Anda di halaman 1dari 42

Analisis Volumetri (Titrimetri)

Prof. DR. H. Harrizul Rivai, M.S.


Guru Besar Kimia Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Andalas

1 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


METODE ANALISIS OBAT
PENGGOLONGAN METODE ANALISIS OBAT
Beberapa metode analisis obat yang biasa digunakan, baik yang
konvensional maupun yang menggunakan instrumen dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Metode Analisis Kimia
 Gravimetri
 Titrasi (volumetri): meliputi titrasi asam basa, pengendapan, pembentukan
komplek, oksidasi-reduksi, nitrimetri
2. Metode Analisis Fisikokimia
 Spektrofotometri meliputi: spektrofotometri sinar UV-tampak (UV-visibel), sinar
infra merah (IR), serapan atom.
 Kromatografi: Kromatografi Kertas, Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi
Kolom, Kromatografi Gas
 Analisis elektrokimia: meliputi polarografi, potensiometri, konduktometri

2 09/30/2021
Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai
“Titrasi adalah suatu metode
penentuan kadar
(konsentrasi) suatu larutan
dengan larutan lain yang telah
diketahui konsentrasinya”

LOGO
Larutan
Larutan yang
yang akan
akan ditentukan
ditentukan kadarnya
kadarnya
disebut
disebut sebagai
sebagai “analit”
“analit” dan
dan biasanya
biasanya
diletakan
diletakan di
di dalam
dalam Erlenmeyer,
Erlenmeyer, sedangkan
sedangkan
larutan
larutan yang
yang telah
telah diketahui
diketahui konsentrasinya
konsentrasinya
disebut
disebut sebagai
sebagai “larutan
“larutan standart
standart atau
atau titer”
titer”
dan
dan diletakkan
diletakkan didi dalam
dalam buret.
buret.

4 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Metode analisis volumetri (titrimetri) masih digunakan secara luas
karena merupakan metode yang tahan, murah dan mampu
memberikan ketepatan (presisi) yang tinggi. Keterbatasan metode
titrimetri adalah kurang spesifik.

Dalam analisis titrimetri (analisis volumetri atau analisis kuantitatif


dengan mengukur volume) sejumlah zat yang dianalisis direaksikan
dengan larutan baku (standar) yang kadarnya diketahui secara teliti
dan reaksinya berlangsung secara kuantitatif.

Larutan baku berisi sejumlah berat ekuivalen senyawa baku setiap


liter. Berat dan kadar bahan yang dianalisis dihitung dari volume
larutan serta kesetaraan kimianya. Kesetaraan kimia ini dapat
diketahui dari persamaan reaksinya.

5 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


PERALATAN
 Buret
Untuk tempat larutan standar, yang dipakai
biasanya yang memiliki skala 50 mL, skala 0
terletak diatas dan 50 dibawah, sebelum
dipakai ada baiknya buret dibersihkan dengan
larutan K2Cr2O7 + H2SO4, kemudian bilas
dengan aquades.
 Erlenmeyer
Tempat analit diletakkan, gunakan Erlenmeyer
ukuran sedang 250 mL untuk proses titrasi
sebab Erlenmeyer ukuran ini enak dipegang
dang kita lebih leluasa untuk mengocok
Erlenmeyer.

6 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


PERALATAN …
Pipet tetes
Alat untuk mengambil indikator,
ingat 1 pipet volumenya kira-kira 1
mL
Statif dan klem
Alat untuk meletakkan buret agar bisa
berdiri tegak, sebelum meletakkan
buret ke statif dan klem ada baiknya
anda melapisi dengan kertas atau tisu
agar pegangan klem tidak langsung
kena dinding luar buret,

7 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


PERALATAN …
 Labu Ukur
Digunakan pada untuk membuat larutan
standar.
 Pipet Ukur
Ingat untuk mengambil larutan analit
dengan volume tertentu misalnya 10 mL,
20 mL
 Karet Penghisap
Alat ini digunakan untuk menghisap
larutan pada waktu kita mengambil larutan
dengan menggunakan pipet ukur

