FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1dari 69 27 Februari 2017
BAHAN AJAR
PERPINDAHAN PANAS
E5124016
2 SKS
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 2dari 69 27 Februari 2017
Pada hari ini Jumat, 10 Februari 2017, Bahan Ajar Mata Kuliah Perpindahan
Panas Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik telah diverifikasi oleh Ketua
Jurusan Teknik Kimia.
Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T. Dr. Dewi Selvia Fardhyanti, S.T., M.T.
NIP. 197405191999032001 NIP. 197103161999032002
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 3dari 69 27 Februari 2017
PRAKATA
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan buku ajar untuk mata kuliah
Perpindahan Panas yang berisi mengenai konsep proses perpindahan panas,
perpindahan panas konduksi, perpindahan panas konduksi simultan dengan
konveksi, perpindahan panas konveksi, dan perpindahan panas radiasi.
Kami telah berusaha menyajikan yang terbaik dalam penulisan buku ajar
ini. Namun demikian kami masih mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Akhir kata, kami berharap penulisan buku ajar ini dapat bermanfaat
dan menjadi acuan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang dalam upaya mencapai pendidikan unggul dan
berkualitas.
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 4dari 69 27 Februari 2017
DESKRIPSI MATAKULIAH
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 5dari 69 27 Februari 2017
DAFTAR ISI
Prakata i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel viii
Bab I Konsep Dasar Psikologi Kognitif 1
Deskripsi Singkat 1
Capaian pembelajaran pertemuan 1
A. Definisi Psikologi Kognitif 1
B. Ruang Lingkup Psikologi Kognitif 4
C. Sejarah Singkat Psikologi Kognitif 4
D. Hubungan Psikologi Kognitif dengan Ilmu Kognitif 8
E. Metode Penelitian 11
F. Rangkuman
Pertanyaan 14
Bab II Neuroscience Kognitif 15
Deskripsi Singkat 15
Capaian pembelajaran pertemuan 15
A. Konsep Neuroscience Kognitif 15
B. Sejarah Perkembangan Neuroscience Kognitif 16
1. Frenologi 16
2. Teori Medan Agregat 17
3. Teori Lokalisasi Fungsi 17
4. Kemunculan Neuropsikologi 18
C. Psikologi Kognitif dan Neurosains Kognitif 21
D. Rangkuman
Pertanyaan 23
Daftar Pustaka 94
Glosarium
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 6dari 69 27 Februari 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Panas dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain karena
adanya perbedaan suhu diantara tempat tersebut, panas dapat bergerak melalui
benda padat, cair maupun gas. Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain
seringkali terjadi dalam industri proses. Pada kebanyakan pengerjaan, diperlukan
pemasukan atau pengeluaran kalor, untuk mencapai dan mempertahankan
keadaan yang dibutuhkan sewaktu proses berlangsung. Kondisi pertama yaitu
mencapai keadaan yang dibutuhkan untuk pengerjaan, terjadi umpamanya bila
pengerjaan harus berlangsung pada suhu tertentu dan suhu ini harus dicapai
dengan jalan pemasukan atau pengeluaran kalor. Kondisi kedua yaitu
mempertahankan keadaan yang dibutuhkan untuk operasi proses, terdapat pada
pengerjaan eksoterm dan endoterm. Disamping perubahan secara kimia,
keadaan ini dapat juga merupakan pengerjaan secara alami. Dengan demikian
pada pengembunan dan penghabluran (kristalisasi) kalor harus dikeluarkan.
Pada penguapan dan pada umumnya juga pada pelarutan, kalor harus
dimasukkan. Adalah hukum alam bahwa kalor itu suatu bentuk energi.
Pernahkah anda membuat api unggun pada saat kemah? Bagaimana
caranya kalor dapat berpindah dari api unggun ke tubuh kita? Nah pada
kesempatan ini akan diulas mengenai cara perpindahan kalor. Bagaimanakah
cara kalor itu berpindah? Ada berapa jenis perpindahan kalor?
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 7dari 69 27 Februari 2017
Sama halnya seperti energi, kalor juga dapat berpindah dari satu tempat
ke tempat lain. Kalor dapat berpindah dengan tiga cara, yaitu konduksi atau
hantaran, konveksi atau aliran, dan radiasi atau pancaran.
