LAMPIRAN A
= f (x) (A.1)
Setelah selang waktu (t) gangguan/gelombang ini akan menjalar sejauh ct.
selama menjalar baik besar maupun bentuknya dianggap tidak berubah sehingga
besaran menjadi :
Bila besaran dinyatakan oleh persamaan (A.2) diturunkan dua kali terhadap
x, maka akan diperoleh :
u = x ct -> = f(u)
d f u
= = f (u)(1) = f (u)
dx u x
114
2
x = f (u) = f (u) u = f "(u) (1)=f"(u)
=
x 2 x x u x
2
= f" (x ct) (A.3)
x2
Jika persamaan (A.2) diturunkan dua kali terhadap t, maka akan diperoleh :
d f u
= = f (u)(c) = cf (u)
dt u t
2
t (cf (u) u
2
= = = = (c)f "(u) =(c)f "(u)(-c)
t t t t
2
= c 2 f " (x ct) (A.4)
t2
Dari persamaan A.4 maka dapat diperoleh hubungan antara turunan kedua
terhadap x dan turunan kedua terhadap t yaitu :
2 2
= c2 (A.5)
t2 x2
Gelombang Sinusoidal
Fungsi f(x+ct) atau f(x-ct) dapat juga berbentuk sebagai gelombang
sinusoidal . Menurut teorema Fourier setiap fungsi apapun dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linier dari gelombang sinusoidal. Pada Gambar A.1. ditunjukan gelombang
115
sinusoidal sebagai fungsi ruang. gelombang sinusoidal dalam domain ruang dapat
dituliskan sebagai persamaan A.6.
2
= Sin
= A Sin (A.6)
2
=
= 2 = (A.7)
= c.T (A.8)
1
T= -> = c .1/f -> c = f. (A.9)
f
2 2f
= 2f k= -> k = 2 =f =c (A.10)
Bila gelombang dinyatakan dalam domain ruang dan waktu akan diperoleh :
= A Sin (kx t) (A.11)
Persamaan yang digunakan untuk menyatakan gelombang sinusoidal dapat
juga berbentuk lain dari persamaan A.11 seperti pada persamaan A.12 dan A.13
berikut
117
= A Sin (kx t) = A Sin k(x - t) = A Sin k (x ct) (A.12)
k
k
= A Sin (kx t) = A Sin ( x t)
k x
= A Sin ( x t) = A Sin ( c - ft ) (A.13)
k