Disusun oleh :
2. Namri
3. Ria Nurfikasari
Kelas : III B
SAMARINDA
2012
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan puji serta syukur serta atas rahmat dan hidayah dari Allah SWT yang telah
memberikan kita begitu banyak nikmat yang tak ternilai harganya dengan apapun.
Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita kembali kejalan yang di ridhoi oleh Allah SAW. Rasa syukur juga kita
Alhamdulillah makalah ini telah selesai dengan baik, sehingga bisa membantu kita untuk
memahami beberapa unit operasi dan simbol peralatan industri. Semoga apa-apa yang
telah kita perbuat senantiasa mendapatkan ridhoa dari Allah SWT, serta bermanfaat bagi
kita semua. Karena sesuatu yang baik adalah milik Allah SWT dan sesuatu yang kurang
baik senantiasa tak luput dari kesalahan manusia yang tenpatnya salah dan lupa. Mudah-
mudahan hasil ini memcerminkan kita kearah yang lebih baik lagi dan terus berusaha
Wassalamualaikum. Wr. Wb
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.2 SARAN . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam materi pertama ini mempelajari apa ilmu kimia dan peranannya dalam
kehidupan kita serta mengetahui proses apa saja yang terjadi dalam suatu industri.
Kata kimia sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, hidup kita selalu berhubungan
dengan kimia.
Dalam mendirikan suatu industri syarat apa saja yang dibutuhkan dan proses apa saja
proses secara umum merupakan perubahan dari masukkan (input) dalam hal ini bahan
baku setelah melalui proses maka akan menjadi keluaran (output) dalam
bentuk produk. Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu
kimia dalam skala besar atau disebut dengan skala industri. Perubahan
(unit process). Untuk bisa memahami suatu proses yang terjadi di industri kimia
maka terlebih dahulu harus bisa membaca diagram alir proses serta
4
kimia. Untuk bisa mengoperasikan peralatan industri kimia maka perlu
terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang akhirnya membentuk
atau cair, bahan yang akan dipisahkan ditarik oleh permukaan zat padat
logam berat nikel diadsorpsi dengan zeolit yang diaktifkan, (5) Absorpsi
5
cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair
guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya, (6) Ekstraksi adalah
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapta tercampur untuk mengambil
zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain, (7) Filtrasi
padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai
yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari
xvi
adalah untuk memperoleh larutan pekat dari larutan encer dengan jalan
pendidihan dan penguapan, (9) Penukar panas atau dalam industri kimia
pemanas dipakai uap lewat panas (super heated steam) dan air biasa
6
efisien.
Kimia dan katalis. Reaksi kimia merupakan suatu proses dimana bahan
alami yang terbarukan (minyak nabati) dan katalis kimia atau biologis.
evaporator , heat exchanger dan lain sebagainya yang terintegrasi secara rasional
dalam suatu proses kimia untuk mengubah raw material dan energi yang masuk
pada tujuan :
Kecepatan produk dan kualitas produk yang terjaga saling terkait dalam
proses ini. Produk yang dihasilkan dari crude oil ditentukan oleh titik didihnya.
7
Sehingga fraksi crude oil yang teringan akan menghasilkan nafta dan light gas
oil, sedangkan fraksi crude oil yang terberat akan menghasilkan heavy gas oil dan
untuk tiap produk sangat tergantung dari pada crude oil tertentu yang
difraksionasi dan spesifikasi kualitas (biasanya titik didih maksimum untuk tiap
Saat ini proses kimia yang, secara alami, dynamic, yang berarti variabel
akan selalu berubah dengan perubahan waktu. Hal ini memperjelas bahwa untuk
Kimia Industri mencakup hal yang cukup luas. Pada bagian ini akan diperkenalkan
mengenai Kimia Industri, yang akan dimulai berdasarkan akar katanya, yaitu Kimia dan
Industri. Selanjutnya pada sub bab selanjutnya akan dibahas mengenai sistem manajemen
dalam suatu industri, khususnya industri besar dimana pada bagian ini akan terlihat
pembagian pelaksanaan tugas mulai dari tingkat pelaksana yang dalam hal ini diduduki
oleh seseorang dengan klasifikasi pendidikan minimal Sekolah Menengah Kejuruan Teknik
/ STM sampai dengan tingkat manajer puncak dengan klasifikasi pendidikan minimal
katanya, yang dimulai dari kata Industri dan dilanjutkan dengan kata Kimia. Kata
Industri merupakan suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi produk yang
berguna atau mempunyai nilai-tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara
8
langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan
produk-akhir, selain itu produk dari industri tersebut dapat juga digunakan sebagai
bahan baku oleh industri lain, yang disebut juga sebagai produk-antara. Kata produk
dalam Kimia Industri tentunya melibatkan Industri yang menghasilkan zat kimia.
