Latar Belakang
B. Tujuan dan Ruang Lingkup
C. Daftar Istilah
D. Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping
Obat (ESO)
D.1.Siapa yang melaporkan?
D.2.Apa yang perlu dilaporkan?
D.3.Bagaimana cara melapor?
D.4.Karakteristik laporan efek samping obat
Yang baik
D.5. Informasi yang diperlukan dalam
Formulir efek samping obat
D.6.Kapan melaporkan?
D.7.Analisis Kausalitas
D.7.1.Kategori Kausalitas WHO
D.7.2.Algortima Naranjo
E. Confidentiality
Daftar Pustaka
1
BAB I
LATAR BELAKANG
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan
POM) Republik Indonesia,sebagai lembaga yang
mengemban otoritas regulatori dibidang obat di
Indonesia mempunyai tanggung jawab kepada
masyarakat untuk menjamin bahwa semua
produk obat yang beredar (pasca pemasaran)
memenuhi persyaratan keamanan, khasiat dan
mutu.Dalam hal ini,Badan POM melakukan
langkah pengawalan dan pemantauan baik dari
aspek keamanan, kemanfaatan dan mutu obat
yang beredar,mulai dari evaluasi pra pemasaran
hingga pengawasan pasca pemasaran obat
yang beredar di wilayah Republik Indonesia.
Secara khusus,kegiatan pengawasan pasca
pemasaran utamanya pemantauan aspek
keamanan obat merupakan upaya Badan POM
dalam rangka jaminan keamanan obat
(ensuringdrug safety)pasca pemasaran.Kegiatan
2
ini merupakan kegiatan strategis pengawasan
yang harus dilakukan secara berkesinambungan,
karena upaya jaminan keamanan obat pasca
pemasaran akan berdampak pada jaminan
keamanan pasien (ensuring patientsafety)
sebagai pengguna akhir dari suatu obat.
Pengawalan dan pemantauan aspek
keamanan obat pasca pemasaran dilakukan
untuk mengetahui efektifitas (efectiveness) dan
keamanan penggunaan obat pada kondisi
kehidupan nyata atau praktik klinik yang
sebenarnya. Banyak bukti menunjukkan bahwa
sebenarnya efek samping obat (ESO) dapat
dicegah, dengan pengetahuan yang
bertambah,yang diperoleh dari kegiatan
pemantauan aspek keamanan obat pasca
pemasaran (atau yang sekarang lebih dikenal
dengan istilah Farmakovigilans. Sehingga,
kegiatan ini menjadi salah satu komponen
3
penting dalam sistem regulasi obat, praktik klinik
dan kesehatan masyarakat secara umum.
Pengawalan atau pemantauan aspek
keamanan suatu obat harus secara terus
menerus dilakukan untuk mengevaluasi
konsisten siprofil keamanannya atau risk-benefit
ratio-nya. Dimana kita harus mempertimbangkan
benefit harus lebih besar dari risk,untuk
mendukung jaminan keamanan obat beredar.
Pengawalan aspek keamanan obat senantiasa
Dilakukan dengan pendekatan risk management
disetiap tahap perjalanan atau siklus obat.
Badan POM tidak dapat melakukan
pengawalan aspek keamanan obat ini secara
sendiri,namun perlu juga dukungan partisipasi
semua pemeran kunci(keyplayers) yang terlibat
dalam perjalanan atau siklus suatu obat,sejak
obat melalui proses perijinan (pra-pemasaran)
hingga peresepan dokter dan penggunaan oleh
pasien(pasca pemasaran).
