Anda di halaman 1dari 7

Operasi Penggantian Sendi Lutut – Total Knee Replacement

APAKAH OPERASI PENGGANTIAN SENDI LUTUT / TOTAL KNEE


REPLACEMENT?
Penggantian lutut total (TKR) adalah prosedur pembedahan di mana dipakai, permukaan yang sakit, atau
rusak pada sendi lutut akan dihapus dan diganti dengan permukaan buatan. Bahan yang digunakan untuk
pelapisan kembali sendi tidak hanya kuat dan tahan lama tetapi juga optimal untuk fungsi sendi karena
mereka menghasilkan gesekan yang sesedikit mungkin. Biasanya penggantian lutut total dapat berlangsung
selama 25-30 tahun.

MENGAPA PENGGANTIAN LUTUT?


Prosedur ini telah terbukti membantu individu kembali ke kegiatan cukup menantang seperti golf, bersepeda,
dan berenang. Jumlah lutut tidak dirancang untuk jogging, atau olahraga seperti tenis dan ski (walaupun
tentu ada orang dengan penggantian lutut total yang berpartisipasi dalam olahraga tersebut).Tujuan umum
dari penggantian lutut total dirancang untuk memberikan berdiri tanpa rasa sakit dan tak terbatas, duduk,
berjalan, dan kegiatan normal lainnya hidup sehari-hari.

APA YANG AKAN TERJADI SETELAH PENGGANTIAN LUTUT?


Segera setelah operasi mungkin ada ketidaknyamanan ringan karena operasi itu sendiri. Obat nyeri diberikan
untuk mengurangi rasa sakit. Namun, sakitnya cepat reda dan orang melihat bahwa mereka tidak lagi
menderita rasa sakit lama dari artritis mereka telah bertahan selama bertahun-tahunFase penyembuhan akan
berlangsung sekitar tiga bulan. Selama ini mobilitas meningkat lutut, akan berkurang rasa tidak nyaman, dan
akhirnya lutut menjadi tidak sakit. Sendi baru akan kembali menjadi halus dan meluncur dengan mudah.
Namun, meskipun lutut baru mungkin merasa normal, tidak tahan lama sebagai yang disediakan oleh alam
dan tidak boleh disalahgunakan.

Referensi : https://singaporesportsclinic.wordpress.com/tag/total-knee-replacement/

OA (Osteo Arthritits) adalah suatu diagnosa medis pada pasien yang mengalami
masalah pada sendi yang mengalami peradangan dimana tulang rawan (cartilago)
telah mengalami kerusakan (degenerasi). OAdapat terjadi pada semua sendi tanpa
terkecuali diantaranya sendi lutut, panggul, tulang belakang, bahu, siku dll.
Kebanyakan yang terjadi di masyarakat adalah OA yang terjadi pada sendi lutut dan
panggul (Hip joint) tapi banyak juga yang terjadi pada sendi lain akan tetapi jumlahnya
tidak sebanyak pada lutut dan panggul. Gejala OA lutut yang mayoritas terjadi adalah
:
1. Nyeri lutut terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului adanya riwayat
trauma/cidera/benturan pada lutut.
2. Pagi hari terasa lebih kaku dan nyeri akan tetapi semakin sing akan semakin
berkurang bahkan pada awal gejala nyeri hilang jika untuk bergerak
3. Lutut bengkak dan terasa panas/hangat bila diraba panas.
4. Pada foto rontgen sudah terjadi penipisan tulang rawan (cartilago)
Bila minimal tiga tanda diatas sudah terjadi maka sebaiknya segera konsultasi
ke dokter/Fisioterapi agar segera diambil tindakan yang tepat.

