Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu tumbuhan sekarang ini telah mengalamai kemajuan begitu


pesat,hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula merupakan hanya cabang-
cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-
sendiri. Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat
penting dimana dengan keanekaragaman yang tinggi serta tumbuh pesat pada
setiap benua yang ada didunia hal ini dikarenakan kemampuan adaptasi yang
mengagumkan dari tumbuhan itu sendiri mereka mampu menyesuaiakan
kebutuhan untuk hidup dengan lingkungan dimana dia tumbuh tak jarang terdapat
spesies baru yang muncul dari hasil adaptasi. tumbuhan memberikan manfaat
besar bagi kehidupan manusia seperti digunakan untuk konsumsi, untuk bahan
bangunan, sebagai bahan untuk pembuatan obat, sebagai penyedia oksigen dan
masih banyak lagi kegunaan dari tumbuhan.
Tumbuhan berbunga atau Anthophyta ("tumbuhan bunga") adalah
kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari
cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam
bentuk bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk
mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup ini juga
menjadi ciri khasnya yang lain, sehingga kelompok ini dikenal pula
sebagai Angiospermae ("berbiji terbungkus/tertutup"). Ciri yang terakhir ini
membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji (Spermatophyta) yang
lain: tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Nama lain yang juga dikenakan
kepadanya adalah Magnoliophyta ("tumbuhan sekerabat dengan magnolia") .

Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani


Kuno: αγγειον (aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan σπερμα (sperma,

1
bentuk jamak untuk "biji") yang diperkenalkan oleh Paul Hermannpada
tahun 1690. Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini
sekarang menempati takson sebagai divisio. Namun demikian, Sistem klasifikasi
APG II dan pelanjutnya, Sistem klasifikasi APG III, yang berdasarkan
pengelompokan filogeni versi APG, tumbuhan berbunga ditempatkan dalam
suatu klad yang tidak menempati suatu takson dan dinamakan angiosperms.
Angiospermae di bagi menjadi dua, yaitu Dycotyledoneae dan
Monocotyledoneae. Sympetalae merupakan sub kelas dari Dycotyledoneae,
Sub Classis Sympetalae mempunyai ciri utama yaitu adanya bunga dengan hiasan
bunga yang lengkap, terdiri atas kelopak dan mahkota dengan daun-daun mahkota
yang berlekatan menjadi satu.
Sub Classis Sympetalae dibagi menjadi sepuluh ordo antara lain :
Plumbaginales, Primulales, Ebenales, Ericales, Campanulatae (Asterales,
Synandrae), Rubiales, Ligutrales (Oleales), Contortae (Apocynales), Tubiflorae
(Solanales, Personatae), Cucurbitales.

1.2 Batasan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana klasifikasi dari ordo Apocynales
b. Bagaimana kunci determinasi dari Family apocynales
c. Bagiamana monograf dari spesies Catharanthus roseus dan Nerium oleander
(Nerium)?
d. Bagaimana gambar dari spesies Catharanthus roseus dan Nerium oleander
(Nerium)?

2
1.3 Tujuan

Dari batasan masalah di atas dapat di ambil tujuan sebagai berikut :


a. Untuk menentukan klasifikasi dari ordo Apocynales
b. Untuk menentukan kunci determinasi dari family Apocynales
c. Untuk menentukan monograf dari spesies Catharanthus roseus dan Nerium
oleander (Nerium)?
d. Untuk memperlihatkan gambar dari spesies Catharanthus roseus dan Nerium
oleander (Nerium)?

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ordo Apocynales

2.1.1 Pengertian Apocynales

Pada ordo ini berupa semak, perdu, atau pohon, kayunya seringkali
mempunyai floem intraxiler, dengan daun tunggal yang duduk berhadapan atau
berkarang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin
tunggal, aktinomorf, berbilangan 4 sampai 5, dengan daun-daun mahkota yang
berlekatan dan dalam kuncup seperti terpuntir kesatu arah. Benang sari sama
banyaknya dengan taju-taju. Bakal buah menumpang, jarang setengah tenggelam,
kebanyakan beruang dua jarang hanya satu, tembuni pada dinding. Ada kalanya
terdapat dua bakal buah yang menjadi satu karena perlekatan tangkai putiknya.
Tiap ruang berisi sedikit sampai banyak bakal biji, masing-masing dengan satu
integumen. Biji sering bersayap atau berambut dengan endoseperm yang
terbentuk secara nuclear, lembaga lurus.

2.1.2 Klasifikasi Apocynales

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Subkelas : Sympetalae

Ordo : Apocynales

Familia : Apocynaceae

Genus :

4
1. Allamanda L
2. Apocynum L.
3. Carissa L.
4. Catharanthus G. Don
5. Nerium L.
6. Plumeria L.