4
Untuk tujuan menggalakkan kembali peran
partisipasi aktif semua pemeran kunci, utamanya
sejawat tenaga kesehatan,Badan POM
melakukan pemutakhiran terhadap panduan
pemantauan aspek keamanan obat atau ESO di
Indonesia.Sejawat tenaga kesehatan yang
bertugas di pelayanan kesehatan baik di sektor
pemerintah maupun swasta merupakan mitra
kerja Badan POM dalam hal aktifitas
pemantauan aspek keamanan obat pasca
pemasaran.Hingga saat ini sistem pemantauan
dan pelaporan ESO oleh sejawat tenaga
kesehatan di Indonesia masih bersifat
sukarela,namun demikian dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan juga
standar pelayanan kesehatan dalam rangka
patient safety, pemantauan ESO menjadi bagian
yang sangat penting.
5
BAB II
6
BAB III
DAFTAR ISTILAH
99
10. Efektifitas (Effectiveness) adalah
probabilitas obat dapat bekerja sebagai
mana diharapkan dari hasil yang ditunjukkan
dalam uji klinik
11
11
16. Laporan Spontan adalah laporan
adanya kejadian tidak diinginkan atau
efek samping obat yang diduga
disebabkan oleh obat yang terjadi pada
kondisi praktik klinik sehari-hari, yang
diperoleh dari sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan,namun bukan
dalam rangka pemantauan yang
direncanaka atau bagian dari suatu
penelitian/studi.
12
12
BAB III
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN EFEK SAMPING
OBAT(ESO)
14
14
D.3. Bagaimana cara melapor dan informasi
apa saja yang harus dilaporkan?
Informasi KTD atau ESO yang hendak
dilaporkan diisikan ke dalam formulir
pelaporan ESO/formulir kuning yang
tersedia. Dalam penyiapan pelaporan KTD
atau ESO,sejawat tenaga kesehatan dapat
menggali informasi dari pasien atau keluarga
pasien. Untuk melengkapi informasi lain
yang dibutuhkan dalam pelaporan dapat
diperoleh dari catatan medis pasien.
Informasi yangdiperlukan dalam pelaporan
suatu KTD atau ESO dengan menggunakan
formulir kuning, adalahsebagai berikut:
15
15
b. Informasi tentang penderita
15
buruh pabrik kimia,
pekerjabangunan, pegawai
kantor, dan lain-lain.
16
agardiberikantanda(
X)
sesuaidengan
informasi yang
diperoleh.
- Penyakit/ : Diisi
Kesudahan informasi
penyakit
kondisi tentang
utama dapatberupa:
lain yang penyakit/kondisilain
sembuh, meninggal,
menyertai di luar
sembuh penyakit
dengan
utama
gejala sisa, yang
belum
sedangdialami
sembuh,
pasien bersamaan
atautidaktah
denganwaktu
u. mula
menggunakan obat
dan
kejadianKTD
atauESO.
Terdapatpilihan
yang tercantum
dalamformulir 17
kuning, agar
kemungkinan adanya
factor penyebab lain dari
terjadinya KTD atau
ESO.
18
ESO dari KTD/ESO yang
dialami oleh pasien, pada
saat laporan ini dibuat.
Terdapat pilihan yang
tercantum dalam formulir
kuning, agar diberikan
tanda (X) sesuai dengan
informasi
yang diperoleh.
Kesudahan penyakit
utama dapat berupa:
sembuh, meninggal,
sembuh dengan gejala
sisa, belum sembuh, atau
tidak tahu.
19
atas inisiatif sendiri,
termasuk suplemen, obat
tradisional yang
digunakan dalam waktu
yang bersamaan.Nama
obat dapat ditulis dengan
nama generik atau
nama dagang.
Apabila ditulis nama
generik, apabila
diketahui nama pabrik
atau industry farmasi
dapat ditambahkan.
Apabila ditulis nama
dagang, tidakperlu
ditulisnama pabrik atau
industry farmasi.
-Bentuk : Diutlis bentuk sediaan
Sediaan dari obat yang
digunakan pasien.
Contoh: tablet, kapsul,
sirup, suspensi,injeksi,
dan lain-lain.
20
tenagakesehatanterkait
-Cara : haltersebut.