Sedangkan bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui
bahan-baku dengan produk baik produk-akhir maupun produk-antara dapat dilihat pada
gambar 1.1, dimana produk yangdihasilkan dari industri merupakan produk yang
diperlukan oleh manusia dalam hal ini produk tersebut mempunyai nilai tambah.
Sedangkan kata kimia dapat diartikan sebagai suatu proses dimana sebelum dan sesudah
proses terjadi perubahan identitas kimia yang ditandai dengan perubahan unsur-unsur
dimana proses tersebut pada umumnya disebut dengan reaksi-kimia. Bahan sebelum
terjadinya proses reaksi kimia disebut dengan reaktan, hasil dari reaksi kimia tersebut
disebut dengan produk, sedangkan proses reaksi-kimia yang memisahkan sebelum dan
sesudah proses menggunakan simbol panah, sebagai contoh proses reaksi kimia pada
9
Pada persamaan [1.1], terjadi perubahan identitas-kimia dari reaktan cumene menjadi
produk benzene dan propylene. Perubahan identitas kimia tersebut ditandai dengan
berubahnya rumus molekul yang akan diikuti dengan perubahan Berat Molekulnya.
Reaksi-kimia atau perubahan identitas kimia seperti pada reaksi [1.1] disebut dengan
proses dekomposisi yaitu perubahan reaktan menjadi produk yang rumus molekul lebih
reaktan menjadi produk dengan berat molekul yang lebih besar, jadi dalam hal ini, cumene
Akan tetapi ada juga perubahan identitas-kimia yang tidak diikuti dengan perubahan Berat
Pada reaksi persamaan [1.2] tidak terjadi perubahan berat molekul, akan tetapi terjadi
Peristiwa perubahan identitas-kimia atau reaksi kimia dapat terjadi pada kondisi fisis
tertentu, misalnya suhu, tekanan ataupun pada fasa tertentu. Sebagai contoh proses
pembuatan asam nitrat secara komersial dilaksanakan dari Oksida Nitrik (NO), sebagai
bahan-baku, bahan-baku tersebut diproduksi dari oksidasi amonia pada fase gas, dengan
10
Kondisi operasi reaktan masuk pada reaktor (alat yang merupakan tempat terjadi reaksi
kimia) pada tekanan 8,2 atm dan suhu 227oC dengan komposisi 15% mol amonia pada
udara. Apabila kondisi operasi tidak memenuhi, maka reaksi tidak akan terjadi. Sedangkan
keadaan mula-mula dari udara sebagai bahan baku atau reaktan pada persamaan [1.3]
berada pada kondisi tekanan 1 atm dan suhu kamar (sekitar 27oC). Oleh karenanya,
sebelum masuk (umpan) pada reaktor, maka udara harus diubah kondisi operasinya dulu
dengan jalan menaikkan suhu dan tekanannya sehingga sesuai dengan kondisi operasi
yang diperlukan untuk reaksi, yaitu 8,2 atm dan 227oC. Perubahan kondisi operasi ini
dikatagorikan dengan perubahan kondisi-fisis. Dimana perubahan kondisi fisis ini tidak
terjadi perubahan identitas kimia. Untuk merubah kondisi-fisis dari suatu bahan (zat)
digunakan untuk merubah suhu, kompresor alat untuk menaikkan tekanan material fase
gas dan lain-lain yang dibahas lebih lanjut pada bab-bab berikutnya.
Karena luasnya yang harus ditangani dalam bidang Kimia Industri, kemudian beberapa
guru besar dibidang Teknik Kimia dari Massachusetts Institute of Technology yang bekerja
dibidang Industri pada tahun 1910 mengelompokan bidang ini menjadi dua bagian besar,
yaitu Satuan-Proses (Unit Process) dan Satuan-Operasi (Unit Operation), (Shreve, 1967).
11
1.2 Rumusan Masalah
Menjelaskan persiapan bahan baku dalam unit operasi dalam industri kimia serta
simbol-simbolnya.
1.3 Tujuan
Dapat mengetahui unit operasi dan simbol simbol peralatan dalam industri kimia.
Memiliki kemampuan mengenal secara umum peranan, manfaat dari berbagai alat
masyarakat.
Adapun metode penulisan serta bahan dalam makalah ini berasal dari internet dan
buku buku yang berhubungan dengan unit dan simbol perlatan dalam industri
kimia.
12
BAB II
PEMBAHASAN
Industri, karena satuan proses maupun operasi pada pengolahan ini sangat
dijelaskan pada bab I, Satuan Operasi merupakan dari bagian dari sistem
proses, dimana pada bagian ini lebih menekankan pada perubahan yang
proses kontinyu dan proses tidak kontinyu. Proses tidak kontinyu (batch)
terdapat masukkan dan keluaran. Apabila hanya ada masukkan saja atau
hanya ada keluaran saja atau kadang-kadang ada yang dikeluarkan atau
13
(semi-batch).
terjadi keadaan tunak (steady state), hal ini disebabkan pada sistem
konsentrasi atau kualitas dari produk) tidak berubah dengan waktu atau
bukan fungsi waktu. Sebaliknya, pada sistem tumpak, variabel yang diamati
produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar, pada umumnya dilakukan
produk kualitas yand dihasilkan akan lebih seragam. Disisi lain untuk suatu
maka industri tersebut menggunakan sistem batch atau tak kontinyu. Hal
yang sama dilakukan untuk suatu industri, dimana produksi yang bersifat
sistem tumpak.
14
lebih kecil dibanding sistem tumpak akan tetapi pada sistem kontinyu
Berdasarkan pengolahan dilakukan oleh suatu pabrik, proses produksi dapat dibagi
PROSES PRODUKSI
Bahan baku
Tugas dari mesin mesin tentu berbeda-beda, dapat secara keseluruhan mempunyai
berbagai tugas. Apabila salah satu hasil tidak dapat bekerja secara optimal, unit lain dapat
Seperti telah tergambar dalam skema proses produksi tersebut, tugas dari mesin
Unit ini bertugas mempersiapkan bahan baku / bahan mentah/ bahan dasar/ raw
material sesuai dengan kondisinya dengan kondisi yang dipersyaratkan pada unit
1. Penyesuaian bentuk / unit fasa : kasar, kecil, serbuk, cair dan sebagainya
15
2. Penyesuaian kosentrasi / komposisi : murni , pekat , encer larutan dan sebagainya
4. Trasnportasi bahan dasar/ pengambilan bahan baku sebelum diolah unit proses II
Untuk melaksanakan tugas persiapan bahan baku maka pada unit I ini pada
Termasuk alat alat yaitu mulai dari alat penukar pans (heat exchanger), crusher,
melting, condenser, stabilasator, evaporator, ball mill, dan laian alat aat pengubah fase
2. Alat-alat pemisah
Tugas dari alat alat ini adalah untuk memisahkan dari berbagai fasa misalnya fasa
padat menjadi cair (contoh tebu menjadi nira). Fasa cair menjadi gas (contoh :
minyakmentah menjadi bensin, bensol), fasa gas menjadi cair (contoh : Nitrogen menjadi
amonik)dan alat alat itu misalnya kolom fraksinasi, evaporator, separator dan lain
sebagainya. Skema/ daftar tersebut diabwah ini menunjukkan perbedaan sifat dari
alat pemisah.
16
Daftar : Bahan pemisah dan alat pemisahannya
7. Kekerasan crusher
Misalnya: belt conveyor, elevator pompa, pipa ,dan berbagai macam convoyer yang
lain .
Diatas telah disebutkan bahwa tugas unit I adalah mempersiapkan bahan dasar,
sendiri menurut bisa tidaknya diperbaharui dapat dibedakan menjadi 2 (dua) golongan :
17
b Hasil hasil binatang : peternakan dan perikanan
2. Bahan mentah /bahan dasar yang tidak dapat diperbaharui, antara lain :
senyawa hasil yang diinginkannya .pengolahan dapat bersifat fisika maupun kimia
.namuun untuk industri kimia, pengolahan yang dilakukan umumnya berupa pengolahan
kimia.
