SEMEN PORTLAND
PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
PALIMANAN-CIREBON
oleh
INDRAMAYU
2017
PEMBENTUKAN KLINKER PADA PROSES PEMBUATAN
SEMEN PORTLAND
PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
PALIMANAN-CIREBON
oleh
INDRAMAYU
2017
i
PEMBENTUKAN KLINKER PADA PROSES PEMBUATAN
SEMEN PORTLAND
PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
PALIMANAN-CIREBON
ABSTRAK
ii
LEMBAR PENGESAHAN
oleh
NIM: 13030044
Cirebon,..................Januari 2017
Menyetujui:
Production Department Head Pembimbing Lapangan
Ahmad Jamil
iii
KATA PENGANTAR
praktek ini dengan baik. Kerja Praktek dilaksanakan pada tanggal 01-30
semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para
Palimanan-Cirebon.
dan hambatan yang terjadi. Namun dengan bantuan beberapa pihak, akhirnya
laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini
2. Bapak Agusta Ali Akbar selaku pembimbing lapangan kerja praktek yang
viii
ix
4. Ibu Hj. Hanifah Handayani, M.T selaku Ketua Yayasan Bina Islami.
6. Ibu Hj. Indah Dhamayanthie, M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia.
7. Ibu Yully Mulyani, S.T selaku Sekretaris Program Studi Teknik Kimia dan
8. Kedua Orang Tua yang membantu baik secara moril maupun materi.
memberikan semangat.
10. Serta semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan dan pembuatan
masih banyak kekurangan. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan
untuk kesempurnaan laporan ini. Penyusun berharap bahwa laporan ini dapat
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL .....................................................................................................................i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL................................................................................................xiv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR SINGKATAN
EP : Electrostatic Precipitator
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
bersifat hidrolis. Hidrolis artinya apabila suatu bahan dicampur dengan air
dalam jumlah tertentu akan mengikat bahan-bahan lain menjadi satu kesatuan
massa yang dapat memadat dan mengeras serta tidak larut. Secara umum
bagian-bagian benda, dua atau lebih benda sehingga menjadi bentuk yang
kuat, kompak dan keras. Semen Portland merupakan semen yang dihasilkan
dengan cara menghaluskan klinker yang terdiri dari silikat kalsium yang
bersifat hidrolis dengan bahan tambahan berupa gypsum. Pada saat semen
dicampur dengan air, timbul reaksi antara komponen semen dengan air.
Reaksi reaksi ini menghasilkan beberapa macam senyawa kimia (C3S, C2S,
dengan penambahan kalsium sulfat sedikit akan menjadi semen. Oleh karena
itu klinker adalah bahan setengah jadi selama produksi semen, dihasilkan
seperti clay.
silica, alumunium, dan besi oksida dihancurkan dan digiling menjadi empat
1
2
tingakatan kehalusan raw meal. Raw meal dipanaskan di kiln, pertama tama
kalsium silika dan alumina yang secara parsial melebur pada pembakaran
material dengan temperature 1450 0C. Reaksi yang tertinggal didalam kiln
klinker. Pada proses pembakaran ini akan terjadi reaksi kimia antara batu
kapur, silika, tanah liat, dan pasir besi membentuk klinker dengan senyawa
kualitas klinker hasil proses pembakaran di kiln. Komposisi kimia yang terdiri
dari C2S, C3S, C3A, dan C4AF pada klinker yang merupakan cikal bakal
pembuatan semen. Hal tersebut yang menjadi alasan bagi penyusun tertarik
1.2 Tema
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
yang relevan.
dunia industri.
nyata di lapangan.
5
praktek.
lebih diminati.
Cirebon selama satu bulan terhitung mulai dari bulan 01-30 November 2016.