Ditulis cara pemberian
Pemberian Atau penggunaanobat oleh
pasien. Contoh: oral,
rektal,topikal,i.v,
i.m,semprot,dan lain- lain.
-Dosis/Waktu : Dosis:
Ditulis dosis obat yang
digunakan oleh pasien,
dinyatakan dalam satuan berat
atau volume.
Waktu:
Ditulis waktu penggunaan obat
oleh pasien, dinyatakan
dalamsatuan waktu, seperti
jam, hari dan lain-lain.
-Tanggalmula : Ditulis tanggal dari
pertama kali pasien
menggunakan obat yang
dilaporkan, lengkap dengan
bulan dan tahun (Tgl/Bln/Thn)
21
lengkap dengan bulan
-Indikasi : dantahun(Tgl/Bln/Thn)
Ditulis jenis penyakit
penggunaan Atau gejala penyakit untuk
maksud penggunaan
masing- masing obat.
23
-Data : Ditulis hasil uji
Laboratorium laboratorium dinyatakan
(bilaada) dalam parameter yang diuji
dan hasilnya, apabila
tersedia.
laporanditujukankepada:
NoTelp:021-4244755ext.111
Fax :021-42883485
Email : pv-center@pom.go.iddan
Indonesia-MESO-
BadanPOM@hotmail.com
25
1. Diskripsiefeksampingyangterjadiataudiala
mioleh pasien, termasukwaktu mula
gejala efek samping (timeto
onsetofsigns/symptoms).
2. Informasi detail produk terapetik atau
obat yang dicurigai, antara lain: dosis,
tanggal, frekuensi dan lama pemberian,
lot number, termasuk juga obat
bebas,suplemen makanan
danpengobatanlainyang
26
sebelumnyatelah dihentikanyang
digunakandalam waktu yang berdekatan
dengan awal mula kejadian efeksamping.
3. Karakteristikpasien,termasuk
informasidemografik (sepertiusia,sukudan
jeniskelamin),diagnosaawal sebelum
menggunakan obat yang dicurigai,
penggunaan obat lainnya pada waktu yang
bersamaan,kondisi ko-morbiditas,riwayat
penyakit
keluargayangrelevandanadanyafaktor
risikolainnya.
4.
Diagnosaefeksamping,termasukjugametodey
ang
digunakanuntukmembuat/menegakkandiagno
sis.
27
5. Informasi pelapormeliputi nama, alamat dan
nomor telepon.
6. Terapi atautindakan medis yang diberikan
kepada
pasien untukmenangani
efeksampingtersebutdan
kesudahanefeksamping
(sembuh,sembuhdengan
gejalasisa,perawatanrumahsakitataumeningg
al).
7.
Datapemeriksaanatauujilaboratoriumyangrelevan.
8. Informasidechallengeataurechallenge(jikaada).
9. Informasilainyangrelevan.
28
D.5.KapanMelaporkan?
29
Tenaga kesehatansangat dihimbau untuk dapat
melaporkankejadianefeksampingobatyangterjadi
segera setelah munculkasusdiduga
ESOatausegerasetelah adanyakasusESOyang
teridentifikasidarilaporankeluhan
pasienyangsedangdirawatnya.
D.6.AnalisisKausali
tas
Analisiskausalitas
merupakanprosesevaluasiyang
dilakukanuntukmenentukanatau
menegakkanhubungan
kausalantarakejadianefeksampingyang
30
terjadiatau
teramatidenganpenggunaanobatolehpasien.
BadanPengawasObatdanMakananakanmelakuka
n analisis kausalitaslaporan
KTD/ESO.Sejawattenaga kesehatan dapat
jugamelakukan analisis kausalitas per individual
pasien, namun bukan merupakan suatu
keharusanuntukdilakukan.Namun
demikian,analisis kausalitasinibermanfaat
bagisejawattenagakesehatan dalammelakukan
evaluasisecara individualpasienuntuk
dapatmemberikanperawatanyang
terbaikbagipasien.