Untuk pengolahan bahan bahan dasar itu pada umumnya diperlukan tenaga, dalam
bentuk panas listrik ,cahaya maupun tenaga fisik (pukulan gesekan dsb). Panas sebagai
tenaga, sebagaian besar diperoleh dari pembakaran bahan bakar (gas alam, minyak bumi
,arang , tenaga matahari , tenaga panas reaksi kimia ,nuklir dsb .Dalam industri efisiensi
Pada unit pengolahan ,bahan bahan beku diubah menjadi hasil /produk .dalam
synthesa itu, sering kali terjadi perubahan sifat dari bahan-bahan. Alat untuk terjadinya
Pada umumnya reactor diperlengkapi dengan alat alat lain .lisl itu disebabkan karena
dalam reactor inilah terjadi nya synthesa yang memerlukan kondisi operasi yang sesuai
kondisi operasi yang dimaksud antara lain : suhu , tekanan perbandingan pereaksi
/komposisi .untuk lebih memahami pengolahan ini ,dapat diikuti pembahanan tersendiri
18
Hasil dari unit pengolahan masih berupah campuran dan sisa sisa bahan baku,hasil
hasil reaksi samping ,intert dan yang mungkin memerlukan pemurnian, atau pengolahan
lanjut agar diperoleh spesifikasi hasil yang diinginkan .tugas tersebut dikerjakan oleh unit
Hasil yang keluar dari unit kemungkinan masih memerlukan penyesuian kwalitas
condenser
3. Penguapan Evaporator
4. Humidifikasi Humidifier
tower, shelves
7. Adsorpsi Tangki
19
column
Pompa
Bagian terpenting dari pompa sentrifugal adalah rumah keong. Dikatakan pompa
sentrifugal karena cara kerjanya sentrifugal. Sentrifugal ini adalah gerakan melingkar
menjauhi titik pusat. Penyebab gerakan melingkar menjauhi titik pusat ini karena pada
Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk
memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang ada dalam impeler
akan ikut berputar karena dorongan sudusudu. Karena rumah pompa berbentuk rumah
keong timbulnya gaya sentrifugal, maka zat cair mengalir dari tengah impeler keluar
melalui saluran diantara sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi.
20
Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi ini kemudian mengalir melalui
perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Maka zat cair yang keluar dari flens
keluar pompa head totalnya bertambah besar. Pengisapan terjadi karena setelah zat cair
dilemparkan oleh impeler, ruang diantara sudusudu menjadi vakum sehingga zat cair
EVAPORATOR
Evaporator adalah alat yang banyak digunakan dalam industri kimia untuk
memekatkan suatu larutan. Pada proses fisik, evaporator memerlukan energi untuk
sumber panas untuk evaporator berasal dari uap air yang terbentuk dari boiler steam atau
(pemisahan). Prinsip utama dalam instrumen ini terletak pada penurunan tekanan pada
labu alas bulat dan pemutaran labu alas bulat hingga berguna agar pelarut dapat menguap
lebih cepat dibawah titik didihnya. Instrumen ini lebih disukai, karena hasil yang diperoleh
21
sangatlah akurat. Bila dibandingkan dengan teknik pemisahan lainnya, misalnya
menggunakan oven. Maka bisa dikatakan bahwa instrumen ini akan jauh lebih unggul.
Karena pada instrumen ini memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik pemisahan
yang lainnya. Dan teknik yang digunakan dalam rotary vakum evaporator ini bukan hanya
terletak pada pemanasannya tapi dengan menurunkan tekanan pada labu alas bulat dan
memutar labu alas bulat dengan kecepatan tertentu. Karena teknik itulah, sehingga suatu
pelarut akan menguap dan senyawa yang larut dalam pelarut tersebut tidak ikut menguap
namun mengendap. Dan dengan pemanasan dibawah titik didih pelarut, sehingga senyawa
B. Metode Evaporasi
Prinsip-prinsip Evaporasi
Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi uap
Evaporasi merupakan proses pemisahan terroal, dipakani secara luas untukk merekatkan
cairan dalam bentuk larutan, suspensi maupun emulsi dengan cara menguapkan
Evaporasi menghasilkan cairan yang lebih pekat, tetapi masih berup cairan pekat yang
dapat dipompa sebagai hasil utama, reaksi kadang-kadang ada pula cairan volatile sebagai
22
2. Pemeriksaan permukaan cukup mudah dengan membukan rak evaporator
a. Komponen evaporator
Pada gambar diatas, akan saya jelaskan beberapa nama beserta fungsinya :
23
1. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur yang
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang berisi
sampel
3. Ujung rotor sampel : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung.
4. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang airnya
5. Kondensor : serfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan fasa, dari
6. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
7. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.
8. Ujung rotor penampung : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung
bergantung.
a. Cara kerja
Labu alas bulat yang berisi sampel di pasang pada ujung rotor
24
Tombol rotor diputar dengan kecepatan tertentu (5-8 putaran)
menggunakan hot plate yang dibantu dengan penurunan tekanan pada labu alas bulat
sampel yang dipercepat dengan pemutaran pada labu alas bulat sampel. Dengan
bantuan pompa vakum yang mengalirkan air dingin (es) dari suatu wadah kedalam
kondensor dan dikeluarkan lagi oleh kondensor kepada wadahnya lagi dan dimasukkan
lagi dan seterusnya, karena proses ini berjalan secara kontinyu. sehingga ketika uap dari
pelarut mengenai dinding-dinding kondensor, maka pelarut ini akan mengalami yang
proses yg dinamakan proses kondensasi, yaitu proses yang mengalami perubahan fasa dari
fasa gas ke fasa cair. Adapun demikian, proses penguapan ini dilakukan hingga diperoleh
pelarut yang sudah tidak menetes lagi pada labu alas bulat penampung dan juga bisa
dilihat dengan semakin kentalnya zat yang ada pada labu alas bulat sampel dan terbentuk
Untuk liquida msuk evaporator dalam keadaan encer, juga semakin pekat larutan, semakin
tinggi pula titik didih larutan dan untuk ini harus diperhatikan adanya kenaikan titik didih
(KTD).
a. Dengan demikian pekatnya larutan, maka konsentrasi solute makin tinggi pula, sehingga
btas hasil kali kelarutan dapat terlampaui yang akibatnya terbentuk Kristal solute. Jika
dengan adanya hal ini, dalam evaporasi harus diperhatikan batas konsentrasi solute yang
25
b. Pada umumnya, kelarutan suatu granul/solid makin besar dengan makin tingginya suhu,
sehingga pada waktu drainage dalam keadaan dingin dapat terbentuk Kristal yang dalam
hal ini dapat merusak evaporator. Jadi harus diperhatikan suhu drainage.
Beberapa zat materi yang dipanskan dalam evaporasi tidak tahan terhadap suhu tinggi atau
terhadap pemanasan yang terlalu alam. Misalnya bahan-bahan biologis seperti susu, jus,
bahan-bahan farmasi dan sebagainya. Jadi untuk zat-zat semacam ini diperlukan suatu
Kadang-kadang beberapa zat, seperti larutan NaOH, skim milk dan beberapa asam lemak
akan menimbulkan buih, busa yang cukup banyak selama penguapan disertai dengan
percikan-percikan liquida yang tinggi. Buih/percikan ini dapat terbawa oleh uap yang
keluar dari evaporator dan akibatnya terjadi kehilangan. Jadi harus diusahakan
pencegahannya.
e. Pembentukan kerak
kerak ini akan mengurangi overall heat transfer coefficient, jadi diusahakan
EVAVORASI
26
dalam cairan mendidih. Tujuan operasi evaporasi adalah untuk memperoleh
larutan pekat dari larutan encer dengan jalan pendidihan dan penguapan.
Yang dimaksud dengan larutan adalah terdiri dari zat terlarut yang tidak
kondensasi.
pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang
hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran
27
Perlengkapan peralatan :
- Kerja kondensor
PENUKAR PANAS
28
Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah
panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling
Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak,
listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator
sekitar.
tekanan relatif tinggi, yang terdiri dari sebuah selongsong yang didalamnya
segiempat, dll.
29
Gambar 4.85. Aliran pada alat penukar panas tabung dan selongsong
Jenis Plat
Contoh lainnya adalah penukar panas jenis plat. Alat jenis ini terdiri dari
beberapa plat yang disusun dengan rangkaian tertentu, dan fluida yang
mengalir diantaranya.
