ABSTRAK
Lead-acid battery atau accu merupakan perangkat kimia untuk penyimpan listrik[1].
Pengguaannya yang semakin meningkat didunia terutama dibidang otomotif yang digunakan
sebagai perangkat penyimpan listrik sejalan dengan semakin meningkatnya produksi otomotif
itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa limbah accu pun semakin meningkat, pengolahan
limbah accu yang banyak di Indonesia saat ini yaitu dengan menggunakan proses pyrolisis
yang mana memiliki dampak bahaya yang tinggi akan pencemaran lingkungan oleh limbah
timba dari accu. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengolahan limbah
accu dengan metode hydrolisis yang lebih ramah lingkungan. Dengan memperbaiki
kemampuan penyimpanan listrik pada accu agar dapat digunakan kembali. Pelarutan lapisan
timbal sulphat (PbSO4) pada elektroda accu merupakan metode yang digunakan pada
penelitian ini. Pelarutan dilakukan dengan menggunakan larutan NaCl jenuh. Dari hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa larutan NaCl jenuh ini mampu melarutkan lapisan timbal
sulphat pada elektroda accu, dari data yang didapat pada penelitian ini kemampuan
penyimpanan listrik accu dapat diperbaiki menjadi 2.253Ah dari posisi awal 0.188Ah.
ABSTRACT
Lead-acid battery are chemical devices for electrical storage[1]. Lead-acid battery application
is increasing especially in automotive industry that is used for power storage device,
accordance with the increasing automotive production. This indicates that the waste of
batteries is increasing, a lot of waste batteries in Indonesia at this time is recycle used
pyrolisis process which have a high impact of environmental pollution hazards by lead from
waste batteries. Therefore, this study aims to process waste batteries using hydrolisis method
which more environmentally friendly. By improving the ability of electricity storage in
batteries that can be reused. Dissolution of lead sulphat (PbSO4) layer on the electrode
batteries is the method used in this study. Dissolution performed using saturated NaCl
solution. From the results of this study indicate that saturated NaCl solution is capable of
dissolving lead sulphat (PbSO4) layer on the electrode lead sulphat batteries, from the
information obtained in this study was the ability of electric storage batteries can be repaired
from 0.188Ah to 2.253Ah.
Pengolahan limbah timbal khususnya timbal pada accu perlu penanganan khusus,
mengingat timbal adalah logam berat yang berbahaya terutama bagi lingkungan dan kesehatan
manusia sehingga pengolahan limbah timbal yang tidak benar dapat memberikan dampak negatif
bagi lingkungan. Pada penelitian ini kami mencoba untuk mengolah kembali limbah baterai
khususnya lead-acid battery yang sudah mengalami penurunan kemampuan untuk menyimpan
listik.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode hydrometallurgy
sebagai metode yang bersifat ramah lingkungan dibandingkan dengan metode pyrometallurgy
yang memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia serta menggunakan
metode hydrometallurgy untuk menghilangkan timbal sulpat (PbSO4) yang bersifat isolator pada
timbal yang digunakan sebagai elektoda pada accu sehingga dapat memperbaiki kemampuan
untuk menyimpan listik.
lapisan timbal sulphat ini bersifat isolator, sehingga akan membuat baterai tidak bisa lagi
mengantarkan dan menyimpan listrik. Kondisi kutub dan lempeng elektroda baterai yang sehat /
baterai baru garam timbal sulphat (PbSO4) hanya berbentuk sponge (bunga karang berpori) dan
3. PROSEDUR PERCOBAAN
Langkah yang pertama pada peneliatian ini yaitu mempersiapkan sampel accu yang akan
diperbaiki accu yang digunakan yaitu accu yang kemampuan penyimpanan listriknya telah
berkurang. Elektroda accu dikeluarkan dengan cara membuka lem-an pada casing accu. Namun
sebelum membuka lem-an pastikan elektrolit accu sudah dibuang dan benar-benar habis karena
bersifat korosif dan dapat menyebakan luka iritasi pada kulit. Kemudian dilanjutkan dengan
pengambilan data awal tujuannya yaitu untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan dan
sebagai data kondisi awal accu yang akan dibandingkan dengan data akhir yaitu data setelah
proses pelarutan lapisan sulphat. Pada pengambilan data awal ini ada beberapa data yang akan
diambil yaitu kondisi secara visual, data tegangan yang tersimpan pada accu, pengujian adanya
lapisan sulphat pada elektoda accu menggunakan pengujian XRD (X-Ray Diffraction) kemudian
kemampuan charging accu dan kapasitas listrik yang mampu dihasil kan setelah charging
dengan pemberian beban terhadap accu. Sampel pengujian XRD ini diambil dari lapisan sulphat
(berwarna putih) pada elektroda accu yang ditunjukkan pada Gambar.4.1 kemudian dibuat
menjadi bubuk kering dengan cara dikeringkan seperti pada Gambar.4.2.
