 09.00 10.05 WITA
b) Tempat
Kegiatan sosiodrama penyuluhan kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat :
cuci tangan pada lansia ini akan dilaksanakan di Dusun lebu, Desa besang
kaja.

3. Pengorganisasian Kelompok
Ketua Pelaksana : Ni Wayan Mariadnyani
Sekretaris : Ita Tri Ikmawati
PIC : A.A Gede Saska Ariputra
Skenario : Ade Gede Yoga Darma Sentana
Pemeran : Veronika Yuliani Nolo
I Gusti Ayu Wika Arpandyani
Umi Cahyati

Fasilitator : Kadek Lia Lilyani


Observer : Made Dwi Oka Dia Apsari
Dokumentasi : Agustus Wetipo
4. Sasaran
1. Peserta : Seluruh lansia yang ada di dusun lebu, besang kaja kelod
2. Jumlah : 20 lansia

5. Alat/Media
a) Leaflet
b) Sound system, LCD, dan Laptop
c) Tissue/Handuk
d) Sabun/Antiseptic
e) Air mengalir

6. Metode
Sosiodrama (demonstrasi 6 langkah cuci tangan dengan lagu agar mudah dihapal),
penyuluhan singkat (untuk mengulas kembali langkah cuci tangan pada
sosiodrama), dan tanya jawab (untuk evaluasi dan meningkatkan pemahaman)
7. Susunan Acara
a) Setting Waktu

Tahap Waktu Kegiatan Pelaksana

Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan Narator


salam
2. Perkenalan
pemain
3. Menyampaian
maksud dan tujuan
4. Mengadakan
kontrak waktu
Kerja 40 menit Meroleplaykan Pemeran
sosiodrama mengenai cuci sosiodrama
tangan
15 menit Tanya jawab Narator
Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan Narator
materi yang
diberikan
2. Mengevaluasi
sesuai tujuan
khusus
3. Mengakhiri
kontrak
4. Salam penutup
b) Setting Tempat

1. Saat Sosiodrama

1 2 3

1 2 3 4

5 6 7

Keterangan :
: Pemeran Perawat

: Pemeran Lansia

2. Saat Penyuluhan

Keterangan :

: Penyuluh : Lansia

: Demonstran : Fasit

8. Rancangan Biaya

No Pengeluaran Jumlah Banyaknya Harga


1 Print Leaflet 1 lembar 3.000 Rp. 3.000,00
2 Fotocopy leaflet 25 lembar 25 x 300 = 7.500 Rp. 7.500,00
3 Print materi Rangkap 1 5.000 Rp. 5.000,00
penyuluhan
4 Antiseptic 3 buah 3 x 35.000 = 105.000 Rp. 105.000,00
5 Tissue 3 buah 3 x 8.000 Rp. 24.000,00
2000 x 20 = 40.000
Konsumsi untuk (jajan)
4 @20 buah Rp. 60.000,00
peserta (jajan, air) 1000 x 20 = 20.000
(air)
TOTAL Rp. 204.500,00

IV. RENCANA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
Peserta penyuluhan adalah Lansia di Dusun lebu sebanyak 20 orang. Permohonan
peserta penyuluhan dan ijin penyuluhan telah dilakukan satu minggu sebelum acara
penyuluhan diselenggarakan kepada kelihan banjar, kader lansia dan warga banjar.
Setelah itu satu hari sebelum penyuluhan kembali melakukan konfirmasi persiapan
penyuluhan kepada kelihan banjar.

