TUJUAN PRAKTIKUM
Dapat Mengukur resistansi belitan jangkar dan belitan kutup bantu.
Dapat mengukur resistansi belitan kumparan medan.
B. DASAR TEORI
Rugi – rugi yang ada pada generator DC antara lain:
Rugi tembaga
Rugi besi
Rugi mekanik
Rugi-rugi ini sangat penting untuk diketahui dan diperlukan untuk menghitung
besarnya effisiensi dari generator. Untuk menentukan besarnya rugi mekanik
dan rugi besi dapat dilakukan dengan cara pengujian motor penggerak dan
pengujian pada generatornya sendiri.
RUGI MEKANIK
Rugi ini disebabkan oleh bagian-bagian yang berputar dari mesin. Besarnya rugi
mekanik ini dianggap tetap dalam kondisi beban penuh maupun beban nol.
Hanya mesin dengan kapasistas besar yang ada perubahan apabila beban
berubah. Rugi ini terdiri dari.
Rugi sikat
Rugi ini timbul karena adanya gesekan komutator dengan sikat.
Rugi bearing
Rugi ini timbul karena adanya gesekan bearing dengan rotor.
Rugi angin
Rugi ini timbul karena adanya gesekan rotor dengan angin.
RUGI BESI
Rugi ini disebabkan adanya fluk bolak-balik pada inti besi yang mengakibatkan
rugi histerisis dan arus eddy. Besarnya rugi ini sangat tergantung dari kualitas
bahan magnet yang digunakan. Pada operasi konsdisi jenuh besarnya rugi besi
D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Rugi-rugi pada Motor DC
a) Tahap 1
1) Dibuat rangkaian seperti gambar.
b) Tahap 2
1) Buat rangkaian seperti pada tahap 1.
2) Atur Rheostat agar tahanannya lebih besar daripada percobaan
tahap 1.
3) Nyalakan sumber tegangan, kemudian atur regulator agar putaran
motor mencapai putaran nominal kembali, yaitu 3000rpm.
4) Catat pembacaan amperemeter (Iam) dan voltmeter (Vm).
5) Turunkan regulator dan matikan sumber.
c) Tahap 3
1) Buat rangkaian seperti gambar.
2) Motor dan generator dikopel.
3) Sumber tegangan generator dinyalakan, agar ada arus eksitasi
yang masuk ke kumparan medan generator.
4) Sumber tegangan dinyalakan dan atur regulator sampai motor
mencapai putaran nominalnya, yaitu 3000rpm.
5) Catat pembacaan amperemeter (Iam).
1 ∑ 𝑉 2 𝑃 − (∑ 𝑉 2 ) (∑ 𝑃)
𝑚= =
𝑅 𝑁 ∑ 𝑉 2 − (∑ 𝑉 2 )2
∑P ∑ V2 896.4 292.725
C= − m = − 0.007 x = −653.8
N N 2 2
Selain itu, hal lain yang sedikit menyulitkan adalah pada rugi mekanik
kurva menunjukan bahwa pucak grafik mencapai nilai di bawah titik nol.
Kemungkinan besar hal ini disebabkan tegangan sisa yang cukup besar
akibat motor ini pernah digunakan sebelumnya dalam percobaan lain.
Rugi mekanik yang kita dapat pada percobaan kali ini dianggap tetap
karena rugi ini bergantung pada gesekan serta konstanta gesekan, keduanya
bernilai tetap walaupun terjadi perubahan beban. Rugi inti pada percobaan
ini juga dianggap tetap karena rugi ini bergantung pada kerapatan magnet
dan banyaknya putaran, sebab saat praktikum kerapatan magnet tetap dan
putarannya pun dibuat tetap dalam kondisi apapun. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah sumber tegangan tidak boleh lebih kecil dari 50%
tegangan nominal sebab akan mengurangi efisiensi motor.
Atau sekita 95%, dan sisanya 5% adalah besar rugi mekanik serta rugi
inti.