8 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Proses titrasi

9 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Titik ekuivalen teoritis Titran
Larutan baku diteteskan dari buret kepada dalam buret

larutan yang dianalisis dalam labu


Erlenmeyer.
Pekerjaan mereaksikan ini disebut titrasi
atau menitrasi.
Larutan baku ini disebut titran.
Saat yang menyatakan reaksi telah selesai
disebut titik ekuivalen teoritis
(stoikiometris) yang berarti bahan yang
dianalisis telah bereaksi dengan senyawa
baku secara kuantitatif sebagaimana
dinyatakan dalam persamaan reaksi. Larutan sampel
dalam labu
Erlenmeyer
10 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021
Titik akhir titrasi
Selesainya titrasi harus dapat diamati dengan suatu
perubahan yang dapat dilihat dengan jelas, misalnya
berubahnya warna atau terbentuknya endapan
(kekeruhan).
Perubahan warna dapat diamati karena larutan
bakunya sendiri (otoindikator) atau dengan bantuan
larutan zat lain yang disebut indikator.
Saat terjadinya perubahan yang dapat terlihat dan
menandakan titrasi harus diakhiri disebut titik akhir
titrasi.
Titik akhir titrasi menyatakan volume larutan baku

11
yang
Kimia Analisisterpakai
Dasar- Harrizuldari
Rivai buret. 09/30/2021
Kesalahan titrasi
Suatu titrasi yang ideal adalah jika titik akhir titrasi
sama dengan titik ekuivalen teoritis.
Dalam kenyataanya selalu ada perbedaan kecil antara
titik akhir titrasi dengan titik ekuivalen yang disebut
dengan kesalahan titrasi.
Kesalahan titrasi dinyatakan dengan mL larutan baku.
Oleh karena itu, pemilihan indikator harus dilakukan
sedemikian rupa agar kesalahan titrasi sekecil
mungkin.

12 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Syarat-syarat analisis titrimetri
Reaksinya harus berlangsung sangat cepat. Kebanyakan
reaksi ion memenuhi syarat ini.
Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan
persamaan reaksi. Bahan yang dianalisis bereaksi sempurna
dengan senyawa baku dengan perbandingan kesetaraan
stoikiometris.
Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen
tercapai, baik secara kimia atau fisika.
Harus ada indikator jika syarat yang ketiga tidak terpenuhi.
Indikator juga dapat diamati dengan pengukuran daya
hantar listrik (titrasi potensiometri/konduktometri)

13 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Contoh
Reaksi yang cocok untuk titrasi adalah penentuan konsentrasi
larutan HCl melalui titrasi dengan larutan NaOH.
Disini hanya ada satu reaksi (tidak ada reaksi samping), yakni:
HCl + NaOH  NaCl + H2O; K = 1 x 1014
Reaksi ini berjalan secara cepat dan sampai benar-benar
sempurna.
Sebagai perbandingan, perhatikan reaksi antara HBO 2 dan
NaOH berikut:
HBO2 + NaOH  NaBO2 + H2O; K = 6 x 106
Reaksi ini tidak cukup sempurna dan konstanta
kesetimbangannya hanya 6 x 10 6.

14 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Kelebihan titrimetri dari gravimetri
Ketelitian tinggi sampai 1 bagian dalam 1.000.
Alat yang digunakan sederhana.
Pengerjaannya cepat.
Tidak memerlukan pekerjaan yang menjemukan
seperti pengeringan dan penimbangan berulang-ulang.

15 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Hal-hal yang diperlukan dalam analisis
titrimetri
Alat pengukur volume seperti buret, pipet volume dan
labu ukur yang ditera secara teliti (telah dikalibrasi).
Senyawa yang digunakan sebagai larutan baku atau
untuk pembakuan harus senyawa dengan kemurnian
yang tinggi.
Indikator atau alat lain untuk mengetahui selesainya
titrasi.
Neraca analitik untuk menimbang sampel dan senyawa
baku untuk membuat larutan baku.

16 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Penggolongan Titrimetri
A.Berdasarkan reaksi kimia:
1. Reaksi asam-basa (asidi-alkalimetri = netralisasi)
Penetapan kadar ini berdasarkan pada perpindahan proton dari zat yang
bersifat asam atau ke zat yang bersifat basa, baik dalam air ataupun dalam
lingkungan bebas air (TBA = titasi bebas air).
2. Reaksi okidasi-reduksi (redoks)
Dasar yang digunakan adalah perpindahan elektron. Contoh:
permanganometri, serimetri, iodo-iodimetri, iodatometri dan
bromatometri.
3. Reaksi pengendapan (presipitasi)
Penetapan kadar berdasarkan pada terjadinya endapan yang sukar larut,
misalnya argentometri.
4. Reaksi pembentukan kompleks
Dasarnya adalah terjadinya reaksi antara zat pengompleks organik dengan
ion logam menghasilkan senyawa kompleks yang mantap. Contoh:
metode kompleksometri.