BAB II
TINJAUAN TEORI
bersifat hidrolis. Hidrolis artinya apabila suatu bahan dicampur dengan air
dalam jumlah tertentu akan mengikat bahan-bahan lain menjadi satu kesatuan
dengan penambahan kalsium sulfat sedikit akan menjadi semen. Oleh karena
itu klinker adalah bahan setengah jadi selama produksi semen, dihasilkan
waktu pengikatan semen, selain itu juga sangat efektif untuk media
menghaluskan klinker yang terdiri dari silikat kalsium yang bersifat hidrolis
6
7
bangunan tinggi. Berbahan dasar batu kapur atau gamping yang diolah
disekitar anda karena paling banyak digunakan oleh masyarakat luas dan
asam sulfat dalam air dan tanah dan juga tingkat hidrasi. Oleh karena itu,
terhadap asam sulfat antara 0,10 hingga 0,20 persen dan hidrasi panas
Semen Portland Type III diantaranya adalah memiliki daya tekan awal
jalan beton atau jalan raya bebas hambatan, hingga bandar udara dan
sulfat tingkat tinggi lebih dari 0,20 persen. Kegunaan Semen Potrtland
asam sulfat tinggi seperti misalnya rawa-rawa, air laut atau pantai, serta
luluhan tanah liat. Bubur halus dengan kadar air 25-40 % (slurry)
seperti proses basah. Hanya saja disini umpan tanur disaring lebih
semen. Pada proses ini umpan tanur disemprot dengan air dengan
tegak (shaft kiln) atau long rotary kiln. Konsumsi panas sekitar 1000
Kcal / Kg klinker.
Raw Mill dalam keadaan kering dan halus dan hasil penggilingan
klinker.
Prakarsa Tbk. adalah proses kering. Proses kering ini bertujuan untuk
prinsip preblending dengan sistem Homogenasi dan Raw Mix, dimana pada
(kadar air 1% di dalam Rotary Kiln). Proses ini menggunakan umpan kering
Kiln.
panjangnya relatif lebih pendek dan diameternya lebih kecil. Selain itu
pemakaian panas dan bahan bakar lebih efisien. Kerugian proses kering
juga adalah debu yang ditimbulkan relatif banyak dan homogenitas campuran
kurang bagus, rata-rata kapasitas kiln lebih besar, fluktuasi kadar air
klinker yang berwarna abu-abu kehijauan. Jika kondisi ini tidak memadai
fisika penting yang terjadi selama pembakaran adalah dehidrasi mineral tanah
mengeringkan raw meal (mengurangi kadar air raw meal dari 1% menjadi
bakar gas alam dan batu bara di Suspension Preheater. Pada Supension
Preheater terdiri dari empat tahap. Tahap I (cyclone paling atas) terdiri dari
12
empat buah cyclone, sedangkan cyclone tahap II, cyclone tahap III dan
suhu masuk 4000C 6500C dimana pada suhu ini terjadi penguapan air kristal
yang terkandung dalam tanah liat dengan reaksi yang terjadi sebagai berikut
Reaksi :
Air kristal akan menguap pada suhu 4500C 8000C. Pelepasan air kristal
Reaksi :
Reaksi : dan
Penguapan hidrat
500-600 oC Al2O3.2SiO2. 2H2O Al2O3.2SiO2 +2H2O(g)
terikat
Pembentukan C2S
800-900 oC 2CaO + SiO2 2CaO. SiO2
sebagian
material keluar dari cyclone dengan suhu 8500C, kemudian masuk dalam
Kiln. Jenis dari Kiln adalah Rotary Kiln yang berfungsi untuk membakar Kiln
Feed atau slurry menjadi semen setengah jadi (clinker). Di dalam Rotary
Kiln, raw meal mengalami proses kelasinasi lanjutan dan pembakaran untuk
pembentukan komponen clinker (C2S, C3S, C3A, C4AF) pada suhu 9000C
mendekati burning zone. Pada pembuatan semen, tepung baku dibakar atau
a. Zone Kalsinasi
Suhu pada zone kalsinasi ini adalah 8000C 9000C. Dalam zone
membentuk C2S.
b. Zone Transisi
Suhu pada zone transisi adalah 9000C 12000C. Pada zone ini
c. Zone Clinkerisasi
d. Zone Pendinginan
Suhu pada zone ini adalah 14500C 12000C. Pada zone ini
sebagian
15
(penguraian karbonat).
