Jurnal Menstruasi
Jurnal Menstruasi
452-521
PENELITIAN
Abstrak. Siklus menstruasi idealnya teratur setiap bulan dengan rentang waktu antara 21-35
hari setiap kali periode menstruasi. Menstruasi pada wanita teratur setelah mencapai usia 18
tahun. Hasil penyelidikan terhadap 4000 wanita, hanya 3% diantaranya yang mempunyai
siklus menstruasi yang teratur. Hampir semua wanita mengalami siklus menstruasi yang
kurang teratur dari bulan yang satu ke bulan yang lain. Banyak faktor yang mempengaruhi
ketidakteraturan siklus menstruasi, salah satunya adalah stres. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswa jalur
umum usia 18-21 tahun di Prodi D-III Kebidanan Balikpapan Poltekkes Kemenkes Kaltim.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi
pada penelitian ini adalah mahasiswa kebidanan usia 18-21 tahun dengan jumlah mahasiswa
197 orang. Pengambilan sampel dengan cara stratified random sampling yaitu berjumlah 132
orang. Metode pengumpulan data menggunakan angket dengan instrumen pengumpulan
data yaitu kuisoner. Teknik analisa data menggunakan uji statistik chi square (X2) dengan CI
=95% dan α = 0,05. Perhitungan statistik menggunakan program computer. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan signifikan antara stres dengan siklus menstruasi dengan nilai
Pvalue = 0,001 < nilai α = 0,05 dengan X2 hitung = 14,915 > X2 tabel = 3,841.
Kata kunci : Remaja, stress, siklus menstruasi
adalah 12 sampai 24 tahun (Wijaya, truasi yang pendek kurang dari 21 hari
2009). Penggolongan remaja ini terbagi 3 atau dalam sebulan mengalami mens-
tahap, yaitu remaja awal (usia 13-14 ta- truasi lebih dari sekali (polimenore), bah-
hun), remaja tengah (usia 15-17 tahun) kan tidak menstruasi selama 3 bulan
dan remaja akhir (usia 18-21 tahun) (amenore) (Hestiantoro, 2007).
(Dariyo, 2004).
Siklus pendek maupun panjang,
Menstruasi atau haid adalah peru- sama-sama menunjukkan ketidakberesan
bahan fisiologis dalam tubuh wanita yang pada sistem metabolisme dan hormonal.
terjadi secara berkala dan dipengaruhi Dampaknya yaitu jadi lebih sulit hamil
oleh hormon reproduksi. Periode mens- (infertilitas). Siklus pendek yang terjadi
truasi penting dalam reproduksi, periode pada wanita dapat mengalami unovulasi
ini biasanya terjadi setiap bulan antara karena sel telur tidak terlalu matang se-
usia pubertas dan menopause. Wanita hingga sulit untuk dibuahi. Siklus panjang
mengalami siklus menstruasi rata-rata ter- pada wanita menandakan sel telur jarang
jadi sekitar 28 hari (Tina, 2009). sekali diproduksi atau wanita mengalami
ketidaksuburan yang cukup panjang. Apa-
Siklus menstruasi idealnya teratur bila sel telur jarang diproduksi berarti
setiap bulan dengan rentang waktu antara pembuahan akan sangat jarang terjadi.
21-35 hari setiap kali periode menstruasi. Ketidakteraturan siklus menstruasi juga
Siklus menstruasi normal secara fisiologis membuat wanita sulit mencari kapan ma-
menggambarkan, organ reproduksi cen- sa subur dan tidak. Wanita yang memiliki
derung sehat dan tidak bermasalah. siklus 28 hari hanya sekitar 10-15%
Sistem hormonalnya baik, ditunjukkan de- (Hestiantoro, 2007).