17 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Penggolongan titrimetri …
B. Berdasarkan cara titrasi
1. Titrasi langsung
Cara ini dilakukan dengan mentitrasi langsung terhadap
zat yang akan ditetapkan. Cara ini mudah, cepat dan
sederhana.
2. Titrasi kembali
Cara ini dilakukan dengan penambahan titran dalam
jumlah berlebih, kemudian kelebihan titran dititrasi
kembali dengan titran lain.
Cara ini mempunyai dua sumber kesalahan karena
menggunakan dua titran sehingga kesalahan menjadi
lebih besar. Di samping itu, cara ini juga memakan
18 waktu
Kimia Analisis yang
Dasar- lama.
Harrizul Rivai 09/30/2021
Penggolongan titrimetri …
C. Berdasarkan jumlah sampel
1. Titrasi makro
• Jumlah sampel: 100 – 1.000 mg
• Volume titran: 10 – 100 mL
• Ketelitian buret: 0,02 mL
2. Titrasi semi mikro:
• Jumlah sampel: 10 – 100 mg
• Volume titran: 1 – 10 mL
• Ketelitian buret: 0,001 mL
2. Titrasi mikro:
• Jumlah sampel: 1 – 10 mg
• Volume titran: 0,1 – 1 mL
• Ketelitian buret: 0,001 mL

19 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Penggolongan titrimetri …
d. Penggolongan titrimetri
menurut FI V 2014
• Titrasi Lansung
• Titrasi Residual (Titrasi
Kembali)
20 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021
Titrasi Langsung
Titrasi langsung adalah perlakuan terhadap suatu senyawa yang larut (titrat),
dalam suatu bejana yang sesuai, dengan larutan yang sesuai yang sudah
dibakukan (titran), dan titik akhir ditetapkan dengan instrumen atau secara
visual menggunakan bantuan indikator yang sesuai.
Titran ditambahkan dari buret yang dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan kekuatannya (normalitas), dan volume yang ditambahkan adalah
antara 30 % dan 100 % kapasitas buret.
Jika dibutuhkan titran kurang dari 10 mL, harus digunakan mikroburet yang
sesuai.
Titrasi dilakukan dengan cepat tetapi hati-hati, mendekati titik akhir titran
ditambahkan tetes demi tetes dari buret agar tetes terakhir yang ditambahkan
tidak melewati titik akhir.
Jumlah senyawa yang dititrasi dapat dihitung dari volume dan faktor
normalitas atau molaritas titran dan faktor kesetaraan untuk senyawa, yang
tertera pada masing-masing monografi.

21 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Titrasi Residual (Titrasi Kembali)
Beberapa penetapan kadar dalam Farmakope memerlukan
penambahan larutan volumetrik yang terukur, berlebih dari
jumlah yang sebenarnya diperlukan untuk bereaksi dengan
senyawa yang ditetapkan kadarnya, kelebihan larutan ini
kemudian dititrasi dengan larutan volumetrik kedua.
Titrasi ini dikenal sebagai “titrasi kembali”.
Jumlah senyawa yang dititrasi dapat dihitung dari selisih
antara volume larutan volumetrik yang ditambahkan mula-
mula dan volume titran dalam titrasi kembali, dengan
memperhatikan faktor normalitas atau molaritas kedua
larutan dan faktor kesetaraan untuk senyawa yang tertera
pada masing-masing monografi.

22 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Cara menyatakan kadar larutan
29/10/2019

23 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Cara menyatakan kadar larutan

A. Molaritas (M)

B. Formalitas (F)

C. Normalitas (N)
24 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021
A. Molaritas (M)
Larutan 1 M berarti dalam 1 liter larutan berisi 1 mol
zat terlarut.
Molaritas (M) adalah banyaknya mol zat terlarut
dalam tiap liter larutan:
mol g
M 
L BM  V
M  Molaritas, satuannya molar
g  Banyaknya zat terlarut (gram)
BM  Berat molekul
V  Volume larutan (Liter)