Setelah dilakukan pengambilan data awal maka barulah masuk proses selanjutnya yakni
proses pelarutan lapisan sulphat. Pada proses ini lapisan sulphat akan dilarutkan menggunakan
larutan NaCl (garam dapur) jenuh, elektroda accu dikeluarkan dari chasing accu kemudian
direndam menggunakan larutan NaCl jenuh disebuah wadah perendaman ini disertai dengan
pengadukan larutan agar proses pelarutan berjalan lebih cepat dan didapat hasil pelarutan yang
maksimal.
Langkah berikutnya pengambilan data hasil pelarutan accu yang bertujuan untuk melihat
perubahan kondisi accu setelah dilakukan pelarutan. Variabel yang dicatat pada pengambilan
data ini yaitu tegangan tersimpan arus pada accu dan arus saat elektroda dialiri tegangan 12VDC
dari rectifier pengambilan data ini tentunya dengan memasukkan kembali elektroda accu
kedalam chasing dan mengisi larutan elektrolit. Proses charging merupakan tahapan lanjut
Lapisan sulphat
Dari hasil difraktogram ini terdapat beberapa peak yang menunjukkan senyawa yang
dominan didalamnya. Untuk mengatahui senyawa yang terkandung pada hasil difraktografi
Dari hasil penggabungan difraktogram pengujian dan referensi didapat senyawa yang
dominan adalah senyawa PbSO4 dan ini menunjukkan bahwa terdapat lapisan sulfat pada
permukaan elektroda yang menjadi penyebab penurunan kemampuan penyimpanan listrik pada
accu. Berikut hasil penggabungan difraktogram antara hasi pengujian dengan difraktogram
referensi:
Gambar 4.5. Hasil penggabungan difraktogram hasil pengujian dan hasil difraktogram referensi.
12
Tegangan Tersimpan (V)
10
6 Kenaikan Tegngan
Tersimpan VS Waktu
4 Charging
0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Charging (jam)
0.25
0.2 Kenaikan Tegngan
0.15 Tersimpan VS Waktu
Charging
0.1
0.05
0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Charging (jam)
3 2.523 Ah
2
1
0.188 Ah
0
Grafik diatas menunjukkan perubahan kapasitas penyimpanan listrik pada accu yang
berubah dari kondisi awal 0.188Ah manjadi 2.523Ah setelah dilakukan proses pelarutan lapisan
sulphat pada permukaan elektroda, hasil pelarutan ini mengembalikan 50% kemampuan accu
yang memiliki kapasitas 5.0Ah.
A B C
Gambar 4.3. Proses discharging. (A) kondisi beban (lampu) saat tegangan accu terisi penuh. (B) kondisi
beban (lampu) saat tegangan accu mulai berkurang. (C) kondisi beban (lampu) saat tidak ada arus yang
mengalir dari accu.
6. DAFTAR PUSTAKA
1. RONALD M. DELL and DAVID A. J. RAND,UNDERSTANDING BATTERIES. 2001,
RSC Paperbacks.
2. David Linden and Thomas B. Reddy, HANDBOOK OF BATTERIES - Third Edition.
2001, McGraw-Hill
3. UNEP and the Secretariat of the Basel Convention, Technical guidelines for the
environmentally sound management of waste lead-acid batteries. 2003.
4. Brian Wilson, The removal of sulfur in the recycling of used lead-acid batteries. 2002.
5. Xinfeng Zhu and friends, Preparation of basic lead oxide from spent lead acid battery
paste via chemical conversion. April 2012
6. MEGGER, Battery Testing Equipment.
7. Giancoli. (1999). Fisika (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
8. Halliday, Resnick. Foundamental of Physics 8th. John Wiley & Sons.
9. B.D. Cullity. Elements of X-Ray Diffaction. Addision-Wesley Publishing Company,Inc.
10. Klug, H. P., and L. E. Alexander. X-ray diffraction procedures for polycrystalline and
amorphous materials 2nd. Wiley, New York.
11. Badan Pusat Statistik, Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun
1987-2010.
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17¬ab=12,30
-10-2012, 09:19 wib.