Anda di halaman 1dari 6

Sistem Sirkulasi pada Mollusca

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mollusca merupakan hewan yang bertubuh lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan pada
Filum Mollusca ini berbentuk bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat
menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat dimana cangkok tersebut berfungsi
sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah, dll.
Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, dan gurita.
Filum Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda
untuk setiap kelasnya. (Tripo, 2012).
Mollusca berasal dari bahasa Romawi yaitu molis yang berarti lunak. Moluska merupakan
binatang yang berdaging dan tidak bertulang, ada yang dilindungi oleh cangkang dan ada pula
yang tidak dilindungi cangkang. Bentuk cangkang dari filum mollusca bermacam-macam, ada
yang bercangkang tunggal (Gastropoda), bercangkang berganda (Bivalvia), berlapis-lapis seperti
susunan genting (Polyplacophora) dan yang juga ada yang bercangkang di dalam tubuh,
misalnya Loligo sp. Selanjutnya, Oemarjati dan Wardhana (1990) mengatakan bahwa Moluska
adalah hewan simetri bilateral, bertubuh lunak dan tidak bersegmen. Kebanyakan dari
anggotanya mempunyai cangkang yang terbuat dari zat kapur dengan bentuk beranekaragam
(Aidia, 2011).
Mollusca adalah hewan yang mempunyai tubuh lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini
tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan
cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang
terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot (Oda, 2011).
Menurut Herman (2010) Filum Moluska terdiri dari kurang lebih 100,000 spesies dengan variasi
bentuk tubuh dan cara hidup yang berbeda-beda. Seluruh moluska memiliki sebagai berikut :
1. Massa visceral berisi organ-organ dalam, termasuk saluran pencernaan, sepasang ginjal dan
organ reproduksi.
2. Mantel pembungkus namun tidak menutupi seluruh massa visceral serta mengeluarkan
cangkang juga mendukung pembentukan imsamg atau paru-paru.
3. Daerah kepala/kaki berisi organ pengindera dan struktur otot yang digunakan untuk
pergerakan.
4. Radula adalah organ yang memunculkan banyak baris gigi dan digunakan untuk mengunyah
makanan.
5. Sistem saraf terdiri dari beberapa ganglia yang dihubungkan dengan serabut saraf.
1.2 Rumusan Maasalah
Apa saja Macam-macam Sistem Peredaran Darah?
Bagaimana sistem sirkulasi pada Mollusca?
Bagaimana Sistem sirkulasi pada hewan dalam kelas Gastropoda?
Bagaimana Sistem sirkulasi pada hewan dalam kelas Cephalopoda?
Bagaimana Sistem sirkulasi pada hewan dalam kelas Bivalvia?
Bagaimana Sistem sirkulasi pada hewan dalam kelas Polyplacophora?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya paper ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Zoologi Laut dan juga
untuk mengetahui macam-macam hewan yang termasuk filum mollusca dan juga mengetahui
sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah pada hewan yang termasuk dalam filum mollusca.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Macam-macam Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra
belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan
untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran
protoplasma.
2. Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam
pembuluh. Misal : Arthropoda
3. Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam
pembuluh. Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.
2.2 Sistem Sirkulasi Pada Mollusca
Mollusca Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini terdiri dari atrium
(serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh vena dan arteri, misal pada keong (Pila
globosa) (Karina, 2010).
Kebanyakan dari filum moluska memiliki sistem peredaran darah terbuka, yaitu sebuah jantung
memompakan hemolimf melalui saluran menuju hemocoel. Darah berdifusi kembali menuju
jantung dan dipompa lagi ke tubuh. Beberapa mollusca bergerak dengan lamban dan tidak
memiliki kepala, sementara yang lainnya adalah pemangsa yang aktif yang memiliki kepala dan
panca indera (Herman, 2010).
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu : 1). Kaki merupakan penjulur bagian ventral
tubuhnya yang berotot. Fungsi dari kaki ini adalah untuk bergerak merayap atau menggali. Pada
beberapa mollusca kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsa. Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak. Massa viseral
merupakan kumpulan sebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan. Cairan tersebut merupakan lubang insang,
lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang
pada mollusca bercangkang (Guru, 2008).
2.3 Sistem Sirkulasi Pada Kelas Gastropoda
Siput (Lymnea) dan bekicot (Achatina) adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini
juga ada yang hidup di laut, air tawar dan banyak pula yang hidup di darat. Gastropoda
merupakan kelas Molluska yang terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000 jenis/spesies
Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis
Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan (Bungha, 2012).
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral).
Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri
bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut
siput telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat (Bungha,
2012).
Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki. Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak,
berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebabkan oleh
kontraksikontraksi otot seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Pada waktu
bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi untuk
mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat bergerak
secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau memanjat ke bagian pisau cukur
tanpa teriris (Bungha, 2012).
Kelas yang termasuk dalam filum Gastropoda adalah keong, siput darat, siput laut, dll.
Kebanyakan hewan yang termasuk filum gastropoda habitatnya berada di laut, meskipun
beberapa diantaranya ada di air tawar dan daratan. Kebanyakan hewan pada filum ini adalah
hewan herbivora yang menggunakan radula mereka untuk mengikis makanan dari permukaan,
dan karnivora yaitu menggunakan radulanya untuk melubangi cangkang bivalvia guna
memperoleh makanan. Filum gastropoda memiliki kepala yang berkembang baik dengan mata
dan tentakel yang menonjol dari cangkang bergelung yang melindungi masa visceral. Namun
tidak semua gastropoda memiliki cangkang, contohnya siput telanjang (nudibranchia), keong dan
siput darat (Herman, 2010).
Menurut Sembiring (2012) dalam Sutikno (1995), pada Gastropoda yang hidup di air tempat
pulmonate itu ditempati oleh insang, paru-paru merupakan anyaman pembuluh darah pada
dinding luar. Udara masuk dan keluar melalui porus respiratorius. Darah yang berasal dari tubuh
mengalami aerasi di dalam paru-paru dan kemudian dipompakan oleh jantung melalui arteri ke
arah kepala, kaki dan viscera (alat-alat dalam).
Salah satu hewan yang termasuk dalam kelas Gastropoda adalah siput. Alat sirkulasi darah pada
siput terdiri dari jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantung siput terdiri atas
atrium dan ventrikel, terletak di dalam rongga perikardial. Jalan sirkulasi darah pada siput
diawali dengan darah dipompa dari jantung mengalir melalui sinus menuju jaringan tubuh. Dari
jaringan tubuh, darah kembali lagi ke jantung (Saputra, 2012).

Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel
panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang.
Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau. Sistem peredaran
darah pada siput adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantungnya terdiri dari serambi dan bilik
(ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh (Oda, 2011)

2.4 Sistem Sirkulasi Pada Kelas Cephalopoda


Hewan yang termasuk dalam Kelas Cephalopoda diantaranya cumi-cumi, sotong, gurita dan
nautilus. Cumi-cumi dan gurita dapat mempunyai kemampuan menyemprotkan air dari antelnya
melalui sebuah corong. Di sekitar kepala terdapat tentakel dengan mulut isap yang dapat
digunakan untuk menangkap mangsa dan membawanya ke paruh/mulut yang kuat. Secara umum
Cephalopoda memiliki alat indera yang berkembang baik, termasuk mata tipe kamera.
Kebanyakan cephalopoda khususnya gurita memiliki otak yang berkembang baik dan
menunjukkan kemampuan untuk belajar. Cumi-cumi dan gurita mempunyai kantung tinta yang
dapat disemburkan kelaur membentuk awan tinta yang menghalangi pemangsanya. Alat
kelamin sudah terpisah (Herman, 2010).
Peredaran darah pada kelas Cephalopoda adalah peredaran darah terbuka. Darah dapat
mengangkut zat-zat makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh mollusca, zat sisa metabolisme dan
zat asam dikeluarkan lewat alat ekskresi yaitu nefridia (tunggal:nefridium). Jantungnya terdiri
atas bagian dorsal yang dikelilingi parikardium (Orti, 2008).
Hewan yang termasuk dalam kelas cephalopoda adalah Gurita, cumi-cumi,dll. Gurita
mempunyai aeteri dan vena. Peredaran darah pada hewan ini adalah darah mengalir dari arteri ke
vena melalui pembuluh.
Sedangkan pada cumi-cumi mempunyai jantung tambahan yaitu jantung insang (Branchial
Heart) yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke insang. Sistem pembuluh darah cumi-cumi
adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah
(Karina, 2010).

2.5 Sistem Sirkulasi Pada Kelas Bivalvia


Kelas dari filum Bivalvia terdiri dari kerang, tiram, dll. Anggota kelompok dari filum ini
memiliki dua bagian cangkang yang diikat dengan erat oleh otot seperti mekanisme engsel.
Bivalvia tidak memiliki kepala, radula dansedikit penonjolan kepala. Kerang menggunakan kaki
mirip kapak untuk menggali pasir, tiram menggunakannya untuk menggali pasir dan berenang.
Bivalvia mempunyai sistem peredaran darah terbuka, sistem sarafnya terdiri dari tiga pasang
ganglia. Terdapat dua ginjal di bawah jantung yang bertugas membuang sisa ammonia (Herman,
2010).
Bivalvia mempunyai jantung yang terdiri atas dua atrium dan satu ventrikel. Sistem peredaran
darah pada bivalvia yaitu dengan cara ventrikel memompa darah melalui pembuluh darah
anterior menuju kaki,ginjal, insang. Pada bagian Aorta posterior mengalirkan darah yang menuju
ke rectum dan mantel kemudian darah kembali ke jantung mlalui vena (Angel,2012).
Bivalvia memiliki ciri yang khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki bivalvia dapat
dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Bivalvia ada yang
hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan.Bivalvia mampu melekat pada
bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena kelas bivalvia ini mensekresikan zat perekat.
Bivalvia memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga
Bivalvia.Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen)
yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara
mengencangkan dan mengendurkan ototnya. Cangkang dari kelas bivalvia ini tersusun dari
lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas (Guru, 2008).
2.6 Sistem Sirkulasi pada Kelas Polyplacophora
Polyplacophora merupakan satu dari lima kelas dalam filum mollusca. Polyplacophora memiliki
bentuk bulat telur, pipih, dan simetri bilateral. Mulut terletak di bagian anterior tetapi tidak
berkembang dengan baik. Sedangkan anusnya berada di bagian posterior. Polyplacophora tidak
memiliki tentakel dan mata. contoh : Chiton sp.