Akan tetapi jika kerusakan


sendi sudah terjadigrade 3 atau 4 maka sebaiknya dilakukan tindakan operasi
penggantian sendi lutut yang disebut TKR (Total Knee Replacement) karena dengan
adanya penggantian sendi lutut maka nyeri yang disebabkan karena adanya gesekan
kedua tulang rawan tidak terjadi lagi sehingga nyeri tidak mungkin terjadi karena sendi
sudah digantikan oleh logam.
Tahapan latihan yang dilakukan setelah operasi TKR hari ke-1 adalah segera
lakukan gerakan pada anggota tubuh yang tidak dioperasi sesegera mungkin (tarik
nafas dalam, gerakkan kedua tangan, gerakkan lutut yang tidak dioperasi), sebelum
24 jam tidak dianjurkan duduk karena efek bius yang biasanya dilakukan dokter
anaestesi (dilakukan injeksi di pinggang/spinal anaestesi) akan hilang setelah 24 jam
pasca operasi tapi gerakan tubuh miring kanan/kiri sangat dianjurkan secara
bergantian. Setelah 24 jam maka boleh duduk tegak, gerakkan lutut yang dioperasi
(tekuk lutut) secara bertahap meskipun sakit tidak akan merubah hasil operasi justru
harus sesegera mungkin digerakkan agar sendi lutut yang kaku bisa dicegah. Hari ke-
2 pasca operasi boleh duduk di tepi tempat tidur sambil lutut menjuntai ke bawah
(ongkang-ongkang) dan gerakkan mengayun ke depan. Akan lebih baik dilanjutkan
turun bed/ berdiri berpegangan alat bantu (walker/kruk). Hari ke-3 berjalan jalan
menggunakan alat bantu (walker/kruk) bisa dengan kaki menggantung (non weight
bearing/NWB) atau menapak sebagian (partial weight bearingPWB) tergantung dokter
SpOT yang bertindak sebagai operator (dokter yang mengoperasi) karena ada dokter
yang menyarankan PWB ataupun NWB.
Setelah pasien diperbolehkan pulang
maka latihan mandiri atau bersamaFisioterapi sangat diperlukan untuk menunjang
keberhasilan operasi yang telah dijalani. Menekuk lutut dan penguatan otot-otot paha
adalah tindakan yang sangat penting untuk dilakukan pasca operasi TKR. Memang
latihan tersebut terasa nyeri akan tetapi tidak akan berbahaya bagi hasil operasi
maupun luka jahitan jika dilakukan sesuai petunjukFisioterapi.
Menapakkan kaki yang dioperasi bisa dilakukan sesuai petunjuk dokter operator
(dokter SpOT) yang biasanya dilakukan bertahap setelah 21 hari dari operasi, mulai
dari menapak 10%, 30%, 50% hingga 100% alias sudah lepas alat bantu. Selamat
berlatih dan semoga lekas sembuh.

Referensi: http://prayudi3k.blogspot.co.id/2017/05/operasi-tkr-total-knee-replacement.html
TOTAL KNEE REPLACEMENT

A. DEFINISI TOTAL KNEE REPLACEMENT


Operasi penggantian sendi lutut (total knee replacement atau TKR) adalah operasi ortopedik
yang cukup rumit, tetapi semakin banyak dilakukan. Penderita yang mengalami kerusakan
pada tulang sendi (seperti osteoarthtritis) kini dapat diatasi dengan total knee replacement.
Bahkan sejak tahun 2000, salah satu rumah-sakit di Indonesia, telah melakukan operasi total
knee replacement terbanyak di kawasan Asia Tenggara.

Material implant standard(titanium) dengan material implant oxinium


Total knee replacement diberikaan untuk kondisi perkapuran stadium lanjut atau grade IV,
biasanya disertai dengan perubahan bentuk fisik dari kaki menyerupai huruf ‘O’ atau ‘X’.
Tindakan yang mungkin dilakukan adalah total knee replacement atau mengganti sendi lutut
menggunakan prothese. Meski lutut aritifisial tidak sempurna seperti sebelumnya, tapi
operasi itu akan memperbaiki kualitas hidup penderita dengan hilangnya rasa nyeri,
kekakuan sendi, dan bentuk sendi lutut yang bengkok.

Perbandingan lutut sebelum dioperasi dengan lutut sesudah dioperasi


Total knee replacement biasanya dilakukan pada penderita osteoarthritis berat. Sebagian
besar pasien yang mendapatkan lutut artifisial berusia di atas 50 tahun, tetapi bukan tidak
mungkin ada penderita yang usianya lebih muda karena mengalami kasus khusus.
Meski kerusakan sendi dapat diatasi dengan total knee replacement, tapi tindakan itu
mengandung risiko. Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi setelah operasi penggantian
sendi adalah, nabloding (infeksi akibat dari pembalutan yang berlapis-lapis), atau thrombosis
(pembekuan darah di sekitar bidang operasi), prothese lepas (akibat infeksi atau tidak kuatnya
phrotesa menanggung beban berat badan penderita serta akibat dari aktivitas yang dilakukan
penderita).
Prothese dapat bertahan antara 15-20 tahun. Tapi dengan alasan tertentu, total knee ini tidak
bisa dilakukan pada orang yang sangat gemuk atau usianya yang masih terlalu muda. Jika
prothese sampai loose, hal itu akan berakibat rasa sakit. Meski dapat diganti, tetapi operasi
yang kedua hasilnya tidak sebaik operasi yang pertama.

Gambar : Total Knee Replacement


Tindakan penggantian sendi lutut dilakukan dengan bantuan komputer sehingga akurasinya
lebih optimal. Komputer dapat membantu menentukan nilai koreksi dari sendi lutut yang
sudah mengalami gangguan.
Jumlah total penggantian sendi adalah satu-satunya prosedur efektif bila avascular necrosis
sudah menyebabkan osteoarthritis yang signifikan di sisi lain sendi. Walaupun tingkat
keberhasilan untuk prosedur ini lebih tinggi daripada 95%, dokter dengan cermat harus
menentukan keputusan menganjurkan penggantian sendi karena sendi buatan tidak bertahan
selama-lamanya dan pada orang muda mungkin mesti diganti pada waktu nanti.
Oleh karena itu, bagi beberapa orang yang lebih muda, banyak ahli bedah memakai prosedur
yang disebut resurfasi pangkal tulang paha jika rongga sendi paha tidak terkena. Prosedur ini
melibatkan penanaman tutup logam di balik pangkal tulang paha (mirip memberi tutup
kepada gigi daripada mencabut gigi dan menaruh gigi palsu).Beberapa orang menjalani
prosedur resurfasi pangkal tulang paha diiikuti dengan penggantian paha secara total. Total
Knee Replacement melibatkan 7-8 incisi di atas lutut, dan beristirahat di rumah sakit selama
3-5 hari. Fase recovery berlangsung dari 1-3 bulan. Setelah dilakukan operasi, biasanya pasien
akan dapat berjalan kembali dan nyeri sendi berkurang secara nyata. Keterbatasan aktifitas
hanyalah pada penekukan sendi lutut yang ekstrim misalnya, berjongkok atau duduk
menekuk.
Total Knee Replacement umumnya memerlukan waktu operasi selama 1 sampai 3 jam. Setelah
operasi, pasien dibawa ke ruang pemulihan, dimana organ-organ vital dimonitor fungsinya.
Ketika sudah stabil, pasien dibawa kembali ke bangsal.
Resiko total knee replacement termasuk hematoma di kaki yang dapat berjalan ke paru-paru
(emboli paru). Pulmonary emboli dapat menyebabkan sesak nafas, sakit dada, dan bahkan
syok. Risiko lainnya meliputi infeksi saluran kencing, mual dan muntah (biasanya terkait
dengan obat nyeri), nyeri lutut kronis dan kekakuan, perdarahan sendi lutut, kerusakan saraf,
cedera pembuluh darah, dan infeksi pada lutut yang memerlukan operasi ulang.
Sebelum operasi, sakit pada sedi lutut harus dievaluasi secara hati-hati. Hal ini penting untuk
memastikan hasil yang optimal dari operasi.
Setelah dilakukan Total Knee Replacement, hindari aktivitas berikut :
1. Lari atau jogging
2. Latihan yang terlalu padat
3. Olah raga dengan perputaran (tennis, bola basket)
4. kontak sport (sepak bola)
B. PATOFISIOLOGI TOTAL KNEE REPLACEMENT
Penghancuran osteoarthritis lutut adalah alasan umum untuk total knee replacement. Hal ini
terutama berkaitan dengan penuaan. Gejala osteoarthritis biasanya muncul pada usia tua.
Kartilago yang terkena menjadi kasar dan rata. Akan menjadi parah saat kartilago menghilang
ketika terjadi gesekan tulang. Spur pada tulang biasanya tumbuh di sekitar sendi.
Osteoarthrtitis diklasifikasikan menjadi Primer dan Sekunder. Osteoarthitis primer terjadi
tanpa cedera yang dapat diidentifikasi. Osteoarthritis sekunder terjadi karena penyakit lain.
Penyebab paling umum dari osteoarthritis sekunder yaitu kondisi metabolisme, cedera atau
pun karena gangguan peradangan seperti arthritis septik.
Operasi dilakukan dengan anastesi umum. Dokter ortopedi akan membuat luka di sendi lutut
yang terkena. Patellanya dipindah (diambil dari tempatnya) kemudian ujung femur dan tibia
dipotong agar sesuai dengan protesa. Demikian pula permukaan bawah patella dipotong
untuk memmungkinkan penempatan protesa tersebut.
C. INDIKASI TOTAL KNEE REPLACEMENT
Indikasi utama adalah untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh arthritis. Tujuan
sekunder untuk memperbaiki cacat, dan untuk mengembalikan fungsi. Lebih khusus,
canidates untuk total knee replacement perubahan degeneratif sendi lutut yang telah parah.
D. TUJUAN TOTAL KNEE REPLACEMENT
Tujuan total knee replacement yaitu :
1. Untuk membebaskan sendi dari rasa nyeri
2. Untuk menggembalikkan rentang gerak (ROM)
3. Untuk menggembalikkan fungsi normal bagi seorang pasien
4. Untuk membangun kembali akrivitas sehari-hari (ADL), dengan modifikasi yang tetap
menjaga ROM pasien.