2. Evaluasi Proses
Selama proses berlangsung (jumlah peserta, keaktifan dari peserta, hambatan yang
dihadapi selama proses berlangsung)
a) Kegiatan penyuluhan berlangsung tepat waktu
b) Peserta penyuluhan yang hadir 100% dari jumlah total peserta yaitu 20 orang
c) Lokasi : Aula dusun
d) Peserta penyuluhan yang aktif bertanya 50% dari total peserta yaitu 10 orang
e) Tidak terdapat hambatan dalam proses pelaksanaan penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan ini dapat dikatakan berhasil, apabila peserta dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan berikut ini, dengan kriteria hasil:
a) Pada pertanyaan Apa pengertian Cuci Tangan?, sebanyak 10 peserta atau 50
% dapat menjawab dengan singkat tentang pengertian cuci tangan.
Contoh : Mencuci tangan adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
membersihkan bagian telapak, punggung tangan dan jari agar bersih dari
kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan.
Setelah itu penyaji akan kembali mengingatkan pengertian cuci tangan secara
singkat.
b) Pada pertanyaan Tujuan mencuci tangan 70% % peserta atau sebanyak 14
peserta dapat menyebutkan sedikitnya 3 dari 5 tujuan mencuci tangan dengan
benar. Contoh :
14 peserta dapat menyebutkan sedkitnya 3 dari 5 tujuan mencuci tangan
adalah
1. Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan
2. Mencegah infeksi silang (cross infection)
3. Menjaga kondisi steril
Sisanya menyebutkan menyebutkan kurang dari 3. Setelah itu penyaji akan
kembali mengingatkan ke 5 tujuan mencuci tangan :
1. Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan
2. Mencegah infeksi silang (cross infection)
3. Menjaga kondisi steril
4. Melindungi diri dari infeksi
5. Memberikan perasaan segar dan bersih
c) Pada pertanyaan Manfaat mencuci tangan?, sebanyak 10 peserta atau 50 %
peserta dapat menjawab 2 dari 3 manfaat mencuci tangan
Contoh :
10 peserta dapat menyebutkan sedkitnya 2 dari 3 tujuan mencuci tangan adalah
1. Supaya tangan bersih
2. Membasmi tangan dan kuman mikroorganisme
Sisanya menyebutkan menyebutkan kurang dari 2. Setelah itu penyaji akan
kembali mengingatkan ke 5 tujuan mencuci tangan :
1. Supaya tangan bersih
2. Membasmi tangan dan kuman mikroorganisme
3. Mencegah penularan penyakit
d) Pada pertanyaan Waktu Mencuci tangan yang tepat?, 10 peserta atau 50 %
peserta dapat menjawab 3 dari 5 waktu mencuci tangan yang tepat
Contoh :
10 peserta dapat menyebutkan sedikitnya 3 dari 5 waktu yang tepat mencuci
tangan.
1. Sebelum makan
2. Sesudah buang air besar
3. Sebelum memegang bayi

Setelah itu penyaji akan kembali mengingatkan ke 5 waktu yang tepat untuk
mencuci tangan
1. Sebelum makan
2. Sesudah buang air besar
3. Sebelum memegang bayi
4. Sesudah menceboki anak
5. Sebelum menyiapkan makanan.

f). Pada pertanyaan bagaimana langkah-langkah mencuci tangan?, 14 peserta atau


70 % dapat memperagakan 4 langkah dari 6 langkah inti cuci tangan dengan 3
langkah tambahan dari 5 langkah tambahan mencuci tangan
Contoh :
14 lansia dapat memperagakan 4 langkah inti mencuci tangan.
1. Gosokkan pada kedua telapak tangan dan Gosokkan sampai ke ujung jari.
2. Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya)
dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan
tangan kiri, gosokkan sela-sela jari tersebut. Hal ini dilakukan pada kedua
tangan.
3. Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling
mengunci.
4. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan punggung jari lainnya dengan
gerakan saling berputar, lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.

14 lansia dapat memperagakan 3 langkah gerakan tambahan


mencuci tangan.
1. Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
2. Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan, akan lebih baik jika
sabun yang mengandung antiseptik
3. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue atau handuk, jika
menggunakan kran, tutup kran dengan tisu
Setelah itu penyaji akan kembali mengingatkan ke 6 langkah inti mencuci
tangan
1. Gosokkan sabun pada kedua telapak tangan dan Gosokkan sampai ke ujung
jari.
2. Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya)
dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan
tangan kiri, gosokkan sela-sela jari tersebut. Hal ini dilakukan pada kedua
tangan.
3. Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling
mengunci.
4. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan punggung jari lainnya dengan
gerakan saling berputar, lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
5. Gosokkan telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan
gerakan kedepan, kebelakang, berputar. Hal ini dilakukan pada kedua
tangan.
6. Gosokkan ujung-ujung kuku tangan kanan dengan gerakan memutar di
telapak tangan kiri dan sebbaliknya.
Setelah itu penyaji akan kembali mengingatkan ke 5 langkah tambahan
mencuci tangan
1. Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
2. Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan, akan lebih baik jika
sabun yang mengandung antiseptik.
(Pada akhir gerakan)
3. Pegang pergelangan kanan kanan dengan pergelangan kiri dan lakukan
gerakan memutar. Lakukan pula pada tangan kiri.
4. Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
7. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue atau handuk, jika
menggunakan kran, tutup kran dengan tisu.
g). Pada pertanyaan kerugian tidak melakukan cuci tangan 14 orang atau 70 %
Peserta menjelaskan secara singkat kerugian apabila tidak mencuci tangan
Contoh :
Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi insiden diare
sampai 50%
Setelah itu penyaji akan kembali mengingatkan kerugian tidak melakukan cuci
tangan secara singkat.

Mengetahui, Denpasar,.............................
Pembimbing Akademik Ketua Panitia

( ) (Small Group Discussion 1)

DAFTAR PUSTAKA
A.Poter, Patricia, Pery.( 2005), Ketrampilan dan Prosedur Dasar,Mosby:Elsevier Science.
Azizah,Lilik Marifatul. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Edisi 1. Garaha Ilmu.
Yogyakarta.

Depkes RI.(2010). Pemberantas Penyakit Diare. Jakarta


Kemenkes RI. Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia; 2010.
Kementerian Kesehatan RI, 2010. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-
2014. Jakarta.

Nadesul, (2006). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jakarta: FKUI.

Notoatmodjo, S (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nugroho, W. 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik, Edisi ketiga. Jakarta:EGC.

Subea D. (2010). Raih Hidup Sehat Dengan Cuci Tangan Pakai Sabun - Hari Cuci Tangan
Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). from http://www.depkes.go.id. (15 Desember 2011)

LAMPIRAN 01
MATERI CUCI TANGAN

1. Pengertian Mencuci Tangan


Mencuci tangan adalah kegiatan yang dilakukan seseroang dalam membersihkan
bagian telapak, punggung tangan dan jari agar bersih dari kotoran dan membunuh
kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan manusia serta membuat tangan
menjadi harum baunya. (Nadesul, 2006). Menurut Tim Depkes (1987) mencuci
tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran, dimulai dari ujung jari
sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu
menurut Perry & Potter (2005), mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling
penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi.

2. Tujuan Mencuci Tangan


Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk :
a) Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan
b) Mencegah infeksi silang (cross infection)
c) Menjaga kondisi steril
d) Melindungi diri dari infeksi
e) Memberikan perasaan segar dan bersih

3. Manfaat Mancuci Tangan


Mencuci tangan merupakan suatu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman ke dalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan manfaat:
3. Supaya tangan bersih
4. Membasmi tangan dan kuman mikroorganisme
5. Mencegah penularan penyakit

4. Waktu Mencuci Tangan yang Tepat


Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebaiknya dilakukan pada lima waktu penting,
yaitu:
- Sebelum makan
- Sesudah buang air besar
- Sebelum memegang bayi
- Sesudah menceboki anak
- Sebelum menyiapkan makanan. (Subea, 2010)

5. Langkah-langkah Mencuci Tangan


Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka mencuci tangan haruslah dengan air
bersih yang mengalir, baik itu melalui kran air atau disiram dengan gayung,
menggunakan sabun yang standar, setelah itu keringkan dengan handuk bersih atau
menggunakan tisu (Kemenkes RI, 2010). Untuk penggunaan jenis sabun dapat
menggunakan semua jenis sabun karena semua sabun sebenarnya cukup efektif dalam
membunuh kuman penyebab penyakit.

Mencuci tangan yang baik dan sehat membutuhkan beberapa


peralatan sebagai berikut di bawah ini :
1. Sabun / antiseptic.
2. Air bersih.
3. Lap / tisu kering bersih
Teknik mencuci tangan yang benar harus menggunakan sabun dan di bawah air yang
mengalir dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
2. Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan, akan lebih baik jika sabun
yang mengandung antiseptik.
3. Gosokkan pada kedua telapak tangan.
4. Gosokkan sampai ke ujung jari.
5. Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan
jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan tangan kiri,
gosokkan sela-sela jari tersebut. Hal ini dilakukan pada kedua tangan.
6. Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.
7. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan punggung jari lainnya dengan gerakan
saling berputar, lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
8. Gosokkan telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan
kedepan, kebelakang, berputar. Hal ini dilakukan pada kedua tangan.
9. Pegang pergelangan kanan kanan dengan pergelangan kiri dan lakukan gerakan
memutar. Lakukan pula pada tangan kiri.
10. Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
11. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue atau handuk, jika menggunakan
kran, tutup kran dengan tisu (Kemenkes RI, 2010).