ngan sel telur yang terus diproduksi dan
siklus menstruasinya teratur sehingga de- Hasil studi penelitian di Jepang yang
ngan siklus menstruasi yang normal, dilakukan Fujiwara (2007) terhadap 522
seorang wanita akan lebih mudah men- wanita usia 18-20 tahun yang belajar di
dapatkan kehamilan, menata rutinitas, Ashiya College di dapatkan 33 % wanita
dan menghitung masa subur (Hestiantoro, mengalami haid tidak teratur dan 66,7%
2007). melaporkan menstruasi normal. Menurut
para ahli di Epigee , 30 % wanita usia
Menstruasi pada wanita teratur reproduksi mengalami siklus menstruasi
setelah mencapai usia 18 tahun tidak teratur (Epigee, 2009).
(Manuaba, 2009). Sheldon menyatakan
bahwa hasil penyelidikan terhadap 4000 Kasus yang terjadi di Indonesia bebe-
wanita, ternyata hanya 3% diantaranya rapa di antaranya menunjukan menstruasi
yang mempunyai siklus menstruasi yang yang berkepanjangan ataupun gangguan
teratur. Hampir semua wanita mengalami dalam siklus menstruasi bisa menimpa
siklus menstruasi yang kurang teratur dari wanita mulai remaja (sudah menstruasi)
bulan yang satu ke bulan yang lain, pasti hingga pre-menopause (menjelang ber-
ada perubahan sedikit (Beri-Beri, 2010). akhirnya masa menstruasi). Kejadian ini
Siklus haid yang tidak teratur tidak bisa dialami oleh wanita remaja dan
memiliki pola tertentu seperti siklus wanita muda sekitar 20 %, sedangkan
menstruasi yang memanjang atau lebih 40% pada wanita paruh baya (lebih dari
dari 35 hari (oligomenore), siklus mens- 40 tahun) yang diakibatkan oleh stres
467
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
(Lee, 2011). Suatu studi kecil yang aman dan harga diri serta penyesuaian
menarik melaporkan bahwa insiden diri dengan teman, pasangan dan pe-
kegagalan hamil yang tinggi pada wanita rubahan keluarga. Stres fisiologik (dari
disebabkan oleh tingkat stres yang sudah tubuh) antara lain perubahan kondisi
tinggi dan siklus menstruasi yang diper- tubuh seperti masa remaja, haid, proses
panjang (Riantori, 2008). menua,kecelakaan, kurang gizi, kurang
tidur. Stres pikiran merupakan pemak-
Perbedaan siklus ini ditentukan oleh naan diri dan lingkungan dimana pikiran
beberapa faktor, yaitu salah satunya ada- menginterpretasi dan menerjemahkan
lah stres yang merupakan penyebab pengalaman perubahan (Gunarya, 2008).
terjadinya gangguan menstruasi. Selain
itu fungsi hormon terganggu, kelainan Penelitian Dr.Selye dan peneliti lain
sistemik, kelenjar gondok, hormon prok- membuktikan bahwa stres berpengaruh
latin dan hormon proklatin berlebih juga besar pada perkembangan penyakit
merupakan penyebab terjadinya gang- manusia. Para ahli menyatakan bahwa
guan siklus menstruasi (Hestiantoro,2007) 70-75% dari semua penyakit akhirnya
berkaitan dengan stres. Juliet Schor da-
Wangsa (2010) menjelaskan bahwa lam Hager menyatakan bahwa 30% dari
stres adalah suatu kondisi dimana semua orang dewasa mengalami stres
keadaan tubuh terganggu karena tekanan tingkat tinggi. Tiga perempat dari semua
psikologis. Penelitian yang dilakukan oleh wanita Amerika Serikat sekurangnya me-
Walker (2002) pada 60 orang remaja ngalami stres yang berdampak terjadinya
menghasilkan bahwa penyebab utama siklus haid yang tidak teratur (Susanti,
stress (ketegangan) dan masalah yang 2008).
