Anda di halaman 1dari 5

Reaksi Reduksi - Oksidasi

Aki/Accu Kendaraan Bermotor


Fungsi aki pada sepeda motor secara umum
 Untuk menghidupkan motor dengan menggunakan starter aki sangatlah
berfungsi.
Sebagai sistem penerangan karena tanpa aki lampu tidak bisa dinyalakan
apabila dinyalakan akan putus karena kelebihan arus.
Lampu rem juga membutuhkan aki tanpa aki lampu rem yang sangat penting
saat mengendara tidak akan berfungsi.
Agar lampu sen dapat dinyalakan.
Sebagai pendukung sensor baik sensor minyak maupun sensor sensor lain.
Aki juga sangat berfungsi pada sepeda motor yang menggunakan speedo
meter digitral.
Untuk membunyikan klakson juga butuh aki
1. Kotak aki : sebagai wadah dari komponen aki yang terdiri atas cairan aki, pelat positif dan negatif , separatornya.
2. Tutup aki: sebagai penutup lubang pengisian air aki ke dalam wadahnya, sehingga air aki tidak mudah tumpah.
3. Lubang ventilasi : Untuk tipe konvensional ada di samping atas dan ada slangnya. Berfungsi untuk memisahkan gas
hydrogen dari asam sulfat serta sebagai saluran penguapan air aki. Sedang tipe MF, gas hydrogen dikondisikan lagi
menjadi cairan sehingga tidak dibutuhkan lubang ventilasi.
4. Pelat logam: Terdiri dari pelat positif dan negatif. Untuk pelat positif dibuat dari logam timbal peroksida (PbO 2).
Sedangkan pelat negatif hanya dibuat dari logam timbel (Pb).
5.Air aki sebagai larutan elektrolit: Dibuat dari campuran air (H2O) dan asam sulfat (SO4).

6. Separator: Berada di antara pelat positif dan negatif, separator bertugas untuk memisahkan atau
menyekat pelat positif dan negatif agar tidak saling bersinggungan yang dapat menimbulkan short
alias hubungan arus pendek.

7. Sel: Adalah ruangan dalam wadah bentuk kotak-kotak yang berisi cairan aki, pelat positif dan negatif
berikut seperatornya.

8. Terminal aki: Keduanya berada di atas wadah, karena merupakan ujung dari rangkaian pelat-pelat
yang nantinya dihubungkan ke beban arus macam lampu dan lainnya. Bagian ini terdiri dari terminal.
Pada aki ada lempeng Pb (elektoda negatif/ anode), PbO2 (elektroda positif/katode), elektrolit H2SO4

Pada saat aki digunakan, H2SO4 terurai; H2SO4 → 2 H+ + SO42_

setiap ion SO42_ yang berada dekat lempeng Pb bereaksi menjadi PbS04 sambil melepaskan dua
elektron.

SO42_ + Pb → PbSO4 + 2 e_ ...(1)

Sedangkan ion H+ bereaksi dengan PbO2 dan dua elektron dan ion H+ bersatu dengan 1 atom oksigen
membentuk molekul air (H20).

2 H+ + PbO2 + 2 e_ → Pb + H20 .....(2)

Pada reaksi, PbO2 mengambil/memakai elektron, sehingga PbO2 menjadi positif.


Sedangkan Pb memberikan/melepaskan elektron itu pada Pb (sehingga menjadi negatif).

Kondisi hal ini , mengakibatkan adanya beda potensial listrik di antara dua elektroda kutub tersebut.

Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara kimia dinyatakan sebagai berikut :
Pb02 + Pb + 2H2SO4 -----> 2PbS04 + 2H2O ......................................... ( 3 )

Selama aki digunakan, aki mengalami discharging (reaksi ), dan terbentuknya PbS04. dan H2O.
Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari larutan elektrolit asamnya menjadi lemah (encer),
sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk pemakaian praktis.
Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki melemah (tidak dapat
memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak dihidupkan).

Kondisi aki dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan memberikan arus listrik yang arahnya
berlawanan pada aki. Pada proses ini, tiap molekul H2O terurai dan tiap pasang ion hidrogen yang
dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan ion S04 pada lempeng negatif membentuk molekul
asam sulfat.

Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk
Pb02. Reaksi kimia :

2PbS04 + 2H2O ----> PbO2 + Pb + 2H2SO4 ....................................... ( 4)

Anda mungkin juga menyukai