Anda di halaman 1dari 19

LIPID

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lemak (lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar
larut dalam air. Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti
kloroform, eter dan benzen. Lipid adalah golongan senyawa organik
yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan
hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik kedua yang
menjadi sumber makanan, merupakan kira-kira 40% dari makanan
yang dimakan setiap hari. Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi,
energi simpanan, komponen struktur membran sel, hormon, vitamin,
absorpsi vitamin dan pelindung.
Lipid (Yunani, lipos = lemak) adalah segolongan besar senyawa
tak larut air yang terdapat di alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut
organik seperti eter dan kloroform. Sifat inilah yang membedakannya
dari karbohidrat, protein, asam nukleat, dan kebanyakan molekul
hayati lainnya.
Lipid adalah senyawa biomolekul yang digunakan sebagai
sumber energi dan merupakan komponen struktural penyusun
membran serta sebagai pelindung vitamin atau hormon.Lipid dapat
dibedakan menjadi trigliserida, fosfolipid, dan steroid.Trigliserida sering
disebut lemak atau minyak. Disebut lemak jika pada suhu kamar
berwujud padat. Sebaliknya, disebut minyak jika pada suhu kamar
berwujud cair.
Sudut pandang kesehatan penempatkan lemak sebagai zat
tenaga, pelarut vitamin, dan dalam komponen bahan makanan, lemak
memberi rasa gurih. Karakter pemberi rasa gurih pada lemak
menyebabkan makanan yang berlemak disukai banyak orang.
Fungsi lipid seperti minyak dan lemak sebagai nutrisi dan juga
merupakan sumber energi utama yang digunakan sebagai energi
cadangan makanan yang disimpan pada jaringan adiposa dalam
tubuh, dalam bentuk lipoprotein fosfalipid yang berfungsi sebagai

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

pengangkut zat-zat yang melewati membran sel. Steroid senyawa-


senyawa memiliki beberapa fungsi misalnya kolestrol berperan dalam
proses pengangkutan lemak dalam tubuh.
1.2 Maksud Praktikum
Maksud dilakukannya praktikum yaitu untuk mempelajari dan
memahami uji lipid melalui tes acrolein dan tes kolorimetri.
1.3 Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum yaitu :
1. Untuk mengidentifikasi kandungan gliserol pada senyawa lemak
dan minyak dengan tes acrolein.
2. Untuk mengidentifikasi kandungan gliserol pada senyawa lemak
dan minyak dengan tes kolorimetri.

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Lipid didenifisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air
yang diekstraksi dari mahluk hidup dengan menggunakan pelarut
yang kurang polar atau pelarut nonpolar. Istilah lipid mencakup
golongan senyawa-senyawa yang memiliki keanekaragaman struktur,
dan tidak ada skema penggolongan lipid yang bisa diterima di seluruh
dunia. Ciri khas yang umum dijumpai di semua lipid adalah
kandungan hidrokarbonnya diturunkan dari polimerisasi asetat yang
diikuti dengan reduksi rantai segera setelah rantai itu terbentuk
contohnya, polimerisasi asetat menghasilkan rantai hidrokarbon linear
yang panjang. Asam lemak yang terjadi pada proses hidrolisasi lemak,
mengalami proses hidrolisis lemak, mengalami proses oksidasi dan
menghasilkan asetil koenzim A (Poedjiadi, 2004).
Lipid adalah salah satu kategori molekul biologis yang besar
yang tidak mencakup polimer. Senyawa yang disebut lipid
dikelompokkan bersama karena meiliki satu cirri penting: lipid tidak
memiliki atau sedikit sekali afinitasnya terhadap air. Perilaku hidrofobik
lipid didasarkan pada struktur molekulernya. Meskipun lipid bisa
memiliki beberapa ikatan polar yang berikatan dengan oksigen, lipid
sebagian besar terdiri atas hidrokarbon (Campbel, 2002).
Fungsi lipid seperti minyak dan lemak sebagai nutrisi dan juga
merupakan sumber energi utama yang digunakan sebagai energi
cadangan makanan yang disimpan pada jaringan adiposa dalam
tubuh, dalam bentuk lipoprotein fosfalipid yang berfungsi sebagai
pengangkut zat-zat yang melewati membran sel. Steroid senyawa-
senyawa memiliki beberapa fungsi misalnya kolestrol berperan dalam
proses pengangkutan lemak dalam tubuh. Estrogen dan testoleron
berfungsi sebagai hormon kelamin: dehidroksikolestrol dan ergastrol
berperan sebagai provitamin D (Sutresna, 2009).

