Anda di halaman 1dari 9

Laporan Kimia

Aki Kendaraan




Dheni Prasetia Widodo
X12 / 7






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh
akumulator adalah baterai dan kapasitor.

Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya
dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata
akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.

Di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan
sebesar 2 volt. sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt
memiliki 12 cell.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penulis membatasi laporan ini seputar :
Aki Kendaraan
Fungsi Aki Kendaraan
Cara kerja Aki Kendaraan
Kegunaan larutan elektrolit H
2
SO
4
dalam Aki kendaraan

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini :
Untuk mengetahui Fungsi Aki kendaraan
Untuk mengetahui Cara kerja Aki kendaraan
Untuk mengetahui kegunaan larutan elektrolit H
2
SO
4
dalam Aki
kendaraan






1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penulisan laporan ini adalah :
Mengetahui Prinsip kerja Aki kendaraan
Mengetahui fungsi aki kendaraan
Mengetahui kegunaan larutan elektrolit H
2
SO
4
dalam Aki kendaraan





































BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 KAJIAN TEORI

Berdasarkan teori yang ada,Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan
dengan rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini
terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari
plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus
menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus
berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan
negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi
aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah
arus (soak).

2.2 RUMUSAN HIPOTESIS

Pengaruh PbO
2
(Plat (+)) dan Pb (Plat (-)) serta Elektrolit Asam Sulfat H
2
SO
4

dan Air H
2
O dengan pebentukan arus listrik yang dapat di gunakan untuk
keperluan alat-alat elektronik di kendaraan.





















BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 DESKRIPSI DATA

Data di dapat dari refrensi buku dan internet di mendapat beberapa data
sebagai berikut :

Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua
ion hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan
negatif (S04-). Tiap ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu
dengan satu atom timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil
melepaskan dua elektron. Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik
lempeng timbal dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan bersatu
dengan satu atom oksigen membentuk molekul air (H2O).
Dari proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal dioksida (sehingga
menjadi positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni (sehingga
menjadi negatif), yang mengakibatkan adanya beda potensial listrik di antara
dua kutub tersebut. Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara
kimia dinyatakan sebagai berikut :
Pb0
2
+ Pb + 2H
2
S0
4
-----> 2PbS0
4
+ 2H
2
0
Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan
(discharging). Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit
karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tahanan antara kutub
sangat lemah untuk pemakaian praktis.
Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki
melemah (tidak dapat memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak
dihidupkan). Kondisi aki dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan
memberikan arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi
saat discharging. Pada proses ini, tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion
hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan ion S04 pada
lempeng negatif membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen
yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk
Pb02. Reaksi kimia yang terjadi adalah :
2PbS0
4
+ 2H
2
0 ----> PbO
2
+ Pb + 2H
2
S0
2

3.2 PEMBAHASAN

1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar


misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi
kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan
plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit
akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai
seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah
menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada
voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).

2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia
yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan.
Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori
terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik,
karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam
kondisi bermuatan penuh.












BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

.1 KESIMPULAN

Peran larutan Asam Sulfat
Prinsip kerja aki erat kaitannya dengan terbentuknya ion-ion
dalam larutan.
Aki tersusun dari beberapa sel, di mana setiap sel merupakan
sebuah unit pembangkit arus listrik yang menghasilkan
tegangan sebesar 12 volt.
Setiap sel tersusun dari lempeng timbal (Pb) sebagai kutub
negatif (anoda) dan timbal dioksida (PbO2) sebagai kutub
positif (katoda).
Kedua logam itu dicelupkan dalam larutan asam sulfat (H2SO4)
Di dalam larutan, asam sulfat (H2SO4) terurai menjadi ion H+
dan SO4 -
Ion-ion ini akan bereaksi dengan elektroda timbal (Pb) dan
timbal dioksida (PbO2) dan dilepaskan elektron.
Oleh karena ada perbedaan reaksi kimia pada timbal dan timbal
dioksida, elektron akan mengalir di antara kedua elektroda itu
sehingga menimbulkan beda potensial listrik.
Jika kedua pelat dihubungkan dengan peralatan listrik yang
sesuai, arus listrik (elektron) akan mengalir dalam rangkaian
sehingga peralatan listrik tersebut dapat menyala.
Setelah lama dipakai, perlahan-lahan kedua elektroda berubah
menjadi timbal sulfat (PbSO4). Oleh karena jenis elektrodanya
telah sama, beda potensial tidak lagi muncul di antara kedua
elektroda tersebut.
Pada keadaan ini aki tidak dapat menyalakan peralatan listrik.
Untuk mengembalikan kemampuannya, aki harus diisi lagi
dengan menghubungkannya dengan sumber arus listrik searah
(DC) dari luar.
Fungsi Aki

Fungsi dari Accu digunakan sebagai sumber arus listrik pada sepeda
motor, mobil, sepeda listrik, lampu cadangan, pengeras suara, dan
sebagainya.
Jika arus listrik dalam aki habis, aki dapat diisi ulang (di-strum)
sehingga dapat digunakan lagi.

