Anda di halaman 1dari 2

Vitamin A

Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam
pembentukan sistem penglihatan yang baik.[1] Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke
dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Akan tetapi,
istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain
karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin A banyak
ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati. Rumus kimia untuk Vitamin A adalah
C20H30O.

Vitamin A memiliki 2 bentuk aktif yang dapat dicerna tubuh, yaitu retinil palmitat dan beta
karoten. Retinil palmitat berasal dari makanan hewani, seperti daging sapi, hati ayam, ikan, susu,
dan keju.[1] Beta karoten sendiri berasal makanan nabati, seperti bayam, brokoli, dan wortel.[1]
Bila kekurangan vitamin ini maka tubuh dapat mengalami gangguan pernapasan kerabunan dan
bahkan kebutaan, sedangkan kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan mual, sakit kepala,
nyeri sendi, iritasi, dan kerontokkan rambut

Vitamin A
1.Pengertian vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak atau
minyak. Vitamin A stabil terhadap panas, asam dan alkali tetapi sangat
mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak pada suhu tinggi
(Soejarwo,2002,p.49) Vitamin A merupakan komponen penting dari retina
(selaputjala), maka fungsi utama adalah untuk penglihatan. Disamping itu
vitamin A juga membantu pertumbuhan dan mempunyai peranan penting
dalam jaringan epitel (Karta Sapoetra & Warsetyo, 2003,p.31).

2.Sumber vitamin A
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata.
Sekalipun pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap
menjadi sumber yang penting dari vitamin A dan karoten (zat gizi yang
banyak terdapat secara alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran).
Karoten dapat membantu sistem kekebalan tubuh. Hati,telur, dan keju
merupakan sumber-sumber vitamin A yang baik. Vitamin A juga terdapat
dalam beta-karoten serta karotenoid lainnya. Tubuh manusia dapat sintesa
vitamin A dari karoten atau pro vitamin A yang 9
terdapat di sayuran dan buah-buahan yang berwarna, seperti wortel,
tomat, apel, semangka, dan sebagainya (Dinkes Jateng, 2007)
Vitamin A adalah salah satu zat gizi esensial yang tidak bisa
diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Untuk memperolehnya harus di ambil
dari sumber diluar tubuh terutama dari sumber alam, seperti bahan
sereal,umbi, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, hewani dan bahan-bahan
olahan lainnya. Berikut bahan-bahan yang diketahui mengandung bahan
utama pembentuk Vitamin A. (Desi & Dwi, 2009,p.21)
Tinggi:Minyak ikan, minyak kelapa sawit, Hati ayam
Sedang: ubi jalar, wortel, bayam.
Rendah:Roti, daging sapi,kentang, ikan.

3.Kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan beberapa gangguan terhadap
kesehatan tubuh, antara lain (Depkes RI, 2005) :
a.Hemeralopia atau rabun ayam, rabun senja;
b.Frinoderma, pembentukan epitel kulit tangan dan kaki terganggu, sehingga
kulit tangan dan / atau tampak bersisik;
c.Perdarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru;
d.Kerusakan pada kornea dengan menimbulkan bintik, seroftalmin
(kornea mengering), dan akhirnya kerotik;
e.Terhentinya proses pertumbuhan;
f.Terganggunya pertumbuhan bayi

4.Kebutuhan vitamin A
Kebutuhan vitamin A yang dianjurkan untuk anak balita 250 mikrogram
retinol (vitamin A) atau 750 mikrogram beta-karotin sehari (Kardjati, dan
Alisjahbana, 2005,p.75). Sedangkan kebutuhan wanita menyusui berumur 19
tahun keatas dianjurkan mengkonsumsi 1.300 mikrogram vitamin A per hari.
Vitamin A atau aseroftol mempunyai fungsi-fungsi penting di dalam tubuh
yaitu (Kartasapoetra dan Marsetyo, 2003,p.31) :
a.Pertumbuhan sel-sel epitel;
b.Proses oksidasi dalam tubuh;
c.Mengatur rangsang sinar pada saraf mata

Anda mungkin juga menyukai