Full PDF
Full PDF
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Oleh:
NIM : 071314031
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Oleh:
NIM : 071314031
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MAKALAH
PERANAN GABUNGAN POLITIK INDONESIA DALAM PERJUANGAN
KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1939-1941
Oleh:
Natalia Kartika Dewi Rudiyanto
NIM : 071314031
Pembimbing
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MAKALAH
Rohandi, Ph.D.
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Cara kamu menilai diri kamu adalah cara orang lain menilai kamu
(Paul Arden)
(Paul Arden)
(Daniel Tumiwa)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis,
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Natalia Kartika Dewi Rudiyanto
Nomor Mahasiswa : 071314031
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Peranan Gabungan Politik Indonesia Dalam Perjuangan Kemerdekaan
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Yang menyatakan
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PERANAN GABUNGAN POLITIK INDONESIA DALAM PERJUANGAN
KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1939-1941
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE ROLE OF GABUNGAN POLITIK INDONESIAN IN INDONESIAS
STRUGGLE FOR INDEPENDENCE IN 1939-1941
This final assignment is aimed to describe and analyze: 1) The factor that
helped establish Gabungan Politik Indonesia in 1939, 2) The role of Gabungan
Politik Indonesia in Indonesias struggle for independence in 1939-1941, 3) The
contribution of Gabungan Politik Indonesia in Indonesias struggle for
independence in 1939-1941.
The method of the study includes observation which comprise of five
phases: Topic Selection, Heuristic, Verification, Interpretation, and
Historiography. Using socio-political approach, the result is presented in
analytical descriptive writing.
The results of this final assignment are, 1) The factor that established
Gabungan Politik Indonesia in 21 May 1939 was the rejection of Soetardjos
Petition by the Dutch government. 2) The role of Gabungan Politik Indonesia in
Indonesias struggle for independence was to form established parliament using
action program Indonesian Parliament since 4 July 1939 by Indonesian People
Congress in 23-25 December 1939 , and consider state structure changed that was
state structures law for critical situation. 3) The contribution of Gabungan Politik
Indonesia in Indonesias struggle for independence in 1939-1941 was to arrange
Indonesian form and polity of Indonesian state in 31 January 1941, and holding
the Indonesian People Congress in 13 until 14 April 1941 in Yogyakarta, which
resulted in the formation of the Indonesian People Council.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan segala rakmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir Makalah yang berjudul Peranan Gabungan Politik
Indonesia Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1939-1941.
Penulisan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) di Universitas Sanata Dharma,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Program Studi Pendidikan Sejarah. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
Tugas Akhir Makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
maka penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Indra Darmawan SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
3. Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah.
4. Bapak Dr. Anton Haryono, M.Hum., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan waktu, dukungannya dalam membimbing penulisan Tugas Akhir
Makalah ini.
5. Seluruh Dosen dan karyawan sekretariat program studi Pendidikan Sejarah
atas saran dan bantuannya selama penyusunan Tugas Akhir Makalah ini.
6. Kedua orang tua saya yang telah mendukung saya baik dalam bentuk moril
dan materil selama penyusunan Tugas Akhir Makalah ini.
7. Semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini yang
tidak dapat saya sebut satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
SILABUS ................................................................................................. 66
RPP .......................................................................................................... 70
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bangsa Indonesia yang lahir atas penindasan yang dilakukan oleh pemerintah
Kebangkitan Nasional, yang mana pada periode ini mulai muncul dan
terbelakang, baik yang berakar dari tradisi maupun yang tercipta oleh situasi
1
Sartono Kartodirdjo, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional, Jakarta,
1990, hlm.120.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
keadaannya yang terjajah itu2. Dari dasar itulah maka akhirnya muncul
keinginan atau cita-cita yang luhur demi terangkatnya taraf hidup dan
Belanda.
atas Rusia pada tahun 1905, Gerakan Turki Muda, Revolusi Cina, juga dengan
India dan Filipina yang pada saat itu juga sedang mengalami gejolak
gerakan tersebut adalah adanya ekspansi pendidikan modern yang pada saat
pribumi Indonesia
mulai mengubah haluannya ke arah politik, termasuk pula Budi Oetomo dan
Sarekat Islam, yang awalnya berfokus pada pendidikan dan ekonomi. Indie
2
Ibid., hlm. 59.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
tanggal 16 Desember 1916 dan baru diresmikan pada tanggal 18 Mei 1918.
kolonial Belanda.
dan kooperatif terhadap pemerintah kolonial tersebut pada tahun 1920an mulai
Salah satu bentuk sikap yang dianggap radikal oleh pemerintah kolonial
3
Ibid., hlm. 122.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
warga masyarakat.
masyarakat.
nasional Indonesia.
maupun kaum komunis. Pada periode ini pula mulai banyak bermunculan
Komunis Indonesia). Pada dekade ini bisa dikatakan bahwa pergerakan dari
kaum nasionalis lebih bersikap radikal dan berani menentang segala kebijakan
yang berani menentang adalah Partai Nasional Indonesia yang dipimpin oleh
persatuan bangsa.
kongres-kongres PNI pada tanggal 27-30 Mei 1928 dan pada tanggal 18-20
Mei 1928. Rupanya aksi-aksi yang digencarkan oleh PNI ini mendapatkan
simpati dari seluruh lapisan masyarakat, dan PNI juga mengalami kemajuan-
Indonesia. Sepak terjang PNI ini membuat resah kaum reaksioner Belanda,
menindak tegas PNI, karena kegiatan yang dilakukan oleh partai politik
luar pulau Jawa, seperti yang dilakukannya kepada Ir. Soekarno ke Ende,
Flores. Begitu juga dengan menangkap serta membuang para petinggi PNI
yang lain, meskipun mereka sudah memecahkan diri dari PNI dan membuat
Pendidikan Indonesia).
