Anda di halaman 1dari 4

Bahan yang digunakan yaitu larutan Hayem, larutan Turk, alkohol, larutan

0.1 N HCl, darah mencit, akuades, EDTAC (ethylenediamine tetra-acetic acid


plus Cetavlon).
Alat yang digunakan yaitu haemometer, haemositimeter, mangkuk plastik
kecil, tabung Sahli, pipet kapiler, mikroskop cahaya, objek gelas dan kaca
penutup, spuit, mikropipet, dan hand counter.
3.2 Prosedur Kerja
a. Menghitung jumlah leukosit (pengenceran 10 kali)
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Menghisap darah mencit yang sudah tersedia dalam tabung EDTA dengan
menggunakan mikropipet sampai menunjukkan angka 1.
3. Menghisap larutan Hayem yang telah dituangkan terlebih dahulu dalam
tabung reaksi menggunakan mikropipet yang sama sampai angka 11.
4. Menggoyang mikropipet dengan pola putaran angka delapan hingga
larutan Hayem dengan darah hewan homogen.
5. Buanglah beberapa tetes (4-5 tetes), tetes berikutnya dipakai untuk
perhitungan.
6. menyiapkan bilik hitung dan meneteskan larutan dalam pipet ke kaca bilik
hitung.
7. Mengamati di sediaan dibawah mikroskop dengan perbesaran
8. Menghitung jumlah leukosit yang terlihat pada lensa mikroskop
9. Mendokumentasi hasil yang didapat pada mikroskop.

b. Menghitung jumlah eritrosit (Pengenceran 10 kali).


1. menyiapkan alat dan bahan.
2. Menghisap darah mencit yang sudah tersedia dalam tabung EDTA dengan
menggunakan mikropipet sampai menunjukkan angka 1.
3. Menghisap larutan Hayem yang telah dituangkan terlebih dahulu dalam
tabung reaksi menggunakan mikropipet yang sama sampai angka 11.
4. Menggoyang mikropipet dengan pola putaran angka delapan hingga
larutan Hayem dengan darah hewan homogen.

1
5. Buanglah beberapa tetes (4-5 tetes), tetes berikutnya dipakai untuk
perhitungan.
6. menyiapkan bilik hitung dan meneteskan larutan dalam pipet ke kaca bilik
hitung.
7. Mengamati di sediaan dibawah mikroskop dengan perbesaran.
8. Menghitung jumlah eritrosit yang terlihat pada lensa mikroskop.
9. Mendokumentasi hasil yang didapat pada mikroskop.
c. Mengukur kadar hemoglobin
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengisi larutan HCl 0,1 N kedalam tabung Sahli (berskala) hingga
menunjukkan skala 10.
3. Jari ditusuk dengan lancet.
4. Menghisap darah yang sudah berada dalam tabung EDTA menggunakan
pipet berskala, darah dihisap hingga menunjuk ke skala
5. Memasukan darah dari pipet ke tabung sahli yang sudah berisi larutan
HCl.
6. Mengaduk larutan HCl dengan darah menggunakan batang pengaduk
hingga larutan menjadi homogen.
7. Meletakkan tabung pada komparator yang memiliki warna pembanding.
8. Menambahkan akuades pada tabung hingga warna larutan dalam tabung
sama dengan warna pembanding.
9. Bandingkan tabung dan komparatornya.
10. Melihat tinggi larutan pada tabung.
11. Nilai skala yang bertepatan dengan tinggi larutan merupakan kadar
hemoglobin darah dengan satuan % Hb atau gram Hb per 100 ml.
12. Mendokumentasikan hasil yang diperoleh.
d. Menghitung Hematokrit darah
1. Mengisi

2
DAFTAR PUSTAKA

Bloom dan Fawcett. 1994. Buku Ajar Histologi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Guyton, A. C. 1976. Text Book of Medical Physiology.London: W. B.
Saunders Company Philadelphia.
Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson. 2000. Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Lanoratorium. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Soetrisno. 1987. Diktat Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Unsoed,
Purwokerto.
Yuwono, E. 2001. Buku Ajar Fisiologi Hewan I. Purwokerto : Fakultas
Biologi Unsoed.

3
4

Anda mungkin juga menyukai