2.1.3 Ciri-ciri ordo Apocynales

Ciri Khusus

1. Berhabitus pohon, semak dan terna dengan getah putih seperti susu
2. Bunga harum, mahkota bunga Gamopetalus (berlekatan). Pada waktu kuncup
terputar (contortus), biasanya bentuk lonceng
3. Warna mahkota bunga mencolok

5
BAB III

PEMBAHASAN

Pembahasan Famili dari Apocynales

3.1.Apocynaceae

3.1.1 Deskripsi
Apocynaceae adalah terna atau tumbuhan yang berbatang berkayu Sering
kali memanjat. daun tunggal tanpa daun penumpu, duduknya berhadapan atau
berkarang. Bunga banci, aktinomorf, berbilangan 5 (jarang 4). Kelopak berbagi
amat dalam. Mahkota berlekatan dengan buluh yang panjang dalam kuncup
seperti terpilin. Benang sari pada mahkota daun untuk sebagaian berlekatan
dengan mahkota, duduknya berseling dengan taju-tajunya , dengan kepala sari
yang panjang atau bangun panah, penghubung ruang sari runcing.bakal buah
menumpang atau setengah tenggelam, beruang 1 denga 2 tembuni yang parietal,
dapat pula beruanng 2, atau 2 bakal buah yang terpisah tetapi masih
bergandengan dengan perantaraan tangkai putiknya, bakal biji banyak. Bakal
buah dikelilingi oleh sebuah cakram yang berlekuk 4-5 atau berbagi 2. Tangkai
sari diatas hanya 1 dengan suatu pembengkakan pada kepala putiknya. Buahnya
bermacam-macam kebanyakan buah yang rangkap. Iji dengan sedikit
endosperm. Dari segi anatomi tumbuhan dari suku ini memperlihatkan saluran-
saluran getah yang hanya terdiri atas 1 sel saja.

Famili Apocynaceae terdiri dari 355 spesies. Tabemaemontana


merupakan salah satu genus utama dari famili Apocynaceae (Judd, dkk. 2002).
Tabemaemontana sphaerocarpa Bl adalah salah satu tumbuhan famili
Apocynaceae, dijumpai di Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi
Propinsi Riau, dikenal dengan nama daerah mentimun gagak. Hasil penelusuran

6
literatur, tumbuhan ini belum banyak dikenal kandungan kimianya. Hasil uji
pendahuluan yang dilakukan sebelumnya ditemukan adanya senyawa dari
golongan terpenoid, alkaloid, dan fenolik (Eryanti dkk, 2004).

Pada daerah hutan hujan tropis, banyak species nya yang merupakan
pohon tinggi, tapi sebagian hidup di daerah kering, bahkan beberapa hidup di
daerah gurun. Pada banyak species dari keluarga Apocynaceae, memiliki racun
pada getah, dan berbahaya apabila tertelan. Beberapa genus dari Apocynaceae,
seperti Adenium, memiliki milky latex pada getahnya.

3.2.2 Klasifikasi Apocynaceae

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Subkelas : Sympetalae

Ordo : Apocynales

Famili : Apcynaceae

Berikut adalah genus dan spesies dari ordo Apocynaceae

No Genus Spesies

1. Allamanda L Allamanda blanchetii A. DC.


Allamanda cathartica L.
Allamanda hendersonii
Allamanda schottii

7
2. Apocynum L. Apocynum androsaemifolium L.
Apocynum cannabinum L.

3. Alyxia Banks ex R. Br. Alyxia bracteolosa


Alyxia stellata
Alyxia torresiana

4. Adenium Roem. & Adenium arabicum


Schult Adenium lugardiae
Adenium arboreum
Adenium namaquanum .
Adenium boehmianum Schinz
Adenium namaquarium Hensl.
Adenium boehmianum
Adenium obesum
Adenium coetaneum Stapf
Adenium obesum subsp. boehmianum
Adenium honghel
Adenium obesum var. multiflorum

5. Carissa L. Carissa carandas L.


Carissa edulis
Carissa macrocarpa

8
5. Catharanthus G. Don
Catharanthus coriaceus

Catharanthus lanceus

Catharanthus longifolius

Catharanthus ovalis Markgr.

Catharanthus ovalis

Catharanthus ovalis subsp.

Catharanthus ovalis var.


Catharanthus ovalis var. tomentellus Markgr.
Catharanthus pusillus

Catharanthus roseus (L.)

Catharanthus roseus var. albus

Catharanthus roseus var. angustus

Catharanthus roseus var. nanus Markgr.

