BAB I PENDAHULUAN
2. Lemak Majemuk
Lemak jenis ini bila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, asam
lemak dan senyawa lain seperti fosfat, asam amino, basa organik,
sepert kolin atau betain. Umumnya lemak majemuk mengandung
listrik atau paling tidak mempunyai pengkutuban muatan dalam
molekulnya, sehingga menjadi lebih mudah berinteraksi dengan air.
Lemak Majemuk ini ikut menyusun membran sel dan juga selubung
sel dan serat syaraf.
3. TurunanLemak
Yaitu berbagai senyawa yang diperoleh dari hidrolisis atau
pemecahan kedua jenis lemak terdahulu. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah Gliserol dan berbagai alkohol lain yang ikut
menyusun lemak, asam lemak, dengan ikatan rangkap (ikatan tak
jenuh) dan asam lemak tanpa ikatan rangkap (jenuh), kolesterol
dan berbagai macam senyawa steroid seperti hormon steroid
(kortisol, prednison, estrogen, progesteron, testosteron, dan
aldosteron).
Meskipun bukan termasuk lemak, perlu juga diketahui bahwa
vitamin-vitamin A, D, E dan K sangat memerlukan lemak untuk
dapat diserap dan digunakan tubuh. Karena vitamin-vitamin ini
tidak larut dalam air dan hanya larut dalam lemak atau pelarut
lemak (Poedjiadi, 2004).
Senyawa satu kelompok senyawa organik yang terdapat
dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna
bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk memberikan definisi
yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang
termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau
mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda
(Poedjiadi, 2004).
b. Tes Kolorimetri
Contoh Warna yang terbentuk
4.2 Pembahasan
Lipid adalah salah satu kategori molekul biologis yang besar
yang tidak mencakup polimer. Senyawa yang disebut lipid
dikelompokkan bersama karena meiliki satu ciri penting: lipid tidak
memiliki atau sedikit sekali afinitasnya terhadap air. Perilaku hidrofobik
lipid didasarkan pada struktur molekulernya. Meskipun lipid bisa
memiliki beberapa ikatan polar yang berikatan dengan oksigen, lipid
sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Fungsi lipid seperti minyak
dan lemak sebagai nutrisi dan juga merupakan sumber energi utama
yang digunakan sebagai energi cadangan makanan yang disimpan
pada jaringan adiposa dalam tubuh, dalam bentuk lipoprotein
fosfalipid yang berfungsi sebagai pengangkut zat-zat yang melewati
membran sel.
Maksud dilakukannya praktikum lipid yaitu untuk mempelajari
dan memahami uji lipid melalui tes acrolein dan tes kolorimetro.
Tujuan dilakukannya praktikum lipid yaitu untuk Untuk mengidentifikasi
kandungan gliserol pada senyawa lemak dan minyak dengan tes
acrolein. Untuk mengidentifikasi kandungan gliserol pada senyawa
lemak dan minyak dengan tes kolorimetri.
Pada percobaan Tes Acrolein dengan menggunakan sampel
Minyak kelapa, minyak jagung, minyak sayur, lilin, dan gliserol. Ketika
ditambahkan dengan KHSO4 larutan tidak berbau apa-apa tetapi pada
saat dilakukan pemanasan pada api bunsen larutan menimbulkan bau
khas yaitu bau tengik. Hasil yang didapat sesuai dengan teori.
Penambahan KHSO4 yang berfungsi sebagai katalisator pembentuk
angliserol pada sampel yang mengandung gliserol. Alasan
dilakukannya pemanasan yaitu agar trigliserida yang terkandung
dalam sampel akan terhidrolisis menjadi gliserol dan asam karboksilat.
Pada percobaan Tes Kolorimetri dengan menggunakan sampel
Minyak sayur ketika ditambahkan dengan beberapa pereksi dan
dilakukan pemanasan terbentuk 2 fase yaitu warna coklat tua pada
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum lipid dapat disimpulkan bahwa pada Tes
Acrolein semua sampel minyak positif mengantuk gliserol dengan
adanya tanda bau khas (bau tengik).pada Tes Kolorimetri hanya
sampel Minyak Kelapa dan Minyak + Air yang positif mengandung
gliserol dengan perubahan warna hijau.
5.2 Saran
Saran kepada asisten agar bisa selalu stay mendampingi
praktikan pada saat melakukan percobaan agar tidak terjadi
kesalahan pada saat melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM., 1979, Farmakope Indoensia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., dan Mitchell, Lawrence G., 2002,
Biologi, Edisi Kelima-Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Marks, Down B., Marks, Allan D., dan Smith, Colleen M., 2000, Biokimia
Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis, Terjemahan
dari Basic Medical Biochemistry: A Clinical Approach, oleh
Brahm U. Pendit, Penerbit EGC, Jakarta.
LAMPIRAN GAMBAR
A. SKEMA KERJA
1. Tes Acrolein
Masing-masing tabung diisi dengn 1 mL
Larutan contoh
Dipanaskan
2. Tes Kolorimetri
1 mL larutan contoh dan blanko (air) pada
Masing-masing tabung