305
Pada alat ini fluida yang panas akan bercampur secara langsung dengan
fluida dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu bejana atau ruangan.
30
b. Alat penukar kalor kontak tak langsung
Pada alat ini fluida panas tidak berhubungan langsung (indirect contact)
alat penukar kalor tipe spiral ini lebih ditekankan pada perpindahan panas
disebabkan oleh gradien suhu, contohnya gerakan yang terlihat pada air
kerena adanya energi dari luar seperti pokpa atau kipas maka disebut
31
fluida dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut
Qc = hc.A.dT
Dimana
Pada alat penukar kalor ini, kedua fluida mengalir pada dua jalur yang
berbeda dan kedua jalur dipisahkan oleh satu plat. Plat yang digunakan
adalah dari bahan tembaga. Hal ini dengan pertimbangan bahan plat dan
Melakukan pengecekan pada saluran fluida panas dan fluida dingin, jika
Kedua jalur plat ini juga harus diperiksa agar terjadi pertukaran panas
antara kedua fluida tersebut agar fluida panas secara optimum akan
32
mengalami kenaikan temperatur.
temperatur fluida pada saat masuk dan keluar alat untuk pengambilan
data menghitung q (laju aliran panas) yang terjadi pada alat penukar
d. Selang air
307
dipersempit maka kecepatan pada aliran fluida panas dan fluida dingin
EKSTRAKSI
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat
33
tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut
yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnyabahan alami)
beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang
dalam pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein dari daun
teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat dilihat sehari-hari ialah pelarutan
Peralatan ekstraksi
34
Gambar, Peralatan ekstraksi skala industri kecil
melangsungkan ekstraksi
ekstraksi
ekstrak
35
Ekstraksi cair-cair
= Solvent extraction)
ekstrak.
sisa-sisa pelarut).
Selektivitas
36
Pelarat hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan
yang diinginkan. Dalam hal itu larutan ekstrak tercemar yang diperoleh
pelarut kedua.
Kelarutan
Kerapatan
kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal ini
Reaktivitas
37
juga disertai dengan reaksi kimia. Dalam hal ini bahan yang akan
Titik didih
penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didit kedua bahan itu
ekstraksi titik didih pelarut tidak terlalu tinggi (seperti juga halnya
o Murah
rendah
Karena hampir tidak ada pelarut yang memenuhi semua syarat di atas,
maka untuk setiap proses ekstraksi harus dicari pelarut yang paling sesuai.
38
Gaya pendorong pada ekstraksi adalah perbedaan,konsentrasi
ekstrak di dalam bahan ekstraksi dan pelarut. Gaya ini sedapat mungkin
pelanit segar yaitu yang tidak mengandung ekstrak, atau dengan segera
ekstraksi dengan pelarut satu kali, umumnya tidak mungkin seluruh ekstrak
terlarutkan dan ekstrak yang masih tertinggal dalam bahan ekstraksi (hukum
dan jurnlah total pelarut yang dibutuhkan menjadi besar, sehingga untuk
dengan pelarut yang sudah mengandung ekstrak (larutan ekstrak), dan baru
pada tahap akhir proses dikontakkan dengan pelarut yang segar. Operasi
dapat dilakukan baik secara tak kontinu ataupun kontinu. Dengan metode ini
pelarut dapat dihemat dan konsentrasi larutan ekstrak yang lebih tinggi
39
dapat diperoleh. Meskipun demikian, perbedaan konsentrasi yang cukup
besar yang merupakan gaya pendorong untuk unjuk keda ekstraksi yang
antara bahan ekstraksi dan pelarut, harus sebesar mungkin. Pada ekstraksi
bernilai kecil. Tahanan tersebut terutama tergantung pada ukuran dan sifat
partikel dari bahan ekstraksi. Semakin kecil partikel ini, semakin pendek
tahanan semakin besar jika kapiler-kapiler bahan padat semakin halus dan
peranan penting dalam unjuk keda ekstraksi. Semakin tinggi suhu, semakin
kecil viskositas fasa cair dan semakin besar kelarutan ekstrak dalam pelarut.
tinggi.
