Kesenian Gambang Kromong sebetulnya sebuah pertunjukan seni musik yang memainkan
beberapa peralatan musik. Selain Gambang Kromong, kesenian musik Betawi lainnya yang
cukup dikenal misalnya musik Tanjidor, musik Marawis, dan musik Keroncong Tugu.
Masing-masing kesenian musik tersebut muncul dari sejarah yang beragam dan terdiri atas
alat-alat musik tradisional Betawi yang berlainan.
1. Alat Musik Tradisional pada Kesenian Gambang
Kromong
Sesuai namanya, kesenian orkesta Gambang Kromong dimainkan dengan alat musik yang
bernama Gambang dan Kromong. Namun, selain 2 alat musik tersebut, dalam kesenian
Gambang Kromong juga dimainkan beberapa alat musik lain seperti kongahyan (rebab
sedang), tehyan (rebab kecil), shukong (rebab besar), kecrek, gendang, dan gong.
Dirunut pada sejarahnya, kesenian Gambang Kromong sendiri merupakan kesenian hasil
akulturasi seni musik Tionghoa dan suku Betawi asli pada abad ke 18. Seni musik Tionghoa
diketahui dari adanya alat musik Tehyan, Kongahyan, dan Sukong. Sementara unsur seni
Betawi diketahui dari adanya gambang, kromong, gendang, kecrek, dan gong.
Nama “Gambang Kromong” sendiri diambil dari 2 alat musik perkusi yang menghasilkan
suara paling nyaring. Lagu-lagu yang dimainkan dalam orkestra Gambang Kromong sendiri
umumnya adalah lagu daerah Bet Kangkung.
awi yang bernuansa keceriaan, seperti Jali-jali, Sirih Kuning, dan Lenggang
2.Alat Musik Tradisional pada Kesenian Tanjidor
Tanjidor adalah kesenian orkestra musik Betawi hasil perpaduan bunyi beragam alat musik
tiup. Jika Gambang Kromong merupakan hasil akulturasi seni musik Tiongkok dan musik
pribumi Betawi, maka kesenian Tanjidor justru merupakan hasil akulturasi musik Eropa dan
musik lokal.
Kesenian Tanjidor mulai populer sejak abad ke 18 M setelah bangsa Portugis
memperkenalkannya. Nama "Tanjidor" sendiri berasal dari serapan bahasa Portugis yaitu
“tangedor” yang artinya “alat musik berdawai”.
Alat musik tiup yang dimainkan dalam orkestra Tanjidor sendiri terdiri atas klarinet,
trombon, piston, dan saksofon. Namun, selain itu beberapa alat musik lain seperti tenor, bas,
dan tambur juga terdapat dalam pertunjukan orkes tersebut. Kini, kesenian Tanjidor masih
tetap dimainkan terutama saat perhelatan upacara pernikahan adat Betawi atau saat
penyambutan tamu agung.
Musik Marawis sarat akan perpaduan budaya bangsa Arab dan budaya Melayu Palembang.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa alat musik tradisional Betawi yang dimainkan dalam
kesenian ini, yaitu gambus, rebana, tamborin, gendang, dan papan tepok.