Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nyeri Persalinan
sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala
atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan
ketegangan.
2. Secara umum, nyeri diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan
akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut dalam serabut saraf
dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun emosional
Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar di dalam tubuh
rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi
kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubic menerima
tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran
lahir juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah
7
Universitas Sumatera Utara
8
kaki. Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak, kemudian
Pada persalinan kala I sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul
lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini
disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher rahim, karena
serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal dari pembuluh
darah kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis yang peka akibat pergesaran
yang terjadi sewaktu serviks membuka. Masa kala I pada ibu primigravida terjadi
sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida sekitar 7 jam. Kala pertama selesai
kala pertama dan frekuensi menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5 sampai 10 menit,
juga lamanya his meningkat mulai dari 20 detik pada awal partus ibu sampai
Pada awal persalinan, kontraksi mungkin terasa seperti nyeri punggung bawah
yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal ini biasanya berlangsung singkat dan
lemah. Datangnya kira-kira setiap 15-20 menit. Namun , beberapa persalinan dimulai
dengan kontraksi-kontraksi kuat yang lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita
yang awalnya merasa sakit di bagian punggung mereka, yang kemudian merambat
kurang dari 30 detik, atau jika tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan waktunya,
berarti masih dalam tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal. Dalam
persalinan sejati, kontraksi akan bertambah kuat, panjang, dan makin berdekatan
a. Persepsi Nyeri
Persepsi tentang nyeri bergantung pada jaringan kerja neurologis yang utuh.
(reseptor nyeri) adalah terminal serat delta A kecil yang diaktivasi oleh
rangsangan mekanis atau panas dan serat aferen C yang diaktivasi oleh
dan neuron simpatik yang mempersarafi pemuluh darah, visera, dan kelenjar
akibat dilatasi serviks dan segmen uterus bawah, dengan distensi lanjut, peregangan,
dan trauma pada serat otot dan ligamen yang menyokong struktur-struktur ini
tersebut :
1. Peregangan otot polos telah ditunjukan menjadi rangsangan pada nyeri versal.
Intensitas yang dialami pada konntraksi dikaitkan dengan derajat dan kecepatan
3. Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan, mereka
hipogastrik superior, inferior dan tengah, rantai simpatik torakal bawah, dan lumbal,
ke ganglia akar saraf posterior. Nyeri dapat disebar dari area pelvik ke umbilikus,
b. Ekspresi Nyeri
Rasa nyeri muncul akibat respons psikis dan refleks fisik. Kualitas rasa nyeri
fisik dinyatakan sebagai nyeri tusukan, nyeri terbakar, rasa sakit, denyutan,
sensasi tajam, rasa mual, dan kram. Rasa nyeri dalam persalinan menimbulkan
gejala yang dapat dikenali. Peningkatan sistem saraf simpatik timbul sebagai
respon terhadap nyeri dan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut
nadi, pernapasan dan warna kulit. Serangan mual, muntah dan keringat
C. Klasifikasi Nyeri
1. Nyeri akut
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
2. Nyeri kronis
berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan. Yang
termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri
Nyeri yang dialami oleh pasien dipengaruhi oleh sejumlah faktor , termasuk
pengalaman masa lalu dengan nyeri, usia, budaya dan pengharapan tentang
nyeri pasien, meningkat dan menurunnya toleransi terhadap nyeri dan pengaruh
seseorang. Agar alat-alat pengkajian nyeri dapat bermanfaat, alat tersebut harus
memenuhi kriteria sebagai berikut : (1) mudah dimengerti dan digunakan, (2)
memiliki sedikit upaya pada pihak pasien, (3) mudah dinilai, dan (4) sensitif
Individu merupakan penilai terbaik dari nyeri yang dialaminya dan karenanya
2001).
Pendeskripsian ini diranking dari tidak nyeri sampai nyeri yang tidak
tertahankan. Perawat menunjukkan klien skala tersebut dan meminta klien untuk
memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan. Alat ini memungkinkan klien
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala
paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah
intervensi.
Skala analog visual ( Visual Analog Scale) merupakan suatu garis lurus, yang
mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki alat pendeskripsian
yaitu:
1. 0 : Tidak nyeri
2. 12 : Nyeri ringan
3. 35 : Nyeri sedang
4. 67 : Nyeri berat
F. Relaksasi Pernapasan
1. Defenisi Relaksasi
mengatasi nyeri lebih efektif pada setiap kontraksi dan istirahat lebih penuh di
Rasa nyeri bersalin tidak selalu berarti ada sesuatu yang salah ( seperti rasa
sakit yang disebabkan oleh cidera atau penyakit). Nyeri adalah bagian yang
normal dari proses melahirkan. Biasanya, itu berarti bayi dalam kandungan
mengatasi rasa sakit akan membantu ibu untuk tidak merasa begitu takut. Tak
membantu ibu merasa lebih kuat (Whalley., Simkin., & Keppleer. 2008).
menggunakan relaksasi, baik selama atau di antara kontraksi atau terus menerus.
Adalah umum bagi para wanita yang sedang dalam awal persalinan untuk
antara waktu kontraksi. Pada persalinan lebih lanjut, beberapa wanita akan
rasa nyeri. Mencoba untuk rileks selama suatu kontraksi persalinan dapat
Memang, tidak mudah untuk betul-betul rileks dalam persalinan. Namun, dapat
persalinan. Kebanyakan ibu terbebas dari rasa sakit dan rasa tidak nyaman di
antara dua kontraksi. Inilah saat tepat memeriksa tubuh, khususnya di bagian
yang tegang, istirahatkan bagian itu. Pendamping dapat memeluk dan mencium
agar ibu lebih tenang. Tetap pokus pada latihan pernapasan, baik saat terjadi
secara berkala cenderung lebih tenang, lebih mampu mengendalikan emosi dan
lebih sehat. Salah satu cara yang paling umum digunakan adalah kontrol
2. Manfaat Relaksasi
Jika tidak secara sadar merelakskan otot-otot, ibu cenderung membuat otot
Tubuh yang relaks membuat pikiran relaks, yang pada gilirannya membantu
mengurangi respons stres. Ada bukti bahwa distres pada wanita yang sedang
menjadi sakit jika kekurangan oksigen. Selain itu, konsentrasi mental yang
perhatian ibu dari rasa sakit waktu kontraksi dan karena itu, akan mengurangi
kesadaran ibu akan rasa sakit (Whalley., Simkin., & Keppleer. 2008).
Ada banyak cara untuk mengatasi rasa nyeri dan stres bersalin. Keterampilan
mengatasi nyeri dan langkah-langkah kenyamanan ini dapat ibu gunakan selama
persalinan. Mengatasi persalinan dengan baik berarti ibu tidak kewalahan atau
panik saat menghadapi rangkaian kontraksi. Itu berarti ibu mampu rileks dan
Ada beberapa posisi relaksasi yang dapat dilakukan selama dalam keadaan
Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua
Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala
diberi bantal dan di bawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut
tidak menggantung.
Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan
di samping telinga.
Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi atau diatas tempat
Keempat posisi tersebut dapat dipergunakan selama ada his dan pada saat itu
ibu harus dapat mengonsentrasikan diri pada pernapasan atau pada sesuatu yang
tubuh dan pikiran ibu ketika beristirahat atau tidur karena tubuh dan pikiran
saling mempengaruhi satu sama lain. Keadaan pikiran ibu mempunyai pengaruh
yang besar terhadap seberapa rileks atau tegangnya tubuh ibu. Jika ibu cemas
atau takut, tubuh akan merefleksikan perasaan ini dengan cara menegang. Jika
ibu merasa percaya diri dan positif, tubuh akan tetap relaks. Saat ibu mulai
duduk untuk membuat ibu merasa nyaman. Setelah belajar rileks dalam posisi
Dibawah ini tiga alternatif panduan untuk ibu melakukan teknik pernapasan
sederhana yaitu :
1. Pikirkan kata rileks yang terdiri dari dua suku kata, yaitu ri dan leks.
Selanjutnya, cobalah latihan ini. Ketika menarik napas, pikirkan kata ri,saat
Embuskan napas dari mulut dengan lembut. Banyak ibu merasa lebih enak
akan sangat baik jika dilakukan bersamaan. Latihan pernafasan dapat efektif jika
pikiran dan tubuh tenang, sehingga oksigen bersama darah mengalir ke seluruh