Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM SEROLOGI IMUNOLOGI

PENUNTUN PRAKTIKUM

DISUSUN OLEH :

Prof. Dr. Yufri Aldi, M.Si. Apt..


Prof. Dr. Fatma Sri Wahyuni, Apt.

JURUSAN FARMASI FMIPA


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha

Kuasa karena dengan rahmat-Nya penulis telah dapat menyusun

penuntun untuk praktikum Serologi Imunologi

. Buku Penuntun ini hanya dipakai dalam lingkungan

sendiri yaitu di Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang.

Penulis menyadari sangat banyak kekurangan yang terdapat

dalam penyusunan buku penuntun ini, justru itu Penulis

mengharapkan kritikan dan saran-saran sehingga buku penuntun ini

akan lebih sempurna nantinya.

Padang, 17 Oktober 2020

Penulis

2
OBJEK I

PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN

Alat : Jarum suntik 5 ml, tabung reaksi 10 ml, rak tabung reaksi, tabung

sentrifus, sentrifus dan pipet tetes.

Bahan : Darah golongan A, B, AB dan O. larutan NaCl fisiologi, kalsium klorida

dan natrium azida.

Prosedur :

A. Pemisahan Plasma (antisera) dan Eritrosit (antigen).

1. Ambil darah 5ml, masukkan dalam tabung sentrifus.

2. Sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit.

3. Ambil plasma, dan masusukkan dalam tabung reaksi (antisera golongan

darah).

B. Pemurnian Eritrosit (antigen).

1. Eritrosit pada tabung sentrifus ditambah dingan larutan NaCl fisiologi

sama banyak, aduk dengan cara memutar mutarkan tabung sentrifus

pada kedua telapak tangan.

2. Sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit.

3
3. Buang supernatannya, lalu ditambah lagi dengan larutan NaCl fisiologi,

sama banyak, aduk dengan cara memutar mutarkan tabung sentrifus

pada kedua telapak tangan.

4. Sentrifugasi 2000 rpm lagi selama 10 menit.

5. Lakukan prosedur ini sampai 3 kali, sehingga diperoleh eritrosit

bersih.(kadar eritrosit ini dianggap 100 %).

C. Pemurnian Plasma (Antisera).

1. Cairan plasma ditambahkan dengan krital kalsium klorida sebanyak 1

mg untuk 1 ml darah, aduk, biarkan selama 10 menit.

2. Saring, dengan kapas, lalu tambahkan lagi kalsium klorida sebanyak 1

mg untuk 1 ml darah, aduk, biarkan selama 10 menit.

3. Lakukan pula pengerjaan ini sebanyak 3 kali.

4. Kemudia ditambahkan dengan krital ammonium oksalat sebanyak 1 mg

untuk 1 ml darah, aduk, biarkan selama 10 menit, kemudian disaring.

5. Pengerjaan ini sebanyak 3 kali.

6. Ditambahkan natrium azida sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah,

7. Antisera siap untuk digunakan.

4
OBJEK II

PEMERIKSAAN SPESIFISITAS ANTISERA

Alat : Pipet tetes, objek glas, tabung reaksi, tusuk gigi dan kaca

pembesar.

Bahan : Eritrosit murni gol. A, B, AB dan O, larutan NaCl fisiologi.

Prosedur

A. Pembuatan Eritrosit 5 %

1. Masukkan kedalam tabung reaksi larutan NaCl fisiologi sebanyak 19

tetes.

2. Dengan menggunakan pipet yang sama, masukkan kedalam tabung

rekasi diatas 1 tetes eritrosit golongan A.

3. Aduk hingga homogen dengan cara memutar-mutar menggunakan

kedua telapak tangan, sehingga diperoleh larutan 5%.

4. Hal yang sama dilakukan terhadap eritrosit murni golongan B, AB dan


O, sehingga diperoleh masing masing larutan eritrosit 5%.

5. Tandai, ke 4 larutan tersebut.

5
B. Uji Spesifisitas Antisera
1. Teteskan diatas 4 buah objek glas bersih larutan antisera (plasma

golongan A yang telah dimurnikan) masing-masing sebanyak 1 tetes.

2. Pada objek glas pertama ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan A,

lalu amati reaksi yang terjadi.

3. Pada objek glas kedua ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan B,

lalu amati reaksi yang terjadi.

4. Pada objek glas ketiga ditambahkan 1 tetes eritrosit 5% golongan AB,

lalu amati reaksi yang terjadi.

5. Dan pada objek glas keempat ditambahkan 1 tetes eritrosit 5%

golongan O, lalu amati reaksi yang terjadi.

6. Pengerjaan yang sama juga dilakukan terhadap plasma golongan B,

AB dan O.

