FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu kedokteran adalah ilmu yang telah berkembang di seluruh dunia dan
peranannya pun sangat signifikan terhadap masyarakat dunia. Dokter merupakan
suatu pekerjaan yang mulia pada era kesehatan semesta (universal health
coverage) dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat.
Sebagai permulaan sejarah peradaban umat manusia sudah dikenal hubungan
timbal balik kepercayaan (fiduciary relationship) antara yang sakit dengan yang
mengobati sehingga melahirkan konsep profesi. Di Indonesia ilmu kedokteran
telah berkembang dari sebelum kemerdekaan Indonesia dan ilmu ini terus
berkembang pesat hingga saat ini. Perkembangan kedokteran yang pesat ini juga
menuntut tidak hanya kuantitas dokter yang dihasilkan tetapi juga harus memiliki
kualitas yang baik. Dokter yang baik tidak hanya dokter yang pintar dari segi
teori, namun juga harus memiliki kemampuan klinis, kemampuan komunikasi,
serta kepekaan sosial yang baik. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
Indonesia tentu saja berlandaskan pada Ideologi Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, dengan harapan seorang dokter akan memiliki etika dan moralitas
yang baik.
Dibalik perkembangan kedokteran yang pesat saat ini, terdapat pula
masalah-masalah yang menjadi momok bagi pendidikan dokter kedepannya.
Menurut akreditasi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) pada
tahun 2016 terdapat 83 Fakultas Kedokteran di Indonesia dengan akreditasi A
sebanyak 17 Fakultas, akreditasi B 29 Fakultas, dan akreditasi C sebanyak 37
Fakultas. Hal ini berarti pendidikan kedokteran Indonesia masih di bawah rata-
rata dunia dengan dominasi. Fakultas Kedokteran akreditasi C sebanyak 45%.
Dengan demikian, dapat ketahui bahwa sumber daya manusia yang dicetak oleh
Fakultas Kedokteran tidak memenuhi syarat tenaga medis yang diharapkan oleh
pemerintah.
Berbanding terbalik terhadap hal tersebut, Indonesia masih sangat
membutuhkan peran tenaga kesehatan terutama daerah kecil, pedalaman, dan
tertinggal. Realitanya adalah lulusan profesi dokter semua terpusat dan ingin
bekerja di kota-kota besar. Sejalan dengan realita yang ada, banyak sekali
generasi muda yang bercita-cita menjadi dokter. Melihat peluang yang ada banyak
institusi berlomba-lomba menyelenggarakan pendidikan dokter dalam
universitasnya, tentu kita sadari bahwa keperluan dokter Indonesia masih jauh
dari harapan, tetapi tidak diimbangi dengan lulusan yang mempunyai kompetensi
yang baik. Karena banyaknya persebaran Fakultas Kedokteran dengan kurikulum,
konsep belajar, kualitas tenaga pengajar dan pendidik yang bervariasi, Untuk itu
pemerintah mengadakan Program Pengembangan Profesi Dokter Berkelanjutan
bertujuan untuk menyeragamkan dan meng-update ilmu-ilmu seputar kedokteran
sehingga kemampuan dokter dapat merata di seluruh Indonesia.
P2KB merupakan sistem yang dibuat oleh pemerintah untuk meliputi semua
kegiatan dokter yang formal maupun non-formal. Program ini dibuat guna meningkatkan,
mempertahankan, memperbaharui dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap-sikap profesional dari seorang dokter.
Sesuai dengan amanat konstitusi Negara Indonesia yakni Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, BAB XA Pasal 28H ayat 1 berbunyi : “Setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan
hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”
Makna:
Seluruh Warga Negara Indonesia memiliki hak untuk menjalani hidup dengan sejahtera
secara lahir dan batin dan mendapat pelayanan kesehatan dengan baik.