pulau Jawa, maka gerakan kaum nasionalis Indonesia yang awalnya bersifat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
menjadi lebih lunak dan kooperatif, salah satunya adalah dibentuknya Fraksi
Nasional oleh M.H. Thamrin yang juga merupakan anggota dari Volksraad,
nasionalis putus asa, salah satu bentuk usaha mereka adalah dengan
organisasi-organisasi politik tersebut dalam satu wadah, yaitu pada tahun 1926
akan tetapi komite tersebut tidak berhasil atau gagal. Kemudian pada tahun
Indonesia (PPPKI), dan organisasi hasil bentukan partai ini bisa dikatakan
berhasil dan berjalan cukup lama, hingga lahirnya Gabungan Politik Indonesia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
(GAPI) pada tanggal 21 Mei 19394. Adapun salah satu tujuan GAPI adalah
untuk melanjutkan gagasan dari Petisi Soetardjo yang ditolak oleh pemerintah
kolonial Belanda.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah yang
1. Tujuan Penulisan
4
A. Kardiyat Wiharyanto, Sejarah Indonesia Baru I: Pergerakan Nasional, Yogyakarta, 2007,
hlm. 71.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
1939.
2. Manfaat Penulisan
c. Bagi Penulis
D. Sistematika Penulisan
BAB I Bab ini berisi bagian pendahuluan yang memuat latar belakang
sistematika penulisan.
1939.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
BAB III Bab ini berisi uraian mengenai peranan Gabungan Politik
BAB II
yang dianggap oleh pemerintah kolonial Belanda radikal, seperti Ir. Soekarno ke
lainnya, seperti Mr. Sartono, mendirikan Partai Indonesia (Partindo), Moh. Hatta
Partindo sendiri lebih mengutamakan kepada aksi massa, karena menurut partai
ini aksi massa dianggap sebagai senjata paling cocok untuk memperjuangkan
seperti Partindo dan PNI-Baru ke luar Jawa, seperti ke Digul ataupun ke Ende,
Flores.
11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Akibat dari sikap pemerintah kolonial Belanda yang sangat keras dalam
Indonesia, maka munculah ide untuk membentuk Fraksi Nasional dalam tubuh
Volksraad. Gagasan ini diangkat oleh M.H. Thamrin yang merupakan seorang
anggota Dewan Rakyat yang juga ketua perkumpulan kaum Betawi. Fraksi
Nasional ini dibentuk pada tanggal 27 Januari 1930 di Jakarta dengan anggota
perbedaan politik, ekonomi, dan intelektual, dan menjalankan usaha tanpa harus
melanggar hukum.
Pembentukan Fraksi Nasional ini muncul akibat dari politik tangan besi
bersikap radikal. Oleh karenanya akibat ditangkapnya kaum non kooperator oleh
Nasional ini. Di luar Fraksi Nasional sendiri bermunculan pula partai-partai dan
5
Marwati Djoened Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia V, 1984, Jakarta, hlm. 218.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
bersikap kooperatif maupun yang berubah haluan dari yang non kooperatif
menjadi kooperatif. Partai dan organisasi tersebut seperti, Parindra, PBI, Budi
kemerdekaan Indonesia ini karena sudah tertutupnya pintu non kooperatif akibat
nasionalis Indonesia yang bersikap radikal. Oleh karenanya salah satu usaha yang
A. Petisi Soetardjo
pangreh praja bumi putera. Soetardjo bersama I.J. Kasimo, Dr. Sam
masa depan kepada pemerintah Hindia Belanda melalui Volksraad. Usul yang
disampaikan oleh Soetardjo Kartodirdjo pada tanggal 15 Juli 1936 ini dikenal
dengan nama Petisi Soetardjo. Adapun tujuan dari dicetuskannya petisi ini
yang baik antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda juga dalam status
politik pemerintah kolonial Belanda, yaitu status otonomi dalam usaha untuk
6
Bestuur, artinya adalah pamong praja.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
artikel 1 dari UUD Negeri Belanda Tahun 1922. Ini didasarkan atas
kekecewaan, kegelisahan, dan sikap acuh tak acuh, yang kesemuannya itu
tidak mendorong sikap semangat rakyat untuk turut serta membangun negeri7.
Oleh karena itu didasarkan atas pengalaman di masa lalu dan dengan
keinginan untuk memupuk semangat yang mulai redup tersebut agar hidup
pihak. Adapun isi dari petisi Soetardjo tersebut adalah, memohon kepada
1. Pulau Jawa dijadikan satu propinsi, dan daerah-daerah lain luar pulau Jawa
yang otonom.
7
Sartono Kartodirdjo, op. cit, hlm. 182.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
(onschendbaar).
6. Pada Raad van Indie, anggota dan wakil presidennya diangkat oleh Raja.
mengikuti seleksi.8
Dari isi yang disampaikan petisi tersebut sudah terlihat bahwa rumusan
dari isi petisi ini bersifat moderat, berjiwa kooperatif, dan juga mempunyai
sikap hati-hati, karena tidak keluar dari kerangka konstitusional yang berlaku
dan melalui cara yang legal pula. Sehingga petisi Soetardjo ini dinilai tidak
yang positif (setuju dengan isi petisi), ataupun yang negatif (menolak isi
dan sudut pandang politik. Adapun pihak-pihak yang tidak menyetujui isi
8
Marwati Djoened Poesponegoro, op. cit, hlm. 226-227.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
petisi tersebut dari pihak Indonesia adalah Suroso, Goesti M. Noor, Wiwoho,
seperti yang disampaikan oleh Goesti M. Noor, bukan karena isi petisi,
kepada pihak Kerajaan Belanda. Selain dari Goesti M. Noor, pihak lain yang
juga menolak petisi ini adalah dari Fraksi Nasional yang bersikap skeptis atau
meragukan hasil yang akan didapat dari pengajuan petisi Soetardjo tersebut,
Selain itu, menurut pandangan dari Fraksi Nasional, petisi itu juga dapat
minta.