A. Ekstraksi padat-cair
dapat larut dipisalikan dari bahan padat dengan bantuan pelarut. Proses
40
industri bahan alami dan makanan, misalnyauntuk memperoleh :
keperluan farmasi
yang digabungkan dengan reaksi kimia. Dalam hal ini ekstrak, dengan
ke dalam bentuk yang larut. Pembilasan filter dan pelarutan pada proses
dalam arti yang luas. Ekstrak yang akan dipisahkan, berbentuk padat
diuapkan atau cair, dapat terkurung dalam bahan ekstraksi atau berada
41
bahan ekstraksi. Untuk memperoleh efisiensi yang tinggi pada tiap tahap
harus dipenuhi:
fasa padat dan fasa cair, maka bahan itu perlu sekali memiliki permukaan
Bila hal itu terjadi, tidak dapat dipastikan bahwa bahan ekstraksi
laju alir bahan ekstraksi, agar ekstrak yang terlarut dapat segera
42
diangkut keluar dari permukaan bahan padat. Tergantung pada jenis
yang tinggi
ekstraksi.
atas.
ekstraksi
ekstraktor)
penguapan).
43
tidak begitu ekonomis, digunakan misalnya di tempat yang tidak
yang dipasang seri dan aliran bahan ekstraksi berlawanan dengan aliran
pelarut. Dalam hal ini pelarut dimasukkan kedalam ekstraktor yang berisi
operasi ini pemakaian pelarut lebih sedikit dan konsentrasi akhir dari
Cara lain ialah dengan mengalirkan larutan ekstrak yang keluar dari
44
ekstraksi. Dalam ketel destilasi konsentrasi larutan ekstrak terus
bak penampung sebagai pengganti ketel destilasi. Dari bak tersebut larutan
penguap pipa atau film). Uap pelarut yang terbentuk kemudian dikondensasikan,
sebuah alat yang sama. Oleh Pengumpanan karena itu dapat diperoleh
output yang lebih besar dengan jumlah kerepotan yang lebih sedikit.
Ekstraktor keranjang
45
ekstraksi terus menerus dimasukkan ke dalam sel-sel yang berbentuk
juring (sektor) dari sebuah rotor yang berputar lambat mengelilingi poros.
Bagian bawah sel-sel ditutup oleh sebuah pelat ayak. Selama satu
putaran, bahan padat dibasahi dari arah berlawanan oleh pelarut atau
287
tersebut dipompa dari sel ke sel dan disiramkan ke atas bahan padat.
secara otomatik.
Ekstraktor sabuk
D. Ekstraksi cair-cair
Proses ini digunakan secara teknis dalam skala besar misalnya untuk
untuk membersihkan air limbah dan larutan ekstrak hasil ekstraksi padat
ekonomis.
46
Seperti ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-cair selalu terdiri atas
mungkin.
bahan ekstraksi dan pelarut tidak. saling melarut (atau hanya dalam
daerah yang sempit). Agar terjadi perpindahan masa yang baik yang
terbentuknya emulsi (lihat 5150) yang tidak dapat lagi atau sukar sekali
dipisah. Turbulensi pada saat mencampur tidak perlu terlalu besar. Yang
batas tetap ada. Hal ini berarti bahwa bahan yang telah terlarutkan
dalam hal ini semakin besar jika permukaan lapisan antar fasa di dalam
47
alat semakin luas.
Sama haInya seperti pada ekstraksi padat-cair, alat ekstraksi tak kontinu
dan kontinu yang akan dibahas berikut ini seringkali merupakan bagian
untuk mengolah bahan dalam jurnlah kecil, atau bila hanya sekali-sekali
dilakukan ekstraksi.
Untuk Pemisahan Yang dapat dipercaya antara fasa berat dan fasa
48
alat ukur konduktivitas), secara optik (dengan bantuan detektor cahaya
Dalam hal ini bahan ekstraksi berulang kali dicampur dengan pelarut
(mixer settler). Alat-alat ini terutama digunakan bila bahan ekstraksi yang
harus dipisahkan berada dalam kuantitas yang besar, atau bila bahan
menerus.