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 8dari 69 27 Februari 2017
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 9dari 69 27 Februari 2017
(a) (b)
Contoh lain dari peristiwa konveksi adalah terjadinya angin laut dan angin darat.
Angin laut dan angin darat merupakan contoh peristiwa alam yang melibatkan
arus konveksi pada gas. Contoh yang lain di dalam kehidupan sehari-hari yang
melibatkan proses konveksi adalah cerobong asap pabrik. Tahukah saudara
mengapa cerobong asap pabrik di buat tinggi? Coba saudara cari jawabannya
dengan menggunakan konsep konveksi !
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 10dari 69 27 Februari 2017
Mungkin saudara sebagai siswa tidak asing dengan istilah api unggun.
Api unggun yang sering dinyalakan ketika melakukan kegiatan kemah atau
pramuka pada malam hari. Apa yang dapat saudara rasakan saat berada di
sekitar nyala api unggun? Saudara akan merasakan hangatnya api unggun dari
jarak berjauhan. Bagaimanakah panas api unggun dapat sampai ke badanmu?
Kalor yang saudara terima dari nyala api unggun disebabkan oleh energi
pancaran. Kalor ini berpindah tanpa melalui zat perantara. Jadi pengertian radiasi
adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.
Contoh lain yang merupakan peritiwa radiasi adalah peristiwa panasnya sinar
matahari hingga sampai ke bumi. Peristiwa ini dimanfaatkan untuk mengeringkan
sesuatu misalnya menjemur pakaian. Jika tidak ada peristiwa radiasi saudara
tidak akan bisa mengeringkan pakaian.
Permukaan benda hitam, kusam, dan kasar merupakan pemancar dan
penyerap kalor yang baik. Permukaan benda putih, mengkilap dan halus
merupakan pemancar dan penyerap kalor yang buruk.
Oleh karena itu jika saudara ingin melancong ke pantai pada siang hari
jangan menggunakan pakaian hitam gunakan pakaian yang mengkilap atau
putih. Kenapa? Ini akan berlaku konsep perpindahan kalor secara radiasi.
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 11dari 69 27 Februari 2017
BAB II
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI
Tujuan Pembelajaran:
(a) Mahasiswa mampu menjelaskan perpindahan panas konduksi
dalam keadaan tunak.
(b) Mahasiswa mampu menjelaskan perpindahan panas konduksi
pada bidang datar.
(c) Mahasiswa mampu menjelaskan Perpindahan panas konduksi
pada silinder.
(d) Mahasiswa mampu menjelaskan perpindahan panas konduksi
pada bola.
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 12dari 69 27 Februari 2017
dT qk dT
qk kA atau k (2.3)
dx A dx
(A)
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 13dari 69 27 Februari 2017
(B)
(C)
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 14dari 69 27 Februari 2017
dT
arah z: qz kA
dz
c) Koordinat Bola, meliputi: bola: r, ,
dT
arah r: qr kA
dr
k dT
arah : q A
r d
k dT
arah : q A
r sin d
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 15dari 69 27 Februari 2017
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 16dari 69 27 Februari 2017
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 17dari 69 27 Februari 2017
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 18dari 69 27 Februari 2017
Gambar 2.1. Profil Suhu Perpindahan Panas Konduksi pada Satu Bidang Datar
dT T T
Hukum Fourier: q kA kA kA (2.4)
dx x x kA
Analogi listrik
V T
I q (2.5)
R x kA
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 19dari 69 27 Februari 2017