Dari pihak Belanda hampir semua tidak menyetujui petisi ini, kecuali
dari pihak IEV (Indo-Europees Verbond), yang berpendapat bahwa ide Dewan
Kerajaan sesuai dengan ide Negeri Belanda Raya yang mencakup bagian
9
Sartono Kartodirdjo, op. cit, hlm. 183.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
tersebut masih terlalu prematur atau terlalu awal, serta dinilai tidak sesuai
dengan situasi, karena menurut VC, kondisi di bidang ekonomi dan sosial
Indonesia tidak stabil, sehingga belum cukup berkembang untuk dapat berdiri
sendiri. Disamping VC, pihak lain yang menolak ide dari Petisi Soetardjo ini
adalah dari partai-partai Kristen, seperti IKP (Indische Katholieke Partij) dan
Soetardjo ini diajukan di waktu yang tidak tepat, karena menurut IKP dan
CSP, ada masalah-masalah yang lebih besar yang masih harus dihadapi,
ditambah lagi dengan persoalan akan kesatuan yang ada dalam lingkungan
setuju dan 20 tidak setuju. Lalu hasil dari pemungutan suara di Dewan Rakyat
hampir dapat disimpulkan bahwa petisi yang diajukan pada tanggal 15 Juli
10
Staten Generaal artinya Parlemen Belanda.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
baru.
4. Tuntutan otonomi dipandang sebagai hal yang tidak wajar alamiah, karena
a. Soetardjo Kartohadikusumo
b. Hendromartono
c. Atik Suardi
e. Agus Salim
f. I.J. Kasimo
g. Sinsu
11
Sartono Kartodirdjo, op. cit, hlm. 183.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
h. Datuk Tumenggung
i. Sartono
j. Alatas
Para wakil perkumpulan politik yang hadir antara lain, Moh. Husni Thamrin,
Petisi Soetardjo, kecuali dua partai politik, yaitu PSII dan PNI Baru yang
menolak petisi Soetardjo adalah bahwa petisi seperti itu membunuh semangat
setengah, dengan kata lain kedua partai politik tersebut tidak setuju dengan
tujuan dari petisi ini, akan tetapi setuju dengan diselenggarakannya Imperiale
12
Sri Sutjianingsih, Oto Iskandar Dinata, Jakarta, 1983, hlm. 36.
13
Idem.
14
Sartono Kartodirdjo, op. cit, hlm. 184.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
depan.
lingkungan Kerajaan Belanda, akan tetapi hal itu tetap tidak membuat pihak
tanggal 16 November 1938 satu tahun setelah diajukan atas nama Ratu
Belanda. Adapun yang menjadi dasar penolakan petisi adalah bahwa bangsa
Soetardjo ditolak oleh sebagian besar anggota Parlemen Belanda, sedang yang
Indonesia harus dilanjutkan dan tidak boleh terhenti hanya karena ditolaknya
15
Sri Sutjianingsih. op. cit, hlm 37.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Indonesia semakin giat dan gencar terutama menggunakan jalur yang legal
ini didasarkan atas situasi internasional yang sedang genting dan tidak
lain terutama di wilayah Eropa, tidak terkecuali Belanda. Atas dasar hal
kemudian setelah itu dibentuklah lagi sebuah badan politik baru Fraksi
badan politik baru itu merupakan jawaban spontan kaum nasionalis Indonesia
mereka usung adalah dengan membentuk suatu badan sebagai wadah atau
tempat yang menaungi berbagai macam organisasi atau partai politik tersebut,
16
Slamet Muljana, Kesadaran Nasional: Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan 2, 1986,
Jakarta, hlm. 63.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
badan konsentrasi nasional itu, maka pada tanggal 19 Maret 1939 dalam rapat
konsentrasi nasional dan gagasan itu disetujui oleh semua anggota Parindra.
menyetujui ide Thamrin tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Otto Iskandar
politik yang ada dalam badan itu akan terjaga tetap dengan sebaik-baiknya. Ia
juga berharap bahwa badan ini akan mampu mendesak Belanda untuk
politik lainnya yang juga menyambut baik gagasan ini adalah Partai Islam
Indonesia (PSII), yaitu Sukiman, akan tetapi ada pula yang menolak gagasan
pada tanggal 21 Mei 1939 atas dasar inisiatif dari Parindra, diadakanlah rapat
17
Sartono Kartodirdjo, op. cit, hlm. 186.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
di Gang Kenari no. 15 Jakarta ini dihadiri oleh M.H. Thamrin, Soekarjo
Sjafei (PSII), A.K. Gani, Amir Sjarifuddin, Sanusi Pane, Wilopo (Gerindo),
internasional yang semakin kacau dan tidak menentu mendorong untuk segera
Indonesia, selain itu anggota yang terdiri dari berbagai organisasi politik
masing. Dari rapat tersebut lahirlah badan konsentrasi nasional yang bernama
ini adalah:
mengadakan kerjasama
18
Slamet Muljana, op. cit, hlm. 65.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
dan sosial
Dalam menentukan calon anggota yang akan masuk dalam GAPI, yang
diterima hanya dari partai nasional saja, dan keputusan ini diambil atas jumlah
Indonesia, terutama dari kaum nasionalis. Akan tetapi ada pula pihak yang
tidak senang dan meragukan pembentukan GAPI ini, salah satunya adalah H.