Catharanthus roseus var. roseus

Catharanthus scitulus

Catharanthus trichophyllus

6. Cycladenia Benth. Cycladenia humilis Benth.


Cycladenia humilis var. humilis
Cycladenia humilis var. jonesii
Cycladenia humilis var. tomentosa
Cycladenia humilis var. venusta
Cycladenia jonesii Eastw.

9
Cycladenia tomentosa A.Gray
Cycladenia venusta Eastw.

7. Fernaldia Woodson
Fernaldia asperoglottis

Fernaldia brachypharynx

Fernaldia glabra

Fernaldia pandurata

Fernaldia pandurata var. glabra Molina


Fernaldia speciosissima

8. Funtumia Stapf
Funtumia africana

Funtumia congolana

Funtumia elastica

Funtumia gilletii

Funtumia latifolia

Funtumia latifolia

Funtumia scheffleri

Funtumia zenkeri

9. Haplophyton A. DC. Haplophyton cimicidum A.DC.


Haplophyton cimicidum var. cimicidum
Haplophyton cimicidum var. crooksii L.D.Benson
Haplophyton cinereum
Haplophyton crooksii

10
10. Lepinia Decne.
Lepinia marquisensis

Lepinia ponapensis

Lepinia solomonensis
Lepinia taitensis .

11. Mandevilla Lindl. Mandevilla brachysiphon


Mandevilla hypoleuca
Mandevilla lanuginosa
Mandevilla macrosiphon

12. Nerium L. Nerium oleander L

13. Ochrosia Juss. Ochrosia compta


Ochrosia elliptica .
Ochrosia haleakalae
Ochrosia kauaiensis
Ochrosia kilaueaensis
Ochrosia mariannensis .

14. Plumeria L. Plumeria alba L.


Plumeria obtusa L.
Plumeria obtusa L. var. obtusa
Plumeria obtusa L. var. sericifolia
Plumeria rubra L.

15 Thevetia Adans. Thevetia peruviana .


Thevetia thevetioides .

11
16. Trachelospermum Lem. Trachelospermum difforme
Trachelospermum jasminoides .

17. Vallesia Ruiz & Pav. Vallesia antillana Woodson


Vallesia glabra (Cav.) Link

18. Vinca L. Vinca herbacea Waldst. & Kit.


Vinca major L.
Vinca minor L.

3.2.3 Ciri-ciri family Apocynaceae

Ciri umum

1. berhabitus pohon, semak dan terna, dengan getah seperti susu.


2. Daun berhadapan atau bersilang berhadapan (decussata), kadang-kadang
tersebar atau berkarang. Daun tunggal tanpa stipula.
3. Bunganya biseksual, aktinomorf (kadang-kadang sedikit zygomorf), tunggal
atau majemuk tipe tandan sampai simosa, mempunyai daun pelindung.
4. Kelopak bunga 5. Mahkota bunga gamopetalus, pada waktu kuncup terputar
(contortus), biasanya bentuk lonceng.
5. Benang sari sebanyak petal, epipetalus lepas, antera dua ruang, introrsum.
Putik satu dan tersusun dari dua bakal buah yang unicarpellate yang menjadi
satu. Tangkai putik satu.

12
Ciri khusus

1. daun vertisilata
2. bergetah
3. BP bikolateral
4. Mahkota bunga Gamopetalus (berlekatan), pada waktu kuncup terputar
(contortus), biasanya bentuk lonceng, warna mahkota bunga mencolok

3.3.Penjelasan Spesies

3.3.1. Catharanthus roseus (L.) G. Don

Deskripsi

Tapakdara (Catharanthus roseus) banyak dipelihara sebagai tanaman


hias. Tapakdara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan
merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang
sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh
subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis. Tumbuhan ini berasal dari
Amerika Tengah, umumnya ditanam sebagai tanaman hias. Tapak dara bisa
tumbuh di tempat terbuka atau terlindung pada bermacam-macam iklim,
ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl.Terna atau
semak, menahun, tumbuh tegak, tinggi mencapai 120 cm, banyak bercabang.
Batang bulat, bagian pangkal berkayu, berambut halus, warnanya merah
tengguli. Daun tunggal, agak tebal, bertangkai pendek, berhadapan bersilang.
Helai daun elips, ujung runcng, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan
menyirip, kedua permukaan daun mengkilap dan berambut halus. Perbungaan
majemuk, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan 5 helai mahkota
bunga berbentuk terompet, warnanya ada yang putih, merah muda atau putih
dengan bercak merah di tengahnya. Buahnya buah bumbung berbulu,

13
menggantung, berisi banyak biji berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji,
setek batang atau akar.