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

Salah satu ciri kehidupan yang merupakan bentuk


transformasin tenaga atau pertukaran zat melalui serangkaian reaksi
biokimia adalah metabolisme. Dalam kehidupan makhluk hidup, reaksi
metabolisme berlangsung dengan melibatkan suatu senyawa protein
yang disebut enzim. Enzim merupakan protein yang khusus disintesis
oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di
dalamnya. Fungsi khusus dari enzim adalah untuk menurunkan energi
aktivitas, mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap
tanpa mengubah besarnya tetapan keseimbangan dan sebagai
pengendali reaksinya (Sutresna, 2009).
Secara Kimia, Lemak terbagi tiga , yaitu (Poedjiadi, 2009):
1. LemakSederhana
Lemak jenis ini bila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol,
biasanya berupa gliserol, serta menghasilkan asam lemak. Contoh
yang paling banak ditemukan adalah Triasilgliserol yang disebut
juga Trigliserida (TG), yang ditemukan antara lain dalam serum,
dalam minyak kelapa dan dalam berbagai minya lain yang berasal
dari mahluk hidup. Yang dimaksud dengan minyak adalah lemak
yang dalam suhu ruang berada dalam bentuk cair , lemak yang
dalam suhu ruang masih berbentuk padat disebut lemak saja.
Biasanya minyak berasal dari tumbuhan dan lemak dari hewan.
Konsistensi cair atau padat pada suhu ruang ini biasanya
ditentukan dari jumlah atom C yang menyusun asam lemak dari
TG. Makin panjang atom C, biasanya makin padat. Dilain pihak,
makin banyak ikatan rangkap, konsistensi semakin cair. Lemak
yang banyak mengandung ikatan rangkap ini disebut asam lemak
essensial, yang harus ada dalam makanan. Lemak tumbuhan
berupa minyak karena jumlah atom C-nya lebih pendek dan ikatan
rangkapnya relatif lebih banyak.

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

2. Lemak Majemuk
Lemak jenis ini bila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, asam
lemak dan senyawa lain seperti fosfat, asam amino, basa organik,
sepert kolin atau betain. Umumnya lemak majemuk mengandung
listrik atau paling tidak mempunyai pengkutuban muatan dalam
molekulnya, sehingga menjadi lebih mudah berinteraksi dengan air.
Lemak Majemuk ini ikut menyusun membran sel dan juga selubung
sel dan serat syaraf.
3. TurunanLemak
Yaitu berbagai senyawa yang diperoleh dari hidrolisis atau
pemecahan kedua jenis lemak terdahulu. Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah Gliserol dan berbagai alkohol lain yang ikut
menyusun lemak, asam lemak, dengan ikatan rangkap (ikatan tak
jenuh) dan asam lemak tanpa ikatan rangkap (jenuh), kolesterol
dan berbagai macam senyawa steroid seperti hormon steroid
(kortisol, prednison, estrogen, progesteron, testosteron, dan
aldosteron).
Meskipun bukan termasuk lemak, perlu juga diketahui bahwa
vitamin-vitamin A, D, E dan K sangat memerlukan lemak untuk
dapat diserap dan digunakan tubuh. Karena vitamin-vitamin ini
tidak larut dalam air dan hanya larut dalam lemak atau pelarut
lemak (Poedjiadi, 2004).
Senyawa satu kelompok senyawa organik yang terdapat
dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna
bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk memberikan definisi
yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang
termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau
mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda
(Poedjiadi, 2004).

