Afandi, S., 2001, Mempelajari Pembuatan Tepung Kedelai (Glycine max Merr)
Amerika Serikat dan Analisa Mutu Tepung yang Dihasilkan, Skripsi.
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor : Bogor
Arifin, 2005, Kandungan Gizi Pada Ubi Kayu, Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Peternakan. IX (2)
Astawan, M., 2008, Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya : Yogyakarta
Badan Standarisasi Nasional (BSN), 1992, SNI 01-2987-1992 : Syarat Mutu Mie
Basah. Jakarta.
Pagani, M.A., 1985, Pasta product from non conventional raw material.
Proceeding of An International Symposium, Milan. Italy.
Prabowo, B., 2010, Kajian Sifat Fisikokimia Tepung Millet Kuning dan Tepung
Millet Merah. Skripsi, Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Sebelas
Maret: Surakarta
27
Rosmeri, V.I. dan Monica, B. N., 2013. Pemanfaatan Tepung Umbi Gadung
(Dioscorea hispida dennst) dan Tepung MOCAF (Modified Cassava Flour)
sebagai Bahan Substitusi dalam Pembuatan Mie Basah, Mie Kering, dan
Mie Instan. Jurnal Teknologi Kimia danIndustri. Vol. 2 No. 2
Shanmugasundaram, S. dan Sumarno, 1993, Glycine max (L.) Merr. dalam : Van
der Maesen, L.J.G. dan Somaatmadja, Sadikin (Editor) : Prosea. Sumber
Daya Nabati Asia Tenggara 1. Kacang-kacangan, PT. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta. hal. 43-50
USDA. National Nutrient Data Base for Standard, 2014, Basic Report 20649,
Tapioca, pearl, dry, The national Agriculutural Library
Veltkamp, H.J dan de Bruijn, G.H., 1996, Manihot esculenta Crantz dalam :
Flach, M. Dan Rumawas, F. (Editor) : Plant Resources of South-East Asia
No 9. Plants yielding non-seed carbohydrates, Prosea Foundation : Bogor.
hal. 107-113
Winarno, F.G., 1992, Kimia Pangan Dan Giz, PT Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta
Yeni, Dahlia S.P., 2012, Tepung Mocaf Alternatif Pengganti Terigu, Balai
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat
28