Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat-
Nya penulis telah dapat menyusun penuntun untuk praktikum Serologi Imunologi. Buku
Penuntun ini hanya dipakai dalam lingkungan sendiri yaitu di Jurusan Farmasi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya.
Penulis menyadari sangat banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan buku
penuntun ini, justru itu Penulis mengharapkan kritikan dan saran-saran sehingga buku penuntun
ini akan lebih sempurna nantinya.

Palembang, 11 Januari 2023

Penulis
OBJEK I
PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN

Alat : Jarum suntik 5 ml, tabung reaksi 10 ml, rak tabung reaksi, tabung
sentrifus, sentrifus dan pipet tetes

Bahan : Darah golongan A, B, AB, dan O. Larutkan NaCl fisiologi, kalsium


klorida dan natrium azida

Prosedur :
A. Pemisahan Plasma (antisera) dan Eritrosit (antigen)
1. Ambil darah 5 ml, masukkan dalam tabung sentrifus
2. Sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit
3. Ambil plasma dan masukkan dalam tabung reaksi (antisera golongan darah)
B. Pemurnian Eritrosit (antigen)
1. Eritrosit pada tabung sentrifus ditambah dengan larutan NaCl fisiologi sama banyak,
aduk dengan cara memutar mutarkan tabung sentrifus pada kedua telapak tangan
2. Sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit
3. Buang supernatannya, lalu ditambah lagi dengan larutan NaCl fisiologi, sama banyak,
aduk dengan cara memutar mutarkan tabung sentrifus pada kedua telapak tangan
4. Sentrifugasi 2000 rpm lagi selama 10 menit
5. Lakukan prosedur ini sampai 3 kali, sehingga diperoleh eritrosit bersih. (kadar
eritrosit ini dianggap 100%).

C. Pemurnian Plasma (Antisera)


1. Cairan plasma ditambahkan dengan krital kalsium klorida sebanyak 1 mg untuk 1 ml
darah, aduk, biarkan selama 10 menit
2. Saring dengan kapas lalu tambahkan lagi kalsium klorida sebanyak 1 mg untuk 1 ml
darah, aduk, biarkan selama 10 menit
3. Lakukan pula pengerjaan ini sebanyak 3 kali
4. Kemudian ditambahkan dengan krital ammonium oksalat sebanyak 1 mg untuk 1 ml
darah, aduk, biarkan selama 10 menit, kemudian disaring
5. Pengerjaan ini sebanyak 3 kali
6. Ditambahkan natrium azida sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah
7. Antisera siap untuk digunakan
HASIL PRAKTIKUM
OBJEK II
PEMERIKSAAN SPESIFISITAS ANTISERA

Alat : Pipet tetes, objek glas, tabung reaksi, tusuk gigi dan kaca pembesar
Bahan : Eritrosit murni gol A, B, AB dan O larutan NaCl fisiologi

Prosedur
A. Pembuatan Eritrosit 5 %
1. Masukkan kedalam tabung reaksi larutan NaCl fisiologi sebanyak 19 tetes
2. Dengan menggunakan pipet yang sama, masukkan kedalam tabung reaksi diatas 1
tetes eritrosit golongan A
3. Aduk hingga homogeny dengan cara memutar-mutar menggunakan kedua telapak
tangan, sehingga diperoleh larutan 5 %
4. Hal yang sama dilakukan terhadap eritrosit murni golongan B, AB dan O,
sehingga diperoleh masing-masing larutan eritrosit 50%
5. Tandai ke 4 larutan tersebut

B. Uji Spesifisitas Antisera


1. Teteskan diatas 4 buah objek geas bersih larutan antisera (plasma golongan A yang
telah dimurnikan) masing-masing sebanyak 1 tetes
2. Pada objek glas pertama ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan A, lalu amati
reaksi yang terjadi
3. Pada objek kedua ditambahkan 1 tetes eritrosit 5 % golongan B, lalu amati reaksi
yang terjadi
4. Pada Objek glas ketiga ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan AB, lalu amati
reaksi yang terjadi
5. Dan pada objek glas keempat ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan O, lalu amati
reaksi yang terjadi
6. Pengerjaan yang sama juga dilakukan terhadap plasma golongan B, AB dan O
7. Tabelkan hasil reaksi yang terjadi, bila terjadi aglutinasi dinyatakan dengan tanda
positif (+), dan bila reaksi negative dinyatakan dengan tanda negative (-).
HASIL PRAKTIKUM
OBJEK III
PEMERIKSAAN AVIDITAS DAN TITER ANTISERA

Alat : Pipet tetes, objek glas, tabung reaksi 5 ml, tusuk gigi, stop watch
dan kaca pembesar
Bahan : Larutan eritrosit 5% gol A, B, AB dan O larutan NaCl fisiologi

Prosedur
A. Uji Aviditas Antisera
1. Pengujian aviditas dilakukan terhadap antisera yang memberikan reaksi aglutinasi
terhadap antigen eritrosit Reaksi positif pada uji apesifisitas)
2. Pengerjaan pengujian sama dengan uji spesifisitas, tapi disini yang dihitung berapa
lama waktu yang diperlukan mulai tetes larutan eritrosit 5% sampai terbentuk
aglutinasi (detik)
3. Tabelkan waktu yang diperlukan untuk terjadinya algutinasi tersebut

B. Uji Titer Antisera


1. Pada rak, letakkan secara berurutan 10 buah tabung reaksi kecil yang masing-
masingnya telah ditandai dengan ½, ¼ sampai dengan 1/512 dan K (control)
2. Pada tabung reaksi ke 1 (1/2) sampai dengan tabung ke 9 (1/512) dimasukkan larutan
NaCl fisiologi sebanyak 0,2 ml (4 tetes) dan pada tabung K 8 ml
3. Pada tabung reaksi ke 1 (1/2) ditambahkan antisera (cairan plasma golongan A)
sebanyak 0,2 ml (4 tetes) lalu aduk
4. Ambil 0,2 ml (4 tetes) larutan pada tabung reaksi ke 1 dan masukkan ke tabung reaksi
ke 2 (1/4), aduk dan begitu seterusnya sampai pada tabung reaksi ke 9 (1/512) dan
pada tabung reaksi ke 9 ini dibuang 0,2 ml (4 tetes)
5. Pada masing-masing tabung reaksi (termasuk tabung control) ditambahkan suspense
eritrosit 5% golongan B sebanyak 0,05 ml (1 tetes)
6. Biarkan selama 10 menit, lalu disentrifugasi dengan kecepatan 1000 rpm selama 5
menit
7. Amati pengeceran tertinggi yang masih mengalami aglutinasi. Untuk memudahkan
pengamatan gunakan tabung ke 10 (K)

Catatan :
Untuk uji Aviditas dan Uji Titer dilakukan :
1. Cairkan plasma gol. A dilakukan terhadap eritrosit gol. B dan AB
2. Cairan plasma gol. B dilakukan terhadap eritrosit gol. A dan AB
3. Cairan plasma gol. O dilakukan terhadap eritrosit gol. A, B dan AB
4. Bandingkan hasil yang diperoleh
HASIL PRAKTIKUM
OBJEK IV
PEMERIKSAAN GOL. DARAH ABO

Alat : Pipet tetes, objek glas, tusuk gigi, lanset, kapas, dan kaca pembesar
Bahan : Alkohol 70% (antiseptic), kit golongan darah ABO (anti A, anti B,
dan anti AB), darah kapiler atau darah vena

Prosedur :
1. Bersihkan jari manis bagian kiri dengan kapas yang telah dibasahi dengan alcohol
2. Tusuk dengan lanset dengan satu kali tusukan, tetesan pertama dibuang dan tetesan
selanjutnya diteteskan pada 3 buah objek glas, masing-masing satu tetes
3. Teteskan diatas tetesan darah pada objek glas pertama kit Anti A, objek glas kedua kit
Anti B dan objek ketiga kit Anti AB
4. Aduk dengan tusuk gigi dengan cara melingkar, amati reaksi aglutinasi yang terjadi.
HASIL PRAKTIKUM
Hasil :
1. Kit Anti A positif, kit Anti B negatif dan kit Anti AB positif gol A
2. Kit Anti A negative, kit Anti B positif dan kit Anti AB positif gol B
3. Kit Anti A positif, kit Anti B positif dan kit Anti AB positif gol AS
4. Kit Anti A negatif, kit Anti B negatif dan kit Anti AB negative gol O
HASIL PRAKTIKUM
OBJEK V
PEMERIKSAAN GOL. DARAH RHESUS