ada pada remaja berasal dari hubungan
dengan teman dan keluarga, tekanan dan Beberapa hasil studi dikatakan bah-
harapan dari diri mereka sendiri dan wa pelajar perawat di Kusyu University
orang lain, tekanan di sekolah oleh guru dilaporkan sebanyak 34% mengalami
dan pekerjaan rumah, tekanan ekonomi menstruasi tidak teratur akibat stres
dan tragedi yang ada dalam kehidupan (Onimura dalam Sukhraini, 2010), wanita
mereka misalnya kematian, perceraian pertama sekali dipenjara dilaporkan se-
dan penyakit yang dideritanya atau ang- banyak 30% mengalami menstruasi tidak
gota keluarganya (Nasution,2007). teratur akibat stres (Allsworth dkk, 2007
dalam Sukhraini, 2010), kemudian pe-
Stres itu sendiri sebenarnya tidak nelitian di Jepang, dari 221 responden
selalu bermakna negatif, karena itu di dengan kondisi stres terdapat 63% pelajar
beberapa orang dan tempat, stres ter- mahasiswi mengalami menstruasi tidak
kadang justru melahirkan situasi dinamis teratur (Yamamoto dkk, 2009 dalam
yang mendorong seseorang mencapai Sukhraini, 2010).
prestasi yang tinggi (Wangsa, 2010).
Penelitian tentang hubungan stres
Manusia mengalami stres dari tiga dengan ketidakteraturan siklus menstruasi
sumber utama yaitu lingkungan, fisiologik, ini juga pernah dilakukan oleh Atik
dan pikiran. Stres lingkungan mencakup Mahbubah di Sidoharjo. Hasil penelitian
kebisingan, kepadatan, tekanan waktu, didapatkan bahwa dari 74 responden
standar prestasi, ancaman terhadap rasa sebagian besar responden (64,9%) siklus
468
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
469
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
sebagian sebagai berikut (Cohen, 2011) : dan yang mengalami siklus menstruasi
1 = tidak pernah, 2 = pernah, 3 = kadang- tidak teratur berjumlah 60 orang (45,5%).
kadang, 4= sering, dan 5 = sangat sering.
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Respon-
Analisa data merupakan langkah se- den Berdasarkan Siklus Mens-
lanjutnya yang dilakukan setelah data ter- truasi
kumpul, kemudian dilakukan pengo-lahan Siklus Frekuensi %
agar dapat memberikan informasi tentang Menstruasi
hasil penelitian (Arikunto,2006). Data Teratur 72 54,5
yang terkumpul diolah menjadi 2 tahap
Tidak 60 45,5
yaitu : pertama, Analisa Univariat, tujuan
Teratur
analisa ini untuk menjelaskan dari
Total 132 100 %
masing-masing variabel baik variabel
terikat yaitu siklus menstruasi maupun
variabel bebas yaitu stress, pada data
2. Gambaran Stress
kategorik peringkasan data hanya meng-
Variabel independen dalam penelitian
gunakan distribusi frekuensi. Dan tahap
ini adalah stres. Berdasarkan hasil pene-
kedua yaitu Analisa Bivariat, adalah ana-
litian diperoleh distribusi frekuensi ber-
lisa yang dilakukan terhadap dua variabel
dasarkan kategori sebagai berikut :
yang diduga ada korelasi. Untuk menge-
tahui hubungan antara variabel ka-tegorik
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Respon-
dan orikkateg digunakan uji kuadrat. Uji
den
kuadrat bertujuan untuk menguji perbeda-
Stres Frekuensi %
an presentasi antara beberapa kelompok
Tidak Stres 65 49,2
data. Suatu variabel dikatakan kategorik
Stres 67 50,8
bila isi variabel terbentuk dari hasil klasi-
Total 132 100%
fkasi (Hastono,2006).