q
T T T
2 1 (2.6)
R x kA
atau:
T T1 T2
q (2.7)
R x kA
Gambar 2.2. Profil Suhu Perpindahan Panas Konduksi pada Satu Seri Bahan
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 20dari 69 27 Februari 2017
T2 T3
qB (2.14)
xB k B . A
T3 T4
qC (2.15)
xC kC . A
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 21dari 69 27 Februari 2017
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 22dari 69 27 Februari 2017
Dimana:
x1
R1 (2.17)
k1 A1
x3
R3 (2.18)
k 3 A3
x2
Rk 1 (2.19)
k 2 a A2 a k 2b A2b
x2
Rk 2 (2.20)
k4 a A4 a k4 b A4 b k4 c A4 c
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 23dari 69 27 Februari 2017
Analogi listrik :
dT dT
q k . Ar k .2 .r.L (2.23)
dr dr
Kondisi batas (Boundary Condition, BC):
a) r = ri T = Ti
b) r = ro T = To
Dengan kondisi batas di atas, persamaan aliran panas untuk koordinat
silinder adalah:
2 .k .L(Ti To ) 2 .k .LTi To
q atau q (2.24)
lnro ri 2,3 logro ri
T T To
q i
Rth ln ro ri (2.25)
2 .k .L
ln ro ri
Dalam hal ini tahanan thermalnya adalah: Rth (2.26)
2 .k .L
ro Do
Jika D adalah diameter silinder maka: (2.27)
ri Di
Persamaan aliran panas dapat ditulis:
2 .k .LTi To 2 .k .LTi To
q atau q (2.28)
lnDo Di 2,3 logDo Di
Jika diameter dalam silinder (Di) > 0,75 diameter luar (Do), aliran panas bisa
dicari dengan:
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 24dari 69 27 Februari 2017
Ti To
q (2.29)
Do Di 2
.k .LDi Do 2
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 25dari 69 27 Februari 2017
Analogi listrik:
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 26dari 69 27 Februari 2017
2 .L(T1 T4 )
q (2.34)
lnr2 r1 lnr3 r2 lnr4 r3
kA kB kC
Jika: qinput = qoutput
Maka:
T T T T
q A B C (2.35)
Rth RA RB RC
T1 T4 T T T T T T
q 1 2 2 3 3 4
Rth lnr2 r1 lnr3 r2 lnr4 r3
(2.36)
2 .k A .L 2 .k B .L 2 .kC .L
Analogi listrik:
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 27dari 69 27 Februari 2017
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 28dari 69 27 Februari 2017
Analogi listrik :
Persamaan aliran panas untuk dinding lapis rangkap berbentuk bola adalah:
Tmenyeluruh T
q (2.38)
R th R1 R2 R3
sehingga,
T1 T4
q atau
1 r1 1 r2 1 r2 1 r3 1 r3 1 r4
4 .k1 4 .k 2 4 .k 3
4 (T1 T4 )
q (2.39)
1 r1 1 r2 1 r2 1 r3 1 r3 1 r4
k1 k2 k3
T1 T4 T T T T3 T T
q 1 2 2 3 4 (2.41)
Rth 1 r1 1 r2 1 r2 1 r3 1 r3 1 r4
4 .k1 4 .k2 4 .k3
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 29dari 69 27 Februari 2017
KESIMPULAN
SOAL
1. Salah satu permukaan sebuah plat tembaga yang tebalnya 3 cm mempunyai
o
suhu tetap 400 C, sedangkan suhu permukaan yang sebelah lagi dijaga tetap
o
100 C. Berapa panas yang berpindah melintas lempeng itu ?
4. Sebuah bola lowong terbuat dari alumunium (k = 202 W/m.oC) dengan diameter
o
dalam 4 cm dan diameter luar 8 cm. Suhu bagian dalam adalah 100 C dan
o
suhu luar 50 C. Hitunglah perpindahan kalornya !
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 30dari 69 27 Februari 2017
BAB III
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI DAN KONVEKSI SECARA SIMULTAN
Tujuan Pembelajaran:
(a) Mahasiswa mampu menjelaskan koefisien perpindahan panas
menyeluruh pada bidang datar.
(b) Mahasiswa mampu menjelaskan koefisien perpindahan panas
menyeluruh pada bidang silinder.
(c) Mahasiswa mampu menjelaskan koefisien perpindahan panas
menyeluruh pada bidang bola.
(d) Mahasiswa mampu menjelaskan tebal isolasi kritis.