1) Klasifikasi

Klasifikasi Catharanthus roseus


Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Class :Dicotyledoneae
Ordo :Apocynales
Famili :Apocynaceae
Genus :Catharanthus
Spesies :Catharanthus roseus

2) Ciri cirri umum Spesies Catharanthus roseus


 Terna atau semak, menahun, tumbuh tegak, tinggi mencapai 120 cm,
banyak bercabang.
 Batangnya mengandung getah berwarna putih susu, berbentuk bulat
dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, bercabang, dan
berambut halus, warna merah tengguli.
 Daun tunggal, agak tebal, bertangkai pendek, berhadapan bersilang. Helai
daun elips, ujung runcng, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan
menyirip, kedua permukaan daun mengkilap dan berambut halus.
 Perbungaan majemuk, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan 5
helai mahkota bunga berbentuk terompet, warnanya ada yang putih, merah
muda atau putih dengan bercak merah di tengahnya.
 Buahnya buah bumbung berbulu, menggantung, berisi banyak biji
berwarna hitam. Perbanyakan dengan biji, setek batang atau akar.

14
3) Struktur tumbuhan dari Spesies Catharanthus roseus

 Akar (Radix)
Memiliki sisterm perakaran serabut (radix adventicia)
berwarna kecoklatan.

 Batang
Batang berbentuk bulat (teres) bagian pangkalny berkayu.
Permukaan batang rata (laevis), arah tumbuh batang condong
(ascendens), pola percabangan simpodial.

 Daun (Folium)
Merupa daun tunggal terdiri atas tankai daun (petiolus) dan helaian
daun (lamina). Panjang daun sekitar 2-6 cm dan lebar 1-3 cm , bangun
daunnya jorong (ovalis), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun
meruncing (acuminatus), tepi daun rata (integer), tulang daun menyirp
(penninervis), duduk daun berhadapan (folia decusata). Permukaan
daun mengkilap dan berambut.

15
 Bunga (Flos)
Bunga tapak dara muncul dari ketiak daun, bunga
majemuk bisexualis . terdapat perhiasan bunga
berupa corolla 5 petal lepas berwarna merah muda atau putih, c
alyx terdiri dari 5 sepal lepas, dengan simetris bunga actinomorph.
Alat kelamin terdiri dari stamen terdapat 5 buah dan letak anthera
doorsifix. Pistillum berjumlah 1 buah letak ovarium superum memiliki
2 loculus, 2 carpellum, letak ovulum axilaris.

Rumus bunga : *K5, C5, A5, G2


catatau untuk rumus bunga : bunga bisexualis, letak ovarium superum

 Biji (semen)
Tapak dara juga memiliki rumah biji berbentuk silindris yang
menggantung pada batang. Itu karena tumbuhan ini menyebarkan
benihnya melalui biji ini. Sebenarnya tumbuhan ini termasuk kedalam
tanaman liar yang tumbuh di padang atau di pedesaan yang memiliki
iklim tropis. Biji berwarna hitam keras, kecil diameter kurang lebih 2
mm, bijinya akan Nampak pada saat rumah biji ini merekah.

16
4) Monograf dari Spesies Catharanthus roseus

1. Habitus :Perdu
2. Getah : Putih Susu
3. Folium
 Circumcriptio : ovalis
 Apex : Obtusus
 Basis : acuminatus
 Nervatio : Penninervis
 Margo : integer
 Intervenium : Papyraceus
 Permukaan daun : Nitidus
 Petiolus : Teres
 Warnadaun : Hijau
4. Caulis
 Arah tumbuh : Erectus
 Percabangan : sympodial
 Sifat batang : Lignosus
 Bentukbatang :Teres
 Permukaan : Laevis
5. Radix : Primaria
6. Flos
 Tempat : Terminalis

17
 Bagian flos : incompletus
7. Calyx :-
8. Carolla :-
9. Stamen
 Jumlah : Episepal
10. Pistilum : Majemuk
11. Ovarium : superior
12. Fractus
Fractus semu : Majemuk

Fractus sejati : Majemuk

3.3.2. Nerium oleander (Nerium)

1. Deskripsi
Oleander ( Nerium oleander L.) atau bunga mentega adalah
tanaman perdu berkayu yang tingginya bisa mencapai 3 meter.
Sebagai tanaman hias, oleander cukup popular. Sosok tanamannya
rimbun dengan daun pita berwarna hijau tua. Bunganya bergerombol,
terlihat cantik dan kontras dengan hijaunya daun. Daya tarik oleander
adalah bunganya yang tahan lama dan bermekaran sepanjang tahun.
Tanaman asal Asia Timur dan Eropa Barat ini juga mudah dalam
perbanyakan dan perawatan.