7. Tabelkan hasil reaksi yang terjadi, bila terjadi aglutinasi dinyatakan

dengan tanda positif (+), dan bila reaksi negative dinyatakan dengan

tanda negative (-).

6
HASIL PRAKTIKUM

7
OBJEK III

PEMERIKSAAN AVIDITAS DAN TITER ANTISERA

Alat : Pipet tetes, objek glas, tabung reaksi 5 ml, tusuk gigi, stop watch

dan kaca pembesar.

Bahan : Larutan eritrosit 5 % gol. A, B, AB dan O, larutan NaCl fisiologi.

Prosedur

A. Uji Aviditas Antisera

1. Pengujian aviditas dilakukan terhadap antisera yang memberikan

reaksi aglutinasi terhadap antigen eritrosit Reaksi positif pada uji

apesifisitas).

2. Pengerjaan pengujian sama dengan uji spesifisitas, tapi disini yang

dihitung berapa lama waktu yang diperlukan mulai ditetesi larutan

eritrosit 5% sampai terbentuk aglutinasi (detik).

3. Tabelkan waktu yang diperlukan untuk terjadinya aglutinasi tersebut.

8
B. Uji Titer Antisera

1. Pada rak, letakkan secara berurutan 10 buah tabung reaksi kecil yang

masing masingya telah ditandai dengan 1/2, 1/4 sampai dengan 1/512

dan K (control).

2. Pada tabung reaksi ke 1 (1/2) sampai dengan tabung ke 9 (1/512)

dimasukkan larutan NaCl fisiologi sebanyak 0,2 ml ( 4 tetes) dan pada

tabung K 8 ml.

3. Pada tabung reaksi ke 1 (1/2) ditambahkan antisera (cairan plasma

golongan A) sebanyak 0,2 ml ( 4 tetes), lalu aduk.

4. Ambil 0,2 ml (4 tetes) larutan pada tabung reaksi ke 1 dan masukkan

ke tabung reaksi ke 2 (1/4), aduk dan begitu seterusnya sampai pada

tabung reaksi ke 9 (1/512) dan pada tabung reaksi ke 9 ini dibuang 0,2

ml (4 tetes).

5. Pada masing masing tabung reaksi ( termasuk tabung control)

ditambahkan suspense eritrosit 5 % golongan B sebanyak 0,05 ml ( 1

tetes).

6. Biarkan selama 10 menit, lalu disentrifugasi dengan kecepatan 1000

rpm selama 5 menit.

7. Amati pengenceran tertinggi yang masih mengalami aglutinasi. Untuk

memudahkan pengamatan gunakan tabung ke 10 (K).

9
Catatan :

Untuk Uji Aviditas dan Uji Titer dilakukan :

1. Cairan plasma gol. A dilakukan terhadap eritrosit gol. B dan AB.

2. Cairan plasma gol. B dilakukan terhadap eritrosit gol. A dan AB.

3. Cairan plasma gol. O dilakukan terhadap eritrosit gol. A, B dan AB.

4. Bandingkan hasil yang diperoleh.

HASIL PRAKTIKUM

10
OBJEK IV

PEMERIKSAAN GOL. DARAH ABO

Alat : Pipet tetes, objek glas, tusuk gigi, lanset, kapas, dan kaca

pembesar.

Bahan : Alkohol 70% (antiseptic), kit golongan darah ABO (Anti A, Anti B

dan Anti AB), darah kapiler atau darah vena.

Prosedur:

1. Bersihkan jari manis bahagian kiri dengan kapas yang telah dibasahi

dengan alcohol.

2. Tusuk dengan lanset dengan satu kali tusukan, tetesan pertama dibuang,

dan tetesan selanjutnya diteteskan pada 3 buah objek glas, masing-

masing satu tetes.

3. Teteskan diatas tetesan darah pada objek glas pertama kit Anti A, objek

glas kedua kit Anti B dan objek glas ketiga kit Anti AB.

4. Aduk dengan tusuk gigi dengan cara melingkar, amati reaksi aglutinasi

yang terjadi.

11
Hasil :

1. Kit Anti A positif, kit Anti B negatif dan kit Anti AB positif gol A

2. Kit Anti A negatif, kit Anti B positif dan kit Anti AB positif gol B

3. Kit Anti A positif, kit Anti B positif dan kit Anti AB positif gol AS

4. Kit Anti A negatif, kit Anti B negatif dan kit Anti AB negatif gol O

HASIL PRAKTIKUM

12
OBJEK V

PEMERIKSAAN GOL. DARAH RHESUS

Alat : Pipet tetes, objek glas, tusuk gigi, lanset, kapas, dan kaca

pembesar.

Bahan : Alkohol 70% (antiseptic), kit Rhesus (Anti D) darah kapiler atau

arah vena.

Prosedur:

1. Bersihkan jari manis bahagian kiri dengan kapas yang telah dibasahi

dengan alcohol.