19
Idem.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
kepentingan daerah lainnya di luar pulau Jawa. Akan tetapi gagasan yang
disampaikan oleh Moh. Yamin ini tidak mendapatkan persetujuan dari M.H.
193920.
20
Sartono Kartodirdjo, op. cit, hlm. 187.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
BAB III
memberikan angin segar kepada kaum nasionalis Indonesia untuk semakin gencar
Indonesia Berparlemen, yang mana program aksi politik ini ditetapkan pada saat
rapat umum GAPI pada tanggal 4 Juli 1939. Dengan diluncurkannya program
diterima oleh rakyat Indonesia dan mendapatkan sambutan yang baik, terutama
dilakukan oleh GAPI, yang dinilai cukup berani dan tegas dibandingkan dengan
ini dibutuhkan dukungan dan dorongan sepenuhnya dari seluruh rakyat Indonesia.
Salah satu cara mengambil hati rakyat tersebut adalah dengan meyakinkan
bahwa Volksraad yang ada sama sekali tidak dapat memenuhi hasrat rakyat dan
harus diganti dengan parlemen yang wajar dan memiliki wewenang yang
26
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
parlemen yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh rakyat Indonesia, yaitu
bahwa parlemen ini anggota-anggotanya terdiri dari wakil rakyat yang jumlahnya
harus sesuai dengan perbandingan jumlah rakyat yang diwakili, karena menurut
GAPI hanya melalui parlemen ini, suara-suara serta harapan rakyat Indonesia
dapat diperjuangkan.
mereka inginkan, yaitu pembentukan parlemen. Hal ini harus segera dilakukan
karena melihat adanya kesempatan yang muncul dari posisi Belanda yang
mulai terdesak. Pada waktu itu pihak Nazi mulai mengancam kedudukan
Belanda di Eropa, dan hal inilah yang dijadikan pijakan oleh para nasionalis
tersebut maka hubungan antara Belanda dan Indonesia akan semakin erat.
21
Slamet Muljana, op. cit, hlm. 67.
22
Ibid., hlm. 67-68.
23
Manifesto adalah sikap sebuah kelompok yang diumumkan kepada publik dan sering bersifat
politis.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
yang penuh bahaya, dan dalam posisi genting ini maka diperlukanlah
hubungan yang baik antara Belanda dan Indonesia. Selain itu Belanda juga
satu sisi manifesto tersebut menunjukkan sifat loyal kaum nasionalis Indonesia
pecahnya Perang Dunia II. Di sisi lain adalah adanya unsur pemaksaan kepada
muncul berbagai macam tanggapan dari berbagai pihak, seperti dari golongan
Belanda agar loyalitas yang tertera dalam pernyataan GAPI ditanggapi secara
positif dengan memenuhi keinginannya25, tetapi ada pula pihak lain yang
24
Sartono Kartodirdjo, op. cit, hlm 188.
25
Idem.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
Jakarta, dan dalam rapat tersebut banyak pihak menyambut baik manifesto
Indonesia asing, yaitu Persatuan Arab Indonesia (PAI) yang mendukung aksi
ini. Ini membuktikan bahwa, selain rakyat Indonesia asli yang sangat
bentuk rasa cinta mereka terhadap tanah air ini. Ditambah lagi pada tanggal 23
Berparlemen.
dipergiat oleh anggota partai yang tergabung dalam GAPI. Langkah GAPI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
tersebut didukung oleh hampir semua organisasi dan partai politik pergerakan,
dilakukan oleh GAPI tersebut sama saja dengan mengemis atau meminta-
badan pekerja dari Kongres Rakyat Indonesia itu, ditunjuk GAPI federasi
apabila memang pada akhirnya manifesto ini ditolak, ada baiknya para
sebagai bentuk protes dari penolakan tersebut. Akan tetapi saran yang
disampaikan oleh PPPI yang dinilai tegas ini justru ditolak oleh GAPI. GAPI
sehingga akhirnya PPPI memilih mundur dari kongres. Usul PPPI ini pada
26
A.K. Pringgodigdo, Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia, 1991, Jakarta, hlm. 164.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
yang tergabung dalam GAPI khususnya dan dalam kongres umumnya sanggup
yang dilakukan oleh GAPI terhadap usulan PPPI ini justru memperlihatkan
bahwa GAPI masih memiliki rasa takut kepada pemerintah Belanda. Namun
apabila saran yang disampaikan oleh PPPI itu dijalankan, GAPI bisa
bagi semua.
27
Slamet Muljana, op. cit, hlm 70.
28
Marwati Djoened Poesponegoro, op. cit, hlm. 233.
29
Idem.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
Golongan Nasional Indonesia yang dipimpin oleh Moh. Yamin dan disokong
oleh Parpindo, partainya. Hal yang dilakukan secara sepihak oleh GNI ini
memberikan gambaran tentang kesan bahwa, Moh. Yamin yang tidak diajak
kubu GNI yang jelas sekali sangat ditunggu oleh pemerintah Belanda.
lain seperti PSII dan Parindra, yang juga diawasi oleh polisi PID. Adapun
30
Slamet Muljana, op. cit, hlm. 72.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
oleh partai politik, misalnya yang dilaksanakan Parindra di Medan pada bulan
terhadap GAPI, mendapat tanggapan beragam, tak terkecuali oleh G.F. Pijper,
pendapat Welter, diakui bahwa adalah hal yang wajar dan sah apabila menurut
31
Sartono Kartodirdjo, op. cit, hlm. 190.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
peranan dalam kerangka kelembagaan politik yang pada saat itu ada32.
selama Belanda masih memegang penuh tanggung jawab kebijakan politik dan
lagi dengan alasan yang mendasari penolakan terhadap program aksi tersebut
justru semakin membuat GAPI menjadi tak gentar, dan badan konsentrasi
nasional ini semakin gencar dalam menjalankan aksinya. Ini dibuktikan oleh
semakin gawat.