6. Kerugian Apabila Tidak Mencuci Tangan


Cuci tangan belum menjadi budaya yang dilakukan masyarakat luas di Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari saja, masih banyak yang mencuci tangan hanya dengan
air sebelum makan, cuci tangan dengan sabun justru dilakukan setelah makan.
Mencuci tangan saja adalah salah satu tindakan pencegahan yang menjadi perilaku
sehat dan baru dikenal pada akhir abad ke 19. Tangan yang kotor, dapat memindahkan
bakteri dan virus pathogen dari tubuh, feses atau sumber lain ke makanan. Oleh
karena itu kebersihan tangan dengan mencuci tangan perlu mendapat prioritas yang
tinggi, walaupun hal tersebut sering disepelekan. Pencucian dengan sabun sebagai
pembersih, penggosokan, dan pembilasan dengan air mengalir akan membersikan
partikel kotoran di tangan yang banyak mengandung mikroorganisme. Kebiasaan
mencuci tangan dengan sabun, ternyata dapat mengurangi insiden diare sampai 50%
atau sama dengan menyelamatkan sekitar 1 juta anak didunia dari penyakit tersebut
setiap tahunnya.
Diare memang penyakit yang mudah menular, terutama pada peralihan musim.
Biasanya pada peralihan musim ini banyak lalat (hewan pembawa bakteri). Lalat ini
hinggap dimakanan, sehingga makanan menjadi tidak hygienis dan dapat
menyebabkan diare. Akibat yang ditimbulkan diare adalah kekurangan cairan tubuh
dan garam-garam yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Akibat
kekurangan cairan terus menerus akan berakibat dehidrasi. Selain itu diare juga dapat
mengakibatkan malnutrisi karena nafsu makan berkurang. Malnutrisi akan
menyebabkan resiko terjadinya diare lebih berat dan lama, dan pada akhirnya akan
menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan kematian (Depkes RI, 2010).
LAMPIRAN 2 (SKENARIO)

Pemeran :

1. Lansia 1 pada sosiodrama dan


lansia 1 pada penyuluhan : I Gusti Ayu Wika Arpandyani
2. Lansia 2 pada sosiodrama dan
lansia 2 pada penyuluhan : Ita Tri Ikmawati
3. Lansia 3 pada sosiodrama dan
lansia 3 pada penyuluhan : Made Dwi Oka Dia Apsari
4. Lansia 4 pada sosiodrama dan dukumentasi : Agustinus Wetipo
5. Lansia 5 pada sosiodrama dan fasilitator : Kadek Lia Lilyani
6. Lansia 6 pada sosiodrama dan
lansia 4 pada penyuluhan : Ade Gede Yoga Darma Sentana
7. Lansia 7 dan observer : Veronika Yuliani Nolo
8. Perawat 1 dan demostran 1 pada penyuluhan : Umi Cahyati
9. Perawat 2 dan dagang lawar : A.A Gede Saska Ariputra
10. Perawat 3 dan fasilitator : Ni Wayan Mariadnyani

SKENARIO SOSIODRAMA PENYULUHAN LANSIA

(Opening) Selamat pagi pekak lan dadong sekalian, pada kesempatan ini perkenalkan kami
dari PSIK B FK UNUD akan mempersembahkan sebuah sosiodrama yang kami angkat dari
refleksi atau cerita kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya para lansia, sebagai media
untuk memberikan penyuluhan mengenai pentingnya cuci tangan yang benar untuk
meningkatkan derajat kesehatan lansia. Kisah ini adalah karangan semata, kami mohon maaf
jika terdapat kesamaan tokoh, tempat, dan kejadian. Selamat menyaksikan!

Diceritakan di sebuah desa terdapat dagang lawar yang sangat tersohor dan sangat disegani di
desa tersebut dan di sukai semua kalangan termasuk kaum lansia.

Dagang Lawar : lawar,, lawar,, lawar,, ngae awet muda dan sejahtera
Lansia 1 : nasi lawar 2 bungkus pak, bungkus, lalahin nahh, ne lalah karet 2,
ane sing lalah kacipin gen, de jangine bes bek micin ne, lemo ne
bedikin pang sing masem bla.. blaa.. blaa
Dagang Lawar : dong ne dagang lawar sing je tongos pengaduan,, jeg aeng liun
munyn ne,,, kanti mpet kupinge ningehang
Lansia 1 : yee terserah guwe dongse kan gue pembeli,, nah enggal gae
psenane be seduk san ne
Lansia 2 : wee daddong lempog ade ape ne? ,, mas lawar meli nasi lawar
bungkus 3 ,, G,,P,,L
Dagang Lawar : Dasar dadong bud#h -_- (bergumam)
Lansia 1,2 : wee ape tolih? tumben nolih dadong-dadong jegeg? Enggal gae
jeg stempel tse
Dagang Lawar : (Shock beberapa saat) iya nyahh
Lansia 3 : aku pesen juga 1 beb
Lansia 1,2 : yeehhh dadong klepon ,, mai-mai bareng dini negak
Lansia 3 : okecin
Merekapun berkumpul dan ngerumpi sampai lupa dunia, Setelah 3 jam menunggu pesanan
merekapun jadi
Lansia 1 : guys makan bareng nyak? Be mekelo ne sing makan bareng
Lansia 2 : leh uga tuh,,
Lansia 3 : sikne pekak amboy yuk? Ditu ade pondok indah dan sawah ,,
lumayan kan ngidang sepli
Lansia 1 : hhmmm bole bole,, yuk cuss
Merekapun menuju pondok dengan semangat
Lansia 1 : mehh mantap ne tongos e
Lansia 3 : yoii dong
Lansia 2 : yokk makan ,, udh laper banget ni perut,, serasa udh bisa makan ni
pondok,, (terlihat bingung) dje tngos ngumbah lime ne??
Lansia 1,3 : nah jeg makan gen langsung,, sing engken ,, mun misi daki limane
kan lebih yahut rasane gurihnyoy
Lansia 2 : okelah be seduk san nok
Mrekapun menyantap dengan lahap dan membabibuta nasi lawar yang sedap itu
Lansia 1 : eheeeekkkkkkk (sendawa) mantaappppp
Lansia 2,3 : yoii broo mantaappp
Lansia 1 : jani tinggal nyante malu mare langsung selpli
Lansia 2,3 : yokk (dengan semangat)
Sekian jam kemuadian, mrekapun merasakan sesuatu yang tidak enak pada perut mereka, di
saat bersamaan tiga orang perawat sedang melakukan penelitian di desa. Berjalan langah
demi langkah. Di sebuah gubuk dagang, perawat menemukan 3 orang lansia yang tengah
bercakap-cakap. Wajah mereka berseri-seri sambil namun sesekali menunjukkan mimik
memendam rasa sakit di salah satu bagian tubuh, kemudian melintaslah 3 perawat tersebut
dengan perlahan sambil mendengarkan senandung pembicaraan para lansia yang memenuhi
suasana gubuk.
Lansia 1 : duhhh Sakit basang, basang rage sakit.
Lansia 2 : Aduh aduh adisakit kene basange. Aduh.. aduh.. aduh.. jite keprit
keprit. Kayakne krana medaar jaen nanging tusing ngumbah lima
Lansia 3 : aduuhhh sakit ajan nok duhhhh,, be ade ne pesu kayakne ne ,, aw
aw
Lansia 1 dan 2 : aduhh,, tulung dewee
Perawat : (Menulis keluhan mereka di buku catatan keluhan dan sambil
menangguk-angguk tanda mengerti kemudian perawat melanjutkan
perjalanannya ke puskesmas untuk melaksanakan crosscheck. Di
puskesmas mrekapun mendapatkan data bahwa belum pernah ada
penyuuhan mengenai cuci tangan di desa tersebut dan data kejadian
muntaber yang tinggi terutama pada lansia)
Perawat 1 : sepertinya kita harus melakukan ini
Perawat 2 : betul
Perawat 3 ; melakukan ap? Saya tidak mengerti,, kalian ngomong apa
Perawat 1 : (tepok jidat) suminem kasik tau dia
Perawat 2 ; siap ndan
Sebelum diskusi mereka benar-benar selesai, tiba-tiba salah satu lansia melihat kehadiran
perawat tersebut. Kemudian lansia yang lain mencari perawat tersebut dan meminta
penjelasan.
Lansia 1 dan 2 : buperawat, buperawat tulungin je tiang, basang sakit sajan, ape
krane tiang.. tusing taen cuci tangan...
Lansia 3 dan 4 :yuk mriki.. yuk mriki.. yuk mriki..
Tiga perawat : nggih tiang sampun mireng masalah sane dadong lan pekak
hadapin niki. Mangkin tiang ajarin cara cuci tangan. Wenten enam langkah cui tangan,
mulai ring depan kebelakang, ring selajarine, caklekang jarine, gosok ibu jari, puter
puter..

Lansia tampak antusias dan mengikuti gerakan yang dicontohkan.