18
2.Klasifikasi
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Class :Dicotyledoneae
Ordo :Apocynales
Famili :Apocynaceae
Genus :Nerium
Species :Nerium oleander L.

3Ciri-ciri umum dari Nerium oleander L

 perdu tegak dengan tinggi antara 2–5 m, biasanya tanaman ini


dipakai sebagai tanaman hias di taman dan dipinggir jalan.
 Struktur daunnya mempunyai epidermis atas yang berlapis-lapis..

4.Struktur tumbuhan dari Spesies Nerium oleander L

 Akar
Memilik akar Primaria ( tunggang)
 Daun
Daun keras dan tajam selebar + 2 cm. Daun pokok ini tersusun dalam
lingkaran (vertisilaster) yang setiap lingkarannya berjumlah 3 daun.
Bentuk daun ini panjangnya berkisar antara 4-10 cm, tergantung pada
variasi dan berwarna hijau terang. filotaksis daun: dalam lingkaran
Jenis Daun sederhana , garis tepi daun: rata, bentuk daun: pita Daun
Venation: berdaun muda pada tangkai. Sari daun oleander dapat
digunakan untuk mengobati penyakit jantung dan kerusakan kulit pada
dosis yang tepat. Karena apabila getah dari daun oleander termakan
dapat menyebabkan kematian.

19
 Bunga
Bunga oleander tumbuh dengan baik di daerah subtropis, yang
digunakan sebagai tanaman hias. Nerium oleander dapat tumbuh pada
suhu -10ºC dan juga pada iklim dingin. Bunga berwarna putih atau
kelabu, merah ke ungu atau kuning kemerahan. Mempunyai diameter
2,5-5 cm. Bunga oleander memiliki 3 bagian yang disebut limbus yang
terbagi menjadi 5 bagian (atas), faux yang membentuk suatu tonjolan,
dan tubus yang membentuk pipa yang berhubungan langsung dengan
dasar bunga. Kuncup bunga oleander memutar (kontortus). Getah
Bunga oleander dapat menyebabkan iritasi kulit, iritasi pada mata, dan
reaksi alergi yang ditandai oleh infeksi kulit ( Goetz 1998).
 Buah
Buah berbentuk kapsula dengan panjang 5-23 cm yang ujungnya
membuka pada saat dewasa untuk melepaskan banyak benih halus.
 Batang
batang berkayu, tidak berduri. biasanya diindonesia tanaman ini biasa
disebut bunga mentega atau nerium oleander itu diketahui
mengandung getah berbahaya, bahkan bisa mematikan.

5.Monograf dari Spesies Nerium oleander L

1. Habitus :Perdu
2. Getah : Putih
3. Folium
 Circumcriptio : Ligulatus
 Apex : Acutus
 Basis : Acutus
 Nervatio : Penninervis
 Margo : integer

20
 Intervenium : Papyraceus
 Helaian : Lanceolatus
 Permukaan daun : Laevis
 Petiolus : Teres
 Warna daun : Hijau

4. Caulis
 Arah tumbuh : Erectus
 Percabangan : Simpodial
 Sifat batang : Lignosus
 Bentuk batang :Teres
 Permukaan : Laevis
5. Radix : Primaria
6. Flos
 Tempat : Terminalis
 Bagian flos : Completus
 Kelamin : Bisexual
 Warna : Putih,merah dan pink
7. Calyx :-
8. Carolla :-
9. Stamen
 Jumlah : Epipetalus
10. Pistillum : Majemuk
11. Ovarium : Superus
12. Fractus
 Fractus semu : Majemuk
 Fractus sejati : Sejati Majemuk

21
3.6 KUNCI DETERMINASI FAMILI APOCYNACEAE

1.a. Tumbuh-tumbuhan tidak deengan bunga sejati, artinya tidak ada benang
sari atau putik dan perhiasan bunga. Tumbuh-tumbuhan berspora.
(golongan 1) ……………………………………………………………....17
b. Tumbuh – tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan
benang sari dan ( atau ) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga…….…...2

