Pertemuan 3 - Postulat, Konsep, Dan Standards
Pertemuan 3 - Postulat, Konsep, Dan Standards
A. Postulat Akuntansi
Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan
kebenarannya sendiri (aksioma), yang sudah diterima karena
kesesuiannya denga tujuan laporan keuangan, dan menggambarkan
aspek ekonomi, politik, social, dan hukum dari suatu lingkungan
dimana akuntansi berada. Terdapat empat asumsi dasar yang
melandasi proses penyusunan laporan keuangan secara keseluruhan,
yaitu:
1. Postulat Entitas
Postulat entitas mengatakan bahwa setiap perusahaan
merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari
pemiliknya dan perusahaan lain. Konsep entitas diterapkan
pada kemitraan, kepemilikan tunggal, korporasi (perseroan
terbatas dan bukan perseroan terbatas), dan perusahaan kecil
dan besar.
Konsep dari American Accounting Assodation tahun 1964
dan komite studi penelitian standar tentang konsep entitas
bisnis mendukung pandangan ini, menyatakan bahwa "batasan
entitas ekonomi dapat diidentifikasi: Dengan menentukan
kepentingan individual atau kelompok. Dengan menentukan
sifat kepentingan individual atau kelompok. Pendekatan kedua
ini menjustifikasi kemungkinan perluasan data yang
merupakan hasil dari skopa akuntansi baru sebagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan potensial semua pemakai.
a. Postulat entitas menurunkan bidang perhatian akuntan dan
membatasi jumlah objek, peristiwa dan atribut peristiwa
yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan.
b. Entitas akuntansi adalah mendefinisikan sebagai unit
ekonomi yang bertanggung jawab atas aktivitas ekonomi
dan pengendalian administrative atas unit.
c. Entitas akuntansi juga dapat diartikan dalam kerangka
kepentingan ekonomi berbagai pemakai.
Implikasinya:
a. Dibedakan anatar transaksi bisnis dan induvidu
b. Mengakui tanggung jawab pelayanan manajemne pada
pemegang saham.
c. Pengetrapan segmen perusahaan (seperti) divisi atau
beberapa perusahaan seperti konsolidasi perusahaan yang
saling terkait)
d. Akuntansi sumber daya manusia, sosio ekonomi, kos
modal akan semakin mudah masuk dalam laporan
keuangan.
2. Teori Entitas
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang
terpisah dan berbeda dari pihak yang menyediakan modal
pada entitas. Secara sederhana, unit bisnis, bukan pemilik,
merupakan pusat kepentingan akuntansi. Unit bisnis
memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggungjawab
terhadap pemilik maupun kreditor. Menurut teori ini,
persamaan akuntansinya adalah:
Aset = Ekuitas
Aset = Utang + Ekuitas Pemegang Saham
Aset adalah pertumbuhan hak perusahaan; ekuitas
menunjukkan sumber aset dan terdiri dari utang dan ekuitas
pemegang saham. Baik kreditor dan pemegang saham
adalah pemilik ekuitas, meskipun mereka memiliki hak yang
berbeda terkait dengan income, kontrol risiko, dan likuidasi.
Jadi, income yang diperoleh merupakan properti entitas
hingga didistribusikan sebagai deviden kepada pemegang
saham. Karena unit bisnis bertanggungjawab untuk
memenuhi klaim pemilik ekuitas, teori entitas disebut
sebagai berpusat pada income dan secara konsekuen
berorientasi pada laporan laba rugi.
Akuntabilitas kepada pemilik ekuitas dicapai dengan
mengukur kinerja operasi dan keuangan perusahaan. Dengan
demikian, income merupakan peningkatan dalam ekuitas
pemegang saham setelah klaim pemilik ekuitas lainnya
(sebagai contoh, bunga pinjaman jangka panjang dan pajak
penghasilan) telah terpenuhi. Peningkatan dalam ekuitas
pemegang saham dipertimbangkan sebagai income bagi
pemegang saham hanya jika deviden telah diumumkan.
Demikian halnya, laba yang tidak dibagi (undistribted
profit) tetap menjadi milik entitas karena mereka
menunjukkan corporations proprietary equity in itself.
Sebagai catatan bahwa ketaatan yang kaku pada teori entitas
mendikte bahwa pajak penghasilan dan bunga pinjaman
dianggap sebagai distribusi income dan bukan
expenses.Akan tetapi keyakinan umum dan interpretasi teori
entitas, adalah bahwa bunga dan pajak penghasilan adalah
expenses.
Teori entitas merupakan teori yang paling dapat
diterapkan pada perusahaan bisnis bentuk korporat, yang
terpisah dan berbeda dari pemiliknya. Dampak teori entitas
ditemukan dalam beberapa terminologi teknik akuntansi
yang digunakan dalam praktik.
a) Teori entitas menyetujui pengadopsian penilaian
sediaan LIFO ketimbang FIFO, karena penilaian LFO
dapat mencapai penentuan income yang lebih baik,
dibanding penerapannya dibawah teori proprietatary.
b) Definisi umum revenue sebagai produk perusahaan dan
expenses sebagai barang dan jasa yang dikonsumsi
untuk mendapatkan reuenue adalah konsisten dengan
keasyikan teori entitas akan indeks kinerja dan
akuntabilitas pada pemilik ekuitas.
c) Pembuatan laporan konsolidasi dan pengakuan
kepentingan kelas minoritas sebagai pemilik ekuitas
tambahan juga konsisten dengan teori entitas. Akhirnya,
baik teori entitas, yang menekankan pada penentuan
income bagi pemilik ekuitas secara memadai, dan teori
proprietary, yang menekankan pada penilaian aset yang
memadai, dianggap menyetujui pengadopsian nilai
sekarang, atau penilaian berbasis selain kos historis.
3. Teori Dana
Dalam teori dana, dasar akuntansi bukan teori
proprietary maupun teori entitas, tetapi kelompok aktiva dan
kewajiban dan pembatasan terkait, disebut dana, yang
mengatur penggunaan aset. Jadi, teori dana memandang unit
bisnis terdiri atas sumber daya ekonomi (dana) serta
kewajiban dan restriksi terkait mengenai penggunaan
sumber daya. Persamaan akuntansinya adalah: