Gerak Jatuh Bebas
Gerak Jatuh Bebas
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN
1. Mengukur langsung percepatan gravitasi (mutlak) dengan menggunakan benda jatuh
bebas dari beberapa ketinggian yang berebeda
2. Mengamati grafik hubungan ketinggian (h) terhadap waktu jatuh bebas (t) dan mencari
rumus pendekatan (formula) untuk percepatan gravitasi dari hubungan tersebut
Gravitasi dinyatakan dalam hukum newton bahwa 2 buah partikel atau lebih di alam
semesta ini akan tarik menarik dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan hasil
kali massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar purat massa benda.
Semua benda yang berada di permukaan bumi mengalami gaya tarik yang arahnya menuju
ke pusat bumi. Gaya yang demikianlah yang disebut sebagai gaya gravitasi. Besar gaya
gravitasi ini dipengaruhi oleh massa benda dan jarak benda ke pusat bumi. Pernyataan
tersebut juga dapat dinyatakan dalam persamaan :
Oleh karena itu, besarnya percepatan gravitasi di setiap tempat di permukaan bumi
berbeda sebab jarak benda terhadap pusat bumi berbeda. Dimana fungsi ketinggian yang
kita pakai merupakan fungsi jari – jari dari pusat bumi. Dengan demikian semakin tinggi
letak suatu tempat maka semakin kecil percepatan gravitasi di tempat tersebut karena nilai
r semakin besar, demikian pula sebaliknya. percepatan rata-rata gravitasi bumi yang
disimbolkan sebagai g menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan medan gravitasi
pada permukaan bumi (permukaan laut). Simbol g digunakan sebagai satuan percepatan.
Dalam fisika, nilai percepatan gravitasi standar g didefinisikan sebagai 9,806.65 m/s2 atau
32,174.05 kaki per detik2.
Gerak jatuh bebas atau GJB adalah salah satu bentuk gerak lurus dalam satu dimeni
yang hanya dipengaruhi oleh adayan gaya gravitasi. Variasi dari gerak ini adalah gerak
jatuh diperceat dan gerak peluru. Secara umum gerak hanya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi memiliki bentuk seperti persamaan no (1). Namun karena gerak jatuh bebas tidak
memiliki percepatan awal atau Vo = 0 maka persamaan dapat menjadi bentuk (3).
Pengukuran nilai gravitasi bumi dapat dilakukan dengan menggunakan benda jatuh bebas,
berdasarkan formulasi gerak jatuh bebas yaitu :
keterangan :
h = ketinggian
g = percepatan gravitasi
t = waktu
vo= kecepatan awal (0)
IV. METODE EKSPERIMEN
C. Skema Percobaan
D. Tatalaksana percobaan
1. Sistem dihidupkan, tombol reset ditekan sehingga timer menunjukkan angka nol.
2. Bola besi dipasang pada magnetic holder.
3. Tombol start ditekan, bola akan jatuh dan timer akan mulai menghitung waktu.
Setelah sensor infra merah mendeteksi bola besi, timer berhenti menghitung.
4. Waktu yang dicatat oleh timer dibaca yang memiliki satuan milisekon.
5. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan nilai h (ketinggian bola saat
dijatuhkan) kemudian dicatat waktunya. Percobaan diulangi hingga 20 data.
6. Data ditampilkan dalam bentuk grafik sedangkan analisa data secara regresi linear
yang berupa persamaan linier yang berdasarkan rumus y = mx+c, seperti di bawah
ini :
1
persamaan di atas dapat diketahui bahwa m= 2 g .
Dengan memasukkan analisa yang telah tertera pada tabel maka diperoleh:
(20 0,390392) (5,8 1,15)
m 4,683274
(20 0,078291) (1,32328186)
5,8 (4,683274 1,15)
c 0,020632
20
20 2,00218E - 05
m 0,000226
18(( 20 0,078291) 1,32328186
1
Dengan penggunaan rumus bahwa m= 2 g dan diketahui bahwa T2 linear
terhadap h, maka jelaslah baha apabila percobaan ideal nilai c=0. Namun
praktikum ini mengandung beberapa ketidak telitian sehingga menghasilkan
nilai c sebesar 0,020632 yang sebenarnya dapat diabaikan namun tetap saja
akan memunculkan nilai ketidak-telitian g. Dimana nilai g dan ketidak
telitiannya diperoleh sebagai berikut:
1
1 dm= dg
g 4,683274 2
2
m m
g 4,683274 2 9,366548 g 2 0,000226 0,000452
s2 s2
VI. PEMBAHASAN
Seperti pada percobaan pengukuran nilai gravitasi dengan ayunan bandul
matematis, percobaan dengan gerak jatuh bebas pun menggunakan grafil linear dalam
menyajkan data hasil percobaan karena rumus dasar nya merupakan persamaan linear
antara h dan agt2, dimana h sebagai fungsi ketinggian dari bola magnet dijatuhkan
terhadap sensor infra red, a adalah konstanta sehingga persamaan kanan dan kiri yang
linear saling identik, g sebagai percepatan gravitasi mutlak dan t2 sebagai lama waktu
jatuh bola ketika terbaca oleh sensor infra red yang di tunjukan dalam fraksi milisekon.
Kelebihan metode grafik adalah kita akan mendapatkan informasi secara
langsung dengan melihat grafik yang ada terlebih mengenai hubungan kelinieran yang
telah dibahas sebelumnya sehingga semakin tinggi h waktu yang diperlukan untuk jatuh
juga semakin besar. Selain itu, dari grafik yang dibuat kita dapat mengetahui titik-titik
pada data ke berapa mulai terjadi penyimpangan.
Berdasarkan perhitungan, nilai gravitasi mutlak yang diperoleh dari data
percobaan adalah sebesar ( 9,366548 ± 0,000452 ) m/s2. Hal ini, jauh lebih besar dari nilai
gravitasi berdasarkan referensi yaitu sebesar 9.806 ms-2 apabila dibandingkan dengan
nilai yang diperoleh dari ayunan bandul matematis. Perbedaan dalam hal ketelitian dari
kedua metode ini dapat terlihat kejadian selama percobaan berlangsung.
Dari percobaan yang dilakukan praktikan pada gerak jatuh bebas, memang sering
terjadi peristiwa bola besi yang dipasang pada lubang magnet tiba – tiba jatuh sendiri.
Hal ini kemungkinan menambah besar ketidak telitian pengukuran percepatan gravitasi.
Ketidak telitian yang begitu besar juga mungkin disebabkan kekurang telitian praktikan
dalam melakukan pengambilan data misalnya dalam pembacaan mistar untuk mengukur
tinggi bola besi saat akan dijatuhkan.adanya perbedaan ketinggian tidak dapat dijadikan
alasan spesifik dikarenakan lokasi pengambilan data yang ketinggiannya berbeda karena
lokasi pengambilan data metode jatuh bebas dengan ayunan bandul matematis sama.
Dengan adanya kesalahan – kesalahan tersebut dapat menjadi alasan mengapa
grafik tidak linear sempurna dan mengapa muncul nilai c yang seharusnya 0. Adanya
fakta ini membuktikan rumus kelinieran adalah benar dan konstanta agar keduanya saling
identik adalah ½.
VII. KESIMPULAN
1. Fungsi linear h dan agt2 terbukti dimana a sebagai konstanta bernilai ½
2. Berdasarkan percobaan dengan metode gerak jatuh bebas, nilai gravitasi mutlak (
9,366548 ± 0,000452 ) m/s2 sedangkan dari referensi bernilai 9,806 ms-2.