2.a. Terdapat alat pembelit. Tumuh-tumbuhan kebanyakan memanjat (golongan


2) ………………………………………………………….………………27

b. Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau


membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai daun).…………….3
3.a. Daun berbangun jarum dan terdapat dalam berkas terdiri dari 2-3 helai,
pangkal tiap berkas daun diliputi oleh sisik beberapa tipis bangun
buluh……………...…………………………………………...13.Pinaceae

b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas


tersebut diatas……………………………………………………………...4

4.a. Bangsa rumput atau yang menyerupainya. Daun mempunyai tulang daun
sejajar atau melengkung, tak beerduri dengan pangkal berpelepah. Bunga-
bunga merupakan bulir, terdapat diketiak sekam (sisik tipis)…...………...5
b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan
(atau) bunga berlainan dengan yang diterangkan diatas……………..6
6.a. Tidak berdaun atau tanpa daun yang jelas (golongan 3)………………….34
b. Dengan daun yang jelas…………………………………………………..7
7.a. Tumbuh-tumbuhan semacam palem, kerap kali batangya tidak bercabang
dan mempunyaibekas daun yang berupa lingkaran; kadang-kadang tak
berbatang. Daun besar, menyirip atau berbentuk kipas…………………...8
b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya....9
9.a. Tumbuh-tumbuhan memanjat atau membelit………………………...41
b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit 2 ……………….10
41.a. Tumbuh-tumbuhan memanjat dengan akar udara yang tebal dan berwarna
kelabu. Daun cylindris……………………………………35. Orchidaceae
b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dengan akar udara. Daun tidak
cylindris.....................................................................................................42
42.a. Bunga tersusun dalam bulir. Bakal buah tenggelam, buluh kelopak
panjang 3,5-8 cm, tipis, hijau kekuningan. Buah berusuk
5………………………………………………………..93. Combretaceae

22
b. Tumbuhan tidak demikian….…………………………………………43
43.a. Daun berhadapan atau dalam karangan……….......………………...44
b. Daun tersebar…………………………………………..………………..54
44.a. Daun majemuk. Bunga putih mempunyai banyak benang sari…….48.
Ranunculaceae
b. Daun tunggal…………………………………………………………...45
45.a. Daun bertulang melengkung atau menjari, yaitu : pasangan tulang daun
yang paling bawah menuju ke dekat atau sampai pada ujung daun……..46
b. Bertulang menyirip…………………………………………………….48
48.a. Tumbuhan ,,berduri tempel ” (pendek). Bunga bulir pendek menyerupai
bongkol. Buah batu……………………………………..109. Verbenaceae
b. Tumbuh-tumbuhan tak berduri dan tak berduri tempel……...........49
49.a. Kelopak mudah terlihat, biru mudah,lila atau merah, bertaju 5 atau
berbentuk piringan ……………………………………..109. Verbenaceae
b. Kelopak lain…………………………………………………………….50
50.a. Daun jelas beringgit bergergi. Bunga berupa bulir pendek, yang
menyerupai bunga bongkol. Bunga kerap kali beraneka
warna……………………………………………………109. Verbenaceae
b. Daun bertepi rata atau bergerigi tak jelas,bergerigi atau beringgit.
Karangan bunga berbentuk lain……………………………………....51
51.a. Tumbuh-tumbuhan bergetah (ditusuk atau diiris)…………………..52
b. Tumbuh-tumbuhan tanpa getah………………………………………….54
52.a. Bunga kuning emas, besar…………………………...105. Apocynaceae
b. Bunga putih cerah dengan pangkal kehijau-hijauan.............................106
Asclepiadaceae

23
GAMBAR

1. Catharanthus G. Don

Gambar 1. Bunga Catharanthus G. Don

Gambar 2. Daun Catharanthus G. Don

Gambar 3. Batang Catharanthus G. Don

2. Nerium L

24
Gambar 1. Bunga Nerium L

Gambar 2. Daun Nerium L

Gambar 3. Batang Nerium L

25
Gambar 4. Buah dan biji Nerium L

Gambar 4. Buah dan biji Catharanthus G. Don

Gambar 5. Akar Catharanthus G. Don

26
Table1.perbedaan Genus dari Famili Apocynaceae

Karakter Allamanda L Adenium Catharanthus Nerium L Plumeria L


Pembeda G. Don

Daun  panjang 6  Daun  Panjang  Daun  berbentuk


– 16 cm adenium daun tunggal lonjong
dan lebar ada yang sekitar 2-6 yang keras /lanset
2 – 5 cm. berbentuk cm dan dengan lebar dengan ujung
 daun lonjong, lebar 1-3 kurang lebih runcing dan
alamanda runcing, cm 2 cm dan agak
pada kecil dan  bangun letakknya keras,pangkal
umumnya besar daunnya dalam nya
berkumpul  Ada yang jorong lingkaran meruncing,
sebanyak berbulu (ovalis), (pusaran tepi rata,
tiga atau halus dan ujung tiga). tebal,
empat ada pula daun  Tidak  panjang kira-
helai, yang tanpa runcing memiliki kira 10-25
helaian bulu (acutus), stipula cm, dengan
daun  Warna  pangkal lebar 5-10
tebal, kehijauan daun cm,
ujung dan muda hinga meruncing  permukaan
pangkal tua (acuminat bawah hijau
meruncing us) muda dengan
 Permukaa urat-urat
n daun daun yang
mengkilap menonjol,
dan  sering rontok
berambut. terutama
pada saat
berbunga
lebat.
 Termasuk
golongan
bangun tidak
lengkap.