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 31dari 69 27 Februari 2017
Analogi listrik:
Bidang datar yang ditunjukkan pada Gambar 3.1 terkena cairan A panas di
satu sisi dan pendingin cairan B di sisi lain. Perpindahan panas menyeluruh
dinyatakan dengan:
q h1 . ATA T1 T1 T2 h2 . AT2 TB
k. A
(3.1)
x
TA TB A(TA TB )
q (3.2)
1 h1 A x kA 1 h2 A 1 h1 x k 1 h2
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 32dari 69 27 Februari 2017
Dimana A adalah luas daerah yang sesuai untuk aliran panas. Berdasarkan
Persamaan (3.2), koefisien perpindahan panas overall dapat dinyatakan
dengan:
1
U (3.4)
1 h1 x 1 h2
k
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 33dari 69 27 Februari 2017
Analogi listrik:
Perpindahan panas menyeluruh dari zat alir di dalam pipa ke zat alir di luar
pipa adalah:
TA TB
q (3.8)
1 lnr2 r1 1
h1 . A1 2 .k .L h2 . A2
Jika luas permukaan untuk perpindahan panas zat alir:
a) di dalam pipa, A1 = 2 r1 L (3.8)
b) di luar pipa, A2 = 2 r2 L (3.9)
maka,
TA TB 2 .LTA TB
q (3.10)
1 lnr2 r1 1 1 lnr2 r1 1
h1.2 .r1.L 2 .k .L h2 .2 .r2 .L h1.r1 k h2 .r2
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 34dari 69 27 Februari 2017
a. Bidang dalam,
A1 TA TB 2 .r1.LTA TB
q (3.11)
1 A1 lnr2 r1 A 1 r1 lnr2 r1 r
1 1
h1 2 .k .L h2 . A2 h1 k h2 .r2
1
U1 (3.12)
1 r1 lnr2 r1 r
1
h1 k h2 .r2
b. Bidang luar,
A2 TA TB 2 .r2 .LTA TB
q (3.13)
A2 A2 lnr2 r1 1 r2 r lnr2 r1 1
2
h1. A1 2 .k .L h2 h1.r1 k h2
1
U2 (3.14)
r2 r lnr2 r1 1
2
h1.r1 k h2
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 35dari 69 27 Februari 2017
Analogi listrik:
Perpindahan panas menyeluruh dari zat alir di dalam pipa ke zat alir di luar
pipa adalah:
TA TB
q (3.15)
1 1 r 1 r2 1
1
h1. A1 4k h2 . A2
Koefisien perpindahan panas menyeluruh,
a. Bidang dalam,
A1 TA TB 4 .r1 TA TB
2
q (3.15)
1 A1 1 r1 1 r2 1
A 1 r1 1 r1 1 r2
2
r
2
1 2
h1 4 .k h2 . A2 h1 k h2 .r2
1
U1 (3.16)
1
r1
2
1 r1 1 r2 r1
2
2
h1 k h2 .r2
b. Bidang luar,
A2 TA TB 4 .r2 TA TB
2
q (3.17)
A2 A2 1 r1 1 r2 1 r2
2
r2 1 r1 1 r2 1
2
h1. A1 4 .k h2 h1.r1
2
k h2
1
U2 (3.18)
r 1 r1 1 r2 1
2 2
r2
2
2
h1.r1 k h2
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 36dari 69 27 Februari 2017
Dimana:
ln rc ri
Rk (3.19)
2 .k .L
1
Rh (3.20)
2 .rc .L.h
Persamaan perpindahan panas untuk pipa terisolasi adalah:
Tmenyeluruh Ti T 2 .L.Ti T
q (3.21)
R ln rc ri 1 ln rc ri 1
th
2 .k .L 2 .rc .L.h k rc .h
Untuk menentukan jari-jari kritis isolasi (rc) agar perpindahan panasnya
maksimum dapat dicari dengan 2 cara, yaitu:
dq dR
0 atau 0 (3.22)
drc drc
k
Jari-jari kritis diperoleh: rc (3.23)
h
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 37dari 69 27 Februari 2017
isolasi.
b) Bola Terisolasi
Sebuah bola dipasang selapis isolasi di sekelilingnya. Suhu dinding dalam
isolasi adalah Ti sedang suhu luarnya terkena konveksi sebesar Ts.
