Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi Pada Lansia
Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi Pada Lansia
I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia dapat memahami arti dari hipertensi, tanda dan
gejala hipertensi, cara pencegahan agar tidak terjadi hipertensi, dan Menjelaskan mana makanan
yang boleh di konsumsi untuk mencegah penyakit hipertensi dan mana yang tidak.
V. Media
Leaflet
KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 3 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang Memperhatikan
akan diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian penyakit hipertensi
Menjelaskan tentang hal-hal Memperhatikan
baik penyebab, tanda-tanda dan
gejala penyakit hipertensi
Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
Menjelaskan hal-hal yang Memperhatikan
berhubungan dengan pencegahan
terjadinya hipertensi dan pada
saja respon sakit Bertanya dan menjawab
Memberi kesempatan kepada pertanyaan yang diajukan
peserta untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada ibu yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
I. Definisi Hipertensi
Hypertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem
peredaran darah yang sering terjadi pada usia setengah umur atau lebih di mana terjadi
peningkatan dari tekanan sistolik di atas standard dihubungkan dengan usia dan merupakan
penyebab utama jantung koroner, cidera cerebro vaskuler.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) Hypertensi didefinisikan sebagai suatu
peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan
diastolik di atas 90 mmHg. Peninggian tekanan darah yang terus menerus yang merupakan gejala
klinis karena hal tersebut dapat menunjukkan keadaan seperti hypertensi heart disease arteriole
nefrosclerosis.
: 90/60 mmHg
: 90/60 mmHg - 140/90 mmHg
i perbatasan : TD sistolik normal kadang-kadang 90 – 100 mmHg
ringan : tekanan darah diastolik 90 – 100 mmHg
i sedang : tekanan darah diastolik 105 – 114 mmHg
i berat : tekanan darah diastolik lebih dari 115 mmHg, Kadang-kadang disertai kelainan jantung atau
otak.
i maligna : tekanan darah diastolik lebih dari 120 mmHg disertai dengan gangguan fungsi target
organ.
sistolik : tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg.
IV. Tabel Jenis Makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan.
Golongan Makanan yang boleh Makanan yang tidak
Bahan diberikan Boleh diberikan
makanan
Sumber Beras, bulgur, kentang, singkong, Roti, biskuit, dan kue-kue
Hidrat terigu, tapioka, hunkwe, gula, yang dimasak dengan garam
arang makanan yang diolah dari bahan dapur dan atau soda.
makanan tersebut di atas tanpa
garam dapur dan soda seperti:
makaroni, mi, bihun, roti, biskuit,
kue-kue kering, dan sebagainya.
Sumber Daging dan ikan maksimum 100 Otak, ginjal, lidah, sardin,
Protein gr sehari; telur maksimum 1 btr keju, daging, ikan dan telur
hewani sehari; susu maksimum 200 gr yang diawet dengan garam
sehari dapur seperti: daging asap,
ham, bacon, dendeng, abon,
ikan asin, ikan kaleng, kornet,
ebi, udang kering, telur asin,
telur pindang, dan sebagainya.
Coklat.
V. Lemak
VI.
Bumbu-
bumbu
VII.
Minuman