Alat : Pipet tetes, objek glas, tusuk gigi, lanset, kapas dan kaca pembesar
Bahan : Alkohol 70% (antiseptic), kit Rhesus (anti D) darah kapiler atau arah
Vena

Prosedur :
1. Bersihkan jari manis bagian kiri dengan kapas yang telah dibasahi dengan alcohol
2. Tusuk dengan lanset dengan satu kali tusukan, tetesan pertama dibuang dan selanjutnya
diteteskan di atas objek glas
3. Teteskan diatas tetesan darah pada objek glas Anti Rhesus
4. Aduk dengan tusuk gigi dengan cara melingkar, amati reaksi aglutinasi yang terjadi

Hasil : Terjadi aglutinasi maka golongan darah Rhesus Positif (Rh +)


HASIL PRAKTIKUM
OBJEK VI
PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Alat : Glaas slide, piper tetes, vial, dan stop watch


Bahan : Urin pagi, Kit Neo Planotest Duoclon

Prosedur :
1. Letakkan glas slide (objek glas) pada bidang datar
2. Botol reagen dibalik beberapa kali sehingga suspense latek menjadi homogeny
3. Isap reagen latek dan teteskan 1 tetes penuh (25 mikronliter) diatas test area (objek glas)
4. Kembalikan sisa latek ke dalam botol
5. Dengan menggunakan pipet yang sama isap urin sampel dan letakkan 2 tetes penuh diatas
test area dan urin sisa langsung dibuang
6. Aduk reagen dengan menggunakan spatula plastic dan campuran tersebar merata dalam
seluruh test area, spatula dibuang
7. Goyang glas slide perlahan-lahan sehingga cairan mengalir di dalam test area sampai 3
menit
8. Bila terlihat aglutinasi pada test area maka hasil dinyatakan positif
HASIL PRAKTIKUM
OBJEK VII
CROSS MATCHING (RUTIN)

Alat : Objek glas, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, sentrifugasi
dan incubator
Bahan : Bovin albumin, Reagen Coomb, darah resipien, darah donor dan
larutan NaCl fisiologi

Prosedur :
1. Tahap Mayor
2 tetes serum resipien ditambah 1 tetes eritrosit 5% donor, kemudian ditambahkan lagi 2
tetes bovin albumin
2. Tahap Minor
2 tetes serum donor ditambah 1 tetes eritrosit 5% resipien, kemudian ditambahkan lagi 2
tetes bovin albumin
3. Aduk tahap mayor dan minor, lalu disentrifugasi pada kecepatan 1000 rpm selama satu
menit
4. Amati hasilnya (Bila terjadi aglutinasi maka darah tersebut incompatible pengujian tidak
perlu dilanjutkan, dan bila reaksi negative reaksi dilanjutkan)
5. Inkubasi pada suhu 37 derajat selsius selama 15 menit, lalu disentrifugasi lagi pada
kecepatan 1000 rpm selama 1 menit
6. Amati hasilnya (Bila terjadi aglutinasi maka darah tersebut incompatible pengujian tidak
perlu dilanjutkan, dan bila reaksi negative reaksi dilanjutkan)
7. Cuci dengan larutan NaCl fisiologi sebanyak 3 sampai 4 kali
8. Tambahkan 2 tetes Reagen Coombs, sentrifugasi lagi dengan kecepatan 1000 rpm selama
1 menit
9. Amati hasilnya (Bila terjadi aglutinasi maka darah tersebut incompatible artinya tidak
dapat dilakukan transfuse, dan bila reaksi negative maka baru boleh dilakukan tranfusi
HASIL PRAKTIKUM
BAB VIII
IMUNODIFUSI GANDA