25 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Contoh
Hitunglah molaritas suatu larutan yang mengandung
6,0 gram NaCl (BM = 58,44) dalam 200 mL larutan!
Jawab:

g 6,0
M   0,513 M
BM  V 58,44  0,20

26 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


B. Formalitas
Formalitas didefinisikan sebagai banyaknya bobot
rumus zat terlarut per liter larutan:
nf
F
V
g g
karena n f  , maka F 
BR BR  V
F  Formalitas
g  Banyaknya zat terlarut (gram)
n f  Banyaknya bobot rumus
BR  Bobot rumus
V  Volume

27 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Contoh
Sebanyak 6,477 gram sampel asam dikloro asetat, Cl 2CHCOOH,
(BR = 128,94) dilarutkan dalam 500 mL larutan. Pada konsentrasi
ini, asam dikloro asetat terdisosiasi sebesar 45 % menurut reaksi
berikut:
Cl2CHCOOH  H+ + Cl2CHCOO-
Berapakah formalitas dan molaritas larutan tersebut?
g 6,447
Jawab: F    0,10 F
BR  V 128,94  0,500

Formalitas merupakan konsentrasi total spesies yang ditimbulkan


oleh asam dikloro asetat dan hasil disosiasinya adalah:
[Cl2CHCOOH] = 45 % x 0,10 = 0,045 M
[Cl2CHCOO-] = 55 % x 0,10 = 0,055 M

28 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


C. Normalitas
Normalitas (N) merupakan banyaknya ekuivalen (ek)
zat terlarut dalam tiap liter larutan.
ek
N
V
g g
karena ek  maka N 
BE BE  V
BM gn
karena BE  maka N 
n BM  V
N  Normalitas
ek  banyaknya ekivalen
BE  Berat ekivalen
V  volume larutan (L)
n  Valensi
29 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021
Cara penentuan valensi (n)
Untuk reaksi asam basa
Pada reaksi asam basa, valensinya ditentukan berdasarkan banyaknya
mol H+ atau OH- yang dihasilkan tiap mol asam atau basa.
Misalnya:
HCl akan terurai HCl  H+ + Cl-, maka valensi HCl = 1, sehingga BE HCl
= BM HCl. Demikian juga HBr, HI dan CH3COOH.
Untuk H2SO4, H2CO3 dan H2C2O4 valensinya adalah 2 sehingga BE = ½
BM
Untuk H3PO4 dan H3PO3 valensinya adalah 3 sehingga BE = 1/3 BM
Untuk basa-basa seperti NaOH, KOH, NH4OH valensinya adalah 1,
sehingga BE = BM.
Untuk Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan Mg(OH)2 valensinya adalah 2, sehingga BE
= ½ BM
Untuk Al(OH)3 valensinya adalah 3, sehingga BE = 1/3 BM

30 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Cara penetuan valensi (n) …
Untuk reaksi redoks
Pada reaksi redoks, valensinya ditentukan oleh
banyaknya elektron yang hilang atau timbul pada
reaksi oksidasi-reduksi.
Contoh:
Reaksi I2 + 2e  2I- valensinya I2 adalah 2, sehingga
BE I2 = ½ BM I2

31 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Contoh perhitungan 1
Hitung berat ekivalen (BE) natrium oksalat (Na2C2O4)
dan kalium bikromat (K2Cr2O7) dalam reaksi berikut:
3C2O42- + Cr2O72- + 14H+  2Cr+ + 6CO2 + 7H2O
Jawab:
C2O42-  2CO2 + 2e
Cr2O72- + 14H+ + 6e 2Cr2+ + 7H2O
Ion oksalat melepaskan 2 e (valensinya 2) sehingga BE
= ½ BM = ½ x 134 = 67.
Ion bikromat menangkap 6 e (valensinya 6 sehingga
BE = 1/6 BM = 1/6 x 294,2 = 49,03
32 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021
Contoh perhitungan 2
Sebanyak 12,69 g I2 (BM = 253,8) dilarutkan dalam
500 mL air yang mengandung sejumlah KI. Berapakah
normalitas larutan I2 tersebut?
Jawab

gn 12,69  2
N   0,2 N
BM  V 253,8  0,5

33 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Larutan Baku (Standar)
Semua perhitungan dalam titrimetri didasarkan pada
konsentrasi titran sehingga konsentasi titran harus
dibuat secara teliti.
Titran semacam ini disebut dengan larutan baku
(standar).
Konsentrasi larutan baku (standar) dapat dinyatakan
dengan normalitas, molaritas atau bobot per volume.