Habitat dari Chitons adalah di seluruh dunia, dalam air dingin dan di daerah tropis. Kebanyakan
dari mereka mendiami zona intertidal atau subtidal dan tidak melampaui zona yg berhubung
dengan cahaya. Sistem peredaran darah pada Chiton adalah sistem peredaran darah terbuka, yaitu
terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang (Salam, 2011).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diperoleh dari pembuatan paper ini adalah
Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan tidak memiliki ruas yang mempunyai bentuk
tubuh bilateral simetris.
Kelas dari filum Mollusca bermacam-macam diantaranya Kelas Gastropoda, Bivalvia,
Cephalopoda, dll.
Bentuk tubuh dan adaptasi hewan dari masing-masing filum berbeda-beda begitu pula sistem
sirkulasinya.
Peredaran darah pada kelas Cephalopoda adalah peredaran darah terbuka yaitu Darah dapat
mengangkut zat-zat makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh mollusca, zat sisa metabolisme dan
zat asam dikeluarkan lewat alat ekskresi yaitu nefridia.
Peredaran darah pada kelas Gastropoda yaitu Darah yang berasal dari tubuh mengalami aerasi
di dalam paru-paru dan kemudian dipompakan oleh jantung melalui arteri ke arah kepala, kaki
dan viscera (alat-alat dalam).
Peredaran darah pada kelas Bivalvia yaitu sistem peredaran darah terbuka, sistem sarafnya
terdiri dari tiga pasang ganglia. Terdapat dua ginjal di bawah jantung yang bertugas membuang
sisa ammonia
Sistem peredaran darah pada Chiton adalah sistem peredaran darah terbuka, yaitu terdiri dari
jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang.
3.2 Saran
Saran untuk Seluruh Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
yaitu perlu adanya pemahaman serta pemngetahuan tentang kelas-kelas yang termasuk dalam
filum Mollusca dan juga contoh-contoh dari masing-masing kelas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Aidia, 2011.Definisi Mollusca.http://kuliahitukeren.com/2011/07/pengertiandefinisi-
moluska.html.Diakses pada tanggal 11 Desember 2017.

Angel, Putri.2012.Peredaran Darah Pada Bivalvia. http://www.scribd.com/doc/51451297/kisi-


kisi-bio.Diakses pada tanggal tanggal 11 Desember 2017.
Bungha, 2012.Biologi Laut jilid 8.http://fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-
book/Biologi%20Laut%20Jilid%202/bab_8.pdf.Diakses pada tanggal tanggal 11
Desember 2017

Guru,2008.Phylum Mollusca.http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/12/phylum-
mollusca/Diakses tanggal 11 Desember 2017.
Herman, 2010.Filum Mollusca.http://hermanypk.com/2010/04/filum-moluska.html.Diakses pada
tanggal 11 Desember 2017.
Karina, 2010. Sistem Sirkulasi pada Hewan.http://tia-karina.blogspot.com/2010/05/sistem-
sirkulasi-pada-hewan.html.Diakses pada tanggal 11 Desember 2017.
Oda,2011.Makalah Gastropoda dan pelecypoda .http://odarockisthebest.com/2011/03/makalah-
gastropoda-pelecypoda-dan.html. Diakses tanggal 11 Desember 2017
Orti,2008.Mollusca.http://ortipulang.com/2008/09/molusca.html.Diakses pada tanggal 11
Desember 2017.
Salam,2011.Makalah Biologi.http://manfaat221.com/2011_03_01_archive.html.Diakses pada
tanggal 11 Desember 2017
Saputra, wahyu.2012.Sistem Peredaran Darah Pada tanggal 11 Desember 2017
Hewan.http://www.scribd.com/doc/51983938/15/A-Sistem-Peredaran-Darah-pada
Hewan.Diakses pada tanggal tanggal 11 Desember 2017

Sembiring, 2012.Zoology Gastropoda.http:/zoologi/gastropoda.html.Diakses pada tanggal 11


Desember 2017

Tripo, 2012.Pengertian Mollusca.http://mollusca-din.tripod.com/pengertian.htm./ Diakses pada


tanggal 11 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai