Mr. JKW
11/11/2013
Nb : Sebelum membuka Petrel 2010, klik gambar
utility seperti yang sudah diberi lingkaran
Nb : Akan muncul tampilan seperti diatas, kemudian
klik menu Start/Stop Reread
Nb : Klik menu Start Server kemudian akan muncul
tulisan Server Start Successful, setelah berhasil, close
window
Nb : Kemudian buka Petrel
Nb : Tampilan pertama setelah
membuka Petrel, lanjut dengan klik
OK
Nb : Setelah muncul tampilan seperti diatas, untuk memulai
project baru, mulai dengan klik Project Project Setting
Save semua data yang sudah dimasukan
* Buat nama project
Nb : Klik menu “Coordinates and units” Coordinates (Sistem navigasi : WGS/UTM/TM/MTM dll)
-Kemudian atur Geographic Datum : Project datum/WGS 84 (Biasanya WGS 84) OK
- Atur unit system (Metric/Field-UTM/Field)
-Costumize Atur Z unit (berhubungan dengan data LAS, ft/m)
Kemudian OK Klik “save”
Nb : Setelah proses sebelumnya, kita mulai memasukkan data, klik “Import file” Pilih seismic data yg
diperlukan
Format data : segy, ASCII dll
Files of type : SEG-Y seismic data (Berbeda-beda, tergantung data yg akan kita buka)
Tahap Loading seismic
Nb : Setelah proses sebelumnya, muncul tampilan Input data, Atur Domain (Domain Time untuk data
PSTM, Domain Depth untuk data PSDM) klik “OK”
Tahap Loading seismic
Untuk tahap Interpretasi, menggunakan :
-2D Window : Untuk melihat secara map view
-3D Window : Untuk melihat secara 3D, sumbu X (in line) ,Y (cross line) dan Z (time slice)
-Interpretation window : Digunakan untuk picking Horizon dan fault
Nb : klik “Window” Pilih New 2D Window / New 3D Window / New Interpretation Window
Tahap Loading seismic
Kemudian
muncul
Mr. JKW
15/11/2013
3. Tahap Picking Fault Tahap Picking Fault
NB
Idealnya pasang fault terlebih dahulu,
baru kemudian picking horizon
Dalam interpretasi, perlu 3 window
yakni 2D, 3D, Interpretation window
Interpret fault
1. Tentukan interval picking. Tergantung pada skala pemetaan. Semakin detail maka intervalnya semakin kecil. Pada umumnya untuk
pemetaan regional, digunakan interval 64
Tahap Picking Fault
2. Untuk satu fault yang menerus (membentuk satu bidang fault) menggunakan satu sub folder “fault interpretation 1”
3. Untuk menambah bidang sesar lain, perlu dibuat sub folder fault interpretation yang lain. Misalnya “fault interpretation 2”, dst..
Bidang fault 2
Bidang fault 1
Bidang fault 1
Bidang fault 2
4. Tahap Picking Horizon Tahap Picking Horizon
Mr. JKW
18/11/2013
5. Pembuatan Peta Surface Peta surface
1. Pilih 2D Window
2. Pilih menu Processes Utilities Make/edit polygons
3. Klik “Start new set of polygons”
4. Mulai digit area yang diinginkan
Peta surface
1. Pilih menu “Window” centang well section untuk menampilkan sumur yang telah kita
import.
Korelasi Sumur
1. Pilih menu Processes Stratigraphty Well correlation 1. Untuk menambahkan horizon diatas atau
2. Klik “create/edit well tops” dibawahnya,expand folder well tops expand
3. Klik depth marker pada sumur folder stratigraphy klik kanan pada Horizon 1
pilih Insert zone/Horizon
5. Well seismic tie Well Seismic Tie
Check shot/VSP : merupakan suatu data yang memiliki variable time dan depth. Data ini
digunakan untuk well seismic tie. Selain itu, sintetic seismogram juga dapat digunakan
untuk membantu dalam well seismic tie. Namun tidak sevalid menggunakan data check
shot/VSP.
Mr. JKW
19/11/2013
6. Isochron Map Pembuatan Peta Isochron
1 2
Untuk membuat isochron map, minimal harus mempunyai 2 horizon. Jadi, kita perlu
menambah satu horizon lagi. (Kembali ke slide awal untuk melihat cara picking horizon)
Pembuatan Peta Isochron
Result surface
harus dikosongkan
Setelah jadi horizon yang baru, buat surface map lagi seperti yang telah dijelaskan pada slide sebelumnya.
Ganti horizon pada “Main input” (Jika sebelumnya Seismic horizon 1, berikutnya Seismic horizon 2), tidak perlu
ganti Boundary (Polygons 1) Get limits from selected OK
Pembuatan Peta Isochron
1. Klik kanan pada seismic horizon yang baru (setelah dibuat surface map seperti contoh diatas)
2. Settings Operations Calculations Make Thickness Map
3. Pilih Seismic horizon yang baru, Load pada “Base surface” Klik tanda panah biru, kemudian akan muncul
seismic horizon yang sudah kita pilih (Contoh diatas adalah seismic horizon 2) Run OK
Pembuatan Peta Isochron
1. Pada 2D Window, centang pada subfolder yang baru (Thickness between seismic horizon 1 and Seismic
Horizon 2 )
2. Atur skala warna , klik kanan Settings Colors (Sesuaikan nilai max dan minimum dengan “Histogram”)
OK
6. Attributes Pembuatan Peta Atribut
Nb : Pembuatan peta atribut dilakukan sesuai kebutuhan, mis. Untuk melihat persebaran lateral suatu perlapisan,
atau untuk melihat fracture, untuk melihat fault dsb.
Mr. JKW
20/11/2013
7. Memasukkan marker sumur/well top Pembuatan Peta Atribut
1. Import file
2. Pilih file of type “petrel
well top (ASCII)”
3. Pilih data well top yang
diinginkan
Note :
Data well top bisa d buat
dengan menggunakan excel
dengan memasukkan
-Well
-Marker
-X,Y,Z (koordinat)
Note :
Data well top bisa d buat
dengan menggunakan excel
dengan memasukkan
-Well
-Marker
-X,Y,Z (koordinat)