27
Bunga  Bunga  Berkelopak  perhiasan  Memiliki  Berbentuk
berwarna 5 dengan bunga bunga yang menyerupai
kuning aneka berupa cor berkembang terompet dan
ragam olla 5 peta dalam seikat berkumpul
 Berbentu
warna muai l lepas yang diujung
k seperti
dari merah  berwarna mengelilingi ranting
trompet
mudah, merah mahkota  Bagian dalam
dengan keungguan muda atau bunga pusat bunga ada
ukuran , dan juga putih, c  Bunga ini yang bebulu
diameter lainnya alyx terdir terletak dan tidak
5-7,5 cm,  Bunga i dari diujung dan berbulu dan
 Bunga tanaman ini 5 sepal lep mempunyai memiliki
majemuk juga akan as, diameter berbagai
bentuk melakukan  dengan sekitar 2,5 macam
tandan penyerbuka simetris sampai 5 warna
(racemes) n sendiri bunga act cm.  Tangkai
maupun inomorph.  Warna putiknya
bantuan  Alat bunga berukuran
dari kelamin bermacam- pendek,
binatang terdiri macam tumpul, dan
sekotarnya dari stam mulai dari melebar
en warna putih
terdapat 5 atau kelabu,
buah dan merah
letak anth keunguan
era dan kuning
doorsifix. kemerahan.
Pistillum
 berjumlah
1 buah
letak ovari
um
 superum
memiliki
2
loculus, 2
carpellum,
letak ovul
um
axilaris.

28
Akar  Memiliki  Akar  Memiliki  Memiliki  Memiliki
sistem adenium sistem sistem akar
perakaran membesar perakaran perakaran tunggang.
tunggang dan serabut tunggang  Bercabang
membentuk (radix (radix dan berwarna
(radix
semacam adventicia kecoklatan
primaria) primaria)
umbi ) berwarna  Akar
putih
 tempat kecoklatan tanaman ini
kotor
. memiliki
penyimpan
an air fungsi untuk
sebagai menyerap
cadangan mineral dan
di saat unsusr air
kekeringan yang ada
didalam
 Akar yang
tanah dengan
membesar
kedalaman
ini bila
1,5-2 m
dimunculka
bahkan lebih
n di atas
tergantung
tanah, ia
dengan
akan
pertumbuhan
membentuk
tanaman
suatu kesan
unik nyaris
mirip
seperti
dibonsai.

Batang  Batang  Batang  berbentuk  batang  batang bulat


alamanda adenium bulat berkayu, dan berkayu
yang bertekstur dengan tidak berduri keras,
sudah tua lunak dan diameter  mengandun bengkok
tak berukuran g getah dengan
akan
berkayu. kecil, berbahaya, percabangan
berwarna
 Batang ini berkayu, bahkan bisa yang banyak
cokelat
disebut beruas, mematikan  Kulit batang
karena juga bercabang muda
pembentu dengan , dan berwarna
kan kayu istilah berambut hijau dan
sementar sukulen. Ia halus, akan berubah
bisa  warna menjadi abu

29
a tunas membesar merah – abu seiring
mudanya dan tengguli dengan
berwarna menggantik penuaan
hijau an peran batang.
akar  Pada waktu
sebagai berbunga,
tempat cabangnya
cadangan juga
air dan kehilangan
makanan daun dan
hanya terlihat
seperti pohon
mati dengan
cabang yang
gundul

 Buah  Buah  Buahnya  Memiliki  Buah akan


alamanda berbentuk buah buah yang terbentuk bila
Buah pipih bumbung terjadi
berbentu memanjang
dan biji panjang, penyerbukan
k kotak berbulu, dan
terletak  Proses
(capsula), diujung menggant berbentuk
ung penyerbukan
bulat, tunas, seperti
hingga
panjang  dan kapsul
matangnya
lebih tumbuhny  berisi  Panjang
a buah
kurang banyak buah ini
berpasan berlangsung
1,5 cm biji sekitar 5-
gan (dua kurang lebih
 bentuk buah). berwarna 23 cm dan 8 bulan
dengan  Ketika hitam. ketika  Buahnya
biji muda Perbanya sudah tidak
warnanya kan berdaging
segitiga, hijau, dewasa,
berwarna dengan buah akan (buah kering
setelah
hijau biji, setek merobek atau follicle)
tua
warnanya batang dan
pucat saat untuk
cokelat. atau akar berbentuk
muda – melepaskan
tabung
setelah banyak
 Biji dengan kedua
tua adenium benih halus ujungnya
menjadi berbulu ,  Kulit buah lancip.
hitam berkulit keras dan  Buahnya bisa
perbanya tipis, dan kering berjumlah
berongga,
satu atau dua
 sehingga