31
Tersediabeberapaalgoritmaatautooluntuk
melakukan analisis kausalitas
terkaitKTD/ESO.Pendekatanyang dilakukanpada
umumnyaadalahkualitatifsebagaimana
KategoriKausalitasyang dikembangkanoleh
WorldHealth Organization(WHO),dan juga
gabungankualitatifdan
kuantitatifsepertiAlgoritmaNaranjo.
DidalamformulirpelaporanESOatau
formulirkuning,
tercantumtabelAlgoritmaNaranjo,yang
dapatsejawat tenagakesehatanmanfaatkanuntuk
melakukananalisis kausalitasper individupasien.
32
Berikutdiuraikansecaraberturut-
turutKategoriKausalitas
WHOdanAlgoritmaNara
njo.
D.6.1.KategoriKausalitas
WHO Certain
Manifestasiefeksampingatauhasilujil
abyang abnormal, dilihat dari waktu
kejadian dapat
diterimayaitubahwaterjadisetelahpenggun
aan
obat (Event or laboratory test abnormality
with plausibletimerelationshipto
drugintake)
Tidak dapat dijelaskan bahwa efek
samping
33
tersebutmerupakanperkembanganpenyak
itatau
34
dapat disebabkanoleh penggunaan obat
lain
(Cannotbe
explainedbydiseaseorotherdrugs)
Responterhadappenghentian
penggunaanobat dapatterlihat(secara
farmakologidanpatologi (Responseto
withdrawal plausible
(pharmacologically,pathologically))
Efek sampingtersebut secara definitive
dapat dijelaskan dari aspek
farmakologi atau
fenomenologi (Event definitive
pharmacologically
orphenomenologically(An objectiveand
specific medicaldisorderor
35
recognisedpharmacological
phenomenon))
Rechallengeyangpositif(Positiverec
hallenge(if necessary)
Probable
Manifestasiefeksampingatauhasilujilabyang
abnormal,dilihatdariwaktukejadian
masihdapat diterimayaitu
bahwaterjadisetelahpenggunaan
obat(Eventor
laboratorytestabnormalitywith
reasonabletimerelationshiptodrugintak)
Tidak tampaksebagai perkembangan
penyakit
ataudapatdisebabkanolehobatlain(Unlikel
yto beattributedto diseaseorotherdrugs)
36
Responterhadappenghentian
penggunaanobat
secaraklinik dapatditerima(Response to
withdrawalclinicallyreasonable)
Rechallenge tidak perlu
(Rechallenge not necessary)
Possible
Manifestasiefeksampingatauhasilujil
abyang
abnormal,dilihatdariwaktukejadianmasihd
apat
37
diterimayaitu
bahwaterjadisetelahpenggunaan
obat(Eventor
laboratorytestabnormalitywith
reasonabletimerelationshiptodrugintake)
Dapat dijelaskan oleh
kemungkinan perkembangan penyakit
ataudisebabkan oleh obat lain(Could
alsobe explainedbydiseaseor otherdrugs)
Informasi terkaitpenghentian
obattidaklengkap
atautidakjelas(Information
ondrugwithdrawal lackingorunclear)
Unlikely
Manifestasiefeksampingatauhasilujil
38
abyang abnormal, dilihatdari hubungan
waktu kejadian dan penggunaan obat
adalah tidak mungkin
(Eventorlaboratorytestabnormalitywitha
time relationship to drug intake that
makes a
connectionimprobable(butnotimposs
ible))
Perkembangan
penyakitdanakibatpenggunaan obat lain
dapat memberikan penjelasan yang
dapatditerima(Diseasesor
otherdrugsprovide plausibleexplanations)
Conditional/ Unclassified
Terjadi efeksamping atau hasil uji lab
yang
39
abnormal(Eventorlaboratorytestabnormalit
y)
Data yang lebih lanjut diperlukan untuk
dapat melakukan evaluasi yang baik
(More data for
properassessmentneeded)
Ataudatatambahandalamprosespen
gujian(Or
additionaldataunderexamination)
40
Unassessable/ Unclassifiable
Laporan efeksamping menduga adanya
efek sampingobat(A
reportsuggestinganadverse reaction)
Namuntidakdapatdinilaikarenainform
asiyang
tidaklengkapataucukupatauadanya
informasi yangkontradiksi (Cannot
bejudged because of
insufficientorcontradictoryinformation)
Laporan efek samping obat tidak
dapat ditambahkanlagiinformasinyaatau
tidakdapat diverifikasi(Reportcannotbe
supplementedor verified)
41
D.6.2.NARANJOALGORITMA
42
appearafterthe
suspecteddrug
3 Apakahefek 1 0 0
wasadministere
sampingobat
d?