34 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Pembuatan larutan standar
Suatu larutan standar dapat dibuat dengan cara
melarutkan sejumlah senyawa baku tertentu, yang
sebelumnya senyawa tersebut ditimbang secara tepat,
dalam volume larutan yang diukur dengan tepat.
Larutan standar ada 2 macam, yaitu larutan baku primer
dan larutan baku sekunder.
Larutan baku primer mempunyai kemurnian yang tinggi.
Larutan baku sekunder harus dibakukan dengan larutan
baku primer.
Suatu proses pembakuan larutan baku sekunder dengan
larutan baku primer disebut standardisasi.

35 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Syarat-syarat senyawa baku primer
Mudah didapat, dimurnikan, dikeringkan dan disimpan dalam keadaan
murni.
Mempunyai kemurnian yang sangat tinggi (100  0,02) % atau dapat
dimurnikan dengan penghabluran kembali.
Tidak berubah selama penimbangan (tidak higroskopis).
Tidak teroksidasi oleh O2 dari udara dan tidak berubah oleh CO 2 dari
udara.
Susunan kimianya tepat sesuai jumlahnya.
Mempunyai berat ekivalen yang tinggi, sehingga kesalahan
penimbangan akan menjadi lebih kecil.
Mudah larut dalam air
Reaksi dengan zat yang dianalisis harus stoikiometri, cepat dan
terukur.

36 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Contoh senyawa baku primer
Baku Primer Kegunaan
Kalium biftalat Pembakuan larutan NaOH
Kalium iodat Pembakuan larutan natrium
tiosulfat melalui pembentukan
iodium
Natrium karbonat Pembakuan larutan HCl
anhidrat
Logam Zn Pembakuan larutan EDTA

37 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Contoh perhitungan
Pembakuan larutan HCl dilakukan dengan menggunakan zat
baku primer Na2CO3 anhidrat. Sebanyak 354,2 mg Na 2CO3
dilarutan dalam air dan dititrasi dengan larutan HCl (yang
akan dibakukan) menggunakan indikator metil orange. Sampai
tercapai titik akhir titrasi dibutuhkan 30,23 mL larutan HCl
tersebut. Hitunglah berapa normalitas larutan HCl?
Jawab: Na2CO3 + 2HCl  2NaCl + H2O + CO2
pada titik ekivalen: mgrek HCl = mgrek Na 2CO3
mLHCl x NHCl = mmol Na2CO3 x Valensi
mLHCl x NHCl = mg Na2CO3 /BM Na2CO3 x Valensi
sehingga N  mg Na 2 CO 3  Valensi  354,2  2  0,2211 N
HCl
BM Na 2 CO 3  mL HCl 106  30,23

38 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Cara Perhitungan Kadar
Untuk sampel padat (sampel ditimbang dengan
timbangan analitik), kadar dihitung dengan rumus
berikut: V
Kadar (% b/b)  titran
 N titran  BE
 100 %
Berat sampel (mg)

Untuk sampel cair (sampel diambil secara kuantitatif


dengan pipet ukur),
Vtitran  Nkadar dihitung dengan rumus
titran  BE
Kadar (% b/v)   100 %
berikut: mL sampel  1.000

BE (berat ekivalen) = BM/valensi


39 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021
Contoh perhitungan
Sebanyak 250 mg serbuk yang mengandung asam
salisilat (BM = 138,12) ditimbang seksama, dilarutkan
dalam 15 mL etanol 95 P % yang telah dinetralkan
terhadap merah fenol LP (pH 6-8). Campuran ini
selanjutnya ditambah dengan 20 mL air dan dititrasi
dengan larutan NaOH 0,1 N menggunakan indikator
merah fenol. Sampai terjadi titik akhir titrasi
dibutuhkan larutan NaOH 0,1 N sebanyak 12,56 mL.
Berapakah kadar asam salisilat dalam serbuk di atas?

40 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Jawab

Dari reaksi di atas terlihat bahwa 1 mol asam salisilat bereaksi


dengan 1 mol NaOH sehingga BE asam salisilat = BMnya
Vtitran  N titran  BE
Kadar (% b/b)   100 %
Berat sampel (mg)
12,56  0,1 138,12
  100 %  69,39 % (b/b)
250

41 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021


Terima Kasih

42 Kimia Analisis Dasar- Harrizul Rivai 09/30/2021

Anda mungkin juga menyukai