pembakaran adalah batu bara (coal), gas alam, IDO (Industrial Diesel Oil)
masuk ke cooling zone. Material yang keluar dari Kiln disebut clinker dan
Gambar 2.1 Sketsa kondisi dan reaksi dalam tipical Rotary Kiln
(Sumber:https://www.scribd.com/doc/219348857-Materi2-Semen-Institut-
Teknologi-Sepuluh-November.pdf)
pendinginan material yang dilakukan oleh clinker cooler. Clinker panas yang
keluar dari Rotary Kiln bersuhu kurang lebih 12000C masuk ke dalam
Clinker Cooler Grate Type untuk didinginkan secara mendadak sampai suhu
kandungan kristal dan fase cair yang ada di dalam klinker. Selama
pendinginan lambat, seperti yang pada jenis rotary cooler, kristal dari
17
mamadat. Sementara pada pendinginan cepat, seperti pada jenis grate cooler,
jenis ini:
a. Kekuatan Semen
kristalnya. Hidrasi dari kristal dengan ukuran lebih besar, akan lebih
ketahanan semen terhadap sulfat (sodium dan magnesium sulfat). Hal ini
c. Grindability Clinker
didinginkan cepat. Jumlah fase cair dan ukuran kristal yang lebih kecil
pertimbangan:
karena material dengan suhu tinggi dapat merusak peralatan dan sulit
penangannya.
nantinya.
recovered heat.
(Sumber:https://www.scribd.com/doc/161100_100716328 -kkl-
INDOCEMENT-2008.pdf)
BAB III
itulah penyusun mendapatkan data - data yang akan menjadi sumber data
Foreman pada saat mengelilingi plant mengenai keadaan aktual proses yang
19
BAB IV
1975. Dalam kurun waktu 41 tahun, Indocement telah menjadi salah satu
enam perusahaan semen, yang pada saat itu memiliki delapan pabrik.
1985 yang dibuat di hadapan Notaris Ridwan Suselo, SH. Sesuai dengan
ini, Perseroan dan Entitas Anak bergerak dalam beberapa bidang usaha yang
20
21
Indonesia (BEI) pada 5 Desember 1989 dengan kode saham INTP. Sejak
beton siap-pakai (RMC), dan kegiatan hilir lainnya, menjadikannya salah satu
II, dan V), Oil Well Cement (OWC), Semen Putih, and TR-30 Acian Putih.
Industri yang memroduksi beton siap pakai, menjual 3,9 juta m3 RMC dan
Sentra.
22
terpasang mencapai 20,5 juta ton semen, 5,0 juta m3 RMC dengan 41
batching plant dan 706 truk mixer, serta kapasitas produksi agregat sebesar
2,8 juta ton per tahun dengan total cadangan agregat mencapai 80 juta ton
a. Visi
pemimpin pasar di Jawa, pemain kunci di luar Jawa, memasok agregat dan
b. Misi
pembangunan berkelanjutan.
c. Moto
Barat, dengan kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per
tahun.
dengan kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun.
1997 Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun dengan
Barat.
bakar alternatif.
untuk pasokan agregat dengan total cadangan sebesar 115 juta ton.
Tambahan empat batching plant dan lebih dari 100 truk mixer baru
tinggi, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton pre-stress. PCC
OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe
gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi suatu
adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan cetakan sumur bor
pada cetakannya.
29
domestik.
Acian Putih TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan acian dan nat.
Komposisi Acian Putih TR30 antara lain Semen Putih Tiga Roda,
sifat plastis dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam
pengerjaan, hemat karena acian lebih tipis, serta dapat digunakan pada
bahan campuran yang tepat (pasir dan batu) serta air dan kemudian
dicurahkan.
Jawa Barat dengan total cadangan 130 juta ton andesit, melalui anak
**) Melalui merger dengan PT Indo Kodeco Cement (IKC) pada tanggal 29
Desember 2000
WC : White Cement
a. Penambangan
semen adalah batu kapur, pasir silika, tanah liat, pasir besi dan gipsum.