Gagasan yang diusung oleh GAPI tersebut, tetap dibahas dalam Tweede
32
Idem.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
pembahasan tersebut, sayangnya tuntutan yang diusung oleh GAPI ini hanya
Stokvis, sedangkan partai lainnya menolak, begitu juga dengan pers Belanda
yang pada umumnya juga menolak tuntutan yang diusung oleh GAPI. Alasan
genting dan gawat. Adapun mosi yang diajukan oleh kedua partai pendukung
Indonesia kewenangan politik, akan tetapi pada akhirnya mosi tersebut tetap
ditolak oleh Menteri Jajahan Welter. Selain itu dalam pengambilan suara,
mosi yang diusung oleh kedua partai ini mengalami kekalahan dalam
kehormatan segenap bangsa Indonesia, oleh karenanya maka aksi ini perlu
karena Belanda sendiri memang ingin menguasai mutlak Indonesia agar tetap
menjadi tanah jajahannya. Penolakan yang dilakukan oleh Belanda ini juga
baik dan cenderung lunak kepada Belanda justru berubah sikap menjadi mulai
kepercayaan yang lebih besar dari Belanda, sehingga bangsa Indonesia dapat
parlemen.
Belanda, karena sudah bisa ditebak apapun gagasan yang mereka usung demi
masa depan Indonesia yang merdeka hasilnya akan sama saja, pemerintah
membuat jurang pemisah yang amat dalam antara pemerintah Belanda dengan
Belanda makin menipis, sehingga muncul pandangan baru bahwa tak ada
karena sampai kapanpun Belanda tak akan pernah mau menerima dan
diri rakyat Indonesia. Hal ini jugalah yang membuat fokus utama dari kaum
Belanda, kini lebih difokuskan kepada rakyat Indonesia, yang tentu sangat
dilakukan oleh GAPI dan kaum nasionalis Indonesia. Hal inilah yang dilihat
masa genting (Nood Staatsrecht). Adapun isi dari resolusi ini adalah:
parlemen itu33.
yang tidak tergabung dalam GAPI supaya membantu dan menyokong usaha
GAPI dalam menjalankan usahanya tersebut. Resolusi yang dibuat oleh GAPI
33
A.K. Pringgodigdo, op. cit, hlm. 164.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
keinginan dari bangsa Indonesia. Oleh karena itu pada tanggal 14 September
nama Komisi Visman, karena komisi ini diketuai oleh Dr. F.H. Visman35.
Tujuan lain dari pembentukan komisi ini adalah untuk memperlihatkan kepada
kaum nasionalis.
baik dari anggota-anggota Volksraad, ini juga dilakukan oleh GAPI yang
dikehendaki oleh rakyat Indonesia, karena sudah jelas dipaparkan dalam petisi
34
Marwati Djoened Poesponegoro, op. cit, hlm. 239.
35
Idem.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
oleh pemerintah Belanda. Ditambahkan lagi menurut pendapat GAPI dan juga
seperti pada tahun 1918, dibentuknya komisi tersebut tidak berpengaruh apa-
perubahan ketatanegaraan, oleh karena itu maka komisi Visman berniat untuk
tersebut disambut baik oleh GAPI, dan rencana pertemuan antara GAPI dan
tujuan lainnya supaya hal ini dapat disiarkan ke seluruh Indonesia untuk
oleh sekretariat GAPI, yaitu Abikoesno (penulis umum), A.K. Gani (penulis
Ratulangi, Mr. Sartono, dan M.H. Thamrin. Adapun pembuatan rancangan ini
36
Slamet Muljana, op. cit, hlm. 79.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
BAB IV
antara GAPI dan komisi Visman ini adalah diberinya kuasa kepada GAPI agar
yang dicita-citakan oleh GAPI, yang meliputi bentuk dan susunan parlemen, cara
44
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
sendiri terdiri atas dua kamar, yaitu Kamar Pertama dan Kamar Kedua. Orang
Burger, laki-laki, dan wanita). Dalam pemilihan anggota parlemen, GAPI juga
kamar, yaitu:
langsung oleh rakyat, dan nantinya para kandidat yang berhasil masuk
Untuk jumlah anggota pada tiap kamar parlemen diisi kurang lebih 100 hingga
rakyat Indonesia mempunyai hak pilih, karena hak pilih itu adalah hak tiap
warga negara. Salah satu bentuk dari penggunaan hak pilih tersebut, ialah
sebuah Negara, oleh karena itu nantinya Indonesia harus dipimpin oleh
mempunyai hak veto yang tidak dapat diganggu gugat oleh pihak lain.
37
A. K. Pringgodigdo, op. cit, hlm. 147.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
bertanggung jawab pada tugas-tugas mereka sesuai dengan bidang kerja yang
Badan Nasehat (Majelis Negara), yang anggota badan ini diangkat dan
menjadi negara yang berdaulat akan tetap bekerjasama dengan Belanda yang
depan para anggota Komisi Visman, GAPI mengajukan usul demi tercapainya
Jendral.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
langsung di daerah-daerah.
6. Memberikan hak memilih kepada semua rakyat, baik wanita maupun laki-
laki. Juga menunjuk wanita atau laki-laki untuk membantu atau para
bagian dari Badan Perwakilan Rakyat. Badan ini dengan pemerintah Belanda
Parlementer.
38
Ibid., hlm. 148.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
negara-negara lainnya.
tersebut. Hal inilah yang juga membuktikan bahwa dalam menggagas aksinya
tersebut GAPI berasal dari hasil pemikiran yang didasarkan atas keinginan dan
merdeka dan berdaulat. Tanggapan akan pertemuan tersebut datang dari kaum
yang baru dan justru mereka menganggap bahwa usaha yang dilakukan oleh
Sesuai dengan dugaan dari para kaum pergerakan pada bulan April
harapan yang telah diusung oleh GAPI akhirnya ditumpukan kepadanya, akan
39
Ibid., hlm. 149.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
ketatanegaraan Indonesia.
yang nantinya akan dihadari oleh berbagai unsur dari wilayah Kerajaan.
rasa kecewa dan apatis dari rakyat Indonesia, juga oleh kaum nasionalis.
40
Sartono Kartodirdjo, op. cit, hlm. 194.
41
Idem.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
arah selatan antara lain pendudukan Indonesia oleh Jepang42, maka pemerintah
Indonesia. Adapun cara yang harus ditempuh oleh pemerintah adalah dengan
membentuk tentara milisi bumiputera, hal ini dikarenakan kekuatan KNIL dan
Marine milik kerajaan tidak memadai sehingga harus dibentuk segera bantuan
militer.
sejak tahun 1915 pada saat Perang Dunia I oleh kaum pergerakan nasional,
yaitu oleh Budi Utomo dan Sarekat Islam. Rencana milisi bumiputera pada
waktu itu disebut dengan aksi Indie Weerbar, akan tetapi gagasan tersebut
yang sudah ada tanpa harus menyediakan anggaran yang sangat besar. Oleh
42
Ibid., hlm. 195.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
bumiputera inipun hanya bersifat sementara saja, karena apabila perang telah
usai milisi bumiputera akan dibubarkan. Pihak pemerintah kolonial juga hanya
pemerintah dalam sidang Volksraad yang diselenggarakan pada bulan Juni dan
Juli tahun 1941. Rupanya gagasan dari pemerintah kolonial Belanda mengenai
parlemen oleh pemerintah kolonial Belanda. Oleh karena itu pihak kaum
bumiputera, seperti yang dilakukan oleh Parindra, salah satu anggota GAPI
milisi bumiputera. Adapun alasan yang mendasari sikap keberatan ini adalah,
pemerintah kolonial Belanda dinilai sangat terlambat, karena baru muncul saat
situasi sudah genting43. Selain itu peraturan dalam sistem perekrutan anggota
milisi bumiputera berbeda sekali dengan sistem perekrutan dalam wajib milisi
di Belanda, serta ada kemungkinan apabila nantinya para pemuda yang sudah
43
Slamet Muljana, op. cit, hlm 85.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
beliau juga mengancam akan berhenti dari Dewan Rakyat apabila gagasan
kapanpun gagasan tersebut tak akan disetujui atau diputuskan selama tidak
Indonesia ini dapat dianggap sebagai bentuk protes terhadap sikap pemerintah
parlemen di Indonesia.
Parindra tidak ikut serta sebagai bentuk protes mereka terhadap sikap
Volksraad, dan rupanya apa yang telah diperkirakan oleh Parindra terjadi juga,
44
Ordonansi, penyampai laporan/perintah (militer).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
kolonial Belanda mendapat tanggapan dingin dari rakyat Indonesia. Selain itu
sebagai bentuk protes dan rasa kecewa akan keputusan Dewan Rakyat
oleh Fraksi Nasional dan GNI yang membentuk Fraksi Nasional Indonesia
lainnya seperti yang dilakukan oleh PPBB dan beberapa organisasi lain
demokrasi sebagai bentuk dari parlemen partikelir yang digagas oleh GAPI.
Selain badan konsentrasi nasional ini, organisasi lain yang terlibat di dalamnya
45
Sartono Kartodirdjo, op. cit, hlm. 189.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
Pemimpin yang terdiri atas organisasi pendirinya, yaitu GAPI, MIAI, dan
PVPN. Sementara yang menjadi anggota dari majelis ini adalah semua
baik dari berbagai pihak, seperti kaum nasionalis Indonesia dan termasuk pula
dari pihak pers yang menganggap bahwa pembentukan dari majelis ini
hanya melalui Volksraad saja, tetapi juga melalui MRI. Hal itulah yang
tetapi justru memecah belah karena tuntutan-tuntutan yang diusung oleh kaum
nasionalis tersebut.
harus bergerak cepat dalam menjalankan aksinya. Oleh karena itu pada
memfokuskan diri pada aksi tersebut, hal ini dikarenakan fokus utama
pemerintah kolonial Belanda saat itu adalah situasi dunia internasional saat
kemungkinan besar bisa saja Jepang menyerang Belanda dan Inggris secara
milik Belanda dan Inggris. Oleh karena itu salah satu persiapan yang
diluluhlantahkan oleh Angkatan Udara Jepang dalam sekejap. Dua hari pasca
kota Bharu di pantai Timur Malaya. Pada tanggal 11 Desember 1941, Jepang
Wales dan Reapulse yang dilakukan oleh Kamikaze Jepang (Barisan Berani
Indonesia yang datang dari timur jauh untuk membebaskan Indonesia dari
penderitaan karena lama dijajah oleh Belanda, belum lagi Jepang selalu
memutar lagu Indonesia Raya di Radio Tokyo, hal inilah yang menjadikan
Indonesia, Belanda justru mendapat sikap antipati dari rakyat Indonesia. Sikap
lagi dengan sikap dingin pemerintah terhadap perjuangan yang dilakukan oleh
Indonesia Berparlemen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
Abikoesno selaku salah satu petinggi GAPI dan MRI mengundurkan diri dari
keluarnya dia adalah mengenai sikap dari Mr. Sartono dan Soekardjo yang
sudah bertindak tidak sesuai dengan aturan-aturan GAPI dan MRI yang dibuat
46
A. K. Pringgodigdo, op. cit, hlm. 151.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan atas pembahasan yang telah dijelaskan pada Bab II, Bab III,
sebuah badan konsentrasi nasional yang dibentuk atas dasar inisiatif Parindra.