Alat : Meja horizontal, cawan petri, gel punch dan mikro pipet
Bahan : Agarose, larutan penyangga personal, natrium azida, Reagen
Coomb, serum dan larutan NaCl
Prosedur :
1. Larutan agarose dalam larutan penyangga personal atau penyangga fosfat hingga
diperoleh konsentrasi 1%
2. Masukkan pengawet Natrium azida dengan konsentrasi akhir 0,01%
3. Panaskan sampai agarose larutan sampai larutan tampak jernih
4. Letakkan cawan petri diatas meja horizontal
5. Tuangkan larutan agarose dengan volume tertentu sehingga ketebalannya 3 mm
6. Setelah agar membeku buat sumur dengan menggunakan gel punch (satu ditengah dan
dikelilingi oleh enam sumur). Jarak antara susmur dengan sumur 2 – 4 mm, dengan
diameter sumur 1 mm (sesuai dengan kebutuhan)
7. Kedalam sumur yang ditengan dimasukkan antisera (Reagen Coombs) sebanyak 5 – 10
mikronliter, dan kedalam sumur yang lain dimasukkan serum uji
8. Inkubasi selama 24 – 48 jam
9. Perhatikan adanya garis precipitasi diantara sumur yang berisi antibody dan sumur yang
berisi antigen.
HASIL PRAKTIKUM
OBJEK IX
IMUNODIFUSI RADIAL

Alat : Meja horizontal, cawan petri, gel punch dan mikro pipet
Bahan : Agarose, larutan penyangga personal, natrium azida, Reagen
Coomb, serum dan larutan NaCl fisiologi
Prosedur :
1. Larutkan agarose dalam larutan penyangga personal atau penyangga fosfat hingga
diperoleh konsentrasi 1 %
2. Masukkan pengawet Natrium azida dengan konsentrasi akhir 0,01 %
3. Panaskan sampai agarose larut sampai larutan tampak jernih
4. Letakkan cawan petri diatas meja horizontal
5. Tuangkan larutan agarose dengan volume tertentu sehingga ketebalanya 3 mm pada suhu
56 derajat selsius. Dimasukkan 2 ml larutan antisera (Reagen Coombs), aduk homogen
dengan cara menggoyang seperti angka nol atau angka delapan
6. Setelah agar membeku buat sumur sumur dengan menggunakan gel punch dengan
diameter 1-3 mm
7. Kedalam sumur dimasukkan serum sebanyak 10 mikronliter
8. Inkubasi selama 24 – 48 jam
9. Ukur diameter cicin precipitasi
10. Kadar antingen dapat dicari dengan membuat kurva kalibrasi,
HASIL PRAKTIKUM
OBJEK X
PENENTUAN JUMLAH SEL LEUKOSIT

Alat : Objek glas, pipet tetes, gunting, mikroskop dan alat penghitung
(counter)
Bahan : Pewarna Giemsa (1:20), methanol, alcohol 70%, air suling dan
Larutan NaCl fisiologi dan mencit putih jantan

Prosedur :
1. Bersihkan ekor mencit dngan kapas yang dibasahi dengan alcohol 70%
2. Potong ekor mencit sepanjang 1 cm, darah tetesan pertama dibuang dan satu tetes
berikutnya diteteskan pada salah satu ujung dari objek glas
3. Ratakan dengan ujung objek glas yang lain dengan membentuk sudut 30 derajat, lalu
tarik dengan cepat dan tekanan sama, sehingga diperoleh lapisan darah yang rata (metode
hapus darah)
4. Biarkan kering
5. Tetesi dengan methanol sehingga membasahi seluruh permukaan darah pada objek glas,
biarkan selama 5 menit
6. Tambahkan satu tetes larutan Giemsa (1:20), biarkan selama 20 menit
7. Cuci dengan air suling, keringkan dan lihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 1000
kali. Sel yang akan terlihat adalah sel neutrofil batang, neutrofil sekmen, monosit,
limposit dan eusinofil
8. Hitung sel fagosit dengan total 100 sel, sehingga masing-masing jenis sel leukosit dapat
ditentukan secara persentase.
HASIL PRAKTIKUM
PENUNTUN PRAKTIKUM
SEROLOGI DAN IMUNOLOGI

Oleh :
Rennie Puspa Novita, M.Farm, Klin., Apt
Vitri Agustiarini, M.Farm., Apt

NAMA :
NIM :

Jurusan Farmasi
Fakultas MIPA
Universitas Sriwijaya
2022

Anda mungkin juga menyukai