Dimana:
1 ri 1 rc
Rk (3.24)
4k
1
Rh (3.25)
4rc h
2
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 38dari 69 27 Februari 2017
Tmenyeleuruh Ti Ts 4 Ti Ts
q (3.26)
R th
1 ri 1 rc
1 1 ri 1 rc
2
1
4 .k 4 .rc .h
2
k rc .h
dq dR
0 atau 0 (3.27)
drc drc
2k
Jari-jari kritis diperoleh: rc (3.28)
h
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 39dari 69 27 Februari 2017
KESIMPULAN
SOAL
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 40dari 69 27 Februari 2017
BAB IV
Tujuan Pembelajaran:
(a) Mahasiswa mampu menjelaskan konveksi paksa.
(b) Mahasiswa mampu menjelaskan konveksi bebas.
qc h. ATW T h.TW T
qc
atau (4.1)
A
Dimana:
qc
: laju perpindahan panas karena adanya perbedaan suhu
A
overall antara
dinding dan fluida serta luas permukaan A
h : koefisien perpindahan panas konveksi
TW : suhu dinding
T : suhu fluida
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 41dari 69 27 Februari 2017
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 42dari 69 27 Februari 2017
Macam-macam Konveksi :
1. Konveksi bebas/konveksi alamiah (free convection/natural convection)
perpindahan panas yang disebabkan oleh beda suhu dan beda rapat saja
dan tidak ada tenaga dari luar yang mendorongnya.
Contoh: plat panas dibiarkan berada di udara sekitar tanpa ada sumber
gerakan dari luar.
2. Konveksi paksaan (forced convection)
perpindahan panas aliran gas atau cairan yang disebabkan adanya tenaga
dari luar.
Contoh: plat panas dihembus udara dengan kipas/blower.
Gambar 4.2. Berbagai Daerah Aliran Lapisan Batas di Atas Bidang Datar
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 43dari 69 27 Februari 2017
um .d um .d .
Untuk aliran turbulen biasanya: Re d 2300 (4.3)
c) Lapisan batas pada plat rata
Lapisan batas termal: daerah dimana terdapat gradien suhu dalam
aliran akibat proses pertukaran kalor antara fluida dan dinding.
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 44dari 69 27 Februari 2017
= kg/s.m (lbm/h.ft)
Cp = kJ/kg.oC (Btu/lbm.oF)
k = kW/m2.oC (Btu/h.ft2.oF)
Penentuan koefisien perpindahan konveksi berdasarkan angka
Prandtl adalah:
1 / 3
1/ 3 u
1/ 2
xo 3 / 4
h x 0,332.k . Pr 1 (4.6)
.x x
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 45dari 69 27 Februari 2017
Angka Nusselt
Penentuan angka Nusselt secara umum menggunakan persamaan:
hx . x
Nu x (4.7)
k
Untuk plat yang dipanaskan pada keseluruhan panjangnya (xo=0) dan
substitusi persamaan (4.6) kedalam persamaan (4.7):
1 / 3
xo 3 / 4
Nu x 0,332. Pr 1
1/ 3 1/ 2
. Re x (4.8)
x
Untuk fluks panas tetap, maka 0,3387 diganti 0,4637 dan 0,0468
diganti 0,0207.
Koefisien perpindahan kalor rata-rata dan angka Nusselt bisa
diperoleh dengan:
h 2.hx (4.12)
h.L
NuL 2. Nu x 0,664. Re L . Pr1/ 3
1/ 2
(4.13)
k
.u .L
Dimana: Re L (4.14)
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 46dari 69 27 Februari 2017
pada suhu film, Tf yaitu rata-rata aritmatik antara suhu dinding dan suhu
aliran bebas.
Tw T
Tf (4.15)
2
Persamaan (4.16) juga dapat dinyatakan dalam panas fluks dan beda
suhu:
qw . x
Nu x (4.17)
k .(Tw T )
qw
3
2
hx . Tw T (4.19)
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 47dari 69 27 Februari 2017
Tb T
.2 .rdr.u.C .T
0
p
(4.21)
ro
.2 .rdr.u.C
0
p
Suhu bulk merupakan perwakilan dari total energi dari suatu aliran di
lokasi tertentu. Suhu bulk sering disebut sebagai suhu pencampuran,
karena fluida diasumsikan ditempatkan dalam suatu tangki pencampuran
dan dibiarkan mendekati kondisi kesetimbangan.