49
Kolom ekstraksi
Serupa seperti yang telah dikenal pada kolom rektifikasi atau sorpsi,
dalam sebuah kolom ekstraksi vertikal bahan ekstraksi cair dan pelarut
pompa, cairan yang lebih ringan dimasukkan dari bagian bawah, dan cairan
yang lebih berat dari bagian atas kolom secara terus menerus.
yang intensif antara. kedua cairan agar tejadi perpindahan massa. Peristiwa
itu sedapat mungkin diikuti dengan pemisahan yang sempurna dari kedua
fasa. Namun di dalam kolom, proses ini dan tahap ekstraksi seringkah tidak
Bidang batas antara fasa berat dan fasa ringan terdapat pada ujung
massa antara bahan ekstraksi dan pelarut (atau larutan ekstrak dengan
50
menciptakan bidang antar muka yang baru lagi untuk perpindahan massa.
berat ke atas atau partikel-partikel fasa ringan ke bawah. Hal ini terutama
Dalam hal-hal tertentu kolom ekstraksi juga diapit dengan dua jenis pelarut,
yaitu untuk memisahkan dua komponen yang berbeda dari suatu bahan
ekstraksi. Secara kontinu pelarut yang satu dimasukkan di ujung atas kolom.
Pengeluaran Ekstraksi
adalah mendapatkan asam asetat dari air dengan menggunakan etil eter
atau etill asetat. Pelarut didapatkan kembali dengan distilasi dan rafinat
dimurnikan dari pelarutnya dengan distilasi uap. Dalam beberapa hal pelarut
yang dipakai mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada larutan.
Contoh lain :
bakarnya dan pemisahan aromatik dari parafin dan zat naphthenic untuk
2. Untuk mendapatkan zat yang sangat murni seperti benzen, toluen, dan
51
xylen dari sifat katalitik yang didapatkan dari industri minyak.
Hal yang baru dan sangat canggih adalah proses ekstraksi cair pada proses
mendapatkan kembali bahan bakar sisa pada industri tenaga nuklir dengan
metode ekstraksi.
ekstrak uranium
hanya pelarut saja, adalah cairan yang tidak mudah larut yang ditambahkan
52
dikeluarkan dari kolom ekstrasksi. Rafinat adalah fasa cair yang tertinggal
Distillation
Pada gambar tersebut, terlihat, larutan garam (NaCl) dimasukkan pada labu,
dimana pada bagian atas dari labu tersebut dipasang alat pengukur suhu
53
Gambar 4.60: Penyulingan larutan garam skala laboratoriumGambar 4.4: Unit
udara
54
Gambar. Foto rangkaian alat distilasi di sebuah pabrik
55
simbol Nama Alat Fungsi
Pompa
9
0
3.
3
S
i
m
b 56
Khas isi dari diagram alir proses
Diagram alir proses dari unit proses tunggal biasanya akan meliputi: [4]
Proses perpipaan
Mayor peralatan simbol, nama dan identifikasi (baik dengan nama, nomor atau
keduanya)
57
Tekanan dan suhu, serta katup kontrol lainnya dan sistem yang memantau dan
lengkap)
Tekanan, temperatur, laju alir dan nilai-nilai operasional yang relevan untuk
masing-masing item peralatan seperti pompa, kompresor gas, kolom distilasi dan
kapal lainnya
Dalam beberapa kasus, diagram alir proses meliputi keseimbangan materi yang
berisi daftar temperatur, tekanan normal, jumlah dan komposisi semua aliran proses
utama. Juga termasuk, dalam beberapa kasus, adalah jumlah panas yang disediakan
oleh tungku proses dan jumlah panas yang dipertukarkan oleh setiap penukar
panas proses.
Gambar yang berdekatan menggambarkan beberapa simbol yang khas [5]digunakan dalam
Pipa ukuran
58
Tabel 4.2: Kode peralatan
J Konveyor
L Pompa
M Agitator, Pencampur
menara pendingin)
Q Reaktor
V Lain-lain
Beberapa simbol dari peralatan satuan operasi dapat dilihat pada gambar
59
Kelompok A: Fasilitas Alat Bantu:
digunakan dalam unit alat bantu pabrik, atau pada bagian utilitas. Untuk satu
satuan (unit) tidak berarti hanya terdiri dari satu alat, akan tetapi dapat terdiri
60
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
61
DAFTAR PUSTAKA
http://k15tiumb.blogspot.com/2009/11/definisi-kimia-industri.html
http://tonimaulan.blogspot.com/
file:///D:/proses/Pendahuluan%20Proses%20Industri%20Kimia.htm
62