2. Tusuk dengan lanset dengan satu kali tusukan, tetesan pertama

dibuang, dan selanjutnya diteteskan di atas objek glas.

3. Teteskan diatas tetesan darah pada objek glas Anti Rhesus

4. Aduk dengan tusuk gigi dengan cara melingkar, amati reaksi aglutinasi

yang terjadi.

Hasil : Terjadi aglutinasi maka golongan darah Rhesus Positif (Rh +)

13
1. tif.

OBJEK VI

CROSS MATCHING (RUTIN)

Alat : Objek glas, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi,

sentrifugasi dan incubator.

Bahan : Bovin albumin, Reagen Coomb, darah resipien, darah donor dan

larutan NaCl fisiologi.

Prosedur:

1. Tahap Mayor

2 tetes serum resipien ditambah 1 tetes eritrosit 5% donor, kemudian

ditambahkan lagi 2 tetes bovin albumin.

2. Tahap Minor

2 tetes serum donor ditambah 1 tetes eritrosit 5% resipien, kemudian

ditambahkan lagi 2 tetes bovin albumin.

3. Aduk tahap mayor dan minor, lalu disentrifugasi pada kecepatan 1000 rpm

selama satu menit.

14
4. Amati hasilnya (Bila terjadi aglutinasi maka darah tersebut incompatible

pengujian tidak perlu dilanjutkan, dan bila reaksi negative reaksi

dilanjutkan)

5. Inkubasi pada suhu 37 derjat selsius selama 15 menit, lalu disentrifugasi

lagi pada kecepatan 1000 rpm selama 1 menit.

6. Amati hasilnya (Bila terjadi aglutinasi maka darah tersebut incompatible

pengujian tidak perlu dilanjutkan, dan bila reaksi negative reaksi

dilanjutkan)

7. Cuci dengan larutan NaCl fisiologi sebanyak 3 sampai 4 kali.

8. Tambahkan 2 tetes Reagen Coombs, sentrifugasi lagi dengan kecepatan

1000 rpm selama 1 menit.

9. Amati hasilnya (Bila terjadi aglutinasi maka darah tersebut incompatible

artinya tidak dapat dilakulkan tranfusi, dan bila reaksi negative maka baru

boleh dilakukan tranfusi darah )

HASIL PRAKTIKUM

15
OBJEK VII

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Alat : Glaas slide, piper tetes, vial, dan stop wacth.

Bahan : Urin pagi, Kit Neo Planotest Duoclon,

Prosedur:

1. Letakkan glas slide (objek glas) pada bidang datar.

2. Botol reagen dibalik beberapa kali sehingga suspense latek menjadi

homogeny.

3. Isap reagen latek danteteskan 1 tetes penuh ( 25 mikronliter) diatas test

area (objek glas).

4. Kembalikan sisa latek ke dalam botol.

5. Dengan menggunak pipet yang sama isap urin sampel dan letakkan 2

tetes penuh diatas test area dan urin sisa langsung dibuang.

6. Aduk reagen latek dengan menggunakan spatula plastic dan campuran

tersebar merata dalam seluruh test area, spatula dibuang.

7. Goyang glas slide perlahan-lahan sehingga cairan mengalir di dalam test

area sampai 3 menit.

Bila terlihat aglutinasi pada test area maka hasil dinyatakan posi

16
OBJEK VIII

IMUNODIFUSI GANDA

Alat : Meja horizontal, cawan petri, gel punch dan mikro pipet.

Bahan : Agarose, larutan penyangga peronal, natrium azida, Reagen

Coomb, serum dan larutan NaCl fisiologi.

Prosedur :

1. Larutkan agarose dalam larutan penyangga personal atau penyangga

fosfat hingga diperoleh konsentrasi 1%.

2. Masukkan pengawet Natrium azida dengan konsentrasi akhir 0,01%.

3. Panaskan sampai agarose larut sampai larutan tampak jernih.

4. Letakkan cawan petri diatas meja horizontal.

5. Tuangkan larutan agarose dengan volume tertentu sehingga ketebalanya

3 mm.

6. Setelah agar membeku buat sumur sumur dengan menggunakan gel

punch (satu ditengan dan dikelilingi oleh enam sumur). Jarak antara

susmur dengan sumur 2 – 4 mm, dengan diameter sumur 1 mm (sesuai

dengan kebutuhan).

17
7. Kedalam sumur yang ditengan dimasukkan antisera (Reagen Coombs)

sebanyak 5 – 10 mikronliter, dan kedalam sumur yang lain dimasukkan

serum uji.

8. Inkubasi selama 24 – 48 jam.

9. Perhatikan adanya garis precipitasi diantara sumur yang berisi antibody

dan sumur yang berisi antigen.

HASIL PRAKTIKUM

18

Anda mungkin juga menyukai