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

Walaupun demikian, para ahli biokimia bersepakat bahwa


lemak dan senyawa organik yang kelompok yang disebut lipid.
Adapun sifat fisika yang dimaksud adalah (Poedjiadi, 2009):
1) Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu
pelarutorganik misalnya eter, aseton, kloroform, benzena, yang
sering juga disebut pelarut lemak.
2) Ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya.
3) Mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.
Kebanyakan asam lemak yang terdapat secara alami memiliki
atom C genap dari 4-28 yang berasal dari sintesis asam lemak dalam
tahapan 2 Cdari asetil-KoA. Asam-asam dengan 1-8 atom C bersifat
cair pada suhu kamar dan dengan adanya ikatan rangkap titik leleh
asam lemak menjadi lebih rendah. Adanya ikatan rangkap, akan
menambah isomer geometris, dan kebanyakan asam lemak tak jenuh
alamiah ditemui dalam bentuk isomer cis yang kurang stabil
dibandingkan isomer trans. asam lemak mengandung dua ikatan
rangkap atau lebih terdapat dalam bentuk tidak terkonjugasi sebagai
struktur pentadiena, misalnya asam linoleat (Makfoeld, 2002).
Sebagian besar lemak yang terdapat di dalam tubuh akan masuk
ke dalam kategori asam lemak dan triasilgliserol; gliserofosfolipid dan
sfingolipid ; eokisanoid; kolesterol, garam empedu, dan hormone
steroid; serta vitamin larut lemak. Lemak-lemak ini memiliki fungsi dan
struktur kimia yang sangat beragam. Namun memiliki satu sifat yang
sama: relatif tidak larut dalam air (Marks,2000).
Asam lemak, yang disimpan sebagai triasilgliserol, berfungsi
sebagai bahan bakar, dan merupakan sumber energi utama bagi tubuh.
Gliserofosfolipid dan sfingolipid, yang mengandung asam-asam lemak
ester, ditemukan di membran dan dalam lipoprotein darah di antarmuka
(interface) antara komponen lemak struktur-struktur tersebut dengan air
di sekelilingnya (Marks,2000).

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

2.2 Uraian Bahan


1. Alfa Naftol (f1 III hal 708)
Nama lain : Alfa naftol
Pemerian : Hablur tidakberwarna /putih ,serbuk hablur
putih bau khas.
Kelarutan : Larut dalam 5 bagian etanol (95%) P
membentuklarutan, tidak lebih dari agak
keruh, tidakberwarna.
2. Asam Klorida (Ditjen POM, 1979 : 53)
Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : Asam Klorida
Rumus Molekul : HCl
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
3. Asam Sulfat (Ditjen POM,1979 hal. 58)
Nama resmi : ACIDUMSULFURICUM
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98,07
Kandungan : Mengandung tidak kurang dari 95,0% dan
tidak lebih dari 98,0%b/b H2SO4.
Pemerian : Cairan jernih, seperti minyak, tidak berwarna,
bau sangat tajam dan korosif.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan etanol, dengan
menimbulkan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

4. Gliserol (Ditjen POM, 1979: 271)


Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : Gliserol
Rumus Molekul : C3H8O3
Pemerian : Cairan seperti sirup, jernih, tidak berwarna,
tidak berbau, manis diikuti rasa hangat.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dan dengan etanol
95%. Praktis tidak larut dalam kloroform dan
minyak lemak
Penyimpanan : Wada tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai zat tambahan.
5. Kalium bisulfat (Ditjen POM, 1979: 687)
Nama Resmi : POTASSIUM HYDROGEN SULFATE
Nama Lain : Kalium bisulfat
Rumus molekul : KHSO4
Pemerian : Gumpalan putih, higroskopik.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
6. Minyak Kelapa (Ditjen POM, 1979 : 456)
Nama Resmi : OLEUM COCOS
Nama Lain : Minyak Kelapa
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning
pucat, bau khas, tidak tengik.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagia etanol (95%), sangat
mudah larut dalam kloroform.
Kegunaan : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017)


a. Tes Acrolein
1. Kedalam masing-masing tabung diisi 1 ml larutan contoh.
2. Tambahkan 0,5 gram KHSO4 kedalam contoh.
3. Panaskan tabung dengan api kecil
4. Bau karakteristik menandakan adanya gliserol
b. Tes Kolorimetri
1. Kedalam masing-masing tabung diisi 1 ml larutan contoh dan
blanko
2. Tambahkan 1 ml larutan NaOCl 2 %.
3. Setelah 2-3 menit, tambahkan 3-4 tetes HCl pekat, didihkan
selama 1 menit untuk membuang kelebihan asam.
4. Tambahkan 0,2 ml -naftol, kemudian 4 ml H2SO4 pekat.
5. Aduk dengan hati-hati, tertentuknya hijau zamrud menunjukkan
adanya kandungan gliserol.