Batu kapur, tanah liat dan pasir silika di tambang dengan cara pengeboran
tidak jauh dari tambang. Bahan yang telah digiling kemudian dikirim
air dari material tersebut menjadi turun sesuai dengan kontrol kualitas
disimpan di Raw Mill Feed Bins, campuran material yang telah mengikuti
ini, pengambilan contoh dilakukan setiap satu jam untuk diperiksa agar
standar. Setelah itu tepung yang telah bercampur itu dikirimkan ke tempat
penyimpanan.
digiling, material yang telah halus itu dikirim ke tempat pembakaran yang
Bahan bakar yang dipergunakan adalah batu bara, kecuali untuk semen
d. Penggilingan Akhir
menjaga efisiensi serta mutu yang tinggi. Semen yang telah siap untuk
e. Pengantongan
langsung dikapalkan.
Plant Cirebon
yang berupa bahan padat yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam Kiln
ilkan. Kualitas dari suatu klinker dapat dianalisa dengan melalui hasil analisa
lab maupun dari sifat fisis dari klinker. Klinker dengan kualitas yang baik ber
bentuk gumpalan dan apabila dibanting tidak pecah dan berwarna hitam. Klin
ker dengan kualitas kurang baik berbentuk butiran dan berwarna seperti raw
Klinker dengan kandungan free lime yang tinggi maka kualitas dari k
linker tersebut kurang baik. Karena kandungan free lime yang tinggi dapat dia
36
37
menghaluskan klinker yang terdiri dari silikat kalsium yang bersifat hidrolis
dengan bahan tambahan berupa gypsum dan bahan aditif serta berwarna abu
Cement (OPC) yang hanya diproduksi oleh Plant 10. Baik PCC maupun OPC
biasanya bahan aditif yang digunakan untuk OPC sebanyak 3 ton. Dan untuk
PCC bahan aditif yang digunakan adalah trass dan limestone super dengan
banyaknya bahan aditif yang digunakan untuk PCC dari kedua bahan aditif
yaitu 29 ton.
Baik OPC maupun PCC memiliki kuat tekan yang berbeda. OPC
memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan PCC karena
kandungan silika yang ada pada semen OPC lebih banyak. Sehingga OPC
seperti kontruksi rumah, gedung tinggi, jembatan, dan jalan. Sedangkan PCC
Tbk, adalah proses kering. Keuntungan proses kering yaitu Kiln yang
panas lebih efesien, dan biaya produksi lebih kecil. Adapun kerugian proses
kering adalah lebih banyak debu yang dihasilkan dan peralatan yang dipakai
juga lebih banyak. Bahan baku dari Unit Mining digiling di Unit Raw Mill,
berfungsi mengeringkan raw meal (mengurangi kadar air raw meal dari
Preheater juga berfungsi sebagai alat pemisah material Kiln Feed dan
feeder dan rotary feeder untuk menentukan raw meal yang masuk ke
paling atas) terdiri dari empat buah cyclone, sedangkan cyclone tahap II,
cyclone tahap III dan cyclone tahap IV masing-masing terdiri dari dua
feed masuk dari bagian atas samping cyclone sedangkan gas panas
Duct antara cyclone 3 (C3) dan cyclone 4 (C4). Raw Meal akan
mengikuti aliran gas panas yag berasal dari clinker cooler dan kiln. Gas
panas ini kemudian ditarik oleh SP Fan. Karena ada tarikan dari SP
material yang tidak terpusingkan akan keluar dari bagian atas cyclone
sedangkan untuk material SP feed yang halus berlaku gaya angkat gas
sehingga material terangkat oleh gas panas keluar dari cyclone. SP feed
40
arah ada yang ke cyclone 1 dengan suhu 9000C dan akan langsung
masuk kedalam kiln sedangkan pada cyclone 2 dengan suhu 7000C yang
itu masuk kedalam kiln. Pada tahap ini 80-90 % material telah
Reaksi:
Air kristal akan menguap pada suhu 4500C 8000C. Pelepasan air
Reaksi:
Reaksi: dan
proses pengeringan di unit raw mill,rotary dryer, dan coal mill. Untuk
menggunakan bahan bakar berupa batu bara (coal) dan alternative fuel
chamber, kemudian masuk dalam Kiln. Jenis dari Kiln adalah Rotary
Kiln yang berfungsi untuk membakar Kiln Feed atau slurry menjadi
dalam Kiln dilapisi bata tahan api yang berfungsi untuk melindungi
Kiln dari temperatur tinggi yang terbuat dari plat baja dan
C3S, C3A, C4AF) pada suhu 8000C sampai 14500C. Di dalam Kiln,
tersebut adalah
a. Zone Kalsinasi
kalsinasi ini adalah 8000C 9000C. Dalam zone ini terjadi reaksi
membentuk C2S.