Menghitung suhu bulk, Tb dari Persamaan (4.21) menjadi:
7 u0 .r0 T
2
Tb Tc (4.22)
96 x
Dimana: Tc merupakan suhu di pusat tabung.
Suhu dinding, Tw menjadi:
3 u0 .r0 T
2
Tb Tc (4.23)
16 x
Koefisien perpindahan panas konduksi ditentukan menggunakan
persamaan:
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 48dari 69 27 Februari 2017
T
q h. ATw Tb k . A (4.24)
r r ro
k T r r ro
h
Tw Tb
T u T r 3
u .r T
0 r 2 0 o (4.25)
r r ro x 2 4.ro r r 4 x
o
.u m .d
Bilangan Reynolds: Re d
h.d
Bilangan Nusselt: Nud
k
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 49dari 69 27 Februari 2017
Untuk nilai: 0,5 < Pr < 1,5 dan 104 < Re < 5.106 :
Nu 0,0214 Re0,8 100 Pr 0,4 (4.29)
Untuk nilai: 1,5 < Pr < 500 dan 3000 < Re < 106 :
Nu 0,012 Re0,87 280 Pr 0,4 (4.30)
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 50dari 69 27 Februari 2017
g. .Tw T . x 3
Bilangan Grashoff: Grx (4.16)
2
Dimana: g = percepatan gravitasi
= viskositas kinematik
= 1/T = koefisien ekspansi volume (K-1)
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 51dari 69 27 Februari 2017
Nu f C Grf . Pr f
m h.L
(4.18)
k
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 52dari 69 27 Februari 2017
0,670.Ra 1 / 4
Nu 0,68
1 0,492 / Pr
(4.20)
9 / 16 4 / 9
0,387 .Ra 1 / 6
Nu 0,825
1 0,492 / Pr
(4.21)
9 / 16 8 / 27
b) Plat Horisontal
1) Plat horisontal dengan permukaan panas menghadap ke atas, maka
penentuan angka Nusselt menggunakan persamaan:
Untuk nilai: GrL.Pr < 2 x 108:
NuL 0,13GrL . Pr
1/ 3
(4.22)
c) Silinder Horisontal
Korelasi diberikan oleh Churchill dan Chu:
Untuk aliran laminer dengan nilai 10-5 < Gr.Pr < 1012:
1/ 6
1/ 2 Gr. Pr
0,60 0,387 16 / 9
Nu (4.25)
1 0,559 Pr 9 /16
Untuk aliran laminer dengan nilai 106 < Gr.Pr < 109:
0,518Grd . Pr
1/ 4
Nud 0,36
1 0,559 Pr
(4.26)
9 / 16 4 / 9
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 53dari 69 27 Februari 2017
Nud 0,53 Grd . Pr 2
1/ 4
(4.27)
h.d
Nu f 2 0,392.Grf
1/ 4
(4.29)
kf
Dengan memasukkkan angka Prandtl diperoleh:
Nu f 2 0,43.Grf . Pr f
1/ 4
(4.30)
Untuk rentang yang lebih tinggi: 3 x 105 < Gr.Pr < 8 x 108
Nu f 2 0,50.Grf . Pr f
1/ 4
(4.31)
KESIMPULAN
SOAL
Udara pada 27oC dan 1 atm mengalir di atas sebuah plat rata dengan
kecepatan 2 m/s. Jika plat dipanaskan keseluruhan panjangnya hingga
mencapai suhu 60oC, hitunglah panas yang dipindahkan pada:
a) 20 cm pertama plat
b) 40 cm pertama plat
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 54dari 69 27 Februari 2017
BAB V
Tujuan Pembelajaran:
(a) Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat radiasi.
(b) Mahasiswa mampu menjelaskan Identitas Kirchhoff.
(c) Mahasiswa mampu menjelaskan pertukaran panas antara benda
tidak hitam.
(d) Mahasiswa mampu menjelaskan perpindahan panas radiasi antar
2-3 permukaan.
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 55dari 69 27 Februari 2017
mempunyai range spektrum yang sangat sempit yaitu sekitar 0,35 hingga 0,75
m.
Perambatan radiasi thermal berlangsung dalam bentuk kuantum dan setiap
kuantum mengandung energi sebesar:
E=h.v (5.3)
-34
Dimana: h = konstanta Planck (= 6,625 x 10 J.s)
Setiap kuantum dianggap sebagai suatu partikel yang mempunyai energi, massa
dan momentum seperti molekul gas photon
Dimana:
Eb = energi radiasi per satuan waktu dan per satuan luas area (W/m2)
T = suhu (K)
= konstanta Stefan-Boltzmann
= 5,669x108 W/m2K4 = 0,1714x108 Btu/h.ft2.oR4
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 56dari 69 27 Februari 2017
A. SIFAT-SIFAT RADIASI
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 57dari 69 27 Februari 2017
Diketahui: + + = 1
Dimana: = faktor refleksi (refleksivitas)
= faktor absorpsi (absorpsivitas)
= faktor transmisi (transmisivitas)
B. IDENTITAS KIRCHHOFF
Emisivitas () suatu benda sama dengan absorpsivitas ()-nya pada suhu
yang sama.
Emisivitas suatu benda () merupakan perbandingan antara energi yang
dapat dipancarkan oleh benda itu pada suhu T dibandingkan dengan energi
yang dipancarkan oleh benda hitam pada suhu yang sama.
E
(5.5)
Eb
Energi yang dipancarkan oleh suatu benda selalu lebih kecil dari energi yang
dipancarkan oleh benda hitam sehingga harga 1.
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 58dari 69 27 Februari 2017
Dua permukaan benda hitam A1 dan A2, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 5.4 menggambarkan pertukaran energi diantara permukaan ini
karena adanya perbedaan suhu. Permukaan 1 dan permukaan 2 saling
meradiasi maka energi di permukaan 1 bisa sampai di permukaan 2 dan
sebaliknya. Untuk menentukan jumlah energi yang meninggalkan satu
permukaan dan menuju permukaan lainnya, maka radiasi berdasarkan faktor
bentuk didefinisikan sebagai:
F1-2 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 1 dan diterima oleh
permukaan 2.
F2-1 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 2 dan diterima oleh
permukaan 1
Fi-j = fraksi energi yang meninggalkan permukaan m dan diterima oleh
permukaan n
Gambar 5.4. Pertukaran Energi antara Dua Permukaan yang Mempunyai Suhu
yang Berlainan
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 59dari 69 27 Februari 2017
F
j 1
ij 1 (5.9)
(5.10)
Faktor bentuk digambarkan dengan sangat sederhana yaitu total faktor
bentuk merupakan jumlah dari bagian-bagiannya. Persamaan (5.10) dapat
dituliskan menjadi:
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 60dari 69 27 Februari 2017
(5.11)
Dengan memanfaatkan hubungan resiprositas, maka:
(5.12)
Dimana total radiasi yang sampai di permukaan 3 adalah jumlah radiasi dari
permukaan 1 dan 2. Misalkan kita ingin menentukan faktor bentuk F1-3 untuk
permukaan seperti Gambar 5.6 (a) maka persamaan dapat ditulis:
(a)
Persamaan (a) sesuai dengan Persamaan (5.10). F13,4 dapat dituliskan:
(b)
Dan
(c)
Penyelesaian A1F1-3 dari persamaan (c) dimasukkan ke persamaan (b), dan
kemudian memasukkan A1F1-3,4 ke persamaan (a) memberikan:
(d)
(5.13)
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 61dari 69 27 Februari 2017
(a) (b)
Gambar 5.6. faktor bentuk permukaan persegi panjang
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 62dari 69 27 Februari 2017
Pada benda tak hitam, tidak seluruh energi yang jatuh di permukaan diserap;
sebagian dipantulkan kembali ke permukaan lain dalam sistem dan sebagian
mungkin dipantulkan keluar sistem.
Diandaikan semua permukaan bersifat difus (baur, menyebar) dan
mempunyai suhu seragam, emisivitas dan refleksivitas konstan di seluruh
permukaan.
Diketahui:
G = iradiasi, yaitu panas radiasi total yang menimpa suatu permukaan
sebuah benda per satuan waktu per satuan luas.