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

BAB III METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum lipid yaitu,
Batang Pengaduk, Bunsen, Cawan Porselin, Tabung reaksi, Rak
Tabung, Pipet Tetes.
3.2 Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada saat praktikum lipid yaitu, -
Naftol, Gliserol, HCl pekat, H2SO4 pekat, KHSO4, NaOCl 2%,Lilin,
Minyak Kelapa, Minyak Sayur, Minyak Jagung.
3.3 Cara Kerja
a. Tes Acrolein
Disiapkan 5 tabung reaksi. Pada tabung pertama diisi dengan 1
mL Minyak Kelapa, tabung kedua diisi dengan 1 mL Minyak
jagung, tabung ketiga diisi dengan 1 mL Minyak Sayur, tabung
keempat diisi dengan 1 mL lilin putih yang telah dicairkan, dan
tabung kelima diisi dengan gliserol. Kemudian ditambahkan 0,5 gr
KHSO4 kedalam masing-masing tabung. Lalu dipanaskan diatas
api bunsen selama beberapa menit sampai adanya bau khas
(tengik) yang menandakan adanya kandung gliserol.
b. Tes Kolorimetri
Disiapkan 7 tabung reaksi. Masing-masing tabung diisi dengan
sampel contoh dan blanko. Pada tabung pertama diisi dengan 1
mL Minyak Sayur, tabung kedua diisi dengan 1 mL Minyak jagung,
tabung ketiga diisi dengan 1 mL Minyak kelapa, tabung keempat
diisi dengan 1 mL lilin, tabung kelima diisi dengan gliserol, tabung
keenam diisi dengan larutan blanko (air), tabung ketujuh diisi
dengan 1 mL minyak + air. Pada masing-masing tabung
ditambahan dengan 1 mL larutan NaOCl 2 %, lalu ditunggu selama
2-3 menit, setelah itu ditambahkan dengan 3-4 tetes HCl pekat,
lalu di didihkan selama 1 menit diatas api bunsen. Setelah itu
ditambahkan 0,2 mL -naftol, lalu 4 mL H2SO4 pekat. Setelah itu

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

aduk dengan ati-hati dan amati perubahan warna yang terjadi


(warna hijau zamrud).

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


a. Tes Acrolein
Contoh 0,5 gr KHSO4 Panaskan (Bau)

Bening, kuning pucat Bau tengik


Minyak Sayur
Bening, kuning Bau tengik
Minyak Jagung
kecoklatan
Bening, cokelat Bau tengik
Minyak Kelapa
Bening Bau tengik
Lilin
Bening, tidak berbau Bau tengik
Gliserol

b. Tes Kolorimetri
Contoh Warna yang terbentuk

Tidak terbentuk warna hijau


Minyak Sayur
zambrut (2 fase)
Tidak terbentuk warna hijau
Minyak Jagung
zambrut (2 fase)
Tidak terbentuk warna hijau
Minyak Kelapa
zambrut (2 fase)
Tidak terbentuk warna hijau
Lilin
zambrut (2 fase)
Tidak terbentuk warna hijau
Gliserol
zambrut (2 fase)
Tidak terbentuk warna hijau
Blanko (air)
zambrut (2 fase)
Tidak terbentuk warna hijau
Minyak + air
zambrut (2 fase)

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

4.2 Pembahasan
Lipid adalah salah satu kategori molekul biologis yang besar
yang tidak mencakup polimer. Senyawa yang disebut lipid
dikelompokkan bersama karena meiliki satu ciri penting: lipid tidak
memiliki atau sedikit sekali afinitasnya terhadap air. Perilaku hidrofobik
lipid didasarkan pada struktur molekulernya. Meskipun lipid bisa
memiliki beberapa ikatan polar yang berikatan dengan oksigen, lipid
sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Fungsi lipid seperti minyak
dan lemak sebagai nutrisi dan juga merupakan sumber energi utama
yang digunakan sebagai energi cadangan makanan yang disimpan
pada jaringan adiposa dalam tubuh, dalam bentuk lipoprotein
fosfalipid yang berfungsi sebagai pengangkut zat-zat yang melewati
membran sel.
Maksud dilakukannya praktikum lipid yaitu untuk mempelajari
dan memahami uji lipid melalui tes acrolein dan tes kolorimetro.
Tujuan dilakukannya praktikum lipid yaitu untuk Untuk mengidentifikasi
kandungan gliserol pada senyawa lemak dan minyak dengan tes
acrolein. Untuk mengidentifikasi kandungan gliserol pada senyawa
lemak dan minyak dengan tes kolorimetri.
Pada percobaan Tes Acrolein dengan menggunakan sampel
Minyak kelapa, minyak jagung, minyak sayur, lilin, dan gliserol. Ketika
ditambahkan dengan KHSO4 larutan tidak berbau apa-apa tetapi pada
saat dilakukan pemanasan pada api bunsen larutan menimbulkan bau
khas yaitu bau tengik. Hasil yang didapat sesuai dengan teori.
Penambahan KHSO4 yang berfungsi sebagai katalisator pembentuk
angliserol pada sampel yang mengandung gliserol. Alasan
dilakukannya pemanasan yaitu agar trigliserida yang terkandung
dalam sampel akan terhidrolisis menjadi gliserol dan asam karboksilat.
Pada percobaan Tes Kolorimetri dengan menggunakan sampel
Minyak sayur ketika ditambahkan dengan beberapa pereksi dan
dilakukan pemanasan terbentuk 2 fase yaitu warna coklat tua pada

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

bagian atas dan warna kuning kemerahan pada bagian bawah.


Dengan menggunakan sampel minyak jagung didapat hasil yaitu
terbentuk 2 fase terpisah dengan warna coklat tua. Dengan
menggunakan sampel minyak kepala didapat hasil yaitu terbentuk 2
fase terpisah dengan warna hijau tua. Dengan menggunakan sampel
lilin didapat hasil coklat muda pada bagian atas dan kemerahan pada
bagian bawah. Dengan menggunakan sampel Gliserol didapat hasil
yaitu terbentuk 1 fase dengan warna kuning kehijauan. Dengan
menggunakan sampel Blanko (air) didapat hasil yaitu terbentuk 1 fase
dengan warna abu-abu. Dengan menggunakan sampel Minyak + air
didapat hasil yaitu terbentuk 2 fase terpisah dengan warna hijau tua.
Pada sampel Minyak Kelapa dan Minyak + air terbentuk warna hijau
tua. Hal ini sesuai dengan teori. Sedangkan pada sampel minyak
sayur, minyak jagung, lilin, gliserol, blanko tidak menghasilkan warna
hijau, maka hal ini tidak sesuai dengan teori.
Alasan penambahan pereaksi -naftol yaitu untuk mengurangi
kelebihan asam. Penambahan H2SO4 pekat yaitu sebagai katalisator.
Penambahan NaOCl dan HCl berfungsi untuk menghidrolisis
trigliserida untuk menghasilkan gliserol.
Adapun faktor kesalahan yang terjadi yaitu disebabkan karena
kesalahan pada saat pemipetan, tabung reaksi yang kurang bersih
ketika dicuci.

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum lipid dapat disimpulkan bahwa pada Tes
Acrolein semua sampel minyak positif mengantuk gliserol dengan
adanya tanda bau khas (bau tengik).pada Tes Kolorimetri hanya
sampel Minyak Kelapa dan Minyak + Air yang positif mengandung
gliserol dengan perubahan warna hijau.
5.2 Saran
Saran kepada asisten agar bisa selalu stay mendampingi
praktikan pada saat melakukan percobaan agar tidak terjadi
kesalahan pada saat melakukan percobaan.

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2017, Penuntun Praktikum Biokimia, Universitas Muslim


Indonesia, Makassar.

Ditjen POM., 1979, Farmakope Indoensia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

Campbell, Neil A., Reece, Jane B., dan Mitchell, Lawrence G., 2002,
Biologi, Edisi Kelima-Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Makfoeld Djarir, 2002. Kamus Istilah Pangan dan Nutrisi, Kanisius,


Yogyakarta.

Marks, Down B., Marks, Allan D., dan Smith, Colleen M., 2000, Biokimia
Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis, Terjemahan
dari Basic Medical Biochemistry: A Clinical Approach, oleh
Brahm U. Pendit, Penerbit EGC, Jakarta.

Poedjiadi, Anna, 2009, Dasar-Dasar Biokimia, UI-Press, Jakarta.

Sutresna, Nana, 2009, Kimia, Grafindo, Bandung.

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

LAMPIRAN GAMBAR

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006
LIPID

A. SKEMA KERJA
1. Tes Acrolein
Masing-masing tabung diisi dengn 1 mL
Larutan contoh

Ditambahkan 0,5 gr KHSO4

Dipanaskan

Diamati (terdapat bau tengik) menandakan adanya gliserol

2. Tes Kolorimetri
1 mL larutan contoh dan blanko (air) pada
Masing-masing tabung

Ditambahkan 1 mL larutan NaOCl 2 %

Setelah 2-3 menit ditambahkan 3-4 tetes HCl pekat

Didihkan selama 1 menit

Ditambahkan 0,2 -naftol, 4 mL H2SO4 pekat

Diaduk dengan pelan, amati perubahan warna (hijau zamrud)

HERMA RESTI ELINDA NINA SAKINA


15020160006

Anda mungkin juga menyukai