b. Zone Transisi
transisi adalah 9000C 12000C. Pada zone ini proporsi C3S semakin
c. Zone Clinkerisasi
d. Zone Pendinginan
zone ini adalah 14500C 12000C. Pada zone ini clinker didinginkan
berupa padatan.
a. Reaksi kalsinasi lanjut dari CaCO3 dan MgCO3, pada suhu 8500C
9000C
9000C 12000C
14500C
perlahan maka beberapa reaksi yang telah terjadi di kiln akan berbalik
(reverse), sehingga C3S yang terbentuk kiln akan berkurang dan larut
Cooler ini mempunyai dua buah grate pada plant 10 dan memiliki tiga
klinker yang berada diatas grate plate. Karena hembusan yang kuat
dari fan dan gerakan dari Grate Cooler yang bergerak maju mundur
serta kemiringan grate, AQC ini dilengkapi juga dengan sebuah clinker
tidak boleh melebihi 5 cm. Klinker yang terlalu besar akan dihancurkan
Dust Collector (Bag Filter). Fungsi dari keduanya sama hanya saja
melepaskan debu dari bag. Klinker yang agak halus menembus lubang
lubang kecil pada grate cooler dan dibawa dengan drag chain conveyer
silo.
46
1. Bagian yang kasar Bagian yang kasar akan tertinggal di atas Grate
2. Bagian yang agak halus Bagian yang agak halus akan jatuh
Conveyor.
ke cerobong.
47
Dalam proses unit burning terdapat beberapa alat dari tahap awal
baku
5. 2 precalsiner
Konstruksi : Baja
Jumlah : 1 buah
Dimensi
b. panjang : 78 m
Daya : 450 kW
Konstruksi : Baja
3. 6 Cooling fan
50
Jumlah : 2 buah
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
proses pembakaran di Rotary Kiln pada proses ini terjadi kalsinasi lanjutan
semen yaitu C2S, C3S, C3A, dan C4AF hasil dari pembakaran ini disebut
dalam klinker tetap terjaga dan agar klinker mudah untuk diolah di proses
selanjutnya.
b. Pelepasan air kristal dari tanah liat pada suhu 4500C 8000C.
51
52
a. Reaksi kalsinasi lanjut CaCO3 dan MgCO3, pada suhu 8500C 9000C
12000C
12000C 14500C
14500C
6. Rotary Kiln yang berfungsi untuk membakar Kiln Feed atau slurry
6.2 Saran
terjamin.
Alsop, Philip A.2001. Cement Plant Operations Hand Book, 3th edition, the
Edition.Wiesbaden. Berlin.
http://www.lamudi.co.id/journal/macam-jenis-semen-dan-fungsinya/, 22
Januari 2016.
Pratama, Suci Wulandari Indah, Nurlaela Rauf dan Eko Juarlin, Pembuatan dan
Setiyana,Budi. 2007, Analisis Unjuk Kerja Grate Clinker Cooler Pada Proses
https://www.scribd.com/doc/219348857-Materi2-Semen-Institut-Teknologi-
Sepuluh-November.pdf