membaiksetel
ah
obatdihentika
n atauobat
antagoniskhus
4 us
ApakahEfek 2 -1 0
diberikan?(Did
SampingObat
theADR
terjadiberulang
improve
setelahobat
whenthedrug
diberikankemb
5 wasdiscontinu
Apakahada
ali? -1 2 0
ed oraspecific
alternative
(DidtheADR
antagonistwas
penyebabya
recure whenthe
administered?
ng dapat
drugwas
)readministered?
menjelaskan
kemungkina
)
30
n
(Arether
e
alternativecaus
6 Apakahefek
es that -1 1 0
sampingobat
couldontheir
munculkemb
own
ali
havecaused
ketikaplaceb
thereaction?)
7 Apakahobatyan 1 0 0
o
g
diberikan?(
dicurigaiterdetek
Did
si
theADR
didalamdarah
reappear
ataucairantubu
whenaplacebo
h
wasgiven?)
8 lainnyadnegan
Apakahefek 1 0 0
konsentrasiyan
sampingobat
g
bertambahpar
toksik?(Wasth
ah
e
ketikadosisob
drugdetectedin
at 31
theblood(oroth
ditingkatkanat
diturunkan
dosisnya?(Wa
s theADR
more
severewhenth
9 Apakahpasien
e dosewas 1 0 0
pernahmengala
increasedorle
mi
ss
efeksampingob
severewhenth
at
e dosewas
yangsamaatau
decreased?)
denganobatyan
10 g mirip
Apakahefek 1 0 0
sebelumnya?(Di
sampingobat
d
dapatdikonfirm
thepatienthave
asi
a
denganbuktiya
SkorTotal
similarADRtoth
ng
e
obyektif?(Wast
sameorsimilar
he
drugsinany
ADRconfirmed
32
SkalaprobabilitasNARANJO:
TotalSkor Kategori
9+ SangatMungkin/Highlyprobable
5-8 Mungkin/Probable
1-4 Cukupmungkin/Possible
0- Ragu-ragu/Doubtful
E. KERAHASIAAN/CONFIDENTIALITY
Semua
informasiyangdisampaikandalampelaporan
KTD/ESO akandijagakerahasiaannya
olehBadanPOM RI.
33
33
DAFTARPUSTA
KA
-
TheUppsalaMonitoringCentre,SafetyMonito
ringof MedicinalProducts:Guidelinesfor
Setting-upand Runninga
PharmacovigilanceCentre,Sweden,WHO
CollaboratingCentrefor
InternationalDrugMonitoring,
2000.
35
35
- BPFK, Malaysia, Guideline for the reporting
and monitoring,KualaLumpur,March,2002
36
36
35
InformasiKontak:
PusatMESO/FarmakovigilansNasion
al
DirektoratPengawasanDistribu
si ProdukTerapetik danPKRT
BadanPOMRI
Jl.PercetakanNegara23
JakartaPusat,10560
No Telp :021-4244755ext.111
Fax :021-42883485
Email :pv-center@pom.go.iddan
Indonesia-MESO-
BadanPOM@hotmail.com