470
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
Tabel 4 Hubungan Stress Dengan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswa Jalur Umum
Usia 18-21 Tahun di Prodi D-III Kebidanan Balikpapan Poltekkes Kemenkes
Kaltim Tahun 2013
Siklus Menstruasi
Stres Teratur Tidak Teratur Jumlah PValue X2 OR
N % N %
Tidak
47 72,3 18 27,7 65
Stres
0,001 14,915 4,387
Stres 25 37,3 42 62,7 67
Total 72 54,5 60 45,5 132
471
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
Cohen, Sheldon. 2012. Perceived Stress Mahbubah Atik. 2006. Hubungan Stres
Scale (PSS). http://www.psy.cmu. dengan Siklus Menstruasi pada
edu/~scohen/. Diakses tanggal 28 Wanita Usia 20-29 Tahun di Kelu-
April 2012. rahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan,
Kabupaten Pacitan. Skripsi. http://
Chomaria, Nurul. 2009. Tips Jitu dan eprints.undip.ac.id/4302/1/2975.pdf
Praktis Mengusir Stress. Diva Press. Diakses tanggal 16 Maret 2012.
Jogjakarta.
Mahsun. 2004. Bersahabat Dengan Stres.
Dariyo, A. 2004. Psikologi perkembangan Prisma Medika. Yogyakarta.
remaja. Ghalia Indonesia. Bogor.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2009.
Epigee. 2009. Irregular Periods Memahami Kesehatan Reproduksi
(Oligomenorrhea). http://www.epigee. Wanita. EGC. Jakarta.
org/ menstruation/irregularperiods.
html. Diakses tanggal 30 April 2012. Mardiana, Nina. 2008. Panduan Penulisan
Karya Tulis Ilmiah (KTI). Poltekkes
Fujiwara, Tomoko & Rieko Nakata . 2007. Kaltim. Balikpapan.
Young Japanese College Students
with Dysmenorrhea Have High Nasution, Indri Kemala. 2007. Stres pada
Frequency of Irregular Menstruation Remaja. http://library.usu.ac.id/
and Premenstrual Symptoms. http: download/fk/ 132316815(1).pdf. Diak-
//www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ ses tanggal 3 April 2012.
PMC2666467/. Diakses tanggal 1
Mei 2012 Notoatmodjo Soekidjo. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Furqonita, Deswaty. 2007. Seri IPA Jakarta.
Biologi SMP Kelas IX. Yudhistira
Ghalia Indonesia. Jakarta. Nugroho, Taufan. 2010. Kesehatan
Wanita, Gender dan Permasalah-
Gunarya, Arlina. 2008. Manajemen annya. Nuha Medika. Jakarta.
Stress. http://www.unhas.ac.id/maba/ Oktaria, Sherly. 2009. Siklus Haid,
bss2009/ manajemen/20diri/Modul% Sindrom Pra-Haid, Serta Gangguan
20MD08-Manajemen. Diakses tang- Haid Dalam Masa Reproduksi.
gal 30 Maret 2012 http://bidan2009.blogspot.com/2009/0
2/siklus-haid-sindrom-pra-haid-
Hestiantoro, Andon. 2007. Mengapa Haid serta.html. Di akses tanggal 17 April
Tidak teratur? Penyebab dan solu- 2012.
sinya. Departemen Obstetri dan
Ginekologi RSCM. Jakarta http:// Priyatna, Andri. 2009. Be a smart teen
gambarhidup.blogspot.com /2009/ ager. Elex Media Komputindo.
04/mengapa-haid-tidak-teratur-penye Jakarta.
bab-dan.html. Diakses tanggal 5 April
2012. Rasmun. 2004. Stres, Koping dan Adap-
tasi. Sagung Seto. Jakarta.
Lee, Jonathan. 2012. Mengapa Mens-
truasi Berkepanjangan. http:// Riantori, Quito. 2008. Waspadai Stress
merpatipos. com/mengapa-mens (Bag.2). http://qitori.wordpress.com/
472
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 9, Mei 2015, hal. 452-521
473