Cara kerja Aki mobil

Secara sederhana cara kerja dari aki adalah berubahnya reaksi kimia
antara aktif material (Pb, PbO, PBSO4) dan media elektrolit (larutan
Asam Sulfat atau H2SO4) yang menimbulkan beda potensial antara
kutub positif dan negative sehingga menghasilkan arus listrik sampai
batas waktu tertentu. Saat reaksi kimia di aki, maka terjadi 2 ( dua )
proses yakni Charge dan Dis-Charge



Perwatan Aki mobil

Perhatikan permukaan cairan aki yang harus berada antara garis
permukaan atas dan garis permukaan bawah, Periksa
penggunaanya setiap 2 bulan sekali. Tambahkan air aki apabila
air aki tidak berada diantara garis permukaan atas dan bawah.
Hindari memodifikasi aliran listrik aki. Cara pemasangan kabel
ke aki yang tak benar bisa mengakibatkan daya listrik cepat
habis. Apalagi bila pengisian aki bermasalah.

Cara pengisian ulang aki

Aki yang telah diisi elektrolit ( accu zuur ) harus selalu dijaga
dalam keadaan bermuatan listrik. Karena berbagai gangguan
seperti sulfatasi, akan terjadi jika aki di diamkan lama dalam
keadaan tidak bermuatan listrik. ( discharge ).
Untuk memeriksa keadaan muatan listrik melalui :
Ukur berat jenis elektrolit jika turun dibawah 1.200 pada
20o C, maka aki perlu mendapat tambahan pengisian
muatan listrik.
Untuk aki kecil dimana elektrolit sedikit sehingga tidak
dapat di ukur, maka keadaan muatan listrik dapat ditentukan
dengan memasang lampu depan atau klakson. Jika lampu
redup dan klakson lemah, maka aki perlu diisi muatan
listrik.

Umur pakai aki
Umur aki mobil rata-rata berkisar antara tiga hingga lima
tahun.
Banyak variabel yang membuat perbedaan antara
mengganti aki mobil tiap tiga tahun atau lima tahun.
Jenis aki dan harga

o Aki Basah (Rp. 400.000,-
S
/
D
Rp. 700.000,- )
Penyimpan arus listrik ini adalah jenis yang paling umum.
Selain jenis paling murah, juga paling banyak mereknya. Saat
beli aki ini belum diberi air/ masih kering. Jadi masih perlu beli
air, biasanya dikenal denga sebutan accu zuur. Setelah diisi
accu zuur, perlu beberapa waktu supaya air meresap ke dalam
sel aki.(biasanya butuh minimal 3 jam supaya bekerja
sempurna). Soalnya proses penyimpanan arus bisa
menyebabkan air aki berkurang. Sehingga perlu pengecekan
berkala. Kalau tidak, unjuk kerjanya pasti berkurang.


o Aki Maitenance Free (MF) (Rp. 500.000,-
S
/
D
Rp. 900.000,-)
Bentuk dan isi aki ini beda denga dua jenis aki basah. Memang
diisi Fluida., ttetapi tidak punya lubang pengisian air. Mirip
jenis low maintenance, aki MF juga sudah diisi dari pabrik.
Bahan perak yang dipakai buat elektrode bikin airnya tak
mudah menguap. Kalaupun menguap akan dikembalikan lagi
kedalam. Jadi benar-benar tanpa perawatan. Kalu harga beli
jelas lebih mahal ketimbang aki basah dan aki low
maintenance.
o Aki Kering(Rp. 900.000,-
S
/
D
Rp. 1.800.000,-)
Ini aki paling kuat. Berbagai kelebihan membuat superior dari
seluruh jenis aki yang ada. Aki jenis ini sudah tidak pakai
cairan lagi. Sehingga tidak perlu takut air aki tumpah dan
merusak bagian mobil. Selain itu juga tahan terhadap getaran
dan suhu rendah. Dimensinya yang kecil bisa menimbulkan
keuntungan sekaligus kelemahan. Untung karena tidak
memakan tempat, artinya kemungkinan besar enggak pas
dengan dudukan aki aslinya. Meski sama sekali tak butuh
perawatan, aki ini rentan terhadap pengisian berlebih dan dalam
ruang panas, pun terhadap pemakaian arus sampai habis. Jadi
sebaiknya mobilnya dipakai saja , jangan cuma disimpan
supaya arusnya tidak habis. Juga penempatan sebaiknya jangan
diruang mesin.(bisa di bagasi atau dalam kabin).

Anda mungkin juga menyukai