J = radiositas, yaitu panas radiasi total yang meninggalkan suatu permukaan
sebuah benda per satuan waktu per satuan luas
J G .Eb 1 .G G .Eb .G
q
(5.13)
A
Masukkan persamaan G, akan diperoleh:
.A
q E b J (5.14)
1
Dari persamaan di atas diperoleh:
q
E b J (5.15)
1
.A
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 63dari 69 27 Februari 2017
Jaringan permukaan:
A1.F12
Jaringan ruang:
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 64dari 69 27 Februari 2017
qnet
E Eb 2
b1
Eb1 Eb 2
T1 T2 4 4
(5.19)
R 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
1. A1 A1.F12 2 . A2 1. A1 A1 F12 2 . A2
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 65dari 69 27 Februari 2017
Eb1 J 1 J 2 J 1 J 3 J1
Node I: 0 (5.20)
1 1 1 1
1. A1 A1.F12 A1 1 F12
J 1 J 2 E b2 J 2 J 3 J 2
Node II: 0 (5.21)
1 1 2 1
A1.F12 2 . A2 A2 .F23
J 1 J 3 J 2 J 3 Eb 3 J 3
Node III: 0 (5.22)
1 1 1 3
A1.F13 A2 .F23 3 . A3
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 66dari 69 27 Februari 2017
1 3
0 sehingga Eb3 = J3 (5.24)
3 . A3
Untuk menghitung aliran panas pada masing-masing permukaan, kita cari
radiositas J1 dan J2 dengan menggunakan hukum arus Kirchhoff.
Eb1 J 1 J 2 J 1 J 3 J1
Node J1: 0 (5.25)
1 1 1 1
1. A1 A1.F12 A1 1 F12
J1 J 2 E b2 J 2 E J2
Node J2: b3 0 (5.26)
1 1 2 1
A1.F12 2 . A2 A2 1 F21
Eb1 J 1
Panas total yang dilepas plat 1: q1 (5.27)
1 1
1. A1
Eb 2 J 2
Panas total yang dilepas plat 2: q2 (5.28)
1 2
2 . A2
Panas yang diterima dinding kamar:
q3 = q1 + q2 (5.29)
atau:
J1 J 3 J 2 J 3 J Eb 3 J Eb 3
q3 1 2 (5.30)
1 1 1 1
A1F13 A2 F23 A1 1 F12 A2 1 F21
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 67dari 69 27 Februari 2017
KESIMPULAN
SOAL
1. Dua buah piring sejajar berdiameter 60 cm, terpisah pada jarak 15 cm.
Suhu pada permukaan bagian atas adalah 250 K dan suhu pada
permukaan bagian bawah adalah 300 K. Andaikan semua permukaan
hitam, berapakah laju perpindahan kalornya ?
2. Dua buah plat sejajar, ukuran 0,5 x 1,0 m berjarak 0,5 m satu sama
lain. Plat yang satu dipelihara pada suhu 1000oC dan yang satu lagi pada
500oC. Emisivitas plat itu masing-masing 0,2 dan 0,5. Kedua plat itu terletak di
dalam sebuah ruang yang sangat besar yang dinding-dindingnya dipelihara
pada suhu 27oC. Kedua plat itu saling bertukaan kalor satu sama lain.
Tentukan perpindahan netto ke setiap plat dan ke ruang!
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 68dari 69 27 Februari 2017
DAFTAR PUSTAKA
2. Holman, J.P., Heat Transfer, sixth edition, McGraw Hill, Ltd., New York,
1986.
3. Mikheyev, M., Fundamentals of Heat Transfer, John Willey & Sons Inc.,
New York, 1986.
4. Incopera De Witt, Fundamentals of Heat Transfer, John Willey & Sons Inc.,
New York,
5. 1981.
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 69dari 69 27 Februari 2017
GLOSARIUM
9. Shell = bagian tengah alat penukar panas sebagai tempat untuk tube
bundle.
10. Channel Cover = tutup yang dapat dibuka saat pemeriksaan dan
pembersihan.
11. Tie rod = batang silinder dengan diameter tertentu yang berfungsi
sebagai tempat bertumpunya baffle.