Lansia semuanya : bin cepok, bin cepok gen bisa be...
Tiga perawat : yok dadong lan pekak, siap siap. Wenten enam langkah cuci
tangan, mulai ring depan kebelakang, ring selajarine, caklekang jarine, gosok ibu jari,
puter puter..
Lansia tampak mengerti dan bisa melakukan gerakan tersebut. Kemudian 3 orang
perawat tersebut memberikan amanat kepada 4 lansia tersebut.
Perawat 1 : nggih.. Gerakan cuci tangan niki elingang nggih . Yening wenten
ketemu sareng timpal timpal dadong lan pekak sane lali cuci
tangan bise nike nggih dijelasinmasih carane cuci tangan
sanebersihapangtusingadebuinanenyakitangbasangulianlalicucitan
gan
Perawat 2 : Nggih niki malih wenten nike galah cuci tangan mangde eling
pidan manten dadong lan pekak nike cuci tangan. Sadurung
ngajeng, sasampun ngajeng, Sadurung dadonge ngempu bayi,
Sadurung masak, sasampun nge wc, sadurung nyiapin ajeng-
ajengan
Lansia semua : nggih bu perawat (tepuk tangan )

Tiba-tiba 3 orang perawat tersebut pergi dan keempat lansia tersebut merasa senang
karena sudah tau cara mencuci tangan yang benar. Kemudian keempat lansia tersebut
bertemu dengan teman-temannya.
Lansia 4 : dadong bunut, mriki je tiang wenten informasi penting sajanniki
Lansia 5 : ape je ne uyut, sing tolih ne nu ngumbah piring
Lansia 3 : mihh mai gen je lu dong, penting penting penting saja sajan
dadong
Lansia 6 : nah nah engken?Engken?gawat gati asane
Lansia 7 : milu sik neh ningehang, wenten napi wenten napi?
Lansia 1 : nah niki mare sajan tiang ajaine carane ngumbah lima ane bersih
lan beneh saking bu perawat
Lansia 2 : aoo ne nah mai alu nae mekejang , kumpul lu dini jak mekejang

Semua lansia berkumpul lalu lansia 1,2,3,4 memberitahu gerakan cuci tangan yang
benar kepada teman-temannya dan menyanyiannya dengan benar. Kemudian semua
lansia mengulang gerakan tersebut bersama-sama.

Lansia 1,2,3,4 : tiang jagi bagi ilmu cuci tangan niki,, Wenten enam langkah cuci
tangan, mulai ring depan kebelakang, ring selajarine, caklekang
jarine, gosok ibu jari, puter puter... . cobak nae sareng sami
barengan nyobak
Lansia semuanya : yok yok yok. Wenten enam langkah cui tangan, mulai ring depan
kebelakang, ring selajarine, caklekang jarine, gosok ibu jari, puter
puter...
Lansia 1,2,3,4 : niki malih wenten nike galah cuci tangan mangde eling pidan
manten dadong lan pekak nike cuci tangan. Sadurung ngajeng,
sasampun ngajeng, Sadurung dadonge ngempu bayi, Sadurung
masak, sasampun nge wc, sadurung nyiapin ajeng-ajengan,, oke??
Elingang nggih elingang elingang elingang
Lansia 5,6,7 : nggih-nggih siap

Sejak saat itu suasana desa menjadi aman dan nyaman serta seluruh lansia di desa
sangat bersemangat bila melakukan cuci tangan.

(Closing) Baiklah bapak/ibu sekalian, demikianlah tadi sosiodrama yang sudah kita
saksikan bersama mengenai kesehatan lansia dan pentingnya cuci tangan semoga apa
yang kami sajikan melalui sosiodrama ini dapat bermanfaat dalam menambah
pengetahuan dan memberdayakan para lansia dalam meningkatkan kesehatannya.
Kami mohon maaf apabila terdapat kata yang tidak berkenan, baik yang disengaja
maupun tidak disengaja.

Setelah meroleplaykan sosiodrama, peserta penyuluhan dievaluasi untuk materi


penyuluhan cuci tangan untuk mengulas kembali langkah cuci tangan pada
sosiodrama. Para lansia tampak antusias untuk menjawab pertanyaan dari demonstran.
Dan pada akhir evaluasi demonstran mengajak semua lansia yang hadir untuk
memperagakan kembali gerakan cuci tangan sambil menyanyi bersama-sama dan
acara ditutup dengan pembagian leaflet ke masing-masing lansia (peserta
penyuluhan).

Anda mungkin juga menyukai