ABSTRAK
Limbah medis dikategorikan sebagai limbah berbahaya dan beracun yang dapat diolah menggunakan insinerator sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah Menentukan kinerja insinerator pada kapasitas ruang bakar tanpa limbah medis, pengumpanan beban limbah medis 80% dari kapasitas,
dan pengumpanan limbah medis 100% dari kapasitas, terhadap mutu emisi yang dihasilkan. Parameter uji emisi yang dianalisis yakni Partikulat, Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen
dioksida (NO2), Karbon monoksida (CO), Hidrogen Klorida (HCl), Hidrogen Flourida (HF), Total Hidrokarbon sebagai CH4, Arsen (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Timbal
(Pb), Merkuri (Hg), Thalium (Tl), dan Opasitas. Hasil penelitian uji kinerja pembakaran pada kondisi 0%, 80%, dan 100% pengumpan limbah medis dari kapasitas ruang bakar ini
memeliki rata-rata nilai efisiensi pembakaran 99,97% dan seluruh parameter uji emisi yang dihasilkan memenuhi persyaratan sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015, sehingga Insenerator dikatakan memiliki kinerja yang baik dalam proses pemusnahan limbah medis mulai dari kondisi ruang bakar tidak ada
pengumpan limbah sampai terisi maksimum oleh limbah.
KESIMPULAN
Hasil penelitian uji kinerja pembakaran insenerator pada kondisi pengumpan limbah medis 0%, 80% dan 100% menghasilkan efisiensi pembakaran rata-rata
99,97% dan seluruh parameter uji emisi yang dihasilkan memenuhi persyaratan sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015,
sehingga Insenerator dikatakan memiliki kinerja yang baik dalam proses pemusnahan limbah medis mulai dari kondisi ruang bakar tidak ada pengumpan limbah
sampai terisi maksimum oleh limbah.
SARAN