30
an mudah yang saling
terbawa terpisah
angin.  Panjang buah
Saat biji berkisar 15-
masak, 20 cm
buah dengan
adenium diameter 2
akan cm
pecah
dan  Biji – biji
akan
mengelua
beterbangan
rkan biji-
terbawa
biji yang
angin bila
berada di
buahnya
dalamnya
telah matang
. dan pecah.
 Panjang biji
4 – 5 cm
dengan lebar
1 cm.
 Biji berwarna
cokelat muda
seperti
lembar daun
yang kering

31
Gambar Organ-Organ Pembeda Dari Famili Apocynaceae

1. Allamanda L

Gambar 1. Bunga Allamanda L

Gambar 2. Daun Allamanda L

Gambar 3. Batang Allamanda L

32
Gambar 4. Buah dan biji Allamanda L

2. Adenium

Gambar 1. Bunga Adenium

Gambar 2. Daun Adenium

33
Gambar 3. Batang Adenium

Gambar 4. Buah dan biji Adenium

Gambar 5. Akar Adenium

34
3. Catharanthus G. Don

Gambar 1. Bunga Catharanthus G. Don

Gambar 2. Daun Catharanthus G. Don

Gambar 3. Batang Catharanthus G. Don

Gambar 4. Buah dan biji Catharanthus G. Don

35
Gambar 5. Akar Catharanthus G. Don

4. Nerium L

Gambar 1. Bunga Nerium L

Gambar 2. Daun Nerium L

36
Gambar 3. Batang Nerium L

Gambar 4. Buah dan biji Nerium L

5. Plumeria L

Gambar 5. Bunga Plumeria L

37
Gambar 2. Daun Plumeria L

Gambar 3. Batang Plumeria L

Gambar 4. Buah dan biji Plumeria L

38
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada ordo ini berupa semak, perdu, atau pohon, kayunya seringkali
mempunyai floem intraxiler, dengan daun tunggal yang duduk berhadapan atau
berkarang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin
tunggal, aktinomorf, berbilangan 4 sampai 5, dengan daun-daun mahkota yang
berlekatan dan dalam kuncup seperti terpuntir kesatu arah. Benang sari sama
banyaknya dengan taju-taju. Bakal buah menumpang, jarang setengah tenggelam,
kebanyakan beruang dua jarang hanya satu, tembuni pada dinding. Ada kalanya
terdapat dua bakal buah yang menjadi satu karena perlekatan tangkai putiknya.
Tiap ruang berisi sedikit sampai banyak bakal biji, masing-masing dengan satu
integumen. Biji sering bersayap atau berambut dengan endoseperm yang
terbentuk secara nuclear, lembaga lurus.

2.1.2 Klasifikasi Apocynales

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Subkelas : Sympetalae

Ordo : Apocynales

Familia : Apocynaceae

Genus :
1. Allamanda L
2. Apocynum L.

39
3. Adenium
4. Carissa L.
5. Catharanthus G. Don
6. Nerium L.
7. Plumeria L.

40
DAFTAR PUSTAKA

Andini, A. N. 2011. Anatomi Jaringan Daun dan Pertumbuhan Tanaman


Celosia cristata, Catharanthus roseus, dan Gomphrena globosa pada
lingkungan Udara Tercemar. Bogor. Departemen Biologi FMIPA IPB.
Hal.2.

https://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet

http://www.theplantlist.org/1.1/browse/

http://ulysitompul.blogspot.co.id/2011/11/apocynaceae.html

http://ayuningwulaan.blogspot.co.id/2015/06/makalah-bunga.html

http://get-lunch.blogspot.co.id/2011/11/famili-apocynaceae.html

Suhono, Budi. 2002. kamus Botani. Jakarta; Koperasi Jong Sejati.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta; Gadjah


Mada University

Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan.


Yogyakarta : Gadjah Mada UNIVERSITY Press

Van,Steenis C.G.G.J.2008. Flora. Jakarta; PT.PercetakanPeneber Swadaya.

41

Anda mungkin juga menyukai