E. REHABILITASI
1. Hari operasi
a. Deep breathing exercises
b. Active movement
2. Post-op hari 1
a. Isometrik ekstremitas bawah termasuk hamstring, quasriceps dan gluteus.
b. Mengenakan immobilizer sendi lutut
c. Menahan beban setelah operasi dapat bersifat parsial atau penuh, tergantung pada
kebijaksanaan dokter bedah
3. Post-op hari 2
a. Berdiri di samping ranjang dengan lutut immobilizer dan parsial weight-bearing untuk
menahan beban pada ekstremitas
b. Active assisted ROM
4. Post-op hari 3 dan 4
a. Progresif isotonik dan isometrik untuk penguatan otot lutut dan pinggul
b. Berkonsentrasi pada gerak ekstensi lutu melalui latihan ekstensi lutut aktif
Daftar urutan ambulasi yang diberikan kepada pasien setelah total knee replacement :
• Untuk hari pertama dan kedua, pasien biasanya diberikan terapi pada paralel bars.
• Pasien kemudian berlanjut ke tongkat atau walker (dengan 2 tongkat atau kruk) untuk 6
minggu pertama.
• Pasien kemudian maju ke satu kruk atau tongkat, yang dilanjutkan untuk 6 minggu
berikutnya.
• Kebanyakan pasien (70%) dapat berjalan tanpa alat bantu dalam waktu 3 bulan.
Hal yang ditargetkan setelah total knee replacement :
Otot-otot yang paling terpengaruh oleh operasi adalah otot quadriceps (m. vastus lateralis, m.
vastus medialis, m. vastus intermedius, dan rektus femoris). Isometrik dan ROM aktif harus
dimulai segera setelah pembedahan. Untuk 6 minggu pertama, otot quadraceps harus
diperkuat dengan latihan isometrik. Lalu, ditingkatkan dengan latihan atau isotonik. Otot-
otot lain yang bekerja pada lutut yang bekerja pada rantai kinetik harus diperkuat, seperti otot
hamstring, otot gastrocsoleus, dan otot pergelangan kaki (dorsiflexors).

Referensi: http://pusphyta89.blogspot.co.id/2010/07/total-knee-replacement.html

Anda mungkin juga menyukai