Badan ini dibentuk sebagai sikap dari ditolaknya Petisi Soetardjo oleh
rakyat Indonesia akibat dari sikap pemerintah Belanda yang tidak memikirkan
nasib rakyat Indonesia. GAPI dibentuk pada saat rapat resmi Panitia Persiapan
untuk:
bekerjasama.
59
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Berparlemen. Gagasan ini disampaikan pada tanggal 4 Juli 1939 pada saat
rapat umum GAPI. Digagaskannya program aksi ini adalah untuk mendesak
manifesto tersebut mendapat sambutan yang luar biasa baik dari rakyat
yang berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 23 Desember hingga
menjadi pelaksananya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
Indonesia sebagai bahasa kesatuan, dan lagu Indonesia Raya sebagai lagu
kebangsaan.
bahwa hal tersebut tidaklah perlu. Akibatnya sikap yang dikeluarkan oleh
mengeluarkan sebuah resolusi penting yang didasarkan atas hukum tata negara
terdiri atas dua kamar, yaitu Kamar Pertama yang anggotanya terdiri atas
menghendaki antara 100 hingga 200 orang. Selain merancang bentuk dan
majelis ini adalah, GAPI, MIAI (Majlisul Islamil Ala Indonesia), dan PVPN
DAFTAR PUSTAKA
Niel, Robert van. 1958. Munculnya Elit Modern Indonesia. Jakarta : PT Dunia
Pustaka Jaya.
Partanto, Pius dan M. Dahlan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:
Arkola.
63
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
LAMPIRAN
65
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran I
SILABUS
Nama Sekolah : SMA GAMA Yogyakarta
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI/ II
Tahun Ajaran : 2012/ 2013
Standar Kompetensi : Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai masuknya Jepang.
Kompetensi Dasar Materi Pengalaman Indikator Penilaian Alokasi Sumber/ Alat/
Pembelajaran Belajar Teknik Bentuk Contoh Waktu Bahan Ajar
Instrumen Instrumen
2.2 Menganalisis Peranan Gabungan Dengan 1. Kognitif 1. Test 1. Uraian 1. Jelaskan hal- 2x45 Sumber:
hubungan antara Politik Indonesia mengkaji buku, a. Produk Tertulis hal yang menit Marwati Djoened
perkembangan Dalam Perjuangan diskusi, serta Mendeskripsikan melatarbelaka Poesponegoro dan
paham-paham Kemerdekaan presentasi, dan peranan ngi Nugroho
baru dan Indonesia Tahun tanya jawab Gabungan Politik dibentuknya Notosusanto.
transformasi sosial 1939-1941. maka Indonesia dalam Gabungan 1984. Sejarah
dengan kesadaran a. Faktor-faktor yang diharapkan perjuangan Politik Nasional
dan pergerakan melatarbelakangi siswa dapat : kemerdekaan Indonesia Indonesia V.
kebangsaan dibentuknya a. Menganalisis Indonesia pada 2. Non test 2. Portofolio tahun 1939! Jakarta: Balai
Gabungan Politik faktor-faktor tahun 1939-1941. Pustaka.
66
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.Psikomotorik
Bahan Ajar:
Dengan
Power point,
menunjukkan
transparansi,spidol,
gambar-gambar,
kertas.
siswa dapat
menyebutkan
tokoh-tokoh yang
berperan dalam
GAPI.
69
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran II
I. Standar Kompetensi
Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat
sampai dengan pendudukan Jepang.
III. Indikator
1. Kognitif
a. Produk
Menjelaskan peranan Gabungan Politik Indonesia dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1939-1941
b. Proses
a) Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi
dibentuknya Gabungan Politik Indonesia tahun 1939.
b) Mengidentifikasi peranan Gabungan Politik Indonesia dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1939-1941.
70
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Afektif
a. Karakter
Memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme dalam mepertahankan
kemerdekaan negara Indonesia.
b. Ketrampilan Sosial
Menghargai perjuangan para pahlawan telah memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.
Meningkatkan sikap toleransi dan kerjasama yang ada dalam diri
siswa.
3. Psikomotorik
Siswa menunjukkan gambar-gambar dan menyebutkan tokoh-tokoh yang
berperan di GAPI.
71
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Afektif
a. Karakter
Siswa memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
b. Ketrampilan Sosial
Siswa dapat menghargai perjuangan para pahlawan telah memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.
Siswa dapat meningkatkan sikap toleransi dan kerjasama yang ada dalam
dirinya sendiri.
72
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan
materi, dan penjelasan uraian kegiatan
pembelajaran selama berlangsung dengan
menggunakan silabus.
2. Kegiatan Inti 60
1. Eksplorasi
Guru menjelaskan materi yang dibahas dengan
memberikan gambaran secara umum mengenai
Peranan Gabungan Politik Indonesia dalam
Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1939-
1941.
Siswa memperhatikan penjelasan yang
disampaikan oleh guru.
Guru kemudian membagi siswa menjadi 5
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa.
Guru memberikan bahan materi yang telah
dipersiapkan untuk didiskusikan dan dipahami oleh
semua siswa yang telah tergabung dalam tiap
kelompok bentukan guru.
Guru memberi memberikan pertanyaan/ kuis
kepada seluruh siswa sesuai dengan materi yang
telah didiskusikan.
2. Elaborasi
Siswa bergabung dalam kelompok yang telah
ditentukan oleh guru, kemudian mendiskusikan dan
memahami bahan materi yang telah diberikan oleh
guru.
Siswa menjawab pertanyaan yang disampaikan
oleh guru dengan mempresentasikan jawaban ke
74
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Tugas Terstruktur
Siswa yang telah bergabung dalam kelompok kecil mendiskusikan tentang:
a. Jelaskan hal-hal apa saja yang melatarbelakangi dibentuknya Gabungan
Politik Indonesia pada tahun 1939!
b. Jelaskan peranan dan kontribusi Gabungan Politik Indonesia dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1939-1941!
c. Jelaskan hambatan-hambatan yang dialami Gabungan Politik Indonesia
dalam usaha memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1939-
1941!
d. Susunlah hasil diskusi kelompok dalam bentuk laporan tertulis!
3. Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
Siswa mencari artikel mengenai Gabungan Politik Indonesia dari sumber-
sumber seperti internet, buku di perpustakaan dan dibuat laporan tertulis.
75
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
IX. Penilaian
1. Aspek Kognitif (Terlampir)
2. Aspek Afektif (Terlampir)
3. Aspek Psikomotorik (Terlampir)
4. Nilai Akhir = NA = 70% Kognitif + 20% Afektif + 10% Psikomotorik
5. Tindak lanjut
Siswa dinyatakan berhasil apabila memperoleh tingkat pencapaian KKM
75.
Siswa mengikuti program remidi apabila memperoleh tingkat pencapaian
kurang dari 75.
76
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN PENILAIAN
1. Aspek Kognitif
a. Produk
Teknik : Tes tertulis
Bentuk : Uraian
Soal :
Bagaimana kondisi perpolitikan Indonesia setelah dibentuknya
Gabungan Politik Indonesia tahun 1939-1941?
Kriteria penilaian akhir (NA)
No Skor Nilai
2 71 85 Baik
3 56 70 Cukup
4 < 55 Kurang
b. Proses
Soal Diskusi :
1. Jelaskan apa yang melatarbelakangi dibentuknya Gabungan Politik
Indonesia pada tahun 1939?
2. Bagaimana peranan dan kontribusi Gabungan Politik Indonesia
dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1939-1941?
3. Jelaskan hambatan-hambatan yang menghalangi Gabungan Politik
Indonesia dalam usaha perjuangan kemerdekaan Indonesia!
82
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
SkorTotal
N x 100
25
Nilai proses Nilai produk
NA
2
2. Aspek Afektif
Teknik : Non tes
Bentuk : Instrumen Observasi Skala Sikap
Instrumen Observasi Kinerja untuk Penilaian Sikap
No Nama Aspek yang Jumlah Rata-
dinilai
Siswa Nilai rata
Semangat Tanggung Tenggang
Bekerjasama Jawab Rasa
1
2
3
83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Keterangan :
Kriteria Penilaian :
Aspek Semangat Kerja
Nilai 3 : Baik
Mau bekerjasama dengan semua teman.
Nilai 2 : Sedang
Dalam bekerjasama kurang begitu baik.
Nilai 1 : Kurang
Tidak mau bekerjasama dengan teman.
Aspek Tanggung Jawab
Nilai 3 : Baik
Rasa tanggung jawab tinggi.
Nilai 2 : Sedang
Kurang ada rasa tanggung jawab.
Nilai 1 : Kurang
Kurang ada tanggung jawab / seenaknya sendiri.
Aspek Tenggang Rasa
Nilai 3 : Baik
Menghargai guru dan teman lain.
Nilai 2 : Sedang
Kurang menghargai guru dan teman lain.
Nilai 1 : Kurang
Sikapnya cuek atau tidak dapat menghargai guru dan teman lain.
84
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Aspek Psikomotorik
Teknik : Non test
Bentuk : Instrumen Observasi Kerja
Rambu-rambu skoring
No. Kriteria Skor 1 Skor 2 Skor 3
Penilaian
1. Pemahaman Langkah yang Langkah yang Langkah yang
Seberapa disampaikan disampaikan disampaikan urut
baik tingkat urut, tetapi urut, sudah dan lengkap,
pemahaman belum menjelaskan serta dapat
peserta didik memahami materi tanpa menjelaskan
terhadap materi dan masih melihat buku, tanpa melihat
hakikat dan menjelaskan tetapi masih buku maupun
ruang lingkup dengan bantuan membutuhkan bertanya pada
masalah yang teman dan bantuan teman teman.
disajikan? membuka buku. untuk
menjelaskan.
2. Argumentasi Tidak Mempertahankan Mempertahankan
Seberapa mempertahankan pendapat, tetapi pendapat
baik alasan pendapat dan menolak kritik kelompok dan
yang tidak memiliki dari kelompok mau
diberikan pendirian tetap. lain. mendengarkan
peserta didik kritik dari
terkait kelompok lain.
dengan
permasalahan
yang
dibicarakan?
3. Responsif Tidak serius dan Jawaban yang Jawaban yang
Seberapa hanya menjawab diberikan diberikan dapat
besar secara singkat membingungkan menjawab
kesesuaian serta tidak jelas. dan belum pertanyaan,
jawaban yang menjawab meskipun belum
diberikan pertanyaan yang tentu benar.
peserta didik diberikan.
terkait
dengan
permasalahan
yang
dibicarakan?
85